SPEIFKS UMUM 2010 (Revis 3)
DIVISI3 PEKERAAN TANH SEKSI3.1 GALIAN 3.1.1
UMUM ) a)
Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah atau bat atau bahan lain dar jalan atau sekitya yang diperlukan untuk penyelesaan dari pekerjaan dalam Konak ini.
b)
Pekeaan in umumnya diperlukan untk pembuat saluran air dan selokan, untk rmasi galan atau pondasi pipa, gorong-gorong, pembuangan atau struktur lainnya, untk pekerjaan stabilsasi lereng dan pembuangan bahan longsoran, untuk galian bahan konstruks dan pembuangan sisa bahan galian, untuk pengupasan dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dan /atau perkerasan beton pada perkerasan Jama, dan umumnya untuk pembentukan profl dan penampang yang sesua dengan Spesifkas in dan memenuh garis, ketinggian dan penampang melntang yang dituukkan dituukkan dalam dalam Gambar atau sebagamana yang diperntahkan diperntahkan oleh Dreksi Pekerjaan
c)
Pekerjaan yang diperlukan untuk pembuangan bahan yang tak teakai dan tah humus akan dcakup dcakup oleh Seks 3.4 3.4 dar Speskasi ini.
d)
Kecuali untuk keperluan pembayaran, ketentuan dar Seks ni berlaku untk semua jens galan yg dilakukan sehubungan dengan Kontrak, dan pekerjaan galian dapat berupa: i)
GalianB ianBiasa
ii)
GalianBatu Galian Batu Lunak
ii)
GalianBatu
iv)
Galian Struktur
v)
Galian Galia n Perkerasan PerkerasanBeraspal Beraspal
vi)
Galan PerkerasanBerbutr PerkerasanBerbutr
vi)
Galan PerkerasanBeton PerkerasanBeton
e)
Galan Basa harus mencakup seluruh galan yang yan g tidak diklasfkasi sebaga galian batu lunak, galan batu, galian struktur, galian sumber bahn (borrow excavaton), galian perkerasan beraspal, galian perkerasan berbutr, dan galan perkerasan beton, serta pembuangan bahan galan biasa yang tdak terpakai sepert yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang dperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
f
Gali anBatu Lunak harus mencakup galian pada batuan yang mempunyai Galian tekan tekan uniak uniaksial sial 300 400 kg/cm 2 sesua dengan ASTM 7012 3-1
I
SPESIFIKSI UMUM 20/0 (evis 3)
Standard Test Methods for Compressive Strength and Elastic Moduli of Intact Rock Core Specimens under Vaing States of Stress and Temperatures Metoda C dan menurut pendapat Direksi Pekeaan tdak dapat dlakukan dengan menggunakan excavator bucket biasa, namun tdak memerlukan pemboran (drilling) atau peledakan seper halnya galan batu, dan cukup menggunakan excavator bucket yang dlengkap dengan kuku baja khusus, jenis penetration plus t dengan kuat leleh
10.200 kg/cm\1.000 MPa).
2)
g)
Galan Gal an bat batuu har harss menc mencak akup up gal gala ann bo bongk ngkah ahan an ba batu tu,, bet beton on de deng ngan an vo volu lume me 1 meter kubik atau lebh dan seluruh batu au bahan lannya yang menurut Direksi Pekerjaan adalah tdak praktis menggali tanpa penggunaan alat berekanan udara au pemboran (driling), dan peledakan. Galan n tidak termasuk galan yang menurut Direks Pekerjaan dapat dibongkar dengan penggaru (ripper) tunggal yang dtark oleh traktor dengan berat maksmum 15 ton dan tenaga kuda neto maksmum sebesar 180 PK (Tenaga Kuda).
f
Galan Struktur mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang dsebut atau dtunjukkan dalam Gambar untuk Struktur. Setap galian yang ddefnisikan sebagai Galian Biasa atau Galian Bat au Galian Perkerasan Beton tidak dapat dimasukkan dalam Galan Struktur.
g)
Galiann Stru Galia Strukt ktur ur te terb rbat atas as unt untuk uk ga gal lan an la lant nta a be beto tonn pon ponda dasi si je jemb mbat atan an, , tembok penahan tanah beton, dan struktur beton pemikul beban lainnya selain yang disebut dalam Spesfkasi n. Pekerjaan galan struktur juga melput: penmbunan kembali kembal i dengan bahan yang disetu oleh Direks Pekerjaan; pembuangan bahan galian yang tidak terpakai semua keperluan dranase, pemompaan, penmbaan, penurapan, penyokong pembuatan tempat kerja atau coferdam beserta pembongkaran nya.
h)
Galian Gali an Pe Perk rker eras asan an Ber Beras aspal pal me menc ncak akup up ga gala lann pada pe perk rker eras asan an be bera rasp spal al Jama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan maupun tanpa Cold illng Machne (mesn pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) seper yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagamana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Galann Pe Gala Perk rker erasa asann Ber Berbut butir ir me menca ncaku kupp gal galan an pa pada da pe perk rker eras asan an be berb rbut utir ir a ama ma dan pembuangan bahan perkerasan berbutir yang tidak terpaka seper yang dtunukan dalam Gambar atau sebagamana yang diperntahkan oleh Dreks Pekerjaan.
j)
Galan Perkerasan Beton mencakup galian pada perkerasan beton ama dan pembuangan bahan perkerasan beton yang tdak terpakai seper yang dtunjukkan dalam Gambar atau sebagamana yang dperntahkan oleh Dreksi Pekerjaan.
k
Pemanf Pema nfa ata tann kemb kembal al baha bahann gal galan an n nii har harus us men menda dapa patt per perse setu tuju juan an terlebh dahulu oleh Dreks Pekerjaan sebelum bahan ini dpandang cocok untuk proses daur ulang. Material Jama bekas galian harus diatur penggunaan/penempatannya penggunaan/pen empatannya oleh Direks Pekerjaan.
Pekker Pe eraa aann Seks Seksii La Lann an an Be Berrka kat tan an de den nan an Sek Seks s In In a b
Transportasi dan Penanganan. anemenn dan Keselamatan Lalu Lntas aneme 3-2
Seks 1.5 Seks 1.8
SPESIFIKSI UMUM 2010 (Revisi 3)
c) d) e) t
g)
h)
j) j)
) I)
m) n) o) p)
q 3)
4)
. '
Kajian TeknsLpangan Bahan an Pnyimanan Pengamanan Lingkugan Hdup Keselamtan dan Keeha Kerja eloan ana dan Sauran A Grng-gorong an Drase Betn ainae Poru Tmbunan Penyaan Badan Jalan Beon Pasann Batu Pmbogan Sruktur Lama Pngembaian ondi erkeasan Lam Pengembaian Kondi Bahu an ama ada Jan Bpenutup Aspa emeiharaan Jaan Samping dan Jembatan
Sek 1.9 Sks 1.1 Seks 1.17 Ses 11 si 2.1 Ses 2 Ski 2.4 eksi 3.2 Ssi 33 Sesi 71 Ski 79 Seki 715 Sek 81 Seks 82 Seks 10.2
Toerasi Densi a)
Kndaian akhir, garis dn fmas euah galan seain aian peeraan baspa a/ata pkerasan pkerasan betn tdk boh berbeda berbeda ebih tnggi ai 2 cm atau ebh enh 3 cm pada seta titik n 1 cm pa etiap ik un gaa bahan peaan lama
b)
emoonga emoo ngann per peruk uka a le leen en ya yang ng te tea a se see esai sai td tdak ak bo boeh eh e eb bed edaa da da gar prof yang dsyaakan meampui 10 cm uuk tanah an 0 cm untuk a i mana pemecaa btu yang berlebihan ak dapat trhndaan
c)
Pemk Pem kaa aann g ga a tan tanah ah ma maup upun un ba bau u y ygg t tah ah e e sa saii dan dan te teb buk ukaa erhadp alan ar rmkaan harus cukup rata dan haus memilk cukp kemiigan ntuk menjamn engalira a yang ebs i prmukan u anpa eradi genngn
Pen a uan Kesaan Ker dan Pecatatan a)
Untukk et Untu etap ap pe peke kea aan an ga gaia iann yan yangg db dbay ay me menu nur r ek ek ni ni,, sebe sebelu lum m memua pkrjan, Penyeda Jasa hau menyerahkan kepada Direki ekeaan, gamba detl penampang meintng yang menuan eevasi tanah asl beum pes pemesihn memsa memsang ng patok patok atok atas atas gal, dan enggaian yng akan diasanaan diasanaan
)
Peyedi Peye diaa as asaa haru haruss meny menyr rh hka kann epa epada da ir irek eksi si eke eker ra ann metod metodee ke ker r an gamba det luuh struku sementaa yg duska atau yang dipenahkan untuk dgnaan, sepei penyokog (g) penau (bacng), cerdam, dan dinding enahan rmbesan ( cuto wall) dan gabagama esebu hrus mempeleh peseuan dri Dieksi Peejan sebeum makanaka peerjaa gaian an akn diungi eh ruku semnaa yang iuukan
c)
Pnyeda Jasa hau membertah Direksi ekejaa tuk eiap gaian untk taah asar rmasi aau pndsi ang ea seea dikerjakan an bahan adasa atau bhan lanna idak boe dampa sbeum kedaaman gaan st dan kekeraan aan pndas setui erebih dahuu o Dieki Pekeaa, seper an isebutan daam Pasal 3 .2. 3-3
SPESIFKSI UU 2010 (Revisi 3)
5)
d)
Arsip tenang rencana peedakan dan semua sem ua bahan peledak yang digunakan, yang menunjukkan lokasi serta jumlahnya, harus disimpan oleh Penyedia Jasa unuk diperiksa Direksi Pekerjaan.
e)
Penyedia Jasa harus menyerkan kepada Deksi Pekeaan suau catatan erulis tentang okasi, kondisi d kuantias perkerasan beraspal yang akan dikupas atau digali. Pencaatn pengukuran harus dilakukan seelah seuruh bahan perkerasan beraspa telah dikupas atau digali
Penamanan Pekeraan Galian a)
Penyedia Jasa harus memikul semua anggung jawab dalam meamin keseamaan pekerja, yang meaksanakan pekerjaan galian, penduduk dan bangunan yang ada di sekitar lokasi galian
b)
Seama peaksanan pekerjn gain, ereng galian harus daga teap stabil sehingga mampu menahan pekerjaan, strukur aau mesin di sekiya, hrus dipertahankan sepnang waku, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yng memadai harus dipasg biamana permukaan lereng galian mungkin tidak stabil. Bilamana diperlukan, Penyedia Jasa harus menyokong atau mendukung struktur di sekiya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerja gaian tersebut terse but
c)
Untuk menjaga stabilitas ereng gaian dan keselamatan pekerja maka gaian anah yang lebih dari 5 meer harus dibuat bertangga dengan teras selebar 1 meter aau sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
d)
Peraan berat untuk pemindahan anah, pemadatan atau keperluan lainnya tidak diijinkan berada atau beroperasi lebih dekat 1,5 m dari tepi galian parit unuk gorong-gorong pipa tu gaian pondasi untuk struur, terkecuali bilamana pipa atau struur ainnya yng y ng elah terpasang dalam galin dan galian tersebut elah ditimbun kembali dengan bahan yng diseuui Direksi Pekerjaan dan telah dipadatkan.
e)
Coerd Coe rdam am,, dind dindin ingg pena penaha hann remb rembesa esann (cu (cu o o wa wal l)) at atuu cara cara la lain inny nyaa untuk mengalihkan air di daerah gaian harus dirancang sebagaimana mestinya dan cukup kua unuk menjamin bahwa keruntuhan mendadak yang dapa membairi tempa kerja dengan cepa, idak akan erjadi
f
Dalam seiap saat, bilamana pekea atau orang lain berada dalam lokasi galiand harus bekerja di bawah permukaan tanah, maka Penyedia Jasa harus menempatkan seorang pengawas keamanan di lokasi kerja yang tugasnya hanya memanau keamanan dan kemajuan. Sepanang waktu penggalian, peraatan gain cadangan (yang belum dipakai) serta perengkapan P3K harus ersedia pada tempt kerja galian.
g)
Bahann pele Baha peleda dakk yan yangg dipe diperl rluk ukan an unt untuk uk gal galia iann batu batu har harus us dis disim impa pan, n, diangani, dan digunakan dengan haihai dan di bawah pengendaian yang exra e xra keta ketatt sesua sesuaii dengan Perat Peraturan uran dan Perunda Perundangundanga ngundangann yang beraku. Penyedia Jasa harus beranggunawab daam mencegah pengeuaran atau penggunaan yang idak tepa atas seiap bahan peledak dan harus menjamin bahwa penanganan peledakan hanya dipercayakan kepada orang yang berpengalaman dan beranggunawab 3-4
SPESIFIKSI UMUM 2010 (Revisi 3)
6)
7)
8)
h)
Semua galian terbuka harus diberi rambu peingatan dan penghalang (barikade) yng cukup untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya, dan setiap galian terbuka pada lokasi jalur lalu lintas maupun lokasi bahu jalan haus diberi ambu tambahan pada malam hari berupa dum yang dicat putih (atau yang sejenis) besea lampu meah atau kuning guna menjamin keselamatan para pengguna jalan, sesuai dengan yang dipeintahkan Direksi Pekejaan.
i)
Ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 1.8 Mnajemen dan Keselaatan Lalu Lintasditeapkan pada seluruh galian di Ruang Milik Jalan
Jadwal era a)
Perluasan setiap galian terbuka pada setiap operasi harus dibatasi sepadan dengan pemeliharaan permukaan galian agar tetap dalam kondisi yng mulus (sound) dengan memperimbangkan akibat dari pengeringan peendaman akibat hujan dan gangguan dari operasi pekerjaan berikutnya
b)
Galian saluan atau galian lainnya yang memotong jalan yang terbuka untuk lalu lintas harus dilakukan dengan pelaksanaan setengah badan jalan sehingga jalan tetap tebuka untuk lalu lintas pada setiap saat
c)
Bilamana lalu lintas pada jalan tergangg kaena peledakan atau opeasi operasi pekerjaan lainnya, Penyedia Jasa harus mendapatkan pesetuuan terlebih dahulu atas jadwal gangguan tersebut dai pihak yang berwenang dan juga dari Dieksi Pekeaan
d)
Kecuali diperinhkan lain oleh Direksi Pekerjaan maka setiap galian pekerasan beraspal harus ditutup kembali dengan campuran aspal pada hari yang sama sehingga dapat dibuka untuk lalu lintas
ondisi Temat Kera a)
Seluruh galian harus daga agar bebas dari air dan Penyedia Jasa harus menyediakan semua bahan, perlengkapan dan pekeja yang diperlukan untuk pengeringan (pemompaan), pengalihan saluran air dan pembuatan drainase sementra, dinding penahan embesn (cut of wall) dan cofedam Pompa siap pakai di lapangan harus senantiasa dipelihara sepanang waktu untuk menjamin bwa tak akan terjadi gangguan dalam pengeringan dengan pompa
b)
Bilamana Pekerjaan sedang dilaksanakan pada drainase lama au tempat lain dimana air tanah rembesan (ound water seepage) mungkin sudah tercemari maka Penyedia Jasa haus senantiasa memelihaa tempat keja dengan memasok air besih yang akan di gnakan oleh pekerja sebagai ai cuci bersama-sama dengan sabun dan desinfktan yang memadai
Perbaikan Tehada Pekeran Galian an Tidak Memenuhi Ketentuan a)
Pekejaan galian yang tidak memenuhi toleransi yang dibeikan dalam Pasal 3(3) di atas sepenunya meadi tanggung jawab Penyedia Jasa dan harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa sebagai berikut :
3-5
I
SPESIFKS UMUM 2010 (Revisi 3)
9)
0)
i)
Lokasi galian dengan garis dan ketinggian ahir yang meebihi garis dan ketinggian yang ditnjukan dalam Gbar atau sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan hars digai ebih anjut sampai memenuhi toeransi yang disyaratkan.
ii)
Lokasi dengan penggaian yang melebihi garis dan ketinggian yang ditnjukan dalam Gamba atau sebagaimana yang diperintahkan oeh Direksi Pekerjaan, atau lokasi yang mengalami kerusakan atau menjadi embek, hars ditimbun kembali dengan bahan timbunan piihan atau apis pondasi agregat sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
iii)
Galian pada perkerasan ama dengan dimensi dan kedaaman melebihi yang telah ditetapkan, harus diisi kembai dengan menggunakan bahan yang sama dengan perkerasan lama sampai dimensi dan kedaaman yang ditetapkan.
