FAKTOR PENGENCERAN
FP adalah faktor yg digunakan untuk mengalikan hasil perhitungan dalan menetapkan kadar suatu zat dalam sampel jika sampel tsb diencerkan dari kondisi semula menjadi konsentrasi yang lebih rendah. Contoh aplikasinya misal saat menetapkan kadar asam asetat dalam cuka, sampel cuka diambil 10mL kemudian ditempatkan pada labu takar 250mL dan diimpitkan sampai tanda tera. Maka FP percobaan teresebut adalah 250/10 yaitu 25x pengenceran. Sehingga pada penghitungan kadar FP harus dimasukkan yaitu 25.
http://lansida.blogspot.com/2010/10/pengenceran-larutan.html
Pengenceran Larutan 23.02 LANSIDA 3 comments
Larutan didefinisikan sebagai campuran yang homogen antara 2 macam zat ataupun lebih. Larutan terdiri dari pelarut dan zat terlarut. Umumnya zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dibanding pelarut. Sedangkan pe larut bisa berupa air ataupun cairan organik seperti metanol, etanol, aseton dan lain-lain. Pengenceran pada prinsipnya hanya menambahkan pelarut saja, sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran. Dengan kata lain jumlah mmol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mmol zat terlarut sesudah penegenceran atau jumlah gr zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah gr zat terlarut sesudah pengenceran. Rumus sederhana pengenceran sebagai berikut :
M1V1 = M2V2 M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutan V1 = Volume larutan sebelum pelarutan M2 = Molaritas larutan sesudah pelarutan V2 = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan Misal jika kita akan membuat 500 ml HCl 2 M menggunakan HCl 4 M maka penggunaan rumus pengencerannya adalah 4 M x V1 = 2 M x 500 ml maka V1 = 250 ml, artinya ambil HCl 4 M sebanyak 250 ml addkan dengan air hingga 500 ml. Sedang pada praktek pengencerannya : masukkan air dulu d ulu sebanyak kurang dari 250 ml baru ditambahkan 250 ml HCl 4 M lalu tinggal diaddkan dengan de ngan air hingga batas labu takar 500 ml. Praktek perlakuan seperti ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan letupan untuk pengenceran asam pekat.
Prinsip Cara Mengencerkan 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Lakukan perhitungan pengenceran Masukan larutan pekat ke labu takar (dengan pemipetan) Tambahkan pelarut sampai leher labu takar Gojok hingga homogen Tambahkan pelarut sampai batas Tutup dan gojok lagi
Alat Pengenceran
Labu takar berbagai ukuran Cara pengenceran larutan bisa menggunakan alat pipet atau labu takar. Penggunaan labu takar akan lebih tepat dalam penaraan volume. Bila menggunakan labu takar, rawat alat dengan cara mencuci dengan sabun lunak dan bilas dengan air kran diikuti akuades. Kemudian biarkan kering sebelum digunakan kembali. Pengeringan labu takar jangan didalam oven.
Pembacaan Miniskus 1. Letakkan labu takar pada tempat datar 2. Posisi mata sejajar dengan tanda batas 3. Untuk bentuk cekung, batas bawah cekungan tepat pada garis batas (misal air) 4. Untuk cembung, batas atas cembungan tepat pada garis batas (misal Hg)
Beberapa satuan konsentrasi Jika membuat campuran konsentrasi yang berbeda, rumusnya seperti ini :
Fraksi mol (X) : perbandingan jumlah mol suatu zat dalam larutan terhadap jumlah mol seluruh zat dalam larutan. Kemolaran (M) : jumlah mol zat terlarut dalam per liter larutan. Kemolalan (m) : jumlah mol zat terlarut dalam per 1000 gram penaraan bobot pelarut. Kenormalan (N) : jumlah grek zat terlarut dalam perlliter larutan. Persentase (%) : jumlah gram zat terlarut dalam tiap 100 ml larutan atau 100 gr penaraan bobot.
