PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan yang kerap terjadi di Indonesia yaitu banjir yang seringkali melanda pada saat musim hujan tiba. Hal ini dikarenakan saluran air yang tidak lancar sehingga air sungai tidak dapat mengalir dengan baik dan meluap. Secara umum, saluran air didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal (Suripin,2004). Saluran air sering mengalami penyumbatan karena sampah-sampah yang dibuang sembarangan sehingga menyebabkan polusi/pencemaran air. Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuaidengan peruntukannya. Pencemaran air yang dialami oleh Indonesia merupakan sebuah tantangan yang perlu diselesaikan. Teknologi yang berkembang pesat sangat membantu dalam menemukan alat-alat yang mampu membersihkan sampah di saluran air. Di beberapa negara maju pernah diterapkan teknologi rubbish trap(perangkap sampah) untuk mengatasi permasalahan sampah di dalam saluran air. Cara kerja rubbish trapyaitu membuat jaring di pintu air, lalu air sungai yang mengalir membawa sampah-sampah termasuk botol plastik, daun-daun kering, dan eceng gondok. Sampah yang tersaring kemudian diambil secara rutin untuk mengurangi penumpukan sampah di pintu air (Lee,2010). Namun,pada metode ini terdapat beberapa kekurangan diantaranya harus melakukan pengambilan sampah yang tersaring secara rutin, membutuhkan SDM untuk membersihkannya, dan dapat bekerja efektif ketika musim penghujan. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi yang mampu membersihkan sampah di saluran air secara otomatis. Hydraulic garbage filter with weight censor adalah solusi yang tepat untuk membersihkan sampah di dalam saluran air. Cara kerja alat ini yaitu mirip dengan rubbish trap tetapi dimodifikasi bisa bergerak secara hidrolik otomatis dengan memanfaatkan energi listrik untuk menggerakkan alat tersebut. Alat ini dilengkapi sensor flexiforce A201 produksi Tekscan Inc. yang mampu mendeteksi berat sampah hingga 100lbs atau setara 45.45 kg (Ita,2011). Setelah mencapai berat tersebut filter sampah akan menerima sinyal dari sensor dan mulai mengangkut sampah otomatis. Dengan teknologi ini diharapkan masyarakat Indonesia tidak kesulitan lagi dalam membersihkan sampah di saluran air dan dapat mewujudkan lingkungan yang bersih. Teknologi ini sangat cocok diterapkan untuk saluran air yang sering tersumbat karena sampah.
1
Commented [N1]: Tidak efektif. Tidak usah diberi kata “keluar” Commented [ep2]: Hal inidkarenakansaluran air yang tidak lancer sehingga air sungaitidakdapatmengalirdenganbaikdanmeluap Commented [u3]: Commented [N4]: Kurang spasi (Suripin, 2004) Commented [ep5]: Dihilangkan Commented [ep6]: “M” menggunakanhurufkapital Commented [ep7]: Perluadaspasi di antara kata “kedalam” Commented [ep8]: Ada kata “sesuai”
Commented [ep9]: Cukup “beberapa” atau “alat-alat” saja, tidakkeduanya Commented [ep10]: Istilahdalambahasaasingditulisdengantulis ancetak miring Commented [ep11]: Istilahdalambahasaasingditulisdengantulis ancetak miring
Commented [N12]: Kurang spasi Commented [ep13]: Ada spasi yang perluditambahkan
Commented [ep14]: Seharusnyaada kata “pada” sebelum kata “metode”
Commented [ep15]: Dicetak miring
Commented [N16]: Nama alat atau produk asing dicetak miring Commented [ep17]: Ada spasi Commented [N18]: Kurang spasi
Tujuan Penulisan Karya tulis ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengoptimalkan sistem drainase supaya tidak mengganggu kenyamanan masyarakat. 2. Untuk memperlancar aliran air supaya tidak menimbulkan banjir dan genangan air.
Commented [N19]: Diseragamkan, supaya atau agar
Manfaat Penulisan Manfaat dari karya tulis ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan gambaran tentang penyelesaian mengenai selokan/parit yang tersumbat dengan sebuah alat yang mampu bergerak secara otomatis. 2. Memberikan penanganan dan tindak pencegahan pada sistem drainase yang tersumbat.
