FILSAFAT ILMU DAN ETIKA REKAYASA INOVASI SAINS DAN TEKNOLOGI
Oleh HAJERAH (0010.09.10.2015) ANGKATAN (SE!ULUH)
D"#e$ !e$%&'& !"* D.I. H. A+,-l M&h#-,/ DEA
!ROGRAM !ASASARJANA JURUSAN TEKNIK SI!IL UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 201
FILSAFAT SAINS DAN INOVASI TEKNOLOGI
A. PENGERTIAN FILSAFAT SECARA UMUM
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan, dan pemikiran manusia secara kritis, dan dijabarkan dalam konsep mendasar. [1] Filsafat tidak di dalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen, dan percobaan percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi, dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir, dan logika bahasa. engertian filsafat berdasarkan para ahli yaitu! a. "alam buku yang ditulis oleh #arold $itus dan ka%an ka%an &1'()!11-1)* dituliskan +Ada yang mengemukakan bah%a filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan alam yang biasa diterima secara tidak kritis. Filsafat juga diartikan sebagai suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi. alu ada yang mengatakan filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan. Filsafat juga dapat didefinisikan sebagai analisis logis dari bahasa, serta penjelasan arti kata dan konsep. edangkan pendapat lain mengemukakan bah%a filsafat adalah sekumpulan problema problema yang langsung mendapat perhatian dari manusia dan yang dicarikan ja%abannya oleh ahli-ahli filsafat+ b. engertian Filsafat menurut oetrionon dan ita #anafie &/00* bah%a secara umum filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. 2lmu pengetahuan tentang hakikat yang menanyakan apa hakikat atau sari atau inti atau esensi segala sesuatu. c. 3enurut oedja%ijatna, filsafat adalah ilmu yang mencari sebab yang sedalam dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan mungkin ada, hal ini dilanjukan oleh 4ujun uriasuamantri, bah%a pengertian filsafat dapat juga berupa sebaagai suatu cara berpikir yang radikal dan menyeluruh, suatu
cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam dalamnya. #al ini sesuai dengan kata
ocrates bah%a tugas
filsafat yang
utama
adalah
mempersoalkan ja%aban, bukan menja%ab pertanyaan kita. d. 3artini "jamaris, berpendapat bah%a filsafat adalah suatu proses yang mempertanyakan tentang arche &dasar* atau asal mula atau asal usul dan berusaha menja%abnya dengan menggunakan logos &rasio*. "engan demikian, filsafat adalah penyelidikan yang dilakukan dalam rangka memahami hakikat alam dan realitasnya dengan mengandalkan akal budi, jelas ocrates. 5eda dengan pendahulunya ini lato mendefinisikan filsafat sebagai pendidikan tentang sebab sebab dan asas asas yang paling akhir dari segala sesuatu yang ada. e. dalam buku yang ditulis oleh 6onny . emia%an &1'((!7* pengertian filsafat yang lain dikemukakan oleh 8alter 9uffman, 5eerling, dan 6orn :erhoe;en. 3enurut 5erling, engertian filsafat adalah pemikiran yang bebas, di ilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang muncul dari pengalaman pengalaman &e
i.
engertian filsafat menurut 2manuel 9ant dalam buku karangan asiyo dan >u%ono, 1'(?!@, dan bah%a filsafat adalah pokok pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya terdapat ) persoalan yaitu apakah yang dapat kita ketahui, apa yang boleh kita kerjakan, sampai dimana harapan kita, dan terakhir, apa yang itu manusia 3etafisika akan menja%ab pertanyaan pertama, etika menja%ab kedua, dan ketiga serta keempat
j.
dija%ab oleh agama dan antropologi. 5erdasarkan 438 5akker, definisi filsafat adalah refleksi nasional atau keseluruhan keadaan agar tercapai hakikat dan mendapatkan hikmah.
