Sebuah karya tulis mengenai perencanaan jalan mulai dari tahap awal. Karya tulis ini dilengkapi dengan gambar-gambar perencanaan dan gambar detail agar perencaan jalan ini benar-benar dapat dikerja...Full description
Jalan desa adalah jalan yang dapat dikategorikan sebagai jalan dengan fungsi lokal di daerah pedesaan. Arti fungsi fungsi lokal daerah pedesaan yaitu : 1. Sebagai Sebagai penghu penghubung bung antar desa atau atau ke ke lokasi lokasi pemasaran pemasaran 2. Sebaga Sebagaii penghub penghubung ung huni hunian/ an/per peruma umahan han 3. Sebagai Sebagai penghu penghubung bung desa ke ke keamatan keamatan/kabu /kabupaten/ paten/pro!i pro!insi nsi "anfaat ditingkatkan/dibangunnya jalan desa untuk masyarakat pedesaan antara lain : 1. "emperlanar "emperlanar hubungan hubungan dan komun komunikasi ikasi dengan dengan tempat tempat lain# lain# 2. "emperm "empermuda udah h pengirim pengiriman an sarana sarana produks produksii ke desa# 3. "empermuda "empermudah h pengiriman pengiriman hasil hasil produksi produksi ke pasar# pasar# baik baik yang yang di desa maupun maupun yang yang di luar $. "enigkatka "enigkatkan n jasa pelayanan pelayanan sosial# sosial# termasuk termasuk kesehatan# kesehatan# pendidikan pendidikan## dan penyuluha penyuluhan n %al yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jalan baru antara lain : 1. &rase &rase jalan jalan muda mudah h untu untuk k dibua dibuatt 2. 'ekerja 'ekerjaan an tanah tanahny nyaa relatif relatif epat epat dan dan murah murah 3. &idak &idak banyak banyak bangun bangunan an tambahan tambahan (jembatan# (jembatan# goron gorong)gor g)gorong# ong# dll* dll* $. 'emb 'embeb ebasa asan n tanah tanah tida tidak k suli sulitt +. &idak &idak akan merusak merusak lingkung lingkungan an dan yang perlu perlu diperhatika diperhatikan n dalam peningkat peningkatan an jalan lama antara lain : •
,okasi memungkinkan untuk pelebaran jalan
•
-eometri jalan harus disesuaikan dengan syarat teknis
•
&anjakan &anjakan yang meleati batas harus diubah sesuai syarat teknis
•
Sistem drainase dan pekerjaan tanah tidak akan merusak lingkungan
'ada petunjuk pelaksanaan pembangunan prasarana pedesaan# asas pemilihan teknologi harus memperhatikan hal)hal sebagai berikut : 1. "enggunak "enggunakan an tenaga tenaga kerja kerja setempat setempat dengan dengan jumlah jumlah yang yang banyak. banyak. 2. "engut "engutama amakan kan pengg pengguna unaan an bahan bahan setemp setempat. at. 3. "emb "emban angu gun n prasa prasara rana na yang yang sede sederh rhan ana# a# agar agar dapa dapatt dike dikerja rjaka kan n oleh oleh masy masyara arakat kat setempat tanpa mendatangkan tenaga ahli atau peralatan dari luar.
$. "embangun prasarana yang bermutu# sesuai dengan spesifikasi dan penjelasan yang ada dibuku 'etunjuk &eknis. +. "enari harga yang relati!e murah#agar dapat membangun prasarana yang lebih banyak# mengingat kebutuhan prasarana jauh diatas biaya yang tersedia. . Aparat ''0 tidak terpaku pada standar yang ada di buku petunjuk teknis# namun dapat dan berhak untuk memilih teknologi lain dengan atatan masih sesuai dengan kriteria ''0. . ,arangan yang ada pada petunjuk teknis diperuntukkan untuk masalah yang dianggap kurang sesuai dengan riteria# terlalu meah# yang diluar kemampuan. ontohnya adalah batasan)batasan dalam pengunaan jembatan beton atau permukaan aspal saja. . "asukan teknis dapat diterima dari banyak sumber termasuk konsultan pendamping# koordinator ilayah# konsultan inti# aparat proyek maupun dari luar. 'embangunan jalan didaerah pedesaan selain perlu memperhatikan aspek teknis konstruksi jalan# juga perlu memperhatikan aspek konser!asi tanah mengingat kondisi ilayah dengan topografi yang berbukit dan tanah yang peka erosi. 4ari hasil sur!ey lapangan menunjukkan baha tidak sedikit erosi tanah yang berasal dari jalan# khususnya berupa longsoran dari tampingan dan tebing jalan. &ujuan dari pengendalian erosi pada jalan adalah untuk mengamankan jalan dan membangun jalan yang tidak menjadi sumber erosi. 'emilihan trase jalan untuk mengurangi masalah lingkungan perlu dilakukan misalnya dengan mengurangi galian dan timbunan bilamana mungkin. Alasanya karena tidak mungkin di daerah perbukitan menghilangkan masalah erosi dengan pemilihan trase (misal dengan pemindahan trase atau mengurangi tanjakan*. ontoh solusi untuk kaasan perbukitan dalam hal pengendalian erosi misalnya dengan pembangunan tembok penahan tanah dan bronjong atau penanaman bahan)bahan !egetatif untuk menstabilkan lereng atau mengurangi erosi alur keil (erosi perik* STANDAR TEKNIS JALAN DESA 1) Pertimbangan Drainase
4rainase diperlukan karena air mempunyai pengaruh yang buruk untuk jalan# antara lain sebagai berikut : • •
Jalan menjadi jelek jika badan jalan tidak epat kering sehabis huja Jalan akan mudah terputus (pa!ement erosions* bila air dibiarkan melintangi permukaan jalan
•
Jalan menjadi rusak bila air dibiarkan mengalirdi tengah jalan
•
Jalan menjadi bergelombang bila fondasi jalan tidak kering
'ertimbangan yang paling sederhana dari masalah drainase adalah :
•
•
•
Jalan kaasan perbukitan diusahakan mengikuti punggung bukit karena jalan yang mengikuti punggung bukit tidak akan mengalami masalah drainase sebab air tidak perlu melintangi jalan. Jalan yang dibuat pada lereng bukit harus ada galian dan timbunan# selokan pinggir jalan# talud# gorong)gorong dan bangunan pelengkap lainnya. Jalan yang dibangun di lembah (ekungan* sebaiknya dihindari karena kemungkinan jalan tidak bisa dikeringkan.
2) e!metri Ja"an
Jalan direnanakan untuk keepatan 1+ s.d. 25 km/jam# pandangan bebas harus memperhatikan keselamatan pemakai jalan yaitu : • •
•
&ikungan !ertial dengan pandangan bebas 35 m &ikungan hori6ontal dibuat dengan pandangan bebas 35 m Jari)jari tikungan minimal 15 m dan untuk tikungan tajam perkerasan dibuat dengan pelebaran dan kemiringan melintang miring ke dalam.
#) Tem$at Persim$angan
'ertimbangan yang harus diperhatikan adalah tempat menunggu kendaraan yang berjalan dari lain arah# tempat ini harus kelihatan dari tempat sebelumnya. %) Tan&akan Ja"an •
•
•
&anjakan diukur dengan rumus 7 jumlah meter naik per setiap seratus meter horizonta 7 (15 m naik per 155 m hori6ontal sama dengan tanjakan 15 8* 9ntuk peningkatan keselamatan dan penggunaan jalan# pilih trase jalan tanjakan yang tidak terlalu uram. Jika jalan menanjak terus# tanjakan maksimal dibatasi 8 'ada bagian pendek# tanjakan di batasi 25 8. Setelah 1+5 m# harus disediakan bagian datar atau menurun.