GAGASAN Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Kondisi Sampah di Indonesia Persoalan sampah di perkotaan tak kunjung selesai. Tingginya kepadatan penduduk membuat konsumsi masyarakat pun tinggi. Di sisi lain, lahan untuk menampung sisa konsumsi terbatas. Sampah konsumsi warga perkotaan itu ternyata banyak yang tidak mudah terurai, terutama plastik. Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian LHK Sudirman mengatakan total sampah di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. "Sebanyak 14 persennya plastik”.Semakin menumpuknya sampah plastik menimbulkan pencemaran serius. Kantong plastik baru dapat mulai terurai paling setidaknya20 tahun di dalam tanah. Jika kantong plastik itu berada di air, akan lebih sulit lagi terurai. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai persoalan sampah sudah meresahkan. Indonesia bahkan masuk dalam peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke Laut mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah Cina yang mencapai 262,9 juta ton(Hasil riset Jenna R Jambeck, 2015).Berada di urutan ketiga adalah Filipina yang menghasilkan sampah plastik ke laut mencapai 83,4 juta ton, diikuti Vietnam yang mencapai 55,9 juta ton, dan Sri Lanka yang mencapai 14,6 juta ton per tahun. Total jumlah sampah di beberapa provinsi di Indonesia cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun. Misalnya saja jumlah sampah di provinsi Jawa Barat pada tahun 2000 yaitu sekitar 10,00 juta ton dan meningkat sampai 11,13 juta ton pada tahun 2007. Berikut ini tabel jumlah sampah di beberapa provinsi yang meningkat dari tahun 2000 sampai tahun 2006
2
Commented [N20]: Tidak efektif, Bisa diganti “setidaknya”
Commented [N21]: Kalimatnya membingungkan, Indonsia urutan nomor dau setelah Tiongkok atau China? Tiongkok dan China itu apakah ngara yang sama? Mungkin kalimat yang benar : “Indonesia bahkan masuk dalam peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke laut yaitu sebesar 187,2 juta ton setelah Cina yang mencapai 262,9 juta ton.
Commented [N22]: Keterangan tabel berada di atas tabel
Tabel 1. Produksi Sampah Beberapa Provinsi di Indonesia tahun 2000-2006
Commented [N23]: Rata tengah
No
Provinsi
Produksi sampah (juta ton) 2000
2002
2004
2006
1
Jawa Barat
10,00
10,37
10,75
11,13
2
Jawa Timur
9,73
9,82
9,91
9,99
3
Jawa Tengah
8,74
8,82
8,89
8,96
4
Sumatra Utara
3,26
3,35
3,44
3,53
5
DKI Jakarta
2,34
2,38 2,42 2,45 Sumber : Kementerian Lingkungan Hidup
Commented [ep24]: kementerian Commented [u25]:
Provinsi di Indonesia dengan penghasil sampah terbanyak adalah Jawa Barat, diikuti oleh Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan DKI Jakarta. Empat dari lima provinsi tersebut berada di Pulau Jawa. Ini menjadikan Pulau Jawa sebagai pulau penghasil sampah terbesar di Indonesia. Pulau Jawa adalah pulau terkecil diantara lima pulau besar di Indonesia tetapi menghasilkan sampah paling banyak. Jumlahnya sangat signifikan, bahkan hampir mencapai 21,2 juta ton per tahun. Ini berkorelasi dengan kepadatan penduduk di Pulau Jawa. Sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah rumah tangga dan diantaranya adalah sampah makanan. Sampah rumah tangga memilliki presentase 44,5 % dari total sampah di Indonesia. Sampah yang dihasilkan mencapai 1,12 kg/kapita setiap harinya. Sampah makanan mendominasi 58%dari total sampah rumah tangga tersebut. Ada beberapa cara yang digunakan dalam pengolahan sampah, seperti TPA (land-filling), pembakaran atau insenerasi (incineration), dan daur ulang (recycling). Cara pengolahan yang umum digunakan di Indonesia adalah membawa sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sedangkan sebagian kecil didaur ulang. Faktanya, hanya sebagian kecil dari sampah rumah tangga yang dikonversi menjadi komoditas yang memiliki nilai ekonomi lebih, sebagai contoh hanya 7,15 % dari sampah yang terkumpul dikonversi menjadi pupuk. Implikasinya, kebanyakan sampah dikirim ke TPA, sekitar 60% dari TPA di Indonesia akan mencapai batas kapasitas maksimum pada tahun 2015. TPA di Indonesia diperkirakan mengeluarkan gas metana (komponen