UNIVERSITAS WIDYA GAMA MALANG UJIAN AKHIR SEMESTER
Nama
: INDAH KURNIASIH
NIM
: 112720910061
Mata Kuliah
: HKI
Dosen Pengampu
: Dr. Lukman Hakim, SH.MH
Hari, Tanggal
: Sabtu, 25 Januari 2014
============================================================================== 1. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) merupakan terjemahan dari ’intellectual property right ‟ (IPR). Makna dari konsep ini adalah hak atas kekayaan yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia. Rezim hukum dari konsep ini adalah hak kebendaan immateriel berupa „hak eksklusif‟ bagi
pemegang hak. Pertanyaan : a) Jelaskan pengertian konsepsi perlindungan HAKI tersebut di atas. Dalam konsepsi ini Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak eksklusif Yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Secara sederhana HAKI mencakup Hak Cipta, Hak Paten Dan Hak Merk. Namun jika dilihat lebih rinci HAKI merupakan bagian dari benda, yaitu benda tidak berwujud (benda imateriil).Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) termasuk dalam bagian hak atas benda tak berwujud (seperti Paten, merek, Dan hak cipta). Hak Atas Kekayaan Intelektual sifatnya berwujud, berupa informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sastra, keterampilan Dan sebagainyaYang tidak mempunyai bentuk tertentu pengertian dari Intellectual Property Right tersebut adalah hak milik kekayaan intelektual sebagai suatu benda tidak berwujud tetapi hak nya dapat dimiliki oleh seseorang dan oleh hukum diberikan perlindungan. Membicarakan perlindungan hak milik intelektual ini merupakan hak milik yang bersifat immaterial yang merupakan hak benda.Yang dimaksud dengan hak kebendaan ialah hak mutlak atas sesuatu benda dimana hak itu memberikan kekuasan langsung atas sesuatu benda dan dapat dipertahankan terhadap siapapun juga b) Akibat dari perkembangan IPTEKS berpengaruh kepada standart, norma, dan jenis HAKI. Jelaskan perkembangan dimaksud. Pengaruh Perkembangan IPTEK Terhadap Permasalahan HaKI” ini memerlukan sumber bahan
hukum yang akurat, baik sumber bahan hukum primer maupun sumber bahan hukum sekunder. Karena Perkembangan IPTEKS berpengaruh pada norma-norma hukum yang berkaitan dengan Pengaruh Perkembangan IPTEK terhadap Permasalahan HaKI, khususnya bagi perkembangan ekonomi suatu negara. pengaruh perkembangan IPTEK juga berpenharuh terhadap permasahan HaKI, baik dilihat dari aspek hukumnya, aspek pemanfaatannya maupun aspek pengamanannya bagi perkembangan perekonomian suatu negara, dalam rangka memanfaatkan perkembangan iptek bagi permasalahan HaKI guna menopang perekonomian negara dan kesejahteraan bangsa. mengenai perkembangan iptek berkaitan dengan permasalahan HaKI bahan hukum primer sebagai bahan hukum utama dan bahan hukum sekunder sebagai bahan hukum penunjang,
yaitu sebagai berikut : 1). Bahan Hukum Primer, yaitu bahan hukum yang diperoleh dari sumber utama dan bersifat mengikat terhadap pengaturan perkembangan iptek terhadap permasalahan HaKI. 2). Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan hukum yang diperoleh dari berbagai referensi, dokumen, makalah, artikel dan lainnya, yang bersifat umum dan berupa bahan hukum resmi, yang berkaitan dengan pengaruh perkembangan iptek terhadap permaslahan HaKI c) Jelaskan bagaimana pengaturan HAKI di Indonesia sampai saat ini. Peraturan perundangan HaKI di Indonesia dimulai sejak masa penjajahan Belanda dengan diundangkannya Octrooi Wet No. 136 Staatsblad 1911 No. 313, Industrieel Eigendom Kolonien 1912 dan Auterswet 1912 Staatsblad 1912 No. 600. Setelah Indonesia merdeka, Menteri Kehakiman RI mengeluarkan pengumuman No. JS 5/41 tanggal 12 Agustus 1953 dan No. JG 1/2/17 tanggal 29 Agustus 1953 tentang Pendaftaran Sementara Paten. Pada tahun 1961, Pemerintah RI mengesahkan Undang-undang No. 21 Tahun 1961 tentang Merek. Kemudian pada tahun 1982, Pemerintah juga mengundangkan Undang-undang No. 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta. Di bidang paten, Pemerintah mengundangkan Undang-undang No. 6 Tahun 1989 tentang Paten yang mulai efektif berlaku tahun 1991. Di tahun 1992, Pemerintah mengganti Undang-undang No. 21 Tahun 1961 tentang Merek dengan Undang-undang No. 19 Tahun 1992 tentang Merek. Sejalan dengan masuknya Indonesia sebagai anggota WTO/TRIPs dan diratifikasinya beberapa konvensi internasional di bidang HaKI sebagaimana dijelaskan dalam jawaban no. 7 di atas, maka Indonesia harus menyelaraskan peraturan perundang-undangan di bidang HaKI. Untuk itu, pada tahun 1997 Pemerintah merevisi kembali beberapa peraturan perundang-undangan di bidang HaKI, den gan mengundangkan: • Undang-undang No. 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 6 Tahun
