Social Skills Training Training (SST)
Social skills training (SST), diberikan untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi bagi individu yang mengalami isolasi sosial, harga diri rendah, anxietas, dan gangguangangguan interaksi sosial lainnya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi, tujuan, indikasi dan teknik pelaksanaan SST. 2.2.7.1 Pengertian SST
Social Social skills skills traini training ng (SST) adalah salah satu intervensi dengan teknik modifikasi perilaku didasarkan prinsip-prinsip bermain peran, praktek dan umpan balik balik guna meni mening ngka katka tkan n kema kemamp mpua uan n klie klien n dalam dalam meny menyel elesa esaik ikan an masal masalah ah pada pada klie klien n depr depresi esi,, klien dengan dengan ganggu gangguan an perila perilaku ku kesuli kesulitan tan berint berinterak eraksi, si, mengala mengalami mi social schizophrenia, schizophrenia, klien phobia dan klien yang mengalami keemasan (Stuart ,!""#$ %aarolis, !"&"$ 'neisl, !""). enuru enurutt *artled *artledge ge dan ilbun ilbun (#+, (#+, dalam *hen, *hen, !""), !""), social skills training adalah kemampuan yang dapat dipelajari oleh seseorang sehingga memungkinkan orang tersebut berinteraksi dengan memberikan respon positif terhadap lingkungan dan mengurangi respon negatif negatif yang yang mungki mungkin n hadir hadir pada pada diriny dirinya. a. 'neisl 'neisl (!"") (!"") menyat menyataka akan n baha baha social skills trai traini ning ng adalah adalah metode metode yang yang didasar didasarkan kan pada pada prinsi prinsip-p p-prin rinsip sip sosial sosial pembel pembelajar ajaran an dan menggunakan teknik perilaku bermain peran, praktik dan umpan balik untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah. Social skills training didasarkan pada keyakinan baha keterampilan dapat dipelajari oleh karena itu dapat dipelajari bagi seseorang yang tidak memilikinya (Stuart /araia, !""0). !""0). 1efini 1efinisi si tentan tentang g social skills social skills training yang telah dikemukakan dapat disimpulkan sebagai proses belajar seseorang untuk meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain dalam konteks sosial yang dapat diterima dan dihargai seara sosial. 2al ini melibatkan melibatkan kemampuan untuk memulai dan menjaga interaksi positif dan saling menguntungkan. Social skills training diranang untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan keterampilan sosial bagi seseorang yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi meliputi keterampilan memberikan pujian, mengeluh karena tidak setuju, menolak permintaan orang lain, tukar menukar pengalaman, menuntut hak pribadi, memberi saran pada ornag lain, pemeahan masalah yang dihadapi dan bekerjasama dengan orang lain (34uaid, !"""). Social Social skills train trainin ing g merupakan merupakan hal penting penting untuk meningkatkan meningkatkan kemampuan seseorang berinteraksi berinteraksi dalam suatu lingkungan. 5danya kemampuan berinteraksi menjadi kuni untuk memperkaya
pengalaman hidup, memiliki pertemanan, berpartisipasi dalam suatu kegiatan dan bekerjasama dalam suatu kelompok. 2.2.7.2 Tujuan SST
Social skills training bertujuan untuk meningkatkan keterampilan interpersonal pada klien dengan gangguan hubungan interpersonal dengan melatih keterampilan klien yang selalu digunakan dalam hubungan dengan orang lain dan lingkungan. 2al ini dikemukakan 6/andeen ( !""&, dalam 'neisl, !"") tujuan social skills training adalah meningkatkan kemampuan sosial. enurut 7ikens (!""") social skills training bertujuan$ &) eningkatkan kemampuan sesorang untuk mengekspresikan apa yang dibutuhkan dan diinginkan$ !) ampu menolak dan menyampaikan adanya suatu masalah$ 8) ampu memberikan respon saat berinteraksi sosial$ ) ampu memulai interaksi$ +) ampu mempertahankan interaksi yang telah terbina. 2.2.7.3 Indikasi SST
6enelitian menunjukkan baha social skills training merupakan salah satu intervensi dengan teknik modifikasi perilaku yang dapat diberikan pada klien dengan berbagai gangguan seperti depresi, ski9ofrenia, anak yang mengalami gangguan perilaku kesulitan berinteraksi, klien yang mengalami fobia sosial dan klien yang mengalami anxietas. 2al ini menunjukan adanya hubungan bermakna dari pelaksanaan social skills training dengan meningkatkan kemampuan klien dalam berinteraksi dengan orang lain diaali dengan melihat, mengobservasi, menirukan tingkah laku dan mempraktekan dalam kehidupan seharihari Bulkeley dan *ramer (#", dalam 6raitasari, !""!). 6enelitian :upp dan ;riffiths (#", dalam 6raitasari, !""!) terhadap anak-anak pemalu dan terisolasi sosial menunjukan baha konsep diri anak meningkat dan berkurangnya keenderungan melakukan penilaian negatif terhadap diri dan meningkatnya seara signifikan kemampuan anak-anak dalam berinteraksi. Social skills training sebagai salah satu teknik modifikasi perilaku telah banyak dilakukan dan diteliti pula tingkat keberhasilannya. 7fektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk berinteraksi, meningkatkan harga diri, meningkatkan kineja dan menurunkan tingkat keemasan. Terapi ini dapat diberikan pada klien$ ski9ofrenia, klien depresi, ansietas dan fobia sosial yang mengalami masalah isolasi sosial, harga diri rendah, perilaku kekerasan dan emas.