utama biogas) dalam jumlah besar. Jumlah metana yang dihasilkan dari sampah organik di tempat pembuangan sampah di Indonesia bisa mencapai 1.581,74 ton per tahun (Mediana dan Gamse, 2010). Karena penghasil gas metana, TPA sampah menyebabkan efek rumah kaca, dan sumber penyakit.Hal ini menunjukkan bahwa sampah organik rumah tangga seperti sampah makanan memiliki hasil produksi yang besar untuk digunakan sebagai sumber energi. Cara pengolahan sampah lainnya adalah insenerasi. Insenerasi merupakan cara pengolahan sampah yang digunakan secara komersial. Melalui cara ini sampah dapat diolah dalam volume besar. Tetapi dengan cara pengolahan sampah 3
Commented [N26]: darkurang kata “dari”
ini masih muncul masalah lingkungan, yaitu adanya dioksin yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan seperti kerusakan sistem kekebalan tubuh, kanker, gangguan reproduksi, dan lain-lain. Di samping itu dibutuhkan investasi yang sangat besar, teknologi yang rumit dengan nilai ekonomi yang minim, dan saat ini sangat dibatasi penggunaannya di negara maju. Saluran Air yang Tercemar Pencemaran sungai di Indonesia saat ini telah berada pada ambang kritis. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di tahun 2015 sebanyak 67,94% atau mayoritas air sungai di Indonesia dalam status tercemar berat. Penilaian status mutu air sungai itu didasarkan pada Kriteria Mutu Air (KMA) kelas II yang terdapat pada lampiran Peraturan Pemerintah mengenai Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air atau PP 82/2001. Berdasarkan kriteria tersebut sekitar 24 %sungai dalam status tercemar sedang, 6 %tercemar ringan dan hanya sekitar 2 %yang masih memenuhi baku mutu air. Selain itu, hasil perhitungan Daya Tampung Beban Pencemaran (DTBP) di beberapa sungai di Indonesia umumnya menunjukkan bahwa beban pencemar yang masuk setiap harinya sudah jauh melebihi daya tampung sungai. Kelebihan beban pencemaran inilah yang berdampak besar terhadap mutu air sungai. Menurut Budi Kurniawan, Kasubdit Inventarisasi dan Alokasi Beban Pencemaran Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, sumber utama pencemar air sungai di Indonesia sebagian besar berasal dari limbah domestik atau rumah tangga. "Selama ini kebanyakan masyarakat salah mengira bahwa sumber utama pencemar sungai adalah limbah industri, padahal bukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di sungai-sungai yang dijadikan titik pantau, limbah domestik yang paling berperan sebagai pencemar air sungai," kata Budi.Limbah domestik tersebut di antaranya tinja, bekas air cucian dapur dan kamar mandi, termasuk sampah rumah tangga (plastik) yang dibuang ke sungai. Selain itu, penyebab pencemaran air sungai adalah limbah peternakan, industri dan pertanian.Limbah-limbah yang dibuang ke sungai tersebutberpengaruh terhadap penurunan kualitas air. Solusi yang Pernah Ditawarkan Isu yang diambil yaitu banyaknya sungai di Indonesia yang tercemar akibat sampah yang dibuang oleh masyarakat. Akibatnya banyak sungai atau aliran air di Indonesia yang tidak lancar dan akhirnya menyebabkan banjir saat musim hujan tiba. Telah banyak solusi yang ditawarkan untuk menanggulangi masalah ini, diantaranya yaitu menerapkan penyaringan air dengan menggunakan 4
Commented [N27]: lebih baik diganti “pada”
Commented [N28]: diseragamkan apakah menggunakan kata “persen” atau tanda “%”
Commented [N29]: kurang “tersebut”
jeruji besiuntuk memisahkan sampah dengan air. Namun hal ini tidak terlalu efektif karena sampah yang sudah tersaring tidak segera dibersihkan dan menumpuk . Sehingga mengalami penyumbatan pada alat saringnya. Penyumbatan yang dibiarkan terlalu lama menyebabkan genangan air yang menjadi sarang nyamuk dan pembusukan tetap terjadi. Jadi,pembuatan filter/pemisah untuk sampah tidak bekerja secara efektif karena tidak dibersihkan secara rutin.Solusi lainnya dengan melakukan penggusuran dan melebarkan sungai bukanlah solusi yang tepat. Selain itu dapat dilakukan pula rekayasa teknik, yaitu dengan membuat sambungan pipa ke dalam tanah sehingga air permukaan bisa masuk dan mengurangi debit air permukaan.
