SATUAN ACARA PENYULUHAN KEJANG DEMAM PADA ANAK Disusun untuk memenuhi tugas praktik klinik Mata Kuliah Keperawatan Anak
Disusun Oleh :
Rizky Ernanda P.1337420916024
PRODI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG 2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN KEJANG DEMAM PADA ANAK
Pokok bahasan
: Kejang Demam
Sub pokok bahasan
: Kejang Demam pada Anak
Hari/ tanggal
:
Waktu
:
Penyuluh
: Mahasiswa
Sasaran
: Ibu dengan anak usia 2-5 tahun yang mengalami dan beresiko mengalami kejang demam.
Tempat
A.
: Puskesmas Ngesrep
TUJUAN
1. Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu yang mempunyai anak usia 2-5 tahun mendapat pengetahuan tambahan mengenai penyakit kejang demam lebih dalam dan mengetahui cara menangani dan mencegah penyakit kejang demam. 2. Tujuan khusus Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu yang mempunyai anak usia 2-5 tahun mampu :
B.
•
Menjelaskan pengertian kejang
•
Menjelaskan penyebab kejang
•
Tanda dan gejala kejang demam
•
Menjelaskan pencegahan kejang
•
Menjelaskan tatalaksana kejang
•
Mendemonstrasikan cara memberikan penanganan kejang demam
SASARAN
Ibu yang mempunyai anak usia 2-5 tahun yang pernah mengalami kejang demam dan beresiko terkena kejang demam.
C.
METODE
• Ceramah • Diskusi (tanya-jawab)
D.
MATERI
(terlampir)
E.
F.
MEDIA
Lembar balik (terlampir)
Leaflet (terlampir)
PROSES PENYULUHAN
Tahap
Kegiatan Perawat
Kegiatan Pembukaan (5 Menit)
Kegiatan Klien
Media
Salam pembukaan
Tanya Jawab
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan Menggali
pengetahuan
peserta mengenai materi yang disampaikan Penyajian
Penyampaian materi
(15 menit)
1. Menjelaskan
dan
Pengertian
demonstrasi
Kejang
demam Penyebab kejang demam
Tanda Dan Gejala kejang demam
Pencegahan
dengan jawab
cermat
dan & Tanya
penjelasan
menguraikan tentang:
Ceramah
Memperhatikan
Menanyakan hal yang belum jelas
Memperhatikan jawaban penyuluh
kejang
demam
Pentalaksanaan
kejang
demam 2. Medemonstrasikan melakukan
cara
penanganan
kejang demam pada anak 3. Memberi kesempata peserta untuk bertanya 4. Menjawab
pertanyaan
peserta Penutup
Evaluasi materi
(10 menit)
Menyimpulkan kegiatan
hasil
dari
penyuluhan
Mendengarkan
dan Tanya
menjawab pertanyaan
jawab,
Peserta menjawab salam leaflat
bersama peserta
Menutup
kegiatan
penyuluhan dengan salam.
G.
KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Proses
a. Media yang digunakan adalah leaflet. b. Waktu penyuluhan selama 30 menit. c. Penyelenggaraan penyuluhan diadakan di Puskesmas Srondol. d. Penyaji diharapkan menguasai materi dengan baik. e. Pengorganisasian penyuluhan dipersiapkan beberapa hari sebelum penyuluhan. f.
Peserta mengikuti penyuluhan hingga penyuluhan selesai dilakukan.
g. Diharapkan peserta aktif dan antusias mengikuti proses penyuluhan sampai kegiatan penyuluhan selesai. 2. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kejang Demam diharapkan beberapa peserta mampu : a. Menjelaskan pengertian Kejang Demam
b. Menjelaskan penyebab Kejang Demam c. Menjelaskan patofisiologi Kejang Demam d. Menjelaskan prognosis Kejang Demam e. Menjelaskan manifestasi klinis Kejang Demam f.
Menjelaskan klasifikasi Kejang Demam
g. Menjelaskan penatalaksanaan Kejang Demam h. Menjelaskan pemeriksaan diagnostik Kejang Demam i.
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kejang Demam diharapkan keluarga pasien dan pengunjung mengerti dan memahami tentang Kejang Demam serta diharapkan dapat melakukan perubahan perilaku hidup yang lebih sehat untuk mencegah terjadinya Kejang Demam pada anak.
REFERENSI
Arvin, Behrman Klirgman. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC. Kartika Dina, Buku Saku Pediatricia: Ped iatricia: Tosca Enterprise, jogjakarta. Kriasa I Made, Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3: EGC Marilynn, Jakarta. Maksum, Radji dan Harmita. 2008. Analisis Hayati. Jakarta: Gramedia. Staf Pengajar FKUI, Ilmu Kesehatan Anak 2 : Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FKUI Jakarta. Suryana. 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta: EGC.
