K E M E N T R IA N P E K E R J AA N U M U M DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SATUAN KERJA NON VERTIKAL T ERTENTU PERENCANAAN DAN PENGAW PENGAWASAN JALAN DAN JEMBATAN JEMBATAN ( P2JJ ) PROVINSI SUMATERA SUMATERA BARAT Jl. Rasuna Said No. 85 A Padang, 25114 Telp. Telp. (0751) 70 51556 Fax. (0751) (0751 ) 70 51556
LARAP (LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN)
PELEBARAN JALAN MANGGOPOH - PADANG SAWAH SAWAH (RUAS 047.1) 04 7.1) DI KABUPATEN AGAM
Daftar Isi
DAFTAR ISI
i
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
I-1
1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan Studi 1.3. Metodologi
I-1 I-1 I-2
DESKRIPSI DESKRIPSI PROYEK PROYEK
II-1
2.1. Lokasi Rencana Kegiatan 2.2. Dimensi Teknis Kegiatan
II-1 II-1 II-2 II-2
BA B II
2.3. 2.4. BA B III III
Detail Ruas Jalan 047.1 Jadwal Pembangunan Pelebaran Jalan
HASIL DAN ANALISA SURVEY SURVEY SOSIAL EKONOMI
III-1
3.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian 3.2. Gambaran Sosial Ekonomi Masyarakat 3.3. Sosial Budaya Masyarakat 3.4. Identifikasi Lapangan 3.5. Gambaran Umum Responden 3.6. Persepsi Masyarakat terhadap Kegiatan 3.7. Kompenssasi 3.8. Deskripsi Kepemilikan Kepemilikan Bangunan dan Tanaman 3.9. Harga Bangunan dan Tanaman 3.10. Penanganan Penanganan Pasar Bawan
III-1 III-1 III-2 III-2 III-3 III-6 III-6
BAB IV IV RENCANA RENCANA AKSI
BA B V
III-7 III-7 III-10 IV-1
4.1. Perhitungan Biaya Gantirugi 4.2. Kebijakan Pembebasan Lahan 4.3. Jadwal Pelaksanaan`
IV-1
PENUTUP
V-1
5.1. Kesimpulan 5.2. Rekomendasi
V-1 V-1
DAFTAR PUSTAKA PUSTAKA LAMPIRAN
IV-4 IV-7
Daftar Isi
Tabel 2.1 Tabel 3.1 Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
3.2 3.3 3.4 3.5 3.6
Tabel Tabel Tabel Tabel
3.7 3.8 3.9 4.1
Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 5.1
Dimensi Teknis Rencana Pelebaran Ruas Jalan Nasional Manggopoh –Simpangempat Jumlah Penduduk Nagari yang dilewati ruas jalan di Kabupaten Agam (Keadaan Tahun 2008) Distribusi Kuisioner Berdasarkan Kecamatan dan Nagari Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama
Harga Patokan Pemerintah berdasarkan Konstruksi Bangunan Harga Pasar Bangunan berdasarkan Fungsi dan Konstruksi
Harga Pasar Bangunan lainnya sesuai dimensi dan Jenis Konstruksi Harga Patokan Pemerintah untuk Tanaman Ekonomi Harga Pasar (perkiraan) untuk Tanaman Ekonomi Hasil Studi LARAP untuk Tanaman Ekonomi Perhitungtan Biaya Gantirugi Bangunan Penduduk menurut Wilayah Administrasi Perhitungtan Biaya Gantirugi Bangunan Penduduk lainnya menurut Wilayah Administrasi Perhitungtan Biaya Gantirugi Tanaman Ekonomi Penduduk menurut Wilayah Administrasi Perhitungtan Biaya Penanganan Pasar sempadan Jalan Rekapitulasi Biaya Larap Pelebaran Jalan Nasional Manggopoh – Padangsawah di Wilayah Kabupaten Agam
II-1 III-2 III-4 III -5 III -9 III-9 III-10 III-10 III-11 III-11 IV -1 IV -2 IV -2 IV -3 V -1
Kabupeten Agam
1.1.
LATAR BELAKANG
Peningkatan kinerja jalan melalui pelebaran pada Jalan Nasional Ruas Mangopoh – Padangsawah (Ruas 047.1)
dari KM 102+200 – KM 134+200) sepanjang 32,000 KM,
dimana 31,580 KM berada di Kabupaten Agam yakni dari KM 102+200 – KM 133+780. Pelebaran yang seluruhnya dilaksanakan dalam RUMIJA, dilakukan dalam rangka melaksanakan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, sehingga dapat memberikan kenyamanan dan kelancar an bagui penggunanya. Walau peleberan dilaksanakan di dalam RUMIJA yang telah menjadi milik Negara, namun masih memerlukan pembebasan terutama terhadap bangunan dan tanaman penduduk yang berada di dalamnya, serta terhadap keberadan pedagang K5 dan kemacetan yang selalu terjadi di depan Pasar Bawan. Karena kegiatan pembebasan sering menimbulkan dampak pada lingkungan sosial ekonomi, maka sesuai Petunjuk operasional Bank Dunia (OD) No. 4.20 dan (OD) No.4.30, maka harus ditangani dengan panduan atau kerangka acuan kerja yang jelas, sesuai hasil Studi Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP). LARAP adalah suatu kegiatan pencarian pola aksi dalam pembebasan lahan, bangunan dan tanaman
( Land
Acquisition)
serta
pemindahan
penduduk
( Resettlement )
dengan
menggunakan pendekatan partisipasi, sehingga mendapatkan suatu kerangka kerja dalam pelaksanaan kegiatan pembebasan lahan yang dibutuhkan dalam pembangunan. Namun dalam studi untuk kegiatan pelebaran Ruas Mangopoh – Padangsawah ini tidak memerlukan pemindahan penduduk ( Resettlement ) .
1.2.
MAKSUD DAN TUJUAN STUDI
1.2.1. Maksud Studi Studi LARAP dilakukan untuk memperoleh gambaran secara rinci dan akurat mengenai penduduk yang akan terkena dampak proyek pelebaran jalan, serta dampak sosial lainnya yang akan timbul sebagai akibat pembebasan bangunan dan tanaman serta pembayaran
Kabupeten Agam
gantiruginya. Hasil studi juga membantu Pemrakarsa Proyek sebagai acuan dalam penyediaan anggaran sesuai siklus kegiatan pembangunan serta melaksanakan pembebasan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kesepakatan bersama masyarakat.
1.2.2. Tujuan Studi Hasil studi dan pendataan terhadap masyarakat yang terkena proyek pelebaran jalan, akan dijadikan dasar dalam proses pengadaan tanah sesuai tujuan studi LARAP sebagaimana disebutkan berikut ini. 1. Memperkirakan secara baik dan akurat tentang jumlah penduduk, bangunan dan tanaman yang akan terkena pelebaran jalan. 2. Memperkirakan secara baik dan akurat tentang nilai atau harga bangunan dan tanaman yang akan terkena proyek, 3. Mengajukan pola penataan kawasan Pasar Bawan dengan tetap memperhatikan inspirasi masyarakat, sehingga pelebaran jalan yang dilakukan dapat meningkatkan kinerja jalan, dengan tidak menimbulkan konflik penggunaan dengan masyarakat.
1.3.
METODOLOGI
1.3.1. Pendekatan dan Penelitian Penelitian LARAP ( Land Acquisition and Resettlement Action Plan ) merupakan penelitian deskriptif untuk mendapatkan informasi tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat secara rinci dan lengkap serta dapat mendeskripsikan fenomena sosial dan pendapat masyarakat terhadap rencana pelebaran Jalan Nasional Manggopoh – Padangsaawah yang terdapat di Kabupaten Agam. Penelitian yang bersifat deskriptif-analitis ini pada dasarnya menggunakan metode survai, dimana informasi dikumpulkan dari responden dengan memakai kuisioner yang bertujuan khusus menggali aspek-aspek kehidupan masyarakat yang terkait dengan rencana kegiatan. Secara garis besar 4 aspek yang akan ditinjau melalui studi adalah : 1. Ciri- ciri atau kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat, 2. Lingkungan sosial ekonomi masyarakat, 3. Pengetahuan masyarakat terhadap rencana kegiatan, 4. Persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan.
Kabupeten Agam
Untuk melengkapi dan memperkaya data survai, terutama pada lokasi pasar, dilakukan diskusi kelompok terfokus atau focused group discussion (FGD) dengan peserta berasal dari kelompok aparat pemerintah (Kabupaten, Kecamatan dan Nagari), tokoh-tokoh masyarakat setempat dan unsur dari masyarakat yang terkena secara langsung dari kegiatan pelebaran jalan. Selain itu, dilakukan pula observasi lapangan dan wawancara bebas ( spotcheck ) dengan sejumlah responden terpilih. Selain data primer di atas, digunakan pula data sekunder yang didapatkan dari instansi terkait berupa peraturan perundang-undangan tentang tata cara pembayaran ganti rugi bangunan dan tanaman.
1.3.2. Lokasi Studi Secara administratif lokasi studi termasuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Agam, Pasaman dan Pasaman Barat. Adapun lokasi studi adalah : No. I.
KABUPATEN / KECAMATAN
AGAM A. Kecamatan Lubuakbasuang B. Kecamatan IV Nagari C. Kecamatan Palembayan
NAGARI
Manggopoh Bawan Silareh Aia
1.3.3. Pengumpulan Data dan Analisis Data primer dikumpulkan melalui penelitian lapangan ( fieldwork ) mengunakan kuisioner dan teknik wawancara berstruktur. Untuk memperlancar wawancara dengan penduduk yang dimominasi dari suku Minangkabau, maka tenaga enumerator diharapkan berasal suku ini, dengan pengertian bahwa tenaga ini mahir dalam bahasa Minangkabau sehingga proses wawancara diterima baik oleh masyarakat setempat. Data sekunder dari literatur dan data primer (hasil survey), selanjutnya dievaluasi dan dianalisa dengan menggunakan rumus yang lazim digunakan. Hasil survey selanjutnya dientrikan ke dalam suatu tabel data dasar (database entries ) menggunakan perangkat pemograman WEB php yang di disain untuk ini untuk selanjutnya digunakan dalam penganalisisan lebih lanjut dalam penyajiannya ke dalam bentuk tabel-tabel, gambar atau peta, ataupun sebagai tampilan dan akses cepat ke setiap penduduk yang terkena dampak. Semua data dan hasil di samping digunakan untuk keperluan penyusunan LARAP, nantinya dapat juga digunakan sebagai tool atau alat oleh Panitia Pembebasan Tanah dalam pendataan
Kabupeten Agam
secara lebih mendetail dalam rangka mempersiapkan proses pembebasan tanah dan pembayaran gantirugi. Dengan demikian hasil larap yang disusun ini dapat digunakan sebagai base data sampai dilaksanakannya penggantirugian.
Gambar 1 Bagan Alir Metoda Penelitian LARAP
2.1.
LOKASI RENCANA KEGIATAN
Pelebaran Jalan Nasional Ruas Mangopoh – Padangsawah (Ruas 047.1) dari KM 102+200 – KM 134+200, sepanjang 31,580 KM jalan ini berada di wilayah Kabupaten Agam. Pelebaran yang dilakukan di dalam RUMIJA ini merupakan bagian dari Trans Sumatra Jalur Barat. Pelebaran dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kinerja jalan yang akhirnya akan memperlancar moda angkutan dari dan menuju Padang (Pelabuhan Teluk Bayur). Secara administratif kegiatan pelebaran ruas jalan di Kabupaten Agam ini berada di Kecamatan Lubukbasung dan Kecamatan IV Nagari dan Kecamatan Palembayan.
2.2.
DIMENSI TEKNIS KEGIATAN
Berdasarkan studi Detail Engineering Design (DED), pelebaran jalan yang dilakukan akan menjadikan ruas jalan ini menjadi 2 (dua) jalur 4 (empat) lajur dengan lebar perkerasan 7,0 m’ yang dilengkapi dengan bahu jalan dengan lapisan sspalt masing-masing 2,0 m’ kiri dan kanan serta saluran drainase kiri kanannya masing-masing 0,5 m’. Dimensi teknis rencana pelebaran sebagaimana disajikan pada Tabel 2.1. di bawah, sedangkan Typical Cross section disajikan dalam lampiran. Tabel 2.1. Dimensi Teknis Rencana Pelebaran Ruas Jalan Nasional Manggopoh -Simpangempat No.
1. 2. 3. 4. 5.
Rencana Dimensi Teknis
Lebar Badan Jalur Lebar bahu jalan (Kiri dan Kanan) Lebar Drainase (Kiri dan Kanan) Kemiringan Normal Perkerasan Kemiringan Bahu Jalan
Sumber : Dinas Prasarana Jalan Propinsi Sumatera Barat, 2010.
Satuan
meter meter meter % %
Dimensi
7,00 4,00 1,00 2,00 4,00
2.3.
DETAIL RUAS JALAN 047.1
Ruas Jalan Nasional Mangopoh – Padangsawah (Ruas 047.1) sepanjang 32,000 KM dimulai dari Sta 0.000 di Simpang Manggopoh Kecamatan Lubukbasung Kabupaten Agam atau pada KM 102+200 dari Kota Padang, dan berakhir di Padangsawah Kecamatan III Nagari Kabupaten Pasaman atau Sta 32+090.337 atau KM 134+200 dari Kota Padang. 31,580 KM ruas jalan ini berada di wilayah Kabupaten Agam, yakni dari Sta 0+000 sampai Sta 31+580 atau (KM 102+200 atau KM 133+780) dari Kota Padang, Pelebaran Ruas Jalan Nasional ini seluruhnya direncanakan dilaksanakan di dalam RUMIJA, sehingga tidak membutuhkan pengadaan lahan. Namun akibat pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat, ditemukan beberapa bangunan penduduk termasuk pagar dan decker drainase serta beberapa fasilitas lain seperti tiang listrik, telepon dan jaringan kabel bawah tanah atau pun pipa air bersih yang berada di dalam RUMIJA. Disamping itu, kawasan di sepanjang ruas jalan ini yang telah bertumbuh sebagai kawasan perkebunan, juga ditemukan adanya tanaman ekonomi yang ditanamam penduduk di dalam RUMIJA. Pada ruas ini juga ditemukan fasilitas pasar yakni Pasar Bawan yang keberadaanya sempadan atau yang sangat dekat dengan pinggir jalan. Pada saat hari pasar, yakni Jumat, di lokasi ini sering terjadi kemacetan akibat pasar tumpah dan banyaknya kendaraan yang parkir di pinggir jalan.
2.4.
JADWAL PEMBANGUNAN PELEBARAN JALAN
Pelebaran ruas jalan ini secara fisik akan dilaksnakan pada Tahun Anggaran 2011 – 2013, diman saat ini telah menyelesaikan tahap Perencanaan Teknis dan telah mendapat persetujuan Pembiayaan dari Pemerintah Pusat melalui Anggran Kementrian Negara Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
3.1.
GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
Wilayah administrasi studi LARAP kegiatan peningkatan Ruas Jalan Nasional Manggopoh – Padangsawah (Ruas 047.1) di Kabupaten Agam sepanjang 31,580 KM, berada pada 3 (tiga) Kecamatan masing-masing meliputi satu Nagari (setingkat Desa) yakni Manggopoh, Bawan dan Silareh Aia. Pemanfaatan lahan di sepanjang trase jalan ini sebagian besar sudah menjadi kawasan terbangun dan perkebunan dengan hasil utama kelapa sawit, kakao, jagung dan tanaman perkebunan lainnya. Di kecamatan IV Nagari, yakni di Bawan, dijumpai sarana pasar dengan hari pasar sekali dalam seminggu, masing-masing pada hari Jumat, dimana pada hari ini sering terjadi kemacetan akibat pasar tumpah dan pemarkiran kendaraan di pinggir jalan.
3.2.
GAMBARAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
3.2.1. Kependudukan a.
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah administratif nagari-nagari di Kabupaten Agam yang dilewati ruas jalan pada Tahun 2008 mencapai 46.773 jiwa yang terdiri dari 10.820 Kepala Keluarga (KK). Sebaran penduduk menurut satuan wilayah administrasi disajikan pada Tabel 3.1. Sebagian besar penduduk berkelamin perempuan dengan jumlah penduduk terbanyak (19.838 jiwa) terdapat di Kenagarian Manggopoh dan yang terendah sebesar 12.335 jiwa di Kenagarian Bawan.
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Nagari yang dilewati ruas jalan di Kabupaten Agam (Keadaan Tahun 2008) No.
Wilayah Studi
Luas 2 (km )
Laki-laki (jiwa)
Data Umum Kependudukan Perempuan Jumlah Kepadatan Jumlah KK 2 (jiwa) (jiwa) (jiwa/km )
1. a. 2. a. 3. a.
Kec. Lubukbasung Nagari Manggopoh 228,20 8.711 11.127 19.838 Kec. Ampek Nagari Nagari Bawan 131,74 5.830 6.505 12.335 Kec. Palembayan Nagari Salareh Aia 92,17 7.105 7.494 14.600 JUMLAH 452,11 21.646 25.126 46.773 Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2009, (diolah dari masing-masing wilayah)
b.
3.995
85
2.323
94
4.502 10.820
158 103,45
Kepadatan Penduduk
Secara demografi, kepadatan penduduk merupakan gambaran jumlah jiwa per-km2 dari luas wilayah administratif ternedahnya (Nagari) masing-masing. Berdasarkan luas wilayah administratif yang dilewati ruas jalan mencapai 451,11 km2, kepadatan penduduk berkisar antara 80 – 158 jiwa per-km2 dengan kepadatan rata-rata 103,45 jiwa/km2. Wilayah terpadat (158 jiwa per-km2) penduduknya terdapat di Kenagarian Silareh Aia di Kecamatan Palembayan dan terendah di Kenagarian Manggopoh, Kecamatan Lubukbasung sebesar 85 jiwa per-km2
3.2.2. Perekonomian a.
Mata Pencaharian Penduduk
Mata pencaharian penduduk di sepanjang ruas jalan yang ditingkatkan, dinominasi oleh kegiatan pertanian, yang dalam hal ini termasuk perkebunan yang ditopang oleh usaha industri pengolahan hasil kebun. Hal ini juga terlihat dari sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan dan Jasa-jasa lainnya yang erat hubungannya dengan sektor perkebunan, seperti perbankan, koperasi usaha penyewaan alat berat dan sarana produksi kebun lainnya. b.
Pola Pemanfaatan dan Kepemilikan Lahan
Pemanfaatan lahan pada suatu wilayah sangat tergantung kepada potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang ada, topografi, geomorfologi serta kultur budaya masyarakat. Lokasi rencana kegiatan yang terletak di kawasan yang telah dikembangkan untuk usaha perkebunan memiliki tingkat produktifitas yang tinggi, dimana sebagian besar lahan telah dimanfaatkan sebagai kawasan perkebunan. Jika ditinjau berdasarkan wilayah administrasi kecamatan, maka hampir keseluruhan lahan telah dimanfaatkan masyarakat, baik penduduk setempat, atau anggota koperasi yang tidak bermukim di kawasan ini, maupun oleh para investor perkebunan. Status kepemilikan lahan terdiri dari Milik Ulayat Kaum dan Ulayat Nagari, serta
Milik Perusahaan dan perorangan yang telah bersertifikat. Kepemilikan ini menggambarkan ciri kepemilikan lahan pada umumnya di Minangkabau serta tidak lepas dari kebijakan pengembangan kawasan ini sebagai kawasan perkebunan yang dilaksanakan oleh Perusahaan Perkebunan Besar pola inti-plasama.
3.3.
SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT
Secara umum struktur komunitas penduduk di wilayah studi didominasi oleh etnis Minangkabau, disamping etnis lain seperti Mandailing dan Jawa. Walaupun secara etnis terdapat kelompok yang dominan, namun pola interaksi yang berkembang cukup harmonis dan tidak adanya pembentukan kelompok tersendiri secara eksklusif. Justru yang berkembang adalah terbentuknya pengelompokan secara sosial ekonomi dalam bentuk koperasi perkebunan dan kelompok sosial kemasyarakatan lainnya.
3.4.
IDENTIFIKASI LAPANGAN
Penelitian lapangan yang dilakukan menggunakan pendekatan survey kuesioner yang didahului dengan sosialisasi dan dilengkapi wawancara terstruktur dan diskusi terfokus (FGD) untuk mendapatkan atau mengidentifikasi semua bangunan dan tanaman bernilai ekonomi masyarakat yang berada di dalam RUMIJA serta jalan keluar dalam rangka menghilangkan atau mengurangi kemacetan lalulintas di lokasi pasar.
3.4.1. Bangunan di dalam Rumija Berdasarkan hasil pengolahan data lapangan, diperoleh data total jumlah bangunan penduduk yang terkena rencana pembangunan ruas Manggopoh – Padangsawah di Kabupaten Agam sebanyak 25 unit. Deskripsi bangunan yang terkena pembangunan sebagai berikut. a. Guguk 13 unit, semua digunakan untuk warung b. Semipermanen 7 unit, 4 unit sebagai rumah, lainnya untuk usaha c. Permanen 5 unit, digunakan untuk usaha
3.4.2. Bangunan Lainnya di dalam Rumija Bangunan lain seperti pagar dan teras dijumpai di 17 lokasi dengan rincian.
Teras Rumah 6 lokasi
Pagar dan bangunan batas tanah di 11 lokasi,
3.4.3. Tanaman Ekonomi di dalam RUMIJA Tanaman bernilai ekonomi yang dimiliki penduduk yang ditanam di dalam RUMIJA ruas Jalan Manggopoh – Padangsawah di Kabupaten Agam sebanyak 22 pohon yang dimiliki oleh 7 KK, terdiri dari Pohon Sawit, Kelapa, Pinang dan pohon lain seperti Jati, Mangga,
Rambutan dan Nangka. Uraian tentang jumlah tanaman sebagai berikut;
Sawit
9 batanag
Kelapa
1 batang
Pinang
22 batang
Pohon lainnya (Jati)
5 batang
3.4.4. Keberadaan Pasar Bawan Pasar Bawan merupakan Pasar Nagari dengan hari pasar sekali dalam seminggu setiap hari Jumat. Pada hari-hari lain, sebagian toko atau warung hanya buka untuk melayani kebutuhan masyarakat sekitar. Pada saat hari pasar ini, karena juga melayani masyarakat dari nagari sekitarnya, maka suasana pasar sangat ramai dan selalu meluber sampai ke badan jalan dan selalu menimbulkan kemacetan. Walaupun bangunan pasar ini berada di luar RUMIJA, namun lapak pedagang K5 yang menjual kebutuhan masyarakat sekitar sering digelar di bahu jalan, sehingga saat melayani, si pembeli terpaksa melewati badan jalan. Kondisi ini di perparah lagi dengan tidak tertatanya parkir dari kendaraan pedagang maupun pengunjung.
3.5.
GAMBARAN UMUM RESPONDEN
3.5.1. Jumlah Sebaran Kuisioner Jumlah responden yang berhasil diwawancarai dalam penelitian ini sebanyak 53 orang meliputi 3 kecamatan dan 3 Nagari seperti disampaikan pada tabel berikut. Jumlah ini sama dengan jumlah KK yang terkena pembebasan baik berupa bangunan maupun tanaman. Dari data pada Tabel 3.2 terlihat bahwa besarnya responden di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat menggambarkan bahwa banyaknya masyarakat mendirikan bangunan atau kelengkapan bangunan, maupun menanam tanaman ekonomis di dalam RUMIJA. Hal ini disebabkan kekurang-tauan mereka atas fungsi dan kepemilikan RUMIJA, serta lemahnya pengawasan dari pihak-pihak terkait. Tabel 3.2 Distribusi Kuisioner Berdasarkan Kecamatan dan Nagari No.
1. a. 2. a. 3. a.
Wilayah Studi
Kec. Lubukbasung Nagari Manggopoh Kec. Ampek Nagari Nagari Bawan Kec. Palembayan Nagari Salareh Aia
Luas 2 (km )
Jumlah (Jiwa) Penduduk KK
Responden (KK) Jumlah % tase
Keterangan
228,20
19.838
3.995
23
0,575
100% WTP
131,74
12.335
2.323
17
0,731
100% WTP
92,17 14.600 4.502 13 0,288 452,11 46.773 10.820 53 0,489 Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2009, (diolah) dan Penelitian Lapangan 2010
100% WTP
3.5.2. Deskripsi Kepemilikan Bangunan Dari keseluruhan responden yang diwawancarai sebanyak 53 KK atau (100 %) merupakan pemilik, baik secara perorangan, maupun bahagian dari anggota Ulayat.
3.5.3. Keadaan Sosial Ekonomi Responden Keadaan Sosial ekonomi responden dapat dilihat dari pekerjaan utama masing-masing. Dari 53 KK (100%) yang diwawancarai, merupakan pemilik atau yang mewakili pemilik. Dari keseluruhan responden, berturut-turut 50,95 % berprofesi sebagai petani, 16,98 % berprofesi sebagai pedagang, 7,55 % berstatus sebagai PNS/TNI/Polri. Sedangkan 11,33% tidak memberikan jawaban. Tabel 3.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pekerjaan Utama
PNS/POLRI/ABRI Pertanian Buruh Tani Pengrajin Perdagangan, Sopir/ Ojek Jasa Rumahtangga Lainnya Jumlah
Wilayah Adminitrasi (KK/%) Manggopoh Bawan Silareh Aia 3 1 10 9 8 1 1 3 5 1 1 1 3 2 1 3
Jumlah (KK/%)
4 27 1 1 9 1 1 3 6 53
7,55 50,95 1,88 1,88 16,98 1,88 1,88 5,67 11,33 100,0
Sumber : Penelitian Lapangan 2010.
Responden di lokasi penelitian terbanyak berpendidikan Tamat SMP (37,47%), Tamat SMA atau sederajat (26,42 %), dan sebanyak 22,64 % tidak menjawab. Dari total responden, hanya (7,55 %) yang Tidak Tamat SD sedangkan 1 KK (1,89%) berpendidikan sarjana. Tingkat pendidikan ini berpengaruh terhadap wawasan dan pola pikir seseorang serta hasil wawancara dan pengisian kuisioner serta tanggapannya terhadap proyek. Grafik 4.1. Grafik Responden Berdasarkan Pendidikan
Jumlah anggota keluarha responden dinominasi oleh keluarga dengan jumlah anggota keluarga 4 – 6 orang, yakni sebanyak 35 KK dari 53 KK, atau 66,04%, diikuti oleh keluarga
kecil dengan jumlah anggota keluarga kecil dari 4, yakni sebanyak 8 KK atau 15,09%. Grafik 4.2. Grafik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga
3.5.4. Pengaruh Proyek terhadap Perekonomian Kegiatan pelebaran jalan ini memberikan dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi yang cukup luas pada masyarakat. Namun hanya sekitar 24,53% masayarat menyatakan setuju, sedangkan 22,64 menyatakan sebaliknya. Sebagian besar 50,49% tidak memberikan opini. Lebihlanjut, berdasarkan FGD yang dilakukan, seluruh perserta memahami bahwa aktifitas hari pasar selama ini justru telah menghambat laju kendaraan yang mengangkut hasil kebun dan nkebutuhan masyarakat. Namun, di sisi lain, mereka juga memahami perilaku pedagang yang menggelar dagangannya sampai ke bahu jalan. Grafik 4.3. Grafik Pengaruh Proyek terhadap Perekonomian
Dalam pelaksaan FGD, peserta mengemukakan kebutuhan atas pengaruh dan pengawasan pemerintah setempat terhadap harga hasil perkebunan. Hal berkaitan dengan pengorbanan ataupun penggantirugian lahan masyarakat secara langsung. Namun di sisi lain kelancaran arus transportasi lebih dinikmati secara langsung oleh pemilik kebun besar ataupun pabrik pengolahan CPO.
3.6.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEGIATAN
Penjaringan persepsi masyarakat perlu dilakukan sebelum dimulainya kegiatan pelebaran Jalan Nasional yang direncanakan, agar dapat diketahui berapa besarnya masyarakat yang mendukung maupun menolak kegiatan ini. Hasil penelitian memperlihatkan dari 40 dari 53 KK WTP yang diwawancarai, 75,47% menyatakan setuju dengan rencana kegiatan dan 5 KK atau 9,43% menyatakan sangat setuju, sedangkan lebihnya tidak memberikan opini.
Grafik 4.4. Grafik Persepsi Masyarakat tentang Rencana Kegiatan
3.7.
KOMPENSASI
Sebelum dilakukan penetapan besaran kompensasi terhadap bangunan dan tanaman yang terkena pembebasan, pada umumnya masyarakat menginginkan dilakukannya musyawarah. Semntara itu, penetapan nilai gantirugi yang akan ditetapkan diserahkan sepenuhnya pada penetapan atau aturan Pemerintah yang berlaku. Grafik 4.4. Grafik Bentuk Kompesasi yang dikehendaki Masyarakat
Bila dikaji dari bentuk kompensasi yang diinginkan responden, terlihat uang adalah bentuk penggantian yang proporsi terbesar 79,25% dan hanya 2 KK atau 3,77% yang menginginkan dalam bentuk kompensasi berupa memodifikasi bangunan. Sementara itu, hasil diskusi kelompok terfokus (FGD) di lokasi pasar menggambarkan bahwa pada umumnya masyarakat setuju dengan rencana kegiatan, karena dapat membawa kemajuan dan perkembangan nagari. Namun demikian, sebagian perserta FGD masih mengharapkan adanya penataan kawasan pasar, karena mereka menyadari bahwa pasar tumpah selama ini telah mengakibatkan terjadinya kemacetan. Untuk itu, masyarakat menginginkan kepada pemerintah, terutama pihak yang akan melaksnakan pelebaran jalan ini, P2JJ Provinsi Sumatera Barat, sekaligus melakukan kegiatan penataan kawasan pasar dengan menyediakan pelataran parkir bagi kendaraan dan pelataran lapak bagi pedagang K5.
3.8.
DESKRIPSI KEPEMILIKAN BANGUNAN DAN TANAMAN
3.8.1. Deskripsi Kepemilikan Bangunan a.
Fungsi Bangunan
Bila ditinjau pemanfaatan bangunan yang terkena dampak, jumlah terbesar digunakan sebagai tempat usaha. b.
Konstruksi Bangunan
Dari kuiseioner dan wawancara yang dilakukan, masyarakat menginginkan adanya penggantian atas bangunan terkena rencana kegiatan, namun masyarakat tidak mengetahui perkiraan harga bangunan yang mereka miliki. Hasil pengamatan memperlihatkan bahwa 32% WTP mempunyai bangunan permanen, 52% responden dengan konstruksi bangunan semi permanen dan hanya 16% responden mempunyai bangunan gubuk dengan dengan konstruksi kayu. c.
Deskripsi Kepemilikan Tanaman
Bila diperhatikan populasi penduduk, hanya sebagian kecil masyarakat yang memiliki tanaman ekonomis di RUMIJA. Hal ini ada yang sengaja di tanam, ada pula yang tidak tahu kalau tanaman mereka sudah berada di luar lahan milik mereka (dalam RUMIJA). Sementara nilai jual atau gantirugi tanaman ekonomis tersebut tidak diajukan oleh WTP, mereka menyerahkan sepenuhnya pada penetapan pemeribntah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan di putuskan dalam satu musyawarah.
3.9.
HARGA BANGUNAN DAN TANAMAN
3.9.1. Harga Bangunan Penentuan besarnya nilai penggantirugian bangunan dalam Studi LARAP dilakukan dengan pendekatan harga yang ditetapkan pemerintah dan NJOP dengan tetap memperhatikan harga pasar dan harga keinginan masyarakat yang terkena pembebasan. Namun hasil penelitian menyatakan bahwa semua responden (100 %) menyerahkan sepenuhnya pada pemerintah melalui Pihak Pemrakarsa sesuai hasil Studi LARAP. a.