') Tikungan $ada Tan&akan (uram
'ada daerah perbukitan sering dijumpai pada jalan yang menanjak dengan kemiringan 158. ;ila terdapat tikungan tajam didaerah tersebut jalan harus direnanakan sebagai berikut : • •
•
'erkerasan pada tikungan diperlebar menjadi $ m &ikungan dibuat pada bagian datar untuk mempermudah perjalanan bagi yang naik atau turun 'erenanaan drainase jalan dibuat sedemikian hingga saluran dari atas diteruskan lurus ke depan dan airnya dibuang jauh dari jalan# dan saluran pada jalan bagian baah dimulai dari luar bagian datar (sesudah tikungan*
) *entuk *adan Ja"an
'enentuan bentuk badan jalan disarankan sebagai berikut :
•
•
•
•
'ada kondisi biasa badan jalan dibuat miring ke saluaran tepi dengan kemiringan badan jalan $)+8. 9ntuk daerah relatife datar# badan jalan dibuat seperti 7punggung sapi< (lebih tinggi = ) m di bagian tengah* dengan atatan bila punggung sapi sudah terlihat dengan mata telanjang berarti sudah ukup miring untuk drainase. 'ada tikungan jalan dibuat miring ke dalam dengan kemiringan maksimal 158 dan perlebaran perkerasan dibagian dalam tikungan demi keamanan dan kenyamanan. 'ada jurang jalan dibuat miring ke arah bukit dan saluran# hal ini demi keselamatan dan drainase.
+) *entuk *adan Ja"an Di Daera, (uram
;adan jalan di daerah uram harus dibuat miring ke bukit dan saluran tepi jalan. 9kuran saluran minimum +5 m dalam > 35 m lebar# dengan bentuk trapesium. 0emiringan tebing maksimum 2 : 1# dengan galian /keprasan maksimal disarankan $#55 meter. &imbunan maksimal 1#+5 m. -) Permukaan Ja"an
'enentuan tebal lapisan batu belah disesuaikan dengan kebutuhan (jenis dan frekuensi lalu lintas* dan ketersediaan batu. 9ntuk tebal lapisan 1+ m digunakan batu belah/ peah dengan ukuran /1+# dan untuk ukuran batu 1+/25 biasanya digunakan untuk lapisan dengan tebal 25 m. ,apisan batu belah dapat diganti dengan lapisan sirtu (pasir ? batu tebal 25 m*# terutama untuk daerah kesulitan batu dan mempunyai tanah dasar yang stabil. ;atu belah/peah harus bersifat keras dan minimal mempunyai tiga bidang peah. 'etunjuk pelaksanaan untuk perkerasan jalan antara lain : •
•
•
•
&anah asli di baah lapis pondasi harus dipadatkan dengan alat pemadat (mesin gilas# steamper# timbres* dengan kemiringan yang direnanakan untuk permukaan. ,apisan podasi paling baah adalah lapisan pasir yang berfungsi untuk memudahkan pemasangan batu permukaan dengan rapi dan rata. ;atu belah harus dipasang tegak lurus dengan as jalan (melintang*# dengan ujung yang lebih runing di atas agar bila terbebani tidak akan tembus lapisan pasir dasar# dan dikuni dengan batu keil. ,apisan paling atas berupa ampuran pasir dengan tanah terpilih# atau dapat terbuat dari sirtu dan atau krosok dengan tebal 2 m# yang kemudian dipadatkan dengan mesin gilas roda besi (tandem roller*
.) *a,u Ja"an
@ungsi bahu jalan antara lain : •
'elindung permukaan jalan 'erantara antara aliran air hujan yang ada di permukaan jalan menuju saluran tepi.
•
&empat pemberhentian sementara.
•
'ersyaratan teknis bahu jalan sebagai berikut : • •
•
•
•
•
4ibuat disebelah kiri dan atau kanan sepanjang jalan# dengan lebar minimum +5 m %arus dibuat dengan kemiringan yang lebih miring dari permukaan jalan# biasanya ) m (sama dengan turun 3)$ m per +5 m* "aterial penyusunnya seharusnya terdiri dari tanah yang dapat ditembusi air# sehingga pondasi jalan dapat dikeringkan melalui proses perembesan. &anah pada bahu jalan harus dipadatkan. ,ebih baik bila ditanami rumput ditepi luar bahu# mulai 25 m dari tepi yang berfungsi sebagai stabilisasi tepi jalan. 'enanaman pohon perdu di luar bahu (dan saluran bila ada* untuk membantu stabilitas timbunan baru.
1/) Pemadatan Tana,
&anah pada bagian galian tidak perlu dipadatkan lagi keuali pernah mengalami gangguan yang mengakibatkan tanah menjadi kurang padat. Sebelum kegiatan pemasangan perkerasan jalan# semua daerah timbunan harus dipadatkan dengan mesin gilas# steamper# atau trimbisan. 'emadatan ini membantu menjaga stabilitas dan daya dukung / tahan badan jalan. 'roses pemadatan dilakukan pada kadar air tanah optimum yaitu tanah pada keadaan sedikit basah# tetapi kalau digenggam tidak ada air mengalir ke luar. 'elaksanaan pemadatan tanah dilakukan lapis demi lapis dengan setiap lapis mempunyai tebal maksimum 25 m. 9ntuk daerah tempat tanah dasarnya jelek# maka badan jalan harus diadakan perkuatan# misalnya eruuk atau stabilisasi. 11) Per"indungan Tebing
ara yang digunakan untuk perlindungan tebing antara lain : a. Saluran 4i!ersi. 4igunakan untuk menangkap air yang mengalir dari lereng di atas menuju tebing# agar air tidak terbuang melalui tebing. Bsi saluran di!ersi harus dibuang ke tempat yang lebih aman. ;ila aliran airnya epat# saluran di!ersi harus dilindungi dengan pasangan batu# batu kosong# rumput atau terjunan seperti saluran lain. Saluran di!ersi digunakan terutama untuk tebing dengan punak lereng masih jauh diatas tebing jalan. b. &eras ;angku. 4apat dilakukan dengan syarat lahan dapat dikorbankan untuk membentuk teras dan jenis tanah dapat dibentuk dengan stabil. &eras dibuat sejajar dengan kontur (kemiringan maksimal 28*. Setiap 15 m panjang air diterjunkan dari saluran ke baah# dan penerjunan harus
diperkuat seperti bangunan terjun yang lain. 4imensi teras minimal adalah +5 m lebar dan 1.55 m tinggi. . &alud ;atu 0osong 4apat disusun pada tebing# tetapi tebing harus dikepras agar tidak tegak lurus. Aliran air dipermukaan dialihkan dari talud batu kosong melalui saluran di!ersi. d. &alud 'asangan ;atu Relati!e kuat# namun relatif mahal. 'asangan batu harus diberikan suling untuk membuang air tanah dari belakang tembok. 9jung dalam suling harus diberi saringan keil dari ijuk. 'asangan batu harus dibuat dengan pondasi yang tidak akan bergerak# karena pasangan batu tidak fleksibel sama sekali. 9kuran baah pasangan batu disesuaikan dengan standar ;ina "arga. e. ;ronjong Adalah ara yang kuat dan ukup fleksibel# tetapi relatif lebih mahal. Agar posisi bronjong stabil dan tidak lari# panangan diberikan pada tingkat bronjong yang paling baah# dengan jarak panang setiap 1 C 1D m dan ukuran panangan 12)1+ m. 4ipanang sampai lapisan tanah keras. 0egunaan bronjong untuk menahan timbunan baru atau melindungi tebing dari aliran air. f. 'erlakuan Eegetatif Adalah ara yang relatif efektif dan murah # yaitu dengan menanami tebing dengan berbagai jenis tanaman. 12) Sa"uran Pinggir Ja"an
Saluran yang berdekatan dengan bahu jalan diperlukan disebelah kanan dan kiri jalan# keuali : •
Jalan dibuat dipunggung bukit (bentuk 'unggung Sapi* Jalan dibuat dilereng bukit# tidak perlu saluran di sebelah baah
•
;adan jalan diurug lebih dari +5 m
•
9ntuk keadaan biasa dimensi saluran harus berukuran minimal +5 m (dalam* dan 35 m (lebar dasar*# dengan lebar atas +5 m (bentuk trapesium*. Syarat saluran pinggir jalan : • •
•
Saluran dibuat sejajar dengan jalan 4asar saluran dibuat kemiringan yang rendah untuk menghindari erosi tanah dasar saluran/plesteran dasar# namun tidak datar. 0etinggian dasar saluran harus lebih rendah dibanding lapisan pasir dibaah pondasi jalan untuk proses perembesan dan pengeringan pondasi jalan.
•
9ntuk saluran yang mudah erosi# perlindungan terdiri dari perkuatan talud dan dasar saluran serta pemberian bangunan drop struktur. Jenis perlidungan saluran antara lain dengan menggunakan rumput (gebalan*# turap# batu kosong# atau pasangan. ;ronjong dapat digunakan terutama pada tikungan di tanah yang peka erosi.
