PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA, TBK YANG DIUKUR DENGAN RASIO PROFITABILITAS
Proposal Skripsi
Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Semester Genap Tahun Ajaran 2016/2017
Disusun Oleh : Nama : Sri Wahyuni NPM : 0114103027
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYATAMA Terakreditasi ( Accredited ( Accredited ) SK. Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor : 14/BAN-PT/AK-XII 14/BAN-PT/AK-XII S1/VI/2009 Tanggal 12 Juni 2009
BANDUNG 2017
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan karunia-Nya yang tak terhingga dan tak ada habisnya serta atas pencerahan, kelancaran, kemudahan, dan hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga punyusun dapat meyelesaikan makalah ini dengan judul “PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN PADA PT.
UNILEVER
INDONESIA,
TBK
YANG
DIUKUR
DENGAN
RASIO
PROFITABILITAS” PROFITABILITAS ”. Adapun penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, Bandung. Dalam menyelesaikan Makalah ini, Kami telah banyak mendapatkan bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada : 1.
Rachmat Hidayat, Hidayat, DR., Drs., M.Pd selaku Dosen mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah memberikan tugas mengenai proposal skripsi ini sehingga pengetahuan kami semakin bertambah.
2.
Kedua orang tua kami, yang senantiasa memberikan do’a serta dukungan dukungan baik moril maupun materil.
3.
Teman-teman kami yang yang telah telah memberikan semangat semangat dan dukungan sehingga kami dapat menyelesaikan proposal skripsi ini. Kami menyadari dalam penulisan Makalah ini masih banyak kekurangan dalam penulisan
maupun penyusunan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki kesalahan dimasa yang akan datang. Bandung, 29 Mei 2017
Tim Penulis
DAFTAR ISI Kata Pengantar ............................................... ...............................................................................i Daftar Isi ................................................. .......................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN................................................... ........................................................ 1-2
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................................... 1-2 1.2 Identifikasi Masalah ...............................................................................................................2 1.3 Tujuan ....................................................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................3-8
2.1 Pengertian Pasar ............................................................................................ ..................... 3-4 2.1.1 Pasar Tradisional .............................................................................................................3 2.1.2
Pasar Modern ............................................................................................................ 3-4
2.2 Faktor yang Menyebabkan Terdesaknya Pasar Tradisional ............................................... 4-5 2.3 Pentingnya Pasar Tradisional untuk dipertahankan............................................................ 5-6 2.4 Peraturan Daerah Kota Bandung ............................................................................................6 2.2 Solusi untuk Membangkitkan kembali Pasar Tradisional .............................................. .... 6-8 BAB III SIMPULAN DAN SARAN .................................................. ...........................................9
3.1 Simpulan .................................................. ...............................................................................9 3.2 Saran .......................................................................................................................................9
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam perkembangan dunia usaha yan g semakin maju, persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya semakin ketat, belum lagi kondisi perekonomian yang tidak menentu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tiba-tiba mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan bisa tumbuh dan berkembang perusahaan harus mencermati kondisi dan kinerja perusahaan. Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana kondisi dan kinerja perusahaan maka diperlukan suatu analisis yang tepat Informasi keuangan yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan memuat data historis dalam penilaian dan peramalan analisis investasi. Sarana yang sering digunakan untuk mengukur tingkat kinerja keuangan rasio keuangan. Terdapat rasio keuangan yang dapat menunjukkan kinerja keuangan perusahaan, diantaranya adalah Rasio Profitabilitas Perusahaan. Rasio Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba/pendapatan melalui kemampuan dan sumber yang ada. Rasio ini digunakan untuk menilai seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan mengoptimalkan kinerja keuangan yang bersangkutan (Sofyan Syfri Harahap, 2004: 319).
Berdasarkan uraian maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kinerja Perusahaan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk Yang Diukur Dengan Rasio Profitabilitas” .
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang akan menjadi rumusan masalah adalah “Bagaimana kinerja keuangan pada PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk yang diukur dari rasio profitabilitas dalam lima tahun terakhir”.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1
Maksud Penelitian
Untuk memperoleh data sebagai bahan kajian dalam penyusunan proposal skripsi. Selanjutnya data tersebut akan diolah, analisis, dan diinterpretasikan, sehingga diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai kinerja perusahaan. 1.3.2
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui kemampuan kinerja keuangan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk
terhadap rasio profitabilitas. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang keuangan, khususnya mengenai pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio profitabilitas.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat bagi perusahaan dan gambaran mengenai peningkatan kinerja perusahaan, karena hal ini akan berpengaruh terhadap rasio profitabilitas.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan menurut IAI (2007:4), adalah: “Laporan keuangan merupakan bagian dan proses pelaporan keuangan yang lengkap, biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam beberapa cara seperti misalnya : laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan, dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industry dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”. 2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009 : 3), laporan keuangan bertujuan untuk : “1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. 2. Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non-keuangan.
