TUGAS 3 MATA KULIAH PENGANTAR ERGONOMI
MASALAH ERGONOMI DI BENGKEL MOTOR SKALA KECIL Pengampu Mata Kuliah P!"# $ D!%$ I B Manua&a' H"n(E!gS' (IPS' SP$E!g
Di%u Di%u%u %un n "le "leh h I Putu Putu A)i A)i Su%a Su%ant nta a
*+,*+,-./ ./0+ 0+.. ..+1 +1
PROGRAM PASCA SAR2ANA PROGRAM MAGISTER ERGONOMI (ISIOLOGI KER2A UNIERSITAS UDA4ANA 5.+,
Pen)ahuluan
Makin hari penambahan populasi kendaraan bermotor makin meningkat. Bahkan hampir setiap orang punya dan membutuhkan sepeda motor. Kepadatan aktivitas di jalan menuntut kenyamanan untuk itu kendaraan yang dipakai harus selalu dalam keadaan baik. Agar kendaraan selalu dalam keadaan baik maka diperlukan perawatan dan service berkala bahkan diperlukan juga perbaikan-perbaikan bagian yang rusak, untuk itu sangat dibutuhkan jasa bengkel motor. Kondisi seperti inilah yang menimbulkan banyak usaha bengkel motor, mengingat pengguna sepeda motor semakin banyak jumlahnya. Hal ini terbukti dari meningkatnya produksi sepeda motor pertahun. Kebutuhan servis bagi sepeda motor menjadi kebutuhan rutin yang harus dilakukan oleh penggunanya. Apalagi daerah-daerah pinggir kota yang notabennya adalah pemukiman penduduk. Bengkel sepeda motor bervariasi bentuk dan luas usahanya, beberapa ada yang megah, besar, dan letaknya di tengah kota, beberapa ada yang berukuran kecil, dengan beberapa pekerja mekanik! dan bahkan ditangani oleh satu orang. Kondisi seperti ini memerlukan tinjauan ergonomi dalam pengelolaan tempat kerja seperti bengkel sepeda motor. "rgonomi adalah ilmu, teknologi dan seni untuk menyerasikan alat, cara kerja dan lingkungan pada kemampuan, kebolehan dan batasan manusia sehingga diperoleh kondisi kerja dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan e#isien sehingga tercapai produktivitas yang setinggi-tingginya. $endekatan ergonomi dapat digunakan untuk mengelola suatu aktivitas di tempat kerja, sehingga sangat diperlukan dalam suatu kegiatan yang melibatkan manusia di dalamnya dengan memperhitungkan kemampuan dan tuntutan tugas. %engan ergonomi dapat ditekan dampak negati# peman#aatan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena dengan ergonomi berbagai penyakit akibat kerja, kecelakaan, pencemaran, keracunan, ketidak-puasan kerja, kesalahan unsur manusia, bisa dihindari atau ditekan sekecil-kecilnya. Memperhatikan hal tersebut di atas maka bengkel motor skala kecil pun juga merupakan suatu aktivitas kerja yang perlu dikelola dengan pendekatan ergonomi. &saha bengkel motor skala kecil dengan pendekatan ergonomi dapat menyeimbangkan antara tuntutan tugas beban kerja! dan kapasitas kemampuan, kebolehan dan keterbatasan! kerja sehingga mereka dapat bekerja secara e#ekti#, nyaman, aman, sehat dan e#isien serta tercapai produktivitas yang setinggi-tingginya. Kombinasi
antara
tugas
task ! ,
organisasi
organization!
dan
lingkungan
environment ! merupakan kondisi kerja yang harus diterima dalam usaha bengkel motor skala
kecil. Bila kombinasi antara tugas, organisasi dan lingkungan tersebut belum ergonomis maka dapat menimbulkan gangguan pada diri pekerja, mekanik bahkan pengguna jasa sehingga kondisi bekerja menjadi tidak sehat, tidak aman, tidak nyaman dan tidak e#ekti#. Kapasitas pekerja bengkel dalam menerima tugas dan lingkungan kerja yang tidak ergonomis berbeda-beda tergantung pada kemampuan, kebolehan dan keterbatasan masing-masing.
'ubuh akan berusaha melakukan adaptasi terhadap perubahan tersebut. Bila tubuh tidak mampu beradaptasi maka akan menimbulkan gangguan kualitas kesehatan, seperti keluhan muskuloskeletal meningkat, kelelahan meningkat dan
kebosanan meningkat.