'ertimbangan untuk pemilihan tipe perlindungan saluran pinggir adalah : •
0emiringan saluran dan keepatan air Jenis tanah
•
'erubahan arah aliran pada belokan
•
4ebit air
•
1#) Pembuangan dari Sa"uran dan !r!ng0g!r!ng
@ungsi dari saluran ini adalah untuk menegah kerusakan akibat pengaliran air yang tak terkendali. Syarat teknis untuk saluran ini antara lain : •
•
•
•
4irenanakan untuk mengalirkan air ke sungai atau saluran yang mampu mengalirkan !olume air tanpa merusak lingkungan 4iaali dari gorong)gorong# saluran pinggir yang overloud dan berhenti pada sungai atau saluran besar yang ada. 9kuran saluran didesain dengan debit air terbesar# dengan ukuran minimal sama dengan ukuran saluran pinggir yang standar (+5 > 35*m. Saluran ini harus dilindungi seperti saluran)saluran lain# untuk menegah erosi dasar dan talud saluran.
1%) Drainase Air Tana,
'erlakuan ini bertujuan untuk menegah air tanah naik ke permukaan jalan sehingga jalan tetap dalam keadaan stabil dan tidak kehilangan agregat halusnya. ontoh rembesan dari air tanah yang memerlukan perenanaan darinase air tanah yaitu : •
Rembesan dari permukaan jalan Rembesan dari tebing
•
Rembesan dari pondasi jalan
•
&empat rendah (lembah/ekungan* dimana tanah asli menurun ke jalan
•
&erdapat kantong air di atas lapisan kedap air
•
1') Per"akuan egetati
ara ini sangat baik bila dikaitkan dengan fungsi konser!asi seperti untuk mengurangi aliran permukaan dan meningkatkan infiltrasi. Filai tambah lain dari perlakuan !egetatif yaitu : • •
,ebih murah dibanding perlakuan sipil teknis 4apat memiliki nilai ekonomi sebagai sumber kayu bakar dan pakan ternak
•
"udah dilakukan dan terjangkau oleh masyarakat sekitar tanpa bantuan proyek.
'erlakuan !egetatif pada jalan dari fungsi konser!asi mempunyai dua sasaran utama yaitu menegah erosi dan longsor. ontoh pengendalian erosi dan longsor yang terjadi pada jalan dengan ara perlakuan !egetatif penanaman rumput / leguminosa# karena dapat membentuk gebalan yang padat# memberi kesempatan air hujan untuk infiltrasi ke dalam tanah# mengurangi pukulan air hujan seara langsung# mengurangi erosi perikan karena ada sistem perlindungan oleh tajuk dan mulsa daun# menghambat pergerakan sedimen. ,angkah)langkah untuk pemilihan jenis tanaman untuk perlakuan !egetatif yang bersifat konser!asi antara lain : •
•
•
•
•
•
"engumpulkan data yang bersifat informasi tentang keadaan lokasi# termasuk ketinggian tempat# jumlah urah hujan dan lama musim kemarau# jenis dan tekstur tanah# dan keasaman tanah (p%*. "engamati jenis tumbuhan yang sudah ada di sekitar lokasi perlindungan. "engetahui fungsi tanaman yang diperlukan untuk mengatasi masalah konser!asi yang ada. 'enentuan jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di lokasi# berdasarkan syarat tumbuh. "enari informasi tentang persediaan bahan tanaman untuk ditanam. "emutuskan jenis tanaman yang layak untuk lokasi tersebut# ditinjau dari aspek teknis# ekonomi# dan sosial.
