1.1 Fenomena Kasus Keperawatan Dan Analisanya Dengan Teori Teori Florence Florence Nightingale
Perawat lia, seorang perawat kesehatan masyarakat, Baru saja mengunjungi pasien R berumur 80 th yang terkena rematik re matik yang tinggal sendirian di sebuah komunitas pedesaan. Sejak pasien R mengalami kesulitan berambulasi, tetangganya sering mengunjunginya dan membantu dengan dengan cara cara apapun apapun yang yang mereka mereka bisa. Salah Salah satu satu tetangg tetanggaa ini meminta meminta agar agar perawa perawatt Lia mengunjunginya untuk melihat situasi. Pada saat memasuki rumah Pasien R. perawat Lia sadar akan kekurangan udara segar, kegelapan lingkungan yang disebabkan oleh tirai berdebu tua yang menutupi jendelanya, dan dra di kamar tidur. Pasien Pasien R duduk di kursi tua yang memberikan pandangan pandanga n tentang dunia di sekelilingnya. Setela kunjungan itu,perawat lia menghubungi tetangga pasien R untuk mengatur rencana untuk memperbaiki lingkungannya. !irai itu harus dilepas dan ganti dengan tirai sederhana yang akan membiarkan matahari pagi memasuki ruangan. Pintu harus tetap terbuka selama udara masih diperlukan dalam periode tertentu dalam sehari. "engan perawatan yang diberikan untuk mengurangi dra, kursi a#orit pasien R adalah menjadi tempat persinggahan sehingga bisa melihat keluar jendela untuk melihat para tetangga datang dan pergi. $ontoh ini tidak boleh di pandang sebagai penilaian lengkap pasien R, tetapi untuk menunjukkan bagaimana konsep dasar lingkungan lingkungan %ightingale %ightingale terkait dengan proses proses keperawatan keperawatan yang dapat memberikan pandangan pada lingkungan. %ightingale %ightingale berpendapat berpendapat lingkungan lingkungan pasien sangat mempengaruhi mempengaruhi,, meskipun meskipun ia tidak secara khusus membedaakan antara lingkungan isik, sosial, maupun psikologis. "ia berbicara tentang ketiganya dalam praktik keperawatan. Penekanan ditempatkan pada lingkungan isik pasien. "alam konteks waktunya, hal ini tepat sebagai sebuah proesi. &etika sebuah lingkungan isik yang optimal, perhatian yang lebih besar dapat diberikan dengan kebutuhan emosional pasien serta pencegahan penyakit. Pada pasien perlu dilakukan adanya diet seimbang, entilsi, garis kebutuhan, udara, keramaian, cahaya, air, kebutuhan tempat tidur, drainase, kehangatan, pola makan.