: Entropi Sistem : Kamis, 31 Oktober 2013 : Kamis, 31 Oktober 2013 Mempelajar ajarii peruba perubahan han entrop entropii sistem sistem pada pada : Mempel
I. Judul Percobaan II. Hari/Tanggal Percobaan III. Selesai Percobaan IV. Tujuan Percobaan
beberapa reaksi. V. Dasar Dasar Teori: Teori:
Wujud Wujud zat diolo diolonk nkan an ke dalam dalam tia tia ma!am ma!am "aitu "aitu padat, padat, !air, !air, as. as. #ntuk zat apapun, partikel dalam keadaan padat lebih teratur dibandinkan dala dalam m kead keadaa aan n !air !air,, dan dan part partik ikel el dala dalam m kead keadaa aan n !air !air lebi lebih h tera teratu tur r dibandinkan dalam keadaan as. $adi, untuk jumlah molar "an sama dari suatu zat, kita dapat tuliskan Spadatan < Scairan < Sgas
#kuran ketidakteraturan suatu sistem din"atakan denan entropi denan simb simbol ol S. Sema Semaki kin n tida tidak k tera teratu turr suat suatu u sist sistem em bera berart rtii sema semaki kin n besa besar r entropin"a. entropin"a. Entropi Entropi unsur dan sen"a%a, sen"a%a, semua positi& positi& 'S ⁰(0). Sebalikn"a entalpi pembentukan standar ' ∆ H
⁰&
) untuk untuk unsur dalam bentuk stabiln"a
adalah nol, dan untuk sen"a%a nilain"a bisa positi& atau neati&. #ntuk zat "an berbeda denan &asa "an sama, kerumitan molekul dan massa molar menentukan mana "an nilai entropin"a lebih tini. Misaln"a, baik intan maupun ra&it adalah padatan, tetapi struktur intan lebih teratur. $adi, intan mempun"ai entropi "an lebih ke!il daripada ra&it. Sepe Seperti rti haln" haln"aa ener eneri i dan dan ental entalpi pi,, entr entrop opii meru merupa paka kan n suat suatu u &un &unsi si keadaan ' state function) function) dan merupakan kriteria "an menentukan apakah suatu keadaan dapat di!apai denan spontan dari keadaan la in.*unsi keadaan ialah si&at "an ditentukan oleh keadaan sistem. +erubahan entropi untuk proses tertentu dimana sistemn"a berubah dari suatu keadaan a%al ke suatu keadaan akhir,
∆S
ialah ∆ S = S S f i
dimana S& dn Si berturuttu berturutturut rut adalah entropi entropi sistem pada keadaan akhir '&inal state) dan keadaan a%al 'initial state). $ika perubahan menakibatkan kenaikan kea!akan atau ketidakteraturan, maka S& ( Si atau
∆S
( 0.
-ila pada suatu reaksi kimia terjadi perubahan dari keadaan teratur menjadi kuran teratur,maka perubahan entropi 'S) positi& dan menunjukkan bah%a reaksi berlansun spontan. /amun, bila pada suatu reaksi kimia terjadi perubahan dari keadaan kuran teratur menjadi teratur, maka perubahan entropi 'S) neati&. +roses "an menhasilkan kenaikan entropi sistem antara lain
+elelehan S!airan ( S padatan +enuapan Suap ( S!airan +elarutan +emanasan Sr 2 ( Sr 1 Sudah jelas bah%a baik proses pelelehan maupun penuapan mempun"ai ∆S
( 0. +roses pelarutan biasan"a menhasilkan kenaikan entropi. -ila
kristal ula melarut dalam air, struktur "an sanat teratur dalam padatan dan struktur teratur dalam air menjadi rusak. kibatn"a, larutan lebih tidak teratur dibandinkan zat terlarut murni dan pelarut murni. -ila padatan ionik melarut dalam air, terdapat dua &aktor pen"ebab pada kenaikan entropi, "aitu proses pelarutan dan penuraian sen"a%a menjadi ionionn"a
#ji perubahan entropi pada suatu reaksi kimia tertentu dapat dilakukan denan dua !ara "aitu a.
nalisis Kualitati&, artin"a menamati perubahan &ase "an terjadi setelah zatzat "an akan diuji direaksikan. pakah terjadi perubahan &ase, misal dari padat ke !air, !air ke as , padat ke as dan sebalikn"a. +erubahan &ase ini akan menentukan suatu entropi naik 'S) positi& atau 'S) neati& dilihat
b.