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN KEJANG DEMAM PADA ANAK
A. DEFINISI Kejang demam merupakan kejang yang cukup sering dijumpai pada anak – anak anak yang berusia dibawah 5 tahun, gejala – gejala gejala yang timbul dapat bermacam – macam macam tergantung dibagian otak mana yang terpengaruh, tetapi kejang demam yang terjadi pada anak adalah kejang umum. Kejang merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik serebral yang berlebihan (Betz & Sowden,2002). Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 380 C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Jadi kejang demam adalah kenaikan suhu tubuh yang menyebabkan perubahan fungsi otak akibat perubahan potensial listrik serebral yang berlebihan sehingga mengakibatkan renjatan berupa kejang. B. Penyebab Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam berulang antara lain: •
Usia < 15 bulan saat kejang demam pertama
•
Riwayat kejang demam dalam keluarga
•
Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu sudah relatif normal
•
Riwayat demam yang sering
•
Infeksi saluran pernafasan atas, otitis media akut, pneumonia, gastroenteritis akut, exantema
subitum, bronchitis, dan infeksi saluran saluran kemih (Goodridge, (Goodridge, 1987;
Soetomenggolo, 1989). Selain itu juga infeksi diluar susunan syaraf pusat seperti
tonsillitis, faringitis, forunkulosis serta pasca imunisasi DPT (pertusis) dan campak (morbili) dapat menyebabkan kejang demam. •
Produk toksik mikroorganisme terhadap otak (shigellosis, salmonellosis)
•
Respon alergi atau keadaan imun yang abnormal oleh karena infeksi.
•
Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit.
•
Gabungan dari faktor-faktor diatas.
C. KLASIFIKASI Menurut sub bagian syaraf anak FK-UI membagi tiga jenis kejang demam, yaitu : 1. Kejang demam kompleks Diagnosisnya :
2.
•
Umur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun
•
Kejang berlangsung lebih dari 15 menit
•
Kejang bersifat fokal/multipel
•
Didapatkan kelainan neurologis
•
EEG abnormal
•
Frekuensi kejang lebih dari 3 kali / tahun
•
Temperatur kurang dari 39º Kejang demam sederhana Diagnosisnya :
3.
Kejadiannya antara umur 6 bulan sampai dengan 5 tahun
Serangan kejang kurang dari 15 menit atau singkat
Kejang bersifat umum (tonik/klonik)
Tidak didapatkan kelainan neurologis sebelum dan sesudah kejang
Frekuensi kejang kurang dari 3 kali / tahun
Temperatur lebih dari 39ºC
Kejang demam berulang Diagnosisnya :
Kejang demam timbul pada lebih dari satu episode demam
D. TANDA DAN GEJALA
1.
Gerakan tangan, kaki dan muka yang menyentak-nyentak atau kaku
2.
Bola mata berputar ke arah belakang kepala
3.
Pernafasan bermasalah
4.
Hilang kesadaran
5.
Mengompol
6.
Muntah
7.
Suhu badan meningkat - biasanya lebih dari 38.5ºC
E. KOMPLIKASI 1. Beresiko terjadi epilepsi jika berlangsung lama dan berulang 2. Gangguan tumbuh kembang pada anak. 3. Retardasi mental. 4. Kelainan saraf
F. PENANGANAN 1. Jika anak anda mengalami kejang demam, cepat bertindak untuk mencegah luka. 2. Letakkan anak anda di lantai atau tempat tidur dan jauhkan dari benda yang keras atau tajam 3. Palingkan kepala ke salah satu sisi sehingga saliva (ludah) atau muntah dapat mengalir keluar darimulut 4. Jangan menaruh apapun di mulut pasien. Anak anda tidak akan menelan lidahnya sendiri. 5. Hubungi dokter anak anda 6. Tenang, ini merupakan prisip utama dalam menangani kasus2 kegawatan. 7. Jangan memegang anak untuk melawan kejang
G. PENCEGAHAN Kebanyakan, kejang demam terjadi dihari pertama anak sakit. Seringkali kejang demam muncul sebelum orangtua menyadari bahwa anaknya sedang sakit. Namun, jika anda melihat akan adanya gejala kejnag demam pada anak, sebaiknya berikan parasetamol begitu anak anda demam sehingga resiko kejang akan berkurang. Demam juga dapat
dikurangi dengan cara memperbanyak asupan cairan dan tidak memakai pakaian yang terlalu tebal dimalam hari. Jangan memberikan aspirin yang dapat menyebabkan Reye’s Syndrome. Obat-obatan (dengan resep dokter)yang dapat mengurangi resiko kejang, yaitu Phenobarbital, valproic acid (depakene) dan divalproex sodium (depekote), rectal diazepam (valium, diastat). Tetapi obat-obatan ini memiliki kelemahan karena adanya resiko efek samping yang serius pada anak. Untuk itu, obat-obatan tersebut jarang diberikan kepeda pasien karena sebagian besar kejang demam tidak berbahaya dan banyak anak yang tetap tumbuh sehat walau mengalami kejang demam ini.