Aspek yang dipertimbangkan dalam penentuan jenis tanaman : •
Sesuai dengan jenis tanah# iklim# tinggi tempat dan sifat perakaran ;ersifat agresif (dalam aktu pendek mampu menutup tanah seluas mungkin*
•
;erumur panjang
•
4isukai ternak atau tidak
•
Aman bagi jalan dan pemakai jalan
•
;erfungsi juga dalam estetika
•
;ernilai ekonomis dan bermanfaat (sebagai pakan ternak atau kayu bakar# dll*
•
1) Permukaan Ja"an Di Daera, Tan&akan
'erlakuan jalan untuk daerah tanjakan dilakukan dengan ara sebagai berikut : a. 'engaspalan &anjakan
'erlakuan yang diisyaratkan yaitu dengan ara lapisan laburan aspal (;uras*. ,apisan ;uras berguna untuk menutup permukaan jalan agar kedap air# tidak berdebu# menegah lepasnya butiran agregat halus dan idak liin. 'ersyaratan untuk perlakuan dengan pengaspalan adalah : •
&anjakan minimal adalah 128 pada jalan lurus &anjakan minimal 158 pada tikungan
•
&anjakan tidak dapat dilandaikan dengan biaya yang seimbang
•
'anjang maksimal 1+5 m di satu tempat
•
4i daerah transisi sepanjang 15 m sebelum dan sesudah tanjakan.
•
•
;adan jalan dan perkerasan di baah aspal (pondasi jalan* harus memenuhi standar kualitas yang baik# terutama masalah drainase# pemadatan# dan lebar bahu.
ara 'elaksanaan 'engaspalan dengan ,apisan ;uras adalah : • •
'embersihan permukaan dengan sapu dan sikat 'enyiraman aspal# yang dilakukan dengan ara :
a.
Aspal dipanaskan dalam drum# tetapi harus jangan terlalu panas
b.
Jalan dibasahi sedikit tapi hindari terlalu basah
.
Aspal dosemprotkan dengan jumlah satu liter /m 2
•
•
'asir dihamparkan segera setelah proses penyemprotan seaktu aspal masih panas. 'emadatan pasir dilakukan pada aktu aspal masih panas. 4iperiksa kerataan hasil pemadatan dan diperbaiki dengan penambahan pasir dan pengulangan pemadatan.
'eralatan yang digunakan adalah kereta dorong# kotak pembaa pasir# penyebar pasir# penggaruk# perata# sekop# pemadat (steamper# mesin gilas# tembiris*# pemanas aspal# mistar pelurus# pengatur ketebalan lapisan# pengukur kemiringan hamparan. b. 0onstruksi &elasah 0onstruksi telasah komposisi materialnya sama dengan &elford# namun pemasangan batu (ukuran 1+/25 atau 25/2+* untuk telasah bagian runingnya dipasang di baah satu persatu dan langsung di pukul dengan martil seberat + s/d 15 kg. 'ertimbangan pemakaian konstruksi &elasah antara lain : •
0emiringan jalan 1+8 'emadatannya dilakukan seara manual# karena penggunaan alat berat bebannya terlau berat.
•
'engaspalan tidak dimungkinkan karena mahalnya konstruksi
•
'ersyaratan jalan konstruksi &elasah antara lain : •
&ebal lapisan pasir yang dihamparkan dalam keadaan basah adalah + s/d 15 m.
•
•
•
•
•
;atu yang dipasang untuk badan jalan (pondasi jalan* ukurannya 1+/25 atau 25/2+. 'emasangan batu dilakukan oleh dua orang terdiri dari satu orang memasang dan satu lagi memukul lasung satu per satu. 9kuran batu tepi minimal 25/35 m dengan pemasangan terbalik dan dilakukan pemukulan. 9kuran batu penguni 2/3 atau +/ m# dalam pemasangannya dilakukan pemukulan dengan tembiris sampai menapai kerataan yang disyaratkan. ,apisan penutup menggunakan sirtu yang banyak mengandung lempung (lay* agar dimusim hujan tidak mudah terbaa oleh air# dan pemadatan dilakukan.
. Jalan ;eton "erupakan perkerasan kaku (rigid* tersusun dari bahan semen# pasir# kerikil. 0onstruksi ini dipakai didaerah dengan struktur tanahnya labil# mudah peah# lembek# dan pada turunan/tanjakan diatas singkapan batu. 0ualitas ampuran sama dengan standar beton yaitu 1p : 2ps : 3kr 'ersyaratan material antara lain :
•
'asir maupun krikil harus bebas dari bahan lain seperti tanah lempung# sampah# dan kotoran lainnya. 0rikil harus keras dengan bidang peah minimal 3 bidang
•
&ebal konstruksi 1+ m
•
•
@as (faktor air semen* keil / proses perampuan penggunaan air jangan terlalu banyak.
'elaksanaan : (1* 'ada tanah labil •
&anah dasar dibentuk punggug sapi 'asir beton dihampar setebal + m dan dipadatkan
•
4ipasang papan etakan untuk membatasi ketebalan yang disaratkan
•
•
Adukan beton dituang ke permukaan dan dipadatkan dengan penggetar atau ditusuk) tusuk dengan kayu.
•
'ermukaan dibuat kasar dengan menggunakan sapu lidi kea rah menyamping.
•
Setiap 1 m memanjang dibuat dengan lebar 1 m dan dalam 2 m
•
Setiap 2 m panjang diberi delatasi/pemisah selebar 1 m
•
'emakaian setelah umur beton minimal 21 hari dihitung dari akhir pengeoran.
(2* 'ada Singkapan ;atu •
;adan jalan dibentuk seperti punggung sapi dengan alat blenong/ganu/pahat.
•
•
;ila terdapat bagian yang susah dibentuk misalnya ekungan# maka dibagian ini dibentuk batas persegi dan diisi dengan beton yang sudahdipersiapkan. 9ntuk jenis badan jalan seperti ini di baah beton tidak perlu menggunakan pasir.
d. Alternatif 'enanganan &anjakan 4engan 0ondisi Setempat ;erupa Singkapan;atu 'ersyaratan : •
4aerah singkapan harus bersih dari kotoran organik maupun anorganik 4aerah yang akan diaspal harus kering dan dibuat rata
•
'enggunaan aspal sand sheet dengan ketentuan sebagai berikut :
•
a. 4isemprotkan tak eoaf tipe " (medium urrent* atau R (rapid urrent* : 5#2 C 5#3+ kg/m 2 # b. 0omposisi sand sheet adalah 5# C 5#G5 lt/m 2 (aspal institute*# +#+ C #5 kg/m 2 pasir ("anual series Fo 1G ("S C 1G**# . 0etebalan sand sheet antara 1 C 2 m ara pelaksanaan : ;ila menggunakan ara sederhana dilakukan dengan system 7Aspal -oreng<# yaitu : •
'asir digoreng agar kering Aspal drum yang sudah dipanaskan diampur dengan pasir dengan kapasitas seperti yang teramtum diatas.
•
4iaduk dengan sekop hingga rata
•
4iangkut dengan kotak pengangkut
•
4ihamparkan dilokasi yang akan diaspal dan diratakan dengan alat perata aspal
•
0etebalan diukur dengan besi pengukur dengan perkiraan ketebalan sebagai berikut :
•
'adat ,oose 2 m 2#+ m 1 m 1#+ m •
4igilas dengan alas penggilas dari tepi
1+) Stabi"isasi
'roses ini dilakukan dengan menambah sedikit bahan tertentu pada tanah asli. ;ila tanah dilokasi ini (subgrade* labil dan tidak mempunyai bahan lokal lain yang layak# maka teknik ini dnilai sebagai alternati!e yang terbaik. 'erlakuan tanah dengan teknik ini berbeda untuk tiap jenis tanah# dan mempunyai 6ona efisiensi yang berbeda pula.
;ahan tambah semen digunakan untuk stabilisasi tanah jenis pasir kasar dan pasir halus# dan untuk bahan kapur digunakan pada jenis tanah lanau halus# lempung kasar# dan lempung halus. 1-) Pembangunan Ja"an Di Daera, Ra3a
'ada proses pembangunan jalan desa teknik untuk membuat jalan didaerah raa dianjurkan dengan menggunakan teknologi penggantian sebagian subbase (lapisan pondasi jalan diatas subgrade*# kemudian dipasang matras galar kayu# eruuk kayu# eruuk dari papan atas# atau yang lain dengan memperhatikan ketinggian air minimum agar kayu selalu dalam keadaan terendam. &imbunan biasa tidak termasuk tanah lempung dengan plastisitas tinggi# tidak termasuk bahan organik# dan mempunyai ;R diatas 8. &imbunan terpilih mempunyai ;R diatas 158 dan 'B diatas 8. &eknogi lain yang dianjurkan yaitu &iang &urap 0ayu atau Stabilisasi dengan eruuk.