BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Pengolahan data, sebenarnya sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala, hanya saja alat yang pengolahan data itu sendiri masih sangat sederhana dan hanya dapat mengatasi masalah-masalah seperti masalah perhitungan yang sangat sederhana pula. Kemampuan menggunakan akalnya telah menantang manusia untuk memecahkan kasus-kasus perhitungan yang dapat memecahkan bermacammacam persoalan. Manusia telah berfikir untuk menemukan peralatan-peralatan yang dapat mengolah data dengan lebih cepat dan lebih tepat. Berawal dengan diciptakan kalkulator sebagai alat yang dapat melakukan perhitungan-perhitungan matematik, dapat memecahkan persoalan-persoalan keuangan dan lain-lain, yang pada akhirnya oleh manusia dianggap masih lambat dan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan yang semakin kompleks. Sedikit demi sedikit manusia mulai merubah pola pikirnya, menuju metode-metode yang praktis dan cepat serta tepat guna menyelesaikan masalah yang dihadapinya, seperti halnya pada pengolahan data penjualan obat pada sebuah apotek, yang selama ini masih ditangani secara manual sehingga dirasakan sangat lambat dan sering
terjadi
kesalahan-kesalahan
dalam
perhitungan
sehingga
sering
menimbulkan lambatnya informasiyang dihasilkan. Hal ini menimbulkan atau terasa sangat perlu untuk menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam pengolahan data administrasi penjualan pada apotek. Dengan memanfaatkan kecanggihan sumber daya komputer, maka diharapkan akan dapat meningkatkan semangat kerja, meningkatkan nuansa kerja yang lebih sistematis, menghindari
dan menekan kesalahan sekecil mungkin, memudahkan dalam pemeriksaan serta menghemat waktu dan tenaga sehingga output yang dihasilkan lebih memuaskan.
Tujuan Tujuan yang ingin dicapai penyusun adalah : Untuk mengetahui bagaimana merancang sebuah program aplikasi untuk sistem administrasi penjualan pada Apotek yang dapat menghasilkan laporanlaporan penjualan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Fox Pro 9.0
Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang ada maka penyusun membatasi permasalahan yaitu pada pengolahan data pada transaksi barang keluar.
BAB II LANDASAN TEORI
Saat ini kesuksesan organisasi sangat bergantung pada kemampuan mengumpulkan, memburu dan mengorganisasi data mengenai operasi-operasi secara akurat dan tepat waktu, mampu mengolah data secara efektif, serta menggunakannya untuk analisis dan menuntun aktivitas-aktivitas perusahaan. Jumlah informasi yang meledak sedemikian besar serta pandangan data sebagai aset organisasi telah mulai tumbuh. Namun tanpa kemampuan yang memadai dalam pengelolaan data sehingga data mampu memberi informasi yang relevan secara tepat terhadap suatu persoalan maka jumlah data yang besar justru akan menjadi beban yang harus ditanggung perusahaan. Paradoks ini menuntun adanya kebutuhan system manajemen basisdata yang ampuh. Pemakai harus mempunyai kakas-kakas yang menyerderhanakan tugastugas pengelolaan data serta ekstraksi data untuk memperoleh informasi yang diperlukan secara cepat. Data
Apakah data itu? Data adalah rekaman mengenai fenomena/fakta yang ada atau terjadi. Data pada pokoknya adalah refleksi fakta yang ada. Data mengenai fakta-fakta penting organisasi harus direkam dan dikelola secara baik sehingga dapat dipakai/diakses secara efisien sehingga efaktif mendukung operasi dan pengendalian organisasi. Data merupakan sumber daya penting pada manajemen modern. Untuk itu, organisasi perlu melakukan penataan dan manajemen data yang baik agar data yang dimiliki organisasi dapat berdaya guna secara maksimal.
Basis data
Apakah basisdata itu? Basis data adalah kumpulan data (elementer) yang secara logic berkaitan dalam merepresentasikan fenomena/fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada system tertentu. Basisdata adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta yang terdapat di organisasi. Basisdata mendeskripsikan state organisasi/perusahaan/system. Saat
satu
kejadian
muncul
di
dunia
nyata
mengubah
state
organisasi/perusahaan/system maka satu perubahan pun harus dilakukan terhadap data yang yang disimpan di basisdata. Basisdata merupakan komponen utama system informasi karena semua informasi untuk pengambilan keputusan berasal dari data di basisdata. Pengelolaan basisdata yang buruk dapat mengakibatkan ketidaktersediaan data penting yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan. System manajemen basisdata
System manajemen basisdata atau DBMS (database management system) adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola, dan mengendalikan pengaksesan basisdata. Fungsi system manajemen basisdata saat ini yang paling penting adalah menyediakan basis untuk system informasi manajemen. Tujuan utama
Tujuan utama system manajemen basisdata adalah menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan dan pengambilan data dari basisdata. System manajemen basisdata berperan member abstraksi data tingkat tinggi ke pemakai. System manajemen basisdata adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membantu pengelolaan dan pemakaian koleksi data yang besar. Pemakai berurusan dengan abstraksi tingkat tinggi yang lebih akrab, nyaman dan fleksibel bukan rincian fisik penyimpanan data.