dari ketidakaturan partikel suatu zat. nalisis Kuantitati&, artin"a menentukan entropi melalui suatu perhitunan "aitu denan rumus sebaai berikut dS =
dqrev T
Sehina ∆ S =∫
dq rev T
Satuan S untuk entropi adalah $4K. -ila suatu proses eksotermik berlansun dalam suatu sistem, kalor "an dipindahkan ke linkunan meninkatkan erakan molekul di linkunan. kibatn"a, ada peninkatan
ketidakteraturan pada tinkat molekul, dan entropi linkunan meninkat. Sebalikn"a proses endotermik dalam sistem men"erap kalor dari linkunan dan denan demikian menurunkan entropi linkunan karena erakan molekul berkuran.
#ntuk proses pada tekanan konstan, perubahan kalor sama denan perubahan entalpi sistem, linkunan,
∆S
∆ H
. 5enan demikian, perubahan entropi
sis
, berbandin lurus terhadap
surr
∆S
surr
∝−∆ H
∆ H
.
sis
sis
6anda minus diunakan karena jika prosesn"a eksotermik, neati& dan
∆S
surr
∆ H
sis
positi&, menandakan adan"a peninkatan entropi.
Sebalikn"a, untuk proses endotermik,
∆ H
sis
positi& dan tanda neati&
menunjukkan bah%a entropi linkunan menurun. +erubahan entropi untuk sejumlah tertentu kalor jua berantun pada suhu. $ika suhu linkunan tini, molekulmolekul sebenarn"a sudah memiliki eneri "an !ukup tini. Oleh karena itu, pen"erapan kalor dari proses eksotermik dalam sistem akan berdampak relati& ke!il pada erakan molekul dan peninkatan entropi "an dihasilkan akan ke!il. /amun, jika suhu linkunan rendah, maka penambahan kalor dalam jumlah "an sama
akan menakibatkan peninkatan "an lebih men!olok dalam erakan molekul dan karena itu peninkatan entropin"a akan besar. VI.
!lat dan "a#an: lat a. 6abun reaksi b. 6ermometer !. Spatula d. 6empat rol &ilm e. +lastik &. 7elas #kur
-ahan a. /aO8 padat b. K/O3 padat !. 9arutan 8:l 0,1M d. /8;:l e.
VII.
1.a.
10 m9 air
•
5imasukkan ke dalam tabun reaksi 1
•
5iukur suhun"a dan di!atat Suhu 6 1 •
= > sendok spatula /aO8 padat "an sudah ditimban
•
5iko!ok hina larut
•
5iukur suhun"a Suhu 6 2
b. •
•
10 m9 air 5imasukkan ke dalam tabun reaksi 2 5iukur suhun"a dan di!atat Suhu 6 1
•
= > sendok spatula K/O 3 padat "an sudah ditimban
•
5iko!ok hina larut
•
5iukur suhun"a Suhu
!. ? m9 larutan 8:l 0 1 5imasukkan ke dalam tabun reaksi 3 • •
5iukur suhun"a dan di!atat Suhu 61
•
= beberapa poton loam M "an sudah ditimban
•
5iko!ok hina larut •
5iukur suhun"a
Suhu
2.
