Satuan Acara Penyuluhan (SAP) JAMBAN SEHAT
Oleh: Randi Saputra Pratama NIM : 34403515104 34403515104 Kelas : 2B
AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) Jln. Pasir Gede Raya No. 19 Telp. (0263) 267206 Fax. 270953 Cianjur 4321 2016
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Pokok bahasan
: Jamban Sehat
Sasaran
: Masyarakat desa Kajuara, khususnya kepala rumah tangga dan ibu ibu rumah tangga.
Tempat
: Balai desa
Hari/tanggal
: Kamis, 15 Desember 2016
Pemberi materi
: Randi Saputra Pratama
A. Latar belakang Jamban merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimiliki setiap masyarakat. Sebenarnya masyarakat sadar dan mengerti arti pentingnya mempunyai jamban sendiri di rumah. Alasan utama yang selalu diungkapkan masyarakat mengapa sampai saat ini belum memiliki jamban keluarga adalah tidak atau belum mempunyai dana yang cukup untuk itu. Banyak orang yang menyindir bahwa sementara di banyak negara masalah sanitasi dan kesehatan lingkungan sudah berkutat pada upaya intens menurunkan dan mengadaptasi dampak rumah kaca, sementara kita masih sibuk mengurusi jamban. Akses pada sanitasi khususnya pada penggunaan jamban sehat, saat ini memang masih menjadi masalah serius di banyak negara berkembang seperti Indonesia. Masih tingginya angka buang air besar pada sembarang tempat atau open defecation menjadi salah satu indikator rendahnya akses ini. Dampak serius yang ditimbulkan kondisi ini sangat diyakini banyak pihak berpengaruh baik secara ekonomi maupun kesehatan masyarakat. Menurut studi yang dilakukan oleh World Bank , Indonesia kehilangan lebih dari Rp. 58 triliun atau setara dengan 265.000 per orang per tahun karena sanitasi yang buruk. Dan akibat dari sanitasi yang buruk ini diperkirakan menyebabkan angka kejadian diare sebanyak 121.100 kejadian dan mengakibatkan lebih dari 50.000 kematian setiap tahunnya. Sebuah fakta yang seharusnya mampu menyengat kita para pemerhati dan praktisi kesehatan di Indonesia.
B. TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti penyuluhan peserta dapat mewujudkan lingkungan sehat dan mampu mencegah serta menanggulangi penyakit dan masalah kesehatan akibat kurangnya perhatian terhadap penggunaan jamban sehat. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan hasil yang diharapkan : a. Peserta dapat memahami penggunaan jamban sehat. b. Peserta dapat memahami syarat penggunaan jamban sehat. c. Peserta dapat menggunakan jamban sehat dengan bersih.
C. Materi(Terlampir) 1. Pengertian Jamban 2. Tujuan Jamban Sehat 3. Jenis-Jenis Jamban 4. Syarat-Syarat Jamban Sehat 5. Mengapa harus menggunakan jamban
D. Media Leaflet
E. Metode Ceramah
F. kegiatan penyuluhan No 1
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Respon Peserta
Pembukaan 5
Salam Perkenalan dan menjelaskan
Menjawab salam
menit
tujuan penyuluhan.
Mendengar dan memperhatikan.
2
Inti
Review materi untuk mengetahui
Menjawab
10 menit
sejauh mana pengetahuan peserta
pertanyaan
tentang materi.
Mendengar dan
Menjelaskan pengertian, jenis,syarat,
memperhatikan
dan tujuan penggunaan jamban sehat.
Mengajukan pertanyaan 3
Evaluasi
Menyimpulkan materi diskusi
5 menit
Menyebut dan menjelaskan jawaban dari pertanyaan
Salam penutup 4
Penutup 5 menit
Menjawab salam
G. Evaluasi 1. Prosedur
:akhir penyuluhan
2. Waktu
:5 menit
3. Bentuk soal
:Tanya jawab
4. Jumlah soal
:3 soal
5. Jenis soal
:
a. Apa pengertian jamban b. Apa tujuan jamban c. apa syarat syarat jamban 6. jawaban : a. jamban adalah pengumpulan kotoran manusia disuatu tempat sehingga tidak menyebabkan bibit penyakit yang ada pada kotoran manusia. b. Tujuan jamban yaitu: 1)
Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban tersebut tidak
mencemari sumber air yang ada di sekitarnnya. 2) tidak mencemari sumber air yang ada di sekitarnnya 3) Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga c.
Syarat-syarat jamban yaitu:
1) Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter 2) Tidak berbau tinja 3) Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus 4) Tidak mencemari tanah di sekitamya 5) Mudah dibersihkan dan aman digunakan 6) Dilengkapi dinding dan atap pelindung 7) Penerangan dan ventilasi cukup 8) Lantai kedap air dan luas ruangan memadai 9) Tersedia air, sabun, dan alat pembersih
LAMPIRAN MATERI 1. Pengertian Jamban jamban adalah pengumpulan kotoran manusia disuatu tempat sehingga tidak menyebabkan bibit penyakit yang ada pada kotoran manusia.
2. Tujuan Jamban Sehat a. Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau b. Tidak mencemari sumber air yang ada di sekitamya. c. Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular penyakit Diare, Kolera Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracuanan
3. Jenis-Jenis Jamban a. Jamban cemplung/jamban tanpa leher angsa Adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi menyimpan dan meresapkan cairan kotoran/tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau. → Kurang aman, sering terbuka sehingga banyak lalat dan tidak memenuhi syarat kesehatan b. Kakus Empang → Dibuat di atas empang/kolam ikan, dengan maksud kotorannya dapat sebagai makanan ikan. c. Jamban leher angsa Adalah jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapannya. → Model terbaik, pada lekukan lehernya terdapat genangan air yang dimaksudkan untuk mencegah bau dan keluar masuknya hewan
4. Syarat-Syarat Jamban Sehat a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter b. Tidak berbau tinja b. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus c. Tidak mencemari tanah di sekitamya d. Mudah dibersihkan dan aman digunakan e. Dilengkapi dinding dan atap pelindung f.
Penerangan dan ventilasi cukup
g. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai h. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih
5. Mengapa harus menggunakan jamban? Tinja atau kotoran manusia merupakan media sebagai tempat berkembang dan berinduknya bibit penyakit menular (misalnya kuman/bakteri, virus dan cacing). Apabila tinja tersebut dibuang ke sembarang tempat misalnya kebun, kolam, sungai dan lainnya maka bibit penyakit tersebut akan menyebar luas ke lingkungan, dan akhirnya akan masuk dalam tubuh manusia dan beresiko menimbulkan penyakit pada seseorang dan bahkan menjadi wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas.