SPESI UMUM 2010 (Revisi 3)
DIVISI4 PELEBARAN PERERASAN AN BAH JALAN SEKS41 PELEBARANPERKERASAN
4.11
U
1)
2)
a)
Pekerj Peke rjaa aan n ini ini ha haru russ me menc ncak akup up pe pena nab bah ahan an leb lebar ar per perker kerasa asan n la lama ma sa samp mpai ai lebar jalur lalu lintas yang diperlukan dalam rancangan, yang ditunjukkan pada Gambar atau yang diperintahkan Direksi Pekeaan. Pekerjaan harus encakup penggalian dan pebuangan bahan yang ada, penyiapan tanah dasar, dan penghamparan serta pemadatan bahan dengan garis dan dimensi yang diberikan dalam Gabar atau yang disetuui oleh ireksi Pekeraan. Pekerjaan harus sudah selesai sebelum peaksanaan dari pelapisan lapis perata.
b)
Pelebaran perkerasan harus dilaksanakan seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Penenuan pelebaran perkerasan apakah satu sisi maupun dua sisi harus dilakukan dengan memperimbangkan Ruang Milik Jalan (Ruija) yang tersedia, bangnan tetap dan lingkungan yang ada termasuk pembeb pembebasan asan tanah Qika ada) sehingga dapat enciptakan suasana aman bagi pemakai jalan seperti kebebasan saping yang cukup dengan disediakannya lebar bahu jalan yang emenuhi standar teknis.
c)
Bilaana alinyemen jalan laa idak eenuhi ketentuan minimum dari fngsi jalan tersebut (arteri, kolekor, dan loka), maka pelebara pelebaran n perkerasan har harus us dilaksanakan dengan perbaikan alinyeen sedemikian hingga sumbu jalan enjadi lebih lurus dan lengkung pada tikungan maupun pada puncak tanjakan dapat dikuangi.
Pekeraan Seksi Lain an Berkaitan denan Seksi ni: a) b) c) d) e) f g) h) i) j j)) k) I) m) n) o) p) q) r)
Manajeen dan Keselamatan Lalu intas Kajian Teknis apangan Pengamanan Lingkungan Hidup Keselaatan dan Kesehatan Kerja Galian Penyiapan Badan alan Ba Jalan apis Pondasi Agrega Lapis Pondasi Semen Tanah apis Resap Pengika dan Lapis Perekat Laburan Aspal Satu apis (BURTU) dan Laburan Aspal Dua Lapis (BURA) Campuran Aspal Panas asbutag dan atasbusir Campuran Aspal Dingin apis Peraa Penetrasi Macadam Macadam Pengembaian Kondisi Perkerasan aa Pengembaian Kondisi Bahu Jalan pada Perkerasan Berpenutup Aspal Pengembaian Pengembaia n Kondisi Selokan, Saluan Air, Galian,
-
Seksi 18 Seksi 19 Seksi 17 Seksi 19 Seksi 3 Seksi 33 Seksi 42 Seksi 5. Seksi 5.4 Seksi 6.1 Seksi 62 Seksi 6.3 Seksi 64 Seksi 65 Seksi 66 Seksi 8 Seksi 82 Seksi 83
SPESIFIKSI UMUM 2010 (Revisi 3)
Timbunan dn Penghauan. 3)
4)
Toleransi Dimens a)
Ketentuan yang dsyaratkan daam Seksi 5.1 untuk Laps Pondasi Agregat dan Seksi 5.4 untuk Laps Pondasi Semen Tanah harus beraku.
b)
Rentang tebal lapsan yang dinkan dihampar daam satu kal operasi harus seperi yang dtentkan di Seks lan daam Spesifkas in untuk bahan yang bersangkutan.