$enurunan kualitas kesehatan akan berpengaruh terhadap produktivitas bengkel motor tersebut. &ntuk menganalisis keserasian antara tugas task !, organisasi organization! dan lingkungan environment ! dalam bengkel motor dapat digunakan delapan aspek ergonomi yaitu status gi(i pekerja, sikap kerja, penggunaan tenaga otot, kondisi lingkungan, kondisi waktu, kondisi in#ormasi, kondisi sosial budaya, dan kondisi manusia-mesin. Bila kombinasi antara tugas task !, organisasi organization! dan lingkungan environment ! dalam proses pekerja sudah serasi maka akan membuat seseorang merasa nyaman dalam melakukan aktivitas di bengkel motor tersebut. )eringkali dalam usaha bengkel motor skala kecil kaidah-kaidah ergonomi belum diterapkan sehari-hari dengan perangkat pendukungnya berupa tool set dan perasarana bengkel maka dari itu pengamatan dan analisis ergonomi terhadap ergonomi perlu dilakukan agar tidak terjadi gangguan muskuloskeletal, psikologi dan psikiatri pekerja.
Ha%il Pengamatan
Bengkel motor yang diamati penulis adalah bengkel motor lokasi di *alan 'ukad $akerisan $anjer. Bengkel ini skala kecil dengan satu orang pemilik usaha dan sekaligus mekanik, dibantu oleh satu orang tenaga serabutan. Bengkel ini buka mulai pukul +.++ pagi dan berakhir hingga pelanggan atau pengguna jasa selesai menggunakan jasa bengkel, biasanya mereka tutup pukul +.++ kadang bisa lembur hingga pukul +.++ jika masih banyak kerjaan. *am kerja tersebut diselingi waktu istirahat bergantian siang hari pada pukul /.++-/0.++, waktu istirahat siang ini digunakan untuk makan dan berbagai keperluan, jika sedang masih ada pekerjaan waktu istirahat ini bisa diundur, kadang jika tidak ada serabutan atau tenaga pengganti bengkel ini siang harinya tutup. Bengkel ini menerima beberapa jenis pekerja antara lain tambal dan press ban, ganti ban luar dan dalam, ganti oli, servis mesin. Begitu pengguna jasa customer ! datang, disambut langsung oleh pemilik, kadang disambut sambil menangani pekerjaan, jika bisa diambil akan langsung dikerjakan sesuai keinginan pengguna jasa, jika masih menangani pekerjaan customer akan diminta menunggu. %ari segi task ergonomi, hal ini dapat menimbulkan tekanan dan mengurangi produktivitas, bahkan cenderung menimbulkan penyakit akibat menahan waktu makan siang.
1rganisasi pekerjaan bengkel ini juga terbatas, tidak ada pembagian tugas yang jelas bahkan seluruh tugas diambil sendiri. $engguna jasa pun acap kali batal akibat diminta menunggu, hal ini tentu mengurangi pendapatan. $ekerja pun dapat dilanda tekanan karena pecah konsentrasi akibat multitasking selain mereparasi motor juga menjadi penyambut customer .
%ari sisi lingkungan banyak sekali ditemui masalah-masalah ergonomi seperti terpapar (at kimia bahaya, bensin, aki, asap, polusi suara, suhu, cahaya, bahkan resiko terjadi kebakaran. $aparan tadi tentu dapat mengakibatkan sakit dan tekanan tertentu yang menimbulkan penurunan produktivitas. $enggunaan alat kerja yang tak semestinya pun sering dilakukan, antara lain penggunaan alat yang tak sesuai dengan peruntukan, obeng yang dipaksakan masuk, kunci yang dimodi#ikasi sehingga sesuai. Alat kerja digunakan untuk menunjang pekerjaan, penggunaan alat kerja yang baik dan semestinya dapat menunjang produktivitas tetapi apabila tidak sesuai tentu akan menurunkan produktivtas bahkan potensial menimbulkan gangguan muskuloskeletal.
Ke%impulan )an Sa!an
%ari pengamatan tadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak permasalahan ergonomi dalam bengkel motor skala kecil, masalah tersebut meliputi task pekerjaan!, organisasi pekerjaan, dan lingkungan. )aran yang dapat diberikan segera lakukan analisis ergonomi untuk perbaikan agar tidak menimbulkan gangguan muskuloskeletas dan dampak psikologi. 2unakan alat-alat perlindungan keamanan seperti masker, helm, sarung tangan dan lain-lain.