Utiitas Bawah Tanah a)
Penyedia Jasa harus bernggunawab untk memperoeh inrmasi tentang kebeadaan dan okasi utilitas bawah tanah dan untk memperoeh dan membayar setiap ijin atau wewenang ainnya yang diperlukan dalam meaksanakan gaian yang diperukan dalam Kontrak
b)
Penyedia Jasa harus bertanggunawab untuk menjaga dan melindungi setiap utiitas bawah tanah yang masih berngsi seperti pipa, kabe, atau sauran bawah tanah lainnya atau stuur yang mungkin dijumpai dan untuk memperbaiki setiap kersakan yang timbu akibat operasi kegiatannya
Restribusi untuk Bahan Gaian Biamana bahan timbunan piihan atau apis pondasi agregat, agregat untuk campuran aspal atau beton atau bahan ainnya diperoeh dari gaian sumber bahan di uar rang milik alan, Penyedia Jasa harus melakukan pengatran yang diperlukan dan membayar konsesi dan restribusi kepada pemilik tanah maupun pihak yang bewenang untuk ijin menggai dan mengangkut bahan-bahan tersebut.
1)
Pennaan dan Pembuanan Bahan Gaian a)
Semua bahan galian tanah dan gaian ba yang dapat dipakai dalam btas batas dan ingkup kegiatan biamana memungkinkan harus digunakan secara ekif unk masi timbunan atau penimbunan kembai.
b)
Bahan galian yang mengandung tanah yang sangat organik, tanah gambut (peat), sejumlah besar akar au bahan tetumbuhan ainnya dan tanah kompresif yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan akan menyuitkan pemadatan bahan di atasnya atau yang mengakibatkan setiap kegagaan atau penurunan (settlement) yang tidak dikehendaki, haus dikasikasikan sebagai bahan yang tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai timbunan daam pekerjaan peanen
c)
Setiap bahan gaian yang meebihi kebuthan timbunan, atau tiap bahan gaian yang tidak disetui oeh Direksi Pekerjaan untuk digunakan sebagai
3-6
SPESIFIKSI UMUM 2010 (Revis 3)
bahan timbun, harus dibuang dan diratakan oleh Penyedia Jasa di luar Ruang Miik Jalan (Rumija) seperi yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
12)
3.1.2
d)
Penyedia Jasa harus beranggunawab terhadap seluruh pengaturan dan biaya yang diperukan untuk pembuangan bahan gaian yang tidak terpakai atau yang tidak memenuhi syarat untuk bahan timbunan, termasuk pembuangan bahan galian yang diuraikan daam Pasal 31.1 8) a) ii) dan iii), juga termasuk pengangkutan asil galian ke tempat pembuangan akhir dan peroehan in dari pemilik atau penyewa tanah dimana pembuangan akhir tersebut akan dilakukan.
e)
Bahan hasi gaian struktur yang surplus, tidak boeh diletakkan di daerah aliran agar tidak mengganggu airan dan tidak merusak esiensi atau kinerja dari struktur. Tidak ada bahan hasil gaian yang boleh ditumpuk sedemikian hingga membahayakan seluruh maupun sebagian dari pekerjaan struktur yang telah selesai.
Penembalian Bentuk dan Pembuana Pekeraan Sementara a)
Kecuai diperintahkan lain oeh Direksi Pekerjaan, semua struktur sementara seperi coerdam atau penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) harus dibongkar oleh Penyedia asa seteah struktur permanen atau pekerjaan lainnya seesai. Pembongkaran harus dilakukan sedemikian sehingga tidak mengganggu atau merusak struktur atau frmasi yang telah seesai
b)
Bahan bekas yang diperoleh dari pekerjan sementara tetap menjadi milik Penyedia asa atau bila memenuhi syarat dan disetuui oeh Direksi Pekerjaa, dapat dipergunakan untuk pekerjan permanen dan dibayar menurut Mata Pembayaran yang relevan sesuai dengan yang terdapat dalam Daar Penawar.
c)
Setiap bahan gaian yg sementara waku diijinkan untuk ditempatkan dalam saluran air harus dibug seluruhnya seteah pekerjan berair sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu saluran air.
d)
Seluruh tempat bekas galian bahan atau sumber bahan yang digunakan oleh Penyedia asa harus ditinggakan dalam suatu kondisi yang rata dan rapi dengan tepi dan lereng yang stabil dan sauran drainase yang memadai.
PROSEDUR PENGGALIAN
1)
Prosedur Umum a)
Penggalian harus dilaksanakan menurut keandaia, garis, dan elevasi yang ditentukan dalam Gambar atau ditunjuan oleh Direksi Pekerjaa dan hrus mencakup pembuangan semua materiabahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, bahan orgaik dan bahan perkerasan lama
b)
Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminima mungkin terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian.Biamana material/bahan yang terekspos pada garis frmasi atau tanah dasar atau pondasi dalam keadan lepas atau lunak atau kotor atau menurut pendapat 3-7
SPESIFIKSJ UMUM 2010 (Revis 3)
Direksi Pekerjaan tidak memenuhi syarat, maka bahan tersebut hars seluruhnya dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan timbunan yang memenuhi syarat, sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekean.
2)
c)
Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada garis frmasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan maupun bahu jalan, atau pada dasar galian pipa atau pondasi struktur, maka bahan tersebut harus digali 15 cm lebih dalam sampai permukaan yang mantap dan merata Toolan-tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang terekspos tidak boeh teringgal dan semua pecahan batu yang diameteya ebih besar dari 15 cm harus dibuang Profl galian yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara menimbun kembali dengan bahan yang dipadatkan sesuai persetuan Direksi Pekerjaan
d)
Peedakan sebagai cara pembongkaran bat hanya boleh digunak jika, menurt pendapat Direksi Pekerj, tidak prakis enggunakan aat berekanan udara atau suat penggar (ripper) hidrolis berkuku ungga. Direksi Pekerjaa dapat mearang peedakan dan memerintahkan untuk menggai batu dengan cara ain, jika, menurut pendapatya, peledakan tersebut berbahaya bagi manusia atau strktur di sekiya, atau biamana dirasa kurang cerat daam pelaksanaannya
e)
Bilaana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan anyaman pelindung edakan (heavy mesh basting) untk meindungi orang, bangunan dan pekerjaan selama penggai. Jika dipandang perlu, peledakan harus dibatasi waktunya seperti yang diuraikan oleh Direksi Pekerj.
f
Penggalia bau hus diakukan sedemikian, apakah dengn peedaka atau cara ainnya, sehingga tepi-tepi potongan harus dibiarkan pada kondisi yang aman dan serata mungkin Batu yang epas au bergantungan dapat eadi tidak stabil atau menimbukan bahaya terhadap pekerjaan atau orang harus dibuang, baik terjadi pada pemotongan batu yang bar maupun yang lama
g)
Dalam ha! apapun perlu dipahami bahwa, selama pelaksanaan penggalian, Penyedia Jasa harus meakukan langkahlangkah berdasarkan inisiatifya sendiri untuk memastikan drainase alami dari air yang mengair pada permukaan tanah, agar dapat mencegah aliran tersebut mengalir masuk ke dalam galian yang telah terbuka
Gaian ada Tanah Dasar Perkerasan dan Bahu Jalan Ketetan dalam Seksi 33, Penyiapan Badn Jalan, hrus berlaku seperi juga ketent daam Seksi ini
3)
Galian untuk Struktur dan Pia a)
Galian untuk pipa, goronggorong atau drainase beto dan galian untk pondasi jembatan atau struktur ain, harus cukup ukurannya sehingga eungkinkan penempatan struktur atau teapak struktur dengan ebar dan paang sebagaimana mestinya dan pemasanga bahan dengan benar, pengawasan dan pemadatan penimbunan kembali di bawah dan di sekeliling pekerjaan 3-8
SPESIFKSI UMUM 2010 (Revisi 3)
b)
Bila galian parit untuk gorong-gorong atau lainnya dilakukan pada timbunan baru, maka timbunan harus dikerjakan sampai ketinggian yang diperukan dengan jarak masing-masing okasi galian parit tidak kurang dari 5 kai ebar gaian parit tersebut, seanjutnya galian parit tersebut dilaksanakan dengan sisi-sisi yang setegak mungkin sebagaimana kondisi tanahnya mengijinkan.
c)
Semua bahan pondasi batu atau strata keras lainnya yang terekspos pada pondasi jembatan harus dibersihkan dari semua bahan yang epas dan digali sampai permukaan yang keras, baik elevasi, kemiringan atau bertangga sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Semua serpihan dan retak-retak harus dibersihkan dan diinjeksi Semua batu yang lepas dan terurai dan strata yang tipis harus dibuang. Jika pondasi teapak ditempatkan pada landasan selain batu, galian sampai elevasi akhir pondasi untuk telapak struktur tidak boleh dilaksanakan sampai sesaat sesudah pondasi telapak dipastikan eevasi penempatannya.
d)
Bila pondasi tiang pancang digunakan, galian setiap lubang (pit) harus selesai sebelum tiang dipancangkan, dan penimbunan kembai pondasi dilakukan seteah pemancangan seesai. Seteah pemancangan selesai seuruhnya, semua bahan lepas dan yang bergeser harus dibuang, sampai diperoleh dasar permukaan yang rata danutuh untuk penempatan telapak pondasi tiang pancangnya.
4)
Galian Berua Pemotonan (a)
Perhatian harus diberikan agar tidak terjadi penggalian yang berlebihan Metode penggalian dan pemangkasan harus disetui oleh Direksi Pekeaan Papan pengarah prol harus dipasang pada setiap penampang dengan interal 50 meter pada puncak dari semua pengarah untuk pemotongan yang menunjukkan posisi dan lereng pengarah rancangan. Papan pengarah prol harus terpasang pada tempatnya sampai pekerjaan galian selesai dan sampai Direksi Pekerjaan telah memeriksa dan menyetujui pekerjaan tersebut
(b)
Galian pada tanah ebih baik dipangkas dengangrader yang dilengkapi dengan pisau yang dapat dimiringkan atau dengan excavator. Pekerjaan ini harus sesuai dengan garis yang ditunjukan oeh papan pengarah profl Semua tindakan harus diakukan segera seteah penggalian seesai tanpa menunggu selesainya seluruh pekerjaan galian, untuk mencegah kerusakan pada permukaan hasil pemotongan Tindakan yang demikian dapat termasuk penyediaan saluran penangkap, saluran lereng untuk galian, penanaman rumput atau tindakan-tindakan lainnya.
(c)
Singkapanbatu haruslah dipisahkan terebih dahuu dengan pengeboran sampai dalam atau peedakan jika disetujui atau diperintahkan oeh Direksi Pekerjaan
(d)
Semua permukaan pemotongan harus dibersihkan dari setiap bahan yang lepas yang akan menjadi berbahaya setelah pekerjaan seesai Permukaan batu atau singkapan batu harus dibersihkan dengan cara manua bilamana dipandang perlu oleh Direksi Pekerjaan
3-9
SPESIFIKASI U 210 (Revis 3)
(e)
5)
Bilamana konds permukaan tanah yang tak terduga dhadap pada lokas manapun yang mungkn menyebabkan ketdak-stablan permukaan lereng hasl pemotongan, tndakan-tndakan yang dperlukan arus dilakukan untuk meamn kestablannya. Perubaanperubahan yang perlu harus dsetuju sebelum penggalan berkutnya. Semua perubahan akan tunduk pada perntah atau persetujuan terlebihdahulu dar Dreksi ekerjaan.
Galian Tanah Lunak Tanah Eksansif atau Tanah Dasar Berdaa Dukun Sedan Selan Tanah Orank atau Tanah Gambut Tanah unak ddenskan sebagai setap jens tanah yang mempunyai CBR lapangan kurang dari 2% Tanah Dasar dengan daya dukung sedang ddenskan sebaga setap jenis tanah yang mempunya CBR hasl pemadatan sama atau datas 2% tetap kurang dar nla rancangan yang dcantumkan dalam Gambar, atau kurang dar 6% jka tdak ada nla yang dcantumkan. Tanah ekspans ddenskan sebagai tanah yang mempunyai Pengembangan Potensal lebh dar 5%. Blamana tanah lunak, ekspans atau berdaya dukung rendah terekspos pada tanah dasar hasl galan, atau blamana tanah lunak atau ekspans berada d bawah tmbunan maka perbakan tambahan berkut n dperlukan: a)
Tanah lunak arus dtanan seert an dtetakan dalam ambar rencana antara lain : )
dpadatkan sampa mempunya kapastas daya dukung dengan CBR lapangan lebih dar 2% atau
)
dstablsas atau
)
dbuang seluruhnya atau
v)
dgali sampa di bawah elevas tanah dasar dengan kedalaman yang dtunjukkan dalam gambar atau jka tdak maka dengan kedalaman yang dberkan dalam Tabel 3 .1.2.1 Kedalaman galian dan perbakan untuk penngkatan tana dasar arusla dperksa atau dubah oleh Dreks Pekerjaan, berdasarkan percobaan lapangan.
b)
Tanah ekspans harus dbuang sampa kedalaman I meter d bawa elevas permukaan tanah dasar rencana.
c)
Tanah Dasar berdaya dukung sedang harus dgal sampa kedalaman tebal lapsan penopang sepert dtuukkan dalam gambar rencana.
Galan arus tetap daga agar bebas dar air pada setap saat terutama untuk tanah lunak, organk gambut dan ekspansif, untuk memperkecl dampak pengembangan. Setap perbakan yang tidak dsyaratkan khusus daam Gambar harus dsetuui terleb daulu atau sebagamana diperintahkan oleh Dreks Pekerjaan.
3-10
SPESIFJKSJ UMUM 2010 (Revisi 3)
I
tanah luna 5 Taah gambu dengan HRS aau perkerasan Buda untujalan eci (nlai minmum - pera uran an dunaan)
Laps penopang bebur(2l<4
1000
1250
500
Catalan: I. Niai CBR apngan CBR rendamn tidak eevan kaena tdak dapat dpadakan secara mekns 2. Diatas aps penopang harus dasumskan memiki nia CBR ekvaen 2,5%. 3 Ketentun ambahan mungkin beaku desain harus mempertmngkan semua isu kris 4 Teba ap s penopang dapa dkurangi 00 mm jika tnh as dipadatkan (tn unak keng pada saa konsruks Ditanda oe kepadatan yang enda dan CBR apngan yang rendah di awa daerah yang dipadakan 5
b)
Tanah ekspansif harus dibuang sampai kedalaman I meter di bawah elevasi permukaan tanah dasar rencana.
c)
Tanah Dasar berdaya dukung sedang harus digai sampai kedalaman tebal lapisan penopang seperti ditunjukkan daam gambar rencana
Galian harus tetap dijaga agar bebas dari air pada setiap saat terutama untuk tanah unak organik gambut dan ekspansi untuk memperkecil dampak pengembangan Setiap perbaikan yang tidak disyaratkan khusus dalam Gambar harus disetui terlebih dahulu atau sebagaimana diperintahkan oeh Direksi Pekerjaan 6)
Coerdam (a)
Coerdam yang sesuai dan praktis harus digunakan biamana muka air yang dihadapi lebih tinggi dari eevasi dasar dari gaian. Dalam pengajuannya, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar yang menunukkan usulannya tentang metode pembuatan coerdam untuk disetui oleh Direksi Pekerjaan
(b)
Coerdamatau krib untuk pembuatan pondasi, secara umum harus dilaksanakan dengan benar sampai di bawah dasar dari telapak dan harus diperkaku dengan benar dan sekedap mungkin yang dapat diakukan Secara umum dimensi bagian dalam dari coerdamharuslah sedemikian hingga memberikan ruang gerak yang cukup untuk pemasangan cetakan dan inspeksi pada bagain uar dari coerdam dan memungkinkan pemompaan di luar cetakan. Coerdamatau krib yang bergeser atau bergerak ke arah samping selama pelaksanaan penurunan pondasi harus diperbaiki atau diperluas sedemikian hingga dapat menyediakan ruang gerak yang diperlukan
(c)
Bilamana terdapat kondisi-kondisi yang dihadapi sebagaimana ditentukan oleh Direksi Pekerjaan dengan memandang kondisi tersebut adalah tidak praktis untuk mengeringkan air pada pondasi sebelum penempatan telapak Direksi Pekerjaan dapat meminta pelaksanaan lapisan beton yang kedap dengan suatu dimensi yang dipandang perlu dan dengan ketebalan yang sedemikian untuk menahan setiap kemungkinan gaya angkat yang akan terjadi Beton untuk lapisan kedap yang demikian harus dipasang sebagaimana yang dituukkan dalam Gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekeraan Pondasi ini kemudian harus dikeringkan dan telapak dipasang Ketika krib pemberat digunakan dan berat tersebut dimanatkan untuk mengatasi sebagian tekanan hidrostatis yang bekerja pada dasar dari apisan kedap 3-1
I
SPEIFKS UMUM 2010 (Revis 3)
dar pondasi, jangkar khusus seper dowelatau ldah-alur harus dsediakan untuk memindahkan seluruh berat dar krib ke lapisan kedap dar pondas tersebut. Blamana lapsan kedap dar pondas diletakkan d bawah permukaan ar, coerdam harus dlepas atau dipisah pada muka ar terendah sebagaimana yang dperintahkan.
