PENDAHULUAN Tuba kattarh merupakan salah satu penyakit telinga bagian tengah yang sering dijumpai. Penyakit ini paling banyak dijumpai pada anak-anak dan dewasa, dimana dijumpai dijumpai adanya gangguan fungsi tuba eustachius. eustachius. Gangguan Gangguan fungsi fungsi tuba eustachius merupakan tanda yang paling penting pada penyakit infeksi telinga bagian tengah, karena karena dapat dapat menimb menimbulk ulkan an ketuli ketulian an mulai mulai dari dari yang yang ringan ringan sampai sampai yang berat, berat, tergant tergantung ung pada proses proses yang yang timbul timbul pada pada tuba tuba eustac eustachiu hiuss dan dipenga dipengaruh ruhii oleh oleh lamanya penyakit yang diderita sehingga penanggulangannya memerlukan tindakan mulai mulai dari dari yang sederh sederhana ana sampai sampai tindak tindakan an operas operasi. i. Bebera Beberapa pa usaha usaha yang yang terus terus dikembangkan adalah bagaimana mengurangi atau menghilangkan sumbatan tuba tersebut. 1 Pada tahun 1!", #alsa$a menemukan otot yang berfungsi untuk membuka tuba %ust %ustach achiu iuss dan dan menya menyangk ngkaa bahw bahwaa otot otot ini ini akti aktiff sebag sebagai ai bagi bagian an dari dari pros proses es pendengaran. &aneu$er #alsa$a #alsa$a dinamakan atas namanya setelah ia menemukan cara untuk mengeluarkan pus dari telinga tengah ke telinga luar dengan cara ditiup oleh penderita itu sendiri. Pada tahun 1'", Guyot adalah orang pertama yang mencoba untuk untuk melaku melakukan kan katete kateteris risasi asi lewat lewat hidung hidung,, dan (athen athen pada tahun tahun 1)*, 1)*, telah telah melanjutkan studinya dan menggambarkan secara detail bagaimana prosedurnya. 1 Pada Pada tahu tahun n 1+), 1+), Toynbe oynbeee menem menemuka ukan n baha bahawa, wa, saat saat beris beristi tira raha hatt tuba tuba %ustachius tertutup dan terjadi suatu penyerapan udara yang konstan pada ruang telinga tengah. Tuba tersebut hanya dapat terbuka pada waktu menelan, dan udara diperbolehkan masuk pada waktu itu. a percaya dengan melakukan maneu$er ini, akan membuat tekanan positif pada ruang telinga tengah. 1 Bany anyak
usaha saha
tel telah
dike dikem mbang bangka kan n
untu untuk k
mengu engura rang ngii
atau atau
bahk bahkan an
meng menghi hila lang ngkan kan geja gejala la ini. ini. Tetapi tapi pada pada refe referat rat ini ini akan akan dibah dibahas as apa apa peny penyeba ebab b terjadinya tuba katar sehingga cara penatalaksanaannya.1
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1
DEFINISI ata /0atarrh berasal dari bahasa yunani /katarrhein. atar yang berarti turun dan rhein yang bererti mengalir. 2ika diartikan dapat berarti lapisan eksudat yang tebal yang terdiri dari mukus dan sel darah putih yang disebabkan oleh pembengkakan dari membran mukosa dikepala yang merupakan respon dari suatu infeksi. ni merupakan gejala peradangan yang biasa ditemukan pada flu dan batuk, tetapi dapat pula ditemukan pada pasien dengan infeksi dari adenoid, infeksi telinga tengah, sinusitis atau tonsilitis. eluhan yang sering tampak pada tuba katar adalah tersumbatnya hidung dan tuba yang menyebabkan penderita dapat mendengar suara sendiri.1
ANATOMI Tuba %ustachius, yaitu sebuah bangunan yang berbentuk tabung yang berjalan dari telinga tengah ke nasofaring. Tuba %ustachius telah dikenal sejak 3aman yunani kuno oleh 4ristoteles, tetapi kemudian dinamapakai oleh Bartolomeus %ustachius 51)'!-1)"6 sebagai ketua ahli ekonomi di 7oma dan orang yang pertama kali mendeskripsikan anatomi tuba %ustachius. 8al ini tidak dipublikasi sehingga '!! tahun kemudian setelah kematiannya, didapatkan satu buku yang berjudul /%pistola de 4udius 9rganis 1,', :ungsi tuba %ustachius adalah untuk proteksi, aerasi dan drainase telinga tengah. Bila terjadi oklusi dapat menyebabkan peradangan pada telinga tengah 5otitis media6. Tuba %ustachius juga disebut tuba otofaringeal kerana menghubungkan telinga ke faring. 1,',