Harga Patokan Pemerintah
Penggantirugian bangunan dilakukan dengan mengacu pada ketetapan pemerintah setempat untuk itu atau mengikuti nilai jual objek pajak (NJOP) atas bangunan. Dari penelitian yang dilakukan, semua responden menginginkan harga ditentukan dari harga patokan pemerintah. Harga bangunan menurut kontruksinya sebagaimana di sampaikan pada tabel berikut.
Tabel 3.4. Harga Patokan Pemerintah berdasarkan Konstruksi Bangunan No.
Konstruksi Fungsi Bangunan
Harga x Rp.1.000/m2)
1. Toko Permanen 2. Toko Semi Permanen 3. Warung Gunuk 4. Rumah Permanen 5. Rumah Semi Permanen 6. Rumah Gunuk Sumber : Pemerintah masing-masing Kabupater 2010 (diolah).
b.
KETERANGAN KETERANGAN
425.000,0 310.000,0 145.000,0 550.000,0 400.000,0 175.000
Harga Pasar
Penentuan harga pasar untuk bangunan yang akan dibebaskan dihitung dengan memperhatikan bentuk dan umur konstruksi, lokasi dan fungsi bangunan, serta prospektif pengembangan kawasan bersangkutan. bersa ngkutan. Berdasarkan hasil penelitian didapat data bahwa bangunan berfungsi warung ataupun toko per m2mya di ibukota kecamatan/Nagari lebih mahal dibanding bangunan yang sama jauh dari pusat pemerintahan ( rural). Selanjutnya bangunan rumah tinggal, lebih murah dibandingkan bangunan toko atau warung. Hal ini berlaku untuk semua bentuk kontruksi berturutturut permanen, semipermanen dan terakhir gubuk. Tabel 3.5. Harga Pasar Bangunan berdasarkan Fungsi dan Konstruksi No.
Konstruksi Fungsi Bangunan
Harga x Rp.1.000/m2)
KETERANGAN
1. Toko Permanen 3.000.000,0 2. Toko Semi Permanen 1.500.000,0 3. Warung Gunuk 250.000,0 4. Rumah Permanen 2.500.000,0 5. Rumah Semi Permanen 1.250.000,0 6. Rumah Gunuk 200.000 Sumber : Hasil Studi di masing-masing Kabupater 2010 (diolah).
c.
Analisis Studi LARAP
Analisi Larap yang dilakukan untuk mengasumsikan harga bangunan WTP, mempertimbangkan harga patokan pemerintah atau NJOP serta harga pasar, juga memperhatikan jenis, fungsi/penggunaan, lokasi dan dimensi aset yang terkena pekerjaan pelebaran. Harga ini berkisar Rp. 3.000.000 – 2.000.000/m2 2.000.000/m2 untuk bangunan permanen dan RP 1.500.000 – 1.000.000/m2 untuk banguhnan semipermanen, serta RP 500.000 – 175.000/m2 untuk bangunan gubuk.
3.9.2. Harga Bangunan Lainnya Pagar dan teras masyarakat yang dijumpai dalam RUMIJA dikelola atau diganti dengan penggeserannya ke luar rumija atau dilakukan dengan penggantirugian. Hasil kuisioner dan
wawancara dengan pemilik pagar dan teras, menyatakan sebagian penduduk menginginkan dikembalikan kebentuk semula oleh pihak pemrakarsa, sedangkan sebanyak lainnya menginginkan pihak pemrakarsa membayar gantirugi dengan patokan harga sesuai kesepakatan ketika dilakukan Studi LARAP. Dengan demikian biaya yang disampaikan berikut ini merupakan harga hasil Studi LARAP dengan memperhatikan dimensi dan jenis pagar dan teras penduduk yang terkena pekerjaan pekerjaan pelebaran. Tabel 3.6. Harga Pasar Bangunan lainnya sesuai dimensi dan Jenis Konstruksi Harga Menurut
Konstruksi Fungsi Bangunan
Hasil Studi LARAP
A.
Teras
2. 4. 5. 6.
Permanen Lantai Semen Semi Permanen Lantai Semen Rangka Kayu lantai Semen Rangka Kayu lantai Tanah
250.000,0 200.000,0 150.000,0 100.000,0
B.
Pagar
No.
Pagar Besi Rangka Batu Pagar Batu C.
Keterangan
100.000,0 150.000,0
Pondasi Batas Tanah (Pilin)
Biaya Pemindahan Pondasi Batas
50.000,0
Sumber : Hasil Studi 2010 (diolah).
3.9.3. Harga Tanaman Ekonomis a.
Harga Patokan Pemerintah
Penetapan harga patokan gantirugi tanaman bernilai ekonomi oleh pemerintah dimaksudkan menghindari kerugian pada masyarakat yang terjadi akibat pembangunan yang dilakukan. Harga ini tergantung pada jenis dan umur atau besarnya tanaman sabagaimana disampaikan pada tabel berikut ini. Tabel 3.7. Harga Patokan Pemerintah untuk Tanaman Ekonomi Patokan Harga (Rp./batang) Besar Sedang 250.000,0 1. Sawit 200.000,0 75.000,0 2. Kelapa 60.000,0 200.000,0 3. Coklat 175.000,0 75.000,0 4. Pinang 60.000,0 100.000,0 5. Buah-buahan lainnya 75.000,0 Sumber : Pemerintah masing-masing Kabupater 2010 (diolah). No.
b.
Jenis Tanaman
Kecil 100.000,0 40.000,0 100.000,0 40.000,0 50.000,0
Harga Pasar
Penentuan harga pasar (perkiraan), Tabel 3.8, untuk tanaman ekonomis dihitung dengan memperhatikan jenis dan umur tanaman serta harga panen saat ini. Berdasarkan hasil penelitian lapangan didapat data bahwa tanaman sawit dan kakao
lebih mahal dibanding tanaman lainnya. Tabel 3.8. Harga Pasar (perkiraan) untuk Tanaman Ekonomi No.
1. 2. 3. 4. 5.
c.
Jenis Tanaman
Sawit Kelapa Coklat Pinang Buah-buahan lainnya
Patokan Harga (Rp./batang) Besar Sedang 500.000,0 750.000,0 175.000,0 250.000,0 350.000,0 600,000,0 125.000,0 160.000,0 125.000,0 250.000,0
Kecil 250.000,0 100.000,150.000,0 60.000,0 75,000,0
Analisis Studi LARAP
Harga tanaman ekonomis hasil analisis LARAP, Tabel 4.14, berkisar dari Rp. 2.500.000 – 1.500.000/pohon untuk tanaman sawit yang telah panen dan belum terlalu tua (sangat produkti) dan RP 1.500.000 – 1.000.000/pohon untuk sawit yang telah berumur lebih dari 20 tahun atau masih berbuah pasir. Tabel 3.9. Hasil Studi LARAP untuk Tanaman Ekonomi No.
Jenis Tanaman
Patokan Harga (Rp./batang)
Besar Sedang 1. Sawit 600.000,0 1.000.000,0 2. Kelapa 200.000,0 300.000,0 3. Coklat 450.000,0 600,000,0 4. Pinang 150.000,0 200.000,0 5. Buah-buahan lainnya 150.000,0 250.000,0 Sumber : Hasil Studi di masing-masing Kabupater 2010 (diolah).
Kecil 350.000,0 150.000,200.000,0 100.000,0 100,000,0
3.10. PENANGANAN PASAR BAWAN Penelitian terhadap keberadaan pasar dan upaya penaganan masalah pelebaran jalan dan kondisi pasar yang selalu tumpah saat hari-hari pasar, dilakukan melalui diskusi dan wawancara terstruktur, serta dilanjutkan dengan group diskusi terfokus (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat menyadari bahwa setiap hari pasar selalu terjadi kemacetan akibat pasar tumpah dan mengharapkan adanya di penataan kawasan pasar. Untuk itu, masyarakat pelaksana proyek pelebaran jalan, yakni P2JJ Provinsi Sumatera Barat, dapat sekaligus melakukan penataan dengan penyediaan pelataran parkir dan pelataran lapak pedagang K5. Keberadaan lapak pedagang K5 dan pemarkiran kendaraan, baik kendaraan pedagang, angkutan pedesaan, maupun kendaraan roda dua pribadi dan ojek, pada s etiap hari pasar yakni hari Jumat, telah menimbulkan kemacetan di ruas jalan ini. Walau masyarakat menyadari terjadi kemacetan, namun sampai saat ini belum ada upaya penyelesaian masalahnya seperti penataan pedagang K5 ataupun pemarkiran kendaraan.
Suatu upaya yang diperkirakan dapat memperkecil masalah dan diusulkan dalam penyusunan LARAP ini adalah dengan menyediakan pelataran parkir serta pelataran pedagang K5. Luas yang areal yang dibutuhkan untuk itu sebesar 1.000 m2 dengan hanya lantainya diperkeras dengan konstruksi aspalt. Upaya ini tentunya membutuhkan penyediaan lahan disamping perkerasan itu sendiri. Hasil studi yang dilakuakn melalui diskusi dan wawancara terstruktur yang dilanjutkan dengan group diskusi terfokus (FGD), menyimpulkan bahwa penanganan ini sepenuhnya diharapkan dari pihak pelaksana proyek yakni P2JJ Provinsi Sumatera Barat.
4.1.
PERHITUNGAN BIAYA GANTIRUGI
4.1.1. Gantirugi Bangunan Besarnya gantirugi bangunan rumah toko dan warung penduduk yang berada dalam rumija pada Ruas Jalan Nasional Manggopoh – Padangsawah – Simpangempat berdasarkan hasil analisis studi LARAP dengan mempertimbangkan hasil wawancara, FGD dan Kuisioner, di hitung sebersar Rp. 99.600.000,00 sebagaimana dilihat pada Tabel 4.1. Sementara perhitungan harga menurut ketetapan pemerintah dan NJOP atau pun harga pasar masingmasing bangunan disampaikan pada lampiran. Tabel 4.1. Perhitungan Biaya Gantirugi Bangunan Penduduk menurut wilayah Administrasi
No.
1.
2.
WILAYAH ADMINISTRASI
Nagari Manggopoh
Nagari Bawan
Konstruksi
Jumlah Luas Bangunan Banguna (Unit)*) n (m2)*)
Nagari Salareh Aia
Harga/m2 (Rp)
Jumlah (Rp)
Permanen
3
34
500.000,0
17.000.000,0
Semipermanen Gubuk
1 5
16 58
350.000,0 250.000,0
5.600.000,0 14.500.000,0
500.000,0
-
350.000,0 250.000,0
22.400.000,0 20.250.000,0
500.000,0
-
350.000,0 250.000,0
5.600.000,0 14.250.000,0
Permanen Semipermanen Gubuk
3.