B. TUJUAN FILSAFAT
"engan berfilsafat kita lebih menjadi manusia lebih mendidik dan membangun diri sendiri. ifat yang khusus bagi seorang filsuf ialah bah%a sesadar-sadarnya apa saja yang termasuk dalam kehidupan manusia, $etapi dalam pada itu juga mengatasi dunia itu, anggup melepaskan diri, menjauhkan diri sebentar dari keramaian hidup dan kepentingan-kepentingan subyektif untuk menjadikan hidupnya sendiri itu obyek peyelidikannya. "an justru kepentingan-kepentingan dan keinginan-keinginan subyektif itu maka ia mencapai keobyektifan dan kebebasan hati, >ang perlu buat pengetahuan dan penilaian yang obyektif dan benar tentang manusia dan dunia. "an sifat ini, sifat mengatasi kesubyektifan belaka, ifat
melepaskan kepentingan-
kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan sendiri, 5erusaha mempertahankan sikap yang obyektif mengenai intisari dan sifat-sifat objek-objek itu sendiri. 5ila seseorang semakin pantas di sebut BberkepribadianC, semakin mendekati kesempurnaan kemanusiaan, emakin memiliki BkebijaksanaanC. 3engajar dan melatih kita memandang dengan luas dan menyembuhkan kita dari sifat Akuisme dan Aku sentrimisme. 2ni berhubungan erat pula dengan BpesialisasiC dalam ilmu pengetahuan yang membatasi lapangan penyelidikan orang sampai satu aspek tertentu dari pada keseluruhan itu. #al inilah dalam ilmu pengetahuan memang perlu akan tetapi sering memba%a kita kepada kepicikan dalam pandangan, ehingga melupakan apa saja yang tidak termasuk lapangan penyelidikan itu sendiri, ifat ini sangat merugikan
perkembangan manusia sebagai keutuhan maka obatnya yang paling manjur ialah Bpelajaran filsafatC ecara praktis "aya upaya manusia untuk memikirkan seluruh kenyataan dengan sedalam-dalamnya itu tak dapat tiada pasti berpengaruh atas kehidupannya. #ingga dengan sendirinya bagian filsafat yang teoritis akan bermuara
pada
kehendak
dan
perbuatan
yang
praktis.
eseorang
menginginkan pengertian agar dapat berbuat menurut pengetahuan yang kita peroleh itu erbedaan pendapat antara orang yang berfilsafat dan orang yang tidak berfilsafat boleh dikatakan terletak dalam sikap mereka terhadap hidup manusia. B #idupDD disini meliputi segala sesuatu yang dialami dan dirasakan manusia dalam dirinya sendiri sekaligus yang dirasakan, dialami atau diderita pula oleh orang lain. Filsafat mengajarkan kita hidup lebih sadar dan bijak, 3emberikan pandangan tentang manusia dan hidupnya yang menerobos sampai inti sarinya, ehingga kita dengan lebih tegas dapat melihat baik keunggulannya, kebesaranya maupun kelemahannya dan keterbatasannya.dari pengetahuan ini dapatlah kita peroleh perhatian bagi sifat kepribadian yang menyendirikan setiap orang. "an hati kita terbuka buat BahasiaC yang menjelma dalam setiap perseorangan yang akhirnya berarti hati kita tetbuka bagi sumber segala rahasia ialah $uhan. eorang yang bijaksana akan memiliki kemugkinan yang paling tepat dalam usahanya mencapai B9esejahteraan hidupC karena ia mempunyai %a%asan yang tepat dan mendalam. "ia berusaha mengerti apa artinya hidup dan dirinya dengan segala maslah yang muncul dan yang ia hadapi. "isamping itu filsafat memberikan petunjuk dengan metode pemikiran reflektif dan penelitian penalaran supaya kita dapat menyerasikan antara logika,asa,asio, pengalaman dan agama didalam usaha manusia mencapai pemenuhan kebutuhannya dalam usaha yang lebih lanjut yaitu Bmencapai hidu yang sejahteraC "alam hal ini manusia tidak dengan begitu saja menceburkan diri kedalam salah satu perbuatan atau situasi, karena ia selalu sadar, bah%a ia berbuat tentang suatu atau tidak berbuat tentang suatu itu. "isini peranan filsafat ialah
secara kritis menyerasikan kehidupan manusia, sehingga tampak hidup manusia serta arah yang mendasarinya didalam usaha mereka mencapai kesejahteraan hidup tadi. Agar
menjadi
orang
yang
dapat
berpikir
sendiri.
