EVALUASI PELAYANAN PONEK RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA PONDOK KOPI TAHUN 2013
I.
PENDAHULUAN
Menurut data USAID, angka kematian ibu saat ini adalah 228 per 100.000 kelahiran. Data menunjukkan bahwa secara nasional, 44% kematian ibu terjadi di rumah sakit, sehingga kualitas pelayanan pencegahan
dan ketepatan waktu merujuk perlu
ditingkatkan Sementara lebih dari 80.000 bayi baru lahir meninggal setiap tahun di negara ini pada usia satu bulan pertama akibat berbagai kondisi yang sebenarnya bisa diberi perawatan, seperti lahir prematur, sesak napas saat lahir, dan keracunan darah saat lahir.
WHO mengeluarkan 8 tujuan pembangunan millennium ( Millennium Development Goals) pada tahun 2015, 2 diantaranya mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak, yaitu : 1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar 2/3 dari AKB pada tahun 1990 menjadi 20 dari 25/1000 kelahiran hidup. 2. Meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ risiko jumlah kematian ibu, yaitu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup.
Dalam upaya menurunkan AKI dan AKB, maka Pemerintah menyelenggarakan Program Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi ( RSSIB) Program ini berisi 10 langkah paripurna untuk melindungi ibu dan bayi. Program ini adalah wujud keperdulian pemerintah, swasta dan masyarakat dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi merupakan rumah sakit swasta yang memiliki komitment penuh untuk melaksanakan RSSIB. Hal ini tidak lepas dari semangat Gerakan Muhammadiyah
sebagai
Penolong
Kesengsaraan
Oemum.
Dengan
mengimplementeasikan RSSIB, maka RSIJPK sedang mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan perkembangan sebuah generasi yang akan membawa membawa kebaikan sumber daya manusia dimasa yang akan datang.
I.
LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator untuk melihat derajat kualitas kesehatan penduduk suatu negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang masih tinggi angka kematian ibu dan bayi terutama diwilayah Asia. Pada tahun 2002/2003 AKI : 307/100.000 Kelahiran Hidup. Kemudian SDKI pada tahun 2007 AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk derajat kesehatan bayi, survei 2002-2003 Angka Kematian Bayi sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup
Beberapa penyebab tingginya Angka Kematian Ibu adalah perdarahan (28%), eklamsi (24%), infeksi (11%), komplikasi puerperium (8%), partus macet (5%), dan sisanya adalah abortus dan lain lain. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil , pemberdayaan perempuan yang tak begitu baik, latar belakang pendidikan, sosial ekonomi keluarga, dan kebijakan politik, merupakan hal hal yang mempengaruhi angka kematian Ibu.
Sementara penyebab kematian pada bayi baru lahir adalah BBLR (40,4%), asfiksia (24,6%), dan infeksi (10%). Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan pengambilan keputusan, keputusan, merujuk, merujuk, dan mengobati. mengobati.
Tingginya keadaan tersebut diakibatkan oleh penyebab utama kematian yang sebenarnya dapat dicegah melalui pendekatan deteksi dini dan peñata laksanaan yang tepat untuk ibu dan bayi. Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses persalinan persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dengan sistem terpadu di tingkat nasional dan regional. Untuk itu sangat diperlukan upaya bersama
meningkatan
pelayanan perawatan ibu baik oleh pemerintah, pemerintah, swasta, maupun masyarakat masyarakat terutama suami/keluarga.
Selaras dengan 8 tujuan pembangunan millennium ( Millennium Development Goals) pada tahun 2015, 2 diantaranya mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak, yaitu : 1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar 2/3 dari AKB pada tahun 1990 menjadi 20 dari 25/1000 kelahiran hidup. 2. Meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu, yaitu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup.
Dari hasil beberapa survei yang dilakukan , AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) di tingkat Puskesmas.
Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana,sarana dan manajemen yang handal.