1982 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 7 Tahun 1987 tentang Hak Cipta; • Undang-undang No. 13 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 6 Tahun
1989 tentang Paten; • Undang-undang No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 19
Tahun 1992 tentang Merek; Selain ketiga undang-undang tersebut di atas, pada tahun 2000 Pemerintah juga mengundangkan: • Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang; • Undang-undang No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri; • Undang-undang No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
Dengan pertimbangan masih perlu dilakukan penyempurnaan terhadap undang-undang tentang hak cipta, paten, dan merek yang diundangkan tahun 1997, maka ketiga undangundang tersebut telah direvisi kembali pada tahun 2001. Selanjutnya telah diundangkan: • Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten; dan • Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
(khusus mengenai revisi UU tentang Hak Cipta saat ini masih dalam proses pembahasan di DPR)
2. Apabila ada UKM yang mulai berkembang meminta anda untuk mendaftarkan karya intelektual yang dimilikinya. Setelah dilakukan survey awal diketahui karya intelektual yang dimiliki meliputi karya cipta seni, penemuan teknologi (invensi), merek termasuk ada unsur indikasi geografis, desain industri dan rahasia dagang (trade secret ). Jelaskan bagaimana langkah-langkah yang harus anda lakukan menerima permintaan UKM dimaksud agar mendapat perlindungan hukum. HAK CIPTA OBYEK PERLINDUNGAN HAK CIPTA
1. Obyek perlindungan menurut Undang-undang Hak Cipta adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang meliputi karya :
• Buku, program komputer, pamplet dan semua hasil karya tulis lainnya; • Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang diwujudkan dengan cara diucapkan; Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
• Karya pertunjukan seperti musik, karawitan, drama, tari, pewayangan, pantomim dan karya siaran antara lain untuk media radio, televisi, film, dan karya rekaman video;
• Ciptaan tari (koreografi), ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks, dan karya rekaman suara atau bunyi;
• Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis dan seni pahat, seni patung dan kaligrafi; • Seni batik; • Karya arsitektur; • Peta; • Sinematografi; • Fotografi; • Terjemahan, tafsir dan penyusunan bunga rampai. 2. Perlindungan Hak Cipta diberikan kepada pengungkapan atau cara gagasan itu diungkapkan. 3. Perlindungan bagi karya asing : Negara peserta TRIP’s harus memberikan perlindungan kepada warga negara peserta lainnya, tidak boleh kurang dari perlakuan negara tersebut kepada warga negaranya sendiri.
JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN
1. Sepanjang hayat pencipta ditambah 50 tahun setelah meninggal dunia untuk ciptaan yang asli dan bukan turunan ( derevatif ). 2. Selama 50 tahun sejak pertama kali ciptaan itu diumumkan. Jenis-jenis ciptaan yang dimaksud meliputi program komputer, dan karya deveratif seperti karya sinematografi, rekaman suara, karya pertunjukan dan karya siaran. 3. Selama 25 tahun. Perlindungan yang terpendek ini diberikan untuk karya fotografi dan karya susunan perwajahan, karya tulis yang diterbitkan. 4. Ciptaan yang dimiliki atau dipegang oleh Badan Hukum, berlaku selama 50 tahun dan 25 tahun sejak pertama kali diumumkan. 5. Ciptaan yang dipegang atau dilaksanakan oleh negara berdasarkan Pasal 10 ayat (2) huruf b, berlaku tanpa batas.