Standar Rujukan, Penauan Kesaan Ker Cuaca an Djnkan untuk Beker Perbaikan Terhada Pekeraan Pelebaran Perkerasan an Tidak Memenuhi Ketentuan dan Penembalan Bentuk Peker Setelah Penan Ketentuan yang disyaratkan dalam Seks 5.1 untuk Laps Pondasi Agregat Seksi 54 untuk Lapis Pondas Semen Tanah dan Seks 6.3 untuk Campuran Aspal Panas harus beraku sesuai dengan bahan yang bersangkutan Pada pelebaran yang sempt sesua Seks 4.1.3(4) dan rentang tebal aps yang dinkan pada setiap penghamparan harus memperhatkan kemampuan alat pemadat (Roller) dan memenuh krtera bahan yang dgunakan.
BA
4.1.2
Pekeraan pelebaran perkerasan akan dilaksanakan dengan menggunakan tmbunan (bla ditunukkan dalam Gambar) Laps Pondasi Agregat atau Laps Pondas Semen Tanah dan Lapsan Beraspal bersama dengan Laps Resap Pengikat yang dperlukan sepert yang ditunukkan dalam Gambar atau sebagamana yang dperntahkan oeh Direks Pekeraan Bahan tersebut harus memenuh ketentuan yang disyaratkan dalam Seks 32 51 54 61 dan 63 dari Spesifkasi Umum yang berlaku sesua dengan bahan yang bersangkutan
4.1.3
PERSIAPAN UNTUK PELEBARAN PERKERASAN
1)
2)
Lear Galian dan Penalian Bahan an Ada a)
Gaian untuk Peebaran Perkerasan harus mampu menyedakan ruang gerak yang cukup untuk aat penggilas (roller) normal untuk memadatkan badan alan (sub-grade) Lear galian untuk pelebaran selebar 12 m dipandang sebaga pelebaran praktis minmum. Detai peebarn akan dituukan dalam Gambar.
b)
Bahan yang ada harus digal hngga kedaaman yang ditunukkan dalam Gambar atau yang dperntahkan oleh Dreks Pekeraan. Kecual ka dsetuu oleh Direksi Pekeran maka bahan galian tdak boleh dgunakan kembai sebaga bahan untk pekeraan Peebaran Perkerasan.
Pencamuran Bahan Berbutr an Baru dan Lama Pencampuran d tempat antara bahan berbutr yang baru dengan ama umumnya tdak diperkenankan eskpun demkan blamana bahu alan lama tampak atau dketahu terbuat dar bahan agregat yang bak maka Direks Pekeraan dapat memerintahkan Penyeda Jasa menggal lubang u (test pit) untuk memastkan mutu bahu aan lama dan selanutnya dapat menyetu penggaruan bahan yang ada hingga kedalaman
4-2
I
SPESI UMUM 2010 (Revisi 3)
rancangan dicampur dengan bahan yang ba sebagaimana diperukan dan dipadatkan kembali. Bilamana teah diaksanakan dengan cara ini Pekerjaan Peebaran Perkerasan tetap has memenuhi semua toeransi dimensi dan mutu yang disyaratkan daam Seksi ini. 3)
Pemankasan Tei Jalur Lau Lintas Tepi perkerasan jalur alu lintas yang terekspos has dipangkas sampai mencapai bahan yang keras (sound), yang tidak epas atau retak atau ketidakstabian lainnya, untuk membentuk permukaan vertikal yang bersih memenuhi ketentuan daam Pasal 8.13 dari Spesikasi Umum
4)
5)
6)
Lebar Pekeraan Peebaran a)
ebar pelebaran perkerasan harus cukup untuk pelebaran jalur au intas sesuai dengan lebar rancangan sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana diperintahkan Direksi Pekerjaan serta peebaran tambahan yang cukup sehingga memungkinkan tepi setiap apisan yang dihampar bertangga terhadap lapisan di bawahnya atau terhadap perkerasan lama Susunan bertangga ini diperukan untuk memungkinkan penggiasan yang sedikit ke luar dari tepi hamparan dan untuk memperoeh daya dukung samping yang memadai dan has dibuat bertut-tut selebar 5 cm untuk setiap peapisan (overla yang dihampar
b)
Peebaran perkerasan yang diperukan seperti yang dituukkan pada Gambar untuk setiap as jalan hanya mepakan nilai rata-rata saja dan lebar pelebaran aktual yang diperlukan dari meter ke meter sepanjang jalan bervariasi sebagai mana yang diperukan dan sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan dengan tuuan untuk mencapai lebar rancangan rata-rata pada setiap titik
Peniaan Bentuk Permukaan a)
Formasi galian pada lokasi Pelebaran Perkerasan harus disiapkan dipadatkan dan diuji sebagaimana disyaratkan untuk Penyiapan Badan Jalan dalam Seksi 33 dari Spesikasi Umum Penyedia asa harus memelihara permukaan tersebut dalam keadaan kadar air optimum dan sbi sampai penghamparan bahan yang diperlukan untuk pelebaran perkerasan yang harus diisi dengan bahan tersebut sesegera mungkin setelah pekerjaan penggaian
b)
Formasi yang disiapkan harus diperiksa oeh Direksi Pekerjaan sesaat sebeum penghamparan bahan yang diperlukan untuk peebaran perkerasan dan bahan tersebut tidak boleh dihampar sebelum pekerjaan penyiapan badan jalan disetuui oleh Direksi Pekerjaan
Penebanan Pohon untuk Pelebaran Jalan Penebangan pohon hanya akan diaksanakan bilamana mutak diperukan untuk pelaksanaan pelebaran jalan baik pada jalur alu lintas maupun pada bahu jalan Pohon-pohon yang sudah ditebang has diganti dengan cara penanaman pohon ba di daerah berm (di luar bahu jaan) Penebangan pohon tidak boleh dilaksanakan bilamana kestabian ereng ama menjadi terganggu Pengukuran dan pembayaran untuk penebangan dan pembuangan pohon sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan dan penanaman pohon ba diuraikan dalam Seksi 82 dan 83 dari Spesifkasi Umum
4-3
I
SPESIFIKSI UM 2010 (Revisi 3)
4.1.4
PENGHAMPARAN & PEMADATAN BAHAN PELEBARAN PERKERASAN
1)
2)
Penghamparan an Pemadatan Lais Pondasi Aegat a)
Ketentuan yan disyaratkan dalam Pasal 5.1.3 dalam Sesikasi Umum harus berlaku kecuali bahwa ekuensi enjian enendalian mutu harus ditin katkan sedemikian rua sehina tidak kuran dari lima enian indeks lastisitas latici index), lima enuian radasi butiran, dan satu enjian keadatan kerin maksimum harus dilakukan untuk tia 500 meter kubik bahan yan dibawa ke laanan.
b)
Bilamana ais Pondasi Areat telah dicamur denan bahan lama, maka ekuensi minimum dari enjian yan disyaratkan dalam (a) di atas harus diterakan ada tia bahan baru yan dibawa ke laanan, dan sebaai tambahan harus diterakan ua ada bahan yan telah dicamur di laanan. Untuk enuian tambahan, Penyedia Jasa harus menambil contoh dari bahan yan telah dicamur samai kedalaman rancanan ada lokasi yan ditunukan oleh Direksi Pekeraan.