Untuk persentase, rumus perhitungan begini : gram zat terlarut x 100 % % = -----------------------------gram larutan (jika satuannya % b/b) ; (baca : persen berat per berat) macam satuan persen lain : % b/v (berat per volume) % v/b (volume per berat) % v/v (volume per volume)
X = mol suatu zat : mol seluruh zat M = mol : liter = mmol : ml M = (1000 : p) X (gram : BM) N = grek : liter = mgrek : ml Grek = mol x jumlah H+ atau OH-
Larutan Elektrolit Definisinya adalah suatu zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan terurai menjadi ion-ion (terionisasi) sehingga dapat menghantarkan listrik. Elektrolit kuat akan terurai seluruh zat menjadi ion-ion (terionisasi sempurna) sedang elektrolit lemah tidak mampu menguraikan seluruh zat dalam air menjadi ion-ion artinya hanya terionisasi sebagian saja. Contoh elektrolit kuat antara lain asam-asam kuat ( asam halogen, HNO 3, H2SO4 ), basa-basa kuat ( basa alkali, Sr(OH) 2, Ba(OH)2 ). Untuk bentuk garam, hampir semuanya merupakan elektrolit kuat. Salah satu ciri dari elektrolit kuat adalah mempunyai reaksi berkesudahan (berlangsung sempurna ke arah kanan). Sedang untuk elektrolit lemah contohnya adalah asam-asam lemah, basa-basa lemah. Untuk garam yang tergolong elektrolit lemah adalah garam merkuri (II). Elektrolit lemah mempunyai reaksinya kesetimbangan (elektrolit hanya terionisasi sebagian). V1 M1 + V2M2 M camp = ------------------V1 + V2 Posted in: Analisis Obat,Ekstraksi Pra Analisis http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/larutan/pengenceran/
Pengenceran Kata Kunci:
rasio zat, zat padat
Ditulis oleh Zulfikar pada 14-06-2010
Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan pengenceran selalu terjadi, misalnya ketika ibu sedang memasak di dapur, apabila sayur yang disiapkan ternyata terlampui asin, maka ibu kembali menambahkan air ke dalam sayur tersebut. Demikian juga ketika kita mempersiapkan air teh manis, kadang-kadang yang kita persiapkan terlampau manis sehingga kita akan menambahkan air ke dalamnya atau sebaliknya, air teh yang kita persiapkan kurang manis, sehingga kita menambahkan gula ke dalamnya. Dari dua kejadian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa pengenceran adalah berkurangnya rasio zat terlarut di dalam larutan akibat penambahan pelarut. Sebaliknya pemekatan adalah bertambahnya rasio konsentrasi zat terlarut di dalam larutan akibat penambahan zat terlarut. Dalam laboratorium kimia selalu terjadi kegiatan pengenceran. Umumn ya tersedia zat padat atau larutan dalam konsentrasi yang besar atau dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Sehingga menyiapkan larutan atau mengencerkan zat menjadi kegiatan rutin. Menyiapkan larutan NaOH 1 M, dilakukan dengan menimbang kristal NaOH seberat 40 gram dilarutkan kedalam 1 Liter air. 40 gram didapat dari Mr NaOH, dimana Na = 23, O = 16 dan H = 1, Perhatikan Gambar 8.7.
Gambar 8.7. Mempersiapkan larutan 0.1M NaOH Untuk pengenceran, misalnya 50 mL larutan CuSO4 dengan konsentrasi 2 M, diubah konsentrasinya menjadi 0.5 M. Dalam benak kita tentunya dengan mudah kita katakan tambahkan pelarutnya, namun berapa banyak yang harus ditambahkan. Perubahan konsentrasi dari 2 M menjadi 0.5 M, sama dengan pengenceran 4 kali, yang berarti volume larutan menjadi 4 kali lebih besar dari 50 mL menjadi 200 mL (Gambar 8.8). Secara sederhana kita dapat selesaikan secara matematis :
Gambar 8.8. Pengenceran larutan CuSO4 2M menjadi 0,5M
http://wanibesak.wordpress.com/2010/10/08/pembuatan-pengenceran-dan-pencampuran-larutan/
PEMBUATAN, PENGENCERAN DAN PENCAMPURAN LARUTAN 9 Komentar Posted by Emel Seran pada 8 Oktober 2010
