TUGAS INSTALASI LISTRIK TENAGA DUAL SPEED MOTOR STARTER
DISUSUN OLEH : ASEP SURYA LESMANA NIM. 161321008 KELAS 2A
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2017
DUAL SPEED MOTOR STARTER
A. PENGERTIAN
Dual speed motor starter adalah perangkat pengasutan atau starter yang digunakan untuk mengoperasikan motor listrik 3 fasa pada dua kecepatan berbeda. Kecepatan rotor motor induksi sedikit dibawah kecepatan medan putar (terdapat slip), dimana kecepatan medan putar (kecepatan sikron) sebanding dengan frekuensi tegangan supply dan berbanding terbalik dengan jumlah kutub pada stator. Kecepatan motor dapat ditentukan dengan rumus : Ns =
120.
Dimana : Ns = kecepatan sinkron (rpm) f = frekuensi (Hz) P = jumlah kutub Pada motor induksi kecepatan ditentukan oleh frekuensi dan jumlah kutub. Beberapa kecepatan dapat diperoleh dengan mengubah jumlah kutub. Dual speed motor starter terdiri dari dua jenis, yaitu : 1. Dua lilitan terpisah (separate winding), adalah motor induksi 3 fasa yang mempunyai belitan terpisah untuk dioperasikan dalam dua kecepatan. Motor dua kecepatan dengan dua lilitan terpisah memiliki dua lilitan stator yang terpisah dimana masingmasing lilitan dikonstruksi dengan jumlah kutub berbeda untuk menghasilkan kecepatan yang berbeda. Perbandingan kecepatan motor separate winding ini tidak selalu 1:2. 2. Satu tapped winding (dahlander), adalah motor induksi rotor sangkar 3 fasa yang mempunyai lilitan untuk dua kecepatan. Perbandingan perubahan kecepatan motor dahlander selalu 1:2. Hal ini disebabkan karena motor ini mempunyai lilitan yang disusun demikian rupa sehingga jumlah kutub dapat diubah dengan membalik arus pada lilitannya. Jumlah kutub dapat dipotong setengah dengan merubah polaritas pasangan kutub.
B. TUJUAN DAN FUNGSI
Tujuan dari dual speed motor starter ini untuk mengoperasikan motor listrik dalam 2 kecepatan yang berbeda. Fungsi dari dual speed motor starter biasa digunakan pada peralatan mesin, kipas, pemanas, pompa, konveyor, dan beberapa tipe peralatan lainnya.
C. DIAGRAM RAGKAIAN 1. Separate Winding Main Circuit
Control Circuit
Wiring Circuit
Sumber
:
file:///D:/Dual%20Speed%20Motor%20Starter/324512996-Starter-DuaSpeed-Untuk-Motor-Dengan-Lilitan-Terpisah-2.pdf
2. Motor Dahlander Main Circuit
Control Circuit
Wiring Circuit
Sumber : file:///D:/Dual%20Speed%20Motor%20Starter/245156965-motor-dahlander.pdf
D. ELEMEN DASAR SISTEM 1. Separate Winding
a. 2 Kontaktor 3-pole (KM1 dan KM2) b. 2 Kontak bantu 2 No + 2 NC c. 2 Relay beban lebih thermos (thermal overload relay) F2 dan F3 d. 3 Tombol tekan stop S1 [0], S2 [I] low speed dan S3 [II] high speed e. 3 Lampu indikator low speed (H1), high speed (H2) dan overload (H3) 1 Motor induksi 3 fasa, 2 speed 220 V / 50 Hz (MV 191) f. 1 Pemutus daya (circuit breaker) magnetic GV2-L (Q1) g. 1 Pemutus daya mini (mcb) F1 Kabel penghubung
2. Motor Dahlander
a. 1 MCB 1 pole b. 1 Magnetik Circuit Breaker c. 3 Kontaktor 3 kutub (KM1, KM2, dan KM3) d. 2 Blok kontak bantu (2NO + 2NC) e. 2 Thermal Overload Relay (F2 dan F3) f.
3 Pushbutton stop (S0), low speed (S1), dan high speed (S2)
g. 3 Lampu indikator low speed (H1), high speed (H2), dan overload (H3) h. 1 Motor Dahlander i.