7)
(d)
Coerdam haruslah dbuat untuk melngdungi beton yang masih muda terhadap kerusakan akbat naiknya alran air yang tbatba dan untuk mencegah kerusakan pondas akibat erosi. Tidak ada kayu atau pengaku yang boleh dtinggal dalam coerdam atau krb sedemkan hngga memperluas pasangan batu bangunan bawah, tanpa persetuan Dreks Pekeaan.
(e)
Setap pemompaan yang dperkenankan dari bagan dalam dar setiap bagan pondas harus dlakukan sedemkian hingga dapat menghindarkan kemungkinan terbawanya setap bagian dari bahan beton tersebut. Setap pemompaan yang diperlukan selama pengecoran beton, atau untuk suatu perode yang paling sedkt 24 am sesudahnya, harus dlaksanakan dengan pompa yang dletakkan di luar acuan beton tersebut. Pemompaan untuk pengeringan air tdak boleh dimulai sampai lapsan kedap tersebut telah mengeras sehingga cukup kuat menahan tekanan hidrostats.
(f
Jika tidak dsebutkan sebalknya, coerdam atau krb, dengan semua turap dan pengaku yang termasuk di dalamnya, harus dsngkrkan oleh Penyeda Jasa setelah bangunan bawah selesai. Pembongkaran harus dlakukan sedemkian hngga tdak mengganggu, atau menanda pasangan batu yang telah selesa dikerjakan
Pemelharaan Saluran Jka tdak disebutkan sebaliknya, tdak ada galan yang dlakukan di luar sumuran, krb, coerdam, atau turap pancang dan dasar sunga yang berdekatan dengan struktur tdak boleh terganggu tanpa persetuuan Dreks Pekerjn. Jika setap galan atau pengerukan dlakukan di tempat tersebut atau struktur sebelum sumuran, krb, atau coerdamditurunkan Penyeda Jasa haruslah, setelah dasar pondasi terpasang, menmbun kembal semua galian n sampa seper permukaan asli atau dasar sungai sebelumnya dengan bahan yang disetu oleh Dreks Pekerjaan. Bahan yang dtumpuk pada alran sunga dari pondasi atau galan lainnya atau dar penmbunan coerdamharus disngkirkan dan daerah alran harus bebas dari segala halangan darnya Coerdam, penyokong dan pengaku (bracng) yang dbuat untuk pondas embatan atau struktur lannya harus diletakkan sedemikan hingga tidak menyebabkan teradnya penggerusan dasar, tebng atau bantaran sungai.
8)
Galan ada Sumber Bahan a)
Sumber bahan (borrow pts) apakah di dalam Ruang Mlk Jalan tau d tempat lan hars digal sesua dengan ketentuan dari Speskas n.
b)
Persetuuan untk membuka sumber galian baru atau mengoperaskan sumber galan lama harus dperoleh secara teruls dar Direksi Pekeraan sebelum setap operasi penggalan dmulai.
3-12
SPESIFIKS! UMUM 2010 (Revis 3)
9)
3.3
c)
Sumber ahan (borow pits) di aas aah yang mngki dgnan utuk pelebaan jaa mendatang aa kpeluan pemertah inya, idak ekenankan
)
Peggalan smbr ahan hs daang aau aasi iamana pengain ni dapa menggggu dainase aam aau yag dancang
e)
Pada drah yang h ig dai permkaan lan, smer bahan haus diratka sedemika rupa sehngg menalkan serh a pemuka ke gorog-goong bekutnya apa genanan
f)
Tei alan pada smbe bahan ida boleh earak eh dekat ari 2 m da kai setiap tmna aau 10 m ai puak etap alian
Gaa a Perkasan Asal an Ada )
Pekean gala pekerasan spl yang dlaksaaa degan atau tapa mgguakan mesn Co Mn Maa peggalian ehdp mata daas dbawah baas gaian ya entuka hasah emnmm mngkn Blamaa pembogkrn laksaak tapa mes cold mling maa te okas yng dga hauslah gergaji a dpoto dgan ac hme sedemikia rpa agar pemongkara yang belebhan apat dhidaka Bamana mateial pada pemukaa dasa has galian tlepas aau rusak akba dari pelaksaa pengglian eseu maka mateial yag rusk aau teleas eseut has padaka dengan mera ata bag eluhnya dan dgati degn maer yang cocok sesai pek Direki Pekerjaan Sap ubang pad permukaa dasar galian hs diisi degn material ya cocok l iadkan dena mea sesu denga petnk Dksi Pekaa
Pd pekerjaan gli pd perkesa as pa yag ada, matal ya erdapat pad permukaa daar gaa meuru ptnk Dieksi ekaan, adalh mara yag lepas, unak au tegmpal ta ha! ha! lai yag idak memeuh syra, maka mateal tesebt harus dpaatka degan meata aau dbng sluuhya dn gani denga matea ang cocok s pnk Dieks Pekeaa
PENGUDANPEMBAYARAN
1)
Gaa a Tdak Dku untuk Pemaran Bebep ktegoi ekaan ala dalam Kotrak dak aka ku dan dibayar menru Seks i, pekejaa esebt dipang tlah dimaskka ke dalm haa penawara tk bebaga maam aha kosruks ya dhampar di aas l ah sepeti psang atu (toe msony) dan goong-oong pp Jeis gaa yag se spesk dk diskkan nuk pengkua daam Seks n adalah: a)
Glia di la ars yg jukkan dalm pol dn pampn meltang yng disetu idak kan dmaskan dalam volme y ukr nk pmaya cuali ilamaa: i)
Galan yg dpeluka utk memag aan ang unk tau tdak memenh syarat sepet yg syaatk alm Pasal 12
3-13
SPEIFKSJ UMUM 2010 (Revisi 3)
1) b) di atas, atau untuk membuang btu atau bahan keras lainnya seperti yang disyaratkan daam Pasa 3 .1.2 1) c) di aas; ii)
Pekerjaan tambah sebagai akibat dari longsoran lereng yang sebelumnya teah diterima oleh Direksi Pekerjan secara tertulis asalkan tindakan atau metode kerja Penyedia Jasa yang tidak sesuai dengan spesikasi ini tidak memberikan kontribusi yang penting terhadap kelongsoran tersebut
b)
Pekerjaan gaian untuk selokan drainase dan sauan air, kecuali untuk gaian batu, tidak akan diukur untuk pembayaran menuut Seksi ini Pengukuran dan Pembayaran harus dilaksanakan menurut Seksi 2 dari Spesikasi ini.
c)
Pekerjaan galian yang dilaksanakan untuk pemasangan gorong-gorong pipa, tidak akan diukur untuk pembayaran, kompensasi dari pekerjaan ini dipadang telah dimasukkan ke dalam berbagai harga satuan penawaran untuk masing-masing bahan tersebut, sesuai dengan Seksi 23 dari Spesifkasi ini
d)
Pekerjaan gaian yang dilaksanakan dalam pengembalian kondisi (reinstatement) perkerasan lama tidak akan diukur untuk pembayaran, kompensasi untuk pekerjaan ini teah dimasukan dalam berbagai hga stuan penawarn yang untuk masing-masing bahan yang digunakan pada operasi pengembalian kondisi sesuai dengan Seksi 81 dari Spesifkasi ini
e)
Galian untuk pengembalian kondisi bahu jaan dan pekerjaan minor ainnya, kecuai untuk galian batu, tidak akan dibayar menurut Seksi ini. Pengukuran dan pembayaran aka dilaksanakan sesuai Seksi 82 dari Spesifkasi ini.
f
Galian yang diperlukan untuk operasi pekerjaan pemeiharaan rutin tidak akan diukur untuk pembayaran, kompensasi untuk pekerjaan ini telah termasuk dalam harga penawaran daam lump sum untuk berbagai opeasi pemeliharaan rutin yang tercakup daam Seksi 0.1 dari Spesifkasi ini.
g)
Pekerjaan galian yang diaksanakan untuk memperoeh bahan konstruksi dari sumber bahan (borrow pits) atau sumber lainya di uar batasbatas daerah kerja tidak boleh diukur untuk pembayaran, biaya pekerjaan ini dipandang teah dimasukkan daam hga satuan penawaran untuk timbunan atau bahan perkerasan
h)
Pekerjaan gaian dan pembuangan yang diuraikan dalam Pasal 3.12.(1).(a) seain untuk tanah, batu, perkerasan berbutir, tanah organik dan bahan perkerasan aspal lama, tidak akan diukur untuk pembayaran, kompensasi untuk pekerjaan ini teah dimasukkan dalam berbagai harga satuan penawaran yang untuk masing-masing operasi pembongkaran struktur lama sesuai dengan Seksi 7 .5 dari Spesifkasi ini
i)
Pekerjaan galian untuk pembuatan gigi berangga untuk andasan suatu timbunan atau untuk penyiapan sauran-saluran untuk penimbunan, yang dilaksanakan sesuai dengan Pasa 3 2.3( ).(c) atau (d), tidak boleh diukur untuk pembayaran, biaya untuk pekerjaan ini telah dianggap termasuk dalam harga satuan penawaran
3-14
SPESIFIKSI UM 2010 (Revis 3)
2)
Penkuran Galian untk Pembayaran a)
Pekerjaan galian di luar ketentuan seperti di atas harus diukur untuk pembaaran sebagai pembaaran daam meter kubik bahan ang dipindahkan Faktor penesuain berikut ini harus digunakan untuk menghitung kuantitas setara untk timbunan: Dasar perhitngan kuantitas galian ini haruslah gambar penampang melintang prol tnah asli sebeum digai ang teah disetuui dan gambar pekerjn galian akhir dengn garis, keandaian dan eevasi ang disartkan atau diterima. Metode perhitngan harush metode luas ung rata-rata, menggunakan penampang melintang pekeran secara umum dengan arak tidak ebih dari 25 meteratau dengan jarak 0 meter untk medan ang datar.
b)
Pekerjaan gaian strur ang diukur adaah volume dari prisma ang dibatasi oeh bidangbidang sebagai berikut: •
Bidang atas adalah bidang horisonta seuas bidang dasar pondasi ng melalui titik terendah dari terain tanah asli Di atas bidang horisonta ini gaian tanah diperhitungkan sebagai galian biasa atau gaian batu sesuai dengn sitna.
•
Bidang bawah adalh bidang dasar pondasi.
•
Bidang tegak adalah bidang vertikal keiing pondasi
Pengukuran voume tidak diperhitungkan di uar bidangbidang ang diuraikan di atas atau sebagai pengembangan tanah selama pemancangan, tambahan gaian karena kelongsoran, bergeser, runtuh atau karena sebab sebab lain
4)
c)
Pekeraan gaian perkerasan beraspa ang tidak termasuk dalam ketentuan Seksi 81 Pengembalian Kondisi (Reinstatement) Perkerasan Lama, harus diukur untuk pembaaran sebagai voume di tempat dalam meter kubik bahan ang digai dan dibuang.
d)
Gaian bahan, tanah gambut, tanah organik, tanah unak, tanah ekspansif, tanah ang tak dikehendaki, tanah tergumpa dan tanah dengan daa dukung sedang, jika tidak disebutkan ain daam pasalpasal ang sebelumna, harus diukur untuk pembaaran sebagai Galian Biasa
Dasar Pembayaran Kuantitas gaian ang diukur menurt ketentuan di atas, akan dibaar menurut satuan pengukuran dengan harga ang dimasukkan daam Daar Kuantitas dan Harga untuk masingmasing Mata Pembaaran ang terdaar di bawah ini, dimana harga dan pembaar tersebut merupakan kompensasi penuh untk seuruh pekerjan termasuk coerdam, penokong, pengaku dan pekerjan ang berkaitan, dan biaa ang diperlukan daam melaksanakan pekeraan gaian dan pembuangan bahan gaian sebagaimana diuraikan daam Seksi ini.
3-15
I
SPESI UMM 2010 (Revisi 3)
Uraian
NomorMata Pembayaran
Satuan Pengukuran
3.1(a )
Galian Biasa
Meter Kubik
3.1(1b)
Gaian Batu Lunak
Meter Kubik
3.1(2)
Gaian Batu
Meter Kubik
31(3)
Gaian Struktur dengan Kedalaman O - 2 M
Meter Kubik
31.( 4)
Gaian Strukur dengan Kedalaman 2 - 4 M
Meter Kubik
31.(5)
Gaian Strukur dengan Kedaaman 4 - 6 M
Meter Kubik
3.1.(6)
Gaian Perkerasan Beraspa dengan Cod Miing Machine
Meter Kubik
3.1.(7)
Gaian Perkerasan Beraspa tanpa CodMilling Macine
eter Kubik
3..(8)
Galian Perkerasan Berbutir
Meter Kubik
3.1.(9)
Gaian Perkerasan Beton
Meter Kubik
3-16
I
SPESI UMUM 2010 (Revisi 3)
SEKSI3.2 TIUA
3.2.1
UMUM 1)
a)
Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetuui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan kembali galian pipa atau struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukn untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengn garis, kelandaian, da elevasi penampang melintang yang disyartkan atau disetuui oeh Direksi Pekerjaan
b)
Timbuna yang dicakup oeh ketentuan dalam eksi ini harus dibagi menjai tiga jenis yaitu Timbunan Biasa, Timbunan Pilihan, dan Timbunan Piihn Berbutir i tas Tnah Rawa
c)
Timbunan pilihan harus digunakan untuk meningkatkan kapasitas daya dukung tanah dasar pada apisan penopang (capping ayer) dan ika diperlukan di daeah galian Timbunan pilihan dapat juga digunakan untuk stabilisasi ereng atau pekerjaan pelebaran timbunan ika diperlukan lereng yang ebih curam karena keterbatasan ruangan, an untuk pekerjaan timbunan lainnya dimana kekuatan timbunan adalah fktor yang kritis
d)
Timbunan Piihan Berbutir harus digunakan sebagai lapisan penopang (capping ayer) pada tanah unak yang mempunyai CBR lapangan kurang % yang tidak dapat ditingkatkan dengan pemadatan atau stabiisasi dan iatas tanah rawa, daerah berair dan okasi-lokasi serupa dimana bahan Timbunan Piihan dan Biasa tidak dapat ipaatkan dengan memuaskan
e)
Tanah Rawa aalah permukaan tanah yang seca permanen berada i bawah permukan air, menurut pendapat Direksi Pekeraan, tidak apat dialirkan atau dikeringkan dengan metoa yang dapat iperimbangkan aam pesifkasi ini
f
Baik Timbunan Pilihan maupun Timbunan Piihan Berbutir harus digunakan untuk penimbunan kembali pada abutmen dan dinding penahan tanah serta daerah kitis lainnya yang memiiki angkauan terbatas untuk pemadatan dengan aat sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau bilamana diperintahkan atau disetuui oleh Direksi Pekeraan
g)
Pekeraan yang tidak termasuk bahan timbunan yaitu bahan yang dipasang sebagai lanasan untuk pipa atau saluran beton, maupun bahan drainase poous yang ipakai untuk dainase bawah permukaan tau untuk mencegah hanyutnya partikel halus tanah akibat proses penyaringan Bahan timbunan jenis ini telah diuraika aam eksi 4 dari pesifkasi ini
h)
Pengukuran tambahan terhadap yang teah iuraikan dalam pesifkasi ini mungkin diperlukan,ditukan terhaap dampak khusus lapangan temasuk konsolidasi an stabilitas lereng 3-17
SPEIFKSI UMUM 2010 (Revis 3)
2)
Pekerjaan Seksi Lain yangBerkaitan denan Seksi Ini Pekerjaan Seksi lai yang berkaitan denan Seksi ini tetapi tidak erbatas beriku ini: a) b) c) d) e) g ) h)
i) ) k) I)
3)
4)
Transorasi dan Penananan Manaemen dan Keselamatan Lalu Lintas Kaian TekisLaanan Bahan dan Penimanan Penamanan Linkunan Hidu Keselamatan dan Kesehatan Kera Drainase Porous Galian Peniaan Badan Jalan Be on Pasanan Batu Pemeliharaan alan Samin Dan emban
Seksi 1.5 Seksi 1.8 Seksi 1.9 Seksi Seksi 7 Sesi 9 Seksi 2.4 Seksi 3 Seksi 3.3 Seksi 7. Seksi 7.9 Seksi 102
Toleransi Dimensi a)
Elevasi dan elandaian akhir setelah emadaa harus idak lebih tini dari 2 cm aau lebih rendah 3 cm dari an dienukan atau disetui
b)
Seluruh ermukaan akhir timbunan an tereksos harus cuu rata dan harus memiliki kelandaian an cuku untuk menamin aliran air ermukaan an bebas
c)
Permukaan akhir leren imbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 0 cm dari aris rol an ditentukan.
d)
Timbunan selain dari Laisan Penoan dias anah lunak tidak boleh dihamar dalam laisan denan ebal adat lebih dari 20 cm au dalam laisan denan ebal adat kuran dari 0 cm.
Standar Ruukan Standar Nasional Indonesia (SNI SNI-036372000 SNI 0367952002 SNI 0367972002 SNI 742 2008 SNI 743 2008 SNI 966: 2008 SNI 967 2008 SNI 3423 2008 SNI 2828 20 SNI 744 202
Tata Cara Penklasi kasian Tanah denan Cara Unikasi Tanah Metode Penian unuk Menenukan Tanah Eksansif Tata Cara Klasikasi Tanah dan Camuran Tanah Areat unuk Konstruksi alan Cara Ui Keadaan Rinan unuk Tanah. Cara Ui Keadaan Berat unuk Tanah Cara Ui Penentuan Batas Plasis dan Indeks Plasisias Tanah Cara i Penentuan Baas Cair untuk Tanah. Cara Ui Analisis Ukuran Buir Tanah. Cara i Densias Tanah Di Temat Laanan) Denan Ala onus etode Ui CBR Laboraorium.
3-18
SPESIFKSI UM 2010 (Revis 3)
5)
Pengajuan Kesiapan Kerja a)
b)
c)
Unuk setia timbunan yan akan dibayar menuru keentuan Seksi dari Sesikasi ini, Penyedia Jasa has menyerahkan enauan kesiaan di bawah ini keada Direksi Pekeran sebelum setia erseuan untuk memulai ekeraan disetuui oeh Direksi Pekeraan: i)
Gambar dei enaman meintan yan menuuan ermukaan yan eah diersiakan untuk enhamaran imbunan;
ii)
Hasi enuian keadaan yan membukikan bahwa emadtan ada ermukaan yan telah disiakan unk imbunan yan akan dihamar cuku memadai biamana dierukan menuru Pasa 32.3.(1)(b) di bawah ini
Penyedia Jasa harus menyerahkan ha-ha beriku ini keada Direksi Pekeraan alin amb 14 hi sebeum tanal yan diusulkan untuk enunaan erama kainya sebaai bahan imbunan i)
Dua contoh masinmasin 50 k unuk seia enis bahan sau contoh harus disiman oleh Direksi Pekeraan unk ruukan seama Periode Kontrak
ii)
Peyaaan entan asa dan komosisi setia bahan yan diusukan unuk bahan timbunan, bersamasama denan hasi enian laboratorium yan menunukan bahwa siftsif bahn tersebut memenuhi keentuan yan disyaratkan Pasa 322
Penyedia sa harus menyerahkan hahal berikut ini dalam benuk etuis keada Direksi Pekeraan seera sete seesainya setia ruas eker dan sebeum mendaat ersetuuan dari Direksi Pekeran tidak dierkenankan menhamar bahan ain di aas ekeran imbunan sebeumnya i)
Hasi enian keadatan seeri yan disyaratkan daam Pasal 3.2.4.
ii)
6)
Hasi enukuran ermukaan dan data survei yan menuukkan bahwa oeransi ermukaan yan disyarakan daam Pasa 321(3) dienuhi
adwa Kerja a)
Timbunan badan aan ada aan ama hars dikerakan denan menunakan eaksanan setenah ebar alan sehina setia saat alan teta terbuka untk lalu intas
b)
ntuk menceah anuan erhada elaksnan abument dan tembok saya embatan Penyedia asa has menunda sebaian ekeraan timbunan ada ori setia embatan di okasiokasi yan ditentukan oeh Direksi Pekeaan samai waktu yan cuku untuk mendahuukan eaksanaan abutment dan tembok saya selaunya daat dierkenankan
3-19
I
SPEIFKSI UM 2010 (Revis 3)
untuk menyelesaikan oprit dengn lancar tanpa adanya resiko gangguan au keusakan pada pekeraan embatan.
7)
8)
Kondisi Temat Kerja a)
Penyedia Jasa haus menamin bhwa peker harus diaga tetap kering segera sebelum dan selama pekeran penghampran dan pemadatan, d selama pelaksnan timbunan harus memiliki lereng melintang yang cukup untuk membantu drainase bad alan dari setiap curah air han dan uga harus menamin bahwa pekeraan ahir mempunyai drainase yang baik Bilamana memungkinkan, air yang berasal dari tempat kera harus dibuang ke dalam sistem drinase permanen Cara menebk lnau yang memadai harus disediakan pada sistem pembuangan sementra ke dalam sistim drinase permanen
b)
Penyedia Jasa harus selalu menyediak pasokan air yang cukup untuk pengendalian kadar air timbunan selama operasi penghamparan dan pemadatan.
Perbaik Terhada Timbunan Tidak Memenuhi Ketentuan atau Tidak Stabil a)
Timbunan akhir yang tidak memenuhi penampng melinng yang disyarakn atau disetuui atau toleransi permukaan yang disyartkan dalam Pasal 321(3) harus diperbaiki dengan menggemburkn permukaannya dan membuang atau menambah bahan sebagaimana yang diperlukan dan dilautkan dengan pembentukan kembali dan pemadatan kembali
b)
Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal bats-batas kadar aiya yang disyratkan dalam Pasal 322(3)b) atau seperti yang diperintkan Direksi Pekern, harus diperbaiki dengan menggaru bahn tersebut, dilanutkn dengn penyemprotan air secukupnya dan dicampur seluuhnya dengan menggunakan "motor ader" atau peralatan lain yng disetuui
c)
Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperi dinyatakan dalam batas-batas kadar air yang disyaratkan dalam Pasal 322(3)(b) u seperi yang diperintahkan Direksi Pekeran, haus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut dengan penggunaan motor grader atau alat lainnya secara berulg-ulang dengan selng watu istirahat selama penanganan, dalam cuaca cerah Alteatif lain, bilamana pengeringan yang memadai tidak dapat dicapai dengan menggaru dan membiarkan bahn gembur tersebut, Direksi Peker dapat memerintahkan agar bahan tersebut dikelurkan dari peker dan diganti deng bahan kering yg lebih cocok
d)
Timbunan yang tel dipadatkan d memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Spesikasi ini, meadi enuh akibat huan atau bir atau karena hal lain, biasanya tidak memerlukan pekeraan perbaikan asalkan sit-sit bah dan kerataan permukaan masih memenuhi ketentu dalam Spesikasi ini
e)
Perbaikan timbunan yang tidak memenuhi kepadatan atau ketentuan sit sit bahn dari Spesikasi ini haruslah seperi yang diperintahkan oleh Direksi Pekeraan dan dapat meliputi pemadatan tambahan, penggemburan 3-20
SPEJFKSI UMUM 2010 (Revis 3)
yang diikuti dengan penyesuain kadar air dan pemadatan kembali, atau pembuangan dan penggantian bahan.
9)
Perbaikan timbunan yang rusak akibat gerusan bjir atau menadi lembek setelah peken tersebut selesai dikerakan dan diterima oleh Direksi Pekeran haruslah seperti yang disyarkan dalam Pasal 3 .2.1.(8).(c) dari Spesikasi ini.
Penembalian Bentuk Pekeraan Setelah Penian Semua lubang pada pekeran ahir yang timbul akibat pengjian kepadatan atau lainnya harus secepatnya ditutup kembali oleh Penyedia Jasa dan dipadatkan sampa mencapai kepadatan dan toleransi permukaan yang disyaratkan oleh Spesifkasi i.
10)
Cuaca an Diiinkan untuk Bekera Timbunan tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewau han, dan pemadtan tidak boleh dilaksanakan setelah han atau bilamana kadar ar bahan berada di lu rentang yang disyarkan dalam Pasal 323(3).(b). Semua permukaan timbunan yang belum terpadatkan harus digaru dan dipadatkan dengan cukup untuk memperkecil penyerapan air atau harus ditutup dengan lembaran plastik pada akhir kera setiap hi dan uga ketika akan turun huan lebat.
1)
Penendalian Lalu Lintas Pengendalian Lalu Lintas harus sesuai dengan ketentuan Seksi 1.8, Manaemen dan Keselamatan Lalu Lintas.
3.22
BAHAN
1)
Sumber Bahan Bahan tbunan has dipilih di sumber bahan yang disetujui sesuai dengan Seksi .11 "Bahan dan Penyimpanan dri Spesikasi ini.
2)
Timbunan Biasa a)
Timbunan yang diklasifkasikan sebagai timbunan biasa harus terdiri dari bahan galian tanah atau bahan galian batu yang disetujui oleh Dreksi Pekeraan sebagai bahan yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam pekeraan permanen seperti yang diuraikan dalam Pasal 311.( ) dar Spesifkasi in.
b)
Bahan yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastsitas tingg, yang diklasifkasikan sebaga A-7-6 menurut SNI-03-6797-2002 (AASHTO M145) atau sebagai CH menurut Unied atau Casagrande Soil Classication System Bila penggunaan tanah yang berplastisitas tinggi tidak dapat dihindarkan, bahan tersebut harus digunakan hanya pada bagian dasar dar timbunan atau pada penimbunan kembali yang tidak memerlukn daya dukung atau kekuatan geser yang tinggi. Tanah plastis seperti tu sama sekali tidak boleh digunakn pada 30 cm lapisan langsung di bawah bagian dasar perkerasan atau bahu alan atau tanah dasar bahu alan. Sebagai tambahan, timbunan untuk lapisan ini bla di dengan SNI 03-744-1989, harus memilik nilai CBR tdak kurang dari karakterstik daya dukung 3-21
I
SPESIFIKSI UMUM 2010 (Revisi 3)
tanah dasar yang diambil untuk rancangan dan ditunjukkan daam gambar atau tidak kurang dari 6% jika tdak disebutkan lain (CBRsetelah perendaman 4 hari bila dipadatkan 100 % kepadatan kerng maksimum (MDD) seperti yang dtentukan oleh SNI 03-1742-989).
3)
c)
Tana sangat expansve yang memiki nila aktif lebh besar dar 1,25, aau deraat pengembangan yang dikasikasikan oleh AASHTO T28 sebagai "very hgh" atau extra igh" tdak boleh digunakan sebaga bahan tmbunan. Nla aktif adala perbandingan antra Indeks Plastistas I PI (SNI 03-966-1989) dan persentase kadar lempung (SI 03-3422-1994)
d)
Bahan untuk timbunan basa tdak boe dar bahan galin tanah yang mempunyai sitsitsebagaiberikut Tanah yang mengadung organik sepert jenis tanah OL, OH dan Pt daam sistemUSCS serta tanah yang mengandung daun daunan, rumput rumputan, akar, dan sampah. (i)
Tana dengan kadr ar ama sang tinggi yang tidak praks dikerngkan untuk memenu toleransi kadar ar pada pemadatan (melampau Kadar Ar Optimum+ %)
(i)
Tana yang mempunya sit kembang susut tinggi dan sangat tinggi dalam kasikas Van Der Merwe (Lampiran 3.2.A) dengan cir ciri adanya retak memaang sejajar tep perkerasan jalan.
Timbunan Piian a)
Timbunan hanya boleh dkasikasikan sebaga Timbunan Plihan atau Timbunan Plihan Berbutir ba digunakan pada okas atau untuk maksud dimana bahanbahan ni telah dtentukan atau disetuu secara tertulis oeh Direksi Pekerjaan. Seluruh tmbunan lan yang digunaka harus dipadang sebagai tmbunan basa (tau dranase porous bla dtentukan atau dsetuui sebagai ha tersebut sesuai dengan Seksi 2.4 dar Spesikas ni).
b)
Timbunan yang diklaskasikan sebagai tmbunan pilihan harus terdir dari bahan tanah atau batu yang memenuh semua ketentuan di atas untuk tmbuna basa dan sebagai tambahan arus memilki st-st tertentu yag tergantung dari maksud penggunaannya, sepert dperntahkan atau disetuu oleh Direksi Pekerjaan. Dalam segaa ha! seluruh tmbunan pilihan arus, bia di sesuai dengan SNI 0317441989, memiik CBR palng sedikit 10% seteah 4 har perendaman bila dpadatkan sampai 00.% kepadatan kering maksimum sesuai dengan SNI 1742:2008.
c)
Baan timbunan pilihan yang digunakan pada lereng atau pekean stabilsasi timbunan atau pada situasi annya yang memerlukan kuat geser yag cukup, biamana dlaksanakan dengan pemadatan kerng normal, maka tmbunan plian dapat berupa timbunan batu atau kerik empungan bergradasi baik atau lempung pasiran atau lempung beltisitas renda. Jenis bahan yang dipilih, dan disetuui oeh Direksi Pekerjaan akan tergantung pada kecurama dari ereng yang akan dibangun atau ditmbun atau pada tekanan yang akan dpikul.
3-22
I
SPESIFIKSJ UMUM 2010 (Revis 3)
4)
Timbunan Pilihan Berbuti d atas Tanah Lunak atau Tanah Rawa Bahan timbunan pihan d atas tanah rawadan untuk keadaan di mana penghamparan daam kondsi jenuh atau br tdak dapat dhndarkan haruslah batu, pasir atau keikl atau bahan berbut bersh lainnya dengan ndex Pastistas maksmum 6 % (enam pesen)
3.2.3
PENGHAARANDANPEMADATANTIMBUNAN
I)
2)
Penaan Temat Kera a)
Sebelum penghampaan tmbunan pada setap tempa, semua bahan yang tdak dipeukan haus dbuang sebagamana dipernhkan oeh Dreks Pekeaan sesuai dengan Pasal 3.1..(1), 31.2.(1),dan 3.1.2.(5)dar Speskasi ni
b)
Kecuali untuk daerah tanah unak atau tanah yang tidak dapat dipadatkan atau tanah rawa, das pondasi timbunan harus dpadatkan seluruhnya (temasuk penggembuan dan pengeingan atau pembasahan bla dperukan) sampa 15 cm bagan peukaan atas dasar pondas memenuhi kepadatan yang dsyaratkan untuk Tmbunan yng dtempatkan diatasnya.
c)
Biamana tmbunan akan dibangun diatas permukaan tanah dengn keandaan lereng Jebh dar 10%, ditempatkan datas permukaan Jama atau pembangun tmbunan bau, maka ereng lama akan dpotong sampai tanah yang keras dan beangga dengan ebar yang cukup sehingga memungknkan peralatan pemadat dapat beropeasi. Tangga-tangga tesebut tdak boeh mempunya kelandaan lebh dar 4% dan haus dibuatkan sedemikian dengan jarak vertkal tdak Jebh da 30 cm untuk keandaian yang kurang dai 15% dan tdak ebih dari 60 cm untuk keandaian yang sama atau ebih besar dari 15%
d)
Dasar saluan yang dtimbun haus diratakan dan debarkan sedemkian hngga memungknkan pengoperasian peralatan pemadat yang ektf
Penamaran Tmbunan a)
Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang teah dsapkan dan disebar dalam apsan yang merta yang bla dpadatkan akan memenuhi toerans tebal lapsan yang dsyaratkn daam Pasa 3.2.1.(3). Blamana tmbunan dhampa lebh dar satu laps, lapsanlapisan tersebut sedapat mungkin dibag rata sehngga samatebanya.
b)
Tanah tmbunn umumnya dangkut gsung dai okas sumbe bahn ke permukaan yang telah dsiapkan pada saat cuaca cerah dan disebark Penumpukan tanah tmbunan untuk persedaan basanya tidak dpekenankan, terutama seama musim hujan.
c)
Tmbunan d atas aau pada selmut pasr atau bahan dainase porous, harus dperhkn sedemikan upa agar kedua bahan tersebut tidak tecampur. Dalam pembentukan drainase sumuran vekal dpelukan suatu pemsah yang menyolok d antara kedua bahan tersebut dengan memaka acu sementara d pelat baja tps yang sedkt demi sedkt dtaik saat pengsian tmbunan dan drainase poous dlaksanakan. 3-23
SPEIFKS UMUM 2010 (Revis 3)
3)
d)
Penmbunan kembali di atas p1pa dan di beakang stur has dilaksanakan dengan sstemats dan secepat mungkin segera seteah pemasangan pipa atau struktr. Akan tetap, sebelum penmbunan kembali, diperlukan wakt perawatan tidak kurang dari 3 jam seteah pemberian adukan pada sambungan pipa atau pengecor struktur beton gravity, pemasangan pasgan bat gravity atau pasangan bat dengan morar gravty. Sebeum penimbunan kembai di sekitar strktur penahan tanah dari beton, pasangan bat atau pasangan bat dengan morar, juga dperlukan waktu perawatan tidak kurang dari 4 har.
e)
Bilamana tmbunan badan jaan akan diperebar, ereng timbunan ama harus dsiapkan dengan membuang seluh tetmbuhan yang terdapat pada permukaan lereng dan harus dbuat bertangga (tau dibuat bergerigi) sehngga timbunan baru akan terkunci pada tmbunan lama sedemikian sampa diterma oleh Direksi Pekerjaan. Seanjutnya timbunan yang diperebar has dhampar horizontal apis demi apis sampai dengan elevas tanah dasar, yang kemudian has dtutp secepat mungkn dengan lapis pondas bawah dan atas sampai elevas permukaan jalan ama sehngga bag yang dperebar dapat dimanfaatkan oeh lau ntas secepat mungkin, dengan demikian pembangunan dapat dilanutkan ke sisi jalan lannya bilamana dperukan.