c)
Frekuensi enjian enendalian keadtan dan kadar air alin sedikit harus satu enjian (SNI 03-2828-1992) untuk setia 50 m ekeraan elebaran ada masin-masin sisi dari alan Gika diterakan elebaran dua sisi), diukur seanan sumbu alan
Memproduksi Menghampar Memadatkan dan Pengian Bahan Perkerasan pada Pekeraan Pelebaran Ketentuan yan disyaratkan ada Seksi lain dalam Sesifkasi ini yan berhubunan denan Produksi, Penhamaran, Pemadatan dan Penuian Bahan Perkerasan harus berlaku denan erkecualian berikut ini:
4..5
a)
Sebelum bahan dihamar, lais resa enikat yan sesuai harus disemrotkan ada lais ondasi yan sudah diersiakan dan lais erekat yan sesuai ua harus disemrot ada ermukaan vertikal dari tei erkerasan lama
b)
Pada elebaran yan aak semit, enhamaran daat dilakukan denan cara manual, tetai dalam batas-batas temertur seerti enhamaran denan mesin. Pemadatan harus dilakukan menunakan alat emadat mekanis atau alat emadat bererak bolak balik yan disetujui. Alat emadat kecil yan bermesin sendiri daat diunakan bilamana lebar ekeraan elebaran cuku untuk menamun seluruh lebar roda alat emadat.
c)
Penjian keadatan dari bahan laisan berasal terhamar yan ditentukan denan enuian benda ui inti (core) harus dilaksanakan denan ekuensi tidak kuran dari satu enian setia 50 m ekeraan elebaran untuk masinmasin sisi alan Gika diterakan elebaran dua sisi), diukur seanan sumbu alan.
PENGUDANPEMBAYAAN
Tidak ada mata embayaran dalam Seksi 4.1 ini. Penukuran terhada enalian bahan yan ada, enyiaan badan alan, emasokan, enhamaran, emadatan dan enyelesaian ekeraan Pelebaran Perkerasan, haruslah diandan seluruhnya dibayar menurut berbaai ata Pembayaran yan terdaat dalam Seksi-seksi lain yan relevan
f
SPESJFJKSJ UMUM 2010 (Revisi 3)
SEKSI4.2 BJALAN
4.21
U
1) Pekerjaan ini harus terdiri dari pemasokan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan bahan bahu alan pada tanah dasar yang telah disiapkan atau permukaan lainnya yang disetui dan pelaburan (sealng jika diperukan, untuk pelaksanaan bahu jaan bar atau peningkatan bahu jalan sesuai dengan garis, keandaian dan dimensi yang dituukkan pada Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oeh Direksi ekeran. 2)
Pekeraan Seksi Lain Yan Berkaitan Denan Seksi Ini a) b) c) d) e)
f g) h) i) j) k)
I) m) n) o) p) 3)
Manaemen dan Keseamatan Lalu Lintas Rekayasa Lapangan Bahan dan enyimpanan engamanan Lingkungan Hidup Keseamatan dan Kesehatn Kera enyiapan Badan Jaan Lapis Pondasi Agregat erkerasan Beton Lapis Pondasi Semen Tanah Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat Laburan Aspa Satu Lapis (BURTU) dan Laburan Aspa Dua Lapis (BUA) Campuran Beraspal Panas Pengembaian Kondisi Jaan Lama engembain Kondisi Bau Jaan Lama pada Jalan Berpenutup Aspal Pemeiharan Rutin Perkerasan, Bau Jalan, Drainase, Perlengkapan Jalan dan Jembatan Pemeliharaan Jalan Samping dan Jembatan
Seksi 1.8 Seksi 1.9 Seksi 111 Seksi 17 Seksi .19 Seksi 3.3 Seksi 5.1 Seksi 5.3 Seksi 5.4 Seksi 6.1 Seksi 6.2 Seksi 6.3 Seksi 8.1 Seksi 8.2 Seksi 10.1 Seksi 10.2
Toleransi Dimensi a)
ntuk bahu jalan dengan aburan aspa, toleransi eevasi dan kerataan yang disyaratkan dalam Pasa 5..1.(3), harus berlaku
b)
ntuk bahu jaan dengan perkerasan semen, tolernsi eevasi dan keratan yang disyaratkan dalam Pasa 5.3.1.(3), harus beraku
c)
ntuk bahu jaan semen tanah, toeransi eevasi dan keratan yang disyaratkan daam Pasa 54.1.(3), harus beraku.
d)
ntuk bahu alan dengan campuran beraspa panas, toleransi eevasi dan kerataan yang disyaratkan daam Pasa 6.3.1.(4), harus beraku
e)
Untuk bahu jaan tanpa aburan aspa, permukaan air yang teah dipadatkan tidak boeh berbeda lebih dari ,5 cm di bawah atau di atas eevasi rancangan, pada setiap titik.