Kabel penghubung secukupnya
E. MEKANISME OPERASI SISTEM 1. Separate Winding
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor KM1 akan aktif menyebabkan kontak utama KM1 menutup sehingga motor bekerja dengan low speed, kontak NO pada KM1 menutup sehingga meskipun tombol S1 dilepas kontaktor KM1 tetap bekerja, kontak NO pada KM1 menutup sehingga lampu H3 menyala, dan kontak NC pada jalur KM2 membuka sehingga meskipun tombol S2 ditekan kontaktor KM2 tidak akan bekerja. Untuk melakukan high speed motor harus dihentikan terlebih dahulu dengan menekan tombol S0. Jika tombol S0 ditekan, kontaktor KM1 akan mati sehingga motor akan berhenti berputar dan kontak NO pada KM1 kembali membuka, dan kontak NC pada jalur KM2 kembali menutup. Jika tombol S2 ditekan, kontaktor KM2 akan aktif menyebabkan kontak utama pada KM2 menutup sehingga motor bekerja den gan high speed, kontak NO pada KM2 menutup sehingga meskipun tombol S2 dilepas kontaktor KM2 tetap bekerja, kontak NO pada KM2 menutup sehingga lampu H4 menyala, dan kontak NC pada jalur 10 membuka sehingga meskipun tombol S1 ditekan kontaktor KM1 tidak akan bekerja. Untuk menghentikan motor beroperasi dengan menekan tombol S0. Jika tombol S0 ditekan, kontaktor KM2 akan mati sehingga motor akan berhenti berputar dan kontak NO pada KM2 kembali membuka, dan kontak NC pada jalur KM1 kembali menutup.
2. Motor Dahlander
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor KM1 akan aktif menyebabkan kontak utama pada jalur 4 menutup sehingga motor bekerja dengan low speed, kontak NO pada jalur 9 menutup sehingga meskipun tombol S1 dilepas kontaktor KM1 tetap bekerja, kontak NO pada jalur 12 menutup sehingga lampu H1 menyala, dan kontak NC pada jalur 10 membuka sehingga meskipun tombol S2 ditekan kontaktor KM2 tidak akan bekerja. Untuk melakukan high speed motor harus dihentikan terlebih dahulu dengan menekan tombol S0. Jika tombol S0 ditekan, kontaktor KM1 akan mati sehingga motor akan berhenti berputar dan kontak NO pada jalur 9 dan 12 kembali membuka, dan kontak NC pada jalur 10 kembali menutup. Jika tombol S2 ditekan, kontaktor KM2 akan aktif menyebabkan kontak utama pada jalur 6 menutup yang membuat sebuah jumper, kontak NO pada jalur 11 menutup sehingga kontaktor KM3 akan aktif menyebabkan kontak utama pada jalur 2 menutup sehingga motor akan bekerja dengan high speed, kontak NO pada jalur 11 menutup sehingga meskipun tombol S2 dilepas kontaktor KM2 dan KM3 akan tetap aktif, kontak NO pada jalur 13 akam menutup sehingga lampu H2 menyala yang menandakan motor bekerja secara high speed, dan kontak NC pada jalur 8 membuka sehingga meskipun tombol S1 ditekan kontaktor KM1 tidak akan aktif. Untuk mematikan, tekan tombol S0.
F. PEMILIHAN DAN PENENTUAN KAPASITAS
Contoh : DIketahui Nameplate Motor Listrik 3 Fasa sebagai berikut :
Jenis motor : MV 191 3~ Mot.Nr. 3646591 No. seri : 0992170 / LKM-31O K21 F2E-9 Daya motor : 0,9 / 1,3 kW Kecepatan : 1000 / 1500 rpm Arus nominal : OVE – M10/80 / 6,15 ampere Tegangan : Y 220 vot Frekuensi : 50 Hz / cos
1. Penghantar
KHA (minimum)
= 125% x In = 125% x 6,15 A = 7,69 A
(PUIL 2011 510.5.3.1) Luas penampang = 1,5 2
2. TOLR
Setting (maksimum) ≤ In ≤ 6,15 A
(PUIL 2011 2.2.8.3)
0,79
3. Kontaktor magnet
Kapasitas (minimum) = 115% x In = 115% x 6,15 A = 7,07 A 4. MCB
Type of Motor 1 Phasa 3 Phasa Synchronous Wound rotor DC (NEC 430-52)
Instantaneous Trip 800% 800% 800% 800% 200%
Kapasitas maksimum = 250% x In = 250% x 6,15 A = 15,375 A
Inverse Time 250% 250% 250% 150% 150%
DAFTAR PUSTAKA
file:///D:/Dual%20Speed%20Motor%20Starter/324512996-Starter-Dua-Speed-UntukMotor-Dengan-Lilitan-Terpisah-2.pdf file:///D:/Dual%20Speed%20Motor%20Starter/245156965-motor-dahlander.pdf file:///D:/Dual%20Speed%20Motor%20Starter/1453193559_MCS-2S_Cutsheet.pdf file:///D:/Dual%20Speed%20Motor%20Starter/gi-wd005_-en-p.pdf