Hasil Analisis Larap
5 7
64 81
Permanen Semipermanen Gubuk
1 4
16 57
Total
99.600.000,0
Sumber : *) adalah Hasil Perhitungan data Lapangan 2010.
Gantirugi bangunan lainnya milik masyarakat seperti pagar dan teras di dalam rumija, dalam penelitian ini di hitung tersendiri di luar bagunan induknya. Nilai gantirugi a dalah sebesar Rp 112.000.000,00, sebagaimana Tabel 4.2., dihitung berdasarkan justifikasi tim LARAP untuk selanjutnya diharapkan mendapat pengesehan dari pemerintah kabupaten masing-masing pada saat gantirugi akan dibayarkan nantinya.
Tabel 4.2. Perhitungan Biaya Gantirugi Bangunan Lainya Penduduk menurut Ruas Jalan Nasional
No.
1.
2.
3.
WILAYAH ADMINISTRASI
Nagari Manggopoh
Nagari Bawan
Nagari Salareh Aia
Konstruksi
Jumlah Luas Bangunan Banguna (Unit)*) n (m2)*)
Hasil Analisis Larap Harga/m2 (Rp)
Jumlah (Rp)
Teras
5
102
500.000,0
51.000.000,0
Pagar Bangunan Lain
6 2
95 18
350.000,0 250.000,0
33.250.000,0 4.500.000,0
Tiang Rumah
1
5
500.000,0
2.500.000,0
Pagar Bangunan Lain
1 1
15 20
350.000,0 250.000,0
5.250.000,0 5.000.000,0
500.000,0
-
350.000,0 250.000,0
10.500.000,0 -
Teras Pagar Bangunan Lain
1
30
112.000.000,0
Total Sumber : *) adalah Hasil Perhitungan data Lapangan 2010.
4.1.2. Gantirugi Tanaman Ekonomis Basar harga gantirugi tanaman ekonomis masyarakat di dalam RUMIJA, Tabel 4.3 terhitung sebesar Rp. 11.250.000,00. Hasil perhitungan berdasarkan ketetapan pemerintah dan harga pasar selengkapnya disampaikan pada lampiran. Tabel 4.3. Perhitungan Biaya Gantirugi Tanaman Ekonomis Penduduk menurut wilayah Administrasi
No. 1.
WILAYAH ADMINISTRASI Nagari Manggopoh
Jenis Sawit Kakao Kelapa Pinang Tanaman Lainnya **)
2.
Nagari Bawan
Sawit Kakao Kelapa Pinang Tanaman Lainnya **)
3.
Nagari Salareh Aia
Sawit Kakao Kelapa Pinang Tanaman Lainnya **)
Jumlah Pohon*)
1
5
22 5
Hasil Analisis Larap Harga/phn (Rp) 1.000.000,0 300.000,0 600.000,0 200.000,0 250.000,0
600.000,0 -
1.000.000,0 300.000,0 600.000,0 200.000,0 250.000,0
-
1.000.000,0 300.000,0 600.000,0 200.000,0 250.000,0
5.000.000,0 4.400.000,0 1.250.000,0
Total Sumber : *) adalah Hasil Perhitungan data Lapangan 2010.
**) terdiri dari tanaman Jati
Jumlah (Rp)
11.250.000,0
Adanya perbedaan yang terjadi dalam perhitungan ini disebabkan bahwa ketetapan pemerintah dibuat pada tahun sebelumnya, dimana pada saat itu harga panen tanaman sedang dalam keadaan tertekan. Sementara saat ini harga panen sedang dalam keadaan baik dan cenderung naik. Justifikasi ini untuk selanjutnya diharapkan mendapat pengesehan dari pemerintah kabupaten masing-masing pada saat gantirugi akan dibayarkan nantinya.
4.1.3. Perhitungan Biaya Penanganan Pasar Besarnya biaya penangan pasar Bawan yang terdapat di Kanagarian IV Nagari, sebagai mana terlihat pada Tabel 5.4 berikut. Walaupun nantinya akan disdiakan pelataran parkir yang dilengkapi dengan kawasan untuk Lapak pedahang K5, namun upaya ini masih membutuhkan tambahan derupa pemagaran kawasan pasar demi menjaga keselamatan pengguna jalan nantinya. Pengadaan lahan di kawasan Pasar ini pun relatif mahal dari kawasan lain sekitarnya. Tabel 4.4
Perhitungan Biaya Penanganan Kawasan Pasar Sempadan Jalan No. 1
Lokasi
RAB *)
Pasar Baw an Kabupaten Agam a. Pengadaan Lahan 1.500 m' @ Rp. 50.000 b. Perkerasan 1.000 m' @ Rp. 300.000,c. Pemagaran sempadan jalan 50 m' Jumlah
Keterangan
75.000.000,00 450.000.000,00 10.000.000,00 535.000.000,00
Sumber : *) RAB masih dalam Perhitungan Ulang
4.2.
KEBIJAKAN PEMBEBASAN LAHAN
4.2.1. Landasan Hukum Proses Pembebasan Lahan Walaupun kegiatan peningkatan kualitas jalan tidak memerlukan pembebasan karena akan dilaksanakan di dalam RUMIJA, namun masih memerlukan pembebasan dari bangunan dan tanaman ekonomi masyarakat yang berada di dalamnya. Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum terhadap proses pembebasan lahan dalam pembangunan untuk kepentingan umum adalah : a. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043.); b. Undang-undang Nomor 51 Prp. Tahun 1960 tentang Larangan Pemakaian Tanah Tanpa Izin Yang Berhak Atau Kuasanya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2106);
c. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak-hak Atas Tanah Dan Benda-benda Yang Ada Di Atasnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1961 Nomor 288, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2324); d. Undang-Undang No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas Jalan. e. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501); f. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah g. Undang Undang No. 38 Tahun 2004, tentang Jalan h. Peraturan Presiden No. 36 tahun 2005, tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum i.
Surat Gubernur No. 600/335/P.II/Bang-2010 tanggal 8 Oktober 2010 tentang Surat Pernyataan Lahan Bebas.
j.
Surat Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pembangunan Jalan dan Jembatan Sumatera Barat tanggal 11 Oktober 2010 tentang Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL)
k. Petunjuk operasional Bank Dunia (OD) No. 4.20 tentang Survai Sosial. l.
Petunjuk operasional Bank Dunia (OD) No.4.30, mengenai Pemukiman Kembali Diluar Kehendak Penduduk (Involuntary Resettlement).
4.2.2. Kebijaksanaan Pembentukan Panitia Pembebasan Lahan Jalan Mangopoh – Padangsawah – Simpangempat dan Jembatan Aia Gadang merupakan bagian dari Jalan Trans Sumatra Jalur Barat yang secara administratif melewati tiga daerah administrasi kabupaten yakni Agam, Pasaman dan Pasaman Barat. Oleh karena itu, pembebasan ruas jalan dari pemukiman dan tanaman ekonomis penduduk, sesuai Perpres Pasal 6 ayat (3), dibantu oleh panitia pengadaan tanah provinsi yang dibentuk oleh Gubernur. Panitia pembebasan tingkat provinsi, bersama dengan Pemrakarsa, selanjutnya melakukan koordinasi dengan panitia pembebasan tanah kabupaten yang dibentuk oleh Bupati.
4.2.3. Prosedur dan Proses Pembebasan a.
Tahap Awal
Sesuai ketentuan yang berlaku, maka setiap proyek atau pun subproyek yang memerlukan pembebasan lahan terlebih dahulu harus melakukan proses penyiapan yang mengacu pada Peraturan Presiden No. 36 tahun 2005, tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Untuk itu, ses uai dengan
Petunjuk operasional Bank Dunia (OD) No.4.30, maka peningkatan Jalan Nasional Ruas Manggopoh – padangsawak – Simpangempat, dilakukan Studi LARAP. Studi melakukan inventori aset berupa bangunan dan tanaman bernilai ekonomi penduduk yang terdapat di dalam RUMIJA yang akan terkena proyek, serta melakukan survai sosial ekonomi serta sosialisasi, konsultasi dan dikusi dengan masyarakat. Studi ini akan mendapatkan informasi yang akurat tentang banyaknya bangunan dan tanaman ekonomi masyarakat serta sarana dan prasarana umum yang terdapat di dalam RUMIJA yang nantinya perlu dibebaskan serta besar dan cara penggantirugiannya. b.
Tahap Persiapan Administrasi
Sesuai hasil Studi LARAP, maka Proyek Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi Sumatera Barat melalui Kepala Dinas Prasarana Jalan, Tataruang dan Pemukiman Propinsi Sumatera Barat menyampaikan surat Gubernur Sumatra Barat guna pembentukan Panitia
Pembebasan
Lahan Tingkat Provinsi dengan susunan
kepanitiaan terdiri dari sembilan unsur yang dianggap sudah mewakili semua pihak terkait di pemerintahan dan selanjutnya disebut Panitia Sembilan Provinsi. Selanjutnya dimintakan juga kepada Gubernur Sumatra Barat untuk menyurati Bupati Kabupaten Agam, Pasaman dan Pasaman Barat yang menginformasikan bahwa akan dilakukan pembebasan lahyan dari bangunan dan tanaman ekonomi masyarakat di dalam RUMIJA sepanjang ruas jalan Manggopoh – Padangsawah – Simpangempat karena akan dilakukan pelebaran jalan. Sehingga masing-masing Bupati juga membentuk Panitia Sembilan Kabupaten yang nantinya akan bertugas mendapingi Panitia Sembilan Provinsi dalam menangani proses penggantirugiaan. c.
Tahap Sosialisasi Kemasyarakat Panitia Sembilan Provinsi
Panitia Sembilan Provinsi yang sudah diserahkan tugas untuk menangani proses gantirugi lahan mulai bekerja dengan mengundang Panitia Sembilan Kabupaten untuk berkoordinasi dan penyampaian informasi materi yang telah disampaikan dalam LARAP. Materi menyangkut
Penyampaian hasil Studi LARAP
Melakukan koordinasi, pembagian tugas dan kewenangan
Menyusun skedul kegiatan pembebasan lahan
Membuat dan meyiapkan konsep Surat Keputusan masing-masing Bapati tentang Penetapan Harga Gantirugi Bangunan - termasik pagar dan teras serta bangunan
lainnya – dan Tanaman bernilai Ekonomi Masyarakat yang terkena Pekerjaan Pelebaran Jalan Manggopoh – Padangsawah - Simpangempat. Panitia Sembilan Kabupaten
Panitia Sembilan Kabupaten melakukan sosialisasi di wilayah kerja masing-masing kepada masyarakat tentang proses pembebasan dan pembayaran gantirugi bangunan dan tanaman yang terkena proyek dengan bantuan Kecamatan, Nagari dan unsur pemuka masyarakat masing-masing Kecamatan atau Nagari. Acara ini di hadiri oleh Panitia Sembilan Provinsi dan Pihak Proyek. Dalam pelaksnaan ini, Panitia dibantu oleh Caman dan Walinagari.
