PAPER EKONOMI
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Oleh :
NAMA : ADISA EFFATHANIA M.
NI : 131410003
KELAS 11 SOCIAL BASIC 2
UPH COLLEGE
KARAWACI
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek yang terpenting dalam suatu negara serta unsur pokok untuk mengurangi kemiskinan dan mencapai tujuan pembangunan milenium PBB, dan investasi di bidang infrastruktur yang merupakan pendukung utama bagi pertumbuhan ekonomi dan esensi yang terpenting adalah sebagai tolak ukur keberhasilan suatu negara secara ekonomi. Maka itu, pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diangkat oleh penulis sebagai topik untuk penulisan paper ini.
Pertumbuhan ekonomi mempunyai arti yang berbeda dengan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah meningkatnya pendapatan nasional secara kuantitas dalam jangka waktu tertentu tanpa memperhatikan tentang terjadinya peningkatan kesejahteraan penduduk atau tidak. Sedangkan pembangunan ekonomi adalah proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan per-kapita dengan memperhatikan terjadinya kesejahteraan penduduk. Paper ini akan meliputi definisi tentang pertumbuhan ekonomi, cara mengukur pertumbuhan ekonomi, teori pertumbuhan ekonomi, perbedaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi serta teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
BAB II
ISI
2.1 Definisi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Menurut Sadono Sukirno, Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksiyang sebenarnya.
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP rill per kapita. Definsi dari GDP (Gross Domestic Product) adalah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh beberapa unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu satu tahun. Kenaikan terhadap GDP dapat dihasilkan melalui faktor-faktor di bawah ini:
Kenaikan penawaran tenaga kerja: adanya peningkatan penawaran kerja menghasilkan keluaran yang lebih banyak.
Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia: kenaikan stok modal dapat menjadi faktor kenaikan keluaran, meski tidak disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Salah satu sumber lain dari pertumbuhan ekonomi, adalah investasi dalam modal sumber daya manusia.
Kenaikan produktivitas: Menurut Case dan Fair, produktivitas dalam hal ini dipengaruhi oleh faktor perubahan teknologi, kemajuan IPTEK sehingga dapat memproduksi banyak keluaran.
Pembangunan ekonomi adalah usaha untuk meningkatkan dan mempertahankan kenaikan produk domestik bruto per kapita dengan memperhatikan pertumbuhan jumlah penduduk dengan memperbaiki struktur ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Menurut Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo, pembangunan ekonomi adalah usaha memperbesar pendapatan per-kapita dan menaikkan produktivitas per-kapita dengan cara menambah modal dan keahlian. Pembangunan ekonomi dalam hal ini juga mengandung tentang perubahan struktural karena bertujuan untuk memperluas dasar ekonomi dan lapangan kehidupan. Dari pengertian tersebut, terdapat empat unsur penting permbangunan ekonomi:
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang berkesinambungan
Pembangunan ekonomi mengakibatkan adanya perubahan sosial
Pembangunan ekonomi adalah salah satu upaya untuk peningkatan GNP per kapita
Pembangunan ekonomi berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.
2.2 Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Berikut adalah teori dari beberapa ahli yang mengemukakan terkait pembangunan ekonomi. Dari paham atau mashab historis, dibahas teori Friedrich List, Bruno Hildebrand, Karl Bucher dan W.W Rostow. Menurut tokoh Friedrich List, dijelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh suatu negara dengan didasarkan pada cara produksi atau teknik produksi dan pekerjaan masyarakat. Ada empat tahapan pembagian tentang pertumbuhan ekonomi sehingga teorinya disebut sebagai "Stuffen Theorien" yang berarti teori tangga, antara lain:
Masa berternak dan bertani: Dalam masa ini, manusia mulai berdomisili dan timbullah perkampungan atau desa-desa. Manusia bekerja sebagai peternak dan petani untuk memenuhi kelangsungan hidup.
Masa bertani dan kerajinan: Dalam masa ini, kemampuan manusia terhadap pertanian telah berkembang dan mulai melakukan inovasi terhadap kerajinan yang berhubungan dengan pertanian.
Masa kerajinan, industry dan perniagaan: Dalam masa ini, setelah mengenal kerajinan manusia telah mulai melakukan kegiatan industri dengan cara pendirian pabrik-pabrik dan terjalannya perniagaan dan perdagangan. Sehingga pada masa ini, telah dijumpai kota-kota sebagai pusat industri dan perniagaan. Selain itu, perdagangan dalam masa ini telah bersifat internasional dengan didukung oleh peralatan transportasi.