Untuk mendukung peningkatan kualitas harapan hidup ibu dan bayi, sekaligus mendukung upaya Pemerintah dalam memperbaiki pelayanan kesehatan khususnya untuk kaum perempuan, maka RSI Pondok Kopi ikut mengiplementasikan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) 24 jam . Selaras dengan visi DepKes RI yaitu “ masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat”. Serta mendukung gerakan sayang ibu dan sayang bayi.
Terlebih dengan dicanangkannya RSI Pondok Kopi memiliki program unggulan Tumbuh Kembang, dimana setiap ibu hamil akan dioptimalkan kesejahteraannya, penanganan
pada proses persalinannya, kemudian menstimulasi perkembangan bayi sehingga dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal.
II.
TUJUAN
A. Tujuan Umum Menurunkan angka kematian maternal neonatal
di Rumah Sakit Islam Jakarta
Pondok Kopi B. Tujuan Khusus 1. Menurunkan kematian Ibu dengan kasus Perdarahan, PEB/Eklampsia dan Sepsis 2. Menurunkan angka kematian bayi dengan BBLR, Aspiksia dan Infeksi
C. Program Kerja 1. Peningkatan Asuhan & Pelayanan Keperawatan 2. Optimalisasi Coetumer service Relation ship 3. Peningkatan kompetensi ketenagaan. 4. Meningkatkan komunikasi internal & eksternal 5. Peningkatan Loyalitas pelanggan 6. Peningkatan Efektifitas & Efisiensi (Cost Efectivnes) 7. Pemenuhan sarana Prasarana .
D. Kegiatan rutin yang dilakukan 1. Audit system pendokumentasian 2. Update keilmuan 3. Drilling Emergncy 4. Pelaporan daskboard 5. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan spiritual 6. Penerapan Senyum , Sapa , Salam. 7. Pemantauan tundakan keperawatan. 8. Pemantauan kebersihan ruangan 9. Pemantauan sistem penugasan
I.
EVALUASI PELAYANAN
NO
SASARAN
PROGRAM
INDIKATOR
TARGET
HASIL
KET
1
Keramahan
Setiap petugas selalu
Komplain
100%
95%
Tercapai
pemberian
memberikan
terhadap
diatas target
pelayanan
senyum,salam dan sapa
pelayanan
yang
melalui
kepada pelanggan
penerapan 3S
ekternal dalam
ditetapkan
memberikan pelayanan
Setiap staf annas II selalu senyum ,salam dan sapa setiap berinteraksi dengan pelanggan interna 2
Kecepatan
Petugas segera merespon
Komplain
dan ketepatan
ketika keluhan
terhadap
dalam
dibutuhkan pasien
respon time
2 menit
2 mnt
Tercapai sesuai target
memberikan pelayanan
Pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan keluhan pasien
3
Peningkatan pelayanan
Perawat senantiasa :
pasien baru
Menyambut
In patient service
100%
100%
Tercapai sesuai yang
dengan ramah
diteapkan ,
Memperkenalkan
sesuai hasil
diri
monitoring
Mengorientasikan
standart
lingkungan
mutu In
Menginformasika
Patient
n rencana dan
Service
tindak lanjut program perawat dan dokter 4
Penerapan
Penerapan komunikasi
komunikasi
dengan santun dan efektif terhadap
asertif
Komplain
2%
1%
Tercapai diatas target
petugas karena komunikasi
5
Penerapan
Setiap pasien potensial
Terlaksana
95%
98 %
Tercapai
selling
komplain di identifikasi
selling
diatas target,