Camat bertugas mengundang semua pihak yang berkepentingan seperti Wali nagai, Tokoh Masyarakat masing-masing Nagari, terutama Masyarakat yang bangunan dan tanamannya akan terkena proyek pelebaran jalam.
Sosialisasi tentang fisik proyek akan disampaikan oleh pihak proyek.
Sosialisasi tentang penggantirugian, akan disampaikan oleh Panitia Sembilan Kabupaten didampingi oleh Panitia Sembilan Provinsi.
d.
Pengukuran dan Pengitungan Gantirugi
1) Pengukuran dan penghitungan detail di lapangan atas bangunan dan tanaman ekonomi yang terkena proyek, disaksikan oleh pemilik dan dilakukan oleh Panitia Sembilan Kabupaten serta dihadiri oleh Pihak Proyek dan Panitia Sembilan Provinsi. 2) Menyampaikan hasil pengukuran dan penghitungan kepada masyarakat melalui Rapat Sosialisasi Tahap II. Bagi sebagian masyarakat belum mengetahui secara jelas bangunan dan tanaman mereka yang terkena proyek pembangunan jalan, dapat meminta panitia mengukur ulang atas luas bangunan dan tanaman mereka untuk kepastian pembayaran gantirugi nantinya. 3) Setelah proses pengukuran lahan selesai dan jumlah bangunan serta tanaman sudah terdata dengan benar, maka masyarakat yang bangunan dan tanamannya terkena proyek mendapat gantirugi sesuai Surat Keputusan Bupati yang telah disusun sebelumnya. 4) Masyarakat diberi waktu untuk berpikir akan kesediaan mereka memberikan lahannya yang terkena proyek serta harga yang telah disepakati. e.
Tahap Pembayaran Gantirugi
Panitia Sembilan Provinsi dan Kabupaten beserta Pihak Proyek mengadakan rapat intern mengenai prosedur pembayaran gantirugi atas bangunan dan tanaman yang terkena proyek. Pembayaran akan dilakukan kepada masyarakat yang sudah bersedia,
serta kepada mereka diminta untuk mempersiapkan beberapa dokumen yang harus diperlihatkan dan dilampirkan saat pembayaran gantirugi. Setiap masyarakat yang menerima gantirugi akan difoto dengan latardepan nilai gantirugi yang diterima sesuai dengan jenis aset yang dibebaskan. Untuk itu Panitia juga sudah mempersiapkan seluruh dokumen dan dokumentasinya, sehingga dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Gantirugi Bangunan
1) Foto Copy Kartu Tanda Penduduk. 2) Foto Copy Sertifikat Tanah atau surat kepemilikan tanah lainnya untuk bangunan yang sebagianya berada di dalam RUMIJA. 3) Untuk tanah ulayat harus ada surat dari Ninik Mamak, Walinagari, Camat serta tidak bermasalah dengan hukum. 4) Surat keterangan Walinagari atas kepemilikan bangunan yang seluruhnya berada di dalam RUMIJA. Tamaman Ekonomis
1) Foto Copy Kartu Tanda Penduduk. 2) Surat keterangan Walinagari atas kepemilikan tanaman ekonomi yang ditanam mereka masing-masing di dalam RUMIJA.
4.3.
JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pelaksanaan proses pembayaran gantirugi dimulai dengan tahap persiapan, dilanjutkan dengan penyuluhan dan sosialisasi kepada warga, pengukuran batas kepemilikan serta negosiasi harga untuk Tahun Anggaran 2011.
5.1.
KESIMPULAN
Pada dasarnya masyarakat Kabupaten Agam yang dilewati setuju dengan pelebaran ruas Jalan Nasional Manggopoh – Padang Sawah dengan tingkat resistensi sangat rendah. Nilai ganti rugi yang harus desediakan oleh pemerintah sebesar Rp. 727.950.000,- sebagaimana Tabel 5.1. Penyediaan ini dibutuhkan untuk pembayaran ganti rugi bangunan rumah, warung bengkel dan sarana ekonomi lainnya, bangunan lain masyarakat seperti pagar, teras rumah, ataupun batas tanah masyarakat, serta tanaman ekonomis yang semuanya berada dalam RUMIJA. Dana ini juga alokasikan untuk perbaikan beberapa bagian dari sarana pasar di Bawan sehingga keberadaan pasar tidak mengurangi kinerja jalan yang sudah ditingkatkan. Biaya juga dicxadangkan untuk Panitia Pembebasan Lahan, baik tingkat Kabupaten maupun tingkat Provinsi, tidak termasuk Biaya Evaluasi dan Monitoring yang disediakan oleh Departemen PU melalui RAPBN. Tabel 5.1 Rekapitulasi Biaya Larap Peningkatan Ruas Jalan Nasional Manggopoh - Padangsawah Di Wilayah Kabupaten Agam No. 1. 2. 3. 4. 5.
5.2.
URAIAN
RAB
Gantirugi Bangunan Gantirugi Bangunan Pagar dan Lainnya Gantirugi Tanaman Ekonomis Biaya Penanganan Pasar *) Biaya Panitia Pembebas an Lahan dan Gantirugi
99.600.000,00 37.100.000,00 11.250.000,00 535.000.000,00 45.000.000,00
Jum lah
727.950.000,00
KETERANGAN
REKOMENDASI
Agar proyek pelebaran jalan dapat dilaksanakan sesuai perencanaan dengan langkah-langkah yang disarankan sebagai berikut :
a.
Melibatkan tokoh-tokoh masyarakat ( key person) setempat di dalam kepanitiaan dan pelaksanaan negosiasi serta pembayaran ganti rugi.
b.
Melakukan pendekatan person to person (man to man approach) untuk menghindari usaha-usaha provokasi dari pihak-pihak yang hanya ingin mengambil keuntungan pribadi dalam proyek ini.
c.
Selalu melakukan komunikasi publik, agar opini yang terbentuk menjadi seragam, sehingga dapat menghilangkan resistensi terhadap pelaksanaan proyek.
d.
Pihak proyek mesti mencarikan solusi (taylor made solution) untuk mengatasi masalah bagi keluarga yang kehilangan tempat/kesempatan berusaha akibat dilakukannya pembangunan jalan ini.
e.
Pembebasan hendaknya juga dipertimbangkan panjang GSB (Garis Sempadan Bangunan) yang memotong rumah dan bangunan yang ada.
K E M E N T R IA N P E K E R J AA N U M U M DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SATUAN KERJA NON VERTIKAL T ERTENTU PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN DAN JEMBATAN ( P2JJ ) PROVINSI SUMATERA BARAT Jl. Rasuna Said No. 85 A Padang, 25114 Telp. (0751) 70 51556 Fax. (0751) 70 51556
LARAP (LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN)
K E M E N T R IA N P E K E R J AA N U M U M DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SATUAN KERJA NON VERTIKAL T ERTENTU PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN DAN JEMBATAN ( P2JJ ) PROVINSI SUMATERA BARAT Jl. Rasuna Said No. 85 A Padang, 25114 Telp. (0751) 70 51556 Fax. (0751) 70 51556
LARAP (LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN)
Tabel 5.1 Rekapitulasi Biaya Larap Peningkatan Ruas Jalan Nasional Manggopoh - Padangsawah Di Wilayah Kabupaten Agam No. 1. 2. 3. 4. 5.
URAIAN
RAB
Gantirugi Bangunan Gantirugi Bangunan Pagar dan Lainnya Gantirugi Tanaman Ekonomis Biaya Penanganan Pasar *) Biaya Panitia Pembebasan Lahan dan Gantirugi
99.600.000,00 112.000.000,00 11.250.000,00 535.000.000,00 45.000.000,00
Jumlah
802.850.000,00
*) RAB nya masih dalam Perhitungan Ulang
KETERANGAN
Tabel 4.1. Perhitungan Biaya Gantirugi Bangunan Penduduk menurut wilayah Administrasi
No . 1.
2.
WIL AYA H A DMINISTRA SI Nagari Manggopoh
Nagari Bawan
Konstruksi
Nagari Salareh Aia
Luas Banguna n (m2)*)
Tarif Pemerintah/ NJOP Harga/m2
Perhitungan HargaPasar Harga/m2
Jumlah (Rp)
(Rp)
(Rp)
Permanen
3
34
Semipermanen Gubuk
1 5
16 58
425.000,0 310.000,0 145.000,0
5 7
64 81
425.000,0 310.000,0 145.000,0
16 57
425.000,0 310.000,0 145.000,0
-
1 4
4.960.000,0 8.265.000,0
Permanen Semipermanen Gubuk
3.
Jumlah Bangunan (Unit)*)
Permanen Semipermanen Gubuk
Total Sumber : *) adalah Hasil Perhitungan data Lapangan 2010.
Hasil Analisis Larap Harga/m2
Jumlah (Rp)
(Rp)
Jumlah (Rp)
14.450.000,0
450.000,0
15.300.000,0
500.000,0
17.000.000,0
4.960.000,0 8.410.000,0
320.000,0 220.000,0
5.120.000,0 12.760.000,0
350.000,0 250.000,0
5.600.000,0 14.500.000,0
-
450.000,0
-
500.000,0
-
19.840.000,0 11.745.000,0
320.000,0 220.000,0
20.480.000,0 17.820.000,0
350.000,0 250.000,0
22.400.000,0 20.250.000,0
450.000,0
-
500.000,0
-
320.000,0 220.000,0
5.120.000,0 12.540.000,0
350.000,0 250.000,0
5.600.000,0 14.250.000,0
72.630.000,0 Total
89.140.000,0 Total
99.600.000,0
Tabel 4.2. Perhitungan Biaya Gantirugi Bangunan Lainya Penduduk menurut Ruas Jalan Nasional
N o. 1.
2.
3.
WIL AYA H A DMI NISTRA SI Nagari Manggopoh
Nagari Bawan
Nagari Salareh Aia
Konstruksi
Jumlah Bangunan (Unit)*)
Luas Banguna n (m2)*)
Teras
5
102
Pagar Bangunan Lain
6 2
95 18
Tiang Rumah
1
5
Pagar Bangunan Lain
1 1
15 20
1
30
Teras Pagar Bangunan Lain
Tar if Pem er in tah/ NJ OP Harga/m2 (Rp)
(Rp)
Has il A nal is is L ar ap Harga/m2
Jumlah (Rp)
(Rp)
Jumlah (Rp)
425.000,0 310.000,0 145.000,0
43.350.000,0
450.000,0
45.900.000,0
500.000,0
51.000.000,0
29.450.000,0 2.610.000,0
320.000,0 220.000,0
30.400.000,0 3.960.000,0
350.000,0 250.000,0
33.250.000,0 4.500.000,0
425.000,0 310.000,0 145.000,0
2.125.000,0
450.000,0
2.250.000,0
500.000,0
2.500.000,0
4.650.000,0 2.900.000,0
320.000,0 220.000,0
4.800.000,0 4.400.000,0
350.000,0 250.000,0
5.250.000,0 5.000.000,0
-
450.000,0
-
500.000,0
-
9.300.000,0 -
320.000,0 220.000,0
9.600.000,0 -
350.000,0 250.000,0
10.500.000,0 -
425.000,0 310.000,0 145.000,0 Total
Sumber : *) adalah Hasil Perhitungan data Lapangan 2010.
Per hi tu ngan Har gaPas ar Harga/m2
Jumlah (Rp)
94.385.000,0 Total
101.310.000,0 Total
112.000.000,0
Tabel 4.4
Perhitungan Biaya Penanganan Kawasan Pasar Sempadan Jalan No. 1
Lokasi
RAB *)
Pasar Bawan Kabup aten Agam a. Pengadaan Lahan 1.500 m' @ Rp. 50.000 b. Perkerasan 1.000 m' @ Rp. 300.000,c. Pemagaran sempadan jalan 50 m' Jumlah
Sumber : *) RAB masih dalam Perhitungan Ulang
75.000.000,00 450.000.000,00 10.000.000,00 535.000.000,00
Keterangan
K E M E N T R IA N P E K E R J AA N U M U M DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SATUAN KERJA NON VERTIKAL T ERTENTU PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN DAN JEMBATAN ( P2JJ ) PROVINSI SUMATERA BARAT Jl. Rasuna Said No. 85 A Padang, 25114 Telp. (0751) 70 51556 Fax. (0751) 70 51556
LARAP (LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN)
K E M E N T R IA N P E K E R J AA N U M U M DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SATUAN KERJA NON VERTIKAL T ERTENTU PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN DAN JEMBATAN ( P2JJ ) PROVINSI SUMATERA BARAT Jl. Rasuna Said No. 85 A Padang, 25114 Telp. (0751) 70 51556 Fax. (0751) 70 51556
LARAP (LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN)
Larap - Jalan Nasional Trans Sumatra Jalur Barat
Jalan Nasional Trans Sumatra Jalur Barat
L A R A P (Land Acquisition and Resettlement Action Plan) Ruas Mangopoh – Padangsawah (047.1) KM 102+200 – KM 134+200 sepanjang 32,000 KM Ruas Padangsawah – Simpangempat (Ruas 047.2) KM 134+200 – KM 174+893 sepanjang 40,693 KM
HOME Halaman Depan Peta
Jumlah Responden : 118
SEARCH About Us Contact Us
Responden per Kabupaten Kabupaten Pasaman Barat
55 KK
46.61 %
Kabupaten Pasaman
10 KK
8.47 %
Kabupaten Agam
53 KK
44.92 % Kembali ke atas
Responden per Kecamatan Kecamatan Palembayan
13 KK
11.02 %
Kecamatan Luhak Nan Duo
6 KK
5.08 %
Kecamatan Lubuk Basung
23 KK
19.49 %
Kecamatan Kinali
49 KK
41.53 %
Kecamatan IV Nagari
17 KK
14.41 %
Kecamatan III Nagari
10 KK
8.47 % Kembali ke atas
Larap
© 2010Bills Konsultan
Powered by creator88.com
Larap - yulinafri
Jalan Nasional Trans Sumatra Jalur Barat
L A R A P (Land Acquisition and Resettlement Action Plan) Ruas Mangopoh – Padangsawah (047.1) KM 102+200 – KM 134+200 sepanjang 32,000 KM Ruas Padangsawah – Simpangempat (Ruas 047.2) KM 134+200 – KM 174+893 sepanjang 40,693 KM HOME
Halaman Depan Peta
<< B A C K Lokasi : Kabupaten Agam
SEARCH About Us
Contact Us
Kecamatan IV Nagari
17 KK
32.08 %
Kecamatan Lubuk Basung
23 KK
43.4 %
Kecamatan Palembayan
13 KK
24.53 %
Responden Menurut Pendidikan Tidak menjawab
12 KK
22.64 %
Tamat Akademi
1 KK
1.89 %
Tamat SD
2 KK
3.77 %
Tamat SLTA
14 KK
26.42 %
Tamat SLTP
20 KK
37.74 %
4 KK
7.55 %
Tidak tamat SD
Responden Menurut Pekerjaan Tidak menjawab
6 KK
11.32 %
Buruh Tani
1 KK
1.89 %
Ibu Rumah Tangga
3 KK
5.66 %
Jasa
1 KK
1.89 %
Ojek/Sopir
1 KK
1.89 %
Pedagang
9 KK
16.98 %
Pengerajin
1 KK
1.89 %
27 KK
50.94 %
4 KK
7.55 %
Petani PNS/TNI/Polri
Berapa jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan Anda ? Tidak menjawab
6 KK
11.32 %
4-6 orang
35 KK
66.04 %
7-9 orang
4 KK
7.55 %
< 4 orang
8 KK
15.09 %
Apakah pelaksanaan pembangunan jalan mengganggu kegiatan ekonomi/usaha anda ? Tidak menjawab
27 KK
50.94 %
Tidak
13 KK
24.53 %
1 KK
1.89 %
12 KK
22.64 %
Tidak tahu Ya
Bagaimanakah pendapat Anda terhadap rencana pelebaran jalan ini? Tidak menjawab
8 KK
15.09 %
Sangat setuju
5 KK
9.43 %
40 KK
75.47 %
Setuju
Dalam bentuk apakah kompensasi/penggantian yang Anda harapkan Tidak menjawab
9 KK
16.98 %
Rehab Bangunan
2 KK
3.77 %
42 KK
79.25 %
1 KK
1.89 %
Uang Asset terkena proyek Tidak menjawab
Larap - yulinafri
Bangunan
27 KK
50.94 %
Bangunan Lainnya
18 KK
33.96 %
7 KK
13.21 %
Tanaman
No.
© 2010Bills Konsultan
Kecamatan
Nagari
Nama KK
Alamat
1
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Siti Rajiu
Simp.Gudang Kabun Tinggi
2
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Khairul
Manggopoh
3
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
H. DT Parpatiah
simpang sago
4
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Rasima
Sago Manggopoh
5
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Mardiani
sago
6
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Sariana
Simpang Manggopoh
7
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Sidi Asmal
Sago Manggopoh
8
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
ST NAZIR
sago manggopoh
9
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Fernawati
Sago Manggopoh
10
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Rita
Manggopoh
11
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Syamsiar
Sago
12
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Mar (Kantor Camat)
13
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Rakamah
Manggopoh
14
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Jon tentara
Sel Jariang
15
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Firdaus
Manggopoh
16
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
TN
17
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Martaini
18
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Mulyani
19
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Herman Aziz
sago manggopoh
20
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Yeti
Tapian Kandis
21
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Ernawati
22
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Ita Jaksa
23
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Anis
Tapiah Kandi
24
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Tagor
sago manggopoh
25
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
ITA
Silareh Air
26
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Mas
27
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Herman
28
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Doni Ariandi
29
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Ermawati
Tapian Kandis
30
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Noza
sei.jariang lbk basung
31
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Lely Suriani
Bawan
32
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Azwar
Bawan
33
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Mardiani
Bawan
34
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Adrian
Bawan
35
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Yakub
Bawan IV Nagari
36
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Edi Tiawarman
37
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Ali Dasma
Bawan
38
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Sukur
Bawan
39
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Rosma Wati
Bawan
40
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Bidan yanariyati
Bawan
41
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Sidi
Bawan
42
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Sidi
Bawan
43
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Murniati
salareh aia
44
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Murniati
45
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Amaik
salareh aia
46
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Imam/sarima
salareh aia
47
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Tn
48
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Tn
49
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
H.Imam Mansyur
50
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Elikasim
51
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Jalinur
52
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Ta
53
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Petnawati
salareh aia
Sago mgp
Powered by creator88.com
Larap - yulinafri
Jalan Nasional Trans Sumatra Jalur Barat
L A R A P (Land Acquisition and Resettlement Action Plan) Ruas Mangopoh – Padangsawah (047.1) KM 102+200 – KM 134+200 sepanjang 32,000 KM Ruas Padangsawah – Simpangempat (Ruas 047.2) KM 134+200 – KM 174+893 sepanjang 40,693 KM HOME
Halaman Depan Peta
<< B A C K Lokasi : Kecamatan Lubuk Basung
SEARCH About Us
Contact Us
Nagari Manggopoh
23 KK
100 %
Responden Menurut Pendidikan Tidak menjawab
5 KK
21.74 %
Tamat Akademi
1 KK
4.35 %
Tamat SLTA
11 KK
47.83 %
Tamat SLTP
4 KK
17.39 %
Tidak tamat SD
2 KK
8.7 %
Responden Menurut Pekerjaan Tidak menjawab
2 KK
8.7 %
Buruh Tani
1 KK
4.35 %
Ibu Rumah Tangga
3 KK
13.04 %
Jasa
1 KK
4.35 %
Pedagang
3 KK
13.04 %
Petani PNS/TNI/Polri
10 KK
43.48 %
3 KK
13.04 %
Berapa jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan Anda ? Tidak menjawab
3 KK
13.04 %
4-6 orang
12 KK
52.17 %
7-9 orang
3 KK
13.04 %
< 4 orang
5 KK
21.74 %
Apakah pelaksanaan pembangunan jalan mengganggu kegiatan ekonomi/usaha anda ? Tidak menjawab Tidak
7 KK
30.43 %
11 KK
47.83 %
Tidak tahu
1 KK
4.35 %
Ya
4 KK
17.39 %
Bagaimanakah pendapat Anda terhadap rencana pelebaran jalan ini? Tidak menjawab Sangat setuju Setuju
4 KK
17.39 %
3 KK
13.04 %
16 KK
69.57 %
Dalam bentuk apakah kompensasi/penggantian yang Anda harapkan Tidak menjawab Rehab Bangunan Uang
4 KK
17.39 %
1 KK
4.35 %
18 KK
78.26 %
8 KK
34.78 %
14 KK
60.87 %
1 KK
4.35 %
Asset terkena proyek Bangunan Bangunan Lainnya Tanaman
No. 1
Kecamatan Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Nagari Manggopoh
Nama KK Siti Rajiu
Alamat Simp.Gudang Kabun Tinggi
Larap - yulinafri
© 2010Bills Konsultan
2
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Khairul
Manggopoh
3
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
H. DT Parpatiah
simpang sago
4
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Rasima
Sago Manggopoh
5
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Mardiani
sago
6
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Sariana
Simpang Manggopoh
7
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Sidi Asmal
Sago Manggopoh
8
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
ST NAZIR
sago manggopoh
9
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Fernawati
Sago Manggopoh
10
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Rita
Manggopoh
11
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Syamsiar
Sago
12
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Mar (Kantor Camat)
13
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Rakamah
Manggopoh
14
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Jon tentara
Sel Jariang
15
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Firdaus
Manggopoh
16
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
TN
17
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Herman Aziz
18
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Ita Jaksa
19
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Tagor
20
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Doni Ariandi
21
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Noza
22
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Ta
23
Kecamatan Lubuk Basung
Nagari Manggopoh
Petnawati
sago manggopoh sago manggopoh sei.jariang lbk basung Sago mgp
Powered by creator88.com
Larap - yulinafri
Jalan Nasional Trans Sumatra Jalur Barat
L A R A P (Land Acquisition and Resettlement Action Plan) Ruas Mangopoh – Padangsawah (047.1) KM 102+200 – KM 134+200 sepanjang 32,000 KM Ruas Padangsawah – Simpangempat (Ruas 047.2) KM 134+200 – KM 174+893 sepanjang 40,693 KM HOME
Halaman Depan Peta
<< B A C K Lokasi : Kecamatan IV Nagari
SEARCH About Us
Contact Us
Nagari Bawan
17 KK
100 %
Responden Menurut Pendidikan Tidak menjawab
2 KK
11.76 %
Tamat SD
1 KK
5.88 %
Tamat SLTA
3 KK
17.65 %
Tamat SLTP
10 KK
58.82 %
1 KK
5.88 %
Tidak tamat SD
Responden Menurut Pekerjaan Tidak menjawab
1 KK
5.88 %
Ojek/Sopir
1 KK
5.88 %
Pedagang
5 KK
29.41 %
Petani
9 KK
52.94 %
PNS/TNI/Polri
1 KK
5.88 %
Berapa jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan Anda ? 4-6 orang
14 KK
82.35 %
< 4 orang
3 KK
17.65 %
Apakah pelaksanaan pembangunan jalan mengganggu kegiatan ekonomi/usaha anda ? Tidak menjawab
12 KK
70.59 %
Tidak
2 KK
11.76 %
Ya
3 KK
17.65 %
Bagaimanakah pendapat Anda terhadap rencana pelebaran jalan ini? Sangat setuju Setuju
1 KK
5.88 %
16 KK
94.12 %
Dalam bentuk apakah kompensasi/penggantian yang Anda harapkan 1 KK
5.88 %
16 KK
94.12 %
1 KK
5.88 %
13 KK
76.47 %
3 KK
17.65 %
Tidak menjawab Uang Asset terkena proyek Tidak menjawab Bangunan Bangunan Lainnya
No.
Kecamatan
Nagari
Nama KK
Alamat
1
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Martaini
2
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Mulyani
3
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Mas
4
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Herman
5
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Lely Suriani
Bawan
6
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Azwar
Bawan
7
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Mardiani
Bawan
8
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Adrian
Bawan
Larap - yulinafri
© 2010Bills Konsultan
9
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Yakub
10
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Edi Tiawarman
Bawan IV Nagari
11
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Ali Dasma
Bawan
12
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Sukur
Bawan
13
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Rosma Wati
Bawan
14
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Bidan yanariyati
Bawan
15
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Sidi
Bawan
16
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Sidi
Bawan
17
Kecamatan IV Nagari
Nagari Bawan
Jalinur
Powered by creator88.com
Larap - yulinafri
Jalan Nasional Trans Sumatra Jalur Barat
L A R A P (Land Acquisition and Resettlement Action Plan) Ruas Mangopoh – Padangsawah (047.1) KM 102+200 – KM 134+200 sepanjang 32,000 KM Ruas Padangsawah – Simpangempat (Ruas 047.2) KM 134+200 – KM 174+893 sepanjang 40,693 KM HOME
Halaman Depan Peta
<< B A C K Lokasi : Kecamatan Palembayan
SEARCH About Us
Contact Us
Nagari Salareh Aia
13 KK
100 %
Responden Menurut Pendidikan Tidak menjawab
5 KK
38.46 %
Tamat SD
1 KK
7.69 %
Tamat SLTP
6 KK
46.15 %
Tidak tamat SD
1 KK
7.69 %
Responden Menurut Pekerjaan Tidak menjawab
3 KK
23.08 %
Pedagang
1 KK
7.69 %
Pengerajin
1 KK
7.69 %
Petani
8 KK
61.54 %
Berapa jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan Anda ? Tidak menjawab
3 KK
23.08 %
4-6 orang
9 KK
69.23 %
7-9 orang
1 KK
7.69 %
Apakah pelaksanaan pembangunan jalan mengganggu kegiatan ekonomi/usaha anda ? Tidak menjawab
8 KK
61.54 %
Ya
5 KK
38.46 %
Bagaimanakah pendapat Anda terhadap rencana pelebaran jalan ini? Tidak menjawab
4 KK
30.77 %
Sangat setuju
1 KK
7.69 %
Setuju
8 KK
61.54 %
Dalam bentuk apakah kompensasi/penggantian yang Anda harapkan Tidak menjawab
4 KK
30.77 %
Rehab Bangunan
1 KK
7.69 %
Uang
8 KK
61.54 %
Bangunan
6 KK
46.15 %
Bangunan Lainnya
1 KK
7.69 %
Tanaman
6 KK
46.15 %
Asset terkena proyek
No.
Kecamatan
Nagari
Nama KK Yeti
Alamat
1
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Tapian Kandis
2
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Ernawati
3
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Anis
Tapiah Kandi
4
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
ITA
Silareh Air
5
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Ermawati
Tapian Kandis
6
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Murniati
salareh aia
7
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Murniati
8
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Amaik
salareh aia
Larap - yulinafri
© 2010Bills Konsultan
9
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Imam/sarima
10
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Tn
11
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Tn
12
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
H.Imam Mansyur
13
Kecamatan Palembayan
Nagari Salareh Aia
Elikasim
salareh aia
salareh aia
Powered by creator88.com
Larap - yulinafri
Jalan Nasional Trans Sumatra Jalur Barat
L A R A P (Land Acquisition and Resettlement Action Plan) Ruas Mangopoh – Padangsawah (047.1) KM 102+200 – KM 134+200 sepanjang 32,000 KM Ruas Padangsawah – Simpangempat (Ruas 047.2) KM 134+200 – KM 174+893 sepanjang 40,693 KM HOME
Halaman Depan
<< B A C K
Peta
Keterangan
SEARCH
Kabupaten Agam
About Us
Contact Us
Nomor ID
1
Kecamatan Lubuk Basung
Kriteria Responden Pemilik bangunan
Nagari Manggopoh
Surveyor
Lokasi
KM 102.45< td>
Tanggal Survey
0000- 00 -00
Jenis Asset
Tanaman Kelapa
Dimensi
1 Btg
Nama Responden Siti Rajiu Nama KK Umur
50
Jenis K elamin
Perempuan
Suku
jambak
Agama
Islam
Negeri Asal
Penduduk asli
Lama Tinggal
tahun
Alamat
Simp.Gudang Kabun Tinggi
Status Perkawinan Kawin Pendidikan
Tamat SLTP
B. BIDANG PEREKONOMIAN Pekerjaan Utama Petani Pekerjaan Sampingan Sudah berapa lama Anda mengelola usaha/bekerja pada pekerjaan utama? Berapa penghasilan Anda pada pekerjaan utama? Rp. 500.100 - 1.000.000,- / bulan Berapa penghasilan Anda pada pekerjaan sampingan? Tidak ada Berapa jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan Anda ? 4-6 orang Berapa besar pengeluaran rumah tangga Anda setiap bulan ? Rp. 1.000.100 - 1.500.000,- / bulan Ap akah peng hasi lan yang And a p ero leh cuk up un tuk kebu tu han hid up An da sehar i -har i? (un tuk kebu tuh an m akan, sekolah dan lain-lain) Cukup Ap akah An da menab un g s eti ap b ul an ? Tidak Berapa besar tabungan Anda setiap bulan ?
C. INFORMASI RENCANA KEGIATAN Ap akah An da sud ah mend engar renc ana p elebar an jalan Mangg op oh – Si mpan gemp at ? Belum Jika Sudah, dari mana Anda mendengar pertama kali ? Kapan Anda pertama kali mendengar r encana pelebaran jalan ini ? Jika Belum, k enapa ? Belum dapat informasi D. PERSEPSI RENCANA PELEBARAN JALAN MANGGOPOH - SIMPANGEMPAT
Larap - yulinafri
Jalan Nasional Trans Sumatra Jalur Barat
L A R A P (Land Acquisition and Resettlement Action Plan) Ruas Mangopoh – Padangsawah (047.1) KM 102+200 – KM 134+200 sepanjang 32,000 KM Ruas Padangsawah – Simpangempat (Ruas 047.2) KM 134+200 – KM 174+893 sepanjang 40,693 KM HOME
Halaman Depan
<< B A C K
Peta
Keterangan
SEARCH
Kabupaten Agam
About Us
Contact Us
Nomor ID
17
Kecamatan IV Nagari
Kriteria Responden Pemilik bangunan
Nagari Bawan
Surveyor
Lokasi
KM 114.8< td>
Tanggal Survey
0000-00-00
Jenis Asset
Bangunan Warung
Dimensi
18 M2
Nama Responden Martaini Nama KK
Buyuang Auiak
Umur
50
Jenis Kelamin
Laki- laki
Suku
Tanjung
Agama
Islam
Negeri Asal
Penduduk asli
Lama Tinggal
tahun
Alamat Status Perkawinan Kawin Pendidikan
Tidak tamat SD
B. BIDANG PEREKONOMIAN Pekerjaan Utama Petani Pekerjaan Sampingan Sudah berapa lama Anda mengelola usaha/bekerja pada pekerjaan utama? Berapa penghasilan Anda pada pekerjaan utama? Rp. 1.000.100 - 1.500.000,- / bulan Berapa penghasilan Anda pada pekerjaan sampingan? Berapa jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan Anda ? 4-6 orang Berapa besar pengeluaran rumah tangga Anda setiap bulan ? Rp. 1.000.100 - 1.500.000,- / bulan Apakah penghasilan yang Anda peroleh cukup untuk kebutuhan hidup Anda sehari-hari? (untuk kebutuhan makan, sekolah dan lain-lain) Kurang Cukup Apakah Anda menabung setiap bulan ? Tidak Berapa besar tabungan Anda setiap bulan ?
C. INFORMASI RENCANA KEGIATAN Apakah Anda sudah mendengar rencana pelebaran jalan Manggopoh – Simpangempat ? Belum Jika Sudah, dari mana Anda mendengar pertama kali ? Kapan Anda pertama kali mendengar rencana pelebaran jalan ini? Tahun ini (2010) Jika Belum, kenapa ?
D. PERSEPSI RENCANA PELEBARAN JALAN MANGGOPOH - SIMPANGEMPAT