Menurut tokoh Bruno Hildebrand, sebagai kritiknya terhadap List, ia mengemukakan bahwa perkembangan ekonomi tidak didasarkan pada "cara produksi" atau "cara konsumsi" tetapi pada "cara distribusi" yang digunakan. Hasil dari pernyataan tersebut adalah tiga sistem distribusi, antara lain:
Perekonomian Barter
Perekonomian Uang
Perekonomian Kredit
Menurut tokoh Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara didasari pada hubungannya antara produsen dengan konsumen. Yang terbagi di dalam empat tahapan berikut:
Masa rumah tangga tertutup: masyarakat melakukan produksi hanya untuk pemenuhan kebutuhan hidup kelompoknya tersendiri. Belum adanya pertukaran antar desa maupun antar kelompok.
Masa rumah tangga kota: masyarakat telah melakukan pembangunan tempat khusus sebagai pusat perdagangan dan industri yang dikenal dengan istilah kota. Dari pada terbentuknya pusat perdagangan dan industry, timbulah hubungan dagang diantara desa dan kota.
Masa rumah tangga bangsa: Seiring perkembangan zaman, pertukaran atau perdagangan yang terjadi dalam satu kota sudah tidak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduknya. Hal inilah yang menjadi cikal bakal perdagangan antar satu kota dengan kota yang lainnya. Yang berkembang menjadi pertukaran perdagangan antar kota dalam satu bangsa atau Negara.
Masa rumah tangga dunia: Dalam masa ini, perdagangan antar Negara telah didukung oleh adanya kemajuan IPTEK sehingga memudahkan manusia pada masa ini untuk saling berkomunikasi dengan Negara lainnya khususnya dalam perdagangan.
Menurut pengklasifikasian Todaro, teori ini dikelompokkan ke dalam model jenjang linear (linear stages model). Rostow membedakan proses pembangunan ekonomi ke dalam lima tahap, yaitu:
Masyarakat tradisional (the traditional society): memiliki fungsi produksi yang terbatas, ditandai oleh metode produksi yang masih primitif. Serta cara hidup masyarakat yang masih dipengaruhi nilai-nilai dan kebiasaan turun temurun.
Prasyarat untuk tinggal landas (the preconditions for take-off): masa ini adalah masa transisi sebagai persiapan masyarakat untuk pencapaian pertumbuhan atas kekuatan sendiri (self-sustained growth). Contoh: wirausahawan.
Tinggal landas (the take-off): Pertumbuhan ekonomi selalu terjadi pada tahap ini. Ciri-ciri utamanya adalah; revolusi politik, kemajuan dan inovasi yang pesat, tingginya investasi. Yang menghasilkan meningkatnya pendapatan per kapita
Menuju kedewasaan (the drive to maturity): tahap ini adalah dimana masyarakat sudah secara efektif dalam penggunaan teknologi modern dan pada setiap kegiatan produksi. Akan ada munculnya sektor-sektor pemimpin baru yang menggantikan sektor-sektor pemimpin lama.
Masa konsumsi tinggi (the age of high mass-consumption): Tahap terakhir dari teori pembangunan ekonomi Rostow ini menunjukkan perhatian masyarakat yang lebih menekankan pada masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat dan bukan pada masalah produksi.
Berikut adalah teori pertumbuhan ekonomi. Yaitu teori yang melihat hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan faktor-faktor penentu ekonomi yang telah dibahas sebelumnya. Perbedaan antara teori yang satu dengan yang lain terletak pada fokus pembahasan yang berbeda.
Teori Jumlah Penduduk Optimal: Teori ini telah lama dikembangkan oleh kaum klasik. Teori ini menganggap bahwa berlakukannya hukum hasil lebih yang terus menurun menyebabkan ketidaksertaan semua penduduk dalam proses produksi. Jika dipaksakan, akan menurunkan tingkat output perekonomian.
Teori Pertumbuhan Neo Klasik: Teori ini merupakan penyempurnaan teori-teori klasik sebelumnya. Fokus pembahasan teori pertumbuhan neo klasik adalah akumulasi stok barang modal serta keterkaitannya dengan keputusan masyarakat.
Teori Schumpeter: Schumpeter berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh kewirausahaan. Karena, para wirausahawan berkompeten dan memiliki kemampuan dan keberanian dalam aplikasi inovasi baru dalam dunia usaha.
Teori Harrod-Domar: Teori ini berpendapat bahwa investasi penting terhadap pertumbuhan ekonomi, sebab investasi akan menyebabkan peningkatan stok barang modal yang berpotensi menghasilkan kenaikan output.
2.3 Perbedaan Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu keadaan dalam perekonomian yang memperlihatkan adanya peningkatan Produk Domestik Bruto tanpa memperhitungkan kenaikan atau penurunan jumlah penduduk. Dalam hal ini, pertumbuhan ekonomi hanya memperhitungkan adanya kenaikan atau penurunan Produk Domestik Bruto, semakin tinggi presentase kenaikan Produk Domestik Bruto maka semakin tinggi nilai pertumbuhan ekonominya seperti itu juga sebaliknya semakin rendah persentase kenaikan Produk Domestik Bruto maka semakin rendah juga nilai pertumbuhan ekonominya. Dengan kata lain, suatu negara dapat dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila nilai Produk Domestik Bruto tahun sekarang lebih tinggi dibandingkan Produk Domestik Bruto tahun sebelumnya.
Lain halnya kepada pertumbuhan ekonomi yang hanya memperhitungkan Produk Domestik Bruto, Pembangunan ekonomi memperhitungkan hal yang lebih luas dan secara menyeluruh. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang memiliki tujuan untuk meningkatkan pendaatan per kapita dengan target jangka waktu yang relatif panjang dengan disertai adanya perubahan dalam struktur ekonomi dan pengembangan IPTEK. Target dari pembangunan ekonomi adalah menaikkan pendapatan per kapita, dan juga tingkat kenaikan Produk Domestik Bruto terhadap persentase kenaikan jumlah penduduk. Apabila tingkat kenaikan Produk Domestik bruto lebih rendah dibandingkan dengan persentase kenaikan jumlah penduduk, maka akan terjadi penurunan pendapatan per kapita yang berarti bahwa pembangunan ekonomi yang dilakukan belum berhasil. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan perbedaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi secara mendasar:
Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan Ekonomi
Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan.
Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasilnya
Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
Meningkatkan taraf hidup masyarakat
Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi selalu bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi.
Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih banyak.
Setiap input selain menghasilkan output yang banyak, disertai perubahan-perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik.
2.4 Faktor Pendorong Terjadinya Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
1. Faktor-faktor Ekonomi: meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, modal kewirausahaan dan teknologi (faktor produksi)
Sumber Daya Manusia (SDM): Sumber Daya Alam menjadi faktor yang sangat penting terhadap tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. Peran sumber daya manusia sangat penting dalam suatu proses produksi karena sumber daya manusia merangkup sebagai tenaga kerja sekaligus sebagai pengusaha yang mengkobinasikan beberapa faktor produksi dalam kegiatan menghasiljkan barang dan jasa. Optimalisasi hasil produksi juga didukung oleh sumber daya manusia melalui penciptaan teknologi baru dan modern. Maka itu, jika suatu Negara menginginkan tingkat pertumbuhan dan tingkat pembangunan yang tinggi, maka Negara tersebut harus melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia terlebih dahulu. Peningkatan kualitas SDM dapat dilakukan dengan pengembangan kualitas ilmu pengetahuan, kualitas teknologi, pelatihan keterampilan dan pembinaan sikap serta pola pikir yang positif.
Sumber Daya Alam: Disebut juga sebagai faktor produksi alam, SDA menjadi salah satu faktor yang memicu adanya kenaikan dan penurunan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan sumber daya alam yang cukup atau bahkan berlimpah. Dari pengelolaan SDA yang baik, maka dapat menghasilkan peningkatan pendapatan domestik bruto (PDB) suatu Negara. Dengan adanya PDB yang tinggi, maka dapat menciptakan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi.
Faktor Ketersediaan Modal: Apabila suatu Negara ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi maupun pembangunan ekonomi, maka adanya modal sangat diperlukan. Baik modal berbentuk barang maupun modal berupa uang. Dalam sebuah Negara berkembang, tingkat ketersediaan modal relatif rendah. Tingkat pembentukan modal yang rendah disebabkan oleh kemampuan menabung yang masih rendah. Rendahnya kemampuan menabung disebabkan oleh rendahnya pendapatan. Rendahnya pendapatan disebabkan oleh tingkat produktivitas yang masih rendah., Tingkat produktivitas yang rendah disebabkan oleh tingkat pembentukan modal yang masih rendah, menyebabkan tidak berkembangnya kegiatan investasi. Pola tersebut membentuk suatu lingkaran kemiskinan yang disebut vicious circle yaitu lingkaran yang tidak ada putusnya dan saling berhubungan antar satu dengan lainnya. Vicious circle tersebut harus diputuskan untuk menciptakan Negara yang bebas dari kemiskinan, dengan cara melakukan suatu hentakan yang besar, dalam hal ini, hentakan tersebut adalah dalam wujud investasu yang besar, peningkatan keahlian dan keterampilan penduduk serta menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana.
2. Faktor Non-Ekonomi: Seperti stabilitas ekonomi dan keamanan negara, pelayanan birokrasi yang memihak masyarakat, etos kerja dan kondisi sosial masyarakat.
Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK): Percepatan dalam proses pembangunan disebabkan oleh pesatnya perkembangan IPTEK, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia telah digantikan oleh kecanggihan mesin-mesin yang dilakukan sehingga berakibat kepada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
Faktor Budaya: Faktor budaya memberikan dampak terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi seabgai pendorong atau stimulus prosoes pembangunan akan tetapi dapat juga berakibat sebaliknya, yaitu menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan, diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dsb. Budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, praktik KKN, dsb.
Kondisi Politik: Salah satu faktor dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara adalah kondisi politik. Apabila kondisi politik suatu Negara kondusif, tidak ada pandangan yang berbeda dalam berpolitik maka pertumbuhan ekonomi di Negara tersebut berpotensi untuk berkembang dengan pesat.
2.5 Manfaat Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pada Pidato Kenegaraan mantan Presiden SBY pada tanggal 15 Agustus 2014 yang lalu, beliau menyampaikan bahwa Indonesia telah mencetak pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan periode 2009-2013, kedua, posisi utang Indonesia kini lebih aman. Ketiga, Indonesia berhasil mencetak sejumlah prestasi ekonomi antara lain anggaran pembangunan yang mencapai Rp 1.841,5 triliun yaitu jumlah tertinggi dalam sejarah Indonesia. Keempat, adanya peningkatan pendapatan per kapita rakyat hampir 3,5 kali lipat dari Rp 10,5 juta tahun 2004 menjadi Rp 36,6 juta tahun 2013. Keadaan tersebut menunjukkan adanya peningkatan kekayaan Negara dan masyarakat serta adanya sebuah manfaat dari pengelolaan sistem ekonomi yang baik sehingga menjadi suatu indikator keberhasilan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi .
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi pada dasarnya merupakan esensi terpenting yang menjadi target suatu Negara. Bahwa adanya pertumbuhan dan pembangunan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan suatu Negara. Ada perbedaan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. Bahwa pertumbuhan ekonomi bersifat kuantitatif sedangkan pembangunan ekonomi bersifat kualitatif. Keduanya harus bersinergi agar keadaan perekonomian suatu Negara dapat dikatakan berhasil, karena pembangunan ekonomi harus disertai oleh pertumbuhan ekonomi yang baik juga.
Ada dua faktor utama yang mempengaruhi terjadinya pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, yaitu faktor ekonomi yang meliputi SDA, SDM, Ketersediaan Modal dan faktor non-ekonomi yang meliputi Kemajuan IPTEK, Budaya dan keadaan politik. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi juga mempunyai manfaat yang ditandai dengan peningkatan dalam perekonomian Negara, dalam contoh konkritnya yaitu Indonesia yang mencetak pertumbuhan ekonomi serta pembangunan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menunjukkan suatu indikasi keberhasilan terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, Endang. Wicaksono, Erick. 2013. Ekonomi: SMA Kelas XI : Jakarta: Yudhistira.
Indonesia Infrastructure Initiative. http://www.indii.co.id/ind/contents.php?id_contents=2&id_ref_menu=11 (Diakses 19 November 2014)
Santosa, Indra. Universitas Narotama. http://indrasantosa.dosen.narotama.ac.id/2012/02/08/pertumbuhan-ekonomi-definisi-sumber-pertumbuhan-ekonomi-dan-manfaat-pertumbuhan-ekonomi/ (Diakses 19 November 2014)
Suharjoko, Puji. Pembangunan & Pertumbuhan Ekonomi. http://www.babejoko.web.id/2010/10/16/pembanguna-pertumbuhan-ekonomi.php (Diakses 20 November 2014)
Pujianto, Andi. Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Frederich List dan Karl Bucher. http://www.ekonomikontekstual.com/2014/04/teori-pertumbuhan-ekonomi-menurut-frederich-list-dan-karl-bucher.html (Diakses 19 November 2014)
Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ekonomi_pembangunan/bab_3_teori_pertumbuhan_dan_pembangunan_ekonomi.pdf (Diakses 19 November 2014)
Pujianto, Andi. Perbedaan dasar antara Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi. http://www.ekonomikontekstual.com/2014/04/perbedaan-dasar-antara-pembangunan-dan-pertumbuhan-ekonomi.html (Diakses 20 November 2014)
Pujianto, Andi. 4 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi. http://www.ekonomikontekstual.com/2014/04/4-faktor-yang-memengaruhi-pertumbuhan-dan-pembangunan-ekonomi.html (Diakses 20 November 2014)
Warta Warga Student Journalism. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-ekonomi-di-indonesia/ (Diakses 20 November 2014)
Suhartono. Presiden: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/08/15/100813326/Presiden.Pertumbuhan.Ekonomi.Indonesia.Jauh.Lebih.Tinggi.dari.AS.dan.Jepang (Diakses 20 November 2014)