LAPORAN PRAKTIK
MA M A I N TE N A N C E DAN TROUBLESHOOTING E LE CTRI CTRI CAL SYSTE YSTE M UNI T ALAT ALAT BE RAT
Disusun Oleh : Marinta Afiany 14/369863/SV/07370
PROGRAM STUDI TEKNIK PENGELOLAAN DAN PERAWATAN ALAT BERAT SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017
Job Sheet Praktik
Preventive Maintenance E lectrical System Nama Mahasiswa
: Marinta Afiany
No. Mahasiswa
: 14/369863/SV/07370
Tempat Praktik
: PT. United Tractors Semen Gresik
Tanggal Praktik
: 2 Januari 2017 sampai 30 April 2017
Nama Pembimbing
: Budi Banyuarsyah dan Sunarto
Tujuan Khusus
: Dapat mengetahui preventive maintenance electrical system
pada Excavator Komatsu PC 400-7
Alat yang digunakan : Tool box lengkap, majun
A. Melakukan pengecekan pada kondisi level battery elektrolit pada unit Excavator Komatsu PC 400-7
Dasar Teori
Gambar 1 Battery
Battery Fungsi battery adalah sebagai alat perubah energi kimia menjadi energi listrik untuk menyediakan listrik bagi sistem kelistrikan pada unit. Komponen battery terdiri dari : a. Vent plug Fungsi dari vent plug agar tersedia saluran untu membebaskan gas dan memungkinkan terbentuknya lagi asam sulfat yang terkandung didalam uap asam yang terbentuk pada saat
pengisian battery. Dan juga
mencegah masuknya debu / kotoran ke dalam sel. b.
Plat positif , plat negatif, dan separator
Plat positif terbuat dari material PbO 2 ( lead proxide ), plat negatif terbuat dari Pb ( spongy lead ). Untuk mencegah plat positif dan negatif bersinggungan, dipasang separator yang terbuat dari polyvynil choride ( PVC ) yang berpori-pori. c.
Elektrolit ( H2SO4 )
Larutan elektrolit terdiri dari pencampuran antara Asam Sulfat ( H 2SO4 ) dan air ( H2O ), dengan komposisi 64 % air dan 36% Asam sulfat sehingga berat jenis elektrolitnya 1.270 pada suhu 27 C
Deskripsi Kegiatan 1. Membuka cover (1) yang terletak disisi kiri mesin dimana battery terpasang
Gambar 2 Battery pada unit Excavator
Ketika mengecek level elektrolit dari samping battery : 1. Menggunakan kain basah untuk membersihkan area sekitar garis level elektrolit dan mengecek level elektrolit antara garis Upper Level (U.L.) dan Lower Level (L.L.). Jika battery dilap dengan kain kering, listrik ststis dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan
Gambar 3 Level battery
2. Jika level elektrolit dibawah titik tengah yaitu antara garis U.L. dan L.L., lepaskan cap dan tambahkan air suling sampai garis U.L. 3. Setelah menambahkan air suling, kencangkan cap secara perlahan
Gambar 4 Setelah penambahan air suling battery
B. Melakukan perawatan dan perbaikan pada alternator
Dasar Teori
Gambar 5 Alternator
Alternator sebagai pembangkit listrik yang akan dipergunakan untuk pengisian battery dengan prinsip merubah energi mekanis menjadi energi listrik. Berawal dari tugas mengajar di salah satu sekolah mekanik alat berat di kota palembang beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan untuk mengajak para siswa untuk lebih mendalami srtuktur dan cara kerja regulator tegangan pada alternator yang digunakan pada alat berat Komatsu. Alternator merupakan komponen yang berfungsi sebagai pembangkit tegangan dengan merubah energi kinetik menjadi energi listrik. Seperti halnya pada kendaraan pada umumnya, pada alat berat alternator digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik untuk mengisi kembali baterai / akumulator. Tenaga putar dari engine akan dirubah oleh alternator menjadi energi listrik sesuai dengan kaidah tangan kanan dari flemming. Listrik yang dibangkitkan berupa listrik AC (alternating current) dengan polaritas yang selau berubah ubah sehingga perlu disearahkan (di DC kan). Komponen yang digunakan adalah dioda rectifier, sementara itu penggunaan cincin belah / komutator sebagai penyearah sudah sejak lama ditinggalkan. Bisa jadi masih bisa ditemui hanya ada pada unit-unit lama yang sudah tidak diproduksi lagi dan populasinya juga sudah mulai habis. Listrik yang sudah searah tadi yang selanjutnya digunakan
untuk mengisi kembali baterai. Dalam hal ini alternator berfungsi sebagai charging system. Selain itu, alternator juga berfungsi sebagai sumber tegangan untuk menyuplay kelistrikan alat berat selama unit dioperasikan. Lampu kerja, lampu signal, controller, radio dan peralatan elektronik lain yang ada pada alat berat akan disuplay dari baterai selama engine tidak dihidupkan. Mengingat sedemikian vitalnya fungsi alternator, tegangan yang dihasilkan harus dijaga kestabilannya pada nilai tertentu sesuai dengan kebutuhan sistem. Tegangan yang terlalu rendah akan mengakibatkan tidak berfungsinya charging sistem sebagaimana mestinya. Tegangan yang terlalu tinggi selain mengakibatkan overcharging, juga dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem kelistrikan. dengan demikian, keberadaan regulator tegangan sangan diperlukan pada alternator.
Gambar 6 Komponen-komponen pada alternator
Deskripsi Kegiatan
1. Pemeriksaan rotor yang meliputi pemeriksaan bearing alternato r, pemeriksaan kondisi slip ring, pemeriksaan rotor coil denagan ohm meter, standar tahanan untuk regulator mekanik: 3,9-4,2 ohm. dan untuk tahanan dengan IC: 2,8-3,0
ohm dan pemeriksaan hubungan rotor coil dengan bodi, t idak boleh ada hubungan
Gambar 7 Pemeriksaan rotor alternator
2. Pemeriksaan stator yang berupa pengetesan hubungan kawat lilitan dari kemungkinan putus atau terbuka
Gambar 8 Stator Alternator
3. Pemeriksaan panjang sikat yaitu ukur panjang sikat yang menonjol minimal 5,5 mm. Bila panjang sikat kurang dari standar maka perlu diganti.
Gambar 9 Pemeriksaan panjang sikat
4. Pemeriksaan diode
Gambar 10 Pemeriksaan diode
C. Kesimpulan
Berdasarkan maintenance yang dilakukan yaitu, melakukan pengecekan pada kondisi level battery elektrolit pada unit Excavator Komatsu PC 400- 7 dan melakukan perawatan pada alternator merupakan preventive maintenance yang dilakukan untuk mengcegah atau menghindari kerusakan pada unit. Hal ini harus dilakukan sesuai dengan schedule perawatan .
Job Sheet Praktik
Troubleshooting E lectrical System Nama Mahasiswa
: Marinta Afiany
No. Mahasiswa
: 14/369863/SV/07370
Tempat Praktik
: PT. United Tractors Semen Gresik
Tanggal Praktik
: 2 Januari 2017 sampai 30 April 2017
Nama Pembimbing
: Budi Banyuarsyah dan Sunarto
Tujuan Khusus
: Dapat mengetahui trubleshooting electrical system pada unit Excavator PC 750-7
Alat yang digunakan : Tool box lengkap
A. Troubleshooting PCV 2 Over Current pada unit Excavtor Komatsu PC 750-7
Dasar Teori PCV berfungsi untuk men-adjust jumlah fuel discharge dari fuel supply
pump sehingga tekanan bahan bakar yang ada di common rail dapat diatur. Jumlah discharge yang dikirim ke common rail dari fuel supply pump ditentukan oleh timing arus listrik yang dikirim ke PCV.
Gambar 1 Diagram elektrik PCV
Deskripsi Kegiatan 1. Melakukan pencatatan data unit
Gambar 2 Unit Excavator Komatsu PC 750-7
Machine Model Engine Model Machine No Engine No SMR/HRS Tanggal trouble Failure Symptom
PC 750-7 SAA6D140E 20150 116084 32458 2 Maret 2017 PCV 2 Over Current Engine low power
2. Melakukan langkah – langkah troubleshooting Keabnormalan yang terjadi pada unit Excavator PC 750-7 adalah engine low power. Kemudian untuk mencari trouble yang terjadi maka dilakukan investigasi sesuai dengan Shop Manual yang ada. Jadi untuk melakukan troubleshooting dilakukan melalui 8 tahap atau sering disebut dengan “ 8 Steps Troubleshooting “ a. Troubleshooting Symptom atau gejala yang muncul pada unit adalah engine low power. b. Possibilities Causes
1. Fuel supply pump PCV 2 rusak (terjadi internal short circuiting atau grounding fault ) : Hal yang dilakukan adalah : Posisikan engine pada posisi OFF di awal dan tahan pada posisi OFF selama troubleshooting.
Melakukan pengecekan
pada PCV2 antara (1) dan (2) dengan nilai hambatan antara 2.3 - 5.3 Ω serta antara (1) dan grounding dengan nilai hambatan diatas 1 MΩ
Gambar 3 Pengukuran hambatan
2. Bila
terjadi
kerusakan grounding pada
wiring
harness
(terhubung dengan sirkuit grounding ) Hal yang dilakukan adalah : Posisikan engine pada posisi OFF diawal dan tahan pada posisi OFF selama troubleshooting . Antara wiring harness E13 (13) dan PCV2 (1) nilai hambatannnya diatas 1 MΩ
Gambar 4 Pengukuran Hambatan
3. Bila terjadi short circuit pada wiring harness (terhubung dengan sirkuit 24 V) Hal yang dilakaukan adalah : Posisikan engine pada posisi OFF diawal
dan tahan pada
posisi ON selama troubleshooting . Antara wiring harness E13 (13) dan PCV 2 (1) nilai teganngannya dibawah 1 V dan juga antara wiring harness E13 (23) dan PCV 2 (2) nilai tegangannnya dibawah 1 V 4. Bila terjadi kerusakan pada engine controller Hal yang dilakukan adalah : Posisikan engine pada posisi OFF diawal dan tahan pada posisi OFF selama troubleshooting . Antara E13 (13) dan (23) dengan nilai hambatan 2.3 – 5.3 Ω dan juga antara (13), (23) dan grounding dengan nilai hambatan diatas 1M Ω
Gambar 5 Diagram sirkuit yang terkait dengan Supply Pump PCV2
c. Observe and diagnostic Dilakukan pengecekan dan muncul user code pada monitor panel unit excavator PC 750-7 (10175003) yaitu E11. User code ini berarti bahwa
engine mengalami low power. Engine low power bisa
disebabkan oleh banyak hal diantaranya adalah terjadi kebuntuan pada air cleaner atau fuel filter dan keabnormalan pada supply pump . Setelah dilakukan pengecekan dan reset pada Circuit Breaker , engine di test running yang terjadi pada unit adalah engine berhenti dan tidak bisa start saat E11 muncul. Sehingga fenomena ini menjurus pada E971 yang berarti PCV 2 mengalami over current . Kemudian dilakukan pengecekan pada wiring harness. Ternyata ada pembungkus kabel rapuh dan terkelupas. Hal ini disebabkan oleh paparan panas engine dalam jangka waktu yang lama
sehingga
menyebabkan kelelahan material pada isolator wiring harness. Dan terjadilah kerusakan pada isolator dan mengakibatkan kabel yang memiliki arus berhubungan langsung dengan kabel massa.
Gambar 6 Wiring harness mulai mengelupas
Gambar 7 Tabel user code dan instruction given to operator
Gambar 8 Table for Error Code and Failure Code Nos.
d. Collect Data Langkah-langkah untuk melihat error pada monitor panel : a. Ketika display pada monitor panel sepert i gambar dibawah dan muncul user code E10
b. Tekan [ ∆] + [1] [2] [3]
c. Selanjutnya akan muncul menu servis.
d. Karena pada monitor muncul error yang dialami mesin, maka pilih menu abnormality record . Kemudian akan muncul sub menu seperti gambar dibawah ini.
Pilih sistem elektrikal. Lalu pada monitor panel akan muncul informasi terkait dengan keabnormalan pada sistem.
e. Analysis
Gambar 9 PCV
Dari hasil data yang ada diketahui bahwa unit Excavator PC 750-7 (10175003) awalnya tidak bisa start . Kemudian dilakukan pengecekan oleh mekanik, hasilnya muncul kode E11 pada monitor panel. Selanjutnya dilakukan pengecekan pada Circuit Breaker dan dilakukan reset. Kemudian dilakukan test running terhadap unit. Dan ternyata unit mengalami engine low power karena terdapat E11 yang menjurus pada error E971 (PCV 2 Over Current ). Selanjutnya dilakukan pengecekan dan pengukuran yang sesuai dengan Shop Manual. Setelah dilakukan pengecekan dan pengukuran sesuai prosedur pada Shop Manual diketahui bahwa ada kabel PCV yang terhubung dengan massa. Kemudian dilakukan pengecekan pada kabel PCV. Ternyata terdapat isolator kabel yang rapuh. Sehinggga kabel massa bertemu dengan kabel yang bertegangan. B. Kesimpulan
Berdasarkan troubleshooting yang dilakukan penyebab PCV 2 Over Current pada unit Excavator PC 750-7 adalah karena wiring harness yang mengelupas yang disebabkan oleh kelelahan material.