Pendahuluan I Suraiya Nazlia, S.Kel, M.S
Statistik dan Statistika Statistik (Statistic). Data Data atau atau kumpulan data dalam data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang disusun dalam bentuk tabel,, grafik , diagram tabel diagram,, dll yang menggambarkan suatu masalah tertentu.
Statistika (Statistics). Pengetahuan yang berkaitan dengan metode,, teknik atau metode atau cara cara untuk untuk mengumpulkan mengumpulkan,, mengolah,, menyajikan dan menganalisa data, kemudian mengolah menarik kesimpulan dan menginterpretasikan data tersebut.
Tinjauan Umum Statistika
Tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari, sesungguhnya kita telah banyak memakai statistika walaupun dalam bentuk yang Misal di rumah, rumah, kantor kantor,, pemerin pemerintah tahan, an, dll. sangat sederhana. sederhana. Misal
Di rumah: seorang ibu menghitung, pada bulan lalu uang yang dihabiskan untuk kebutuhan sebulan sebesar Rp. 2.500.000,-.
Di kantor: kantor : seorang pimpinan memutuskan sebanyak 10% dari total pegawai terpaksa di-PHK untuk mengurangi kerugian perusahaan.
Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun mendatang mencapai 6% dengan asumsi tingkat investasi naik 10%, dll.
Pemerintah memakai STATISTIKA untuk menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang didasarkan pada perhitungan seperti nilai tukar rupiah terhadap nilai dolar Amerika, nilai ekspor, harga miinyak, tingkat inflasi, nilai investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam hal ini, perhitungan statistika merupakan suatu prediksi (perkiraan) yang berdasarkan penilaian indikator ekonomi pada tahun sebelumnya.
Bagi mahasiswa, mata kuliah STATISTIKA sangat penting karena berguna untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasu data ketika menyusun skripsi, thesis atau disertasi.
Dalam hal ini, pengetahuan statistika dipakai dalam membuat metodologi penelitian.
Di negara-negara maju, ilmu statistika telah lama berkembang dengan pesat sejalan dengan kemajuan ilmu ekonomi dan teknik.
Misalkan Jepang, adalah negara yang sangat berhasil menerapkan Statistik dalam berbagai bidang seperti perencanaan desain produk mobil dan strategi menguasai pemasaran di berbagai negara.
Jepang telah berhasil memadukan ilmu statistika dengan ilmu ekonomi, desain produk, psikologi dan sosiologi masyarakat di berbagai negara untuk memprediksi dan menganalisis perilaku konsumen sehingga negara itu mampu menguasai perekonomian dunia.
Peranan dan Manfaat statistik dalam Kehidupan
Adapun manfaat Statistik yaitu : Untuk meramalkan Untuk penelitian Untuk mengatur kualitas barang Untuk produktivitas Untuk memperbaiki proses (eksperimen)
Jenis-Jenis Statistika
Statistika Deskriptif
STATISTIKA
Statistika Induktif/Inferensial
Statistik Parametris Statistik Nonparametris
Statistika Deskriptif
Statistik yang membahas mengenai pengumpulan, pengolahan, penyajian, serta perhitungan nilai-nilai dari suatu data yang digambarkan dalam tabel atau diagram dan tidak menyangkut penarikan kesimpulan.
Bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran objek yang diteliti sebagaimana adanya tanpa menarik kesimpulan atau generalisasi.
Contoh Statistika Deskriptif :
Tabulasi Data
Diagram Balok
Diagram Kue Pie
Grafik perkembangan harga dari tahun ke tahun
Penentuan rata-rata (mean), modus, median, rentang serta simpangan baku
Histogram/Diagram
Statistika Inferensial
Statistika inferensial membahas mengenai cara menganalisis data serta mengambil keputusan (berkaitan dengan estimasi parameter dan pengujian hipotesisi).
Bertujuan untuk penarikan kesimpulan. Sebelum menarik kesimpulan dilakukan suatu dugaan yang diperoleh dari statistika deskriptif .
Contoh Statistika Inferensia : 1.
Pendugaan Statistik
2.
Pengujian Hipotesis
3.
Peramalan dengan Regresi/Korelasi
DATA
Data adalah keterangan yang benar dan nyata. Data adalah segala keterangan atau informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan.
Data adalah bentuk jamak dari datum.
Syarat Data yang Baik :
Data harus objektif (sesuai dengan keadaan sebenarnya)
Data harus mewakili (representative)
Data harus up to date
Data harus relevan dengan masalah yang akan dipecah
• Penggolongan Data Statistik
I. Berdasarkan Jenis / Sifat 1. Jenis kelamin 2. Warna kesayangan 3. Asal suku, dll Data Kualitatif
DATA
Data Diskret
Data Kuantitatif
Data Kontinyu
1. Jumlah mobil 2. Jumlah staf 3. Jumlah TV, dll
1. Berat badan 2. Jarak kota 3. Luas rumah, dll
Data kualitatif / kategorik , adalah data yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka, seperti mutu barang di supermarket “X” bagus atau jelek, jumlah penjualan meningkat, harga barang sangat mahal.
Data kuantitatif / numerik , adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka, seperti data hasil ulangan matematika siswa kelas enam di SD Teman adalah, 8,9,6,7,8,..... ,mahasiswa pascasarjana Unibraw 500 orang, rata-rata tarif angkot naik 15%.
Data kategorik dapat dibedakan menjadi: Data Ordinal : Urutan kategori menunjukkan tingkatan (ranking). Bagaimana prestasi belajar anda semester lalu? 1. Sangat Baik 2. Baik 3. Sedang-sedang saja 4. Buruk 5. Sangat Buruk
Data Nominal : Urutan/Nilai tidak menunjukkan tingkatan. Apa warna favorit anda : 1. Ungu 2. Abu-abu 3. Coklat 4. Putih
Data Atribut : Nilai data tersebut memberi keterangan atau tanda pada suatu data. Nama : Alamat :
Data kuantitatif Diskret, adalah data yang satuannya selalu bulat dalam bilangan asli, tidak berbentuk pecahan, seperti jumlah perusahaan tekstil, banyaknya sepeda motor mahasiswa S1 di Unibraw 500. Hasil dari membilang
Data kuantitatif Kontinyu, adalah data yang satuannya dapat berupa bilangan bulat dan atau pecahan, seperti berat badan 50,2 kg; suhu 37 0C. Hasil pengukuran
Statistik dapat digunakan manakala telah tersedia data sebagai bahan dasar perhitungan dan analisisnya. Data dalam konteks statistik adalah data kuantitatif.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Data kualitatif yang berbentuk uraian diskriptif tidak dapat diolah secara statistik sebelum dikonversikan menjadi data kuantitatif berdasarkan skala tertentu dengan asumsi tertentu pula.
Data (kuantitatif) adalah himpunan angka hasil pengamatan dan pengukuran sistematis pada sejumlah peristiwa / satuan analisis yang didapatkan secara langsung ataupun tidak langsung.
II. Berdasarkan Cara Memperoleh
Data primer , adalah data yang diperoleh langsung dari obyeknya, misalnya harga saham di BEJ, Pemerintah melalui Biro Pusat Statistik melakukan sensus penduduk tahun 1980 untuk memperoleh data penduduk Negara Indonesia.
Data sekunder , adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi, seperti IHSG, data sensus ekonomi BPS
III. Berdasarkan Waktu
Data berkala (Time-Series), (Time-Se ries), adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan sesuatu kegiatan dari waktu ke waktu. Misalnya perkembangan perkembangan penjualan 5 tahun terakhir (th (th 2010 2015).
Data Cross-Section Cross-Section,, adalah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu tert entu untuk menggambarkan keadaan pada waktu yang bersangkutan. Misalnya harga saham menurut jenis perusahaan. (th 2015 - 2014)
IV. Berdasarkan Cara Penyusunan atau Skala
Data nominal, nominal, data statistik yang memuat angka yang tidak mempunyai arti apa-apa. Angka yang terdapat dalam data ini hanya merupakan tanda/simbol tanda/simbol dari dari objek yang akan dianalisis.
Contohnya data yang berkaitan dengan jenis kelamin: laki-laki atau perempuan.
Agar data tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan statistik, statist ik, data tersebut harus diubah menjadi angka, misalnya simbol laki-laki adalah angka 1 dan perempuan adalah angka 2.
Data ordinal,data ordinal,data statistik yang mempunyai daya berjenjang, berjenjang, tetapi perbedaan antara angka yang satu dan angka yang lainnya tidak konstan atau konstan atau tidak memiliki interval yang tetap. tetap .
Contohnya hasil tes matematika dalam suatu kelompok belajar adalah sebagai berikut : Andri rangking ke-1; Budi rangking r angking ke-2; Chica rangking rangki ng ke3.
Angka satu diatas mempunyai nilai nilai lebih tinggi daripada angka dua maupun angka tiga, tetapi data ini tidak bisa menunjukan perbedaan kemampuan antara Andri, Budi, Chica secara pasti. Rangking satu tidak berarti mempunyai kemampuan dua kali lipat dari rangking dua maupun mempunyai kemampuan tiga kali lipat dari rangking tiga. Perbedaan kemampuan antara an tara rangking rang king kesatu dengan de ngan ranging r anging kedua mungkin tidak sama dengan perbedaan kemampuan antar rangking kedua dengan rangking ketiga.
Data interval, data yang jarak antara yang satu dan lainnya sama dan telah ditetapkan sebelumnya. Data interval tidak memiliki titik nol dan titik maksimum yang sebenarnya. Nilai nol dan titik maksimum tidak mutlak.
Misalnya jika suatu tes intelegensi menghasilkan nilai yang berkisar antara 0 sampai 200, nilai nol bukan menunjukan seseorang mempunyai kecerdasan yang minimal. nilai nol hanya menunjukkan tempat paling rendah dari prestasi pada tes tersebut dan nilai 200 menunjukkan tingkat tertinggi.
Data rasio, jenis data yang mempunyai tingkatan tertinggi. Data ini selain mempunyai interval yang sama, juga mempunyai nilai nol (0) mutlak. Misalnya hasil pengukuran panjang, tinggi, dan berat. Dalam data rasio nilai 0 betul-betul tidak mempunyai nilai. Jadi, nol kilometer tidak mempunyai panjang dan nol kilogram tidak mempunyai berat.
Berasarkan Sumber
Data Internal, data yang menggambarkam keadaaan atau kegiatan dalam suatu lembaga atau badan. Misalnya, data jumlah pegawai, data peralatan, data kekayaan, data produksi, data hasil penjualan, merupakan data intern bagi suatu perusahaan.
Data Eksternal, data yang menggambarkam keadaaan atau kegiatan diluar suatu lembaga atau badan. Misalnya, data pendapatan per kapita masyarakat, data perkembangan harga-harga, data konsumsi masyarakat, data jumlah penduduk, merupakan data ektern bagi suatu perusahaan.
Test 2 I. Isilah! 1. Curah hujan rata-rata di kota Bogor yang tercatat selama 30 bulan terakhir adalah 4.6 cm. Pernyataan ini termasuk dalam kategori : 2. Curah hujan rata-rata di kota Bogor yang tercatat selama 30 bulan terakhir adalah 4.6 cm. Berdasarkan pengamatan ini maka diperkirakan pada tahun depan rata-rata curah hujan di Bogor 4.5 – 4.7 cm. Pernyataan ini termasuk dalam kategori : 3. Bagian dari statistika yang berhubungan dengan metodemetode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna adalah:
4.
Bagian dari statistika yang mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data induknya adalah:
5.
Seorang mahasiswa yang akan menulis PI akan meneliti apakah ada hubungan antara nilai NEM dengan IPK yang diperoleh mahasiswa tingkat 1 jurusan Sistem Informasi. Untuk ini ia mencari datanya melalui BAAK. Data yang diperoleh mahasiswa tersebut termasuk data......
II. Nyatakan apakah pernyataan-pernyataan berikut ini termasuk dalam statistika deskriptif atau inferensia..... 1.
2.
3. 4.
5.
Akibat penurunan produksi minyak oleh negara-negara penghasil minyak, maka diramalkan harga minyak akan menjadi dua kali lipat pada tahun yang akan datang. Sekurang-kurangnya 5% dari smua kebakaran yang dilaporkan tahun lalu di sebuah kota tertentu diakibatkan oleh tindakan sengaja orangorang yang tidak bertanggung jawab. Sebanyak 60% di antara semua pasien yang menerima obat tertentu, ternyata kemudian menderita akibat sampinganya. Dengan mengasumsikan bahwa kerusakan akibat musim dingin yang lalu pada tanaman kopi jenis columbia kurang dari 20%, maka diramalkan kenaikan harganya di akhir tahun nanti tidak akan lebih dari 30 sen per kilogramnya. Salah satu hasil pol pendapat yang dilakukan baru-baru ini adalah bahwa kebanyakan orang Amerika menyetujui didirikannya pusat tenaga nuklir yang baru.
III.
Pendahuluan II (Populasi dan Sampel) Suraiya Nazlia, S.Kel, M.S
POKOK BAHASAN
Pengertian Populasi & Sampel/Sampling
Alasan Melakukan sampling
Prosedur Pengambilan Sampel
Jenis-Jenis Sampling
I. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah sebuah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-benda dan ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian yang mempunyai ciri atau karakteristik yang sama.
Sampel yaitu bagian dari populasi yang dijadikan sebagai bahan penelaahan dengan harapan sampel yang diambil dari populasi tersebut dapat mewakili (representative) terhadap populasinya.
SAMPLING (Teknik Penarikan Sampel)
Menunjuk pada proses pemilihan individu-individu dari sebuah populasi yang akan dijadikan sebagai sampel yang akan berpartisipasi di dalam penelitian tersebut (Fraenkel, 1990:84).
Suatu teknik atau cara dalam mengambil sampel yang representatif dari populasi (Ali, 1993:52).
II. Alasan Melakukan Sampling (Sujana,1992:161-163)
1.
Ukuran populasi
2.
Faktor biaya
3.
Faktor waktu
4.
Percobaan yang sifatnya merusak/mengganggu
5.
Faktor kecermatan peneliti
6.
Faktor ekonomis
Lanjutan...
Ukuran populasi; apabila populasi itu tak terhingga (tidak diketahui) maka peneliti tidak mungkin melakukan sensus terhadapnya, karena itu harus dilakukan sampling.
Atau sekalipun ukuran populasi itu terhingga (dapat diketahui), namun apabila jumlahnya terlalu banyak, maka tidak mungkin dilakukan sensus, sehingga untuk mengetahui karakteristik pupulasi harus dilakukan sampling.
Misalnya untuk populasi terhingga, ambilah populasi 5 miliyard objek. Bagaimana mencatat segala karakteristik ke-5 miliyard objek? Bagaimana menganalisa data sebanyak itu?
Dalam kondisi yang demikian, peneliti lebih memerlukan sampling daripada sensus.
Lanjutan...
Masalah biaya; biaya yang diperlukan suatu penelitian, bukan hanya untuk pengumpulan data saja, tetapi juga untuk analisis, diskusi, perhitungan-perhitungan dan transportasi.
Adalah wajar bahwa makin banyak onjek yang diteliti makin banyak pula biaya yang diperlukan.
Salah satu alternatif untuk mengatasi keterbatasan biaya adalah melalui sampling.
Lanjutan...
Masalah waktu; Sensus memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan sampling.
Dengan demikian sampling dapat memberikan data lebih cepat, terutama apabila peneliti menghendaki kesimpulan yang segera, maka sampling benar-benar terasa faedahnya.
Demikian pula, menganalisis data hasil sampling selain dapat menghemat biaya, juga dapat menghemat waktu karena dapat dilakukan dalam tempo yang singkat.
Lanjutan...
Percobaan yang sifatnya merusak atau mengganggu; Misalnya, melakukan penelitian terhadap keadaan darah seorang pasien, mungkinkah seua darah pasien dikeluarkan dari tubuhnya untuk diperiksa? Untuk ini jelas sampling harus dilakukan.
Faktor ekonomis; apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya, waktu, dan tenaga yang telah dikeluarkan atau tidak.
Jika tidak, mengapa harus dilakukan sensus. Melalui sampling, disamping dapat menghemat biaya, waktu, dan tenaga, juga dapat mengoptimalkan kecermatan peneliti dalam melakukan proses penelitian.
Lanjutan...
Masalah kecermatan penelitian; ketelitian dalam pengumpulan data, pencatatan, dan penganalisiannya sangat berpengaruh terhadap pembuatan kesimpulan yang akan dipertanggungjawabkan.
Makin banyak objek yang diteliti makin memberikan peluang untuk terjadinya ketidakcermatan penelitian baik yang menyangkut pengumpulan, pengolahan, maupun analisis data.
Ketidakcermatan ini akan menimbulkan kekeliruan dalam pengambilan kesimpulan.
Dengan sampling, ketidakcermatan ini dapat dikurangi karena peneliti akan bekerja dalam lingkup yang lebih terbatas yang dapat dia kendalikan.
III. Prosedur Pengambilan Sampel (Ali, 1993:51-52)
Menentukan tujuan penelitian
Menentukan populasi penelitian
Menentukan jenis data yang dibutuhkan
Menentukan tingkat kepercayaan yang digunakan
Menentukan unit sampel yang diperlukan
Memilih sampel berdasarkan teknik penyampelan
Saran Ukuran Sampel Roscoe dalam Sugiyono (2006, 101)
Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 – 500
Bila sampel dibagi dalam kategori (Mis: Pria-wanita; PNS-Swasta dsb) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30
Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (mis. Korelasi, regresi ganda) maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Mis: Variabel penelitiannya ada 5 (independen+dependen) maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50
Untuk penelitian eksperimen yang sederhana yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10-20
IV. Jenis-Jenis Sampling
Probability Sampling
Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama kepada seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample.
(1) Simple Random Sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
Cara ini dilakukan bila anggota populasi homogen yang hanya mengandung satu ciri.
Contoh:
Populasi siswa SMP tanpa memperhatikan kelas dan sebagainya
Sampel siswa SMP
Cara random sampling
Sistem kocokan (undian) yaitu sistem sampel acak sederhana dengancara sama sistem arisan.
Menggunakan tabel acak yaitu memilih dengan menggunakan suatu tabel. Dalam penggunaanya ditentukan dahulu titik awal (starting point).
(2) Sampel Stratifikasi
Apabila suatu populas terdiri dari unit yang mempunyai karakteristik berbeda-beda atau heterogen, maka teknok pengambilan sampel yang tepat digunakan adalah penyampelan stratifikasi.
Hal ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi karakteristik umum dari anggota populasi, kemudian menentukan strata atau lapisan dari jenis karakteristik unit-unit tersebut
Setelah ditentukan stratanya, barulah dari masing-masing strata diambil sampelnya yang mewakili.
Pengambilan sample dengan teknik ini, basanya dilakukan dengan cara random.
(a) Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik pengambilan sampel stratifikasi dengan mempertimbangkan proporsi atau persentase sampel dari setiap stratum. Agar perimbangan sampel dari masing-masing strata itu memadai, maka dalam teknik ini sering pula dilakukan perimbangan antara jumlah anggota populasi berdasarkan perimbangan antara jumlah anggota populasi berdasarkan masing-masing strata.
Pelaksanaan pengambilan sampel dengan teknik ini mula-mula peneliti menetapkan unit-unit anggota populasi dalam bentuk strata yang didasarkan pada karakteristik umum dari anggota populasi yang berbeda-beda.
Setiap unit yang mempunyai karakteristik umum yang sama, dikelompokkan pada satu strata, kemudian dari masing-masing strata diambil sampel yang mewakilinya.
Proses Penarikan Sampel Stratifikasi
Lanjutan....
Misalnya: seorang peneliti akan mengambil 300 orang sebagai sampel dari komposisi populasi yang diketahui jumlahnya, maka dapat dihitung:
Lanjutan....
(b)Disproportionate Stratified Random Sampling
Dilakukan apabila proporsi atau persentase sampel pada setiap stratum tidak mempertimbangkan perbandingan antara stratum yang satu dengan yang lainnya.
Artinya dari setiap stratum diambil jumlah sampel yang Artinya dari setiap stratum diambil jumlah sampel yang sama dengan formula n/k : di mana n (banyak sampel yang dikehendaki), dan k (banyak stratum dalam komposisi populasi).
Misalnya dari contoh di atas, maka peneliti akan mengambil masing-masing dari stratum sebanyak 75 orang atau 300/4 sama dengan 75 orang.
(3) Cluster Random sampling
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten.
Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
Misalnya di Indonesia terdapat 30 propinsi, dan sampelnya akan menggunakan 15 propinsi, maka pengambilan 15 propinsi itu dilakukan secara random.
Tetapi perlu diingat, karena propinsi-propinsi di Indonesia itu berstrata (tidak sama) maka pengambilan sampelnya perlu menggunakan stratified random sampling.
Propinsi di Indonesia ada yang pendudukanya padat, ada yang tidak; ada yang mempunyai hutan banyak ada yang tidak, ada yang kaya bahan tambang ada yang tidak.
Karakteristik semacam ini perlu diperhatikan sehingga pengambilan sampel menurut strata populasi itu dapat ditetapkan.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga (Sugiyono, 2006: 93).
Namun, ada pendapat yang berbeda
…
Yang menjadi unit sampling/unit analisis adalah rumpunrumpun, bukan unsur-unsur sampling itu sendiri. Jika rumpun-rumpun yang menjadi unit sampling merupakan daerah atau wilayah geografis, seperti: provinsi, kota, kabupaten dst, maka teknik sampling ini disebut area random sampling.
Misalnya, akan mengumpulkan data dari setiap keluarga tentang biaya hidup perbulan. Keluarga mana yang harus diambil jika penelitian itu dilakukan terhadap kabupaten tertentu.
Untuk menentukan sampel keluarga, maka peneliti harus menempuh langkah-langkah:
1) Menentukan kecamatan
2) Menentukan desa sampel dari kecamatan sampel
3) Menentukan keluarga sampel.
Non-Probabilitas/Non-Random Sampling Methods
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Teknik sampel ini meliputi: sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball .
(1) Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Misalnya anggota yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima.
Untuk ini maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor 1, 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.
(2) Sampling Kuota
Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Sebagai contoh, akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan Ijin Mendirikan Bangunan.
Jumlah sampel yanng ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai, karena belum memenuhi kuota yang ditentukan.
Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpul data, maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 anggota sampel.
(3) Sampling Insidental
Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Sampel ini digunakan jika peneliti sulit untuk menemukan subjek yang akan diteliti.
(4) Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik.
Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
(5) Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 0rang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
(6) Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.
Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya.
Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampling purposif dan snowball sampling.
Misalnya akan meneliti siapa provokator kerusuhan, maka akan cocok menggunakan kedua teknik sampel ini.
Lanjutan...
Ukuran sampel
Bagi penelitian kuantitatif sebaiknya menggunakan teknik probabilitas untuk memilih anggota sampel.
Alasannya teknik probabilitas memiliki prinsip random yang sangat kuat untuk mendukung proses generalisasi hasil penelitian yang diperlukan