Tuba Eustachi
2
Gambar 1 ;
Tuba %ustachius terdiri dari tulang rawan pada dua pertiga kearah nasofaring dan sepertiganya terdiri atas tulang. Tuba biasanya dalam keadaan tertutup dan baru terbuka apabila oksigen diperlukan masuk ke dalam telinga tengah atau pada saat mengunyah, menelan dan menguap. 9tot-otot dari system tuba %ustachius membantu membuka dan menutup tuba agar berfungsi sebagaimana mestinya
Gambar ' ; Tuba %ustachius pada anak dan dewasa
Panjang tuba pada orang dewasa sekitar *mm dan terbentang pada bagian depan, bawah dan medial dari dinding anterior ka$um timpani terhadap nasofaring. 4ksis tuba membentuk sudut !o terhadap bidang hori3ontal dan ")o terhadap bidang sagital median. =aerah tuba dibahagi menjadi dua, yaitu bagian tulang dan kartilago.
3
Bagian tulang merupakan bagian posterior sepertiga tuba, dilapisi oleh mukosa, panjangnya sekitar 1'mm, berhubungan langsung dengan timpani anterior dan hampir selalu dalam keadaan terbuka, kemudian kebawah dan menyempit disebut istmus. Bagian tulang hanya mempunyai peran sedikit atau bahkan tidak ada dalam mekanisme pembukaan tuba. :ungsi istmus adalah membantu melindungi telinga tengah dari sekret nasofaring.
>"6 mengatakan bahawa bagian tulang dari tuba disebut sebagai protimpanum. 1,',
Fungsi fisiologi dai Tuba Eustachius :ungsi fisiologi dari Tuba %ustachius adalah ; 1,', •
#entilasi atau pengaturan tekanan dari telinga tengah
•
Perlindungan telinga tengah dari sekresi nasofaring dan tekanan suara
•
Pembersihan dan penyaluran sekresi telinga tengah ke nasofaring
!angguan fungsi tuba da"at t#$adi ol#h b#b#a"a hal% &
1.Tuba Terbuka 4bnormal 4dalah tuba terus menerus terbuka, sehingga udara masuk ke telinga tengah waktu respirasi. =apat disebabkan oleh hilangnya jaringan lemak di sekitar mulut tuba sebagai akibat turunnya berat badan yang hebat, penyakit kronis5rhinitis atrofi dan faryngitis6, gangguan fungsi otot seperti &yastenia Gra$is, penggunaan obat antihamil pada wanita dan penggunaan esterogen pada laki-laki. eluhan pasien biasanya berupa rasa penuh dalam telinga tengah atau autofoni 5gema suara sendiri terdengar lebih keras6. eluhan ini sangat mengganggu sehingga pasien mengalami stress berat. Pada pemeriksaan klinis dapat dilihat membran timpani yang atrofi, tipis,dan bergerak pada respirasi( a telltale diagnostic sign) Pengobatan
cukup
dengan
obat
penenang,
dan
bila
tidak
berhasil
digunakan pemasangan pipa $entilasi ( Grommet) '. &yoklonus palatal
4
alah kontraksi ritmik dari otot-otot palatum yang terjadi secara periodic.8al ini menimbulkan bunyi klik dalam telinga pasien dan kadang-kadang dapat didengar oleh pemeriksa. eadaan ini jarang terjadi dan penyebab yang pasti belum diketahui. . Palatoskisis Terjadi gangguan otot tensor $eli palatine dalam membuka tuba. 8al
ini
menyebabkan terjadinya kelainan telinga tengah pada anak dengan palatoskisis lebih besar dibandingkan dengan anak normal. =ianjurkan untuk melakukan koreksi palatoskisis sedini mungkin. ". 9bstruksi tuba =apat
terjadi
oleh
beberapa
kondis,
nasofaring, peradangan adenoid atau tumor nasofaring.
seperti
peradangan
di
Gejala
klinik awal adalah
terbentuknya cairan pada telinga tengah 5otitis media serosa6. 9leh karena itu, setiap pasien dewasa dengan otitis media kronik unilateral harus dipikirkan adanya ca nasofaring.
