CM-10 = Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi
Kode : INA.56303.13.09.12.07– Judul : Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
PELATIHAN AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA) (CONSTRUCTION MANAGEMENT)
2007
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
KATA PENGANTAR Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan 111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3. Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi. Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain : -
UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
-
UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamantakan (pasal 10 ayat 2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja
-
UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
-
PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
i
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan pengetahuan
dan
kecakapan
agar
dapat
mencapai
tingkat
kompetensi
yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
Jakarta, November 2007 Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi
Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE NIP. 110 016 435
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
ii
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
PRAKATA Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi. Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain. Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti pekerjaan konstruksi baik itu pekerjaan jalan dan jembatan, hidro mekanik pekerjaan sumber daya air maupun untuk pekerjaan di bidang bangunan gedung.
Kegiatan
inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung bidang cipta karya. Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ini terdiri dari 3 (tiga) modul kompetensi umum 7 (tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus, yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings). Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. Jakarta, November 2007 Tim Penyusun
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
iii
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR........................................................................................
i
PRAKATA.......................................................................................................
iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
iv
SPESIFIKASI PELATIHAN ..............................................................................
vi
PANDUAN PEMBELAJARAN .........................................................................
vii
BAB I :
PENDAHULUAN ..............................................................................
I-1
1.1.Umum .......................................................................................
I-1
1.2.Ringkasan Modul........................................................................
I-3
1.3.Batasan Dan Rentang Variabel ..................................................
I-5
1.4.Panduan Penilaian ....................................................................
I-5
1.4.1. Kualifikasi penilaian .........................................................
I-6
1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi ......................................
I-7
1.4.3. Konteks penilaian ............................................................
I-7
1.4.4. Aspek penting penilaian ...................................................
I-7
1.5. Sumber Daya Pembelajaran ....................................................
I-7
BAB II : PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA ........................
II-1
2.1. Umum .....................................................................................
II-1
2.2. Pemilihan Pengadaan Barang Dan Jasa.....................................
II-1
2.2.1 Masukan/input untuk rencana pengadaan barang & jasa proyek .............................................................................
II-1
2.2.2 Pnggunaan teknik dan cara untuk rencana pengadaan Barang dan jasa proyek ...................................................
II-4
2.2.3 Output/keluaran dari rencana pengadaan barang dan Jasa proyek .....................................................................
II-7
2.3. Proses Pengadaan Barang Dan Jasa. ........................................
II-9
RANGKUMAN .........................................................................................................
II-11
PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................
II-12
BAB III: PROSES PEMILIHAN PENYEDIA JASA / KONTRAKTOR...................
III-1
3.1. Umum .....................................................................................
III-1
3.2. Rencana Mengikat Dengan Kontrak ...........................................
III-1
3.2.1 Input/masukan untuk rencana mengikat dengan kontrak...
III-1
3.2.2 Penggunaan teknik dan cara untuk rencana mengikat Dengan kontrak ............................................................... Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-2 iv
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
3.2.3 Output/keluaran dari rencana mengikat dengan kontrak ...
III-2
3.3. Penetapan Pemenang Lelang....................................................
III-6
3.3.1 Input/masukan untuk permintaan penawaran penyedia Barang & jasa ..................................................................
III-6
3.3.2 Penggunaan teknik dan cara untuk permintaan penawaran penyedia Barang & jasa...................................................
III-6
3.3.3 Output/keluaran dari permintaan penawaran penyedia Barang & jasa .................................................................
III-7
3.4 Seleksi penyedia barang /jasa ...................................................
III-9
3.4.1 Input/masukan untuk seleksi penyedia Barang & jasa ....
III-9
3.4.2 Penggunaan teknik dan cara untuk seleksi penyedia Barang & jasa................................................... ................ III-10 3.4.3 Output/keluaran dari seleksi penyedia barang & jasa ...... III-12 RANGKUMAN .........................................................................................................
III-17
PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................
III-18
BAB IV:
PENGELOLAAN KONTRAK/ADMINISTRASI KONTRAK .....................
IV-1
4.1. Umum ..............................................................................................
IV-1
4.2. Bentuk Klausul-Klausul....................................................................
IV-1
4.3. Memonitor Dan Mengendalikan Pelaksanaan Kontrak Barang Dan Jasa................................................................................................
IV-2
4.3.1 Input/masukan untuk kontrak administrasi ................. ....
IV-2
4.3.2 Penggunaan teknik dan cara untuk kontrak administrasi..
IV-3
4.3.3 Output/keluaran dari kontrak administrasi.........................
IV-9
4.4. Kontrak Sebagai Pedoman Pelaksanaan Dan Mengakhiri Kontrak.. IV-12 4.4.1 Input/masukan untuk mengakhiri kontrak.. ................. ....
IV-13
4.4.2 Penggunaan teknik dan cara mengakhiri kontrak.............
IV-13
4.4.3 Output/keluaran dari mengakhiri kontrak........................... IV-14 RANGKUMAN ......................................................................................................... IV-16 PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................ IV-17 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... DP-1
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
v
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
SPESIFIKASI PELATIHAN A.
TUJUAN UMUM
Tujuan Umum Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengelola pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung.
Tujuan Khusus Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu: 1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management). 2. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management) 3. Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) 4. Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management) 5. Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management) 6. Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management) 7. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 8. Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project Human Resources Management) 9. Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management) 10. Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) 11. Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12. Menerapkan Sistem Manajemen Klaim Proyek (Project Claim Management)
B.
TUJUAN PEMBELAJARAN Kode / Judul Modul : Sistem Manajemen Pengadaan Proyek
(Project
Procurement Management) mempresentasikan unit kompetensi : “Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)”.
Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Sistem Manajemen
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
vi
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)”.
Kriteria Penilaian Pada akhir pelatihan peserta mampu : 1. Menyiapkan perencanaan pengadaan barang dan jasa 2. Menyiapkan proses pemilihan Penyedia jasa / kontraktor. 3. Memberikan kontribusi dalam pengelolaan kontrak / administrasi kontrak
PANDUAN PEMBELAJARAN A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR
Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya.
Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
Konsisten mengacu SKKNI dan SLK
Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang relevan dengan metodologi yang tepat.
B. PENJELASAN SINGKAT MODUL B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini : Nomor Modul
Kode
Judul Modul
1
CMB – 01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management)
2
CMB – 02
3
CMB – 03
4
CMB – 04
5
CMB – 05
6
CMB – 06
7
CMB – 07
8
CMB – 08
9
CMB – 09
10
CMB – 10
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management). Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management). Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management). Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management). Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project HR Management) Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management) Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
vii
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
11
CMB – 11
12
CMB – 12
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management)
B.2 Uraian Modul
Seri / Judul : CMB-10 / Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Deskripsi Modul Sistem Manajemen Pengadaan Proyek
(Project
Procurement Management) merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management
Of
Buildings)
dengan
harapan
dapat
:
menyiapkan
perencanaan pengadaan barang dan jasa, menyiapkan proses pemilihan Penyedia jasa / kontraktor, memberikan kontribusi dalam pengelolaan kontrak / administrasi kontrak.
C. PROSES PEMBELAJARAN KEGIATAN INSTRUKTUR
KEGIATAN PESERTA
PENDUKUNG
1. Ceramah : Pembukaan/ Bab I, Pendahuluan Menjelaskan tujuan instruksional umum(TIU) dan Tujuan instruksional khusus (TIK) Menjelaskan maksud dan tujuan melakukan sistem manajemen pengadaan Menjelaskan pengertian melakukan sistem manajemen pengadaan.
Mengikuti penjelasan TIU dan TIK dengan tekun dan aktif Mengikuti penjelasan maksud dan tujuan melakukan sistem manajemen pengadaan. Mengikuti penjelasan pengertian melakukan sistem manajemen pengadaan. Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.
OHT LCD
Waktu : 5 menit
2. Ceramah / Demonstrasi : Bab II, Perencanaan pengadaan barang dan jasa Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai : Pemilihan pengadaan barang
Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
OHT LCD
viii
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
KEGIATAN INSTRUKTUR dan jasa Pengadaan barang dan jasa
KEGIATAN PESERTA
PENDUKUNG
Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.
Waktu : .60 menit
3. Ceramah / Demonstrasi : Bab III, Proses pemilihan penyedia jasa / kontraktor Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai : Kriteria evaluasi sebelum pelaksanaan tender Penetapan pemenang lelang
Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif. Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.
OHT LCD
Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif. Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.
OHT LCD
Waktu : .60 menit 4. Ceramah / Demonstrasi : Bab IV, Pengelolaan kontrak/administrasi kontrak Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai : Bentuk Klausula-Klausula Memonitor Dan Mengendalikan Pelaksanaan Kontrak Barang Dan Jasa Kontrak Sebagai Pedoman Pelaksanaan Dan Pedoman Pengendalian Waktu : 60 menit
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
ix
MODUL CMB-10
BAB I
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Modul CMB-10: Sistem Manajemen Pengadaan Proyek
(Project Procurement
Management) mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsurunsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi tumpang
tindih
(overlapping)
terhadap
unit-unit
kompetensi
lainnya
yang
dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, Pilihan untuk pengadaan barang dan jasa ditetapkan, Rencana kontrak dikembangkan dari keputusan pengadaan barang dan jasa serta project management plan dengan menggunakan standar kontrak yang akan menghasilkan dokumen pengadaan dan kriteria evaluasi, Kriteria evaluasi ditetapkan sebelum pelaksanaan tender yang memuat : pengertian kebutuhan, life cycle cost, kapabilitas secara teknik, pendekatan manajemen, pendekatan secara teknik, kemampuan keuangan, kapasitas produksi dan interes, besaran & jenis usaha, Referensi, memiliki hak paten), Permintaan penawaran melalui advertensi, surat undangan, Bider conferences, dan pengembangan daftar penyedia jasa mampu, dokumen lelang, Proposal dan pemilihan sebagai pemenang ditetapkan, Kesepakatan yang dituangkan dalam bentuk klausula-klausula untuk mewadahi kepentingan kedua belah pihak secara adil sesuai dengan standar kontrak yang ada, Pelaksanaan kontrak barang dan jasa yang dipesan dimonitor dan dikendalikan sesuai kontrak, Kontrak sebagai pedoman pelaksanaan dan pedoman pengendalian digunakan untuk mencapai tujuan proyek Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan kualifikasi Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings).
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
I-1
MODUL CMB-10
BAB I
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Pendahuluan
KELOMPOK KOMPETENSI UMUM : NO.
KODE UNIT
JUDUL UNIT KOMPETENSI Menerapkan
1.
Sistem
Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek INA.56303.13.09.01.07
/SMK3
(Project
Safety
&
Health
Management)
2.
3.
INA.56303.13.09.02.07
INA.56303.13.09.03.07
Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management) Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management)
KELOMPOK KOMPETENSI INTI : NO.
Kode Unit
Judul Unit Kompetensi Menerapkan Sistem Manajemen Ruang
4.
INA.56303.13.09.04.07
Lingkup
Proyek
(Project
Scope
Management) Menerapkan Sistem Manajemen Waktu
5.
INA.56303.13.09.05.07
6.
INA.56303.13.09.06.07
7.
INA.56303.13.09.07.07
Proyek (Project Time Management) Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management) Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) Menerapkan
8.
INA.56303.13.09.08.07
Sistem
Manajemen
Sumber Daya Manusia Proyek (Project Human Resources Management) Menerapkan
9.
INA.56303.13.09.09.07
Komunikasi
Sistem
Manajemen
Proyek
(Project
Communication Management) Menerapkan 10.
INA.56303.13.09.10.07
Pengadaan
Sistem
Manajemen
Proyek
(Project
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
I-2
MODUL CMB-10
BAB I
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Pendahuluan
KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS : NO.
Kode Unit
Judul Unit Kompetensi Menerapkan Sistem Manajemen Risiko
11.
INA.56303.13.09.11.07
12.
INA.56303.13.09.12.07
Proyek (Project Risk Management) Menerapkan Sistem Manajemen Klim Proyek (project Claim Management)
1.2. Ringkasan Modul Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian sebagai berikut: a. Judul unit : Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya menggunakan kata kerja operasional) b. Deskripsi unit : Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang dibutuhkan
dalam
rangka
mencapai
standar
kompetensi
seperti
yang
diungkapkan dalam judul unit.
c. Elemen kompetensi : Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen pendukung unit kompetensi.
d. Kriteria unjuk kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian) Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai berikut:
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
I-3
MODUL CMB-10
BAB I
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Pendahuluan
1.
KODE UNIT
:
INA.5231.212.09.10.07
2.
JUDUL UNIT
:
Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
3.
DESKRIPSI UNIT
:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan diperlukan
dan untuk
sikap mampu
perilaku
yang
menerapkan
Keahlian dalam Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
ELEMEN KOMPETENSI 1. Menyiapkan
KRITERIA UNJUK KERJA
perencanaan
1.1
Pilihan untuk pengadaan barang dan jasa ditetapkan
1.2
Rencana kontrak dikembangkan dari keputusan pengadaan barang dan jasa serta project management plan dengan menggunakan standar kontrak yang akan menghasilkan dokumen pengadaan dan kriteria evaluasi.
2.1
Kriteria evaluasi ditetapkan sebelum pelaksanaan tender yang memuat : pengertian kebutuhan, life cycle cost, kapabilitas secara teknik, pendekatan manajemen, pendekatan secara teknik, kemampuan keuangan, kapasitas produksi dan interes, besaran & jenis usaha, Referensi, memiliki hak paten)
2.2
Permintaan penawaran melalui advertensi, surat undangan, Bider conferences, dan pengembangan daftar penyedia jasa mampu, dokumen lelang, Proposal dan pemilihan sebagai pemenang ditetapkan.
3.1
Kesepakatan yang dituangkan dalam bentuk klausula-klausula untuk mewadahi kepentingan kedua belah pihak secara adil sesuai dengan
pengadaan barang dan jasa
2. Menyiapkan proses pemilihan Penyedia jasa / kontraktor
3. Memberikan kontribusi dalam pengelolaan
kontrak
administrasi kontrak
/
standar kontrak yang ada. Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
I-4
MODUL CMB-10
BAB I
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Pendahuluan
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA 3.2
Pelaksanaan kontrak barang dan jasa yang dipesan dimonitor dan dikendalikan sesuai kontrak
3.3
Kontrak sebagai pelaksanaan dan
pedoman pedoman
pengendalian digunakan mencapai tujuan proyek. 3.4
Informasi dipelihara memastikan pelaporan, tersedia.
untuk
mengenai pengadaan dan diatur untuk bahwa persyaratan bagi kerahasiaan dan audit
Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK) Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur. 1.3. Batasan / Rentang Variabel Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah : 1.
Kompetensi ini diterapkan dalam tim proyek kerja pelaksana pekerjaan
2.
Dokumen kontrak secara lengkap harus tersedia
3.
Ketentuan
dan
peraturan
daerah
setempat
yang
berkaitan
dengan
pelaksanaan pekerjaan dapat dikumpulkan 4.
Perlengkapan dan pengolahan data proyek dengan komputer diaplikasikan
1.4. Panduan Penilaian Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk kerja yang meliputi : -
Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
I-5
MODUL CMB-10
BAB I
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
-
Pendahuluan
Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan.
-
Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.
1.4.1. Kualifikasi Penilaian a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi sebagai assesor (penilai) antara lain :
Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji Kompetensi)
Melaksankan penilaian dan
Mereview Penilaian.
b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit yang
akan
didemonstrasi
dan
bila
ada
syarat-syarat
industri
perusahaannya lainnya muncul bias disyartkan untuk :
Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang dinilai.
Memperaktekkan
kecakapan
inter-personal
seperlunya
yang
diperukan dalam proses penilaian. c.
Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut termasuk :
Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek/ kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang
Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan
Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang kompeten menurut standar penilai
Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart pada proses tersebut
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
I-6
MODUL CMB-10
BAB I
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Pendahuluan
Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi. Adapun
acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI
adalah sebagai berikut : 1.4.2. Pengetahuan,
keterampilan
dan
sikap
perilaku
untuk
mendemonstrasikan kompetensi terdiri dari : 1. Perencanaan pengadaan. 2. Pelaksanaan tender 3. Perencanaan kontrak 4. Pelaksanaan kontrak 5. Pengendalian kontrak 6. Administrasi kontrak dan penutupan kontrak 1.4.3. Konteks Penilaian 1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya 2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori 3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK) 1.4.4. Aspek Penting Penilaian 1. Ketelitian dan kecermatan alam tugas pekerjaan dilokasi dan lingkungan pekerjaan dijalankan. 2. Kemampuan melakukan pemecahan persoalan mengacu dan ditetapkan sesuai ketentuan dokumen kontrak. 1.5. Sumber Daya Pembelajaran Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu : a. Sumber daya pembelajaran teori : -
OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top.
-
Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.
-
Materi pembelajaran.
-
Fasilitator
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
I-7
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
BAB I Pendahuluan
b. Sumber daya pembelajaran praktek : -
PC/ Lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang tidak familiar dengan computer.
-
Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta pelatihan dalam menghitung dan merencanakan manajemen konstruksi bangunan gedung.
c. Sumber daya manusia/ kualifikasi Pengajar/ Instruktur : seperti yang dijelaskan pada Panduan Pembelajaran halaman vii -
Kualifikasi Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya. Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
I-8
MODUL CMB-10
BAB II
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
BAB II PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PROYEK 2.1
UMUM Mengelola pengadaan proyek adalah proses untuk membeli atau memperoleh produk, jasa, atau hasil yang diperlukan dari luar proyek untuk melaksanakan pekerjaan Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan APBN/APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barang/jasa. Pengguna barang/jasa adalah kepala kantor/satuan kerja/pemimpin proyek/ pemimpin bagian proyek/pengguna anggaran Daerah/pejabat yang disamakan sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa dalam ligkungan unit kerja/proyek tertentu. Penyedia barang/jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang/layanan jasa.
Proses merencanakan pembelian dan cara memperolehnya.
Memenuhi kebutuhan proyek dengan memelih cara yang terbaik.
Dengan menyesuaikan Apa, bagaimana, berapa jumlahnya dan kapan harus dibeli atau diadakan.
Memperhitungkan potensi penyedia jasa.
Shedule juga sangat mempengaruhinya.
Risiko apa saja yang akan timbul didalam setiap pilihan keputusan untuk membuat atau membeli.
Juga jenis kontrak apa yang cocok dalam mengurangi atau memindahkan risiko kepada penyedia jasa.
2.2
PEMILIHAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PROYEK
2.2.1 MASUKAN / INPUT UNTUK RENCANA PENGADAAN BARANG & JASA PROYEK 2.2.1.1
Faktor Lingkungan Perusahaan Penyesuaian:
meliputi produk dan kondisi pasar, jasa dan hasil apa yang
tersedia di pasaran, dari siapa dan kondisi persyaratan apa?. Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
II-1
MODUL CMB-10
BAB II
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Jika perusahaan/institusi tidak memiliki bagian pembelian atau bagian kontrak, maka tim proyek akan membantu menyediakan sumberdaya dan tenaga ahli untuk melaksanakan aktivitas pengadaan proyek.
2.2.1.2
Proses Yang Dimiliki Perusahaan/Instansi Menyediakan kebijakan yang terkait dengan pengadaan, prosedur, panduan dan sistim pengelolaan, yang disesuaikan dengan pengembangan Rencana Manajemen Pengadaan/ procurement manangement plan dan pemilihan jenis kontrak yang akan digunakan. Kebijakan perusahaan/institusi sering memberikan batasan-batasan pada keputusan pengadaan. Contoh :
keterbatasan penggunaan bentuk kontrak, kesederhanaan PO (purchase order), keterbatasan kemampuan dalam menetapkan keputusan untuk membuat atau membeli,
kapasitas dan
kemampuan Penyedia Jasa
2.2.1.3
Pernyataan Cakupan/Lingkup Proyek Menjelaskan batas batas, persyaratan, keterbatasan, dan asumsi yang terkait dengan Lingkup Proyek/ project scope. Menyediakan informasi penting tentang kebutuhan proyek dan strategi yang disesuaikan selama proses Rencana Pengadan dan Pembelian. Contoh:
Pembatasan/Constraint
atau
Faktor
yang
membatasi
pilihan
Pembeli/pengguna dan penyedia/penjual: Ketersediaan pendanaan, keterbatasan tanggal penyerahan, keterbatasan kemampuan sumberdaya, kebijakan organisasi. Contoh:
Asumsi/Assumptions atau Faktor yang sementara dianggap betul
yang akan diperlukan dalam penyesuaian penyesuaian : Ketersedianya dari berbagai para penjual/penyedia atau penjual sebagai agent tunggal. Persyaratan dengan implikasi kontrak sesuai dengan undang-undang yang meliputi kesehatan, keselamatan, keamanan, pencapaian, ramah lingkungan, asuransi, hak paten, pemerataan kesempatan kerja, lisensi, dan surat ijin. Juga menyajikan daftar Serahan/deliverable dan kriteria keterimaan proyek dan yang dihasilkannya. Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
II-2
MODUL CMB-10
BAB II
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
2.2.1.4
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Struktur Uraian Pekerjaan (Wbs) WBS (Work Breakdown Structure) menyajikan hubungan diantara semua komponen proyek dan Serahan proyek/deliverable proyek. Lihat WBS dan kaitannya dengan Manajemen Pengadaan Proyek (Create WBS: Outputs) PMBOK ed.2004
2.2.1.5
Kamus struktur uraian pekerjaan (wbs. Dictionary) WBS dictionary menyajikan Pernyataan Pekerjaan/ statement of work secara rinci yang mengidentifikasikan Serahan/deliverable dan penjelasan pekerjaan disetiap komponen WBS yang diperlukan untuk menghasilkan setiap deliverable. Lihat WBS (WBS Dictionary) PMBOK ed.2004
2.2.1.6
Rencana Manajemen Proyek: Rencana Manajemen Proyek/Project management plan
menyajikan semua
perencanaan untuk pengelolaan proyek termasuk sub sub perencanaan seperti Rencana Manajemen Lingkup/scope management plan, Rencana Manajemen
Pengadaan/
procurement
management
plan,
Rencana
Manajemen Mutu/quality management plan, dan Rencana Manajemen Kontrak/ contract management plans yang mana memberikan petunjuk dan arahan pada Perencanaan Manajemen Pengadaan/procurement management planning. Output dari perencanaan lain yang sering disesuaikan termasuk :
Daftar Risiko, Berisi informasi yang terkait dengan identifikasi risiko, Risiko Owner, dan Penanganan Risiko.
Risiko yang ada relevansinya dengan perjanjian kontrak, meliputi perjanjian untuk asuransi, jasa dan item lain yang cocok, yang menjelaskan tanggungjawab para pihak untuk risiko khusus yang akan terjadi.
Persyaratan sumberdaya, jenis dan jumlah sumberdaya yang diperlukan pada setiap schedule kegiatan dalam paket pekerjaan.
Jadwal/Schedule Proyek, meliputi minimum suatu perencanaan tanggal mulai dan tanggal selesai pada setiap schedule kegiatan.
Estimasi biaya kegiatan, penilaian secara kuantitatif
dari biaya untuk
sumberdaya yang mungkin diperlukan dalam menyelesaikan kegiatan.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
II-3
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
BAB II Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Acuan biaya, Anggaran berbasis waktu dipakai sebagai acuan dalam mengukur, memonitor, dan mengendalikan seluruh kinerja biaya.
2.2.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK RENCANA PENGADAAN BARANG & JASA PROYEK 2.2.2.1
Analisis Pilihan Membuat Sendiri Atau Membeli Menetapkan apakah produk yang dibutuhkan dapat diproduksi dengan biaya yang efektif oleh perusahaan/institusi sendiri? Suatu evaluasi dari manfaat/keuntungan antara dikerjakan/dibuat sendiri atau menggunakan sumberdaya dari luar organisasi seperti: tenaga ahli, kapasitas, biaya, kompetensi utama, kerahasiaan usaha. dll. Besar pengaruhnya terhadap tujuan yang
lebih luas dan kompleks yang
dibutuhkan dengan waktu segera. Penyesuaian terhadap keamanan juga diperlukan untuk menggambarkan cara cara atau metode seperti pilihan untuk membuat sendiri ketika data sangat rahasia.
2.2.2.2
Kebijakan Pakar Tenaga ahli yang sering diperlukan untuk keahlian dalam bidang pembelian juga dapat digunakan untuk mengembangkan atau memodifikasi kriteria yang akan dipakai untuk mengevaluasi penawaran atau proposal yang dibuat oleh penyedia jasa/ penjual. Membantu dalam pembelian/pengadaan dengan persyaratan dan kondisi yang tidak standar.
2.2.2.3
Jenis-Jenis Kontrak Perbedaan pada jenis kontrak ada yang memiliki manfaat dan kekurangan, sesuai sudut pandang apakah dari Pihak Pembeli/Pengguna atau dari Penjual/ Penyedia Jasa. Berikut adalah jenis kontrak yang umumnya digunakan dalam pekerjaan jasa pemborongan : (Menurut Keppres 80, 3 Nop.2003).
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
II-4
MODUL CMB-10
BAB II
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
1) Berdasarkan bentuk imbalan; a. Kontrak Lump-sum Kontrak lump-sum pada pekerjaan jasa pemborongan adalah kontrak yang berdasarkan total biaya yang disepakati oleh para pihak pada waktu dilakukan negosiasi. Kontrak lump-sum dipilih untuk pekerjaan jasa pemborongan yang sifat pekerjaannya tidak rumit serta jenis pekerjaannya dan volumenya dapat ditentukan dan dihitung secara akurat.
Dalam kontrak lumpsum semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses pengadaan jasa pemborongan tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia jasa pemborongan kecuali dalam hal terjadi keadaan kahar (force majeure). Pembayaran
dilakukan
secara
bertahap
berdasarkan
tahap
penyelesaian pekerjaan jasa pemborongan. Keuntungan dan kerugian dengan kontrak lump-sum : Dari Sudut pandang Pemilik/Owner/Pengguna jasa o
Keuntunganya Mendapatkan harga rendah Anggaran dapat dikendalikan Staff/Owner tidak banyak Mendapatkan personel kontraktor yang lebih baik.
o
Kerugiannya Keterlibatanya kurang Membandingkan biaya pertama dengan mutu. Mendapat kejutan diawal
Dari Sudut pandang Kontraktor/Penyedia Jasa o
Keuntunganya Berpotensi mendapat keuntungan tinggi Partisipasi dari Pemilik proyek sedikit
o
Kerugiannya Berpotensi akan rugi tinggi
Ada biaya penawaran
Ada probabilitas untuk mendapatkan proyek. Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
II-5
MODUL CMB-10
BAB II
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
b. Harga Satuan Kontrak Harga satuan adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian
seluruh
pekerjaan
dalam
batas
waktu
tertentu,
berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya
masih
bersifat
perkiraan
sementara,
sedangkan
pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa. c. Gabungan Lump-sum dan Harga Satuan Kontrak Gabungan Lump-sum dan Harga Satuan adalah kontrak yang merupakan gabungan lump-sum dan harga satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan. d. Terima Jadi (Turn Key) Kontrak
Terima
Jadi
adalah
kontrak
pengadaan
barang/jasa
pemborongan atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi,
peralatan
dan
jaringan
utama
maupun
penunjangnya berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan. e. Persentase Kontrak Persentase adalah kontrak pelaksanaan jasa konsultansi di bidang konstruksi atau pekerjaan pemborongan tertentu, dimana konsultan yang bersangkutan menerima imbalan jasa berdasarkan persentase tertentu dari nilai pekerjaan fisik konstruksi/pemborongan tersebut,
2) Berdasarkan jangka waktu pelaksanaan a. Tahun Tunggal Kontrak Tahun Tunggal adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa 1 (satu) tahun anggaran. b. Tahun Jamak (multi years) Kontrak Tahun Jamak adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa lebih dari 1 (satu) tahun anggaran yang dilakukan atas persetujuan Menteri Keuangan untuk pengadaan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
II-6
MODUL CMB-10
BAB II
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
yang dibiayai APBN, Gubernur untuk pengadaan yang dibiayai APBD Propinsi, Bupati/Walikota untuk pengadaan yang dibiayai APBD Kabupaten/Kota. 3) Berdasarkan jumlah pengguna barang/jasa a. Kontrak Pengadaan Tunggal Kontrak Pengadaan Tunggal adalah kontrak antara satu unit kerja atau satu
proyek
dengan
penyedia
barang/jasa
tertentu
untuk
menyelesaikan pekerjaan terentu dalam waktu tertentu b. Kontrak Pengadaan Bersama Kontrak Pengadaan Bersama adalah kontrak antara beberapa unit kerja atau beberapa proyek dengan penyedia barang/jasa tertentu untuk menyelesaikan.
Menurut PMBOK ed 2004 : Jenis jenis Kontrak : 1) Fixed Price or Lump-Sum Contract terdiri dari : Fixed Firm Price (FFP) dan Fixed Price Incentive Fee (FPIF). 2) Cost Reimbursable contract terdiri dari : Cost Plus Fee (CPF) or Cost Plus Percentage of Cost (CPPC), Cost Plus Fixed Fee (CPFF), dan Cost Plus Incentive Fee (CPIF). 3) Time & Material (T&M) Contracts
2.2.3 OUTPUT/KELUARAN DARI RENCANA PENGADAAN BARANG & JASA PROYEK 2.2.3.1
Rencana Manajemen Pengadaan 1)
Jenis kontrak yang akan digunakan
2)
Siapa yang menyiapkan Harga Perkiraan Sendiri....
3)
Diperlukan kriteria evaluasi?
4)
Jika perusahaan memiliki organisasi Pengadaan,....
5)
Standard dokumen pengadaan jika diperlukan
6)
Pengelolaan beberapa penyedia jasa
7)
Koordinasi pengadaan dengan aspek lain seperti scheduling dan pelaporan progress.
8)
Adanya
pembatasan
dan
asumsi
yang
akan
berdampak
pada
perencanaan pembelian dan cara mendapatkannya. Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
II-7
MODUL CMB-10
BAB II
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
9)
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Penanganan perjalanan waktu yang diperlukan untuk membeli atau mengadakan jenis barang dari penyedia jasa dan mengkoordinasikan dengan pengembangan schedule proyek.
10)
Penanganan keputusan membuat atau membeli dan hubungkan kedalam estimasi sumberdaya kegiatan dan proses pengembangan schedule.
11)
Pengaturan tanggal setiap kontrak serahan dan koordinasi dengan pengembangan jadwal dan proses pengendalian.
12)
Mengidentifikasi
beberapa jaminan atau kontrak asuransi untuk
megurangi bentuk risiko proyek. 13)
Menetapkan arah untuk disajikan ke para penyedia jasa dalam mengembangkan dan memelihara kontrak WBS
14)
Menetapkan
format
yang
akan
digunakan
untuk
kontrak
pekerjaan/pemborongan 15)
Mengidentifikasi dengan pra-kualifikasi atau pasca-kualifikasi terhadap para penyedia jasa bila ada, untuk digunakan.
16)
Acuan standar Matriks pengadaan untuk digunakan mengelola kontrak dan mengevaluasi para kontraktor/penyedia barang & jasa.
Bisa lihat juga: Keppres No.: 80, tanggal 3 Nop 2003, tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, pada Penjelasan Bab 1, Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
2.2.3.2
Pernyataan Kontrak Pekerjaan Masing-masing kontrak pekerjaan menggambarkan, Items mana yang dibeli/diadakan atau diperoleh.
Dikembangkan dari lingkup proyek, WBS
proyek, dan WBS kamus. Menguraikan materi pengadaan secara detail dan jelas untuk mengijinkan calon para penyedia jasa menentukan pilihan apakah mereka mampu menyediakannya. Suatu Kontrak Pekerjaan menguraikan produk, jasa, atau hasil untuk disediakan oleh penyedia jasa (meliputi spesifikasi, kuantitas yang diinginkan, tingkatan mutu, kinerja, periode dari kinerja, tempat pekerjaan, dan persyaratan yang lain). Kontrak Pekerjaan ditulis dengan jelas, bersih, lengkap, dan ringkas. Dapat ditinjau kembali dan diperbaharui sesuai keperluan sampai proses pengadaan disepakati dengan penandatanganan kontrak
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
II-8
MODUL CMB-10
BAB II
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
2.2.3.3
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Keputusan Membuat Sendiri Atau Membeli Dokumen yang memuat keputusan produk, jasa ,atau hasil apa yang akan didapat atau yang akan dikembangkan oleh tim proyek. Hal ini termasuk keputusan untuk membeli polis asuransi atau jaminan pelaksanaan yang ditujukan pada beberapa yang teridentifikasi berisiko. Dokumen ini bisa dibuat sederhana sebagai suatu daftar pendek yang mempertimbangkan keputusan yang akan diambil.
2.2.3.4
Permintaan Perubahan Yaitu permintaan adanya perubahan pada Rencana Manajemen Proyek dan bagiannya dan komponen lain yang mungkin hasil dari Proses Pembelian dan Rencana Memperolehnya.
Perubahan yang diminta diproses untuk di-
disposisikan dan di-tinjau ulang melalui proses Pengendalian Perubahan yang Ter-integrasi (Integrated Change Control)
2.3
PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA PROYEK Pengadaan barang/jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip seperti: efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil tidak diskriminatif dan akuntabel. Memahami kebijakan umum, para pihak harus mematuhi etika dan mentaati Metode Pengadaan Barang/Jasa Pemborongan/Jasa Lainnya seperti berikut :
2.3.1
PELELANGAN/SELEKSI UMUM 1. Diumumkan secara luas 2. Untuk menciptakan persaingan sehat 3. Semua prinsipnya harus dilelang
2.3.2
PELELANGAN/SELEKSI TERBATAS 1. Lelang sulit dilaksanaan karena penyedia yang mampu mengerjakan diyakini terbatas. 2. Diumumkan secara luas dengan mencantumkan penyedia barang/jasa yang diyakini mampu melaksanakan pekerjaan
2.3.2.1 Kriteria Pelelangan terbatas : 1. Penyedia yang mampu mengerjakan diyakini terbatas. 2. Pekerjaan kompleks
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
II-9
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
2.3.3
BAB II Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
PELELANGAN LANGSUNG 1. Lelang sulit dilaksanaan/tidak akan mencapai sasaran. 2. Membandingkan penawaran dari beberapa penyedia yang memenuhi syarat 3. dilakukan negosiasi teknis dan harga secara bersaing.
2.3.3.1 Kriteria Pelelangan Langsung : 1. Pekerjaan dengan nilai < 100 juta rupiah. 2.3.4
PENUNJUKAN LANGSUNG 1. Tunjuk langsung ke 1 penyedia barang/jasa 2. Dilakukan nogosiasi teknis dan harga
2.3.4.1 Kriteria Penunjukan Langsung : 1. Keadaan Tertentu a. Darurat yang tidak bisa ditunda b. Pekerjaan Rahasia seijin Presiden c. Pekerjaa dengan nilai < 50 juta rupiah 2. Keadaan Khusus a. Tarif resmi Pemerintah. b. Pekerjaan spesifik (penyedia tunggal, pabrikan dan pemegang hak paten) c. Pekerjaa kompleks, penyedia yang mampu mengerjakan hanya satu. d. Merupakan hasil produksi usaha kecil yang mempunyai pasar dan harga yang stabil
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
II-10
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
BAB II Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
RANGKUMAN
Mengelola pengadaan proyek adalah proses untuk membeli atau memperoleh produk, jasa, atau hasil yang diperlukan dari luar proyek untuk melaksanakan pekerjaan Diantaranya :
Proses merencanakan pembelian dan cara memperolehnya.
Memenuhi kebutuhan proyek dengan memIlih cara yang terbaik.
Dengan menyesuaikan Apa, bagaimana, berapa jumlahnya dan kapan harus dibeli atau diadakan.
Memperhitungkan potensi penyedia jasa.
Shedule juga sangat mempengaruhinya.
Risiko apa saja yang akan timbul didalam setiap pilihan keputusan untuk membuat atau membeli.
Juga jenis kontrak apa yang cocok dalam mengurangi atau memindahkan risiko kepada penyedia jasa.
Didalam merencanakan pengadaan barang dan jasa proyek diperlukan masukan dari : (a) Faktor Lingkungan
Perusahaan , (b) Proses Yang Dimiliki Perusahaan/Instansi, (c)
Pernyataan Cakupan/Lingkup Proyek, (d) Struktur Uraian Pekerjaan (WBS), (e) Kamus struktur uraian pekerjaan (WBS. Dictionary), (f) Rencana Manajemen Proyek. Kemudian dengan menggunakan teknik dan cara untuk merencanakan pengadaan barang dan jasa proyek yaitu : (a) Analisis Pilihan Membuat Sendiri Atau Membeli, (b) Kebijakan Pakar, (c) Jenis-Jenis Kontrak. Dan keluaran dari perencanaan pengadaan barang dan jasa proyek adalah : (a) Rencana Manajemen Pengadaan, (b) Pernyataan Kontrak Pekerjaan, (c) Keputusan Membuat Sendiri Atau Membeli, (d) Permintaan Perubahan. Setelah perencanaan tersedia kemudian dilakukan proses pengadaan melalui pelelangan sesuai persyaratan.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
II-11
MODUL CMB-10
BAB II
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
LATIHAN/PENILAIAN MANDIRI
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/instruktur, maka pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur. Kode/Judul Unit Kompetensi :
INA.56303.13.09.10.07 : Menerapkan Sistim Manajemen Pengadaan Barang & Jasa Proyek (Project Procurement Management) Soal : No. 1.
Elemen Kompetensi/ KUK (Kriteria Unjuk Kerja)
Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/ Penilaian Mandiri
Berperan dalam perencanaan pengadaan dan pembelian 1.1 Pilihan untuk membeli atau 1.1.1 Kapan membuat sendiri ditetapkan dengan
mempertimbangkan
kekuatan
interen
eksternal
dan
memberikan
keputusan
membuat sendiri atau membeli? 1.1.2 Apa salah satu pertimbangan jika
dan
harus membeli ?
menjaga
kerahasiaan atau strategi lain.
1.1.3 Apa salah satu pertimbangan jika membuat sendiri.
1.2 Rencana
kontrak 1.2.1
Sebutkan jenis jenis kontrak yang
dikembangkan dari keputusan
akan
membuat atau membeli dan
merencanakan
project
berdasarkan imbalan?
management
dengan
plan
menggunakan
1.2.2
standar kontrak yang akan menghasikan pengadaan
dan
kembangkan
kontrak
di
kembangkan
merencanakan
pembelian
didalam
Sebutkan jenis jenis kontrak yang akan
dokumen
di
didalam kontrak
berdasarkan Waktu pelaksanaan?
dan kriteria evaluasi. 1.2.3
Ada
berapa
macam
jenis
pelelangan?
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
II-12
MODUL CMB-10
BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
BAB III PROSES PEMILIHAN PENYEDIA JASA / KONTRAKTOR 3.1.
UMUM Proses
seleksi
penyedia
barang/jasa
adalah
setelah
menerima
proposal/penawaran kemudian dievaluasi sesuai dengan kriteria, dan untuk memilih satu atau lebih penyedia barang/jasa yang mampu dan diterima sebagai penyedia barang/jasa. Penilaian
dimulai
dari
cara
penyampaian
dokumen
penawaran/proposal,
pembukaan doumen penawaran/proposal, evaluasi secara administrasi, evaluasi teknis, evaluasi kewajaran harga, penilaian kualifikasi, pembuatan berita acara hasil pelelangan hingga penetapan pemenang lelang.
3.2.
RENCANA MENGIKAT DENGAN KONTRAK
3.2.1
INPUT/ MASUKAN UNTUK RENCANA MENGIKAT DENGAN KONTRAK
3.2.1.1
Rencana Menejemen Pengadaan Seperti yang dijelaskan pada output dari rencana pengadaan barang dan jasa proyek (2.2.3.1 Bab II)
3.2.1.2
Pernyataan Kontrak Pekerjaan Seperti yang dijelaskan pada output
rencana pengadaan barang dan jasa
proyek (2.2.3.2 Bab II)
3.2.1.3
Keputusan Membuat Sendiri Atau Membeli Seperti yang dijelaskan pada output
rencana pengadaan barang dan jasa
proyek (2.2.3.3 Bab II)
3.2.1.4
Rencana Manajemen Proyek :
Dokumen output dari perencanaan yang lain, yang mungkin telah dimodifikasi
dan
perlu
untuk
ditinjau
lagi
sebagai
bagian
dari
pengembangan dokumentasi pengadaan. Khususnya, pengembangan dari
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-1
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
dokumentasi pengadaan yang sesuai dengan tanggal penyerahan yang dijadwalkan proyek.
3.2.2
PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK RENCANA MENGIKAT DENGAN KONTRAK
3.2.2.1 Standar Form/Borang Standar Form termasuk standar kontrak, standar uraian item pengadaan, draf perjanjian, daftar kriteria evaluasi proposal/penawaran, atau standar standar yang memiliki versi dari semua bagian-bagian dari dokumen penawaran yang diperlukan, termasuk standar form dari International.
3.2.2.2 Kebijakan Pakar Seperti yang dijelaskan pada Bab.II – 2.2.2.2
3.2.3
OUTPUT/ KELUARAN DARI RENCANA MENGIKAT DENGAN KONTRAK
3.2.3.1 Dokumen Pengadaan 1)
Jenis Dokumen Pengadaan a. Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pemborongan/Jasa Lainnya. -
Dokumen Pemilihan Penyedia Jasa.
-
Dokumen Pasca/Prakualifikasi
b. Dokumen Pengadaan Konsultansi -
Dokumen Pemilihan Penyedia Jasa
-
Dokumen Prakualifikasi
2) Informasi yang diperlukan dalam penyusunan Dokumen a. Peraturan perundang-undangan yang diterapkan b. Jenis Kontrak c. Sumber Dana d. Metode Pengadaan e. Nilai Kontrak f.
Standar-standar Nasional Indonesia dll.
3) Ketentuan Pokok a. Dokumen Pengadaan disiapkan oleh Panitia/pejabat pengadaan dan disyahkan Pengguna barang/jasa.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-2
MODUL CMB-10
BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
b. Isi harus lengkap dan jelas, serta tidak menimbulkan penafsiran jamak (multi tafsir) c. Perubahan (adendum) dokumen diperkenankan sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
4) Isi Dokumen Pemilihan Penyedia Jasa Format isian dokumen disesuaikan dengan kebutuhan, dapat dituangkan dalam bentuk Bab-bab atau Pasal-pasal) a. Pengumuman : Pengumuman memuat: Lingkup Pekerjaan, Persyaratan peserta, waktu dan tempat pengambilan dan pemasukan dokumen, serta penanggung jawab kegiatan pengadaan. b. Undangan kepada penyedia barang/jasa :
Tempat, tanggal, hari, dan waktu untuk memperoleh dokumen dan keterangan lainya.
Tempat, hari, tanggal, dan waktu pemberian penjelasan;
Tempat,
hari,
tanggal,
dan
waktu
penyampaian
dokumen
penawaran;
Alamat tujuan pengiriman dokumen penawaran;
Jadwal pelaksanaan pengadaan sampai dengan penunukan pemenang.
c. Instruksi kepada peserta pengadaan
Instruksi umum :
Lingkup Pekerjaan
Sumber Dana
Persyaratan dan Kualifikasi penyedia barang/jasa
Jumlah dokumen penawaran
Peninjauan Lokasi (kalau diperlukan)
Uraian Dokumen :
Isi dokumen
Penjelasan isi dokumen
Perubahan
isi
dokumen
(batas
akhir
waktu
adendum,
pernyataan bahwa dokumen addendum bagian dari dokumen pemilihan penyedia , serta kewajiban menyampaikan dokumen adendum) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-3
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Penyiapan penawaran :
Persyaratan bahasa yng digunakan
Penulisan
harga
penawaran
(penawaran
untuk
seluruh
pekerjaa, kewajiban untuk mengisi harga satuan, perlakuan terhadap harga yang dicantumkan nol, mata uang penawaran dan cara pembayaran, masa berlaku penawaran, surat jaminan penawaran, serta bentuk penawaran alternatif).
Ketentuan Surat Jaminan Penawaran :
Nilai jaminan ditentukan secara nominal antara 1% s.d 3% dari HPS;
d. Bentuk penawaran:
Dokumen penawaran terdiri dari: 1 (satu) asli dan beberapa copy dimana setiap halaman/ dikoreksi atas kesalahan harus diparaf oleh orang yang sama dengan yang menandatangani surat penawaran.
Surat penawaran ditandatangani oleh Direktur Utama/penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya/kepala cabang/wakil dari konsursium utama.
e. Pemasukan Penawaran :
Tatacara penyegelan dan penyampulan.
Penandaan sampul ”asli”, ”copy”, ”data administrasi dan teknis”, ”data harga penawaran”
Batas akhir pemasukan, memuat tanggal, hari dan waktu pemasukan terkhir
f.
Perlakuan terhadap penawaran yang terlambat;
Larangan post bidding
Pembukaan Penawaran dan Evaluasi
Prosedur pembukaan penawaran termasuk pembuatan berita acara;
Kerahasiaan proses
Klarifikasi dokumen penawaran
Pemeriksaan kelengkapan dokumen penawaran
Koreksi aritmatik
Konversi kedalam mata uang tunggal
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-4
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Sistem evaluasi penawaran: kriteria, formulasi, dan tatacara evaluasi, serta penilaian preferensi harga.
g. Penetapan pemenang pengadaan
Kriteria pemenang
Wewenang pengguna barang/jasa untuk menerima dan menolak penawaran
Pengumuman pemenang
Syarat penandatanganan kontrak
Surat jaminan pelaksanaan
h. Syarat-syarat kontrak i.
Data kontrak
j.
Spesifikasi teknik
k. Daftar kuantitas dan harga 3.2.3.2
Kriteria Evaluasi
Memahami kebutuhan
Overall or life-cycle cost
Kemampuan teknis
Pendekatan secara manajemen
Pendekatan secara teknis
Kapasitas keuangan
Kapasitas produksi dan peminatan dalam pemenuhan persyaratan
Besar dan jenis usaha
Referensi
Hak paten
Dapat juga dilihat pada: Standar Pelelangan Nasional dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi dan Konsultansi. (Pedoman Evaluasi Penawaran Jasa Pemborongan, Konsultansi, Pemasok Barang dan Jasa Lainnya). (hal.175)
3.2.3.3
Pernyataan Kontrak Pekerjaan (Di Perbaharui) Memperbaharui diantara satu atau lebih pernyataan kontrak pekerjaan bisa teridentifikasi sepanjang dokumen pengadaan dikembangkan. Pernyataan kontrak pekerjaan dapat diperbaharui berdasarkan adanya perubahan yang mendapaatkan persetujuan.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-5
MODUL CMB-10
BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
3.3.
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
PENETAPAN PEMENANG LELANG Sebelumnya melalui permintaan penawaran yang prosesnya sebagai berikut : Proses untuk mendapatkan respon atas permintaan penawaran kepada penyedia barang/jasa, seperti penawaran tender, proposal dari calon peserta lelang yang berisi bagaimana persyaratan proyek dapat terpenuhi.
Proses untuk mendapatkan respon atas permintaan penawaran kepada penyedia barang/jasa, seperti penawaran tender, proposal dari calon peserta lelang yang berisi bagaimana persyaratan proyek dapat terpenuhi. 3.3.1
3.3.1.1
INPUT/ MASUKAN BARANG/JASA
UNTUK
PERMINTAAN
PENAWARAN
PENYEDIA
Proses Yang Dimiliki Perusahaan/Instansi Beberapa instansi sebagai bagian dari aset organisasi/instansi, memelihara daftar atau file
informasi tentang kemampuan Penyedia Barang/Jasa
sebelumnya, yang disebut calon peserta tender, dimana bisa mengajukan untuk mengikuti tender, mengajukan proposal, mengajukan penawaran pekerjaan. Daftar ini pada umumnya memiliki informasi yang terkait dengan pengalaman yang lalu dan calon penyedia jasa memiliki karakter khusus. Daftar penyedia jasa ini biasanya yang sudah terpilih dengan cara prakualifikasi 3.3.1.2
Rencana Manajemen Pengadaan Seperti yang dijelaskan pada Bab. II. 2.2.3.1
3.3.1.3
Dokumen Pengadaan Seperti yang dijelaskan pada sebelumnya.
3.3.2
3.3.2.1
PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK PERMINTAAN PENAWARAN PENYEDIA BARANG/JASA Rapat Penjelasan Sebelum tender/lelang dan proposal/penawaran diajukan, maka perlu diadakan Aanwijzing (contractor conferences, vendor conferences, and preBid conferences) untuk menyiapkan calon penyedia barang/jasa dalam memenuhi persyaratan tender. Peserta rapat penjelasan adalah mereka yang telah dinyatakan lulus prakualifikasi dan (telah masuk kedalam daftar pendek pengguna barang/jasa).
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-6
MODUL CMB-10
BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Prosedur didalam rapat penjelasan mengikat sepanjang sesuai dengan persyaratan pelelangan/tender.
Penjelasan Lelang (Aanwijzing) adalah penjelasan lelang dilakukan ditempat dan pada waktu yang ditentukan, dihadiri oleh para penyedia barang/jasa yang terdaftar dalam daftar peserta lelang
Ketidak hadiran penyedia barang/jasa pada saat penjelasan lelang tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran,
Pada acara penjelasan lelang, harus dijelaskan kepada
peserta lelang
mengenai: Metode penyelenggaraan, penyampaian penawaran, acara pembukaan, metode evaluasi, hal hal yang menggugurkan penawaran, besaran, masa berlaku dan penjaminan. 3.3.2.2
Menjelaskan pasal demi pasal dokumen lelang.
Iklan/Pengumuman Lelang Daftar calon penyedia barang/jasa sering mendapatkan informasi secara luas dengan pemasangan iklan di media masa seperti surat kabar bertaraf nasional termasuk keterbukaan yang dijelaskan pada Keppres 80. Pengumuman/iklan terkait dengan pengadaan diumumkan secara luas melalui media termasuk dengan e procurement. Dapat lebih dipahami pada Manajemen Komunikasi Proyek
3.3.2.3
Pengembangan Daftar Penyedia Barang/Jasa Mampu Daftar Rekanan Mampu dapat dikembangkan dari aset institusi yang sudah ada. Meskipun daftar sudah tersedia, tim proyek juga mengembangkan dari sumber sendiri. Informasi ini secara umum tersedia di Web Site, directory, lokal asosiasi, katalog. Informasi rinci dapat diperoleh dengan datang langsung disumbernya atau kontak dengan pelanggan yang lalu.
3.3.3
OUTPUT/ KELUARAN BARANG/JASA
DARI
PERMINTAAN PENAWARAN PENYEDIA
3.3.3.1 Daftar Penyedia Barang/Jasa Mampu Daftar Rekanan Mampu/dinyatakan lulus dalam pra-kualifikasi adalah mereka yang akan diminta untuk mengikuti tender atau mengajukan penawaran/ proposal.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-7
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
3.3.3.2 Dokumen Paket Pengadaan Dokumen paket pengadaan adalah permintaan formal yang disiapkan oleh pengguna jasa/pembeli untuk dikirim kepada penyedia barang/ jasa dan berbasis pada kesiapan penyedia barang/jasa dalam memenuhi persyaratan tender untuk produk, jasa atau hasil yang digambarkan dan dijelaskan dalam dokumen pengadaan. Pemaketan Pekerjaan : 1) Dalam penentuan paket pengadaan, pengguna barang/jasa bersama panitia, wajib memaksimalkan pengguna produksidalam negeri dan perluaan kesempatan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil, tanpa mengabaikan prinsip efesiensi, kesatuan sistem barang/jasa. 2) Mengumumkan secara luas paket pekerjaan dan rencana pelaksanaan pengadaan sebelum proses pemilihan penyedia barang/jasa dimulai. 3) Pengguna barang/jasa dilarang: a. Memecah pengadaan barang/jasa menjadi beberapa paket dengan maksud untuk menghindari pelelangan. b. Menyatukan/
memusatkan
beberapa
kegiatan
yang
tersebar/
menyatukan/ menggabung beberapa paket pekerjaan yang menurut sifat pekerjaan dan besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh usaha kecil termasuk koperasi kecil menjadi satu paket untuk dilaksanakan oleh perusahaan/koperasi menengah dan/atau besar; c. Menentukan kriteria, persyaratan yang diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang tidak obyektif......(67)
3.3.3.2
Proposal/Penawaran Proposal adalah dokumen yang disiapkan oleh penyedia barang/jasa yang menjelaskan kemampuan penyedia barang/ jasa dan memiliki minat untuk menyediakan produk, jasa atau hasil sesuai dengan persyaratan dalam dokumen pengadaan. Diserahkan/disampaikan secara formal Contoh: sesuai Bab II Penyampaian, Pembukaan dan Evaluasi Dokumen Penawaran, pada Pedoman Evaluasi Penawaran Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) (228). Atau menyesuaikan
persyaratan di sektor masing-
masing.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-8
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
3.4.
SELEKSI PENYEDIA BARANG/JASA
3.4.1
INPUT/ MASUKAN UNTUK SELEKSI PENYEDIA BARANG/JASA
3.4.1.1 Proses Yang Dimiliki Perusahaan/Instansi Melibatkan pengadaan proyek secara khas memiliki kebijakan formal yang berdampak pada evaluasi proposal/penawaran. Metode seleksi penyedia barang/jasa sudah diberikan rambu rambu pada Keppres 80, namun untuk sektor lain dan swasta dapat menyesuaikannya.
3.4.1.2 Rencana Manajemen Pengadaan Seperti yang dijelaskan sebelumnya
3.4.1.3 Kriteria Evaluasi Seperti yang dijelaskan sebelumnya meliputi contoh dari para supplier yang memproduksi produk, jasa, hasil sebelumnya untuk tujuan menyiapkan cara mengevaluasi kemampuan para supplier
dan mutu produk.
Termasuk
peninjauan ulang sejarah para supplier terhadap para kontraktor lain.
3.4.1.4
Dokumen Paket Pengadaan Seperti yang dijelaskan sebelumnya
3.4.1.5
Proposal/Penawaran Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Proposal/ penawaran yang disiapkan oleh penyedia barang/jasa untuk merespon dokumen paket pengadaan dan sebagai informasi dasar yang akan digunakan oleh panitia pengadaan dalam memilih satu atau lebih penyedia barang/jasa yang sukses. Bentuk penawaran dan cara penyampaiannya sesuai dengan dokumen lelang. Atau sesuai Standar Dokumen Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa Konstruksi (179).
3.4.1.6
Daftar Penyedia Barang/Jasa Mampu Seperti yang dijelaskan sebelumnya
3.4.1.7
Rencana Manajemen Proyek Menyiapkan seluruh rencana untuk mengelola proyek dan termasuk sub bagian rencana dan komponen lain. Untuk memperluas ketersediaan dokumen
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-9
MODUL CMB-10
BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
komponen lain yang disesuaikan sepanjang proses seleksi penyedia barang/jasa termasuk penyesuaian dokumen sebagai berikut :
Daftar risiko
Risiko relevansi dengan kontrak perjanjian
(Seperti yang dijelaskan sebelumnya) 3.4.2
PENGGUNAAN
TEKNIK
DAN
CARA
UNTUK
SELEKSI
PENYEDIA
BARANG/JASA 3.4.2.1
Sistem Pembobotan Suatu metoda pengukuran data kualitatif untuk memperkecil efek dari prasangka pribadi pada seleksi penyedia jasa. Melibatkan penggunaan suatu bobot yang kuantitatif ke masing-masing kriteria evaluasi, menilai calon para penyedia jasa
pada kriteria masing-masing,
mengalikan bobot dengan rate, dan total produk
untuk menghitung suatu
keseluruhan score. Dapat mengikuti Contoh: pada C. Evaluasi Dokumen Penawaran (evaluasi Administrasi, Teknis, Kewajaran Harga, Penilaian Kualifikasi) Pedoman Evaluasi Penawaran Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) (230). 3.4.2.2
Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
Setiap pengadaan harus dibuat HPS (Harga Perkiraan Sendiri)
HPS dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan
data yang dapat
dipertanggung jawabkan,
Disusun oleh Panitia/Pejabat pengadaan
Disahkan oleh pengguna barang/jasa.
Nialai total HPS tidak bersifat rahasia (diumumkan pada saat penjelasan menjadi
dokumen pengadaan) sebagai upaya transparansi
bahan
pertimbangan
penyedia
barang/jasa
acara dan dalam
memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh.
Rincian HPS rahasia, sebagai alat negosiasi dan untuk mencegah keseragaman dalam metode pelaksanaan pekerjaan dan
HPS sudah memperhitungkan PPN, overhead & profit, tetapi tidak boleh memperhitungkan PPh, biaya lain-lain, biaya tak terduga.
Sistem koridor >80% HPS dan <100% HPS tidak dipakai lagi.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-10
MODUL CMB-10
BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
3.4.2.2 Sistem Penyaringan Melibatkan penetapan persyaratan minimum tentang kinerja dari satu atau lebih kriteria evaluasi, dan dapat menggunakan suatu sistem pembobotan dan HPS Sebagai contoh: seorang calon penyedia jasa boleh jadi diminta untuk mengusulkan seorang manager proyek yang mempunyai kualifikasi khusus sebelum syarat pada penawaran/proposal akan dipertimbangkan. Sistem ini mengharuskan para penyedia barang/jasa yang tidak memenuhi persyaratan minimum. Dapat menggunakan Lampiran 1 Keppres No.: 80, tanggal 3 Nop 2003, tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah,
Bab 1: Persiapan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. No. C. Penetapan Sistem Pengadaan yang dilakukan Penyedia Barang/Jasa (68). 3.4.2.3 Negosiasi Kontrak Melakukan klarifikasi, struktur dan persyaratan kontrak sehingga kesepakatan kontrak dapat tercapai sebelum kontrak ditandatangani. Negosiasi kontrak menyimpulkan dengan suatu dokumen yang dapat ditandatangani oleh Pemberi tugas/pemilik proyek/pengguna jasa dan penyedia jasa, hal ini disebut kontrak. 3.4.2.4 Sistem Rating Penyedia Barang/Jasa Dikembangkan dibeberapa organisasi dan menginformasikan rating mutu, kinerja serahan, pemenuhan kontrak dan prestasi penyedia barang/jasa yang lalu. Dokumen evaluasi Kinerja penyedia jasa
yang dihasilkan selama proses
Administrasi Kontrak yang lalu adalah salah satu sumber informasi yang relevan. Sistem rating ini digunakan sebagai tambahan dalam mengevaluasi dengan sistem screening untuk menseleksi penyedia jasa.
3.4.2.5
Kebijakan Pakar Digunakan
untuk
mengevaluasi
proposal
penyedia
barang/jasa,
dan
diselesaikan oleh multi disiplin, seperti keahlian Kontrak, Hukum, Keuangan, Akuntansi, Teknik, Perencana, Peneliti, Pemasaran, Pabrikan. 3.4.2.6
Teknik Evaluasi Penawaran/Proposal Penetapan Metode Evaluasi Penawaran :
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-11
MODUL CMB-10
BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Evaluasi Penawaran : 1)
Evaluasi penawaran untuk pengadaan barang/jasa pemborongan/jasa lainya : a. Sistem Gugur dengan urutan proses penilaian dengan sistem ini adalah sebagai berikut :
Evaluasi Administrasi penawaran yang memenuhi syarat pada pembukaan penawaran,
Evaluasi
Administrasi
kelengkapannya
dan
keabsahan
administrasi
Hasilnya
Memenuhi
syarat
dan
tidak
memenuhi
syarat
administrasi. 2)
Evaluasi Teknis
Evaluasi teknis terhadap penawaran yang memenuhi persyaratan/ lulus administrasi
Hasilnya memenuhi syarat teknis (lulus) atau tidak memenuhi syarat teknis (gugur).
3)
Evaluasi Harga
Hanya dilakukan terhadap penawar yang dinyatakan lulus/memenuhi persyaratn administrasi dan teknis.
Berdasarkan
hasil
evaluasi
harga,
Panitia/pejabat
pengadaan
membuat daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan harga penawaran terendah dan mengusulkan penawar terendah sebagai calon pemenang. 3.4.3 3.4.3.1
OUTPUT/ KELUARAN DARI PEMILIHAN/SELEKSI PENYEDIA BARANG/JASA Penyedia Barang/Jasa Terpilih Penyedia jasa terpilih adalah penyedia barang/jasa yang telah diputuskan menjadi pemenang dari hasil evaluasi proposal/ penawaran dan telah diklarifikasi/ negosiasi kontrak.
3.4.3.2
Kontrak Kontrak diberikan kepada penyedia barang/jasa terpilih, kontrak bisa kompleks atau sederhana seperti PO (Purchase Order). Kontrak adalah suatu hubungan hukum antara dua orang atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain, dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-12
MODUL CMB-10
BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Perikatan timbul akibat adanya perjanjian. Perjanjian yang tertulis disebut kontrak. Tidak selalu suatu perjanjian dibuat secara tertulis. Bersumber dari perjanjian, perikatan juga bersumber/lahir dari Undangundang. Pasal 1233 KUHP Perdata, dikatakan: tiap perikatan dilahirkan baik dari perjanjian maupun karena undang-undang. Huruf C Bab II Lampiran I Keppres No. 80/2003 memuat ketentuan mengenai surat perjanjian pengadaan barang/jasa sebagai berikut: Kerangka surat perjanjian pengadaan barang/jasa terdiri dari: a. Pembukaan (Komparasi) Pembukaan adalah bagian dari surat perjanjian yang meliputi: 1) Judul Kontrak; 2) Nomor Kontrak; 3) Tanggal Kontrak; 4) Kalimat Pembuka; 5) Penandatanganan Kontrak; 6) Para Pihak Dalam Kontrak; b. Isi 1) Pernyataan bahwa para pihak telah sepakat atau setuju untuk mengadakan kontrak mengenai obyek yang dikontrakkan sesuai dengan jenis pekerjaannya; 2) Pernyataan bahwa para pihak telah menyetujui besarnya harga kontrak. Harga kontrak harus ditulis dengan angka dan huruf, serta rincian sumber pembiayaannya; 3) Pernyataan
bahwa
ungkapan-ungkapan
dalam
perjanjian
harus
mempunyai makna yang sama seperti yang tercantum dalam kontrak; 4) Pernyataan bahwa kontrak yang dibuat ini meliputi beberapa dokumen dan merupakan satu kesatuan yang disebut kontrak; 5) Pernyataan bahwa apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang ;ada dalam dokumen-dokumen perjanjian/ kontrak maka yang dipakai < adalah dokumen urutannya lebih dulu; 6) Pernyataan mengenai persetujuan para pihak untuk melaksanakan kewajibannya masing-masing, yaitu pihak pertama membayar harga kontrak dan pihak kedua melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan dalam kontrak;
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-13
MODUL CMB-10
BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
7) Pernyataqan mengenai jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, yaitu kapan dimulai dan diakhirinya pekerjaan tersebut. 8) Pernyataan mengenai kapan mulai efektif beriakunya kontrak. c. Penutup Penutup adalah bagian surat perjanjian yang memuat: 1) Pernyataan bahwa para pihak dalam perjanjian ini telah menyetujui untuk melaksanakan perjanjian sesuai ketentuan peraturan perundangundangan
yang
berlaku
di
Indonesia
padahari
dan
tanggal
penandatangana perjanjian tersebut; 2) Tanda tangan paa pihak dalam surat perjanjian dengan dibubuhi meterai
Sesuai ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, Kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya harus memuat uraian mengenai: a. Para pihak, yang memuat secara jelas identitas para pihak; b. Rumusan pekerjaan, yang memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai pekerjaan, batasan waktu pelaksanaan; c. Masa pertanggungan dan/atau pemeliharaan, yang jangka waktu
pertanggungan
dan/atau
memuat tentang
pemeliharaan yang
menjadi
tanggung jawab penyedia jasa; d. Tenaga ahli, yang memuat ketentuan tentang jumlah, klasifikasi dan kualifikasi tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi; e. Hak dan kewajiban, yang memuat hak pengguna jasa untuk mernperoleh hasil
pekerjaan
konstruksi
serta
kewajibannya
untuk memenuhi
ketentuan yang diperjanjikan serta hak penyedia jasa untuk'mernperoleh informasi dan imbalan jasa serta kewajibannya melaksanakan pekerjaan konstruksi; f.
Cara pembayaran, yang memuat ketentuan tentang kewajiban pengguna jasa dalam melakukan pembayaran hasil pekerjaan konstruksi;
g. Cidera janji, yang memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal salah
satu
pihak
tidak
melaksanakan
kewajiban
sebagaimana
diperjanjikan; h. Penyelesaian perselisihan, yang memuat ketentuan tentang tata cara penyelesaian perselisihan akibat ketidaksepakatan;
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-14
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
i.
BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Pemutusan kontrak kerja konstruksi, yang memuat ketentuan tentang pemutusan
kontrak; kerja konstruksi
yang
timbul
akibat tidak dapat
dipenuhinya kewajiban salah satu pihak; j.
Keadaan memaksa (force majeure), yang memuat ketentuan tentang kejadian yang tirnbul di luar kemauan dan kemampuan para pihak, yang menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak;
k. Kegagalan bangunan, yang memuat ketentuan tentang kewajiban penyedia jasa dan/atau pengguna jasa atas kegagalan bangunan; l.
Perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan tenaga kerja;
m. Aspek lingkungan, yang memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan ketentuan tentang lingkungan. Dengan ketentuan tersebut, maka kontrak kerja konstruksi yang tidak memuat ketiga belas uraian tersebut dapat dinyatakan sebagai cacat hukum. 3.4.3.3
Rencana Manajemen Kontrak Untuk pembelian dan memperoleh barang/ jasa yang berarti, suatu rencana untuk mengadministrasikan kontrak adalah disiapkan berdasarkan item jenis khusus dari pembeli/ pengguna barang/jasa sesuai dokumen kontrak
dan
penyerahan hasil dan persyaratan kinerja dari pembeli/ pengguna barang/ jasa dan penyedia barang/ jasa terpenuhi. Rencana melingkupi kegiatan kontrak administrasi sepanjang hidup kontrak. Setiap rencana manajemen kontrak adalah sub bagian dari rencana manajemen proyek. Manajemen Kontrak : Kegiatan untuk mengelola suatu kontrak agar kontrak tersebut dapat digunakan sebagai pedoman, dan sebagai alat pengendalian pelaksanaan pekerjaan. Manajemen Kontrak meliputi : o
Kegiatan penyusunan kontrak,
o
Kegiatan penggunaan kontrak sebagai pedoman pelaksanaan,
o
Kegiatan menggunakan kontrak sebagai alat pengendalian,
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-15
MODUL CMB-10
BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
o
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Kegiatan melakukan administrasi terhadap pembuatan, penggunaan sebagai pedoman pelaksanaan, dan penggunaan sebagai alat pengendali dari kontrak tersebut.
3.4.3.4
Ketersediaan Sumberdaya Informasi ketersediaan, jumlah sumberdaya khusus dan tanggal penempatan dapat mengetahui mana yang dapat dipakai atau harus idle.
3.4.3.5
Rencana Manajemen Pengadaan (Diperbaharui) Diperbaharui
cerminan
dari
disetujuinya
permintaan
perubahan
yang
berdampak pada manajemen pengadaan. 3.4.3.6
Permintaan Perubahan Permintaan perubahan terhadap Rencana Manajemen Proyek dan sub bagian rencana dan komponen lain, seperti schedule proyek, dan rencana manajemen pengadaan mungkin hasil dari proses seleksi penyedia barang/jasa. Permintaan perubahan diproses untuk meninjau ulang dan disposisi melalui Proses Pengendalian Perubahan Terintegrasi.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-16
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
RANGKUMAN Proses pemilihan penyedia Jasa/Barang dilakukan setelah keputusan membuat atau membeli ditetapkan. Membuat rencana pengikatan dengan kontrak yang keluarannya adalah Dokumen Kontrak, kriteria evaluasi penyedia barang/jasa. Meminta proposal/ penawaran dengan undangan/iklan atau sebelumnya melakukan pra qualifikasi atau pasca kualifikasi,
dengan menggunakan kriteria evaluasi maka dapat
dipilih Penyadia Jasa yang mempunyai kualifikasi sesuai persyaratan. Dilakukan pengikatan dengan kontrak yang jenisnya telah disepakati , dan didalamnya terkandung beberapa klausul yang seimbang diantara para pihak. Didalam mengikat dengan kontrak diperlukan perencanaan dengan masukan sebagai berikut : (a) Rencana Menejemen Pengadaan, (b) Pernyataan Kontrak Pekerjaan, (c) Keputusan Membuat Sendiri Atau Membeli, (d) Rencana Manajemen Proyek. Kemudian diproses dengan menggunakan teknik dan cara sebagai berikut : (a) Standar Form/ Borang, (b) Kebijakan Pakar yang akan menghasilkan keluaran sebagai berikut : (a) Dokumen Pengadaan, (b)
Pernyataan Kontrak Pekerjaan
(diperbaharui). Kemudian
ditatapkan pemenang lelang melalui proses masukan permintaan penawaran penyedia barang/ jasa yaitu : (a) Proses Yang Dimiliki Perusahaan/ Instansi, (b) Rencana Manajemen Pengadaan, (c) Dokumen Pengadaan. Dengan proses menggunakan teknik dan cara sebagai berikut : (a) Rapat Penjelasan , (b) Iklan/ Pengumuman Lelang, (c) Pengembangan Daftar Penyedia Barang/ Jasa Mampu sehingga menghasilkan : (a) Daftar Penyedia Barang/ Jasa Mampu,(b) Dokumen Paket Pengadaan,(c) Proposal/ Penawaran. Proses selanjutnya di seleksi dengan masukan sebagai berikut : (a) Proses Yang Dimiliki Perusahaan/ Instansi,(b) Rencana
Manajemen Pengadaan,(c) Kriteria
Evaluasi,(d) Dokumen Paket Pengadaan,(e) Proposal/ Penawaran,(f) Daftar Penyedia Barang/Jasa Mampu,(g) Rencana Manajemen Proyek diseleksi dengan cara: (a) Sisti Pembobotan, (b) Harga Perkiraan Sendiri (HPS),(c) Sistem Penyaringan,(d) Negosiasi Kontrak, (e) Sistem Rating Penyedia Barang/ Jasa,(f) Kebijakan Pakar, (g) Teknik Evaluasi Penawaran/ Proposal. Yang akan menghasilkan : (a) Penyedia Barang/ Jasa Terpilih,(b) Kontrak, (c) Rencana Manajemen Kontrak,(d) Ketersediaan Sumberdaya,(e) Rencana Manajemen Pengadaan (Diperbaharui), (f) Permintaan Perubahan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-17
MODUL CMB-10
BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
LATIHAN/PENILAIAN MANDIRI Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/instruktur, maka pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur.
Kode/Judul Unit Kompetensi : INA.56303.13.09.10.07 : Menerapkan sistem Manajemen Pengadaan Barang & Jasa Proyek (Project Procurement Management)
Soal : No. 2.
Elemen Kompetensi/ KUK (Kriteria Unjuk Kerja) Berperan pemilihan /kontraktor
Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/ Penilaian Mandiri
dalam proses Penyedia jasa
2.1 Kriteria evaluasi ditetapkan 2.1.1 sebelum pelaksanaan tender yang memuat : pengertian 2.1.2 kebutuhan, life cycle cost, kapabilitas secara teknik, pendekatan manajemen, 2.1.3 pendekatan secara teknik, kemampuan keuangan, kapasitas produksi dan interes, besaran & jenis usaha, Referensi, memiliki hak paten)
Untuk apa kriteria evaluasi diberikan sebelum tender?
2.2 Permintaan penawaran 2.2.1 melalui advertensi, surat undangan, Bidder 2.2.2 conferences, dan pengembangan daftar penyedia jasa mampu, 2.2.3 dokumen lelang, Proposal dan pemilihan sebagai pemenang ditetapkan.
Apa salah satu syarat pengumum tender?
Apa yang dimaksud dengan Life cycle costing? Pada barang/jasa tertentu, penyedia barang/jasa hanya satu dan kondisinya darurat tidak ada pilihan lain apa yang diputuskan?
Apa yang sanggah?
dimaksud
masa
Kapan Aanwijzing penjelasan dilaksanakan?
/rapat
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
III-18
MODUL CMB-10
BAB IV
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
BAB IV PENGELOLAAN KONTRAK/ADMINISTRASI KONTRAK 4.1.
UMUM Melaksanakan
administrasi
kontrak
adalah
kegiatan
pencatatan
dan
pendokumentasian setiap tahapan kontrak, sehingga kontrak tersebut betul-betul terdokumentasi dengan baik. Dilakukan untuk mengetahui secara jelas hal-hal yang dilakukan selama proses perencanaan/penyusunan, pelaksanaan, dan pengendalian. Dokumen ini disusun secara sistimatis, dan mempunyai cacatan waktu dan tempat dimana kegiatan tersebut terjadi. Administrasi kontrak akan memberikan gambaran berupa data pada pihak-pihak yang terlibat dalam proyek apakah Penyedia Jasa atau pun Pengguna Jasa. Jika antara pihak terjadi sengketa atau perbedaan pandangan dalam satu atau beberapa kegiatan tertentu, maka selain kontrak dijadikan sebagai bahan rujukan, maka administrasi dalam bentuk dokumentasi akan membantu untuk memperjelas masalah. Jika penyelesaian persengketaan sampai pada tingkat pengadilan atau arbitrase, maka administrasi kontrak yang baik akan sangat membantu untuk memecahkan atau mencari keputusan yang paling tepat bagi para pihak yang bersengketa.
4.2.
BENTUK KLAUSUL-KLAUSUL Perencanaan untuk mengadakan pengikatan (kontrak) merupakan kegiatan awal dalam manajemen kontrak. Pada kegiatan ini Pihak yang terlibat adalah Pihak Penyedia Barang/Jasa dan Pihak Pengguna Barang/Jasa. Kedua Pihak saling memberikan masukan mengenai klausul-klausul yang diusulkan yang akan dimasukkan dalam kontrak.
Pada tahapan ini semua kegiatan harus
diadministrasikan secara baik, sehingga jika pada saat terjadi sengketa antara para pihak dalam hal klausul kontrak, maka dokumentasi dari rencana mengontrakan
dapat dijadikan rujukan untuk melihat kontrak dengan sudut
pandang yang sama.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
IV - 1
MODUL CMB-10
BAB IV
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
Pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka rencana kontrak membuat kontrak dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan, karena kontrak dan seluruh lampirannya merupakan satu kesatuan Pada tahap berikutnya dalam kegiatan rencana kontrak membuat kontrak sebagai alat ukur untuk mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan oleh Pengguna Jasa. Rencana kontrak akan membuat kontrak sebagai alat pengendalian.
4.3.
MEMONITOR DAN MENGENDALIKAN PELAKSANAAN KONTRAK BARANG DAN JASA Melaksanakan
administrasi
kontrak
adalah
kegiatan
pencatatan
dan
pendokumentasian setiap tahapan kontrak, sehingga kontrak tersebut betul-betul terdokumentasi dengan baik. Dilakukan untuk mengetahui secara jelas hal-hal yang dilakukan selama proses perencanaan/penyusunan, pelaksanaan, dan pengendalian. Dokumen ini disusun secara sistimatis, dan mempunyai cacatan waktu dan tempat dimana kegiatan tersebut terjadi. Administrasi kontrak akan memberikan gambaran berupa data pada pihak-pihak yang terlibat dalam proyek apakah Penyedia Jasa atau pun Pengguna Jasa. Jika antara pihak terjadi sengketa atau perbedaan pandangan dalam satu atau beberapa kegiatan tertentu, maka selain kontrak dijadikan sebagai bahan rujukan, maka administrasi dalam bentuk dokumentasi akan membentu untuk memperjelas masalah. Jika penyelesaian persengketaan sampai pada tingkat pengadilan atau arbitrase, maka administrasi kontrak yang baik akan sangat membantu untuk memecahkan atau mencari keputusan yang paling tepat bagi para pihak yang bersengketa.
4.3.1
INPUT/ MASUKAN UNTUK KONTRAK ADMINISTRASI
4.3.1.1 Kontrak Seperti yang dijelaskan sebelumnya 4.3.1.2 Rencana Manajemen Kontrak Seperti yang dijelaskan sebelumnya Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
IV - 2
MODUL CMB-10
BAB IV
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
4.3.1.3 Penyedia Jasa Terpilih Seperti yang dijelaskan sebelumnya
4.3.1.3 Laporan Kinerja Penyedia Barang/Jasa Kinerja penyedia barang/jasa terkait dengan dokumentasi meliputi :
Dokumentasi teknis yang dikembangkan penyedia barang/jasa dan informasi hasil serahan yang disajikan sesuai dengan terminologi kontrak,
Laporan Kinerja penyedia barang/jasa.
4.3.1.4 Persetujuan Permintaan Perubahan Persetujuan atas permintaan perubahan dapat meliputi modifikasi terminologi dan kondisi kontrak, termasuk menyediakan pernyataan kontrak pekerjaan, harga dan deskripsi produk, jasa, atau hasil. Semua perubahan pada umumnya didokumentasikan
secara tertulis dan
disetujui sebelum pelaksanaan pekerjaan. Adanya hasil diskusi secara verbal, tetapi
tidak
didokumentasikan,
perubahan
tidak
akan
diproses
atau
dilaksanakan.
4.3.1.5 Informasi Prestasi Pekerjaan Mencakup tingkat standar mutu yang sedang dibuat, biaya yang sedang terjadi atau mana yang sesuai rencana, tagihan penyedia barang/jasa dll. Dikumpulkan sebagai bagian dari pelaksanaan proyek. Laporan kinerja penyedia barang/jasa dapat diketahui dengan serahan mana yang dapat diselesaikan dan mana yang belum. Penyedia barang/jasa juga dapat mengajukan tagihan berdasarkan jadwal tagihan dan sesuai dengan hasil pekerjaan yang dilaksanakan. Tagihan biasanya dilengkapi dengan dokumen sebagai data penunjang sesuai dengan yang dijelaskan pada kontrak.
4.3.2 4.3.2.1
PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA KONTRAK ADMINISTRASI Sistim Pengendalian Perubahan Kontrak 1) Uraian Perubahan : Perubahan-perubahan pekerjaan dapat dirintis oleh Pimpinan Proyek (atau oleh Konsultan Teknik jika dikuasakan demikian oleh Pimpinan Proyek uhtuk bertindak atas namanya) atau oleh Kontraktor dan akan disetujui
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
IV - 3
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
BAB IV Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
dengan cara suatu Perintah Perubahan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Jika dasar pembayaran ditentukan dalam "satu" perintah perubahan yang diharapkan dalam besarnya kontrak, maka Perintah Perubahan tersebut akan dibandingkan dan dirumuskan dalam suatu "Adendum" atau dalam suatu amandemen.
2) Perintah Perubahan dan Adenda a). Perintah Perubahan Sebuah perintah tertulis yang dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek yang ditandatangani oleh kontraktor, menunjukkan penerimaannya atas perubahan pekerjaan atau dokumen kontrak dan persetujuannya atas dasar penyesuaian pembayaran dan waktu, jika ada untuk pelaksanaan perubahan pekerjaan tersebut. Perintah perubahan harus diterbitkan dalam satu formulir standard dan akan mencakup semua instansi instruksi
yang
dikeluarkan
oleh
Pimpinan
Proyek
yang
akan
menimbulkan satu perubahan dalam Dokumen Kontrak atau instruksiinstruksi sebelumnya yang dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek. b). Amandemen Apabila terjadi perubahan dalam dokumen kontrak yang disetujui bersama antara Pemimpin Proyek dan Kontraktor tetapi akibat adanya perubahan-perubahan itu tidak mempengaruhi besaran nilai kontrak maupun harga satuan dan volume pekerjaan, dapat dilakukan apa yang disebut "amandemen". c). Adendum Suatu persetujuan tertulis antara Pemilik Bangunan dan Kontraktor merumuskan satu perubahan dalam pekerjaan atau Dokumen Kontrak yang telah menghasilkan satu perubahan dalam susunan Harga Satuan maupun volume dalam mata/item Pembayaran atau satu perubahan yang diharapkan dalam besarnya kontrak dan telah dirundingkan sebelumnya dan disetujui di bawah satu Perintah Perubahan. Addenda juga akan dibuat pada bagian penutup kontrak dan untuk semua perubahan-perubahan kontrak dan perubahan teknis yang besar tanpa memandang apakah perubahan-perubahan tersebut terjadi untuk instruktur Harga atau Besarnya Kontrak. Dan perubahan waktu pelaksanaan yang harus dipertimbangkan. Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
IV - 4
MODUL CMB-10
BAB IV
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
3) Penyerahan-penyerahan a). Kontraktor akan menunjuk secara tertulis wakil perusahaannya yang akan diberi kuasa untuk menerima perubahan dalam pekerjaan dan yang bertanggung jawab untuk memberitahukan pihak-pihak lainnya dalam tenaga kontraktor mengenai otorisasi perubahan-perubahan tersebut. b). Pimpinan Proyek akan menunjuk secara tertulis pejabat yang diberi kuasa untuk mengadministrasikan prosedur perubahan atas nama Pemberi Tugas. c). Kontraktor akan membantu setiap pengajuan satu usulan "lump-sum" dan untuk setiap Harga Satuan yang tidak ditentukan sebelumnya dengan data pembuktian yang cukup untuk memungkinkan konsultan Teknik mengevaluasi usulan tersebut.
4) Prosedur Awal 1) Pimpinan proyek dapat memberikan Perintah Perubahan kepada kontraktor secara tertulis yang berisikan : a) Satu uraian mengenai perubahan yang diusulkan dan lokasinya dalam proyek. b) Gambar-gambar dan spesifikasi-spesifikasi kelengkapan yang merinci perubahan yang diusulkan. c) Jangka waktu yang direncanakan untuk mengerjakan perubahan yang diusulkan tersebut. d) Baik perubahan yang diusulkan tersebut dapat dilaksanakan di bawah struktur Harga Satuan Mata/Item Pembayaran yang ada, maupun suatu harga satuan atau "lump-sum" tambahan yang diperlukan harus disetujui dan dirumuskan dalam "adendum". Pengumuman demikian adalah hanya pemberitahuan dan tidak merupakan suatu perintah untuk melaksanakan perubahan-perubahan tersebut atau untuk menghentikan pekerjaan yang sedang berjalan.
2) Kontraktor
dapat
meminta
satu
Perintah
Perubahan
dengan
mengajukan suatu pemberitahuan tertulis kepada Konsultan Teknik yang berisi: a) Uraian perubahan yang diajukan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
IV - 5
MODUL CMB-10
BAB IV
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
b) Pernyataan alasan untuk membuat usulan perubahan c) Pernyataan pengaruh pada jadwal pelaksanaan, jika ada d) Pernyataan pengaruh yang ada dari pekerjaan-pekerjaan sub kontraktor yang terpisah, jika ada e) Perincian apakah semua atau sebagian usulan perubahan harus di bawah struktur Harga Satuan mata/item Pembayaran yang ada beserta dengan suatu Harga Satuan tambahan atau "lump-sum" yang dipertimbangkan, mungkin perlu disetujui.
5) Pelaksanaan Perintah Perubahan Kontrak (Contract Change Order CCO) 1) Isi masalah dalam Perintah Perubahan didasarkan pada : a) Permintaan Pimpinan Proyek dan Persetujuan kontraktor b) Permohonan Kontraktor untuk suatu perubahan yang disetujui oleh Pimpinan Proyek. 2) Pimpinan Proyek akan rnempersiapkan Perintah Perubahan tersebut dan menyediakan satu nomor Perintah Perubahan. 3) Perintah Perubahan tersebut akan menguraikan perubahan dalam pekerjaan-pekerjaan, pengurangan
dengan
kedua-duanya lampiran
baik
revisi
penambahan
Dokumen
maupun
Kontrak
yang
diperlukan untuk menetapkan perincian perubahan. 4) Perintah Perubahan tersebut akan menetapkan dasar pembayaran sesuai waktu yang diperlukan, sebagai akibat adanya perubahan dan dimana peilu akan menunjukkan setiap tambahan harga satuan ataupun jumlah yang telah disetujui di antara Pimpinan Proyek dan Kontraktor yang perlu dirumuskan dalam suatu adendum. 5) Pimpinan Proyek akan menandatangani dan menetapkan tanggal Perintah Perubahan sebagai dasar Kontraktor untuk melaksanakan perubahan tersebut. 6) Kontraktor akan menandatangani dan memberi tanggal Perintah Pembahan untuk menyatakan persetujuan dengan rincian di dalamnya.
6) Pelaksanaan "Adenda dan Amandemen" 1) Adendum dan amandemen didasarkan pada : a) Permintaan Pimpinan Proyek dan jawaban kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
IV - 6
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
BAB IV Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
b) Permohonan kontraktor untuk perubahan yang direkomendasikan dan disetujui oleh pimpinan proyek. 2) Pimpinan proyek akan mempersiapkan "adendum" atau amandemen tersebut. 3) Adendum atau amandemen akan menguraikan setiap perubahan kontraktor, perubahan teknik maupun perubahan volume dalam pekerjaan, kedua tambahan maupun penghapusan beserta revisi dokumen kontrak untuk menetapkan perincian perubahan dimaksud. 4) Adendum atau amandemen tersebut akan menyediakan perhitungan ringkas bagi setiap tambahan atau penyesuaian dalam jangka waktu kontrak. 5) Pimpinan proyek dan kontraktor akan menandatangani adendum atau amandemen tersebut dan melampirkannya dalam dokumen kontrak.
4.3.2.2
Peninjauan ulang prestasi yang diselenggarakan pembeli/pemilik proyek. Sasaran : Untuk mengidentifikasi kesuksesan atau kegagalan, prestasi yang berkenaan dengan pernyataan kontrak
pekerjaan, dan prestasi yang tidak
memenuhi syarat kontrak, dan mengijinkan pembeli untuk menilai penyedia barang/jasa untuk mendemonstrasikan mampu atau tidak mampu
dalam
melaksanakan pekerjaan. Tinjauan ulang terhadap prestasi penyedia barang/jasa dalam persyaratan mutu dan lingkup proyek, kesesuaian dengan biaya dan jadwal, dibandingkan dengan kontrak. Dapat meliputi suatu tinjauan ulang dokumen yang disiapkan oleh penyedia barang/jasa dan pemeriksaan yang dilakukan oleh Pembeli/ Pemilik/ Pengguna Barang/
Jasa
sebagai
pemeriksaan
yang
diselenggarakan
sepanjang
pelaksanaan pekerjaan dari penyedia barang/jasa.
4.3.2.3
Inspeksi Dan Audit Diperlukan oleh Pembeli/ Pemilik/ Pengguna barang/Jasa dan didukung oleh Penyedia Barang/Jasa seperti yang tercantum pada dokumen kontrak, dapat diselenggarakan sepanjang pelaksanaan proyek untuk mengidentifikasi kelemahan proses pekerjaan dan penyampaian serahan penyedia barang/ jasa. Jika diberikan wewenang dalam kontrak, beberapa tim inspeksi dan audit
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
IV - 7
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
BAB IV Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
dapat meliputi personel pengadaan dari pihak Pembeli/ Pemilik/ Pengguna Barang/ Jasa.
4.3.2.4
Laporan Prestasi Menyediakan manajemen informasi tentang bagaimana penyedia barang/jasa memenuhi tujuan kontrak secara efektif. Laporan prestasi/ kinerja Kontrak di integrasikan kedalam laporan kinerja.
4.3.2.5
Sistim Pembayaran Sistim pembayaran kepada penyedia barang/jasa biasanya ditangani oleh sistim akuntansi pembayaran dari pihak pembeli/ pemilik/ pengguna barang/ jasa. Pada proyek besar dengan persyaratan pengadaan yang kompleks, proyek bisa mengembangkanya sendiri sistem pembayaran. Pada kasus manapun sistim pembayaran meliputi penyesuaian persetujuan dan peninjauan ulang oleh tim proyek dan pembayarannya disesuaikan dengan terminologi dan kondisi kontrak.
4.3.2.6 Administrasi Pengajuan Klim Perubahan yang yang menjadi perdebatan dan perubahan yang bersifat membangun adalah permintaan perubahan, di mana penyedia barang/jasa dan pembeli/ pengguna barang/ jasa tidak ada titik temu terkait dengan kompensasi/ ganti-rugi untuk perubahan, atau tidak bisa setuju bahwa suatu perubahan telah terjadi.
Perubahan yang menjadi tidak adanya kesepakatan dari para pihak ini adalah disebut klim, perselisihan. Klim didokumentasikan, diproses, dimonitor, dan dikelola selama kontrak, pada umumnya sesuai dengan terminologi dari kontrak itu. Jika para pihak tidak dapat menyelesaikan suatu klim, mungkin harus ditangani sesuai dengan
prosedur penyelesaian perselisihan seperti yang telah
ditetapkan didalam kontrak. Klausul ini dapat melibatkan arbitrase atau litigasi, dan dapat dilakukan sebelum atau setelah kontrak diakhiri.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
IV - 8
MODUL CMB-10
BAB IV
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
4.3.2.7
Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
Sistim Manajemen Pencatatan/Arsip Digunakan oleh manager proyek untuk mengatur arsip dan dokumentasi kontrak. Suatu satuan proses yang spesifik, terkait dengan fungsi pengendalian, dan peralatan otomatis yang diperkuat dan dikombinasikan ke dalam suatu keseluruhan, sebagai bagian dari Sistim Informasi Manajemen Proyek. Pememeliharaan suatu index dari surat menyurat, dokumentasi kontrak, mendapatkan kembali dan pengarsipan.
4.3.2.8
Informasi Teknologi Sistim
Manajemen
Catatan/Arsip,
Sistim
pembayaran,
Administrasi
penagihan/klim, atau Laporan Kinerja dan penyediaan tukar menukar data elektronik antara Penyedia Barang/Jasa dengan Pembeli/Pemilik/Pengguna barang/jasa dengan menggunakan Teknologi Informasi yang serba otomatis dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kontrak administrasi.
4.3.3
OUTPUT/ KELUARAN DARI KONTRAK ADMINISTRASI
4.3.3.1 Dokumen Kontrak Kontrak Kerja Konstruksi Sesuai
Pasal
22
Peraturan
Pemerintah
29
Tahun
2000
tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Kontrak Kerja Konstruksi sekurangkurangnya memuat dokurnen-dokumen yang meliputi: a. Surat Perjanjian; b. Dokumen Lelang; c. Usulan atau Penawaran; d. Berita Acara berisi kesepakatan antar pengguna jasa dan penyedia jasa selama proses evaluasi oleh pengguna jasa antara iain klarifikasi atas halhal yang menimbulkan keragu-raguan; e. Surat Perjanjian dari pengguna jasa menyatakan menerima atau menyetujui usulan penawaran dari penyedia jasa; dan f. Surat pernyataan dari penyedia jasa yang menyatakan kesanggupan untuk melaksanakan pekerjaan.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
IV - 9
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
BAB IV Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
Sementara itu dokumen kontrak untuk pekerjaan-pekerjaan
konstruksi dengan
dengan system Pelelangan Nasional (National/Local Competitive Bidding) dalam urutan prioritas terdiri dari: a. Surat Perjanjian termasuk Adendum Kontrak (bila ada); b. Surat Penunjukan Pemenang Lelang; c. Surat Penawaran; d. Addendum Dokumen Lelang; e. Data Kontrak; f.
Syarat-syarat Kontrak;
g. Spesifikasi; h. Gambar-gambar; i.
Daftar Kuantitas dan harga yang telah diisi harga penawarannya;
j.
Dokumen lain yang tercantum dalam Data Kontrak pembentuk bagian dari kontrak;
Sedangkan untuk kontrak-kontrak dengan sistem Pelelangan Internasional (International Competitive Bidding), dokumen kontrak tersebut secara urutan prioritas meliputi: a. the Contract Agreement; b. the Letter of Acceptance; c. the Bid and the Appendix to Bid; d. the Conditions of Contract, Part II; e. the Conditions of Contract, Part I; f.
the Specifications;
g. the Drawings; h. the priced Bill of Quantities; and i.
other documents, as listed in the Appendix to Bid.
Keppres No. 80/2003 memuat ketentuan mengenai dokumen kontrak sebagai berikut: Kontrak terdiri dari: 1. Surat Perjanjian; 2. Syarat-syarat Umum Kontrak; 3. Syarat-syarat Khusus Kontrak; dan 4. Dokumen Lainya Yang Merupakan Bagian Dari Kontrak yang terdiri dari : a. Surat penunjukan; b. Surat penawaran; Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
IV - 10
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
BAB IV Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
c. Spesifikasi khusus; d. Gambar-gambar; e. Adenda dalam proses pemilihan yang kemudian dimasukkan di masingmasing substansinya; f.
Daftar kuantitas harga untuk kontrak harga satuan;
g. Dokumen lain, misalnya: 1) Dokumen penawaran lainnya; 2) Jaminan pelaksanaan; 3) Jaminan uang muka.
4.3.3.2 Permintaan Perubahan Seperti yang dijelaskan pada sebelumnya. Termasuk pemberian perintah dari pihak pembeli/ pengguna barang/ asa, atau tindakan atas tanggapan perintah yang dilakukan oleh penyedia barang/ jasa dan para pihak bersama sama menyesuaikan perubahan yang membangun terhadap kontrak. Sesuai dengan urutan terjadinya perubahan :
Perubahan Pekerjaan : Berawal dari terjadinya suatu perubahan pekerjaan. Kemungkinan ada 2 yaitu : 1). Diketahui sebelumnya, 2). Tidak diketahui sebelumnya.
Pemberitahuan: Bila perubahan pekerjaan diketahui sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemberitahuan kepada Pengguna Jasa.
Permintaan Perubahan : Bila perubahan tidak diketahui sebelumnya, maka perubahan pekerjaan tersebut dinamakan perubahan tidak resmi. Untuk Penyedia Jasa mengajukan permintaan perubahan kepada Pengguna Jasa.
Penerbitan Perintah Perubahan : apabila pemberitahuan dan atau permintaan perubahan disetujui maka pengguna jasa wajib menerbitkan perintah perubahan pekerjaan.
Klim : Apabila pemberitahuan dan atau permintaan perubahan tidak disetujui pengguna jasa, maka penyedia jasa mengajukan klim. Bila klim disetujui diterbitkan perintah perubahan pekerjaan
Pengadilan :
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
IV - 11
MODUL CMB-10
BAB IV
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Apabila
klim
Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
tidak
disetujui,
penyelesaian sengketa
penyedia
jasa
dapat
menajukan
lewat Arbitrase atau pengadilan (sesuai
kesepakatan konrak).
Amandemen kontrak : setelah terbit perintah perubahan harus diikuti dengan penerbitan amandemen.
4.3.3.2 Rekomendasi Tindakan Koreksi Sesuatu hal
yang harus diselesaikan oleh penyedia barang/ jasa sesuai
dengan terminologi kontrak.
4.3.3.3 Proses Yang Dimiliki Perusahaan/Instansi (Diperbaharui)
Korespondensi terkait dengan dokumen tertulis dan komunikasi antar pembeli/pengguna barang/jasa dan Penyedia barang/jasa.
Jadwal pembayaran, diasumsikan bahwa proyek menggunakan sistim pembayaran dari luar. Jika proyek memiliki sistim internal sendiri keluarannya cukup tinggal membayar saja.
Dokumen
evaluasi
prestasi
penyedia
jasa,
disiapkan
oleh
pembeli/pengguna barang/jasa.
4.3.3.4 Rencana Manajemen Proyek (Diperbaharui)
Rencana manajemen pengadaan diperbaharui tercermin dari disetujuinya permintaan perubahan yang berdampak pada manajemen pengadaan.
Rencana manajemen kontrak diperbaharui tercermin dari adanya persetujuan permintaan perubahan yang berdampak pada kontrak administrasi.
4.4.
KONTRAK SEBAGAI PEDOMAN PELAKSANAAN DAN MENGAKHIRI KONTRAK Serah terima pekerjaan dilakukan apabila pekerjaan fisik sudah selesai seratus persen. Dan untuk memastikannya perlu pemeriksaan. Mulai usulan penyedia barang/jasa, pemeriksaan awal oleh konsultan teknik dan dilanjutkan dengan pembentukan Panitia Pemeriksaan hasil pekerjaan sampai pada pelaksanaan Serah Terima Pekerjaan. Apabila diterima, maka kontrak diakhiri.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
IV - 12
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
BAB IV Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
Pemutusan kontrak adalah pengakhiran lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan atas prakarsa
pemilik/pengguna barang/ jasa, karena kelalaian
penyedia barang/ jasa. Pemutusan kontrak biasanya dengan memberikan sanksi kepada Penyedia Barang/Jasa. 4.4.1
INPUT/ MASUKAN UNTUK MENGAKHIRI KONTRAK
4.4.1.1 Rencana Manajemen Pengadaan Seperti yang dijelaskan sebelumnya
4.4.1.2 Rencana Manajemen Kontrak Seperti yang dijelaskan sebelumnya
4.4.1.3 Dokumen Kontrak Seperti yang dijelaskan sebelumnya
4.4.1.4 Prosedur Mengakhiri Kontrak Prosedur ini dikembangkan untuk memberikan suatu metodologi tahap demi tahap sesuai dengan terminologi dan kondisi kontrak dan kebutuhan untuk menyelesaikan dan kriteria lebih untuk mengakhiri kontrak. Berisi semua kegiatan yang terkait dengan tanggungjawab sebagai anggota tim , pelanggan, dan stakeholder yang terlibat didalam proses mengakhiri kontrak. Prosedur mengakhiri kontrak melalui pekerjaan dapat diselesaikan sesuai kontrak, maka persyaratan untuk mengakhiri kontrak adalah disetujuinya Berita Acara Serah Terima Akhir (FHO/Final Hand Over) oleh Pimpinan Proyek melalui prosedur mulai dari permohonan Serah Terima Akhir dari Penyedia Barang/Jasa, disetujuinya Berita Acara Pemeriksaan Terakhir oleh Panitia FHO, dibuatkannya Berita Acara Serah Terima Akhir oleh Konsultan Teknik. Prosedur mengakhiri kontrak melalui tidak selesainya pekerjaan/cidera janji/wan prestasi/ force majeure prosedur tersebut diatas tidak berlaku.
4.4.2 4.4.2.1
PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK MENGAKHIRI KONTRAK Audit Pengadaan Sasaran dari suatu audit pengadaan adalah untuk mengidentifikasi adanya kegagalan dan kesuksesan dalam persiapan atau administrasi kontrak
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
IV - 13
MODUL CMB-10
BAB IV
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
pengadaan di proyek lain yang dikenal, atau di proyek yang lain di dalam penyelenggaraan organisasi.
4.4.2.2
Sistim Manajemen Pencatatan/Arsip Seperti yang dijelaskan sebelumnya
4.4.3 4.4.3.1
OUTPUT/ KELUARAN DARI MENGAKHIRI KONTRAK Penutupan Kontrak Pembeli/Pengguna jasa/ Pemilik Proyek/ Owner, pada umumnya melalui manajer kontrak, menyiapkan untuk penyedia jasa suatu pemberitahuan tertulis
secara
formal
bahwa
kontrak
telah
diselesaikan/
dihentikan.
Persyaratan untuk penutupan kontrak secara formal telah tercantum pada kondisi kontrak, dan tercakup pada Rencana Manajemen Kontrak. 1). Penghentian/penutupan kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai. 2). Penghentian/penutupan kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal diluar kekuasaan kedua belah pihak, sehingga para pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban yang ditentukan didalam kontrak antara lain : a. timbulnya perang; b. pemberontakan diwilayah RI; c. keributan, kekacauan dan huru hara; d. bencana alam. Dalam hal kontrak dihentikan, maka pengguna barang/ jasa wajib membayar kepada penyedia barang/jasa sesuai prestasi atau kemajuan pelaksanaan proyek yang telah dicapai. 3). Pemutusan kontrak dilakukan bilamana penyedia barang/ jasa cidera janji atau tidak memenuhi kewajiban dan tanggungjawabnya sebagaimana diatur didalam kontrak. Kepada penyedia barang/jasa dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan kontrak; 4). Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak terbukti melakukan kolusi, kecurangan atau tindak korupsi, baik dalam proses pemilihan penyedia barang/jasa maupun pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini : a.
Penyedia barang/jasa dapat dikenakan sanksi yaitu : - jaminan pelaksanaan dicairkan dan disetor ke kas negara/daerah; - sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia barang/jasa; - pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2(dua) tahun
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
IV - 14
MODUL CMB-10
BAB IV
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
b. Pengguna barang/jasa dikenakan sanksi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4.4.3.2
Proses yang dimiliki perusahaan/instansi (diperbaharui):
Arsip kontrak : satuan dokumen kontrak lengkap yang dibuat termasuk kontrak yang
berurut,
sudah tertutup, disiapkan untuk dimasukan ke
dalam file akhir proyek
Persetujuan serahan,
Pembeli/pengguna barang/jasa biasanya melalui
manajer kontrak menyiapkan pemberitahuan tertulis
kepada penyedia
barang/jasa bahwa serahan dapat disetujui atau ditolak. Persyaratan diterimanya
serahan
secara
tertulis
dan
bagaimana
terhadap
serahan/produk yang cacat telah dijelaskan didalam kontrak.
Dokumen pembelajaran : Analisis pembelajaran dan proses pemberian rekomendasi untuk peningkatan adalah untuk tujuan rencana dan penerapan pembelian dan memperolehnya yang akan datang.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
IV - 15
MODUL CMB-10
BAB IV
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
RANGKUMAN Melaksanakan administrasi kontrak adalah kegiatan pencatatan dan pendokumentasian setiap tahapan kontrak, sehingga kontrak tersebut betul-betul terdokumentasi dengan baik. Segala perubahan yang akan merubah cakupan kontrak dapat diajukan untuk mendapat persetujuan, dapat dimonitor, dikendalikan dan diakhiri. Bagaimana memonitor dan mengendalikan pelaksanaan kontrak pengadaan barang dan jasa diperlukan masukan : (a) Kontrak, (b)
Rencana Manajemen Kontrak, (c) Penyedia
Jasa Terpilih,(d) Laporan Kinerja Penyedia
Barang/ Jasa,(e) Persetujuan Permintaan
Perubahan,(f) Informasi Prestasi Pekerjaan. Diproses menggunakan teknik dan cara (a) Sistem Pengendalian Perubahan Kontrak,(b) Peninjauan ulang prestasi yang diselenggarakan pembeli/ pemilik proyek,(c)
Inspeksi
Dan Audit,(d) Laporan Prestasi,(e) Sistem Pembayaran,(f) Administrasi Pengajuan Klim,(g) Sistem Manajemen Pencatatan/ Arsip,(h) Informasi Teknologi
yang akan
menghasilkan:
Permintaan
(a)
Dokumen
Kontrak
Kontrak
Kerja
Konstruksi,(b)
Perubahan,(c) Rekomendasi Tindakan Koreksi,(d) Proses Yang Dimiliki Perusahaan/ Instansi (Diperbaharui),(e) Rencana Manajemen Proyek (Diperbaharui) kemudian diakhiri dengan proses masukan: (a) Rencana Manajemen Pengadaan,(b) Rencana Manajemen Kontrak,(c)
Dokumen
Kontrak,(d)
Prosedur
Mengakhiri
Kontrak
dan
diproses
menggunakan teknik dan cara : (a) Audit Pengadaan, (b) Sistem Manajemen Pencatatan/ Arsip yang akan menghasilkan (a) Penutupan Kontrak,(b) Proses yang dimiliki perusahaan/ instansi (diperbaharui):
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
IV - 16
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
BAB IV Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
LATIHAN/PENILAIAN MANDIRI
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/instruktur, maka pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur. Kode/Judul Unit Kompetensi : INA.56303.13.09.10.07 : Menerapkan sistim Manajemen Pengadaan Barang & Jasa Proyek (Project Procurement Management) Soal : No. 3.
Elemen Kompetensi/KUK (Kriteria Unjuk Kerja)
Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/ Penilaian Mandiri
Memberikan kontribusi dalam pengelolaan kontrak/administrasi kontrak 3.1 Kesepakatan yang 3.1.1 Bagaimana para pihak melanggar dituangkan dalam bentuk undang undang? klausula-klausula untuk mewadahi kepentingan kedua 3.1.2 Siapa yang menetapkan klausul klausul didalam kontrak? belah pihak secara adil sesuai dengan standar kontrak yang 3.1.3 Kapan akan mendapatkan laporan ada. kinerja dari penyedia jasa? 3.2 Menggunakan kontrak sebagai pedoman pelaksanaan dan pedoman pengendalian untuk mencapai tujuan proyek.
3.2.1 Apa tindakan anda bila salah satu pihak tidak menepati janji? 3.2.2 Kapan kontrak diakhiri? 3.2.3 Berdasarkan apa kontrak diakhiri?
3.3 Informasi mengenai pengadaan dipelihara dan diatur untuk memastikan bahwa persyaratan bagi pelaporan, kerahasiaan dan audit tersedia.
3.3.1 Dimana dapat diketahui adanya permintaan perubahan? 3.3.2 Atas dasar apa penyedia mengajukan perubahan?
jasa
3.3.3 Kapan audit pengadaan dilakukan?
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
IV - 17
MODUL CMB-10
Daftar Pustaka
Sistem Manajemen Pengadaan (Procurement Management)
DAFTAR PUSTAKA 1.
UU No. 18 tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi.
2.
PP No. 28 tahun 2000, tentang : Usaha dan Peran Masyrakat Jasa Konstruksi
3.
PP No. 29 tahun 2000, tentang : Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
4.
PP No. 30 tahun 2000, tentang : Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi
5.
Keppres No. 80 tahun 2003 (3 Nop 2003), tentang : Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
6.
Perpres No. 61 tahun 2004 (5 Agus 2005), Perubahan ke 1 Kepres 80 Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
7.
Perpres No. 32 tahun 2005 (20 Apr 2005), Perubahan ke 2 Kepres 80 Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
8.
Perpres No. 70 tahun 2005 (20 Apr 2005), Perubahan ke 3 Kepres 80 Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
9.
Perpres No. 8 tahun 2006 (20 Mar 2006), Perubahan ke 4 Kepres 80 Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
10.
Perpres No. 85 tahun 2006 (6 Okt 2006), Perubahan ke 6 Kepres 80 Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
11.
Standard Bidding Document ” Procurement of Works and Goods ” User Guide, Asian Development Bank, September 2004.
12.
Procurement Manual Under World Bank Funding “ Private Provision of Infrastructure, Technical Assistance Project (PPITAP) March 2003
13.
Standard Request For Proposals, The World Bank, Washington, D.C. March 2002.
14.
Federation Internationale des Ingenieurs-Conseils, General Conditions, Guidance for the preparation of particular conditions, Forms of Letter of Tender, Contract Agreement and Dispute Adjudication Agreement, N2-88432-021-3 Edition 2003
15.
Pelatihan Pelaksana – PUSBIN KPK – Dep PU. (2004)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
DP-1