STATUS PENDAFTARAN
1. Hak Cipta tidak memerlukan pendaftaran, sifatnya otomatis. Namun demikian, dianjurkan kepada Pencipta maupun Pemegang Hak Cipta untuk mendaftarkan ciptaannya, karena Surat Pendaftaran Ciptaan tersebut dapat dijadikan sebagai alat bukti awal di Pengadilan apabila timbul sengketa dikemudian hari terhadap ciptaan tersebut. 2. Yang tidak dapat didaftarkan sebagai Ciptaan adalah :
• Ciptaan diluar bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra • Ciptaan yang tidak orisinil • Ciptaan yang tidak diwujudkan dalam suatu bentuk yang nyata • Ciptaan yang sudah merupakan milik umum • Ketentuan yang diatur dalam pasal 12 UU Hak Cipta Lisensi OBYEK PERLINDUNGAN
Invensi yang dapat diberikan perlindungan Paten adalah Invensi yang memenuhi syarat : 1. Novellty Suatu Invensi dianggap “baru”, jika pada saat pengajuan permintaan paten Invensi tersebut tidak sama dengan pengungkapan teknologi sebelumnya. 2. Inventif Suatu Invensi mengandung langkah inventif, jika Invensi tersebut bagi seorang yang mempunyai keahlian biasa dibidang teknologi merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya. 3. Dapat diterapkan dalam industri.
JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN
1. Paten diberikan untuk jangka waktu selama 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu itu tidak dapat diperpanjang. 2. Paten sedehana diberikan untuk jangka waktu selama 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu itu tidak dapat diperpanjang MEREK OBYEK PERLINDUNGAN
1. Perlindungan atas Merek Hak atas Merek adalah Hak Eksklusif yang diberikan negara kepada “Pemilik Merek Yang Terdaftar” dalam daftar umum Merek untuk jangka waktu tertentu menggunakan sendiri Merek tersebut atau memberi izin kepada seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama, atau Badan Hukum untuk menggunakannya. 2. Hal penting yang perlu untuk diketahui Perlindungan atas Merek Terdaftar yaitu adanya Kepastian Hukum atas Merek Terdaftar baik untuk digunakan, diperpanjang, dialihkan dan dihapuskan. Sebagai alat bukti bila terjadi sengketa pelanggaran atas Merek Terdaftar. STATUS PENDAFTARAN
Indonesia mengenal atau menganut azas konstitutif yaitu : hak atas Merek diperoleh atas pendaftarannya, artinya pemegang Hak Merek adalah seseorang yang mendaftarkan untuk pertama kalinya di Direktorat Jenderal Hak KekayaanIntelektual. JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN
Jangka waktu perlindungan merek 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan pendaftaran (filing date). Setelah 10 tahun dapat diperpanjang kembali
RAHASIA DAGANG OBYEK PERLINDUNGAN
1. Lingkup perlindungan Rahasia dagang meliputi:
• Metode produksi • Metode pengolahan • Metode penjualan • Informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomis dan tidak diketahui masayarakat secara umum. 2. Beberapa faktor yang dapat digunakan untuk menilai informasi yang dimiliki dilindungi sebagai rahasia dagang, antara lain adalah:
• Sejauh mana informasi tersebut diketahui oleh kalangan di luar perusahaannya • Sejauh mana informasi tersebut diketahui oleh para karyawan di dalam perusahaannya • Sejauh mana upaya-upaya yang dilakukan untuk melindungi kerahasiaan informasinya • Nilai dari informasi tersebut bagi dirinya dan bagi pesaingnya • Derajat kesulitan atau kemudahan untuk mendapatkan atau menduplikasikan informasi yang sama oleh pihak lain JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN
Dalam hal perlindungan rahasia dagang, tidak ada ketentuan yang membatasi tentang jangka waktu berlakunya perlindungan rahasia dagang, yaitu selama pemiliknya tetap merahasiakan dan melakukan usaha-usaha untuk melindungi kerahasiannya maka selama itu pula berlaku perlindungan hukum.