1 sendok s atula -a O8
2
•
5imasukkan dalam kotak plastik tempat rol &ilm
•
= > sendok spatula /8 ;:l padat "an sudah ditimban
•
5iukur suhun"a Suhu 6
•
•
5itutup dan diko!ok hina ber!ampur sempurna
•
5ibuka dan di!ium bau asn"a
•
5iukur suhun"a -au dan Suhu
VIII. !nalisis dan Pe%ba#asan
+ada per!obaan pertama, men"iapkan tia tabun reaksi. #ntuk tabun reaksi pertama, dimasukkan 10 m9 air, lalu diukur suhun"a dan diperoleh suhu a%al '61) sebesar
30 ℃
. Kemudian ditambahkan setenah sendok
spatula /aO8 padat "an berupa padatan putih denan massa 0,0@@ ram. Setelah itu diko!ok hina /aO8 padat larut, lalu diukur suhun"a. +ada per!obaan ini tidak terjadi perubahan %arna pada larutan, larutan tetap berupa larutan tidak ber%arna. /amun terjadi perubahan &ase "akni dari padat menjadi !air. 5imana /aO8 "an a%aln"a berupa padatan, larut dalam air sehina dihasilkan larutan /aO8. -erikut reaksi "an terjadi H&' (l) * +a'H (s)
+a'H (a,)
6erjadin"a perubahan &asa dari padat menjadi !air dapat dikatakan bah%a telah terjadi perubahan entropi positi&, karena adan"a perubahan ketidakteraturan pada /aO8 "an a%aln"a memiliki partikel "an teratur atau padat menjadi larutan /aO8 "an partikeln"a kuran teratur. Setelah diukur suhun"a, diperoleh suhu akhir '6 2) sebesar
33 ℃
. Kenaikan
suhu tersebut terjadi karena adan"a pelepasan kalor "an terjadi pada sistem terhadap linkunan, denan demikian reaksi "an terjadi termasuk reaksi eksoterm sehina
diperoleh perubahan entropi
∆ H
∆S
¿
bernilai neati&. +ada perhitunan
) bernilai positi&, "akni sebesar 0,@AA;
$4K artin"a ada peninkatan ketidakteraturan sistem, sehina reaksi merupakan reaksi reBersibel dan spontan atau dapat lansun terjadi pada tekanan tetap. #ntuk perhitunan perubahan entropi, dapat dilihat pada lampiran perhitunan. 5enan demikian baik se!ara kualitati& maupun kuantitati& menunjukkan adan"a perubahan entropi positi&. +ada tabun reaksi kedua, dimasukkan 10 m9 air, lalu diukur suhun"a dan diperoleh suhu a%al '6 1) sebesar
30 ℃
. Kemudian ditambahkan
setenah sendok spatula K/O 3 padat "an berupa serbuk putih denan massa 0,0?C ram. Setelah itu diko!ok hina K/O 3 padat larut dan diukur suhun"a. 6idak terjadi perubahan %arna pada larutan, larutan tetap berupa larutan tidak ber%ana. /amun terjadi perubahan &asa dari padat menjadi !air. 5imana K/O3 "an a%aln"a berupa padatan, larut dalam air sehina dihasilkan larutan K/O 3. -erikut reaksi "an terjadi H&' (l) * $+'- (s) $+'- (a,)
6erjadin"a perubahan &asa dari padat menjadi !air dapat dikatakan bah%a telah terjadi perubahan entropi positi&, karena adan"a perubahan ketidakteraturan pada K/O3 "an a%aln"a memiliki partikel "an teratur atau padat menjadi larutan K/O 3 "an partikeln"a kuran teratur. Setelah diukur suhun"a, diperoleh suhu akhir '6 2) sebesar
31 ℃
. Kenaikan
suhu tersebut terjadi karena adan"a pelepasan kalor "an terjadi pada sistem terhadap linkunan, denan demikian reaksi "an terjadi termasuk reaksi eksoterm sehina
∆ H
bernilai neati&. /amun pada per!obaan
ini, seharusn"a menhasilkan reaksi endoterm ketika K/O3 padatan dimasukkan kedalam air. +ada perhitunan diperoleh perubahan entropi
(∆ S ) bernilai positi&, "akni sebesar 0,@A@0 $4K artin"a ada peninkatan ketidakteraturan sistem, sehina reaksi merupakan reaksi reBersibel dan spontan atau dapat lansun terjadi pada tekanan tetap. #ntuk perhitunan perubahan entropi, dapat dilihat pada lampiran perhitunan. +ada tabun reaksi ketia, dimasukkan ? m9 larutan 8:l 0,1M, lalu diukur suhun"a dan diperoleh suhu a%al '6 1) "an lebih besar, "akni 32 ℃
, dimana 8:l merupakan asam kuat. Kemudian ditambahkan
loam M denan massa 0,01? ram. Setelah itu diko!ok hina loam M padat larut dan diukur suhun"a. 6idak terjadi perubahan %arna pada larutan, larutan tetap berupa larutan tidak ber%ana. /amun terjadi perubahan &asa dari padat menjadi !air. 5imana M "an a%aln"a berupa padatan, larut dalam air sehina dihasilkan larutan M:l2. 5ari reaksi "an terjadi dihasilkan elembunelembun ke!il sesuai denan reaksi berikut &Hl (l) * g (s)
gl& (a,) * H& (g)
6erjadin"a perubahan &asa dari padat menjadi !air dapat dikatakan bah%a telah terjadi perubahan entropi positi&, karena adan"a perubahan ketidakteraturan pada M "an a%aln"a memiliki partikel "an teratur atau padat menjadi larutan M:l2 "an partikeln"a kuran teratur. Setelah diukur suhun"a, diperoleh suhu akhir '6 2) sebesar
34 ℃
. Kenaikan
suhu tersebut terjadi karena adan"a pelepasan kalor "an terjadi pada sistem terhadap linkunan, denan demikian reaksi "an terjadi termasuk reaksi eksoterm, sehina
∆ H
bernilai neati&. +ada perhitunan
diperoleh perubahan entropi
(∆ S ) bernilai positi&, "akni sebesar 0,;@0;
$4K artin"a ada peninkatan ketidakteraturan sistem, sehina reaksi merupakan reaksi reBersibel dan spontan atau dapat lansun terjadi pada tekanan tetap. #ntuk perhitunan perubahan entropi, dapat dilihat pada lampiran perhitunan. 5enan demikian baik se!ara kualitati& maupun kuantitati& menunjukkan adan"a perubahan entropi positi&. +ada per!obaan kedua, satu sendok spatula -a'O8) 2 padat "an berupa serbuk putih denan massa 0,1@1 ram dan /8 ;:l padat "an berupa serbuk putih denan massa 0,01@ ram dimasukkan ke dalam tempat rol &ilm. 9alu diukur suhun"a dan diperoleh suhu a%al '6 1) sebesar
30 ℃
.