4-5
r
SPEIFKSJ UMUM 2010 (Revisi 3)
4)
f
Permukaan akhir bahu jalan, termasuk setiap pelaburan atau perkerasan lainnya yang dihampar diatasnya, tidak boleh ebih tinggi maupun lebih rendah 1,0 cm terhadap tepi jalur lalu lintas yang bersebelahan.
g)
Lereng melintang tidak boleh bervariasi lebih dari 1,0 % dari lereng meintang rancangan.
Standar Ruukan Ketentuan yang disyaratkan daam Pasal 5.1.1.(4), 5.3.1.(4), 5.4.1(4), 6.11.(3), 6.21.(3) dan 63.1.(5) masing-masing untuk Lapis Pondasi Agregat, Perkerasan Beton, Lapis Pondasi Semen Tanah, Lapis Resap Pengikat, Burtu, dan Campuran Beraspal Panas harus beraku
5)
Penauan Kesiaan Kera Ketentuan yang diyaratkan dalam Pasa 5.1.1(5), 5.3.1.(5), 54.1.(5), 6.1.1.(6), 62.1() dan 63.1.(6) masing-masing untuk Lapis Pondasi Agregat, Perkerasan Beton, Lapis Pondasi Semen Tanah, Lapis Resap Pengikat, Burtu, dan Campuran Beraspa Panas has berlaku.
6)
Cuaca Yan Diiinkan Untuk Bekera Ketentuan yang disyatkan dalam Pasa 511(6), 531(6), 541(6), 6.1..(4), 6.21(4) dan 6.3.1.() masingmasing untuk Lapis Pondasi Agregat; Perkerasan Beton, Lapis Resap Pengikat, Burtu, dan Campuran Beraspal Panas has berlaku.
7)
Perbaikan Bahu Jalan Yan Tidak Memenuhi Ketentuan Has berlaku ketentuan yang disyaratkan dalam Pasa 5 11(7), 5.3.1.(7), 5.4.1.(), 6.11(5), 621(5) dan 6.3.1(8) masing-masing untuk Lapis Pondasi Agegat, Perkerasan Beton, Lapis Pondasi Semen Tnah, Lapis Resap Pengikat, Burtu, dan Campuran Beraspal Panas has berlaku.
8)
Pemeliharaan Pekeraan Yan Telah Diterima Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia asa untuk melaksanakn perbaikan terhadap pekerjan yang tidak memenuhi ketentuan atau gagal sebagaimana disyaratkan daam Pasal 4.21(7) di atas, Penyedia Jasa juga has bertnggunawab atas pemelihran tin dari semua bahu jaan yang sudah seesai dikerjkan dan diterima selama Periode Pelaksanaan.
9)
Penembalian Bentuk Pekeraan Setelah Penuian Ketentuan yang disyaratkan daam Pasal 5..1.(8), Pasa 54.1(7) dan 6.3.1.(9) untuk Lapis Pondasi Agregat Perkerasan Beton, Lapis Pondasi Semen Tanah, dan Campuran Beraspal Panas has berlaku
0)
Penendalian Lau Lintas a)
Pengendalian Lalu Lintas harus sesuai dengan ketentuan Seksi .8 anajemen dan Keselamatan Lau Lintas
4-6
I
SPESIFIKSI U 2010 (evisi 3)
b)
Penyedia Jasa harus berggung jawab atas semua akibat yang ditimbulkan oleh lau ins yang melewati bahu aan yang b selesai dikerakan dan bila peru Penyedia Jasa dapat mearang lalu intas yang demikian ini deng menyediakan alan alih (detour) atau peaksana setengah badan jaan.