Lapsan penopang datas tanah lunak termasuk tanah rawa has dhampar sesegera mungkin dan tdak lebih dari tiga har seteah persetujuan setap penggaan atau pembersihan dan pengupasan oeh Dreksi Pekerjaan apisan penopang dapat dihampar satu lapis atau beberapa lapis dengan tebal antara 0,5 sampai ,0 metersesuai dengan kondisi lapangan dan sebagimana diperntahkan atau disetui oleh Direksi Pekerjaan. Ketentuan Pasal 324.(2) tidak dgunakan.
Pemadatan Timbunan a)
Segera setelah penemptan dan penghamparan tmbunan, setiap lapis has dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui Direksi Pekerjaan sampa mencapai kepadatan yang disyaratkan daam Pasa 324.
b)
Pemadatan tmbunan tanah has diaksanakn hanya bilamana kadar air bahan berada dalam rentang 3 % di bawah kad air optimum sampa % di atas kadar air optimum Kadar ar optimum has ddenisikan sebaga kadar air pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh biamana anah dipadatkn sesuai dengan SNI 03-742989
c)
Seluh tmbunan bat has dittp dengan satu lapisan atau ebih seteba 20 cm dar bahan bergradasi menes dan tidak mengandung bat yang ebh besar dari 5 cm serta mampu mengis ronggarongga bat pada bagian atas timbunan batu tersebut apis penutp ini harus dlaksanakan sampai mencapai kepadatan timbunan tanah yang dsyaratkan dalam Pasal 3.2.4.(2) di bawah.
d)
Setiap lapisan tmbunan yang dihampar has dipadatkan sepert yang disyaratkan, di kepadatanya dan has diterima oleh Direks Pekerjaan sebelum lapisan berkutnya dihampar.
3-24
I
SPESIFKS UM 2010 (Revisi 3
)
e)
Timbunan harus dipadatkn mulai dari tepi uar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yg sama. Biamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi dapat dilewatkan di atas pekerjan timbunan dan lajur yang dilewati harus terus menerus divriasi agar dap menyebarkan pengruh usaha pemadatan dari lalu intas tersebut.
Daam membuat timbunan sampai pada atau diatas gorong-gorong dan biamana disyaratkan daam Kontrak sampai pada jembatan, Penyedia Jasa harus membuat timbunan tersebut sama tinggi pada kedua sisinya. Jika kondisi-kondisi memerlukan penempatan timbunan kembai atau timbunan pada satu sisi jauh ebih tinggi dari sisi ainnya, penambahan bahan pada sisi yang lebih tinggi tidak boleh dilakukan sampai persetujuan diberikan oleh Direksi Pekerjaan dan tidak melakukan penimbunan sampai struktur tersebut teah berada di tempat daam waktu 14 hari, dan pengujianpengian yang diakukan di laboratorium di bawah pengawasan Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa struktur tersebut telah mencapai kekuatan yang cukup untuk menahan tekanan apapun yang ditimbukan oleh metoda yang digunakan dan bahan yang dihampar tanpa adanya kerusakan atau regangan yang di uar fktor keamanan.
g)
Untuk menghindari gangguan terhadap peaksanaan abutmen jembatan, tembok sayap dan gorong-gorong persegi, Penyedia Jasa harus, untuktempat-tempaterentu yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, menunda pekerjaan timbunan yang membentuk oprit dari setiap struktur semacam ini sampai saat ketika pelaksanaan selanjutnya boleh didahuukan untuk penyeesaian oprit tanpa resiko mengganggu atau merusak pekerjaan jembatan. Biaya untuk penundaan pekerjaan harus termasuk daam harga satuan Kontrak untuk "Galian Biasa, "Timbunan Biasa, dan "Timbunan Pilihan
h)
Bahan untuk timbunan pada tempat-tempat yang sulit dimasuki oleh alat pemadat norma harus dihampar dalam apisan mendatar dengan teba gembur tidak lebih dari 10 cm dan seluruhnya dipadatkan dengan menggunakan pemadat mekanis
i)
Timbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatn pemadat mesin gilas harus dihampar daam lapisan horizontal dengan tebal gembur tidak ebih dari 10 cm dan dipadatkan dengan penumbuk oncat mekanis tau timbris (tamper) manual deng berat statis minimum 10 kg. Pemadatan di bawah maupun di tepi pipa harus mendapat perhatian khusus untuk mencegah timbulnya ronggarongga dan untuk menjamin bahwa pipa terdukung sepenunya.
Peniaan Tanah Das ada Timbunan Ketentuan dari Seksi 3.3, Penyiapan Badan Jalan harus berlaku
3-25
I
SPESIFIKS UMU M 2010 (Revis 3)
JAMINAN MUTU
3.2.4
1)
2)
3)
Pengendalian Mutu Bahan a)
Jumlh data pendukun basl penjan yan diperlukan unuk persetujuan awal mutu ahan akn dtetapkan oleh Dreksi Pekeraan, tetap aaimanapun ua harus mencakup seluruh penian yan dsyaratkan dalam Pasal 322 denan palin sedikit ta contoh yan mewakli sumer ahan yan dusulkan, yan dpilh mewakli rentan mutu ahan yan munkn terdapat pada sumer ahan.
)
Setelah persetujuan mutu ahan timunan yan dusulkan, menurut pendapat Direksi Pekeraan, penj mutu ahan dapat diulani lai aar peruahan ahan atau sumer ahannya dapat diamati
c)
Suau proram penendalan penuian mutu ahan rutin harus dlaksanakan unuk menendalikan peruahan mutu ahan yan dawa ke lapan. Jumlah penjan harus seperi yan diperintahkan oleh Dreksi Pekeraan tetap untuk setap 1000 meter kuk ahan timunan yan dperoleh dar setap sumer ahan paln sedkt harus dlakukan suatu penjian Nla Akf, seper yan disyarkan dalam Pasal 322(2)(c). Dreksi Pekeran setiap st dapat memerntahkan dilakukannya u ke ekspansian anah sesua SN 03-6795-2002
Ketentuan Keadatan untuk Tmunan Tanah a)
Lapsan anah yan leh dalam dar 30 cm d awah eevasi tanah dasar harus dpadatkan sampa 95 % dar kepadatan kern maksmum yan dtentukan sesuai SN 03-1742-1989 Untuk tanah yan menandun leh dari 0 % ahan yan terahan pada ayakan 19 mm, kepadatan kern maksimum yan dperoleh harus dkoreks terhadap ahan yan erukuran leih (oversze) terseut seaaimana yan dperintahkan oleh Dreks Pekeran.
)
Lapisan tanah pada kedalaman 30 cm atau kuran dari elevas tanah dasar harus dpadatkn sampai denan 100 % dr kepadaan kerin maksmum yan ditentukn sesua denan SN 03-1742-1989
c)
Pen kepadaan harus dilakukan pada setiap laps timunan yan dpadatkan sesuai denan SNI 2828 : 2011 dan la hasl setap penuan menunuan kepadatan kuran dari yan disyaratkan maka Penyeda Jasa harus memperak pekeraan sesuai denan Pasal 32.1.(8) dar Seks ini Penuian harus dlakukan sampa kedalaman penuh pada lokasi yan dperntahkan oleh Dreks Pekeran, tetapi harus tdak oleh erselan leih dar 200 m. Untuk penmunan kemali di sektar sruktur atau pada alan part untuk oronoron, paln sedkit harus dlaksanakan satu penan untuk sau lapis penmunan kemali yan telah selesa dkerakan. Untuk tmunan, palin sedkit satu rankaian penjan ahan yan lenkap harus dlakukan untuk setap 000 meter kuik ahan tmunan yan dhampar
Krtera Pemadatan untuk Timunan Batu Penhamparan dan pemadatan tmunan atu harus dlaksanakan denan menunakan penilas erksi (rid) atau pemadat erras atau peralatan erat 3-26
SPESIFIKSI UM 2010 (Revis 3)
lainnya yang serupa. Pemadatan harus dilaksanakan dalam arah memanjang sepanang timbunan, dimulai pada tepi luar dan bergerak ke arah sumbu jalan, dan hus dilanutkan sampai tidak ada gerakan yang tampak di bawah peralatan berat. Setiap lapis harus terdiri dari batu bergradasi menes dan seluh rongga pada permukaan harus terisi dengan pechn-pechan batu sebelum lapis berikutnya dihampar. Batu tidak boleh digunakan pada 5 cm lapisan teratas timbunan dan btu berdimensi lebih besar dri 0 cm tidak diperkenankan untuk diserakan dalam lapisan teratas ini. 4)
Kriteria Pemadatan untuk Laisan Penoan Timbunan Pilihan Berbutir lapisan penopang diatas tanah lunak (CBR lapangan kurang dari 2%) dapat dihampar dalam satu atau beberapa lapis yang has dipadatkan dengan persetuuan khusus tergantung kondisi lapangan. Tingkat pemadatan has cukup agar dapat memungkinkan pemadatan sepenuhnya pada timbunan pilihan lapis selanjutnya dan lapisan perkerasan.
5)
Percobaan Pemadatan Penyedia Jasa harus bertanggunawab dalam memilih metode dan peralatan untuk mencapai tingkat kepadatan yang disyaratkan. Bilmana Penyedia asa tidak sanggup mencapa1 kepadatan yang disyaratkan, prosedur pemadatn berikut ini hrus diikuti Percoban lapangan harus dilaksanakan dengan variasi jumlah lintasan peralatan pemadat dan kadar air sampai kepadatan yang disyaratkan tercapai sehingga dapat diterima oleh Direksi Pekerjan. Hasil percoban lapangan ini selanutnya harus digunakan dalam menetapkan jumla lintasan, jenis peraltan pemadat dan kadar air untuk seluruh pemadatan berikutnya. PENGUKURANDANPEMBAYARAN
3.25
)
Penukuran Timbunan a)
Timbunan harus diukur sebagai juml kubik meter bahan terpadatkan yang diperlukan, diselesaikan di tempat dan diterima. Volume yang diukur harus berdasarkan gambar penampang melintang profl tanah asli yang disetuui atau pro galian sebelum setiap timbunan ditempatkan dan gambar dengan garis, kelandaian dan elevasi pekerjaan timbunan akhir yang disyaratkan dan diterima. Metode peritungan volume bahan haruslah metode luas bidang ung, dengan menggunakan penampang melintang pekerjaan yang berselang jarak tidak lebih dari 25 m, dan berselang tidak lebih dari 50 meter untuk daerah yang datar.
b)
Timbunan yang ditempatkan di luar garis dan penampang melintang yang disetuui, termasuk setiap timbunan tambahan yang diperlukan sebagai akibat penggalian bertangga pada atau penguncian ke dalam lereng lama, atau sebagai akibat dari penunan pondasi, tidak kan dimasukkan ke dalam volume yang diukur untuk pembayaran kecuali bila i)
Timbunan yang diperlukan untuk mengganti baan tidak memenuhi ketentuan atau bahan yang lunak sesuai dengan Pasal 3 ..2.().(b) dari Spesikasi ini, atau untuk mengganti batu atau
3-27
I
SPESI UMUM 2010 (Revisi 3)
bahan keras lainnya yang digali menurut Pasal 312(1)(c) dai Spesikasi ini ii)
Timbunan tambahan yg diperukan untuk memperbaiki pekejaan yang tidak stabil atau gaga! biamana Penyedia Jasa tidak dianggap betanggung-awab menuut Pasa 3.2.1(8).(f dai Spesikasi ini
iii)
Bila timbunan akan ditempatkan di atas tnah rawa yang dapat dipekiakan teradinya konsolidasi tanah asi,maka pembayaan akan dilakukan tergantung apakah timbunan biasa atau pilihan yang digunakan: A.
Jika bahan Timbunan Biasa digunakan, pengukuan akan diakukan: •
B
Dengan pemasangan pelat dan batang pengukur penuunan (selement) yang haus ditempatkan dan diamati bersama oeh Direksi Pekejan dengan Penyedia Jasa. Kuantitas timbunan dapat ditentukan berdasakan elevasi tanah asi seteah penurunan (settement) Pengukuran dengan caa ini akan dibayar menuut Mata Pembayaran 321 dan hanya diiinkan ika catatan penuunan (setlement) yang didokumentasikan dipeihara dengn baik
Ji ka b ah an Tim bu nan P i ih an d ig un ak an, pengukuran akan diakukan dengan saah sau cara yang ditentukan menuut endapat Direksi Pekeraan berikut ini: •
Dengan pemasangan peat dan batang pengukur penuunan (settement) yang haus ditempatkan dan diamati besama oeh Direksi Pekejaan dengan Penyedia Jasa Kuantitas tibunan dapat ditentukan berdasakan eevasi tanah asi setelah penurunn (settement) Pengukuran dengan cara ini akan dibaya menuut Maa Pembayan 322dan hanya diinkan ika catatan penurunan (settement) yang didokumentasikan dieihaa dengan baik
•
Dengan voume gembur yng diukur pada kendaan pengangkut sebelum pembongkaran muatan di lokasi penimbunan Kuantitas timbunan kemudian dapat ditentukan bedasarkan penumlahan kuantitas bahan yang dipasok, yang diuku dan dicatat oeh Direksi Pekeraan, setelah bahan di atas bak tuk diratakan sesuai dengan bidang datar horisontal yang sejaa dengan tepitepi bak tuk Pengukuan dengan cara ini akan dibayar menuut Mata Pembayaran 3.2.3 dan hanya akn diperkenankn biamana kuntitas tersebut teah disahkan oeh Dieksi Pekeaan
3-28
SPESI UMUM 2010 (Revis 3)
2)
c)
Timbunan yang dhampar untuk mengganti tanah yang dbuang oleh Penyedia Jasa untuk dapa memasang ppa, drainase beton, gorong-gorong, dranase bawah tanah atau sruktur, dak akan dukur unuk pembayaran dalam Seksi ni, dan baya untuk pekerjaan in dipandang telah ermasuk dalam harga satuan penawaran untuk bahan yang bersangkutan, sebagaimana disyarakan menuru Seksi lain dar Speskas ni. Akan tetap, timbunan tambahan yang diperlukan unuk mengs bagin belakang srukur penahan akan dukur dan dbayar menurut Seksi ini
d)
Tmbunan yang dgunakan dimana saja di luar batas Kontrak pekerjaan, atau untuk mengubur bahan sisa atau yang tidak erpaka, tau unuk menutup sumber bahan, tdak boleh dimasukkan dalam pengukur tmbunan
e)
Dranase porous akan dukur menuru Seksi 2.4 dar Spesifkasi in dan dak akan termasuk dalam pengukuran dar Seksi in.
Dasar Pembaaran Kuantitas mbunan yang diukur seper durakan di aas, dalam jarak agku berapapun yang dperlukan, hrus dbayar unuk per sauan pengukuran dari masng-masng harga yang dimasukka dalam Daar Kuanas dan Harga untuk Maa Pembayaran terda di bawah, dmana harga ersebut harus sudah merupakan kompensasi penuh unuk pengadaan, pemasokan, penghamparan, pemadtan, penyelesaian akhr dan pengan bahan, seluruh baya lan yag perlu atau baya untuk penyelesaan yang sebagamana mesnya dar pekerjaan yang diurakan dalam Seksi ini. NomorMata Pembayaran
Uraian Pen
3.2.(la)
Timbunan Basa dari Sumber Galan
Meer Kubk
3.2.(b)
Timbunan Basa dari Galan
Meter Kubk
3.2.(2a)
Timbunan Plihan dar Sumber Galian
Meer Kubk
3.2.(2b)
Timbunan Plihan dar Galian
Meer Kubk
3.2.(3a)
Timbunan Plihan Berbutir (dukur datas bak ruk)
Meer Kubk
3.2.(3b)
Tmbunan Plihan Berbutir (dukur dengan &plate)
Meer Kubk
3-29
rod
SPEIFKS UMUM 2010 (Revis 3)
SEKSI33 PENP BA J UMUM
3.31 )
2)
a)
Pekerjaan in mencakup penyapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah das au permuka jalan kerkl ama untuk penghamparan Laps Pondasi Agregat, Lapis Pondasi Jaln Tanpa Penutup Aspal, Laps Pondas Semen Tanah atau Lapis Pondasi Beraspadi daerah jalur lau lintas (termasuk jalur tempat perhentian d persmpangan) yang tidak ditetapkn sebagai Pekerj Pengembaan Kondsidan d daerah bahu jalan baru yang bukan diatas timbunan baru akibat pelebaran ajur lalu lintas.
b)
Menurut Seksi dari Spesfkas ini pembayaran tdak boleh dilakukan terhadap Pengembaan Kondisi Perkerasan Lama yang durakan dalam Seksi 8.1 maupun Pengembaan Kondisi Bahu Jaan Lama pada Jalan Bepenutup Aspal yang diurakan dalam Seksi 8.2.
c)
Untuk jalan kerki, pekerjaan dapat juga mencakup perataan berat dengan motor grader untuk perbaikan bentuk dengan atau tanpa penggaruan dan tanpa penambahan bahan baru.
d)
Pekerjaan ini melputi gaan minor atau penggauan sera pekerjaan timbunan mnor yang dkut dengan pembentukn, pemadatan, pengian tanah atau bhan berbutir, dan pemehraan pemukaan yang disiapkan sampai bah perkerasan dtempatkn datasnya, yang semuanya sesuai dengn Gambr dan Spesifkasi ni atau sebagamana yang diperntahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Pekeran Seksi Lain an Berkaitan denan Seksi Ini a) b) c) d) e)
f g) h) i) j) k)
)
m) n) o)
naemen dan Keselamatan Lau Lintas Kajian TeknisLapangan Pengamanan Lingkungan Hdup Keselamatan dan Kesehan Kerja Galian Timbunan Pelebaan Perkerasan dan Bahu Jaan Bahu Jalan Laps Pondasi Agegat Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal Laps Pondas Semen Tanah Campuran Aspa Panas Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama Pengembalian Kondsi Bahu Jalan Lama Pada Jalan Berpenutup Aspa Pemelhran Jalan Samping Dan Jembatan
3-30
I
Seksi .8 Seksi .9 Seksi 1.17 Seks 1.19 Seks 3. Seks 3.2 Seks 4.1 Seks 4.2 Seks 5. Seksi 5.2 Seksi 5.4 Seksi 6.3 Seksi 8.1 Seksi 8.2 Seksi 10.2
SPESIFKSI UMU 2010 (Revis 3)
3)
4)
Toleransi Dimensi a)
Ketinggian akhir setelah pemadatan tidak boeh ebih tinggi 2 senimeter aau lebih rendah 3 sentimeer dari yang disyaratkan atau diseujui.
b)
Seuruh permukaan akhir harus cukup haus dan rata sera memiliki kelandaian yang cukup, untk menamin berlakunya airan bebas dari air permukaan
Standar Ruukan Standar rujukan yang reevan adaah yang diberikan dalam Pasa 32(4) dari Spesikasi ini
5)
6)
7)
Penauan Kesiaan Kera a)
Pengauan yang berhubungan dengan Galian, Pasal 3(4), dan Timbunan, Pasal 321(5) harus dibua masing-masing untk seluruh Galian dan imbunan yang dilaksanakan untk Penyiapan Badan Jaan
b)
Penyedia Jasa harus menyerahkan dalam bentk erulis kepada Direksi Pekeraan segera seelah selesainya suat ruas peker dan sebelum seiap persetujuan yang dapt diberikan unuk penghamparan bahan lain di atas tanah dasar tau permukaan aan berikut ini i)
Hasil pengian kepadaan seperti yang disyaraakan dalam Pasal 3.3.3.(2) di bawah ini
ii)
Hasil pengian pengukuran permukaan dan daa survei yang menunukkan bahwa oeransi permukaan yang disyaratkan dalam Pasal 331(3) dipenuhi.
Jadwal Kera a)
Goronggorong, tembok kepala dan strktur minor ainnya di bawah eevasi tanah dasar atau permukaan alan, termasuk pemadatan sepenuhnya aas bahan yang dipakai untuk penimbunan kembali, harus teah seesai sebeum dimulainya pekeaan pada tanah dasar atau permuka aan Seuruh pekeraan drainase harus berada dalam kondisi berngsi sehingga menamin keekifn drainase, dengan demikian dapa mencegah kerusakan tanah dasar atau permukaan alan oleh aliran air permukaan
b)
Bilamana permukaan tanah dasar disiapkan terlalu dini tanpa segera diikui oleh penghamparan lapis pondasi bawah maka permukaan tanah dasar dapat menadi rusak. Oleh karena it, luas pekeraan penyiapan anah dasar yang tidak dapat dilindungi pada setiap saa harus dibatasi sedemikian rupa sehingga daerah tersebu yang masih dapat dipelihara dengan peraatan yang tersedia dan Penyedia Jasa hus mengar penyiapan tanah dasar dan penempatan bahan perkerasan dimana sau dengan lainnya berarak cukup dekat.
Kondisi Temat Kera Ketentuan dalam Pasal 3.1.1.(7) dan 321(7), yang berhubungan dengan kondisi tempat kera yang disyaratkan, masingmasing unuk Galian dan imbunan, harus 3-31
I
SPEIFKS UMUM 2010 (Revisi 3)
juga berlaku bilamana berhubugan degan semua pekerjaan Peyiapa Baa Jala, bahkan pada tempat-tempat yag iak memerluka gai maupu n timbuan. 8)
9)
Perbaikan Terhaa Peniaan Baa Jaa a Tidak Memeuhi Keena a)
Ketena yag ditenukan alam Pasal 3.11(8) dan 32.1.(8) yag berhubugan dega perbaikan Gaian da Timbunan yang tidak memenuhi keean, harus juga beraku biamana berhubuga degan sema pekerjaa Peyiapan Badan Jalan, bahkan untuk tempat-empt yang tiak memeruka galian aau imbunan.
b)
Peyeia Jasa hars memperbaiki denga biaya seiri atas seiap alur (rtting) aau geombag yang erjadi akibat kelaaian pekerja aau la litas ta oeh sebab lainnya engan membek da memaakya kembai, meggunaka mesin gias dengan ukura dan jeis yag iperukan untk pekerjaan perbaikan ini.
c)
Peyeia Jasa hars memperbaiki, dengan cara yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaa, setiap kerusak pada aah asar yag mugki erjadi akibat pegerigan, retak, aau akiba banjir aau akiba kejaian aam ainya.
Penembaian Bentuk Pekeran Seelah Penuia Keean dalam Pasal 3.21.(9) harus beraku.
10)
Penendalian Lalu Lintas a)
Pegenaian Lalu Litas hs memenuhi keetan daam Seksi 1.8 Maajemen dan eselamata Lal Litas.
b)
Peyeia Jasa hs bertagguawab atas seuh kosekuensi dari au lintas yang diinka meewati tanah asar, dan Penyeia asa harus mearag lalu litas yang demikian bilamaa Penyedia Jasa dapat meyediakan sebuah jal alih (etour) aau egan pelaksaan seengah lebar jaa.
3.32
Tanah dasar dapa dibentk ari imbuna Biasa, Timbuan Piihan, Lapis Podasi Agrega aa Draiase Porous, atau tanah asli di daerah gaian. Bahan yang diguakan alam setiap hal hrusah sesuai dega yang iperinahkan Direksi Pekerjaan, dan sisift bahan yang disyarakan untuk baha yag ihampar an membetuk taah dasar haruslah seperti yang isyaratka alam Spesifkasi.
ENN RI ENYIN N N
333
1)
Peniaan Temat Kera a)
Pekerjaan galian yang diperlkan uuk mebentuk tanah dasar harus diaksanakan sesuai dega Pasal 3..2.() dari Spesifkasi ii.
3-32
SPEIFKSI UMUM 2010 (Revis 3)
b)
2)
3)
Seluruh Timbunan yang diperukan harus dihampar sesuai dengan Pasa 3.2.3 dari Spesifkasi ini
Pemadatan Tanah Dasar a)
Tanah dasar harus dipadatkan sesuai dengan ketentuan yang reevan dari Pasal 3.2.3.(3) dari Spesikasi ini
b)
Ketentuan pemadatan dan jaminan mutu untuk tanah dasar diberikan daam Pasal 324 di Spesifkasi ini
Daa Dukun Tanah Dasar di Daerah Galian Tanah Dasar pada setiap tempat harusah mempunyai daya dukung mmum sebagaimana yang diberikan daam Gambar, atau sekurang-kurangnya mempunyai CBR minimum 6 % jika tidak disebutkan
3.34
PENGDANPEMBAYARN
I)
Penukuran untuk Pembaaran Daerah jalur lalu !itas ama yang mengaami kerusakan parah, dimana operasi pengembalian kondisi yang disyaratkn daam Seksi 81 atau Seksi 8.2 dari Spesikasi ini dipandang tidak sesuai, akan digolongkan sebagai daerah yang ditingkatkan dan persiapan tanah dasar akan dibayar menurut Seksi ini sebagai daerah yang persiapan peukaan tanah dasya teah diterima oleh Direksi Pekerja
2)
Dasar Pembaaran Kuantitas di pekeraan Penyiapan Badan Jalan, diukur seperi ketentun di atas akan dibayar per satuan pengukuran sesuai dengan harga yang dimasukan dalam Daar Kuantitas dan Harga untuk Mata Pembayaran seperti terdaar di bawah ini, dimana harga dan pembayaran tersebut sudah mencakup kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan dan biaya lainnya yang teah diasukkan untuk keperluan pembentukan pekerjaan penyiapan tanah dasar seperi teah diuraikan dalam Seksi IO Uraian
NomorMata
Pen
Pemba aran
33(1)
s
Penyiapan Badan Jlan
3-33
I
Meter Persegi
SPESJFIKSI UMUM 2010 (Revisi 3)
SESI 3 PEERS, PENGUPAS, DAN PEMOTONGAN POHON 3.1
UMUM )
2)
(a )
embersihan dan pengupasan lahan harus terdr dar pembersihan semua pohon dengan diameer lebh kecil dar 5 cm pohon-pohon yang umbang halanganhaangan semaksemak umbuhtumbuhan lannya sampah dan semua bahan yang dak dikehendaki dan harus termasuk pembongkarantunggu akar dan pembuangan semua ceceran bahan yang dakbakan oeh pembershan dan pengupasan sesua dengan pesikasi n aau sebagaimana dperinahkan oleh ireks ekerjaan ekerjaan ini juga harus termasuk penyngkiran dan pembuangan sruktur-sruktur yang menghaang mengganggu atau sebalknya menghalangi ekerjaan kecuai blamana disebutkan lan dalam pes fkas ni atau dipernahkan oleh reks ekerjaan
( b)
emotongan pohon yang dipih harus terdiri dar pemotongan semua pohon yang dunjukkan dalam ambar atau ditetapkan oleh reks ekerjaan dengan dameer 5 cm atau lebh yang dukur satu meter diatas permukaan anah ekerjaan ni haus termasuk dak hanya penyingkiran dan pembuangan sampai dapat derima oleh reks ekerjaan aas setap pohon etapi juga unggu dan akar-akaya
ekeraan eks Lain an Berkaitan denan eks n ekerjaan yang disebukan d seksi lan dapa ermasuk tetapi tidak boeh dbatas terhadap berkut in: (a) (b) (c)
(d) (e) (f (g) (h) )
anajemen dan Keseamaan Lau Lntas engamanan Lngkungan dup Keselamatan dan Kesehatn Kerja Kajan eknsLapangan alian mbunan elebaran erkerasan dan Bahu Jaan Bahu Jaan
eksi 8 eksi 7 eksi 9 eksi 9 eks eks 2 eks 4 eks 42
enauan Kesiaan Kera dan encaatan enyedia Jasaharus menerma gambar penampang melntang Konrak maupun mengajukan kepada reksi ekerjaan sebelum memulai pekerjaan perbakan perbaikan ernc terhadap gambar penampang melntang yang menunjukkan permukaan tanah sebelum pengoperasan pembershan dan pengupasan atau seiap pemoongan pohon yang akan dlaksanakan
4)
enamanan ekeraan enyeda Jasa harus menanggung semua anggunawab untuk memastikan keselamatan para pekerja yang melaksanakan pembershan pengupasan dan pemotongan pohon serta keseamatan pubik 3-34
I
SPESIFIKSI UMUM 2010 (Revis 3)
5)
Jadwal Kerja Perluasan setiap pembersihan dan pengupasan pada setiap operasi has dibatas sepadan dengan pemeliharaan permukaan yang erekspos agar etap dalam kondis yang keras (sound), dengan memperimbangkan akib dari pengeringa, perendaman akba huan, dan gangguan dari operas pekeraan berkutnya
6)
Konds Tema erja Seluh permukan yang erekspos asl pembershan dan pengupasan harus diaga agar bebas dari air dan Penyeda Jasa has menyediakan semua bahan, perlengkapan, dan pekera yang diperlukan untuk pengeringan (pemompaan), pengalihan saluran air, dan pembuatan dranase semenara Pompa sap paka di lapngan has senantasa dipelhara sepanang waku unuk menamn bahwa tak akan teradi gangguan dalam pengeringan dengan pompa
3.4.2
PELAKSANAAN
1)
Pembershan dan Penasan Pembershan dan pengupasanlahan untuk semua anaman/pohon yang berdameer kurang dari 15 cm dukur 1 meer dar muka tanah, has dilaksanakan sampa batas-baas sebagaimana yang dituukkan dalam Gambar atau sebagaimana diperintahkan Dreks Pekeraan D luar daerah yang ersebut diaas, pembersihan dan pengupasan dapat dbatas sampa pemotongan anaman yang tumbuh diatas tanah sebagaimana yang dpernahkan oleh Dreks Pekeraan Pada daerah galian, semua tunggul dan akar has dibuang sampa kedalaman tidak kurang dari 50 cm d bawah permukaan akhir dar anah dasar Pada daerah di bawah mbunan, di mana tanah humus atau bahan yang tdak dikendak dibuang atau yang diteapkan untuk dipadatkan, semua unggul dan akar has dibuang sampai kedalaman sekurangkurangnya 0 cm d bawah permukaan tanah asli atau 0 cm d bawah alas dar lapis permukaan yang paling bawah Pengupasan saluran dan selokan diperlukan hanya sampai kedalaman yang dperlukan unuk penggalian yang diusulkan dalam daerah tersebut
2)
Pembuanan Tanah Humus Pada daerah di bawah mbunan badan alan yang dteapkan oleh Dreks Pekeraan, Penyeda asa has menyngkrkan semua tanah humus dan membuangnya di lahan yang berdekatan atau dperintahkan Secara umum tanah humus hanya termasuk pembuangan tanah yang cukup subur yang mendorong aau mendukung umbuhnya anaman Tidak ada pembuangan tanah humus yang keluar dari lokas yang ditetapkan dengan kedalaman yang kurang dari 0 cm dukur secara verikal aau sebagaimana yang dperinahkan oleh Dreksi Pekeraan, dan anah humus tu has dibuang erpisah dari galian bahan lannya
3-35
I
SPESI UMM 2010 (Revisi 3)
Pembuangan tanah humus yang melebihi sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 34.2(1) spesikasi ini, has dibayar sebagaimana yang disebutkan dalam Galian Biasa dalam Seksi 31dari Spesifkasi ini 3)
Pemotonan Pohon Bilamana diperlukan unuk mencegah kesakan erhadap suktur, bangunan (ropert) lainya au unuk mencegah bahaya aau gangguan terhadap lalu lintas, bila diperlukan, pohon yang elah dieapkan unuk ditebang harus dipotong mulai dri aas ke bawah Penyedia Jasa harus menimbun kembali lubang-lubang yang disebabkan oleh pembongkaran tunggul dan akr-akya dengan bahan yang cocok dan disetujui oleh Direksi Pekeraan Pekeraan penimbunan kembali ini tidak dibayar tersendiri, eapi harus dipandang sebagai kewaiban Penyedia Jasa yang elah diperhitungkan dalam Harga Kontrak unuk Pemoongan Pohon Semua pohon, unggul, akar, dan sampah lainnya yang diakibatkan oleh operasi ini harus dibuang oleh Penyedia Jasa di luar Ruang Milik Jalan (Rumia) aau di lokasi yang diunuk oleh Direksi Pekeraan
PENGUKURANDANPEMBAYARAN
34.3
1)
Penukuran unuk Pembersihan dan Penuasan Kuantias pembersihan dan pengupasan lahan akan dibayar sesuai dengan Spesifkasi ini aau sebagaimana yang diperinahkan oleh Direksi Pekeraan haslah umlah meter persegi dari pekeaan pembersihan dan pengupasan lahan yang dierima dalam batasbatas yang diperinahkan oleh Direksi Pekeaan Pembersihan dan pengupasan yang diperlukan unuk struktur permanen akan diukur unuk pembayaran Pembersihan dan pengupasan unuk alur pengangkuan, alur pelayanan dan semua konsruksi sementara tidak akan diukur untuk pembayaran
2)
Penukuran untuk Pemoonan Pohon uanitas pemoongan dan pembuangan pohon ermasuk batang dan akar akaya akan diukur untuk pembayaran sebagai umlah pohon yang benar-benar dipoong dan dierima oleh Direksi Pekeraan
3)
Dasar Pembaaran (a)
uanitas pembersihan dan pengupasan, apakah terdapa air atau idak pada seiap kedalaman, ditetapkan sebagaimana yang disebutkan daas, akan dibayar dengan Harga Konrak per meter persegi untuk Maa Pembayaran yang didaar di bawah dan diunukkan dalam Dar Kuanitas dan Harga, di mana harga dan pembayaran ersebut has mepakan kompensasi penuh unuk semua pekera, peralatan, perlengkapan dan semua biaya lain yang perlu aau digunakan untuk pelaksanaan yang sebagaimana mesinya unuk pekeraan yang diuraikan dalam Pasal ini
(b)
Pemoongan dan pembuangan setiap pohon yang sama aau lebih besar dari diameer 5 cm yang diukur 1 meer dari permukaan anah, sesuai dengan 3-36
SPEIFKS UMUM 2010 (Revisi 3)
perintah Direksi Pekerjaan akan dibayar dengan Harga Kontrak per pohon untuk Maa Pembayaran yang didafar d bawah dan ditunjukkan dalam Dafar Kuants dan Harga, d mana harga dan pembayaran tersebut harus merupakan kompenssa penuh untuk semua pekerja, peraatan, perengkapan dan lannya yang perlu untuk pelaksanaan pekeraan yang durakan daam Pasa ni. NomorMata Pembayaran
Uraian
Satuan Pen2ukuran
3.4.()
Pembershan dan Pengupasan Lahan
34(2)
Pemoongan Pohon Pilhan diameter 15 -30 cm
Buah
3.4(3)
Pemotongan Pohon Pilhan diameter 30 -50 cm
Buah
3.4.(4)
Pemotongan Pohon Pihan diameer 50 75 cm
Buah
34(5)
Pemotongan Pohon Pihan dameter> 75 cm
Buah
3-37
Meter Perseg
SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revis 3)
SEKSI 3.5 GEOTEKSTIL
3.5.1
UMUM
1)
2)
a)
Spesikasi ini merupakan spesikasi bahan geotekstil ter untuk drainase bawah permukaan, separator dan stabilisator, sedangkan spesikasi Geogrid disyaratkan dalam Spesikasi Khusus.