Kemudian tempat rol &ilm plastik ditutup dan diko!ok aar ber!ampur sempurna hina timbul bau as "an men"enat. -au as tersebut menunjukkan bah%a -a'O8) 2 dan /8;:l telah bereaksi. -au men"enat tersebut merupakan as amoniak, dimana reaksi "an berlansun adalah sebaai berikut "a('H)& (s) * & +H0l(s)
"al& (s) * &+H- (g) * &H&'(l)
6erjadin"a perubahan &asa dari padat menjadi as dapat dikatakan bah%a telah terjadi perubahan entropi positi&, karena adan"a perubahan ketidakteraturan partikel "an a%aln"a teratur atau padat menjadi as "an partikeln"a sanat tidak teratur. Setelah diukur suhun"a, diperoleh suhu akhir '62) sebesar
34 ℃
. Kenaikan suhu tersebut terjadi karena adan"a
pelepasan kalor "an terjadi pada sistem terhadap linkunan, sehina reaksi "an terjadi termasuk reaksi eksoterm, sehina neati&. Se!ara kuantitati&, nilai perubahan entropi
∆ H bernilai
(∆ S ) bernilai
positi&, "akni sebesar 0,01;A $4K. #ntuk perhitunan perubahan entropi, dapat dilihat pada lampiran perhitunan. 5enan demikian baik se!ara kualitati& maupun kuantitati& menunjukkan adan"a perubahan entropi positi&.
I1.
Dis2usi
+ada per!obaan pertama pada tabun kedua, reaksi antara K/O 3 padatan dan air atau pelarutan aram nitrat akan menhasilkan reaksi endoterm. /amun, dalam per!obaan "an dilakukan oleh kelompok kami, reaksi "an dihasilkan adalah reaksi eksoterm. 8al ini kemunkinan terjadi karena kuran telitin"a kami dalam memba!a skala termometer. Selain itu, kesalahan "an terjadi dapat dikarenakan tekanan dalam laboratorium tidak dapat diatur, sehina tekanan mempenaruhi hasil perhitunan suhu. 1. $esi%pulan
(∆ S ) dapat ditentukan se!ara kualitati&
•
+erubahan entropi suatu sistem
•
dan kuantitati&. -ila suatu sistem berubah dari keadaan teratur menjadi kuran teratur atau terjadi kenaikan suhu maka diperoleh perubahan entropi positi& dan
∆ H
( ∆ S ) bernilai
bernilai neati& 'eksoterm), sebalikn"a jika sistem
berubah dari keadaan kuran teratur menjadi teratur atau terjadi penurunan suhu maka diperoleh perubahan entropi ∆ H
(∆ S )
bernilai neati& dan
bernilai positi& 'endoterm). 5imana zat padat palin teratur,
sedankan zat !air kuran teratur dan as palin tidak teratur.
1I.
Daftar Pusta2a :han, Da"mond. 2003. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2.
$akarta Erlana na"a, Duthadanin. 2012.