"engan latihan akal yang di berikan dalam filsafat kita harus menjadi orang yang sungguh-sungguh Bberdiri sendiriC E mandiri terutama dalam lapangan kerohanian, mempunyai pendapat sendiri. 4ika perlu dapat dipertahankan pula menyempurnakan ara kita berpikir, hingga dapat bersikap kritis, melainkan mencari kebenaran dalam apa yang dikatakan orang baik dalam buku-buku maupun dalam surat surat kabar dan lain lain. C. FILSAFAT ILMU DAN ETIKA REKAYASA - F2AFA$ 23U Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menja%ab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. 5idang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. "i sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti! apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologiG cara menentukan ;aliditas dari sebuah informasiG formulasi dan penggunaan metode ilmiahG macammacam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulanG serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri. 2lmu berusaha menjelaskan tentang apa dan bagaimana alam sebenarnya dan bagaimana teori ilmu pengetahuan dapat menjelaskan fenomena yang terjadi di alam. Untuk tujuan ini, ilmu menggunakan bukti dari eksperimen, deduksi logis serta pemikiran rasional untuk mengamati alam dan indi;idual di dalam suatu masyarakat . alah satu konsep mendasar tentang filsafat ilmu adalah empirisme, atau ketergantungan pada bukti. Hmpirisme adalah cara pandang bah%a ilmu pengetahuan diturunkan dari pengalaman yang kita alami selama hidup kita. "i sini, pernyataan ilmiah berarti harus berdasarkan dari
pengamatan atau pengalaman. #ipotesa ilmiah dikembangkan dan diuji dengan metode empiris, melalui berbagai pengamatan dan eksperimentasi. etelah pengamatan dan eksperimentasi ini dapat selalu diulang dan mendapatkan hasil yang konsisten, hasil ini dapat dianggap sebagai bukti yang dapat digunakan untuk mengembangkan teori-teori yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena alam. alah satu cara yang digunakan untuk membedakan antara ilmu dan bukan ilmu adalah konsep falsifiabilitas. 9onsep ini digagas oleh 9arl opper pada tahun 1'1'-/0 dan kemudian dikembangkan lagi pada tahun 1'@0-an. rinsip dasar dari konsep ini adalah, sebuah pernyataan ilmiah harus memiliki metode yang jelas yang dapat digunakan untuk membantah atau menguji teori tersebut. 3isalkan dengan mendefinisikan kejadian atau fenomena apa yang tidak mungkin terjadi jika pernyataan ilmiah tersebut memang benar. engertian filsafat ilmu, telah banyak dijumpai dalam berbagai literatur. Filsafat ilmu menurut $he iang Iie &1'''*, filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu. Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat pengetahuan atau sering juga disebut epistimologi. Hpistimologi berasal dari bahasa >unani yakni episcmc yang berarti kno%ledge, pengetahuan dan logos yang berarti teori. 2stilah ini pertama kali dipopulerkan oleh 4.F. Ferier tahun 1(?) yang membuat dua cabang filsafat yakni epistemology dan ontology &on Jbeing, %ujud, apa K logos J teori *, ontology & teori tentang apa*. Filsafat ilmu secara sederhana dapat dikatakan bah%a, filsafat ilmu adalah dasar yang menji%ai dinamika proses kegiatan memperoleh pengetahuan secara ilmiah. 2ni berarti bah%a terdapat pengetahuan yang ilmiah dan tak-ilmiah. Adapun yang tergolong ilmiah ialah yang disebut ilmu pengetahuan atau singkatnya ilmu saja, yaitu akumulasi pengetahuan yang telah disistematisasi dan diorganisasi sedemikian rupaG sehingga
