WAWASAN DASAR PSIKOTERAPI (Perbedaan Mendasar Antara Konseling dan Psikoterapi) A. Pendahuluan Dewasa ini individu sering dihadapkan kepada persoalan persoalan rumit
dan sukar untuk dipecahkan. Seorang individu
dalam proses
perkembangannya akan melewati tahap-tahap baik itu dari ukuran fisik atau nonfisik. Masa melewati tahap-tahap ini terkadang menjadi sebuah problem untuk sebagian individu. Oleh karenanya individu membutuhkan bantuan agar dapat lebih memahami dan memecahkan problem tersebut. Maka muncul sebuah solusi berupa konseling
dan psikoterapi. Sebagaimana diketahui bahwa
konseling dan psikoterapi merupakan proses pemberian bantuan terhadap masalah yang dihadapi klien. Antara konseling dan psikoterapi terdapat perbedaan, baik itu dari segi pengertiannya maupun dari segi proses pelaksanaannya. Maka dari itu agar dapat dipahami, lebih lanjut pemakalah akan membahas, pengertian psikoterapi, pengertian sufistik
dan beda konseling
dengan psikoterapi.
B. Pembahasan 1. Psikoterapi Dalam hidup manusia tidak akan pernah lepas dari masalah, masalah datang seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri dan disekitar individu. Dewasa ini adalah puncak dari berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan ini sangat berdampak pada kehidupan, Kemunculan psikoterapi adalah implikasi dari fenomena tersebut sehingga menjadikan masalah pada manusia. Persoalanpersoalan yang muncul adalah masalah gangguan psikologi, sehingga memerlukan pengentasan, gangguan psikologi itu merusak kesehatan mental individu. Pengentasan inilah yang disebut oleh pakar psikologi sebagai psikoterapi. Psikoterapi sebagai bagian dari psikologi adalah suatu bentuk metode pemulihan individu dari permasalahan gangguan mental, kemurungan,
tekanan, neurosis, psikosis, fobia, atau lainnya. Psikoterapi ini memberikan gambaran bahwa ia adalah sebuah metodologi yang dapat digunakan untuk memulihkan kondisi individu yang berada dalam gangguan tersebut. Psikoterapi hanya dapat dilakukan oleh seorang profesional yang sudah terlatih sebagai terapis. Melihat kepada perkembangan psikoterapi yang lahir di Barat, dan yang sangat berperan adalah aliran Klinis dan Humanistik. Klinis banyak dipraktikkan oleh para psikiatris, perawat, terapis tingkah laku, dan agenagen masyarakat. Implementasi dari klinis adalah langsung pada sistem sosial yang didominasi oleh budaya. Pandangan ini menganggap bahwa manusia diatur oleh prinsip-prinsip moral. Nilai-nilai terapi Humanistik lebih banyak dipengaruhi dan dipraktikkan oleh A. H. Maslow, yang memandang manusia sebagai dulu, kini, dan akan datang. Maslow melihat bahwa hierarki keperluan
manusia
yang
merupakan
asas
bagi
pertumbuhan
dan
perkembangan diri. Menurut pandangan ini, manusia dilihat sebagai makhluk yang menentukan diri sendiri, atau dalam kata lain bahawa manusia memiliki kebebasan untuk memilih alternatif-alternatif. Oleh karena manusia pada asasnya bebas, maka dia harus bertanggungjawab atas segala arahan hidup dan penentuan takdirnya sendiri. Individu dipengaruhi dan dipandu oleh maksud peribadi yang dihubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Adapun tujuan dari metode psikoterapi adalah : a. Menguatkan daya tahan mental yang telah dimilikinya, dengan kata lain membuat seseorang itu bahagia dan sejahtera. b. Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri, ataupun membuat seseorang tahu dan mengerti tentang dirinya. c. Meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap lingkungannya1 Psikoterapi pun juga dikenal dalam Islam sebagai wujud implikasi dari transformasi dan islamisasi ilmu pengetahuan, dipakai dengan pendekatan nilai-nilai yang terkandung dalam al-qur’an dan dijadikan pedoman untuk melakukan terapi. Merujuk kepada firman Allah dalam Al-qur’an surat Al Ma’arij ayat 20 : 1
.Arif Mansur, Kapita selekta kedokteran. Media Aesculapius, h.35.
20. apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,2
Dari ayat diatas dapat dilihat bahwa kesusahan adalah bentuk permasalahan yang terjadi, sehingga merusak kehidupan manusia dan berdampak pada terganggunya pola pikir dan mental manusia sehingga individu tidak mampu menyelesaikan tugas-tugasnya. Dalam penerapannya, Psikoterapi mempunyai beberapa jenis metode, yaitu : a. Psikoterapi Supportif 1. Mendukung fungsi-fungsi ego, dan memperkuat mekanisme defensi yang ada. 2. Memperluas mekanisme pengendalian yang dimiliki dan membuatnya menjadi lebih baik. 3. Memperbaiki
keadaan
dan
keseimbangan
sehingga
membuatnya menjadi lebih baik. b. Psikoterapi Reedukatif Mengubah pola perilaku dengan meniadakan kebiasaan (habits)
tertentu
dan
membentuk
kebiasaan
yang
lebih
menguntungkan. Cara atau pendekatan: Terapi perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, psikodrama, dll. c. Psikoterapi Rekonstruktif Dicapainya tilikan (insight) akan konflik-konflik nirsadar, dengan
usaha
untuk
mencapai
perubahan
luas
struktur
kepribadian seseorang. Cara atau pendekatan: Psikoanalisis klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney, Reich, Fromm, Kohut, dll.), psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau dinamik.
2
. Qur’an In Word,
2. Pengertian Sufistik Kata sufi bermula dari kata safa (suci hati dan perbuatan), saff (barisan terdepan di hadapan Tuhan), suffah (menyamai sifat para sahabat yang menghuni serambi masjid nabawi di masa kenabian), saufanah (sejenis buah/buahan yang tumbuh di padang pasir), safwah (yang terpilih atau terbaik), dan bani sufah (kabilah badui yang tinggal dekat ka’bah di masa jahiliyah). Kata sendiri sufi tidak murni dari bahasa arab atau tercantum dalam alqur’an karena sufi itu merupakan hasil filterisasi dari bahasa yunani, yaitu sophia yang berarti kebijaksanaan. Sedangkan menurut wikipedia bahasa indonesia Sufi berasal dari Tasawuf (Tasawwuf) atau Sufisme (bahasa Arab: تصوف, ) adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan batin, untuk memporoleh kebahagian yang abadi.3 Dan sufistik sendiri berarti individu yang menganut jalan atau menerapkan aliran sufi atau menerapkan ajaran tasauf dalam kehidupannya. Permasalahan sufi tidak akan pernah terlepas dari tasawuf karna keduanya saling bersinergi satu sama lain, dalam tasauf dijelankan bahwa individu yang meraih tingkat kesufian nya ditandai dengan : a. Keyakinan atas intuisi (intuition) dan pemahaman batin (insight). b. Keyakinan atas ketunggalan (wujud), serta pengingkaran atas kontradiksi dan diferensiasi, bagaimana pun bentuknya. c. Pengingkaran atas realitas zaman. d. Keyakinan bahwa kejahatan merupakan masalah yang lahir dari suatu usaha pemenuhan kebutuhan duniawi yang berlebihan.4 Berdasarkan pengertian diatas, sufi diartikan sebagai suatu usaha penyucian diri dan membangun karakter individu menjadi lebih berakhlaq sehingga menghasilkan kesucian lahir dan batin. Sehingga hal yang bersifat ke duniawian hilang dan hanya meninggalkan suatu keadaan diri yang suci, yang berusaha diwujudkan oleh individu. Sehingga ia dapat menjadikan hidupnya lebih bermakna. 3
. http://id.wikipedia.org/wiki/Sufisme, diakses 14/03/2013
4
. Muhammad Yunus, Tasauf Sufistik dan Asalnya, Teather Press, h.173
3. Beda Konseling dan Psikoterapi Telah diuraikan diatas masalah psikoterapi, berlanjut pada Konseling. Konseling berasal dari bahasa latin, yaitu : counsilium yang berarti dengan atau bersama dan dalam bahasa anglo saxon istilah konseling berasal dari sellan yaitu menyerahkan atau menyampaikan.5 Sedangkan menurut Division of Counseling Psychology, konseling merupakan proses untuk membantu individu dalam mengatasi permasalahan dan hambatan pada perkembangan dirinya sehingga menjadikannya lebih optimal.6 Menurut Albert Ellis, Counseling adalah suatu kegiatan dengan program-program yang komprehensif, mempunyai suatu strategi untuk membantu membangun individu sehingga ia mampu merumuskan dan membantu untuk memilih dan mengembangkan tujuan hidupnya.7 Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa konseling adalah suatu upaya bersama membantu membangun individu sehingga ia meraih apa yang ideal sesuai dengan kebutuhannya. Istilah “psikoterapi” berasal dari dua kata, yaitu “psiko” dan “terapi”. Psiko artinya kejiwaan atau mental dan “terapi” adalah penyembuhan atau usaha. Jadi Psikoterapi adalah proses formal interaksi antara dua pihak atau lebih yang satu adalah professional penolong dan yang lain adalah “petolong” (orang yang ditolong) dengan catatan bahwa interaksi itu menuju pada perubahan atau penyembuhan. Dari penjelasan dan uraian diatas dapat dipahami bahwa antara konseling dan psikoterapi adalah suatu proses memberikan bantuan terhadap klien, selain itu terdapat perbedaanya:
5
. Prayitno, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Rhieneka Cipta, h. 92 . Ibid, h.100 7 . M.Arifin, Teori-teori Konseling Agama dan Umum, Golden Press,h.48 6
Perbedaan konseling dan Psikoterapi
Konseling dan psikoterapi dipandang berbeda dari lingkup pengertian antara keduanya. Konseling berfokus pasa masalah pengembangan, pendidikan dan pencegahan pada klien. Sedangkan psikoterapi lebih memfokus pada masalah penyembuhan, penyesuaian dan pengobatan. Konseling dijalankan atas dasar (dijiwai) oleh falsafah atau pandangan terhadap manusia, sedangkan psikoterapi dijalankan berdasarkan ilmu atau teori kepribadian dan psikopatologi Konseling menekankan lebih kepada perencanaan rasional, pemecahan masalah, pengambilan keputusan kesengajaan
Konseling mendukung tekanan situasional yang mencakup kehidupan normal
Konselling lebih singkat durasinya
Psikoterapi bersifat ingklusif
Psikoterapi menekankan intensitas dan waktu yang lama pelibatan, masalah-masalah yang parah dalam kehidupan
Tujuan dasar Psikoterapi adalah untuk mendapat penjelasan dan perubahan
yang
bersifat
perceptual
mengintegrasikan
pandangan-
pandangan kedalam perilaku sehari-hari dan berhubungan dengan perasaan yang bersifat intens yang berasal dari pengalaman yang menyakitkan dimasa lalu.
C. Penutup a. Kesimpulan Psikoterapi sebagai bagian dari psikologi adalah suatu bentuk metode pemulihan individu dari permasalahan gangguan mental, kemurungan, tekanan, neurosis, psikosis, fobia, atau lainnya. Psikoterapi ini memberikan gambaran bahwa ia adalah sebuah metodologi yang dapat digunakan untuk memulihkan kondisi individu yang berada dalam gangguan tersebut. Psikoterapi hanya dapat dilakukan oleh seorang profesional yang sudah terlatih sebagai terapis.
Dan sufistik sendiri berarti individu yang menganut jalan atau menerapkan aliran sufi atau menerapkan ajaran tasauf dalam kehidupannya. Perbedaan konseling dan Psikoterapi
Konseling dan psikoterapi dipandang berbeda dari lingkup pengertian antara keduanya. Konseling berfokus pasa masalah pengembangan, pendidikan dan pencegahan pada klien. Sedangkan psikoterapi lebih memfokus pada masalah penyembuhan, penyesuaian dan pengobatan. Konseling dijalankan atas dasar (dijiwai) oleh falsafah atau pandangan terhadap manusia, sedangkan psikoterapi dijalankan berdasarkan ilmu atau teori kepribadian dan psikopatologi Konseling menekankan lebih kepada perencanaan rasional, pemecahan masalah, pengambilan keputusan kesengajaan
Konseling mendukung tekanan situasional yang mencakup kehidupan normal
Konselling lebih singkat durasinya
Psikoterapi bersifat ingklusif
Psikoterapi menekankan intensitas dan waktu yang lama pelibatan, masalah-masalah yang parah dalam kehidupan