Untuk membuat suatu larutan dalam laboratorium maka diperlukan cara-cara tertentu agar tidak terjadi kesalahan yang dapat membahayakan diri kita sendiri. Bagi orang-orang yang telah bekerja di suatu instansi pembuatan larutan mungkin hal biasa namun tidak bagi semua orang. Misalnya pada pengenceran asam-asam sulfat pekat maka yang dilakukan adalah dengan cara menambahkan asam sulfat pada aqudes bukan sebaliknya. Hal ini disebabkan perbedaan massa jenis kedua zat, sehingga air akan mengapung di atas asam sulfat karena massa jenisnya lebih rendah. Oleh sebab itu jika pengenceran di lakukan dengan cara menambahkan aqudes pada asam sulfat maka akan terjadi reaksi yang keras atau mendidih, sama seperti air yang jatuh ke dalam minyak panas. Reaksi antara asam sulfat dengan air adalah sebagai berikut: H2SO4 + H2O → H3O+ + HSO4HSO4- + H2O → H3O+ + SO42Untuk pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu dapat dilakukan dengan cara mengencerkan larutan pekatnya atau membuat dari kristalnya. Untuk membuat larutan dengan jalan mengencerkan larutan pekat atau dari kristalnya dapat dilihat pada contoh di bawah ini. Untuk membuat larutan 250 mL larutan K 2CrO4 0,25 M dari kristal K 2CrO4. Hal pertama yang perlu dilakukan yaitu menghitung jumlah mol dari larutan yang akan di buat dengan cara (gambar 1):
Penimbangan sebaiknya menggunakan timbangan yang memiliki ketelitian tinggi dan jangan menggunakan kertas saring tetapi menggunakan kertas arloji sebab jika menggunakan kertas saring maka akan ada sebagian kristal akan tetrtinggal pada sela-sela kartas saring. Akibatnya mengurangi hasil timbangan, penimbangan yang salah akan mempengaruhi konsentrasi larutan yang dibuat.
kaca arloji Kristal yang telah ditimbang dilarutkan dalam aquades pada tempat yang lebih luas seperti gelas beaker dengan sedikit aquades dan jangan lupa untuk membilas kaca arloji agar tidak ada kristal yang tertinggal (catatan: jika kristal yang dilarutkan dalam jumlah sedikit, pelarutan dilakukan dengan menambahkan kristal ke dalam aquades sebaliknya jika kristal dalam jumlah besar menambahkan aquades pada kristal yang telah berada dalam gelas ukur).
gelas beaker Setelah semua kristal larut, larutan yang telah diperoleh dimasukan k e dalam labu ukur leher panjang 250 mL dan melanjutkan penambahan aquades hingga tanda batas pada labu ukur dan ketika mendekati tanda batas sebaiknya penambahan aquades menggunakan pipet tetes untuk menghindari kelebihan aquades yang ditambahkan. Setelah tepat pada tanda batas (cara melihat: untuk aquades atau larutan-larutan lain yang membentuk cekungan dapat lihat dari cekungannya tepat pada tanda batas, dan untuk larutan yang mengembung di lihat dari kembungannya). labu ukur leher panjang seperti yang tertera pada Gambar
Setelah aquades ditambahkan kocok beberapa saat lalu simpan pada tempat yang bersih dan jangan lupa memberi label K 2CrO4 0,25 M agar tidak terjadi kekeliriuan.
Pengenceran
Larutan-larutan yang tersedia di dalam laboratorium umumnya dalam bentuk pekat. Untuk memperoleh larutan yang konsentrasinya lebih rendah biasanya dilakukan pengenceran. Pengenceran dilakukan dengan menambahkan aquades ke dalam larutan yang pekat. Penambahan aquades ini mengakibatkan konsentrasi berubah dan volume diperbesar tetapi jumlah mol zat terlarut tetap. (gambar 2)
Selain cara di atas pengenceran dapat dilakukan dengan cara terlebih dahulu menentukan konsentrasi dan volume larutan yang akan dibuat. Misalnya kita akan membuat larutan 250 mL 0,01 M maka berapa mL larutan awal yang harus diambil untuk diencerkan?. Untuk menentukan kita masih tetap menggunakan rumus pengenceran yaitu V1M1 = V2M2 V1 . 0,25 M = 250 mL x 0,01 M V1 = 2,5/0.25 mL V1 = 10 mL Jadi untuk membuat larutan 250 mL K 2CrO4 0,01 M diperlukan 10 mL larutan K 2CrO4 0,25 M. untuk percobaan yang memerlukan ketelitian tinggi pengambilan larutan sebaiknya menggunakan pipet volume. Pengambilan larutan dapat juga menggunakan pipet ukur atau gelas ukur jika larutan tersebut akan digunakan untuk percobaan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi (kualitatif). Pencamuran
Pada pencampuran dua atau lebih larutan yang sejenis tetapi konsentrasinya berbeda maka konsentrasi larutan yang terbentuk dapat dihitung dengan persamaan berikut: (gambar 3)