SKENARIO KASUS I PETUNJUK TUTORIAL ! 1. Klarifikasi istilah 2. Identifikasi masalah keperawatan keperawatan 3. Penyelesaian Penyelesaian masalah
KASUS I :
Tn. R usia 65 tahun, dibawa ke UGD karena mengeluh tidak bisa kencing sejak lima jam yang lalu.Nyeri dipinggang dan suprapubik. Riwayat kesehatan : Klien mengatakan sering tidak bisa kencing dan dilakukan pemasangan kateter 4 kali sejak8 bulan yang lalu, yang terakhir 1 bulan yang lalu. Klien tidak pernah minum alkohol. Hasil anamnesa riwayat kencing : klien mengatakan tiap 1 minggu sekali muncul keluhan sebagai berikut :terasa ada sisa kencing,sering kencing, kencing, kencing terputus-putus, tidak bisa menunda menunda kencing, Pancaran lemah, Kencing malam hari dan Kencing mengejan. Hasil pemeriksaan fisik : suhu 37,5°C, nadi 90x/menit, TD : 140/90 mmHg, RR : 20x/mnt. Kardiovaskuler : BJ 1 dan BJ 2 reguler. Paru : suara vesikuler, tidak ada suara tambahan. Abdomen : distensi di suprapubik, nyeri tekan di area CVA kanan. Hasil pemeriksaan penunjang : RFT : creatinin ser um 2,8 mg/dl Setelah dilakukan pemasangan kateter urin keluar 750 cc warna agak merah. Klien mengatakan masih mengeluh nyeri supra pubik dan di area CVA. Setelah diobservasi di UGD tidak ada perubahan rasa nyeri, n yeri, klien dianjurkan untuk MRS. Klien di pasang infus NS 20 ttm di tangan kiri.
SKENARIO KASUS II PETUNJUK TUTORIAL ! 1. Klarifikasi istilah 2. Identifikasi masalah keperawatan keperawatan 3. Penyelesaian Penyelesaian masalah
Tn. P usia 50 tahun datang ke IRD dengan keluhan tidak bisa kencing sejak 10 jam yang lalu. Pasien mengatakan ada bercak darah merah di celana dalam.Riwayat penyakit yang lalu, pasien pernah dan sering mengalami rasa gatal dan terbakar di uretra,keluar uretra ,keluar cairan dari uretra : bening, kental pekat, bernanah, sering kencing dan akhir-akhir ini nyeri pada penis. Pernah mendapatkan pengobatan dengan pinicilin. Tapi masih kambuh lagi. Hasil pemeriksaan fisik : suhu 38°C, nadi 90x/menit, TD : 140/90 mmHg, RR : 20x/mnt. Kardiovaskuler : BJ 1 dan BJ 2 reguler. Paru : suara vesikuler, tidak ada suara tambahan. Abdomen : distensi di suprapubik. Genetalia : Inspeksi :Meatus eksterna yang sempit, pembengkakan, ada fistula di daerah penis, skrotum dan perinium. perinium. Palpasi penis : Teraba jaringan parut sepanjang uretra, jika ditekan pada muara fistula keluar cairan/pus Hasil pemeriksaan penunjang leucosit 14000 mm³.
SKENARIO KASUS III PETUNJUK TUTORIAL ! 1. Klarifikasi istilah 2. Identifikasi masalah keperawatan keperawatan 3. Penyelesaian Penyelesaian masalah
Pasien Tn. P umur 68 tahun mengeluh kencingnya merembes, stoma terasa panas dan semalam tidak bisa tidur karena perdarahan dari kandung kencing setelah kateter dilepas (sudah terpasang selama 20 hari). a. Riwayat kesehatan sekarang 1 bulan sebelum MRS yang 1 (7 Sept 2012), pasien disentri karena terlalu banyak makan sambel bawang. Pasien berobat ke RS Wonosari tidak sembuh, pasien menjadi berak darah dan berobat berobat ke RS Sarjito obat jalan dan juga tidak sembuh. sembuh. Pada tanggal 7 Sept 2012 pasien berobat ke RS PKU dan dianjurkan MRS dengan diagnosa Ca. Recti. Sebelum operasi pasien baru diketahui menderita DM. (sebelumnya pasien tidak pernah menderita DM). Colostomi di lakukan tanggal 19 Sept 2012. Pasien pulang tanggal 2 Okt 2012 dengan terpasang kateter silikon. b. Riwayat kesehatan dahulu Pasien menderita DM sejak 7 September 2012 terkontrol dapat obat dari RS PKU. Faktor predisposisi cancer recti : merokok. Riwayat MRS di RS 1 x tahun 7 September 2012 dengan Ca. Recti. c. Riwayat kesehatan keluarga Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit ginjal, kencing manis, darah tinggi maupun kanker. d. Gaya hidup Sebelum sakit, pasien sering mengkonsumsi obat-obatan pusing, sehat tulang bergantiganti merk obat dan beli sendiri. Pasien riwayat merokok (membeli atau membuat sendiri dan menanam tembakau sendiri) sejak muda. Pasien tidak mengkonsumsi alkohol dan tidak menggunakan obat-obatan terlarang. I.
Pemeriksaan fisik 1. Oksigenasi Kesadaran composmentis,
tekanan darah 140/90 mmHg, suhu tubuh 36 7◦C,
pernapasan 20 x/, nadi 80 x/menit, x/menit , reguler. Thoraks simetris, simetris , pergerakan simetris kiri
kanan, tidak teraba benjolan, tidak retraksi supra sternal dan retraksi intercoste. fremitus kiri = kanan, perkusi sonor kiri kanan, suara nafas vesikuler, tidak ada ronchi dan
wheezing. Pemeriksaan jantung tidak tampak dan tidak teraba iktus cordis,
Perkusi batas jantung normal. Bunyi Bunyi S1 dan S2 normal, tidak ada gallop dan murmur. capillary refill time 2 time 2 - 3 detik. Akral hangat. 2. Nutrisi Pasien makan bubur yang beli sendiri, lauk kadang mau kadang tidak. Bibir ada debris, kering dan stomatitis. Perut datar dan lemas, terdapat colostomi, bising usus normal. Hb 10,6 g/dL; g/dL; Ht 40,8 %; Eritrosit Eritrosit 8,19 juta/L; Ureum 60 mg/dL; kreatinin darah 2,5 mg/dL. BB : 39,5 kg, TB : 155 cm. IMT : 16,44 (underwight) 3. Eliminasi Pasien mengatakan urin merembes lewat colostomi, karena kateter dilepas. Pasien BAB lewat stoma 1 kali/hari. Konsistensi BAB lunak, warna kuning normal, tidak ada darah dan lendir. 4. Pemeriksaan perkemihan Tidak teraba adanya massa pada ginjal kanan maupun kiri, tidak ada nyeri tekan pada ginjal kanan dan kiri, vesika urinaria kosong.Hasil pemeriksaan genetalia terlihat sedikit darah kering diorifisium uretra externa. 5. Aktifitas dan istirahat Saat ini pasien hanya di tempat tidur semua kebutuhan dibantu istri dan anaknya. Interaksi sosial pasien dengan keluarga dan orang-orang di sekitarnya berjalan dengan baik. Pola tidur: Selama di rumah pola tidur pasien teratur dan tidak ada gangguan tidur. Akan tetapi pada saat di rumah r umah sakit pasien mengaku gelisah dan mengalami gangguan tidur karena semalam perdarahan dari kandung kemih karena kateter dilepas dan akhirnya urin merembes lewat stoma dan terasa perih. Pola aktivitas: Semua kebutuhan Pasien dibantu oleh keluarganya, termasuk dalam penggantian stoma bag. 6. Cairan, sirkulasi, elektrolit dan asam basa Intake cairan infus pasien 1000 ml/hari,minum ± 800 ml, balance cairan tidak terukur karena urin merembes. Turgor kulit baik, JVP tidak meningkat, TD 140/90 mmHg, nadi radial kuat, akral hangat CRT 2-3 dtk,tidak ada cyanosis, edema ekstremitas kanan dan kiri, perdarahan sedikit dari orifisium uretra externa. Tidak dilakukan pemeriksaan elektrolit.
7. Fungsi neurologi Kesadaran composmentis, proses berfikir, isipikiran, dayaingat, orientasidalamkondisi normal.
Pasiendapatmenceritakanperjalananpenyakitnya,
dapatberkomunikasidenganjelas.Tidakadatandatandagejaladefisitsarafkranial.Tidakadareflekpatologis.Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah (4). 8. Fungsi endokrin Saat pengksjisn tidak ada gejala gangguan endokrin, gula darah dalam batas normal (tanggal 29 September 2012 : 120 g/dl) Pemeriksaan penunjang PA : tanggal 13 September 2012 : adenoskuamous carsinoma Treatment 1.Kemoterapi seri II : Folfox 4 : Hari I : Rextaloxaci 85 x 1,4 = 119 mg drip dalam 250 dextro dalam 2 – 3 3 jam (21 tts) Leucoforin 200 x 1,4 = 280 mg dalam 250 cc dextro 2 – 3 3 jam Hari II Leucoforin 200 x 1,4 = 280 mg dalam 250 cc dextro 2 – 3 3 jam Curasil 400/m² : a. Bolus IV 600 b. 900 dengan siring pump kecepatan 22 jam Dua minggu setelah mendapat obat-obatan diatas mendapat : Avastin 5 mg x 39,5 = 197,5mg dalam 100 cc NaCl selama 90 menit dengan sering pump kecepatan 1,2 ml/jam. 2. Cerevit 1 x 80 gr/100 ml 3. Ceftacidin 3 x 1 gr 4. Ranitidin 1 x 25 mg