memenuhi asas pengaturan secara prosedural, metologis, teknis, dan normatif akademis. "engan demikian teruji kebenaran ilmiahnya sehingga memenuhi kesahihan atau ;aliditas ilmu, atau secara ilmiah dapat dipertanggungja%abkan. edang pengetahuan non ilmiah adalah yang masih tergolong prailmiah. #al ini bisa saja diperoleh secara dari hasil serapan indera%i, baik yang telah lama maupun baru didapat. "isamping itu termasuk yang diperoleh secara pasif atau di luar kesadaran seperti ilham, intuisi, %angsit, atau %ahyu &oleh nabi*. filsafat
ilmu
merupakan
penerusan
pengembangan
filsafat
pengetahuan. Lbjek dari filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Lleh karena itu setiap saat ilmu itu berubah mengikuti perkembangan Maman dan keadaan tanpa meninggalkan pengetahuan lama. engetahuan lama tersebut akan menjadi pijakan untuk mencari pengetahuan baru. #al ini senada dengan ungkapan dari Archie 4.5ahm &1'(0*
bah%a ilmu
pengetahuan &sebagai teori* adalah sesuatu yang selalu berubah "alam perkembangannya filsafat ilmu mengarahkan pandangannya pada strategi pengembangan ilmu yang menyangkut etik dan heuristik. 5ahkan sampai pada dimensi kebudayaan untuk menangkap tidak saja kegunaan atau kemanfaatan ilmu, tetapi juga arti maknanya bagi kehidupan manusia &9oento 8ibisono dkk., 1''*. Lleh karena itu, pada filsafat ilmu diperlukan perenungan kembali secara mendasar tentang hakekat dari ilmu pengetahuan itu bahkan hingga implikasinya ke bidang-bidang kajian lain seperti ilmu-ilmu kealaman. "engan demikian setiap perenungan yang mendasar, mau tidak mau mengantarkan kita untuk masuk ke dalam ka%asan filsafat. Bfilsafat dari sesuatu segi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang berusaha untuk memahami hakekat dari sesuatu BadaC yang dijadikan objek sasarannya, sehingga filsafat ilmu pengetahuan yang merupakan salah satu cabang filsafat dengan sendirinya merupakan ilmu yang berusaha untuk memahami apakah hakekat ilmu pengetahuan itu sendiriC. 9utipan 9oento 8ibisono &1'()* menyimpulkan pengertian filsafat ilmu.
-
H$29A H9A>AA 9ata etika berasal dari kata ethos, yang secara sempit berarti! a. erilaku adat istiadat &5ourke, 1'@@* b. Aturan atau tindakan susila &unes, 1'(@* Htika juga diartikan sebagai filsafat moral yang berkaitan dengan
studi tentang tindakan-tindakan baik atau buruk manusia di dalam mencapai kebahagiaan. ekayasa adalah! a. enerapan sains untuk kesejahteraan umat manusia &Nen, 1'(1* b. enerapan ilmu pengetahuan dalam penggunaan sumber daya alam
demi manfaat bagi masyarakat dan umat manusia &3artin O chinMinger, 1'')* Htika rekayasa adalah studi tentang permasalahan dan perilaku moral, karakter, cita-cita, orang secara indi;idu ataupun berkelompok yang terlibat
dalam
perancangan,
pengembangan,
dan
penyebarluasan
teknologi. ekayasa%an adalah pencipta produk dan proses-proses ino;atif untuk meningkatkan kemudahan, kekuatan, dan keindahan di dalam hidup sehari-hari $eknologi adalah kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta yang berdasarkan proses teknis edangkan menurut 6harles 5. Fleddermann, etika enjiniring adalah aturan dan standar yang mengatur arah para insinyur dalam peran mereka sebagai profesional. $ujuan etika rekayasa adalah meningkatkan otonomi moral. Ltonomi moral adalah kemampuan seseorang untuk berpikir rasional, kritis dan mandiri tentang isu-isu moral berlandaskan kaidah-kaidah yang berlaku dan menerapkan pemikiran moral ini pada situasi yang timbul dalam praktek karir profesional di bidang teknik. 9aidah okok Htika ekayasa "i dalam
menjalakan
tugas
profesionalnya seorang rekayasa%an %ajib! 1. 3enjunjung tinggi keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. /. 3emberikan jasa-jasa profesi hanya pada bidang-bidang yang sesuai dengan kompetensinya.