PATOFISIOLO!I Tuba eustachius berfungsi mengatur tekanan ka$um timpani 5 $entilasi 6 agar tekanan udara dalam telinga tengah sama dengan tekanan udara luar, mengalirkan keluar sekret dari telinga tengah dan menghalangi masuknya secret dari nasofaring ke telinga tengah.1, 9bstruksi eustachius bisa partial maupun komplit, fungsional penyakit ini bisa cepat atau lambat. 4kibat obstruksi ini akan menyebabkan terhalangnya udara masuk ke telinga tengah.
5
4pabila penyakit ini tidak segera diobati, dapat berlanjut menjadi bentuk kronis dari tuba kattarh, dimana akibat adanya $akum dalam ka$um timpani akan menyebabkan efusi dan transudasi dari mukosa dan ini biasanya terjadi pada chronic total obstruction.1,',
Tuba kattarh terbagi atas ', yaitu ; 1. Tuba kattarh akut. =isebabkan oleh edema dari mukosa tuba eustachius, hingga lumen tertutup. 4kibat udara dalam ka$um timpani tidak berhubungan lagi dengan udara yang ada dalam faring, sehingga udara direabsorbsi dan terjadi $akum dalam ka$um timpani, akibat terjadi retraksi membrane timpani.1 '. Tuba kattarh kronis. =apat terjadi bila penyembuhan tuba kattarh akut tidak sempurna dan adanya kelainan-kelainan dalam hidung, sinus, pallatum mole dan nasofaring.1
ETIOLO!I '( Tuba )attah a)ut( 1, •
Penyakit hidung 5 pilek 6, dalam sinus dan nasofaring.
•
=e$iasi dari septum.
•
Poliposis nasi.
•
8ipertropi khonka nasalis.
•
Tamponade Belloc?.
•
Tumor pada nasofaring.
•
Palatoschisis.
*( Tuba )attah )oni) .1,
:aktor-faktor yang dapat menyebabkan, yaitu ; •
4denoiditis kronis dengan hyperplasia.
•
4denoiditis kronis.
•
6
•
7hinitis alergi atau kronis
•
8ypertropi konkha nasi.
•
Poliposis nasi.
•
•
erusakan torus tularis sebagai komplikasi adenoidektomi.
•
=e$iasi septum nasi posterior.
•
•
Paralysis atot-otot palatum.
•
Tumor nasofaring.
TANDA+TANDA DAN !EJALA '( Tuba )attah a)ut
Gejala ; •
Telinga terasa tertekan, rasa penuh,
•
Telinga berdengung.
•
Bila menelan mengeluarkan ingus, atau menguap merasa sedikit sakit dan sekonyong-konyong pendengaran jelas kembali, tetapi akhirnya tertutup lagi.
•
Pendengaran berkurang.
•
4utofonie 5mendengar suara sendiri pada telinga yang sakit karena bertambahnya resonansi dari suara sendiri 6.1,
9toskopi ; &embrana timpani sedikit hiperemis, reflek cahaya berubah, jika sudah lama dapat terjadi retraksi.1,
*( Tuba )attah )onis
Gejala ; •
Telinga rasa penuh, rasa tertekan.
•
Tinnitus, autofonie
•
Telinga berbunyi, ingusan, rasa pening.
7
•
Pendengaran berkurang.
•
Bila ada tersendat terasa ada air didalam telinga.1,
9toskopi ; &embrana timpani tertarik ke dalam 5 retraksi 6, reflek cahaya mengecil, tempatnya berubah atau hilang sama sekali.1,
Tuba kattarh kronik terbagi atas stadium ; 1.
Tuba kattarh kronika simpleks 5penyempitan eustachius yang menahun6 Tejadi karena oedem dari mukosa dan timbulnya jaringan submukus.1
'. Bentuk eksudatif Tejadi pemyempitan tuba eustachius akan tetapi didalam ka$um timpani terdapat cairan, ini disebabkan adanya pembendungan uraturat darah sehingga cairan masuk ke ka$um timpani.1 9toskopi ; •
&embrana timpani kelihatan agak membiru atau lebih mengkilat dan agak kekuning-kuningan.