Relation
dan dilakukan Say hello
relationship
dimana
ship
via telpon
dalam
Setiap pasien potensial
pelaksanaan
komplain diberikan
dilakukan
pelayanan pendaftaran
perubahan
rawat jalan oleh petugas
strategi”
saat kontrol
seluruh pasien pulang dilakukan RC” Tercapai
6
Pelaksanaa
Ka.Sie dan atau Ka.Tim
Terlaksana
”say hello”
1 melakukan interaksi
say hello
secara
dan komunikasi baik
setiap hari
kontinue
therapeutic maupun
100%
100 % sesuai target
90%
89 %
social dengan pasien dan keluarga setiap hari 7
Penerapan
Setiap pasien
Terlaksana
penkes
mendapatkan pen kes
Pen kes
Belum tercapai
keperawatan
keperawatan sesuai
dan informasi
dengan penyakitnya
sesuai kasus
dikarenakan kesadaran
sesuai
petugas
wewenang
Setiap pasien
terhadap
dan tanggung
mendapatkan informasi
pentingnya
jawab
akan tindakan atau dan
informasi
perawat
pemeriksaan yang akan
bagi mutu
dilakukan
pelayanan blm optimal
8
Walk around
Melakukan modifikasi
Perawat
metode
metode overan
penanggung
diatas target,
overan
Melaksanakan metode
jawab
kesadaran
overan sesui ketentuan:
memahami
terhadap hal
Perawat Pj
dan
ini dirasakan
mengoverkan di
menguasai
penting
papan dengan
kondisi
karena
difasilitatori oleh
pasien
perawat PJ
90%
98 %
Tercapai
Ka tim
dituntut
Penerima overan
untuk
melakukan validsi
menguasai
ketika ronde
kondisi
dengan
pasien
pengecekn kardek 9
Optimali
Pelaksanaan audit interna
Pelaksanaan
sasi
keperawatan oleh Ka.sie
pendokume
tercapai,
penerapan
dan Ka.tim 1 seminggu 2
ntasian
karena
pendokument
kali
sesui IK
tingginya
asian Asuhan
90%
80%
Blm
mobilitas
keperawa
Pembinaan dan
pelayanan
tan
pengarahan
lgsg ke
ketidaksesuaian
pasien dan
pendokumentasin 10
agenda rapat
Penerapan
Pelaksanaan shering
Pelaksanaan
Knowledge
knowledge keperawatan
knowledge
rendahnya
manajemen
setiap 1 bln sekali
managemen
kesadaran
t sesuai
minat baca
jadwal
staf annas
Pelaksanaan Breaking
90 %
75 %
Msh
news kesehatan setiap
II.dan
1minggu sekali
kurang motivasi atasan
11
Pengurangan
Identifikasi stock slow
pengadaan
motion
Stok idie
2%
1%
diatas
stock slow motion
Tercapai
standart Penyusunan standar stok
dengan
minimal
memperketa t stok dan
Pemantauan/monitoring
amprahan
stok dan amprahan
berdasar standar minimal
12
Efisiensi
Mematikan AC ruangan
Penurunan
3%
-
Program
pemakaian
pasien jam 06.00 s/d jam
biaya
terlaksana
overhead
08.00 WIB
pemakaian
sesuai
telp,listrik
rencana,
Monitoring penggunaan
dan air
untuk
air dikamar mandi pasien
annas2
efesiensi
dengan pemasangan
biaya tidak
himbauan efesiensi
bisa
penggunaan air
dievaluasi per unit
Mematikan listrik
kerja.
diruang-ruang yang tidak digunakan pada siang hari 13
Maintenance
Koordinasi pelaporan
Kalibrasi
95%
93 %
Penyelsaian
alat medis
dengan sarana dan
alat medis
perbaikan
prasarana setiap ada
sesuai
masih sering
kerusakan
jadwal
tertunda, kalibrasi
Koordinasi program
dilaksanaka
kalibrasi sesuai jadwal
n sesuai program.