b)
Spesikasi ini memberikan nilai-nilai sit sik mekanis dan ketahanan yang harus dipenuhi atau diebihi, oleh geoteksti yang akan digunakan
c)
Spesikasi ini ditujukan untuk menamin kualitas dan kinera geotekstil yang baik untuk digunakan pada apikasi yang tertera pada Pasal 3.5.1.(1)(a).
d)
Persyaratan kuat tarik geotekstil dalam spesikasi ini diperimbangkan berdasarkan daya bertahan (survivabilit) geotekstil terhadap tegangan yang teradi pada saat pemasangan.
Standar Ruukan Standar Nasional ndonesia SNI : SNI 3423:2008 SN 1966:2008 SN 1742: 2008 RSN M-01-2005 (ASTM 4632) SN 086511-2001 (ASTM 4491) SNI 0846441998 (ASTM 4533) SNI 08-4419-1997 (ASTM 4354) SNI 08-4418-1997 (ASTMD4751) SNI 08-0264-1989 (ASTMD276)
Cara Ui Analisis Ukuran Butiran Tanah. Cara Ui Batas Plastis dan Indeks Plastisitas Tanah Cara Ui Kepadatan Ringan untuk Tanah Cara Ui Bean utus dan Eongasi pada Geotekstil dengan Metode Grab. Geoteksti Cara UiDaya Tembus Air Cara Ui Kekuatan Sobek Geotekstil Cara Trapesium Cara Pengambilan Contoh Geotekstil Penguian. Cara Ui Ukuran Pori-pori Geoteksti
untuk
enguian dentikasi Serat Bahan Tekstil
AASHTO AASTO M 288-06
Geotextie Spesication r Highway Applications.
AST: ASTMD123 ASTMD4355
ASTMD4439
Standard Terminology Relating to Textiles. Test Method r Deterioration of Geotextis om Exposure to Ultraviolet Light and Water (Xnon Arc Type Apparatus) Terminology r Geosynthetics
3-38
SPESI UMUM 2010 (Revis 3)
ASTM 04873 ASTMD5261 ASTD624
3)
Conance of Geosynthetics Guide r Identication, Storage and Handling of Geotexiles Test Method r Measuring Mass per Unit Area of Geotextiles Test Method r Static Puncture Strength of Geotextiles and Geotextile Related Products Using a 5-mm Probe
stilah danDenisi a)
Nilai Gulunan Ratarata Minimum (Minimum Averae Roll Value MARV MARV adalah suatu alat kendali mutu pabrik untuk menerbitkan suatu nilai sehingga para Pengguna Jasa akan mempunyai tingkat keyakinan 97,7 persen bahwa suatu sit terentu akan sesuai dengan nilai yang diterbitkan. Untuk data yang terdistribusi noal MARV dihitung sebagai nilai rata rata dikurangi dua standar deviasi dari dokumentasi hasil uji kendali mutu untuk suatu populasi dari satu metode uji spesik yang berhubungan dengan satu sit spesik bahan.
b)
Nilai inimum Nilai benda uji terendah dari dokumensi hasil uji kendali populasi dari satu metode uji spesik yang berhubungan spesik bahan.
c)
Nilai aksimum Nilai benda uji teringgi dari dokumentasi hasil uji kendali populasi dari satu metode uji spesik yang berhubungan spesik bahan
d)
Peitivitas (Permittivi Kecepatan aliran volumetrik air per satuan luas potongan melintang per satuan tekanan pada kondisi alir laminer, dalam arah noal tegak lurus) terhadap bidang geotekstil.
e)
Ukuran Pori-ori Geotekstil arent Opening Size. A O Suatu sit yang memberikan indikasi perkiraan partikel terbesar yag akan secara ektif melewati geotekstil
Stabilitas Ultraviolet Utraviolet Stabili) Stabilitas ultraviolet adalah suatu ukuran penurunan kuat tarik dalam persentase) terhadap paparan sinar ultraviolet. Persentase penurunan kuat tarik tersebut diperoleh dengan membandingkan kuat tarik lima contoh uji setelah dipapar oleh sinar ultraviolet selama jangka waktu terentu dalam alat xenon-arc terhadap kuat tarik contoh uji yang tidak dipapar sinar ultraviolet.
3-39
I
SPESI UMUM 2010 (Revis 3)
3.5.2
BARAN
l)
2)
Persyaratan Fisik Geoteksti a)
Sera fber) ang digunakan untuk membat geoeksi dan tai (thread ang digunakan untuk menambung geoteksi dengan cara dijahi, harus terdiri dari poimer sinteik rantai panjang ang terbentk dari sekurang krngna 95% berat poioen aa poiester. Serat dan tai harus dibenk meadi sua jejaring ang stabi sedemikian rupa sehingga amen (sera meners) ata ntaian serat ya) dapat memperahankan sabiitas dimensina reatif erhadap ang ainna termasuk sevage (bagian tepi eranam dari su embar geoeksti ang sejajar dengan arah memaang geoteksti).
b)
Geoteksti ang digunakan untuk drainase bawah perukaan pemisah (separaor) dn stabiisasi harus memenhi persaratan sik ang tertera pada Tabe 3.5.2.( ).
c)
Seruh niai kecuai Ukuran Pori-pori Geoeksti (Apparent Opening Size, AO daam spesikasi ini menukkan Niai Guungan Rata-raa Minimum (Minimum Average Roll Value R pada ah ma teremah (aitu niai rata-raa asi pengian dari suatu ro daam suatu ot ang diambi nuk i kesesaian atau i jaminan mut harus memenhi ata meebihi niai minimm ang terera daam spesikasi ini). Niai Ukuran Poripori Geoeksti (AOS) menunjkkan niai guungan rta-raa maksimum
Persyaratan Geoeksi a)
b)
mum i)
Tae 3.5.2.( ) memerikn sitsit kekuaan untuk tiga keas geoteksi Geoteksti harus sesai dengan niai ang tercantum pada Tabe 35.2.(1) berdasarkn keas geoteksti ang ercanum pada Tabe 3.5.2.(2) Tabe 3.5.2.(3) Tae 3.5.2.(4) ata abe 3.5.2.(5) sesuai dengan penggunaanna.
ii)
Seuruh niai pada Tae 3.52( ) menunjkkan Niai Gungan Raa-rata Minimum (Minimum Average Rol Value R) pada arah tama eremah. Sit-sit geoteksi ang dibuthkan untuk seiap keas bergantng pada eongasi geoeksti Jika dibutuhkan sambungan keiman (sewn seam) maka kuat sambungan ang ditentuk berdasarkan ASTM 04632 aau RSNI M-1-25 harus sama ata ebih dari 9% kua grab ab strength) ang disarakan
Geoteksti unuk Drainase Baw Permukaan i)
Deskripsi: spesikasi ini dapat dignakan ntk pemasangan geoteksi pada anah nk mengairkan air ke daam sistem drainase bawah permukaan dan menahan perpindahan anah seempa tanpa terjadina penumbatan daam jangka panjang Fungsi uama geoeksi daam sistem drainase bawah perkaan adaah sebagai penaring aau er. Si-sit geoteksti ter 3-40
f
SPESIFIKSI UMUM 2010 (Revis 3)
merupakan ngsi dari gradasi, plastisitas dan kondisi hidrolis tanah setempat
Tabe 3.52(1) Persyaratan Kekuatan Geotekstil
Stren1th)
mb mn• (Sewn Seam Strenth bk (Tear Strenfth
Kelas Geotestil Kelas2 Elongasi Elongasi <50%(3) 0% (3)
Kelas3 Elongasi Elongasi <50% 3> 0% (3
Metode Uji
Satuan
RN -- AT46)
N
4
9
7
8
RN -- AT46)
N
6
8
99
6
7
4
N! 84644998 AT4)
N
40o0>
8
AT 64
N
7
9
7
6
99
NI 86 AT449)
k1
Sift rb (Grab
Kelas 1 Elongas Elongasi <50%(3) 0% (3
Tk (Puncture Strenth
Prmv (Permittivi)
krn Prpr k3• (Apparent Opening Si AO
N! 8-448-997 AT47)
N mmm k Pmv, kr Ppr (Apparent Oning Size, AO b rv brk pk k. Lh Tb ..) k rn b prmkn, Tb .) Tb 4) k pr Tb ) k b
b % AT4 rv kk ) C: I) k y bhk mc p Tb .) Tb ..), Tb .4) Tb ...) py pm mmy mk k k y bhk. khk k k y ph m p y krk k bh k h k k y k prh m yr kk mkk N R- mm m rh m rmh ) ) Ok brk AT46 RNI 4) N Rr mm k bk y bhk k k m ym (woven monojlamen otextile) h N
c)
ii)
Geoteksti untuk drainase bawah permukaan harus memenuhi syarat yang tercantm pada abel 352(2) Geotekstil potongan fm teranyam (woven slit lm geotextiles) tidak boleh digunakan untuk drainase bawah permukaan Seluruh niai pada abe 352(2) kecuali Ukuran Pori-pori Geoteksti (Apparent Opening Size, AO menunjuan Niai Guungan Ra-rata Minimum pada arah utama terlemah Nilai Ukuran Pori-pori Geotekstil (Apparent Opening Size AO menunjukkan nilai gulungan ratarata maksimum
iii)
Nilai-nilai dalam Tabel 352(2) merupakan nilainilai baku default) yang memberikan daya bertahan geoteksti pada berbagai kondisi Ctatan (b) pada abe 352(2) memberikan suatu pengurangan terhadap persyaratan sift minimum ketika tersedia infrmasi mengenai daya tahan geoteksti
Geotekstil Searator i)
Deskripsi: spesifkasi ini sesuai untuk geotekstil yang berfngsi untuk mencegah teadinya pencampuran antara tanah dasar dengan agregat penutupnya (apis pondasi bawah lapis pondasi, timbunan pilihan dan sebagainya) Spesifkasi ini juga dapat digunakan untuk kondisi selain di bawah perkerasan jaan dimana diperlukan 3-41
SPESIFIKSI UMUM 2010 (Revisi 3)
pemisahan anra dua bahan yang berbeda tetapi dengan ketentuan bahwa penanganan rembesan air (seepage) melalu geotekstl bukan merupakan ngsi yang utama.
Tabe 352(2). Persyaatan Geotekst untuk Drainase Baw ah Permukaan
Si ft K G v ) 4
Permittii
G 3
Apparent Opening Size,
AD b v
Persyaatan, Persen Lolos Ayakan 0075 mm < 1> dar Tanah Setempat 5 5-50 50 K 2 b 3..2.(
Metode U
Satuan
NI 862 (449
N 844899 (4
43 2 2 ( gg ( gg ( gg
43
%
% h j
2
Caatn: I Berdsrkan anaisis ukan but da anah eempa mengac pada SNJ 03-3423-199 (ASHTO T88). 2 Klas 2 merupk pilha ba de uk drans bawah pmkaan 3 Nila si tras k (dfault) drk pada ukran btir ebesa a stmpat. 4 Prcna eoek yng ku su lo haus kan ertama jka sa ata le ari ggan tana probeatik seaga berku dtmuan h yag tidk tab atau snga rosf seeti a non-ohsi nah dan brgrada eg ta teamnas dgan aia psi/lau berelngseing epg yng apa t, dan/atau serbuk bau. 5. Utuk h koesf dengn ia des lssas eh dari 7, nla glug rarata mkimum geotkl untk Ukurn orpor Goekstl Aprent Openig Sze, AO adaah 030 mm
d)
ii)
Fungs geotekst sebaga pemsah (separator) sesuai untuk struur perkerasan yang dibangun di atas tanah dengan nila CBR sama atau lebih dari 3 (CBR ? 3) atau kuat geser lebh dari sekta 90 kPa. Aplikas separator sesuai untuk kondisi tanah dasar yang tak jenuh
i)
Geotekstil untuk separator harus memenuhi syarat yang tercantum pada Tabe 352(3) Seuruh nilai pada Tabel 3.5.2.(3) kecuali Ukuran Pori-por Geotekst (pparent Opening Size, O menunjukan Nila Guungan Rtarata Mnimum pada arah utama terlemah Niai Ukuran Poripori Geoteksti menunjukkan a Gulungan Rataata Maksimum
iv)
ilainilai daam Tabel 353(3) merupakan niainlai baku (default) yang memberikan daya bertahan geotekst pada berbagai kondisi
Geotekstil Stabilsator i)
Desipsi: Spesikas ni dapat digunakan untuk aplikasi geoteksti pada kondsi basah dan jenuh air yang berngsi ganda yaitu sebagai pemisah dan penyarng atau flter Daam beberapa kasus, geotekstil dapat juga berfngs sebagai perkuatan. Fungsi geotekstil untuk stabilisasi sesuai untuk struur perkerasan yang dibangun di atas tanah dengan na Califia Bearng Ratio antara I dan 3 ( < CBR < 3) atau kuat geser antara 30 kPa dan 90 a.
ii)
Aplikas geotekstil untuk stabilsas sesuai untuk tanah dasar yang jenuh air akibat muka ar tanah yang tinggi atau akibat musm han 3-42
{
SPESIFIKSI UMUM 2010 (Revis 3)
dalam waku ama. Spesifkas in tdak sesua untuk perkuatan tmbunan dmana kondsi tegangan dapat mengakbatkan keuntuhan globa tanah dasar pondas Pekuatan tmbunan merupakan masalah peencanaan yang khusus untuk suatu okas Tabe 352(3) Pesyaatan Geotekstil Sepaato Sift
Metode Uj
Kelas Geotekstil Permtivtas
Satuan
Persyaratan
Lhat Tabe 352(4)
SNI08-65112001 (ASTM 4491) (Permittivi) Ukun Poi-pori Geotekst SN O 844181997 (AST 4751) arent Opening Size, A Stabas Utavoet (kekuatan ssa) ASTMD4355
ooi 1 l
detik 1 mm %
'
0,60 (na unan rata-rata maks) 50% seteah terekpos 500jam
Caan: I) Nila bau (dult) peitvts geoeks hams leb besar dar n (\g > j,).
Tabe 352(4) Persyaratan Deraat Daya Beahan (Survivabili) Alat dengan Tekanan Peuaan Rendah (Low Ground Pressure) �25 kPa
Tanah dasr teah dibersian dari haangan kecuai ruput, kayu, daun, dan sisa ranting kayu. Peukaan haus dan rata sehingga ubang/ gundukan tidak lebih tinggi daa/tinggi dari 450 . Lubang yang ebih bes di ukuran tersebut harus ditutup Altematif lain, antai kera daat digunakan Tanah dasr teah dibersihk dari haangan yang ebi besar dari cabng kayu dan batu yang berukuran keci sapai sedang. Batang dan pangka/ akar pohon harus dipindahkan atau ditutup sebagian dengan antai keija. ubang/gundukan tidak boeh ebi dalaAinggi dari 450 ubang yang ebih besar dri ukuran tersebut harus diutu. Diperlukn persiapan okasi secara inial. Pohon dapat ditubangkan, dipotongpotong dn ditinggaan di tepat Pangkal/akr pohon hus dipotong dan tidak boeh ebi dari 50 diatas tanah dasar. Geotekstil dapat dipasang langsung diatas cabg pohon, pangka/akar pohon, ubang besar dan tonjon, saluran dan bolder Ranting, pangka/akar, ubang besr dan onjoan, aur ar dan bongkah batu Bendabenda harus diindahkan
Aat dengan Tekanan Peukaan Sedang (Medium Ground Pressure)
Aat dengan Tekanan Penukaan Tinggi (High Ground Pressure)
(3.6 psi)
25 kPa - 50 kPa (3, 6 psi7,3 psi)
Rendah (Kelas 3)
Sedang (Keas 2)
> 50 kPa > 7,3 si) Tinggi (Keas 1)
Sedang (Keas 2)
Tinggi (Keas I)
Tinggi (Keas )
Tnggi (Kelas )
Sangat Tinggi (Keas +)
Tidak Direkoendasikan
343
f
SPESIFIKSI UM 2010 (Revisi 3)
Alat denga Alat denga Tekaan Pe Tek Peuk Sedag (Medium Rendah (Low Ground Pressure)
Ground Pressure)
: 25 Pa (3.6psi)
25Pa - 50Pa (3,6 psi-7,3 psi)
Alat dengan Teka Pemuk Tggi (High Ground Pressure)
> 50Pa (> 7,3psi)
hanyajia penempata geotekstil da b penutup aa berpeng terhada ermuka ahir alan. Cataa: Sya deajat daya berhn urabl merupkn ngsi dai konds tanh dasar, peraatan kosks da tebal penghampar. Sit sf geoteksl Keas I 2 d 3 dukkn pada Tabel 3.52(1 ); Keas + sif-sfya lebh nggi da Keas I, epi belum tedefskn sampa saat i dan ika dignakn hs disyarkn oleh Penggna Js Rekomendasi tesebut adalah ntk ebal peghamp awa ntra 50 300 mm. Untuk ebal penghampaa awa lanya 300 450 mm kungi syra daya bethan sebesr satu ingk 450 600 mm kuangi syarat daya bertahan sebesar dua ingka 600 mm kug syrat daya behan sebesr iga gk ntuk teknk konsruks khusus sepei pembua aur awal rruttng, tgkakn syaa daya beah geoteksti sebesar sau tgk. eghmpn awal bhn penup yng terlau ebal dap menyebabkn keruntuhn daya dukug taah dsar yag lunak
Gk nk n n cn ... n ... kc kn - Gk (Apparent Opening Size, AO nnkkn N Gnn Mn . N kn Gk nkkn N Gnn Mk.
v
Nn . kn nn k (default) n kn an k kn. Cn ... kn nnn n f n kk n nn n k
... n Gk nk Sitsit Kelas eotekstil Permitiitas Permittivi kura Pori-pori eotekstl Aarent Openin� Size, AOS
Persat Satua Kelas 1 dari Tabel 352( 1) 0, 05L S08-65l l - 2001 detik 1 (AST D449 1 ) 0,3 SI 08-44 8-997 mm (nilai ulunan rata rata maks) (AST D475) % 50% setelah terekos 500am AST D4355 etode Ui
Stabilitas Utraioet (kekuatan sisa) Caa : I) Keas merupakan pilhan baku dfault geotekstil unuk sabiisasi. 2) Niai bku dfaul pemitvtas geoteksil haus ebh besar da aah > ). g
3.5.3.
PELAKSANAAN
nn k k k k nun nk nn n kkn.
3 -44
SPESJFJKSJ UUM 2010 (Revisi 3)
2)
3)
Penyambungan a)
Jika sambunan kelman akan diunakan untuk menambun eotekstil, maka tali (thread) an dunakan has terbuat dari polipropilena atau polester denan kekuatan tn. Tai dari non tidak boeh diunakan Ta has mempuna waa an kontras terhadap eotekst an dsambun
b)
Untuk sambunan an dikelm di lapanan, Penedia Jasa harus menediakan sekuran-kuranna 2 m panjan sambunan keliman untuk diuji oeh Dreks Pekerjaan sebelum eoteksti dipasan Untuk sambunan an dkelm di pabrk, Dreks Pekerjaan has menambl contoh uj dari sambunan pabrik secara acak dar setap ulunan eotekstil an akan diunakan d apanan. )
Untuk sambunan an dkelim d apanan, contoh uji dari sambunan keliman an diambl has dkelm denan menunakan aat dan prosedur an sama seperti an akan dunakan daam pelaksanaan penambunan pada pekeijaan sesunuhna Jika sambunan dikeim dalam arah mesn dan arah melintan mesin, contoh i sambunan dar kedua arah harus damb!
ii)
Peneda Jasa has memberikan penjelasan menena tata cara penambunan bersama denan contoh uji sambunan Penjeasan tersebut mencakup jens sambunan, jens jahitan, benan jaht da n kerapatan jahitan
Drainase Bawah Permukaan a)
Penaan saluran harus dlakukan sesua denan rincian daam rencana proek Setap penaan harus dilakukan sedemikan rupa untuk menceah terjadna rona besar pada ssi dan dasar saluran Permukaan alin hrus rata dan bebas dar kotoran atau ssa aian
b)
Geoteksti untuk drainase harus dearkan secara epas tanpa kerutan atau lpatan, dan tanpa adana rona antara eoteksti dan permukaan tanah Lembaranlembaran eoteksti an berurutan harus ditumpan-tindihkan (ioverlapped) mnmum sepanjan 300 mm, denan embar baan huu berada di atas embar baian hilir
Untuk saluran denan lebar lebh dari 300 mm, seteah areat dranase dhamparkan, eotekst harus dlpat di baan atas uan areat sedemkian pa sehina menhaslkan tumpan tndih minimum sebesar 300 mm Untuk saluran denan leb kuran dar 300 mm tetap lebh dar 100 mm, ebar tumpan tindh harus sama denan ebar sauran Jka lebar saluran kuran dari 100 mm, maka tumpan tindh eotekstil has daht atau dkat Seuruh sambunan harus disetuui oleh Dreks Pekerjaan
)
Jka tead kerusakan eoteksti saat penelaran atau saat penhamparan areat dranase, maka suatu tambalan eotekstl harus dtempatkan d atas area an rusak Luas tambaan harus lebh besar darpada uas area eotekstl an sak, aitu 300 mm
3-45
I
SPESI UMUM 2010 (Revis 3)
dari tepi luar area yang rusak atau sebesar persyaratan sambungan tumpang tindih (pilih yang terbesar)
4)
c)
Penghamparan agregat drainase harus dilakukan segera setelah penggearan geotekstil Geotekstil hars dtutp dengan agregat setebal minimm 300 mm sebelum dilakukan pemadan. Jika dalam salran akan dipasang pipa berlbang koleor, maka suu lapisan dasar (bedding laer) dar agregat drainase harus dipasang di bawah pipa dengan ssa agregat lannya ditempatkan sesuai dengan kedalaman konstruks mnmum yang diperlukan.
d)
Agregat dranase hars dipadatkan menggnakan alat getar hingga minimum 95% kepadatan standar kecuali jka saluran diperlukan sebagai penyangga strktural. Jika energi pemadatan yang lebih tinggi dperlukan maka gunakan geotekstil Kelas 1 pada Tabel 3.5.2.(1) dalam spesifkasi ni
Searator dan Stabilisator a)
Lokas pemasangan geotekstil hars diratakan dengan cara membersihkan, memangkas dan menggali ata menimbun hingga mencapai elevasi rencana. Termask dalam pekerjaan ini adalah mengupas tanah penutp permukaan dan memagkas rerumpta
b)
Lokasi spot tanah lunak atau daerah dengan kondisi tanah buruk akan teridentkasi saat pekerjaan persiapa lahan atau saat pekeijaan percobaaan pemadatan sesdahnya. Daerah tersebut harus digali dan diurug denga timbunan pilihan kemudian dipadatkan berdasark prosedur normal
c)
Geotekstil harus dgelarkan secara lepas tpa kerut ata lpatan pada taah das yang telah disiapkan searah denga lalu lntas alat berat Tep dari gulngan-gulungan geotekstil yang bersebelahan hars dtumpag tindikan (overlap), dijit a digabungkan sesua dengan gambar rencana. Tumpang tindh harus dbuat pada arah yang sesa dengan gambar rencana. Tabel 352(6) menunjkkan ketentuan tumpang tindh berdasarkan nila CBR tanah dasar Tabel 3.5.2.(6) Ketentuan Tumpang Tindih (Overlap) Nilai CBR Tanah >3 13 0,51 Kurang dar 05 Sema uun ulungan
Tumpang Tindh Minmum 300450 mm 061,0 m 1 m atau diahit Diahit 1 m atau diahit
d)
Pada bagian lengkungan jalan geotekstl dapat dlipat ata dipotong untuk menyesuakan dengan bentuk lengkngan Lpatan atau tmpang tindih harus searah denga lalu lintas alat berat dan ditahan dengan jept, staples atau gndukan tanah ataupun batu.
e)
Sebelum penimbnan, geotekstil hars diperiksa untuk memastkan bahwa geotekstl tidak mengalami kerusakan (misalnya berlbag, robek atau terkoyak) selama pemasangan Pemerksaan harus dlakukan oleh Direksi Pekerjaan. Jka Direks Pekerjaan menemukan geotekstil yang rusak maka 3-46
SPESIFIKSI UMUM 2010 (Revis 3)
Penyedia Jasa hus segera memperbaikinya. Tutup daerah yang rusak dengan tambalan geoteksti Lebr tambalan harus meebihi daerah yang rusak minima sama dengan syart tumpang tindih
3.54
Penghamparan lapis pondasi bawah diatas geotekstil hars diakukan dengan cara penumpahan ujung atau lend dumping dari tepi geoteksti atau di atas aegat lapis pondasi bawah yang teah terhampar sebeumnya Aat berat tidak diperbolehkan melintas angsung di atas geoteksti apis pondasi bawah harus dihamparkan sedemikian rpa sehingga sekurang kurangnya sutu apisan seteba syarat penghamparan minimum berada antara geoteksti dan roda atau track aat sepanang wak Aat berat tidak diperbolehkan berbeok pada hamparan pertama di atas geoteksti
g)
Setiap alur yang muncu selama konstruksi harus ditimbun dengan bahan lapis pondasi bawah tambahan, dan dipadatkan sampai mencapai kepadatan yang ditentukan
h)
Jika penghamparan bahan urgan mengakibatkan kerusakan pada geoteksti, maka area yang rusak hars diperbaiki sesuai angkah-angkah yang teah deaskan pada butir c) Seanjutnya, prosedur penimbunan hars diubah untk menghindari kemungkinan teadinya kembali kerusakan (yaitu tabah teba hamparan awal, kurangi beban aat bert dan sebagainya)
PENGENDALIAN MUTU 1)
2)
Sertifkasi a)
Penyedia Jasa hars menyerahkan sertifkat pabrik kepada Direksi Pekerjaan yang mencantumkan nama pabrik pembuat, nama produk, nomor enis produk komposisi kimiawi amen atau untaian serat dan inrmasi penting ainnya yang menggambarkan geoteksti secara menyeuruh
b)
Pihak Pabrik bertanggung jawab untuk melaksanakan dan mempertahankan keberangsungan suatu program pengendaian mutu (misanya ISO 9001) untuk memastikan kesesuaian bahan terhadap persyaratan yang ditentukan daam spesifkasi Dokumentasi yang meneaskan tentang program pengendaian mutu hars tersedia jika diminta
c)
Sertifkat dari Pabrik harus menyatakan bahwa geoteksti yang diberikan memenuhi syarat Niai Guungan RtaRata Minimum dalam spesifkasi setelah dievauasi di bawah program pengendalian mutu Suatu pihak yang mempunyai kewenangan untuk mengikat Pabrik secara hukum harus mengesahkan sertifkat mut produk dan ingkungan
d)
Penamaan atau penandaan yang saah pada suatu bahan harus ditoak
Penambian Contoh Penuian dan Penerimaan a)
Geoteksti hars diambil contohnya dan diui untuk memastikan kesesuaiannya dengan spesifkasi ini Pengambilan contoh uji harus mengacu pada ASTM D 4354 pada Bab dengan judu "Procedure for Sampling for Purcher's Speccation Conformance Testing atau mengacu pada SO 98681990 atau SI 084491997 Apabia Pengguna 3-47
SPESJFKS! UMUM 2010 (Revis 3)
Jasa tidak melakukan pengujan, verifkas dapat didasarkan pada sertifkas Pabrk yang mepakan asl pengujian yang dlakukan Pabrk terhadap benda uji untuk jaminan mutu yang dperoleh dengan menggunakan prosedur Pengamblan Conto untuk U Jaminan Mutu Pabrik (Sampling for Manufacturer's Quali Assurane Testing). kuran lot mepakan jumlah yang terkecil dr jumlah pengirman suatu produk tertentu, atau suatu muatan truk dar produk terentu. b)
3)
3.5.5.
Pengan has dilakukan berdasarkan metode yang tercantum d dalam spesikasi ni Juml benda uji untuk setiap contoh dtentukan dalam setap metode pengujian Penerimaan produk geotekstil has berdasrkan ASTM 04759. Penermaan produk ditentukan dengan membandingkan nla rata-rata asl pengian dar seluh benda dalam suu contoh yang dtentukan teradap spesfkas Nilai Gulungan Ratarata Mnmum Prosedur penerimaan geotekstl yang lebh rinci mengacu pada ASTM 04759.
Penrman dan Penmanan a)
Penamaan, pengiriman dan penympanan geotekstl harus mengkut ASTM 04873. Label produk has dengan jelas memperlatkan nama Pabrk atau Pemasok, nama jens produk dan nomor gulungan. Setiap dokumen pengrman has mencantmkan peyataan bahwa bahan yang dkirmkan tela sesuai dengan serkat Pabrik
b)
Setap gulungan geotekstl as dbungkus dengan suu baan yang dapat melndungi geotekstil, termasuk ujungung gulungan, dar kesakan selama pengriman, ar, snar mataari dan kontaminas Bungkus pelndung s dipelhara selama perode pengriman dan penympanan.
c)
Selama penympanan, gulungan geotekstl as diletakkan di as permukaan tanah dan dtutup secukupnya untuk melndungi dar al berikut: kesakan akbat konstruks, prespitasi, radas ultravolet termasuk snar matahari, senyawa kimia bersft asam atau basa kuat, ap termasuk perckan las, temperatur melebh 71°C dan kondis lngkungan lain yang dapat merusak nila sft fsk geotekstl
PENGUDANPEMAYARAN
1)
2)
Penukurn Pekeraan a.
Geotekstil arus diukur berdasarkan jumlah meter perseg yang dihtung dari gars batas pembayaran pada gambar atau dar garis batas pembayaran yang ditentukan secara tertulis ole Oreksi Pekerjaan Pengukuran in tdak melput tumpang tnd sambungan.
b
Persiapan lereng, penggalan dan penimbunn kembal, lapsan dasar (bedding), dan bahan penutp merupakan mata pembayaran tersah.
Oasar Pembaaran Kuanttas geotekstil yang dukur seper durakan di atas as dbayar untuk per stuan pengukuran dar masngmasng harga yang dmasukkan dalam Oa 3-48
I