Etiologi Ruptur Urethra Etiologi Terjadinya ruptur uretra dapat disebabkan oleh cedera eksternal yang meliputifraktur pelvis atau cedera tarikan (shearing injury). Selain itu, juga dapat disebabkan oleh cedera iatrogenik, seperti akibat pemasangan kateter, businasi, dan bedah endoskopi. Ruptur uretra anterior biasanya terjadi karena trauma tumpul (paling sering) atau trauma tusuk. Dan terdapat sekitar 85% kasus rupture uretra anterior pars bulbosa akibat trauma tumpul. 1. Fraktur pelvis Cedera urethra posterior utamanya disebabkan oleh fraktur pelvis. Yang menurut kejadiannya, terbagi atas 3 tipe, yaitu : - Cedera akibat kompresi anterior-posterior - Cedera akibat kompresi lateral - Cedera tarikan vertikal. Pada fraktur tipe I dan II mengenai pelvis bagian anterior dan biasanya lebih stabil bila dibandingkan dengan fraktur tipe III dengan tipe tarikan vertical. Pada fraktur tipe III ini seringkali akibat jatuh dari ketinggian, paling berbahaya dan bersifat tidak stabil. Fraktur pelvis tidak stabil (unstable) meliputi cedera pelvis anterior disertai kerusakan pada tulang posterior dan ligament disekitar articulation sacroiliaca sehingga salah satu sisi lebih ke depan dibanding sisi lainnya (Fraktur Malgaigne). Cedera urethra posterior terjadi akibat terkena segmen fraktur atau paling sering karena tarikan ke lateral pada uretra pars membranaceus dan ligamentum puboprostatika.
2. Cedera tarikan ( shearing injury) Cedera akibat tarikan yang menimbulkan rupture urethra di sepanjang pars membranaceus (510%). Cedera ini terjadi ketika tarikan yang mendadak akibat migrasike superior dari buli-buli dan prostat yang menimbulkan tarikan di sepanjang urethra posterior. Cedera ini juga terjadi pada fraktur pubis bilateral (straddle fraktur) akibat tarikan terhadap prostat dari segmen fraktur berbentuk kupu-kupu sehingga menimbulkan tarikan pada urethra pars membranaceus 3. Cedera uretra karena pemasangan kateter Cedera uretra karena kateterisasi dapat menyebabkan obstruksi karena edema atau bekuan darah. Abses periuretral atau sepsis dapat mengakibatkan demam. Ekstravasasi urin dengan atau tanpa darah dapat lebih meluas. Pada ekstravasasi ini, mudah timbul infiltrate urin yang mengakibatkan sellulitis dan septisemia bila terjadi infeksi
Klasifikasi Berdasarkan anatomi, rupture uretra dibagi menjadi : I. Rupture Uretra Posterior Terletak di proksimal diafragma urogenital, hampir selalu disertaifraktur tulang pelvis. Akibat fraktur tulang pelvis, terjadi robekan pars membranasea karena prostat dengan uretra prostatika tertarik ke cranial bersama fragmen fraktur, sedangkan uretra membranasea terikat di diafragma urogenital. Ruptur uretra posterior dapat terjadi total atau inkomplit. Padarupture total, uretra terpisah seluruhnya dan ligamentum puboprostatikum robek sehingga buli-buli dan prostat terlepas ke kranial
II. Ruptur Uretra Anterior Terletak di distal dari diafragma urogenital. Terbagi atas 3 segmen,yaitu: - Bulbous urethra - Pendulous urethra - Fossa navicularis Namun, yang paling sering terjadi adalah rupture uretra pada pars bulbosa yang disebabkan oleh Saddle Injury , dimana robekan uretra terjadi antara ramus inferior os pubis dan benda yang menyebabkannya. Menurut Collpinto dan McCallum tahun 1977 cedera uretra posterior dapat diklasifikasikan berdasarkan luas dari cederanya, menjadi: - Tipe I : Cedera tarikan uretra - Tipe II : Cedera pada proksimal diafragma genitourinaria - Tipe III : Cedera uretra pada proksimal dan distal diafragma genitourinaria
RUPTUR URETRA POSTERIOR
ETIOLOGI Trauma tumpul merupakan penyebab dari sebagian besar cedera pada uretra pars posterior. Menurut sejarahnya, banyak cedera semacam ini yang berhubungan dengan kecelakaan di pabrik atau pertambangan. Akan tetapi, karena perbaikan dalam hal keselamatan pekerja pabrik telah menggeser penyebab cedera ini dan menyebabkan peningkatan pada cedera yang berhubungan kecelakaan lalu lintas. Gangguan pada uretra terjadi sekitar 10% dari fraktur pelvis tetapi hampir semua gangguan pada uretra membranasea yang berhubungan dengan trauma tumpul terjadi bersamaan fraktur pelvis. Fraktur yang mengenai ramus atau simfisis pubis dan menimbulkan kerusakan pada cincin pelvis, menyebabkan robekan uretra pars prostato-membranasea. Fraktur pelvis dan robekan pembuluh darah yang berada di dalam kavum pelvis menyebabkan hematoma yang luas di kavum retzius sehingga jika ligamentum pubo-prostatikum ikut terobek, prostat berada buli-buli akan terangkat ke kranial Fraktur pelvis yang menyebabkan gangguan uretra biasanya penyebab sekunder karena kecelakaan kendaraan bermotor (68%-84%) atau jauh dari ketinggian dan tulang pelvis hancur (6%-25%). Pejalan kaki lebih beresiko, mengalami cedera uretra karena fraktur pelvis pada kecelakaan bermotor dari pada pengendara
RUPTUR URETRA ANTERIOR ETIOLOGI Uretra anterior adalah bagian distal dari diafragma urogenitalia. Straddle injury dapat menyebabkan laserasi atau contusion dari uretra. Instrumentasi atau iatrogenik dapat 10 menyebabkan disrupsi parsial Cedera uretra anterior secara khas disebabkan oleh cedera langsung pada pelvis dan uretra. Secara klasik, cedera uretra anterior disebabkan oleh straddle injury atau tendangan
atau pukulan pada daerah perineum, dimana uretra pars bulbosa terjepit diantara tulang pubis dan benda tumpul. Cedera tembus uretra (luka tembak atau luka tusuk) dapat juga menyebabkan cedera uretra anterior. Penyebab lain dari cedera uretra anterior adalah trauma penis yang berat, trauma iatrogenic dari kateterisasi, atau masuk benda asing