Proposal Rencana Studi Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi 2016 1. Alasan Mengambil Prodi yang Dipilih “Curiosity has its own reason for existence”. Salah satu kutipan mendunia dari Albert Einstein tersebut banyak menginspirasi seseorang untuk terus belajar. Tak terkecuali bagi Saya, Muhammad Amin Rois yang dilahirkan 24 tahun silam di Klaten, Jawa Tengah. Walaupun telah menjadi Sarjana Teknik Kimia di Universitas Gadjah Mada pada Agustus 2014 silam, Saya masih mempunyai “curiosity” yang tinggi untuk kembali menimba ilmu teknik kimia di tingkat magister. Pengalaman dua tahun bekerja menambah kemantapan sekaligus menjadi bekal berharga dalam mengambil keputusan yang tidak sulit ini. Teknik kimia merupakan cabang dari ilmu teknik (rekayasa) yang mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna dan bernilai. Dari definisi tersebut, Kita dapat melihat bahwa peranan teknik kimia sangat penting untuk negara berkembang seperti Indonesia. Indonesia mempunyai sumber daya alam melimpah sekaligus harus mengelola sumber daya tersebut untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang tidak sedikit dan tidak merata. Gas alam merupakan salah satu sumber daya alam yang melimpah sekaligus menjadi sumber daya yang harus diolah dan didistribusikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, seperti energi atau bahan baku petrokimia. On-going megaproject seperti Proyek Gas oleh Pertamina EP Matindok dan Train 3 LNG/Gas Alam Cair oleh British Petroleum Tangguh serta future megaproject seperti Jambaran Tiung Biru oleh Pertamina EP Cepu dan Train LNG/Gas Alam Cair oleh Inpex Masela merupakan bukti sahih bahwa Indonesia masih akan mengandalkan gas alam untuk memenuhi kebutuhan energi juga sebagai sumber pendapatan negara dalam hitungan puluhan tahun mendatang. Bahkan tidak menutup kemungkinan sumur-sumur gas baru akan ditemukan lagi sehingga suplai gas alam akan tetap terjamin dalam jangka waktu yang lebih lama lagi. Indonesia memang harus menjamin suplai gas alam semenjak kebijakan pengalihan dari minyak ke gas baik untuk kebutuhan rumah tangga, transportasi individu/massal maupun pembangkit listrik. Dengan fakta-fakta tersebut, Saya berpikir bahwa ilmu teknik kimia spesialisasi manajemen dan pengolahan gas alam, untuk saat ini menjadi penting dalam visi berkontribusi bagi negara. Karena sejalan dengan visi tersebut, Saya melanjutkan kuliah di Magister Teknik Kimia Kekhususan Manajemen Gas Universitas Indonesia. Berikut profil singkat prodi (program studi) tersebut. Institusi Prodi Visi Akreditas i Lokasi
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Magister Teknik Kimia Kekhususan Manajemen Gas Menjadi Prodi Teknik Kimia yang unggul dan berdaya saing, melalui upaya mencerdaskan kehidupan bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga berkontribusi bagi pembangunan masyarakat Indonesia dan dunia BAN PT Akreditasi Nasional: A AUN-QA (The ASEAN University Network-Quality Assurance) Salemba, Jakarta
Muhammad Amin Rois
1
Kredit Gelar
41 SKS selama 4 Semester Magister Teknik (M.T.)
Selain itu, pengalaman dua tahun bekerja di perusahaan EPC (Engineering, Procurement and Construction) menjadi bekal berharga untuk menempuh perkuliahan Manajemen Gas. Pengalaman Saya yang paling berharga adalah keterlibatan satu siklus penuh dalam Proyek Stasiun Pengumpul Gas Pakugajah dan Kuang dengan klien PT Pertamina EP Prabumulih dimulai saat fase tender hingga fase konstruksi karena ini jarang dialami oleh insinyur lainnya. Cakupan proyek tersebut meliputi unit separasi, kompresi, dehidrasi, flare (menara suar bakar), utilitas dan tie-in ke existing facility masing-masing di dua tempat berbeda, yaitu Pakugajah dan Kuang, serta pipeline dengan panjang mencapai 25 km. Saya berperan sebagai Process Safety Engineer yang bertanggung jawab di bagian fire protection system dan safety studies. Saya belajar bekerja secara tim bagaimana memenangkan proyek dan bagaimana dengan budget yang ada bisa menyelesaikan proyek skala menengah ini hanya dalam waktu 15 bulan, waktu yang singkat dan ambisius untuk proyek EPC seperti ini. Saat fase detail engineering, Saya membuat basis desain, studi analisis, perhitungan/simulasi, terlibat workshop, membuat P&ID (Piping and Instrument Diagram) hingga membuat datasheet alat yang akan dipakai. Dengan datasheet tersebut, Saya membantu tim procurement untuk memilih vendor yang akan mensuplai alat tersebut sekaligus meneliti data-data dari vendor. Setelah semua data lengkap, maka alat-alat tersebut dipasang di fase construction. Setiap fase mempunyai keunikan persoalan tersendiri. Di saat seperti itulah Saya belajar melakukan troubleshooting dan bekerja efektif di dalam tim yang berisi berbagai disiplin ilmu. Maka dari itu, pengalaman mengerjakan proyek dalam satu siklus penuh ini menjadikan diri Saya tahu bagaimana sebuah siklus proyek gas berjalan dari awal hingga akhir. Sejalan dengan bidang pekerjaan, perkuliahan Manajemen Gas membahas tentang pengelolaan proyek gas agar berjalan dengan baik. Hal tersebut terlihat dari silabus berikut. Periode Semester 1 Agustus– Desember 2016 Semester 2 Februari– Juli 2017 Semester 3 Agustus– Desember 2017 Semester 4 Februari-Juli 2018 Muhammad Amin Rois
Mata Kuliah 1. Eksplorasi dan Produksi Hidrokarbon 2. Pengolahan Gas Bumi 3. Manajemen Proyek Gas Bumi 4. Termodinamika Teknik Kimia Lanjut 1. Keekonomian Gas Bumi 2. Transportasi dan Pemanfaatan Gas Bumi 3. Manajemen Risiko 4. Manajemen Sistem Rekayasa 1. Energi Berkelanjutan 2. Metodologi Penelitian dan Seminar 3. K3 dalam Industri Gas Bumi 1. Tesis
2
Jenis Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib
Kredit 3 SKS 3 SKS 3 SKS 3 SKS 3 SKS 3 SKS 3 SKS 3 SKS
Wajib Wajib Wajib Wajib
3 SKS 3 SKS 3 SKS 7 SKS
Beberapa dosen pengampu kuliah merupakan para praktisi di bidang migas sehingga Saya bisa banyak belajar dari pengalaman riil mereka. Untuk mewujudkan lulusan Magister Manajemen Gas yang berkualitas, perlu dilakukan kegian pendukung di luar perkuliahan. Adapun kegiatan tersebut meliputi:
Mengikuti training, workshop atau seminar yang berkaitan dengan proyek migas. Aktif terlibat dalam menyelesaikan proyek-proyek EPC (Engineering Procurement,&Construction), Basic Engineering maupun Feasibility Study. Menjadi Young Professional Member di American Institute of Chemcial Engineers (AIChE), organisasi para professional teknik kimia tingkat internasional. Juga mengupayakan sertifikasi profesi dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Menambah wawasan dengan berlangganan majalah Chemical Engineering Progress serta aktif dalam forum profesional di milis, LinkedIn dan/ web forum lain.
2. Rencana Tugas Akhir 3. Rencana Anggaran Biaya Komponen Biaya Besaran Biaya Pendidikan Admission Fee Rp 21.000.000 Tuition Fee Rp 46.000.000 Biaya Hidup Tempat Tinggal Rp 19.200.000 Konsumsi Rutin Rp 36.000.000 Internet Rp 6.000.000 Transportasi Rp 3.600.000 Biaya Penelitian Tesis Rp 4.000.000 Seminar&Publikasi Rp 1.500.000 Biaya Buku Rp 10.000.000 Biaya Wisuda Rp 650.000 Biaya Asuransi Rp 1.920.000
Keterangan
Referensi
Sekali saat awal Semester I Rp 11.500.00/semester x 4
Peraturan Rektor UI No.012 Tahun 2016
Rp 800.000/bulan x 24 Rp 1.500.000/bulan x 24 Rp 250.000/bulan x 24 Rp 150.000/bulan x 24
Survei Estimasi Estimasi Estimasi
Mencari data dan referensi Biaya cetak, konsumsi, dll Rp 2.500.000/semester x 4 Rp 80.000/bulan x 24
Estimasi Estimasi Estimasi alumni.ui.ac.id bpjs-kesehatan.go.id
4. H a r a p a n
Biaya Total Rp 149.870.000 Setelah Lulus Adapun harapan pribadi setelah menyelesaikan studi ini adalah sebagai berikut.
Mampu melakukan feasibility study teknikal-komersial proyek migas dan/turunannya. Mampu mentransfer ilmu yang telah dipelajari dan pengalaman yang telah didapat kepada orang lain melalui forum training/workshop dan/ forum online. Aplikasi langsung ilmu manajemen proyek dan manajemen risiko di pekerjaan. Melakukan penelitian dan publikasi untuk menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi sebagai pertimbangan pengambilan kebijakan yang aplikatif.
Muhammad Amin Rois
3
Merencanakan studi tingkat S3/Doktoral di bidang Safety&Risk Engineering.
Muhammad Amin Rois
4