•
=ijumpai meniscus seperti garis hitam bila cairan tidak penuh atau garis putih oleh karena cahaya.
•
Permukaan cairan tetap hori3ontal, walaupun posisi kepala kita ubah.1
. Bentuk hipertropi Terjadi pembentukan jaringan didalam ka$um timpani dan tuba eustachius sehingga mengakibatkan perlengketan, pendengaran berkurang dan sukar untuk sembuh kembali.1 Perlengketan dapat timbul antara gendang telinga dengan promontorium antara tulang-tulang pendengaran dengan sekitarnya, hingga pergerakkan tulang-tulang terganggu.1 9toskopi ;
8
&embrana timpani tipis 5atropi6, melekat pada promontorium, terdapat penebalan timpani hingga warnanya kabur.1
PENATALAKSANAAN Terdapat beberapa manu$er yang dapat dilakukan untuk memperbaiki fungsi tuba %ustachius. 8al yang sederhana dapat dengan menelan, sehingga mengaktifkan otot-otot dibelakang tenggorokan yang membantu membukanya tuba %ustachius. &engunyah permen karet, minum atau makan membantu penelanan. &enguap lebih baik karena mengaktifkan otot lebih kuat.1 2ika telinga terasa penuh, kita dapat memaksa untuk membuka tuba %ustachius dengan cara mengambil nafas dalam, dan menghembuskan sembari menutup hidung dan mulut. 2ika terasa berbunyi pada telinga berarti tuba %ustachius terbuka dengan baik. Tetapi jika permasalahan masih ada walaupun sudah melakukan manu$er harus segera diperiksa dokter.1 2ika fungsi tuba sedang terganggu seperti sedang flu, sinusitis, infeksi telinga atau serangan alergi, disarankan untuk menunda perjalanan penggunakan pesawat atau menyelam, karena dapat menyebabkan keadaan yang membahayakan, terutama organ pendengaran. Pada bayi dan balita, mereka tidak dapat menyamakan tekanan sendiri secara aktif sehingga harus diberikan minuman atau permen. arena dengan menelan tuba %ustachius terbuka dan fungsi menyamakan tekanan dapat terjadi.1 Pada seorang pasien yang sedang dengan sumbatan pada hidung upaya yang pertama adalah menegakkan diagnosis yang benar. arena pengobatan tidak selalu diperlukan dan apabila diberikan pengobatan haruslah seimbang dengan resiko terapinya. 2ika pasien memiliki masalah yang akut seperti pilek dan sinusitis.
9
=alam kasus yang lebih kronis,seperti alergi atau rhinitis $asomotor, pengobatan oral adalah yang terbaik.
PENAN!ANAN '( Tuba )attah a)ut
=itujukan pada faktor penyebabnya ; o Bila disebabkan oleh rhinitis akut diberi ob at tetes hidung, misalnya ; •
•
4tau diberi obat spesial lainnya misalnya iliadin nose drop, pritin nose drops dan lain-lain, dapat juga diberi obat perusahaan os misalnya decolgen, neo3ep dan lainlain. o 7hinitis alergika diberikan antihistamin o 4denoiditis, nasofaringitis, sinusitis diberikan antibiotika.1
*( Tuba )attah )oni)
o =engan cara menghilangkan penyebab, misalnya ; 1. 4denoid atau fibroma nasofaring di operasi '. Polip diekstrasi .
10
1. #alsa$a mano$er '. Pollit3er . ateterisasi o 4spirasi gendang telinga o Parasentase o #entilasi tuba
omplikasi yang ditimbulkan jarang terjadi bila penyakit cepat diketahui dan di terapi dengan tepat dan dapat sembuh dengan sempurna. 4kan tetapi bila berlanjut maka komplikasi yang terjadi dapat menyebabkan gangguan pendengaran berkurang atau total.1
DAFTA, PUSTAKA 1.
http;AAwww.scribd.comAdocA1'**")+'ATuba-atar
2.
http;AAwww.e-jurnal.comAilmu-penyakit-anatomi-fisiologi-tht-telinga-hidungtenggorokanA
3.
2ohn 2acob Ballenger. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher (Jilid ). Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta, 2010.
4.
http;AAwww.scribd.comAdocA*>)+*A1"AG4GGC4-:CG<-TCB4%C
11