BAN
4.2.2
Ketentuan bahan yang disyaratkan daam Divisi 5 dn Divisi 6 beraku juga untuk Seksi ini Lapis Pondasi Agregat Kelas S hanya digunakan untuk bahu alan tanpa penutup
PELAKSANAAN DANPEMADATAN
4.2.3
a)
Persiapan tempat untuk penghamparan bahan-bahan bahu jaan, termasuk galian pada bahan yang ada, pencampuran bahan yang baru dan lama (bilamana diijinkan oleh Direksi Pekerjan), pemangkasan tepi perkerasan pada alur lalu intas ama, dan penyiapan rmasi sebeum bahan dipasang, harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang disyatkan Pasa 813 dan Seksi 8.2 dari Spesifkasi ini.
b)
Peaksanaan bahan bahu jaan harus memenuhi ketentuan yang disyaratkan pada Pasa 513, 535, 545, 64, 62.5 dn 6.3.6 dari Spesikasi ini, masing masing untuk Lapis Pondasi Agregat, Perkerasan Beton, Lapis Pondasi Semen Tanah, Lapis Resap Pengikat, Burtu dan Campuran Beraspa Panas
PENGUDANPEMBAYARAN
4.2.4
)
Cara Penukurn Ketentuan yang disyaratkan daam Divisi 5 dan Divisi 6 beraku pada Seksi ini.
2)
Penukuran Untuk Pekeraan Yan Dierbaiki Ketentuan yang disyaratkan daam Divisi 5 dan Divisi 6 beraku pada Seksi ini
3)
Dasar Pembaaran Kuantitas yang ditentukan dengan cara di atas, harus dibayar menurut Hga Kontrak per satuan pengukuran masing-masing untuk setiap mata pembayaran yang terdaar di bawah ini dan terdapat daam Daar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran harus merupakan kompensasi penuh untuk peroehan, pemasokan, penghamparan, pemadatan, penyelesaian akhir dan pengian bahan, pemeliharaan permukaan akibat beban lalu lintas, dan semua biaya lain yang diperluk atau seharusnya untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya pada pekeraan yang diuraikan dalam Seksi ini
4-7
I
SPES/FIKS UMUM 2010 (Revisi 3)
Uraian
NomorMata Pembayaran
Satuan Pen2ukuran
4.2.(1)
Lapis Pondasi Agregat Kelas A
Meter Kubik
4.2.(2a)
Lapis Pondasi Agregat Kelas B
Meter Kubik
4.2.(2b)
Lapis Pondasi Agregat Kelas S
Meter Kubik
42.(3)
Semen Untuk Lapis Pondasi Semen Tanah
4.2.(4)
Lapis Pondasi SemenTanah
Meter Kubik
42(5)
Agregat Penutup BURTU
Meter Persegi
4.2(6)
Bahan Aspal Untuk Pekerjaan Pelaburan
Liter
4.2.(7)
Lapis Resap Pengikat
Liter
42.(8)
Lapis Resap Perekat
Liter
42.(9)
Laston Lapis Antara (AC-BC)
Ton
4.2.(10)
Laston Lapis Antara Modifkasi (AC-BC Mod)
Ton
4.2.(11)
Laston Lapis Pondasi (ACBase)
Ton
4.2.(12)
Laston Lapis Pondasi Modikasi (AC-Base Mod)
Ton
4.2.(13)
Bahan Anti Pengelupasan
Kg
4.2.(14)
Perkerasan Beton Semen
Meter Kubik
4.2.(15)
Perkerasan Beton Semen dengan Anyaman Tulangan Tunggal
Meter Kubik
4.2(16)
Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus
Meter Kubik
4-8
Ton