Tujuan lain system manajemen basisdata antara lain: 1. Menghindari redudansi dan inkonsistensi data. 2. Menghindari kesulitan pengaksesan data. 3. Menghindari isolasi data. 4. Menghindari terjadinya anomaly pengaksesan konkruen. 5. Menghindari masalah-masalah keamanan. 6. Menghindari masalah-masalah integritas. Pada kebanyakan aplikasi, basisdata di bawah kendali DBMS yang disediakan vendor spesialis DBMS. Saat aplikasi hendak melakukan operasi pada basisdata, aplikasi memberi/mengirim pesan permintaan (request) ke perangkat (lunak) DBMS. Operasi-operasi (dasar) yang biasa dilakukan pemakai terhadap basisdata (disumsikan pada basisdata relasional) hanya empat: 1. Menambah informasi, pada basisdata relasional dilakukan dengan menambah baris di table (dapat di pandang sebagai operasi C – create) 2. Mengekstrak
informasi,
pada
basisdata
relasional
dilakukan
dengan
mengekstrak baris-baris yang berasal dari satu atau beberapa table (dapat di pandang sebagai operasi R – read) 3. Memodifikasi data yang tersimpan, pada basisdata relasional dilakukan dengan memodifikasi satu atau beberapa baris di table (dapat di pandang sebagai operasi U – update) 4. Menghapus data tertentu, pada basisdata relasional dilakukan dengan menghapus baris tertentu di table (dapat dipandang sebagai operasi D – delete)
Untuk mempermudah penghapalan operasi-operasi dasar pada basisdata, kumpulan operasi terhadap basisdata dapat disingkat dengan CRUD (create read update delete). Jadi tugas pokok DBMS yang utama adalah mengurusi empat operasi dasar itu. Agar operasi CRUD berjalan secara cepat dan lancer pada basisdata bervolume sangat besar maka basisdata perlu dirancang memenuhi kriteria-kriteria basisdata yang bagus sepereti tidak mempunyai redudansi sehingga tidak ada anomaly pembaruan yang dapat menyesatkan. System informasi Apotik
System informasi apotik diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar seluruh transaksi yang dilakukan oleh apotik itu sendiri, baik penjualan pada konsumen maupun pembelian obat dari para supplier. Dengan memakai system informasi yang di dasarkan pada DBMS, seluruh operasi dalam apotik bias berjalan secara lancar dan terecord dalam database apotik, sehingga tidak ada kekeliruan dalam transaksi maupun laporan yang dihasilkan. System informasi apotik memuat semua proses transaksi yang dilakukan oleh apotik, terdapat pula record yang berfungsi sebagai laporan baik laporan penjualan maupun pembelian. Dalam system informasi apotik ini, dapat pula diketahui jumlah stock yang tersedia dalam apotik, stock dapat bertambah secara otomatis kalau kita melakukan transaksi pembelian dari supplier, begitupun kalau kita melekukan penjualan pada konsumen maka secara otomatis stock yang ada di warehouse akan berkurang. Itu akan memudahkan kita untuk melakukan stock opname, jadi tinggal kita lhat laporan penjualan dan pembelian kemudian dicockkan dengan fisik barang. Terdapat pula database supplier, sehingga proses pembelian obat lebih mudah dan berjalan secara optimal. Dimuat pula database langganan, yang bias digunakan untuk melengkapi proses transaksi.
BAB III DESAIN DATABASE
Entity Relationship Diagrams (ERD)
Struktur Data Tabel barang,
Tabel jual,
Tabel pelanggan,
Desain Input/Form
Desain Output/Report
BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM
Menu Utama
Form menu utama merupakan form master yang muncul pada saat pertama kali program system informasi apotek ini dijalankan. Pada Form utama ini terdapat 4 buah menu bar yang terdiri dari Data, Transaksi, Laporan, dan Keluar. Menu bar Data terdiri atas 4 sub menu bar yaitu Barang, Pelanggan, Supplier. Sub menu ini berfungsi menampilkan form input barang, form input pelanggan, form input supplier. Menu bar Transaksi terdiri atas 2 sub menu bar yaitu Penjualan dan Pembelian. Sub menu ini berfungsi menampilkan form transaksi penjualan dan form transaksi pembelian.
Menu bar Laporan terdiri atas 3 sub menu bar yaitu Barang, Pelanggan, dan Supplier. Sub menu ini berfungsi menampilkan laporan data barang, laporan data pelanggan dan laporan data supplier. Menu bar Keluar berfungsi untuk keluar dari aplikasi Sistem Informasi Apotek. Form Input
Form Input data Supplier berfungsi memasukkan data-data yang berkaitan dengan ciri-ciri supplier seperti, nama supplier, alamat, dan nomer telepon. Form input data Pelanggan berfungsi untuk memasukkan data yang mengidentifikasi ciri seorang pelanggan seperti, nama, alamat, dan nomer telepon. Form input data Barang berfungsi untuk memasukkan data Barang (stok barang, nama barang, harga)
Report/Output