7. 3emberikan pernyataan-pernyataan kepada umum hanya secara objektif dan jujur. ). 5ertindak sebagai pelaku yang jujur dan terpercaya terhadap pemberi kerja ataupun klien, dan menghindarkan diri dari konflik-konflik kepentingan. ?. 3eningkatkan reputasi profesionalnya melalui unjuk kerja yang baik dan bukan melalui persaingan secara curang. @. 5erperilaku terhormat, bertanggung ja%ab, etis, dan taat aturan untuk meningkatkan kehormatan, reputasi, dan kemanfaatan profesi. . ecara terus menerus meningkatkan kemampuan profesionalnya sepanjang karir dan memeberi kesempatan engineers di ba%ah bimbingannya untuk mengembangkan kemampuan professional. D. FILSAFAT ILMU DAN ETIKA REKAYASA DALAM ASPEK EPISTEMOLOGI, ONTOLOGI DAN AKSIOLOGI. Filsafat ilmu memiliki tiga cabang kajian yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi.
1. Epistem!"i Hpistemologi, &dari bahasa >unani episteme &pengetahuan* dan
logos &kataEpembicaraanEilmu* adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan. $opik ini termasuk salah satu yang paling sering diperdebatkan dan dibahas dalam bidang safat, misalnya tentang apa itu pengetahuan, bagaimana karakteristiknya, macamnya, serta hubungannya dengan kebenaran dan keyakinan. Epistemologi atau $eori engetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggungja%aban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. engetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranyaG metode
induktif,
metode
deduktif,
metode
positi;isme,
metode
kontemplatis dan metode dialektis. #. O$t!"i Lntologi berasal dari bahasa >unani yang artinya ilmu tentang yang ada. edangkan, menurut istilah adalah ilmu yang membahas sesuatu yang telah ada, baik secara jasmani maupun secara rohani. "alam
aspek Lntologi diperlukan landasan-landasan dari sebuah pernyataan pernyataan dalam sebuah ilmu. andasan-landasan itu biasanya kita sebut dengan 3etafisika. elain 3etafisika juga terdapat sebuah asumsi dalam aspek ontologi ini. Asumsi ini berguna ketika kita akan mengatasi suatu permasalahan. "alam asumsi juga terdapat beberapa paham yang berfungi untuk
mengatasi
permasalahan-permasalahan
tertentu,
yaitu!
"eterminisme &suatu paham pengetahuan yang sama dengan empiris*, robablistik &paham ini tidak sama dengan "eterminisme, karena paham ini ditentukan oleh sebuah kejadian terlebih dahulu*, Fatalisme &sebuah paham yang berfungsi sebagai paham penengah antara determinisme dan pilihan bebas*, dan paham pilihan bebas. etiap ilmuan memiliki asumsi sendiri-sendiri untuk menanggapi sebuah ilmu dan mereka mempunyai batasan-batasan sendiri untuk menyikapinya. Apabila kita memakai suatu paham yang salah dan berasumsi yang salah, maka kita akan memperoleh kesimpulan yang berantakan. %. Aspe& A&si!"i Aspek aksiologi merupakan aspek yang membahas tentang untuk
apa ilmu itu digunakan. 3enurut 5ramel, dalam aspek aksiologi ini ada Moral conduct, estetic expresion, dan sosioprolitical . etiap ilmu bisa untuk mengatasi suatu masalah sosial golongan ilmu. =amun, salah satu tanggungja%ab seorang ilmuan adalah dengan melakukan sosialisasi tentang menemuannya, sehingga tidak ada
dengan hasil penemuan
tersebut. "an moral adalah hal yang paling susah dipahami ketika sudah mulai banyak orang yang meminta permintaan, moral adalah sebuah tuntutan. 2lmu bukanlah sekadar pengetahuan &knowledge*. 2lmu memang berperan tetapi bukan dalam segala hal. esuatu dapat dikatakan ilmu apabila objektif, metidis, sistematis, dan uni;ersal. "an knowledge adalah keahlian maupun keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman maupun pemahanan dari suatu objek. ains merupakan kumpulan hasil obser;asi yang terdiri dari perkembangan dan pengujian hipotesis, teori, dan model yang berfungsi menjelaskan data-data.