PERLINDUNGAN DESAIN INDUSTRI OBYEK PERLINDUNGAN
Yang menjadi obyek perlindungan Desain Industri adalah bentuk dekorasi pada permukaan suatu produk, dan bukan atas teknologi dan Inventorannya dengan syarat :
• Bersifat baru dan orsinil • Dianggap tidak baru/orsinil bila secara menyolok tidak berbeda dengan desain yang sudah ada JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN
1. Pendaftaran desain industri berlaku selama 10 tahun sejak tanggal penerimaan permintaan pendaftaran. 2. Tidak dapat dilakukan perpanjangan pendaftaran desain yang telah habis masa berlakunya STATUS PENDAFTARAN
1. Pendaftaran desain industri merupakan suatu persyaratan untuk mendapat perlindungan. 2. Untuk dapat diberikan perlindungan maka desain industri tersebut harus desain yang baru, yaitu belum pernah diumumkan atau belum pernah digunakan melalui cara apapun sebelum permintaan pendaftaran perlindungan
DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU OBYEK PERLINDUNGAN
Obyek perlindungan Desain tata letak sirkuit terpadu antara lain adalah; 1. Harus memenuhi syarat orsinil 2. Dinyatakan orsinil apabila desain tersebut merupakan hasil karya pendesain itu sendiri dan bukan merupakan suatu hal yang sudah bersifat umum. 3. Mempunyai nilai ekonomis yang dapat diterapkan pada kegiatan atau proses produksi
JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN
1. Untuk mendapatkan perlindungan maka desain tata letak sirkuit terpadu harus didaftar 2. Diberikan kepada pemegang hak sejak pertama kali desain tersebut dieksploitasi secara komersial dimanapun, atau sejak tanggal penerimaan permohonan. 3. Dalam hal telah dieksploitasi secara komersial, maka permohonan harus diajukan paling lama 2 (dua) tahun sejak tanggal pertama kali dieksploitasi. 4. Waktu perlindungan selama 10 (sepuluh) tahun SUBYEK DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU
Subyek dari desain tata letak sirkuit terpadu adalah: 1. Yang berhak memperoleh hak desain tata letak sirkuit terpadu adalah pendesain atau yang menerima hak tersebut dari pendesain 2.Dalam hal pendesain terdiri dari beberapa orang secara bersama, maka hak hak tersebut diberikan kepada mereka secara bersama kecuali diperjanjikan lain 3.Jika suatu Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dibuat dalam hubungan dinas dengan pihak lain dalam lingkungan pekerjaannya, pemegang hak adalah pihak yang untuk dan/atau dalam dinasnya Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu itu dikerjakan, kecuali ada perjanjian lain antara kedua pihak dengan tidak mengurangi hak pendesain apablia penggunaan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu itu diperluas sampai keluar hubungan dinas. 4.Jika suatu Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dibuat dalam hubungan kerja atau berdasarkan pesanan, orang yang membuat desain Tata Letak Sirkuit Terpadu itu dianggap sebagai Pendesain dan Pemegang Hak, kecuali jika diperjanjikan lain antara kedua pihak
3. Lampirkan contoh-contoh kasus HKI sesuai bidang tugas masing-masing. Contoh Kasus 1
Perusahaan jaringan telekomunikasi Ericsson akhirnya menuntut Samsung Electronics kepengadilan dengan tuduhan melanggar hak paten.Keputusan ini diambil Ericsson setelah kedua perusahaan gagal mencapai kata sepakat dalam perundingan yang telah berjalan duatahun terakhir "Kami sudah bernegosiasi dengan susah payah dan lama untuk mencapai kesepakatan dengan Samsung," kata Kasim Alfalahi, Kepala Intelektual Property Ericsson."Kami menggugat sebagai langkah terakhir.Gugatan ini terkait penggunaan teknologi jaringan nirkabel." Gugatan ini menambah "musuh" Samsung, yang sebelumnya telah digugat Apple Inc dalam kasus pelanggarani ntelektual properti telepon seluler iPhone. Apple juga menambahkan gugatan kepada Samsung dengan memasukkan enam ponsel lainnya, selain Galaxy SIII. Pada putusan tingkat pertama, Pengadilan Distrik San Jose memenangkan Apple dengan sanksi sebanyak sekitar US$ 1,05 miliar (sekitar Rp 9,9 triliun). Samsung mengajukan kasasi dan melakukan gugatan balik terhadap Apple. Saatini, proses persidangan lanjutan Apple versus Samsung masih dalam tahap dokumentasi dan baru akan digelar Maret tahun depan Dalam kasus Samsung versus Ericsson, juru bicara perusahaan asal Korea Selatan itu mengatakan kesepakatan tidak tercapai terkait besaran royalti yang harus dibayarkan. "Ericsson memintahargalebihtinggiuntukportofolio paten yang sama," kata jurubicara Samsung Itu sebabnya, Samsung akan meladeni jalur hukum ini. Menurut Samsung, kesepakatan kedua perusahaan seharusnya mengacu pada prinsip fair, reasonable, dan nondiscriminatory (FRAND). Artinya, paten yang sama harus dikenakan harga yang sama kepada pihak yang berbeda.