14
Pelaksanaan
Identifikasi kebutuhan
Stok alkes
standart
alkes medis ruangan
dan obat
diatas
sesuai
standart
minimal
95%
97%
Tercapai
alkes medis
Menyusun standar
standar
dengan
ruangan
minimal kebutuhan alkes
minimal
memperketa t stok dan
Monitoring dan evaluasi
amprahan
pelaksanaan standar stok
berdasar
minimal
standar minimal
15
Optimalisasi
Pembuatan jadwal
Overan alat
system
overan alat
antar shif
diatas target
terlaksana
dengan
overan alat
90%
94 %
Tercapai
Monitoring dan evaluasi
penerapan
Pelaksanaan overan alat
reward dan phunistmen
Pemberlakuan reward dan phunismen Tercapai 16
Program
Sosialisasi program
Terlaksana
100%
100 % sesuai target
kartu poin
(KPR)
reward (KPR)
program
dan jadwal
reward Pelaksanaan program
sesuai jadual (feb-
Laporan dan evaluasi
maret)
pelaksanaan program (KPR) 17
Pemantauan
Identifikasi kinerja staf
Kinerja staf
kinerja staf
melalui audit
terpantau
tercapai,
pelaksanaan pelayanan
dalam BCP
karena
setiap senin dan kamis
(Buku
tingginya
Catatan
mobilitas
Pegawai)
pelayanan
Identifikasi kinerja staf
95%
90%
Blm
melalui pear group setiap
lgsg ke
lepas dinas malam
pasien dan agenda rapat
18
Supervisi
Pelaksanaan audit
Terlaksana
pelaksanaan
dokumentasi asuhan
supervisi
tercapai,
Asuhan
keperawatan
askep setiap
karena
2mgg sekali
tingginya
keperawa tan
90%
80 %
Blm
Pelaksanaan supervisi
mobilitas
langsung terhadap
pelayanan
kompetensi klinik staf
lgsg ke pasien dan agenda rapat
19
KIE ruangan
Pembuatan jadwal KIE
Terlaksana
ruangan
setiap bulan
95%
80 %
KIE ruangan terlaksana 2 bln sekali,info
Pelaksanaan KIE sesuai
disampaikan
jadwal
setiap
selesai overan mlm ke pagi sesuai kebutuhan.
II.
PELAYANAN MATERNAL DAN PERINATAL
PENGEMBANGAN STAFF
EVALUASI KOMPETENSI BIDAN ANNISA I
N
JM
O
JENIS KOMPETENSI
L
KETERANGA %
N
92. 1
Asuhan Persalinan Normal
25
5
Sertifikasi
85. 2
Manajemen Laktasi
23
1
Sertifikasi
66, 3
Kegawat Daruratan Maternal Neonatal
18
7
Sertifikasi
4
PONEK
7
25
Sertifikasi
58, 5
PONED
14
3
Sertifikasi
58, 6
Contrasepsi teknikal Update
14
3
Sertifikasi
37, 7
Perawatan Metoda kanguru
9
5
in house training
8
Costumer service excelente
27
100
Sertifikasi
9
Baitul Arqom
27
100
Sertifikasi
83, 10
Pendidikan DIII Kebidanan
21
3
Sertifikasi
12, 11
Pendidikan D IV Kebidanan
3
5
Sertifikasi
66, 12
Resusitasi neonatus
18
7
Sertifikasi
13
BHD
27
100
Sertifikasi
Dari data diatas, menunjukkan bahwa kompetensi khusus untuk kebidanan sudah sebagian besar tercukupi secara sertifikasi, akan tetapi kemampuan secara klinis perlu dilakukan uji kompetensi secara berkesinambungan, dari program pelayanan PONEK yang diaplikasikan di Annisa I telah diberlakukan uji kompetensi untuk penatalaksanaan kasus : Perdarahan, syok, eklamsia dan Sepsis ( untuk hasil uji blm bisa dilaporkan krn kasus belum mewakili ), selain itu juga dilaksanakannya Update keilmuan kebidanan yang dilakukan setiap lepas shift malam guna merefresh pemahaman ilmu kebidanan terkini. Akan tetapi masih ada kendala yg dihadapi dalam meningkatkan mutu Kebidanan adalah program pembahasan kasus near miss yang belum ter terlaksana sesuai program
EVALUASI KOMPETENSI DOKTER DAN PERAWAT IGD
NO
JENIS KOMPETENSI
JML
%
KETERANGAN
1
Manajemen Laktasi
2
Sertifikasi
2
Kegawat Daruratan Maternal Neonatal
3
Sertifikasi
3
PONEK
2
Sertifikasi
4
Costumer service excelente
4
Sertifikasi
5
Baitul Arqom
11
Sertifikasi
6
Pendidikan D IV Kebidanan
3
Sertifikasi
7
Resusitasi neonatus
5
Sertifikasi
8
BHD
17
Sertifikasi
9
ACLS
16
Sertifikasi
10
BTCLS
17
Sertifikasi
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dari sisi kompetensi tenaga IGD dalam pelayanan Emergency Maternal Neonatal sudah terpenuhi, akan tetapi perlu ditingkatkan update klinisnya dengan penilaian kompetensi secara berkelanjutan dan pelaksanaan drilling emergency
EVALUASI KOMPETENSI KETENAGAAN SCN /NICU
NO
JENIS KOMPETENSI
JML
%
KETERANGAN
2
Manajemen Laktasi
23
85.1
Sertifikasi
3
Kegawat Daruratan Maternal Neonatal
18
66,7
Sertifikasi
4
PONEK
7
25
Sertifikasi
5
PONED
14
58,3
Sertifikasi
6
Contrasepsi teknikal Update
14
58,3
Sertifikasi
7
Perawatan Metoda kanguru
9
37,5
in house training
8
Costumer service excelente
27
100
Sertifikasi
9
Baitul Arqom
27
100
Sertifikasi
Perawatan BBLR 10
Pendidikan DIII Keperawatan
21
83,3
Sertifikasi
11
NICU
3
12,5
Sertifikasi
12
Resusitasi neonatus
18
66,7
Sertifikasi
13
BHD
27
100
Sertifikasi
KOMPOSISI KETENAGAAN ANNISA I Jumlah bidan : 27 NO
KATAGORI
JUMLAH
%
1
MAGANG
0
0
2
PKWT
1
4%
3
TETAP
26
96%
4
MASA KERJA: 1 - 3 Th
3
11.1
4 - 6 Th
3
11.1
7 - 9 Th
4
14.8
> 10 Th
17
63.0
Keterangan
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa komposisi ketenagaan di annisa I sangat aman sebagai pemberi pelayanan kebidanan yang berkualitas, karena seluruh tenaga yang ada adalah tenaga tetap dan 96 % nya adalah tenaga tetap dengan masa kerja diatas 10 tahun
I. RELATIONSHIP CARE
Kegiatan ini baru dijalankan per September 2009, data yang diperoleh adalah : 1. Jumlah pasien yang dikonsulkan
: 65 Orang
2. Jumlah pasien yang datang
: 18 Orang
Dari data diatas dapat kami simp
REKAPITULASI KUNJUNGAN LAKTASI ANC & PNC
TAHUN 2013
NO
BULAN
JML
JML
JML
PERSALINAN
ANC
%
PNC
%
1
JANUARI
73
99
73,3%
70
95,9%
2
FEBRUARI
74
103
71,8%
66
89,1%
3
MARET
74
95
77,8%
60
81,0%
4
APRIL
61
91
67,0%
59
96,7%
5
MEI
62
115
52,9%
60
96,7%
6
JUNI
87
87
100%
62
71,2%
7
JULI
87
97
89,6%
82
94,2%
8
AGUSTUS
65
110
59,0%
61
93,8%
9
SEPTEMBER
85
98
86,7%
68
80,0%
10
OKTOBER
89
110
80,8%
83
93,2%
11
NOPEMBER
77
83
92,7%
60
77,9%
12
DESEMBER
58
90
64,4%
50
86,2%
892
1179
75,6%
781
87,5%
JUMLAH
Angka persalinan dibandingkan dengan angka kunjungan ANC menunjukkan adanya kesesuain. Dari kunjungan ANC didapatkan angka persalinan sebesar 75,6%, angka ini didapatkan karena tidak semua ibu hamil yang melakukan ANC di RS islam Pondok Kopi melahirkan Di RS Islam Pondok Kopi pula. Sebesar 24,4 % melakukan persalinan di luar RS dikarenakan lahir di bidan, jaminan, maupun lahir di RS terdekat. Angka cakupan PNC sebesar 87,5 % , hanya 22,5 % yang tidak melakukan kunjungan PNC dikarenakan sebagian melakukan kontrol pada sore hari. Untuk menjaring pasien PNC yang 22,5% tadi perlu dibuka klinik laktasi pada sore hari.
