. Demam tifoid adalah penyakit sistemik yang akut yang mempunyai karakteritik demam, sakit kepala dan ketidakenakan abdomen berlangsung lebih kurang 3 minggu yang juga disertai gejalagejala perut pembesaran limpa dan erupsi kulit. Demam tifoid (termasuk para-tifoid) disebabkan oleh kuman Salmonella typhi, S paratyphi A, S paratyphi B dan S paratyphi C. Jika penyebabnya adalah S paratyphi, gejalanya lebih ringan dibanding dengan yang disebabkan oleh S typhi.
Ethiologi
Salmonelle thyposa.
Insiden
Didaerah endemic typhoid. insiden tertinggi pada anak-anak. Orang dewasa sering mengalami infeksiyang sembuh sendiri dan dapat menjadi kebal. Insiden 70-80% pada usia 12-30 thn, 10-20% pada usia 30-40 thn, 510% pada usia diatas 40 thn.
WOC
Pemeriksaan Diagnostik
Pemerikasaan Fisik - TTV - Suhu : antara 380 C- 410 C - Nadi : meningkat - RR : menurun - TD : cenderung menurun - Keadaan umum : lemah, muka merah, dan suhu meningkat
Lanjutan…
Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan darah tepi. Pemeriksaan WIDAL. Darah untuk kultur (biakan empedu Pemeriksaan sum-sum tulang
Penatalaksanaan
Perawatan : di rawat di rumah sakit untuk di isolasi, observasi dan pengobatan penderita tirah baring, absolute 7-14 hari bebas kuman, untuk mencegah komplikasi dan mobilisasi dilakukan secara bertahap, devekasi buang air kecil perlu diperhatikan.
Lanjutan…
Diet : untuk diet awal pasien diberi bubur saring, bubur kasar dan akhirnya nasi biasa sesuai kebutuhan panderita. Hal ini untuk menghindari komplikasi. Pengobatan :
Kloramfenikol KO-trimoksazol Tiamfenikol Ampisilin dan Amiksisilin
Lanjutan…
Pencegahan : 1.
Usaha terhadap lingkungan hidup, meliputi : a) b) c) d)
2.
Penyediaan air minum yang memenuli syarat Pembuangan kotoran manusia yang higienis Pemberantasan lalat Pengentasan terhadap rumah-rumah makan dan penjual makanan
Usaha terhadap individu a) b) c)
Imunisasi Menentukan dan mengawasi carrier thypoid Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
Komplikasi Komplikasi Intestinal 1. Pendarahan usus 2. Perforasi usus
Asuhan Keperawatan
Pengkajian 1.
P en g u m p u l an d a t a Identitas klien Keluhan Utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga Riwayat psikologis dan spiritual Pola Fungsi Kesehatan Pemeriksaan fisik
Diagnosa keperawatan
Gangguan thermoregulasi berhubungan dengan kenaikan suhu tubuh Gangguan ADL berhubungan dengan keletihan fisik Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan reaksi mual muntah.
Intervensi & Implementasi
3). Intervensi :
a). Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang peningkatan suhu tubuh. b). Batasi pengunjung.
c). Anjurkan klien menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat
d). Observasi TTV tiap 4 jam sekal.
e).Anjurkan pasien untuk banyak minum, minum ± 2,5 liter / 24 jam f). Memberikan kompres dingin 4). Implementasi : a).Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang peningkatan suhu tubuh. b). membatasi pengunjung
c).menganjurkan klien menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat. d). mengobservasi TTV tiap 4 jam sekali
e). menganjurkan pasien untuk banyak minum, minum ± 2,5 liter / 24 jam
f).Memberikan kompres
dingin.
5). Rasional : a). agar klien merasa tenang dan udara di dalam ruangan tidak terasa panas. b). untuk menjaga agar klien merasa nyaman, pakaian tipis akan membantu mengurangi penguapan tubuh. c). agar klien dan keluarga mengetahui sebab dari peningkatan suhu dan membantu mengurangi kecemasan yang timbul.
d). tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.