Faktor Predisposisi dan Presipitasi Skizofrenia
Banyak Banyak teori teori yang yang mengem mengemukak ukakan an tentan tentang g berbag berbagai ai etiolo etiologi gi skizof skizofren renia. ia. Namun, Namun, penyakit ini tidak hanya disebabkan oleh satu etiologi melainkan gabungan antara berbagai fakt faktor or yang yang dapat dapat mendo mendoro rong ng munc muncul ulny nyaa geja gejala la mula mulaii dari dari fakt faktor or biol biologi ogiss maupu maupun n psikososial. Satu faktor mungkin muncul sebagai sebag ai faktor predisposisi dan mungkin juga onset belum bermula. Namun, dengan adanya faktor lain sebagai presipitasi, gejala dapat muncul sebagai manifestasi dari penyakit tersebut, dan dapat juga semakin berat dengan dukungan dari faktor yang lain (Videbeck, !!"#. Faktor predisposisi meliputi biologis, psikologis, dan sosiokutural dan lingkungan. Faktor biologis dari skizofrenia meliputi berbagai gangguan dalam fungsi dan anatomi otak, neurotransm neurotransmitter itter,, maupun maupun faktor faktor genetik. genetik. $erkembangan $erkembangan teknologi teknologi berbagai berbagai pencitraan pencitraan otak telah telah mengun mengungkap gkap ganggua gangguan n pada anatom anatomii otak otak pender penderita ita skizof skizofren renia. ia. %ari %ari pencit pencitraa raan n Computed Tomograph Tomograph (&'# &'# dan dan Magnetic Resonance Imaging ()*# ()*# ditemukan ditemukan adanya adanya pengecilan +olume otak pada pasien skizofrenia dan atrofi lobus frontal, cerebelum, dan limbik. limbik. Sedangkan pencitraan pencitraan melalui melalui Positron Emission Tomography Tomography ($'# menunjukkan penurunan aliran darah ke lobus frontal yang menyebabkan gangguan pada perhatian, perencanaan, dan pembuatan keputusan (Stuart - araia, !!/#. Selain itu, gangguan pada sistem limbik yang secara normal berfungsi untuk mengendalikan emosi, dan juga gangguan pada ganglia gang lia basalis mengakibatkan gangguan atau keanehan pada pergerakan termasuk gaya berjalan, ekspresi 0ajah facial 0ajah facial grimacing, termasuk gangguan gerakan diskinesia tardive yang tardive yang merupakan efek samping pengobatan (Sulis0ati, !!/#. 1etida 1etidakse kseimb imbanga angan n yang yang terjad terjadii pada neurotr neurotrans ansmit miter er juga juga diident diidentifi ifikasi kasi sebagai sebagai penyebab skizofrenia. 1etidakseimbangan terjadi antara lain pada dopamin yang mengalami peningkatan dalam akti+itasnya. Selain itu, terjadi juga penurunan pada serotonin, norepinefrin, dan asam amio gamma2aminobutyric acid (34B4# yang pada akhirnya juga mengaki mengakibat batkan kan peningka peningkatka tkan n dopami dopaminer nergik gik (Sulis (Sulis0at 0ati, i, !!/#. !!/#. 'erdap erdapat at empat empat fungsi fungsi dopamin dalam otak5 (6#. (6#.
esokor esokortik tikal5 al5 mengin menginer+ er+asi asi lobus lobus fronta frontall dan dan berfun berfungsi gsi pada pada insight , penilai penilaian, an,
kesadaran kesadaran sosial, menahan diri, dan aktifitas kognisi tingkat tinggi. tinggi. 3angguan 3angguan pada fugsi ini mengakibatkan gejala negatif7
(#.
esolimbik5 menginer+asi sistem limbik dan fungsinya berhubungan dengan memori,
indera pembau, efek +iseral automatis, dan perilaku emosional. 3angguan pada fungsi ini mengakibatkan gejala positif7 (8#.
'uberoinfundibular5 organisasi dalam hipotalamus dan memproyeksikan pada
pituitari. Fungsi dopamin disini mengambil andil dalam fungsi endokrin, menimbulkan rasa lapar, haus, fungsi metabolisme, kontrol temperatur, pencernaan, gairah seksual, dan ritme sirkardian. 9bat2 obat antipsikotik mempunyai efek samping pada fungsi ini dimana terdapat gangguan endokrin. (:#. Nigrostriatal5 berfungsi menginer+asi sistem motorik dan ekstrapiramidal. 9bat2 obatan antipsikotik juga mempengaruhi fungsi ini yaitu gangguan pada pergerakan. (Stuart - araia, !!/# $ada aspek biologis lain, hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh genetik terhadap terjadinya scizophrenia dimana terjadi peningkatan risiko pada kembar identik atau monozigotik. )isiko pada kembar identik yang salah satunya menderita skizofrenia adalah /!;. 4nak yang salah satu orang tuanya menderita skizofrenia, mempunyai risiko 6/ ; dan meningkat menjadi 8/; jika kedua orang tuanya menderita skizofrenia (Videbeck, !!"#. Selain faktor biologis, faktor psikososial juga turut berpengaruh dalam munculnya gejala skizofrenia. Faktor psikologis yang dapat menyebabkan munculnya skizofrenia diantaranya adanya konflik keluarga, dan gagalnya beberapa tahap perkembangan. Sedangkan yang dapat memperberat gejala skizofrenia adalah stres yang terus menerus dimana stres tersebut dapat berasal dari diri sendiri, yaitu faktor sikap< perilaku dan kesehatan. maupun lingkungannya termasuk keluarga. 1aplan mengemukakan bah0a terdapat pengaruh yang kuat dari keluarga dan pola dukungan di dalamnya terhadap tejadinya skizofrenia. Sedangkan faktor sosial yang dapat memperparah atau mempercepat onset skizofrenia diantaranya lingkungan industri dan urbanisasi (Sulis0ati, !!/#. Selain itu, kemiskinan, isolasi sosial, lingkungan yang kritis, stigmatisasi, tekanan pekerjaan, dan kesulitan hubungan interpersonal juga diidentifikasi sebagai faktor sosial yang dapat memicu munculnya gejala skizofrenia (Stuart - araia, !!/#.
%apus Stuart & Laraia. (2005). Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 5 . Jakarta: EGC. Videbeck, S. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC