teori akuntansi konsep laba dan pelaporan keuanganFull description
akpriDeskripsi lengkap
akuntansi keuanganFull description
makalah akutansi keuanganDeskripsi lengkap
makalah akutansi keuanganFull description
STRUKTUR KURIKULUM 2013 AKUNTANSI
Akuntansi Keuangan lanjutan II - Golrida Jawaban Bab 1 - 5Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
AKUNTANSI KEUANGAN
RPPFull description
Filsafat dan Ideologi PancasilaDeskripsi lengkap
Filsafat dan Ideologi PancasilaFull description
Full description
Deskripsi lengkap
syariah
TUGAS PELAPORAN DAN AKUNTANSI AKUNTANSI KEUANGAN
Disusun Oleh Kelompok 11: IVA NOVANIE (12 1! ""# $IDIA SARI (12 1! "2%#
PENDIDIKAN PRO&ESI AKUNTA AKUNTANSI NSI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2"1'
Tujuh pertanyaan dari diskusi kelompok 2 mata kuliah pelaporan keuangan dan akuntansi keuangan 1. Bagaimana perlakuan aktuaris imbalan kerja terhadap pesangon dalam kasus pemutusan kontrak kerja? 2. Bagaimana perlakuan aktuaris terhadap karyawan resign? (perlakuan pencatatan akuntansi terhadap biaya pensiun yang sudah di alokasikan perusahaan jika karyawan keluar sebelum masa pensiunnya) 3. pa ada aturan baku terhadap aktuarial dan bagaimana jika karyawan hanya lima orang !. dakah hubungan penerapan"pembukuan imbalan kerja pada #$ dengan pendapat auditor saat #$ tersebut diaudit %. pakah #ap. $euangan program man&aat pasti termasuk dalam laporan keuangan perusahaan atau dibentuk laporan secara terpisah '. Bagaimana penentuan besarnya pesangon? . Bagaimana penerapan akuntansi dana pensiun dan kaitannya dengan asersi manajemen dalam menyajikan laporan keuangan secara wajar agar memberikan in&ormasi keuangan yang andal kepada peserta dana pensiun awaban
1.
*erlakuan aktuari atas pesangn dalam kasus pemutusan kontrak kerja+ dalam *,$ no 2!
(re-isi 21) mengenai imbalan kerja dimana jika terjadi pemutusan /ntitas harus mengakui pesangon *$$ sebagai liabilitas dan beban jika+ dan hanya jika+ entitas berkomitmen untuk0
(a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal atau (b) menyediakan pesangon *$$ bagi pekerja yang me nerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela
/ntitas berkomitmen melakukan *$$ jika+ dan hanya jika entitas memiliki rencana &ormal terinci untuk melakukan *$$+ dan secara realistis kecil kemungkinan untuk dibatalkan. /ntitas dapat berkewajiban membayar (atau menyediakan imbalan lain) kepada pekerja yang di *$$+ sesuai dengan peraturan perundangundangan+ kontrak atau kesepakatan lainnya dengan para pekerja atau perwakilannya atau oleh kewajiban konstrukti& berdasarkan praktik usaha+ kebiasaan atau keinginan atas perlakuan adil. *esangon *$$ biasanya berupa pembayaran lumpsum+ tetapi kadang kala mencakup pula0 (a) kenaikan pensiun atau imbalan pascakerja lainnya+ secara langsung atau tidak langsung melalui program imbalan kerja dan (b) gaji sampai akhir periode yang ditentukan walaupun pekerja tidak lagi memberikan jasa yang menghasilkan man&aat ekonomis kepada entitas ,ejumlah imbalan kerja adalah terutang tanpa memperhatikan alasan mengapa pekerja tersebut berhenti. *embayaran imbalan ini si&atnya pasti (bergantung pada vesting atau syarat minimum jasa) tetapi waktu pembayarannya tidak pasti. mbalan tersebut dikategorikan sebagai imbalan pascakerja+ dan bukan sebagai pesangon *$$ dan entitas harus memperhitungkannya sebagai imbalan pascakerja. ,ejumlah entitas memberikan imbalan yang lebih rendah untuk pengunduran diri secara sukarela (pada hakikatnya+ ini adalah imbalan pascakerja) daripada pengunduran diri bukan sukarela. Tambahan imbalan ini adalah pesangon *$$. *esangon *$$ tidak memberikan man&aat ekonomis kepada entitas di masa depan dan langsung diakui sebagai beban. ika entitas mengakui pesangon *$$+ maka entitas harus memperhitungkan dampaknya terhadap kurtailmen imbalan pascakerja atau imbalan kerja lainnya.
4alam pengukuran pesangon pemutusan kontrak kerja jika pesangon *$$ (*emutusan $ontrak $erja) jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan+ maka besarnya pesangon *$$ harus didiskontokan dengan menggunakan tingkat diskonto. Tingkat diskonto yang digunakan untuk mendiskontokan kewajiban imbalan pascakerja (baik yang didanai maupun tidak) ditentukan dengan mengacu pada bunga obligasi berkualitas tinggi di pasar akti& pada akhir periode pelaporan. Bila tidak ada pasar akti& (deep market) bagi obligasi tersebut+ maka digunakan tingkat bunga obligasi pemerintah pada pasar yang akti&. 5ata uang dan periode yang dipersyaratkan dalam obligasi tersebut di atas harus sesuai dengan mata uang dan estimasi periode kewajiban imbalan pascakerja.hal ini dikarenakan ,alah satu asumsi aktuarial yang memiliki pengaruh material adalah tingkat diskonto. Tingkat diskonto mencerminkan nilai waktu dari uang (time -alue o& money) tetapi tidak mencerminkan risiko aktuarial atau in-estasi. #ebih jauh lagi+ tingkat diskonto tidak mencerminkan risiko kredit entitas yang ditanggung oleh kreditor entitas+ ataupun mencerminkan risiko bahwa pengalaman di masa depan mungkin berbeda dengan asumsi aktuarial. Tingkat diskonto mencerminkan estimasi jadwal pembayaran imbalan. 4alam p raktiknya+ entitas sering kali menerapkan tingkat diskonto ratarata tertimbang tunggal ( single weighted average discount rate) yang mencerminkan perkiraan jadwal dan jumlah pembayaran imbalan dan mata uang yang digunakan dalam membayar imbalan. 4alam hal entitas menawarkan pekerja untuk melakukan pengunduran diri secara sukarela+ maka pesangon *$$ harus diukur berdasarkan jumlah pekerja yang diperkirakan menerima tawaran tersebut.
2.
*erlakuan pencatatan akuntansi terhadap biaya pensiun yang sudah di alokasikan
perusahaan jika karyawan keluar sebelum masa pensiunnya ni berkaitan dengan *,$ % dalam hal kewajiban yang diestimasi+ kewajiban kontigensi dan asset kontigensi. 6alaupun karyawan tersebut keluar bukan karena pemutusan hubungan kerja atau pensiun tetapi keluar sebelum masa pensiunnya+ namu biaya pensiunnya telah diestimasi sebelumnya. 4alam pengungkapan dalam laporan keuangan untuk setiap jenis kewajiban yang diestimasi+ entitas harus mengungkapkan (a) uraian singkat mengenai karakteristik kewajiban dan perkiraan saat arus keluar sumber daya terjadi (b) indikasi mengenai ketidakpastian saat atau jumlah arus keluar tersebut jika diperlukan dalam rangka menyediakan in&ormasi yang memadai+ entitas harus mengungkap kan asumsi utama yang men dasari prakiraan peristiwa masa datang c) jumlah estimasi penggantian yang akan diterima dengan menyebutkan jumlah aset yang telah diakui untuk -estimasi penggantian tersebut
.
4alam hal karyawan keluar sebelum pensiunnya+ biaya pensiun tetap diungkapkan sebagai kewajiban estimasi yang mana kewajiban estimasinya telah selesai atau dihapuskan karena uang pensiun karyawan tersebut telah dibayarkan saat karyawan keluar+ ini dapat dicontohkan karyawan yang pensiun dini" keluar dengan sendiri sebelum waktu pensiun atau yang meninggal dunia sebelum pensiun. umlah pensiun yang telah dihitung atau diestimasikan sebelumnya dan terkumpul tetap dibayarkan perusahaan karena itu merupakan hak karywan karena uang pensiun dibayar dari persentase gaji karyawan walau diestimasi kewajibannya bagi perusahaan dan saat karyawan tersebut keluar maka kewajiban estimasi atas uang pensiun atas
karyawan tersebut akan diungkapkan sebagai uraian singkat mengenai karakteristik kewajiban dan perkiraan saat arus keluar sumber daya terjadi. ,elain itu untuk kasus ini entitas harus mengungkapkan nilai tercatat pada awal dan akhir periode dan jumlah yang digunakan yaitu jumlah yang terjadi dan dibebankan pada kewajiban diestimasi selama peripode bersangkutan. *ada periode karyawan tersebut keluar sebelum saat pensiunnya+ uang pensiun yang telah di estimasi perusahaan mesti di ungkapkan berdasarkan jumlah yang dibayarkan dan dibebankan pada kewajiban estimasi iuran pensiun tersebur saat karyawan tersebut keluar+ yang mana jumlahnya sesuai kewajiban estimasi atas iuran pensiun atas karyawan tersebut. 3.
pa ada aturan baku terhadap aktuarial dan bagaimana jika karyawan hanya lima orang Berapa pun jumlah karyawan dalam suatu entitas+ dalam *,$ 2! telah dinyatakan
bahwa asumsi aktuarial imbalan kerja tidak boleh bias dan cocok satu dengan yang lain (mutually compatible) sumsi
aktuarial
adalah
sesuai
satu
sama
lain
(mutually
compatible)
jika
menggambarkan hubungan ekonomi antara berbagai &aktor seperti tingkat in&l asi+ tingkat kenaikan gaji+ tingkat hasil pengelolaan aset program dan tingkat diskonto. ,ebagai contoh+ seluruh asumsi yang berhubungan dengan tingkat in&l asi (seperti asumsi mengenai tingkat bunga+ gaji+ dan peningkatan imbalan) dalam suatu periode di masa depan mengasumsikan tingkat in&l asi yang sama pada periode tersebut. /ntitas menentukan tingkat diskonto dan asumsi keuangan lainnya dalam jumlah nominal+ kecuali estimasi dalam kondisi nyata (in&l asi yang disesuaikan) lebih andal+ contohnya+ dalam perekonomian hiperin&l asi+ atau ketika imbalan dihubungkan dengan indeks dan terdapat
pasar yang akti& (deep market ) untuk obligasi yang dihubungkan dengan indeks pada mata uang dan jangka waktu yang sama. sumsi keuangan didasarkan pada ekspektasi pasar+ pada akhir periode pelaporan+ selama periode penyelesaian kewajiban. !.
dakah hubungan penerapan"pembukuan imbalan kerja pada #$ dengan pendapat
auditor saat #$ tersebut diaudit da+ dalam *,$ no. 2! (7e-isi21) mengenai imbalan kerja+ dimana entitas menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar asset program dengan keteraturan yang memadai ( sufficient regularity) sehingga jumlah yang diakui dalam laporan keuangan tidak berbeda secara material dari jumlah yang akan ditentukan pada akhir periode pelaporan. 4engan melihat pembukuan imbalan kerja pada laporan keuangan tersebut+ auditor dapat memberikan pendapatnya atas imbalan pasti di perusahaan tersebut telah disajikan secara wajar dan tidak berbeda secara material serta telah dicatat sesuai dengan ,tandar kuntansi $euangan yang berlaku. %.
pakah #ap. $euangan program man&aat pasti termasuk dalam laporan keuangan
perusahaan atau dibentuk laporan secara terpisah Termasuk dalam laporan keuangan perusahaan+ dalam *,$ no. 2! mengenai imbalan kerja+ yang memuat dalam laporan laba rugi entitas mengakui jumlah neto berikut beban atau penghasilan+ jika ada pernyatan lain yang mensyaratkan atau mengi8inkan imbalan pasti tersebut termasuk dalam laporan biaya perolehan asset. *ernyataan lain mensyaratkan biaya imbalan kerja dimasukkan dalam biaya perolehan asset+ seperti persediaan atau asset tetap. Biaya imbalan pasca kerja yang dimasukkan dalam biaya perolehan asset tersebut antara lain adalah proporsi yang sesuai dari komponen.
(a) biaya jasa kini (b) biaya bunga (c) hasil yang diharapkan dari aset program dan dari hak penggantian (d) keuntungan dan kerugian aktuarial+ seperti disyaratkan sesuai dengan kebijakan akuntansi (e) biaya jasa lalu (&) dampak kurtailmen atau penyelesaian program dan (g) dampak batasan+ kecuali diakui diluar laporan laba rugi ika ada keuntungan dan kerugian aktuarial dalam mengukur imbalan pasti+ maka keutungan dan kerugian aktuarial tersebut diakui dalam pendapatan komprehensi& lain. '.
*enentuan Besarnya pesangon 4alam 9ndangundang :omor 13 Tahun 23 Tentang $etenagakerjaan (99$ 13"23)
sebagai payung hukum segala ketentuan di bidang ketenagakerjaan+ untuk pesangon besarnya telah diatur dalam *asal 1%' 9ndangundang tersebut+ *erhitungan besarnya uang pesangon didasarkan atas pencapaian masa kerja serta besarnya gaji"upah+ misalnya ketentuan nilai terendah untuk masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun adalah 1 (satu) bulan upah sedangkan nilai terendah untuk masa kerja lebih dari ; (delapan) tahun adalah < (sembilan) bulan upah. *embayaran uang pesangon dilakukan pada saat karyawan berhenti bekerja secara sekaligus karena &iloso&is pemberian uang pesangon adalah bantuan dana pada saat karyawan harus mencari pekerjaan setelah terjadi pemutusan hubungan kerja. 4alam ayat 2 pasal 1%'+ meyebutkan+ perhitungan pesangon paling sedikit sebagai berikut
AS A K ER )A ( K# U AN GP ES AN GO N
( *U LA N
+ T A , U N
UPA,#
5$ = 1 thn
1 kali
1 thn => 5$ = 2 thn
2 kali
2 thn => 5$ = 3 thn
3 kali
3 thn => 5$ = ! thn
! kali
! thn => 5$ = % thn
% kali
% thn => 5$ = ' thn
' kali
' thn => 5$ = thn
kali
thn => 5$ = ; thn
; kali
5$ > ; thn
< kali
:amun bagaiman perhitungan jumlah besar pesangon berdasarkan persen persentase+ diatur berdasarkan ketentuan masingmasing perusahaan karena peraturan perundangrundangan tersebut hanya mengatur dasar perhitungan uang pesangon yaitu berdasarkan pencapaian masa kerja serta besarnya gaji"upah
.
Bagaimana penerapan akuntansi dana pensiun dan kaitannya dengan asersi manajemen
dalam menyajikan laporan keuangan secara wajar agar memberikan in&ormasi keuangan yang andal kepada peserta dana pensiun
*engelolaan dana dalam program dana pensiun dapat dipandang dari segi ekonomi dan sosial. 4itinjau dari segi ekonomi dana dalam program pensiun bertujuan dalam mengatur tentang akuntansi dan pelaporan oleh dana pensiun oleh pihak yang berkepentingan+ hal ini terkait dengan asersi manajemen dalam menyajikan laporan keuangan yang secara wajar yang mana asersi manajemen ini dikaitkan dalam % kriteria yaitu existence atau occurance,
completeness, rights and obligations, valuation atau allocation serta presentation and disclosure untuk menunjang para pengguna laporan yang terkait dengan laporan keuangan. n&ormasi laporan keuangan ini diin&ormasikan tidak hanya kepada manajemen pengelola dana pensiun perusahaan terkait tetapi juga kepada para peserta dana pensiun+ dimana hal ini dilakuka untuk mengetahui kegiatan operasional dana pensiun apakah telah dilakukan secara e&isien dan wajar. *elaporan keuangan dana pensiun juga ditentukan oleh &aktor kebijakan manajemen perusahaan mengatur program pensiun. $ebijakan manajemen ini yang nantinya akan mempengaruhi keputusan manajemen perusahaan mengenai kewajaran laporan keuangan. pakah laporan keuangan yang telah disusun sudah sesuai dengan peraturan program pensiun yang telah ditetapkan dan sesuai standar pelaporan. #aporan keuangan ini harus bisa mengin&ormasikan bahwa dana yang ada memang benarbenar tersedia untuk mebayar man&aat pensiun dan menunjukkan kekayaan atas program pensiun tersebut. ,elain itu+ laporan dana pensiun harus sesuai dengan ,tandar kuntansi $euangan yang berlaku karena agar dapat dimengerti oleh pihakpihak yang berkepentingan agar tidak memberikan keputusan yang salah.