REKAPITULASI KUNJUNGAN BUTEKI TAHUN 2013 NO
BULAN
KUNJUNGAN BUTEKI
KUNJUNGAN NIFAS
1
JANUARI
25
46
2
FEBRUARI
35
31
3
MARET
29
29
4
APRIL
28
28
5
MEI
21
21
6
JUNI
41
41
7
JULI
54
46
8
AGUSTUS
16
16
9
SEPTEMBER
42
42
OKTOBER
86
86
11 NOPEMBER
39
39
12
DESEMBER
50
35
JUMLAH
466
460
10
REKAPITULASI KUNJUNGAN K1 & K4
TAHUN 2013
NO
BULAN
KUNJUNGAN
KUNJUNGAN
KUNJUNGAN
KUNJUNGAN
K1
K3 + K4
K4
SELURUHNYA
1
JANUARI
99
318
233
650
2
FEBRUARI
103
233
290
626
3
MARET
95
246
231
569
4
APRIL
91
201
209
501
5
MEI
115
188
268
571
6
JUNI
86
239
256
581
7
JULI
97
81
234
412
8
AGUSTUS
110
160
250
520
9
SEPTEMBER
98
211
312
621
OKTOBER
110
205
250
565
11 NOPEMBER
83
277
208
568
12
90
236
243
569
1177
2592
2984
6753
10
DESEMBER JUMLAH
REKAPITULASI PERSALINAN
TAHUN 2013 VE / NO
BULAN
JUMLAH
SPONTAN
FE
SC
PERSALINAN
1
JANUARI
26
2
45
73
2
FEBRUARI
21
2
48
71
3
MARET
26
-
47
73
4
APRIL
23
-
38
61
5
MEI
21
3
38
61
6
JUNI
32
7
48
87
7
JULI
27
3
34
64
8
AGUSTUS
29
4
32
65
9
SEPTEMBER
35
2
48
85
OKTOBER
36
5
48
89
11 NOPEMBER
29
1
47
77
12
28
4
26
58
333
33
499
865
10
DESEMBER JUMLAH
Jumlah SC masih menempati posisi tertinggi dari jumlah persalinan yang ada, yaitu 57,6 %, dibandingkan dengan persalinan normal yang menempati urutan kedua Yaitu 38,5 %, dan vakum/forsep urutan terakhir yaitu 3,9 %. Tingginya angka SC ini dikarenakan RSIJPK merupakansalah satu pusat rujukan bagi BPS, Klinik, RS lain disekitar pondok kopi. Selain dikarenakan adanya kerjasama dengan jaminan yang dimilikai klien.