Laporan Praktikum Kimia Fisika II Entropi.
http44id.s!ribd.!om4do!4120A?C2349+OD/+DK6K#MKM *SKE/6DO+, diakses tanal 20 /oBember 2013 Ma!klin, -o". Entropi dan 9inkunan. http44onlinebuku.!om4201141241@4en tropilinkunan4, diakses tanal 20 /oBember 2013 OFtob", 7illis, /a!htrieb. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern Edisi 4 Jilid . $akarta Erlana +utri, *ebrian. 2011. Entropi. http44%%%.s!ribd.!om4do!4A0A1A0C04entropi &ebrian, diakses tanal 20 /oBember 2013 6jahjani, Siti, dkk. 2013. -uku +etunjuk +raktikum Kimia *isika . Suraba"a #/ES #nipress 1II.
Ja3aban dan Pertan4aan 1. -erdasarkan data per!obaan, tentukan perubahan entropi se!ara kualitati&
maupun kuantitati&. Ja3ab +erubahan entropi se!ara kualitati& #ntuk per!obaan pertama H&' (l) * +a'H (s)
+a'H (a,)
+erubahan entropi 'S) positi&, terjadi perubahan &ase dari padat ke !air. H&' (l) * $+'- (s)
$+'- (a,)
+erubahan entropi 'S) positi&, terjadi perubahan &ase dari padat ke !air. &Hl (l) * g (s)
gl& (a,) * H& (g)
+erubahan entropi 'S) positi&, terjadi perubahan &ase dari padat ke !air. #ntuk per!obaan kedua "a('H)& (s) * & +H0l(s)
"al& (s) * &+H- (g) * &H&'(l)
+erubahan entropi 'S) positi&, terjadi perubahan &ase dari padat ke as.
+erubahan entropi se!ara kuantitati& 1
a. mair G
ρair × v air
×
G 1 ram4m9
10 m9
G 10 ram ∆ T G 6 H 6 2 1 G 30 H 303 G 3 K I G m!
∆ T
×
G '10 = 0,0@@) ram
;,2 $4.K
×
3K
G 12,A@ $ ∆ H
G H IreaksiG H12,A@ $
∆S
×
G mlarutan
G 10,0@@
!air
T 2
×
ln
× ;,2 $4.K
T 1
× ln
306 303
K
G 0,@AA; $4K b. mair G
ρ air × v air ×
G 1 ram4m9
10 m9
G 10 ram ∆ T G 6 H 6 2 1 G 30; H 303 G 1 K I G m!
∆ T
G '10 = 0,0?C) ram
×
;,2 $4.K
G ;2,2;3 $ ∆ H
G H IreaksiG H;2,2;3 $
∆S
×
G mlarutan
!air
×
T 2 ln
T 1
×
1K
G 10,0?C
×
304
×
;,2 $4.K
ln
K
303
G 0,@A@0 $4K
ρ HCl × v HCl
!. m8:l G
G 1,1A ram4!m3
× ? m9
G ?,A? ram ∆ T
G 62 H 61
G 30@ H 30? G 2 K I G m! ∆ T G '?,A? = 0,01?) ram
×
;,2 $4.K
×
2 K
G ?0,10 $ ∆ H G H I reaksiG H?0,10 $ ∆ S G m larutan
×
!air
G '?,A? = 0,01?) ram
× ln
T 2 T 1
× ;,2 $4.K
× ln
307 305
G 0,;@0; $4K
2.
∆ T G 6 H 6 2 1
G 30@ H 303 G ; K I G m!
∆ T
G '0,1@1 = 0,01@) ram G 3,1?C $
×
;,2 $4.K
×
; K
K
∆ H
∆S
G H IreaksiG H3,1?C $
G mlarutan
×
!air
G '0,1@1 = 0,01@) ram
×
×
T 2 ln
T 1
;,2 $4.K
×
307
ln
303
K
G 0,01;A $4K
2. 5eskripsikan hasil analisis saudara. Ja3ab Semua reaksi menalami kenaikan entropi atau 'S) bernilai positi&, ke!uali pada reaksi antara K/O3 dan air atau pelarutan aram nitrat "an menhasilkan reaksi endoterm sehinna kenaikan entropi atau 'S) bernilai neati&. dan"a kenaikan entropi atau 'S) bernilai positi& dikarenakan adan"a perubahan ketidakteraturan partikel "an a%aln"a teratur menjadi tidak teratur. Kenaikan suhu "an terjadi dikarenakan adan"a pelepasan kalor "an terjadi pada sistem terhadap linkunan, denan demikian reaksi "an terjadi termasuk reaksi eksoterm, sehina ∆ H
bernilai neati&.