Commented [N30]: tidak efektif, bisa dihilangkan
Commented [N31]: bisa diadikan satu kalimat
Commented [N32]: kurang spasi
Commented [N33]: kalimatnya kurang tepat, lebih baik : “solusi lainnya dengan melakukan penggusuran dan melebarkan sungai bukanlah solusi yang tepat” Commented [N34]: typo
GagasanBaru yang Ditawarkan Commented [N35]: Kapital
Hydraulic Garbage Filter with Weight Censor Alatinimerupakanalatpertamadanterbaru di Indonesia yang menggabungkanbeberapaperalatan yang telahadasebelumnya. Alatalatpembersihsampah yang pernahadasebelumnyayaitutrash trapping, trash net, sewage pumps. Menurut Lee (2010), alatalatinidipilihkarenamemilikibeberapakeuntungan, diantaranya : 1. Menyaringsampah-sampahmakrodalamsaluran air. 2. Membersihkan air sungaidarisampahanorganik. 3. Mengangkutsampahsecaraotomatis. 4. Air dapatmengalirdenganlancar. Konsepalat yang digunakan :
(a)
5
Commented [ep36]: Perludibentukuraian yang padu. Sebagaicontohapabilapadauraianpertamadiawalidengan kata “mampu”, makahinggauraianterakhirjugaharusdiawalidengan kata “mampu”
(b)
(c) Gambar1.(a) Konsepalat yang digunakan, (b) Alatpemilahsampah, (c) komponen sensor flexiforce A201
Commented [N37]: Nama alat atau produk asing dicetak miring Commented [N38]: menjorok
Penggunaanalatinimemerlukan sensor flexiforceuntukmendeteksikapasitasmaksimumsampah yang diangkut(lihatgambar 1c). Sensor flexiforcedipasangdidalamalatpenyaringsampahdanalattersebutakanmenerimasiny al analog dari sensor tersebut. Strukturalat : Hydraulicgarbage filter with weight censor terdiri dari komponenkomponen yang disatukan. Komponen sensor flexiforce A201 dipasang didalam alat hydraulicgarbage filter with weight censoryang berfungsi sebagai penerima dan pengirim sinyal. Alat pemilah sampah antara sampah besi dengan sampah non besi diletakkan diatas bak sampah bertujuan supaya sampah dapat dibersihkan
6
Commented [ep39]: Yang benargambarberapa? Commented [N40]: kurang spasi
Commented [ep41]: Spasi
Commented [N42]: kurang spasi
dari saluran air. Alat pemilah sampah ini akan dihubungkan kelistrik secara paralel dengan konsumsi daya sebesar 50 Watt-75 Watt. Alat filter sampah bergerak secara hidrolik dan mampu berpindah tempat ke bak sampah. Gerak alat ini meniru gerak robot yang mampu bergerak otomatis setelah diberikan program tertentu. Gerak dari alat ini memerlukan sumber listrik PLN dengan tegangan 220 V dan daya sekitar 75 Watt-100 Watt. Secara umum, alat ini terbagi atas 2 bagian utama yaitu alat filter sampah yang diletakkan di pintu air dan alat pemilah sampah yang diletakkan di bak sampah (gambar 2).
Commented [N43]: kurang kata sambung bisa ditambahi kata “ke”
Commented [ep44]: Dibenarkanlagiitutermasukgambarberapa
Commented [N45]: Gambar 2, tidak ada keterangan gambarnya, gambarnya sama dengan gambar 1.a
Gambar 2.
Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Agar konsep ini dapat terealisasi maka pihak-pihak yang dapat membantu antara lain: Mahasiswa Dalam hal ini mahasiswa memiliki peran yang cukup penting agar konsep ini dapat terealisasikan. Dengan konsep ini mahasiswa dapat membantu untuk menganalisa lebih lanjut apakah dengan menggunakan konsep ini tujuannya akan tercapai. Selain itu mahasiswa dapat pula untuk merancang konsep ini dengan sebaik mungkin, sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terealisasikan. Masyarakat Peran masyarakat sangatlah penting agar konsep ini dapat terealisasi. Pada dasarnya konsep ini memiliki tujuan yang baik untuk masyarakat sehingga agar tujuan ini tercapai maka masyarakat pun perlu ikut serta dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan dibuatnya alat tersebut, diharapkan agar masyarakat dapat ikut merawat dan menjaga alat serta kebersihan aliran air yang ada di lingkungan sekitar mereka. 7
Commented [N46]: Kalimat tidak efektif (terjadi pengulangan), dapat dihiangkan salah satu
Commented [ep47]: Strukturkalimattolongdiperbaiki
Commented [N48]: Typo “aliran”
Pemerintah Pemerintah memiliki peran yang penting pada konsep ini. Pemerintah selain harus memenuhi kebutuhan warga negaranya, juga harus memperhitungkan keseimbangan antara keselamatan, kondisi sosial dan lingkungan, serta stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Alat ini dapat membantu pemerintah dalam menanggulangi banjir yang kerap terjadi akibat menumpuknya sampah di aliran air sehingga membuat aliran air tidak lancar.