2.2.7.4 Teknik Pelaksanaan SST
Social skills training diberikan kepada individu yang mengalami ketidakmampuan dan penurunan keterampilan sosial, yaitu$ ketidakmampuan berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan dan tidak memiliki keterampilan sosial meliputi memberikan pujian, mengeluh karena ketidaksetujuan, menolak permintaan dan ketidak mampuan bekerjasama dengan orang lain (ihelson, +). *artledge dan ilbun (#+) mengidentifikasi area keterampilan sosial yang berkontribusi dalam berhubungan dengan orang lain$ &) Tersenyum dan tertaa bersama$ !) enyapa orang lain$ 8) Bergabung dalam aktivitas yang sedang berlangsung$ ) Berbagi dan bekerja sama$ +) emberikan pujian seara verbal$ ) elakukan suatu keterampilan$ ) elakukan peraatan diri. *artledge dan ilbun (#+) membagi tahapan social skills training atas< a. =nstruksi. 'lien perlu diberitahukan tujuan dan maksud dari suatu perilaku dalam menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain sehingga dapat mengetahui kegunaan dan manfaat dari perilaku tersebut. >ntuk memberikan informasi dapat digunakan erita atau film yang kemudian diikuti dengan diskusi kapan saja perilaku tersebut munul dalam keseharian. b. =dentifikasi komponen perilaku. 'eterampilan sosial merupakan proses yang komplek dan seringkali terdiri dari beberapa rangkaian perilaku. =dentifikasi seara spesifik keterampilan dari suatu perilaku. . 6enyajian model, yakni bagaimana suatu ontoh perilaku dilakukan. 2al ini dapat dilakukan dengan ara dilakukan langsung oleh terapis, buku dan dengan model . d. enampilkan keterampilan yang sudah dipelajari. elatih suatu keterampilan melalui role play seara terstruktur. e. >mpan balik. 2al ini penting dilakukan untuk memberikan masukan terhadap perilaku yang dilakukan sehingga dapat diperbaiki. >mpan balik dilakukan melalui bentuk verbal (instruksi perbaikan atau pujian) dan evaluasi diri. f. Sistem reinforcement , dilakukan sebagai penguatan g. /atihan perilaku, bertujuan untuk mempertahan keterampilan yang telah diajarkan, tetap dilakukan.
1alam social skills training dilatih kemampuan klien dengan belajar ara adaptif untuk terlibat dalam hubungan interpersonal. 6erlu mengidentifikasi keterampilan yang akan dilatih, klien mendapat kesempatan berlatih perilaku baru dan menerima umpan balik atas keterampilan yang telah dilakukan. 'etrampilan dalam social skills training didapat melalui bimbingan, demonstrasi, praktek dan umpan balik. 6rinsip-prinsip tersebut diharapkan dapat dimasukkan dalam implementasi program social skills training yang efektif. Bimbingan dan demonstrasi digunakan pada tahap aal treatment kemudian diikuti praktik dan umpan balik. Seara khusus ada (empat) tahapan yang dapat dikembangkan dalam social skills training menurut Stuart (!""#) yaitu$ &) enggambarkan perilaku baru untuk dipelajari dengan ara memberikan bimbingan kepada klien yang mengalami gangguan hubungan interpersonal$ !) empelajari perilaku baru dengan menggunakan bimbingan dan demonstrasi$ 8) empraktekkan perilaku baru dengan memberikan umpan balik$ ) emindahkan perilaku baru dalam lingkungan. enurut *hen (!"")$ Stuart (!""#)$ 'ingsep dan ?athan (!""), pelaksanaan social skills training dapat dilakukan seara individu atau kelompok. 5da beberapa keuntungan apabila dilakukan seara kelompok, yaitu$ penghematan tenaga, aktu dan biaya. Bagi klien yang mengalami ketidakmampuan berinteraksi, social skills training merupakan miniatur masyarakat sesungguhnya, masing-masing anggota mendapatkan kesempatan melakukan praktek dalam kelompok sehingga mereka melakukan perilaku sesuai ontoh dan merasakan emosi yang menyertai perilaku. asing-masing anggota kelompok saling memberi umpan balik, pujian, dan dorongan. enurut 'elly (, dalam 2apsari, !"