REKAPITULASI PENYULUHAN DI RUANGAN ANNISA 1 TAHUN 2013 PERSENTASE NO
BULAN
TERSULUH
JUMLAH PERSALINAN
(%)
1
JANUARI
63
73
86,3
2
FEBRUARI
62
71
87,3
3
MARET
60
73
82,1
4
APRIL
52
61
85,2
5
MEI
57
61
93,4
6
JUNI
85
87
97,7
7
JULI
62
64
96,8
8
AGUSTUS
60
65
93,8
9
SEPTEMBER
81
85
95,2
OKTOBER
85
89
95,5
11 NOPEMBER
70
77
90,9
12
54
58
93,1
791
865
91,4
10
DESEMBER JUMLAH
Dilihat dari jumlah persalinan dan jumlah Pasien tersuluh yang dilakukan di An-Nisa I pelaksanaan penyuluhan termasuk berhasil, yaitu rata - rata pelaksanaan pelaksanaan 91,4 %. Yang tidak tersuluh adalah 8,6 %, ini dikarenakan karena kondisi ibu tidak tidak memungkinkan dilakukan penyuluhn , seperti ibu di rawat di ICU , dll.
REKAPITULASI IMD TAHUN 2013 JUMLAH NO
BULAN
PERSALINAN
IMD
%
1
JANUARI
73
68
93,1%
2
FEBRUARI
71
68
95,7%
3
MARET
73
70
95,8%
4
APRIL
61
56
91,8%
5
MEI
61
57
93,4%
6
JUNI
87
84
96,5%
7
JULI
64
60
93,7%
8
AGUSTUS
65
62
95,4%
9
SEPTEMBER
85
82
96,4%
OKTOBER
89
87
97,7%
11 NOPEMBER
77
75
97,4%
12
DESEMBER
58
55
94,8%
JUMLAH
864
824
95,3%
10
pelaksanaan IMD termasuk berhasil, yaitu rata - rata pelaksannan IMD 95,3 %. Yang tidak dilakukan IMD adalah 4,7 %, ini dikarenakan karena kondisi ibu dan ibu tidak memungkinkan dilakukan IMD, seperti kondisi ibu syok, ibu Eklampsia, ibu perdarahan hebat, dll. Untuk indikasi bayi seperti, asphiksia, BBLR, dll.
REKAPITULASI RAWAT GABUNG TAHUN 2013
NO
BULAN
JUMLAH
RAWAT
PERSALINAN
GABUNG
PERSENTASE ( % )
1
JANUARI
73
70
95,8%
2
FEBRUARI
71
69
97,1%
3
MARET
73
71
97,2%
4
APRIL
61
59
96,7%
5
MEI
61
59
96,7%
6
JUNI
87
85
97,7%
7
JULI
64
62
96,8%
8
AGUSTUS
65
63
96,9%
9
SEPTEMBER
85
82
96,4%
OKTOBER
89
86
96,6%
11 NOPEMBER
77
75
97,4 %
12
58
56
96,5%
864
837
96,8%
10
DESEMBER JUMLAH
Dilihat dari jumlah persalinan dan jumlah pelaksanaan Rawat Gabung yang dilakukan di An-Nisa I pelaksanaan rawat gabung termasuk berhasil, yaitu rata - rata pelaksannan RG 96,8 %. Yang tidak dilakukan adalah 3,2 %, ini dikarenakan karena kondisi ibu dan ibu tidak memungkinkan dilakukan rg, seperti ibu di rawat di ICU atau bayi pindah SCN
REKAPITULASI SENAM HAMIL TAHUN 2013
NO
BULAN
JUMLAH
SENAM
ANC
HAMIL
%
1
JANUARI
99
69
69,7%
2
FEBRUARI
103
71
68,9%
3
MARET
95
64
67,4%
4
APRIL
91
64
70,3%
5
MEI
115
75
65,2%
6
JUNI
87
62
71,3%
7
JULI
97
69
7,11%
8
AGUSTUS
110
71
64,5%
9
SEPTEMBER
98
69
70,4%
10
OKTOBER
110
75
68,2%
11
NOPEMBER
83
64
77,1%
12
DESEMBER
90
65
7,22%
1178
818
69,4%
JUMLAH
Dari 1178 kunjungan ANC yang melakukan senam hamil sebesar 69,4 %, sebesar 30,6 % tidak melakukan senam hamil, dikarenakan melakukan ANC pada sore hari, sedangkan senam hamil hanya dilakukan pada pagi hari karena keterbatasan pengajar senam hamil.