Commented [N49]: sosial
KESIMPULAN Inti Gagasan Hydraulicgarbage filter with weight censoradalah alat penyaring sampah yang mampu menyaring material dan mengangkut sampah secara otomatis pada daerah sungai. Alat filter sampah bergerak secara hidrolik dan mampu berpindah tempat ke bak sampah. Gerak alat ini meniru gerak robot yang mampu bergerak otomatis setelah diberikan program tertentu. Alat ini terdiri dari komponenosensor flexiforce A201dipasang didalam alat hydraulicgarbage filter with weight censor yang berfungsi sebagai penerima dan pengirim sinyal. Alat pemilah sampah antara sampah besi dengan sampah nonbesi diletakkan diatas bak sampah bertujuan supaya sampah dapat dibersihkan dari saluran air. Alat pemilah sampah ini akan dihubungkan denganlistrik secara paralel dengan konsumsi daya sebesar 50 Watt-75 Watt.
Teknik Implementasi Gagasan Gagasan hydraulicgarbage filter with weight censorakan berjalan efektif apabila:
Commented [ep50]: Kurangspasi Commented [N51]: kurang spasi
Commented [N52]: typo Commented [N53]: alat atau barang asing dicetak miring Commented [ep54]: Lihatkomentar [ep65] atau [N66] Commented [ep55]: dirangkai (tanpaspasi) Commented [ep56]: kurangspasisetelah di Commented [N57]: kurang kata hubung
Commented [ep58]: Kurangspasi Commented [N59]: kurang spasi
1. Riset dan pengembangan lebih lanjut mengenai gagasan ini. Commented [ep60]: Uraianharusdipadukan. Misalnyajikauraianpertamadiawalidengan kata “adanya”, makahinggauraianterakhirjugaharusdiawalidengan kata “adanya”
2. Pengawasan alat secara teratur selama 2 hari sekali. Prediksi Keberhasilan Gagasan Pengembangan dan implementasi hydraulicgarbage filter with weight censor dikatakan akan mencapai keberhasilan dikarenakan dalam segi ekonomi sendiri biaya yang dibutuhkan untuk membuat alat ini terbilang mahal. Selain itu penerapannya juga dapat dengan mudah dilakukansebagai tolok ukurrealisasinya dapat didasarkan pada beberapa tahapan pengembangan kawasansebagai berikut:
Commented [ep61]: Lihatkomentar [ep74]
Commented [ep62]: Dapatdigabungmenjadisatukalimat Commented [N63]: kurang spasi Commented [N64]: didasarkan
1. Tahun 1:hydraulicgarbage filter with weight censor serta sosialisasi terhadap dinas terkait.
8
Commented [N65]: kurang spasi Commented [ep66]: Hurufkecil
2. Tahun 2: pemasanganhydraulicgarbage filter with weight censorpada setiapdaerah kawasan sungai.
Commented [ep67]: Hurufkecil Commented [N68]: kurang spasi
3. Tahun 3-seterusnya: pengawasan kerja alat dan peremajaan alat.
DAFTAR PUSTAKA 1. Kuncoro,Sejati. 2009. Pengolahan Sampah Terpatu. Yogyakarta: Kanisius. 2. Lee,W.S. 2010. The Effectiveness of Waste Trap (Case Study at UTM Campus). Kuala Lumpur: Universiti Teknologi Malaysia.
9
Commented [N69]: kurang spasi Commented [N70]: judul cetak miring Commented [ep71]: Kurangspasi
3. Mediana, C. dan Gamse, T. 2010. Development of Waste Management Practices in Indonesia. European Journal of Scientific Research, 40 (2), pp.199-210. 4. Purnamasari Dwi,Ita. 2011. Timbangan Digital Berbasis Sensor Flexiforce denganOutput Suara. Malang: Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya. 5. Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi.
10
Commented [ep72]: Kurangspasi
Commented [N73]: daftar pustaka model Harvard tidak memakai penomoran. Baris keduadanseterusnya menjorok ke dalam.