&") pendekatan kelompok dalam SST dapat diberikan dalam format pendek (workshop format ) dan dalam format panjang. @ormat pendek ditujukan bagi klien dengan fungsi sosial yang tergolong tinggi. Sedangkan format panjang efektif bagi klien dengan sifat pemalu yang sangat ekstrim atau individu dengan permasalahan gangguan sosial anxietas, dalam setting kelompok keil. 'elompok keil terdiri dari 8 sampai 0 orang. 1ua hal yang sangat penting yang hendaknya diberikan dalam SST bagi klien dengan permasalahn sosial anxietas, adalah pelatihan untuk memulai perakapan dengan orang yang baru ditemui, serta membangun perakapan yang efektif dengan orang lain (2apsari, !"&"). 'elompok dibuat dengan jumlah yang seimbang antara peserta laki-laki
dan perempuan untuk alasan efektifitas dan meminimalisir anxietas khususnya terhadap laan jenis. Social skills training dilakukan &-! jam perhari dalam &"-&! kali pertemuan untuk klien yang mengalami defisit keterampilan sosial dan penurunan kemampuan berinteraksi. >ntuk klien yang hanya ingin meningkatkan keterampilan sosial atau ingin menambah pengalaman dapat dilaksanakan &-! hari saja ( 6raitasari, !""!). enurut Aamdhani (!""!, , httpmpan balik harus diberikan segera setelah klien menoba memerankan seberapa baik menjalankan latihan$ ) Transfer training , yakni tahap pemindahan keterampilan yang diperoleh klien kedalam praktek sehari-hari. 'insep dan ?athan (!"", + http
) Role play, terapis melakukan salah satu keterampilan sosial yang sering ditemui dalam berinteraksi$ +) Review, terapis mendiskusikan dengan klien tentang peran yang dilakukan oleh terapisCmodel$ ) >mpan balik positif, terapis memberikan dukungan terhadap keberhasilan yang didapatkan klien dan motivasi klien untuk menghilangkan pikiran negatif yang munul$ D) Terapis memberikan umpan balik dengan ara yang baik, tidak bermaksud menyudutkan klien atau menolak klien, tetapi lebih mengarahkan klien ke perilaku yang lebih baik$ 0) >langi latihan lebih lanjut, terapi minta klien untuk melakukan peran yang lebih baik sesuai dengan yang dilakukan pada aktu terapis melakukan role play #) Terapis dan klien harus jujur, mainkan ! (dua) sampai (empat) peran dalam role model dengan umpan balik setiap satu peran dilakukan klien$ &") Terapis meminta klien mengaplikasikan keterampilan sosial dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dianggap sebagai pekerjaan rumah bagi klien. 6enelitian ini akan dikembangkan modul social skills training pada klien remaja tunarungu yang mengalami social an!iety dengan mengau pada (empat) tahapan social skills training yang dikemukakan Stuart (!""#)$ Aamdhani (!""!)$ yakni melatih ke mampuan klien berkomunikasi, menjalin persahabatan dan menghadapi situasi sulit, dengan menggunakan metode modelling, role play, feed back dan transfer training . odul social skills training sesi & (satu) akan melatih kemampuan klien berkomunikasi yaitu$ menggunakan bahasa tubuh yang tepat, menguapkan salam, memperkenalkan diri, menjaab pertanyaan dan bertanya untuk klarifikasi$ Sesi ! (kedua) akan melatih kemampuan klien menjalin persahabatan yakni$ kemampuan memberikan pujian, meminta dan memberikan pertolongan kepada orang lain$ Sesi 8 (ketiga) melatih kemampuan klien untuk terlibat dalam aktifitas bersama dengan klien lain diruangan$
Sesi (keempat) melatih kemampuan klien menghadapi situasi sulit yakni$ menerima kritik, menerima penolakan, minta maaf$ Sesi + (lima) evaluasi social skills training" Setiap sesi dari social skills training menggunakan (empat) metode yakni$ &) modeling oleh terapis atau model$ !) role play yang dilakukan oleh klien$ 8) #eed back terkait perilaku yang telah dilakukan klien$ ) Transfer training meliputi pemberian renana tindak lanjutCpekerjaan rumah dengan tujuan untuk
memberikan kesempatan kepada klien mempraktikkan perilaku yang telah
dilaksanakan pada sesi sebelumnya pada klien lain diruangan dan peraat.