Ericsson berpotensi meraup gantirugi dalam nilai besar jika pengadilan memenangkan gugatannya.Menurut perusahaan ini, ada ratusan juta piranti buatan Samsung yang tidak menggunakan teknologimilik Ericsson. Analisis : Hak paten menawarkan perlindungan bagi para penemu bahwa penemuan mereka tidak dapat
digunakan, didistribusikan, dijual, dihasilkan secara komersial, diimpor, dieksploitasi, dll tanpa persetujuan dari pemilik sekarang. Ini merupakan satu bentuk monopoli yang diberikan negara kepada seorang pemohon hak dengan imbalan pengungkapan informasi teknis mereka. Pemiliki paten memegang hak khusus untuk mengawasi cara pemanfaatan paten penemuan mereka untuk jangka waktu 20 tahun. Untuk menegakan hak, pengadilan yang bertindak untuk menghentikan suatu pelanggaran hak paten.Jika ada pihak ketiga, yang berhasil membuktikan ketidaksahan suatu paten, pengadilan dapat memutuskan bahwa paten yang diterima adalah tidak sah.
ContohKasus 2
Baru-baruini, pertarunganhak paten antara Samsung dengan Apple di pengadilan nampaknya semakin meluas.Terlebih setelah pernyataan terbaru dari perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs tersebut. Apple mengatakan bahwa pemicu dari banyaknya pertikaian paten yang melibatkan Apple taklaindantakbukanadalah OS Android. Di pasaran saat ini banyak sekali beredar smartphone yang berbasis Sistem Operasi Android dan ditengarai banyak meniru produk keluaran Apple. Dilihatdaripihak Samsung sendiri, perusahaan yang berbasis di Cupertino tersebut telah menyiapkan dokumen sebanyak 67 halaman sebagai bukti untuk melawan argumen-argumen yang dikeluarkan oleh musuhnya tersebut.Namun, dokumen-dokumen tersebut ternyata tidak hanya melibatkan Samsung sebagai pihak tertuduh pelanggaran hak paten.Beberapa produsen Android lain pun termasuk di dalamnya. “Apple telah mengidentifikasi lusinan contoh dimana Android digunakan atau menjadi pemicu
perusahaan lain untuk memakai teknologi yang telah dipatenkan Apple,” Tulis sebuah kalimat dalam dokumen tersebut. Dokumen tersebut sebenarnya telah diperlihatkan kepada Samsung pada Agustus 2010. Namun ada yang menarik di balikperang paten tersebut, ternyata ada hubungan mesra dalam bisnis hardware di antara keduanya. Perludiketahui, bahwa Apple merupakan pelanggan terbesar Samsung.Beberapa perangkat penting iPad dan iPhone, diproduksi oleh Samsung. Selain itu, Apple membeli panel LCD, flash memory, dan prosesor dari Samsung. Keputusan perang paten di AS, Sedikit banyak akan mempengaruhi hubungan bisnis jangka panjang antara kedua perusahaan mengintase makin rumitnya kasus tersebut bergulir dan belum adanya titik temu diantara kedua belah pihak yang berseteru. Analisis :
Hak khusus pemegang paten untuk melaksanakan temuannya secara perusahaan atas patennya baik secara sendiri maupun dengan memberikan persetujuan atau ijin atau lisensi kepada orang
lain, yaitu: membuat, menjual, menyewakan, menyerahkan, memakai, menyediakan, untuk dijual atau disewakan atau diserahkan hasil produksi yang diberi paten. Hak ini bersifat eksklusif, dalam arti hak yang hanya bisa dijalankan oleh orang yang memegang hak paten, orang lain dilarang melaksanakannya tanpa persetujuan pemegang paten