3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen ( stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.”
2.1.3 Jenis-jenis Laporan Keuangan Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen suatu perusahaan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009 : 1.2) terdiri dari : 1. Neraca ( Balance Sheet ) Menurut Soemarso (2004 : 34), neraca adalah laporan keuangan yang dapat memberi informasi tentang sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan sumber pembelanjaan untuk memperolehnya. Laporan ini menyajikan posisi keuangan perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi ( Income Statement ) Menurut Marsuki (2008 : 4) dalam www.tribun-timur.com, laporan laba rugi mencerminkan kemampuan atau kinerja manajemen dalam mengelola operasi usahanya menghasilkan surplus atau meminimalisasi defisitnya. Ikatan Akuntan Indonesia (2009 : 13) mengemukakan bahwa, “Penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain, seperti imbal hasil investasi (return on investment ) atau laba per saham (earning per share). Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah penghasilan dan beban”.
3. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Shareholder’s Equity) Laporan perubahan modal adalah ikhtisar tentang perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi selama jangka waktu tertentu. (Soemarso, 2004 : 54). Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009 : 1.13), “Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan
peningkatan atau penurunan aset bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. 4. Laporan Arus Kas (Cashflow Statement ) Agar seperangkat statemen keuangan menjadi lengkap, diperlukanlah informasi mengenai aliran kas suatu perusahaan yang menggambarkan aliran kas masuk dan keluar perusahaan selama satu perioda. Informasi ini dituangkan dalam statemen aliran kas ( statement of cashflow). (Suwadjono, 2003 : 84). Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009 : 2.2), laporan arus kas harus melaporkan arus kasselama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. 5. Catatan Atas Laporan Keuangan ( Notes to Financial Statement ) Ikatan Akuntan Indonesia (2009 : 1.13) menjelaskan bahwa, “Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelas an naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam PSAK serta pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.”
2.2 Profitabilitas 2.2.1 Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Pengertian yang sama disampaikan oleh Husnan (2001) bahwa Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yag dilakukan. Kemampuan peurusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut. 2.2.2. Tujuan Rasio Profitabilitas
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak pemakai informasi (Irlani, 2012) yaitu : 1. Untuk mengukur laba yang diperoleh perusahaan dalam periode waktu tertentu. 2. Dipakai untuk menilai posisi laba pada tahun sekarang dengan laba tahun sebelumnya. 3. Dipakai untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu. 4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. 5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik itu berupa modal pinjaman ataupun modal sendiri. 6. Dipakai untuk mengukur produktivitas dari seluruh sumber daya perusahaan.
2.2.3 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas
Dalam prakteknya, menurut Kasmir (2008 : 199) jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah : • Profit margin (profit margin on sales) Profit margin on sales atau ratio profit margin atau margin laba atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Rasio ini dikenal juga dengan nama profit margin. • Return on Assets (ROA) Hanafi dan Halim (2003) menyatakan bahwa rasio Return on Assets (ROA) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu. Demikian juga Syamsudin (2004) mengatakan bahwa Return on Asset (ROA) merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan, semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik keadaan suatu perusahaan. • Return on equity (ROE) Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur lalu bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semaki baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. •
Laba per lembar saham.
Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
•
Objek Penelitian
•
Sejarah PT. Unilever Indonesia, Tbk
PT. Unilever Indonesia, Tbk didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever. Pada 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan pada 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever Indonesia mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1981 dan mempunyai lebih dari 1000 supplier. Perusahaan ini memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan konsumen pribadi. Beberapa merek terkenal milik Unilever adalah: Rinso, Sunsilk, Dove, dan Clear. •
Dewan Komisaris dan Direksi (16 Desember 2014)
•
•
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
: Peter Flank Ter Kluve ( Warga Negara Belanda )
Komisaris Independen
: Bambang Subianto ( WNI )
Komisaris Independen
: Cyrillus Harinowo ( WNI )
Komisaris Independen
: Erry Firmansyah ( WNI )
Komisaris Independen
: Hikmahanto Juwana ( WNI )
Direksi
Presiden Direktur
: Maurits Daniel Rudolf Lalisang ( WNI )
Direktur
: Tevilyan Yudhistira Rusli ( WNI )
Direktur
: Hardianus Setiawan ( WNI )
Direktur
: Ramakrishnan Raghuraman ( WNI )
Direktur
: Debora Herwati Sadrach ( WNI )
Direktur
: Ira Noviarti ( WNI )
Direktur
: Ainul Yaqin ( WNI )
Direktur
: Enny Hartati Sampurno ( WNI )
Direktur & Sekertaris
: Sancoyo Antarikso ( WNI )
Calon Direktur
: Annemarieke de Haan ( Warga Negara Belanda )
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Populasi dan Sampel 3.2.1.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan dan rasio keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk. 3.2.1.2 Sampel
Penelitian ini menggunakan sampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah senses, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dan rasio keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk selama tahun 2009 sampai 2013 yang dipublikasikan oleh PT. Unilever Indoensia, Tbk. Pertimbangan memilih
sampel tersebut adalah untuk melihat kinerja keuangan pada PT. Unilever Indoensia, Tbk 2009-2013. 3.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang relevan dan akurat dengan masalah yang dibahas. Metode pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut : • Survey Survey atau observasi langsung, yakni teknik pengumpulan data dengan peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala atau subjek yang diselidiki. Observasi yang dilakukan menggunakan metode deskriptif analitis, yakni suatu metode penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran keadaan objek yang sebenarnya. Data yang diperoleh akan diolah, dianalisis dan dikemudian dapat ditarik suatu kesimpulan. • Tinjauan Kepustakaan ( Library Research) Metode ini dilakukan dengan mempelajari teori-teori dan konsep-konsep yang sehubungan dengan masalah yang diteliti penulis pada buku-buku, makalah, dan jurnal guna memperoleh landasan teoritis yang memadai untuk melakukan pembahasan. • Mengakses web dan situs-situs terkait Metode ini digunakan untuk mencari data-data atau informasi terkait pada website maupun situs-situs yang menyediakan informasi sehubungan dengan masalah dalam penelitian ini.
3.2.3 Instrumen Penelitian
Penelitian ini penulis melakukan metode mengakses web dan situs situs terkait, dimana penulis melakukan penelitian terhadap kelompok perusahaan produk kecantikan dan rumah tangga PT. Unilever Indonesia, Tbk. Penelitian ini menggunakan data-data keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk dari tahun 2009-2013 untuk kemudian dilakukan analisis guna menilai kinerja dan mengetahui perkembangan yang terjadi pada perusahaan. 3.2.4 Analisis Data Data Laporan Keuangan Perusahaan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk
Uraian (dalam Miliar Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2013
2012
2011
2010
2009
Penjualan bersih
30.757
27.303
23.469
19.690
18.247
Harga Pokok Penjualan
(14.979) (13.414) (11.463) (9.485)
(9.205)
Laba Kotor
15.778
13.889
12.006
10.205
9.042
Beban Bersih
(8.614)
(7.391)
(6.551)
(5.662)
(4.827)
Laba Bersih
7.164
6.498
5.455
4.543
4.215
Laba sebelum Pajak Penghasilan
7.159
6.467
5.575
4.546
4.249
Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
5.353
4.839
4.163
3.387
3.044
EBITDA
7.675
6.857
5.929
4.832
4.474
Aset Lancar
5.863
5.036
4.446
3.748
3.602
Jumlah Aset
13.348
11.985
10.482
8.701
7.485
Liabilitas Jangka Pendek
8.419
7.536
6.475
4.403
3.589
Untuk tahun berjalan
Pada akhir tahun
Jumlah Liabilitas
9.094
8.017
6.801
4.652
3.776
Ekuitas
4.255
3.968
3.677
4.045
3.703
Modal Kerja Bersih
(2.557)
(2.500)
(2.028)
(655)
13
Marjin Laba Kotor