E. SAINS DAN INOVASI TEKNOLOGI - A2=
&science* diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. unddan $ro%bribge merumuskan bah%a ains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses.edangkan 9uslan tone menyebutkan bah%a ains adalah kumpulan pengetahuan dan caracarauntuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. ains merupakan produk dan prosesyang tidak dapat dipisahkan. +eal cience is both product and process, inseparably 4oint+&Agus. . /007! 11* ains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmu%an untuk melakukanpenyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. angkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkandata, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. "ari sini tampak bah%a karakteristik yang mendasar dari ains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas -
2=L:A2 2no;asi merupakan setiap ide atau pun gagasan baru yang belum
pernah ada atau pun diterbitkan sebelumnya. ebuah ino;asi biasanya berisi terobosan-terobosan baru mengenai sebuah hal yang diteliti oleh sang ino;ator &orang yang membuat ino;asi*. 2no;asi biasanya sengaja dibuat oleh sang ino;ator melalui berbagai macam aksi atau pun penelitian yang terencana. ebuah ide, gagasan, atau pun teori hanya bisa digolongkan ke dalam sebuah ino;asi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut ! 1. K'(s 6iri utama dari sebuah ino;asi adalah khas. 2no;asi harus memiliki
ciri khas sendiri yang tidak dimiliki atau pun ada pada ide atau pun gagasan yang sudah ada sebelumnya. $anpa ciri khas yang spesifik, sebuah ide atau pun gagasan tidak dapat digolongkan menjadi sebuah ino;asi baru. #. B()*
6iri ke dua dari sebuah ino;asi adalah baru. etiap ino;asi harus lah merupakan ide atau pun gagasan baru yang memang belum pernah diungkapkan atau pun dipublikasikan sebelumnya. %. Te)e$+($( 6iri ketiga dari sebuah ino;asi adalah terencana. ebuah ino;asi biasa nya sengaja dibuat dan direncanakan untuk mengembangkan objekobjek tertentu. "engan kata lain, setiap ino;asi yang ditemukan pada dasar nya merupakan kegiatan yang sudah direncanakan sejak a%al. . Memi!i&i T*-*($ 6iri terakhir yang harus ada pada ino;asi adalah memiliki tujuan. eperti yang telah dijelaskan di poin yang sebelumnya, ino;asi merupakan akti;itas terencana untuk mengembangkan objek-objek -
tertentu &tujuannya adalah mengembangkan objek objek tertentu*. $H9=LLI2 $eknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang barang yang diperluka aspekn bagi kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia. enggunaan teknologi oleh manusia dia%ali dengan
pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. F. SAINS DAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL DITINJAU DARI ASPEK EPISTEMOLOGI, ONTOLOGI DAN AKSIOLOGI - PERKERASAN KAKU RIGID PAVEMENT/
"itinjau dari aspek Epistemologi , secara umum konstruksi perkerasan jalan terdiri atas dua jenis, yaitu perkerasan lentur &fle
"itinjau dari aspek Ontologi igid pa;ement atau perkerasan kaku adalah jenis perkerasan jalan yang menggunakan beton sebagai bahan utama perkerasan tersebut erkerasan ini umumnya dipakai pada jalan yang memiliki kondisi lalu lintas yang cukup padat dan memiliki distribusi beban yang besar, seperti pada jalan-jalan lintas antar pro;insi, jembatan layang &fly o;er*, jalan tol, maupun pada persimpangan bersinyal. 4alan jalan tersebut umumnya menggunakan beton sebagai bahan erkerasan kaku karena mempunyai kekakuan dan stiffnes, akan mendistribusikan beban pada daerah yangg relatif luas pada subgrade, beton sendiri bagian utama yangg menanggung beban struktural. edangkan pada perkerasan lentur karena dibuat dari material yang kurang kaku, maka persebaran beban yang dilakukan tidak sebaik pada beton. ehingga memerlukan ketebalan yang lebih besar. ada konstruksi perkerasan kaku, perkerasan tidak dibuat menerus sepanjang jalan seperti halnya yang dilakukan pada perkerasan lentur. #al ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pemuaian yang besar pada permukaan perkerasn sehingga dapat menyebabkan retaknya perkerasan, selain itu konstruksi seperti ini juga dilakukan untuk mencegah terjadinya retak menerus pada perkerasan jika terjadi keretakan pada suatu titik pada perkerasan. alah satu cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya hal diatas adalah dengan cara membuat konstruksi segmen pada perkerasan kaku dengan sistem joint untuk menghubungkan tiap segmennya.
"itinjau dari aspek aksiologi, perkerasan kaku & Rigid Pavemnt) berbahan beton menggantikan penggunaan aspal yang menjadi bahan perkerasan dahulu yang dominan digunakan. 5erkat perkembangannya proyek-proyek jalan tidak lagi terpaku pada penggunaan 1 bahan material perkerasan saja melainkan memliki alternati;e lain yaitu material beton (Rigid Pavement). hal ini sangat baik untuk menjaga keseimbangan stok material aspal dan semen &bahan baku beton* sehingga dapat terkendali mengingat material material alam tersebut adalah material yang tidak dapat diperbaharui. 4ika ditinjau atau diuji secara secara kualitasnya
perkerasan kaku (Rigid Pavement) berbahan beton dapat bertahan selama 10 tahun dibandingkan aspal yang mudah aus jika tergenangi air sehingga penggunaan beton sebagai bahan perkerasan jalan dinilai menjadi lebih ekonomis dan efisien.
KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Epistemologi atau $eori engetahuan yang berhubungan dengan hakikat
dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggungja%aban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. #. Ontologi berasal dari bahasa >unani yang artinya ilmu tentang yang ada.
edangkan, menurut istilah adalah ilmu yang membahas sesuatu yang
telah ada, baik secara jasmani maupun secara rohani. "alam aspek Lntologi diperlukan landasan-landasan dari sebuah pernyataan pernyataan dalam sebuah ilmu. %. Aspek aksiologi merupakan aspek yang membahas tentang untuk apa
ilmu itu digunakan. . engetahuan mengenai sains dapat mendorong munculnya ino;asi. 2no;asi
membutuhkan teknologi, karena teknologi dapat membantu manusia untuk berkreasi,
yaitu
mengimplementasikan
idenya
menjadi
sebuah
karya.$eknologi bisa berkembang akibat ino;asi. 2no;asilah yang menjadi dasar teknologi-teknologi yang mendukung kita bekerja saat ini.
B. SARAN
etiap pembahasan mengenai ilmu pengetahuan diharapkan melalui kajian landasan filosofis, yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi agar upaya dan usaha yang menjadi pembaharuan dalam teknologi dapat dipertanggung ja%abkan secarai ilmiah. erkembangan teknologi yang semakin canggih hendaknya di imbangi dengan kebijaksanaan pemakaian dan penggunaannya, jangansampai teknologi membuat kita menjadi bermalas-malasan.