REKAPITULASI SENAM NIFAS TAHUN 2013
NO
BULAN
JUMLAH
SENAM
PERSALINAN
NIFAS
%
1
JANUARI
73
60
82,2%
2
FEBRUARI
71
59
83,1%
3
MARET
73
58
79,4%
4
APRIL
61
50
81,9%
5
MEI
61
52
85,2%
6
JUNI
87
73
83,9%
7
JULI
64
53
82,8%
8
AGUSTUS
65
55
84,6%
9
SEPTEMBER
85
73
85,8%
OKTOBER
89
76
85,3%
11 NOPEMBER
77
64
83,1%
12
DESEMBER
58
48
82,7%
JUMLAH
864
721
83,4%
10
Pelaksanaan senam nifas tercapai 83,4 %, sisanya sebesar 16,4 % tidak bisa melakukan senam nifas, karena pasien sudah pulang pada 24 jam.
PELAYANAN KEBIDANAN TAHUN 2013 NO
JENIS TINDAKAN
JML PASIEN
TINDAKAN
1. 2.
INDIKASI
KURETASE PARTUS
SC
3.
RUJUKAN KETERANGAN
NON RUJUKAN
RUJUKAN
204
193
11
SPONTAN
333
284
49
VE/FE
33
26
7
HAP
10
8
2
PEB
39
34
5
CPD
102
100
2
RESTI
19
19
0
KPD
50
38
12
FETAL DISTRES
44
40
4
SUNGSANG
36
24
12
MALPOSISI
34
33
1
BEKAS SC
100
100
0
PTM
43
35
8
LAIN – LAIN
24
20
4
4
LAPARATOMI
109
109
0
5
HAP/HPP
26
11
15
6
PEB
11
9
2
7
HEG
77
76
1
8
KONTRAKSI
24
22
2
9
AB IMMINENS
51
50
1
10
LAIN – LAIN
163
149
14
TOTAL
1983
1380
152
Keterangan : Total pasien dirawat orang Jumlah persalinan
: 865 orang - Spontan
: 333 orang
- VE/FE
: 33orang
- SC
: 499 orang
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa angka SC di rumah sakit islam jakarta pondok kopi masih cukup tinggi yaitu 57,6 % dari total persalin an yang ada yaitu 946 pasien. Tingginya angka SC dikarenakan RS. Islam jakarta Pondok kopi merupakan rumah sakit rujukan dan dari pasien SC yang ada terdapat 9 % adalah pasien rujukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa SC masih dalam batas Rekomendasi dari Kemenkes.
k tercapai karena : a. Pasien yang datang tidak sesuai dengan jumlah pasien yang dikonsukan b. Pasien yang dikonsulkan tidak sesuai dengan jumlah pasien pulang.
Hal ini disebabkan : 1. Petugas ruangan tidak konfirmasi kembali ke poliklinik bahwa pasien telah didaftarkan. 2. Pasien diinformasikan untuk didaftar, tapi lupa. 3. Pasien Lupa ke RS. 4. Pada setiap ruangan , mempunyai kesepakatan yang berbeda , ditentukan oleh Kelas I,II ,III. Dan yang dilakukan RC hanya psien yang berpotensi konflik saja.
Rencana Tindak lanjut : Ruangan tetap melakukan IIRC, kemudian dilaporkan ke Kantor perawatan melalui buku komunikasi, rekapitulasi dilakukan di kantor perawatan oleh petugas dan dipoliklinik dilakukan pencatatanpada apsien yang sudah didaftarkan tetapi tidak datang, berikutnya data tersebut akan direkapitulasi kembali di kantor perawatan.