51,3%
50,9%
51,2%
51,8%
49,6%
Marjin Laba Bersih
23,3%
23,7%
23,2%
23,1%
23,3%
Marjin Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
17,4%
17,7%
17,7%
17,2%
16,7%
Marjin EBITDA
25,0%
25,1%
25,3%
24,5%
24,5%
Jumlah Saham Beredar
7.630
7.630
7.630
7.630
7.630
Laba per Saham Dasar (dalam Rupiah)
701
634
546
444
399
Pembayaran Dividen per Saham (dalam Rupiah)
664
596
594
399
320
Jumlah Pembayaran Dividen
5.066
4.547
4.532
3.044
2.442
Laba Bersih terhadap Ekuitas
168,4%
163,7%
148,4%
112,3% 113,8%
Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk terhadap Ekuitas
125,8%
121,9%
113,2%
83,7%
82,2%
Laba Bersih terhadap Jumlah Aset
53,7%
54,2%
52,0%
52,2%
56,3%
Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk terhadap Jumlah Aset
40,1%
40,4%
39,7%
38,9%
40,7%
Aset Lancar terhadap Liabilitas Jangka Pendek
69,6%
66,8%
68,7%
85,1%
100,3%
Jumlah Liabilitas terhadap Ekuitas
213,7%
202,0%
185,0%
115,0% 102,0%
Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset
68,1%
66,9%
64,9%
53,5%
(dalam jutaan lembar saham)
Rasio Usaha
Rasio Keuangan
3.2.4.1 Analisis Profitabilitas
50,5%
Tingkat profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan menggunakan modalnya untuk menghasilkan keuntungan dalam periode tertentu. Untuk menganalisis tingkat profitabilitas pada PT Unilever Indonesia, Tbk. Maka penulis menggunakan laporan keuangan selama lima periode yaitu dari tahun 200-2013. a. Marjin Laba Kotor Berdasarkan hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa Marjin Laba Kotor mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2010
mengalami
peningkatan sebesar 2,2 %. Sedangkan pada tahun 2010 sampai dengan 2011 marjin laba kotor mengalami penurunan sebesar 0,6% disebabkan oleh penurunan penjualan bersih yang dikurangi dengan harga pokok penjualan diikuti dengan peningkatan penjualan. Tahun 2011 sampai dengan 2012 juga mengalami penurunan sebesar 0,3 %. Tahun 2012 sampai dengan 2013 marjin laba kotor mengalami peningkatan 0,4% disebabkan oleh peningkatan penjualan. Dari perhitungan diatas dapat terlihat bahwa kinerja perusahaan dari marjin laba kotor berfluktuasi dimana nilai rata-rata berada diatas nilai marjin laba kotor kecuali pada tahun 2009 dan 2012 yang gross profit marginnya diatas nilai rata-rata, hal ini berarti bahwa harga jual perusahaan relatif lebih tinggi. b. Marjin Laba Bersih Berdasarkan hasil perhitungan diatas marjin laba bersih mengalami penurunan. Pada tahun 2009 sampai tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 0,2%. Sedangkan pada tahun 2010 sampai dengan 2012 marjin laba bersih mengalami peningkatan sebesar 0,1% dan 0,5% yang disebabkan oleh peningkatan penjualan. Pada tahun 2013 marjin laba bersih mengalami penurunan sebesar 0,4 % yang disebabkan oleh penurunan laba bersih walaupun diikuti dengan oleh peningkatan penjualan.
Dari hasil perhitungan diatas, dapat dikatakan bahwa marjin laba bersih belum efektif karena marjin laba bersih yang diperoleh sangat rendah dan mengalami penurunan. Kecuali pada tahun 2011 dan 2012 net profit margin sangat tinggi, hal ini dapat diketahui dengan melihat besarnya penjualan dengan tingginya operating expenses perusahaan. Jadi dalam meningkatkan kemampuan laba perusahaan melalui ukuran Marjin Laba Bersih, maka faktor penting yang harus diperhatikan yaitu biaya usaha. Meningkatkan penjualan dengan menekan biaya atau memperkecil operating expenses, dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi marjin laba kotor dan marjin laba bersih maka semakin tinggi pula profitabilitas dengan ketentuan bahwa peningkatan penjualan dalam perusahaan harus disertai dengan pengontrolan operasi expenses.
DAFTAR PUSTAKA
Rezky, Kartini. 2011. Analisis Kinerja Keuangan pada PT. Mega Indah Sari Makassar . Skripsi. Universitas Hasannudin Makassar.
Ikhtisar Data Keuangan Penting 2009 sampai dengan 2013, diakses pada tanggal 31 Mei 2017 dari http://www.unilever.co.id/id/Investor-centre/Ikhtisardatakeuanganpenting/ .
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.
Erickson, Santun Frank. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan yang Diukur dengan Rasio Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio. Skripsi. Universitas Widyatama Bandung.
Struktur Perusahaan Direktur dan Direksi, diakses pada tanggal 31 Mei 2017 dari http://www.unilever.co.id/id/aboutus/companystructure/.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juli 2009. Jakarta: Salemba Empat.
Ghulam, Rhumy. 2011. Analisis Laporan Keuangan pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan. Skripsi. Universitas Hasannudin Makassar.