rospek rospek dan peluang peluang bisnis bisnis propert propertii tidak tidak bisa dipisahkan dipisahkan dengan dengan prospek prospek ekonomi ekonomi
P
Indone Indonesia sia di masa masa menda mendata tang. ng. Penga Pengalam laman an histor historis is memb member erika ikan n indika indikasi si bahwa bahwa pertumbuhan pertumbuhan ekonomi memiliki memiliki korelasi sangat erat dengan pertumbuhan pertumbuhan permintaan permintaan properti, dalam hal ini bangunan gedung gedung hotel.
Sebelum krisis keuangan global, Indonesia sedang mengalami pertumbuhan ekonomi cukup
baik di atas 6% per tahun (2007 – 2008). Kemudian pada saat mulai terjadi terjadi krisis global di awal tahun 2009, ekonomi Indonesia mengalami penurunan hingga laju pertumbuhannya hanya 4% meski tidak separ separah ah negar negara-n a-neg egar araa Asia Asia lainny lainnyaa yang yang turun turun menja menjadi di minus minus 2% hingg hinggaa 6%. 6%. Berba Berbagai gai usaha usaha dilakukan pemerintah, pemerintah, terutama dukungan paket stimulus serta penurunan suku bunga secara konsisten serta ditopang oleh konsumsi domestik yang tinggi, pada kuartal tiga ekonomi Indonesia tumbuh menjadi 4,2% dan di akhir tahun 2009 2 009 meningkat lagi jadi 4,5%. Selanjutnya Pemerintah Pemerintah memprediksi bahwa ekonomi ekonomi Indonesia akan tumbuh tumbuh menjadi 5,5% di akhir tahun tahun 2010 dan terus meningkat meningkat hingga di atas 7% di akhir tahun 2014. Optimisme tersebut ternyata telah memberikan dorongan positif terhadap para pengembang terbukti banyak developer yang melanjutkan proyek propertinya termasuk pembangunan hotel yang sempat tertunda karena diterpa krisis global.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia & Outlook Perekonomian Perekonomian Indonesia 2012, Pertumbuhan Di Tengah Badai Krisis
Laju pertumbuhan ekonomi ekonomi dapat diketahui dengan cara membandingkan nilai PDB (Produk Domesti Domestik k Bruto) Bruto) tahun tahun sekarang sekarang dengan dengan tahun-ta tahun-tahun hun sebelum sebelumnya. nya. PDB adalah merupa merupakan kan nilai akumulasi seluruh kegiatan ekonomi selama satu tahun. Untuk mendapatkan gambaran pertumbuhan ekonomi akan dikemukakan perkembangan perkembangan nilai PDB atas dasar harga konstan selama beberapa tahun belakangan. Pertu Pertumb mbuha uhan n perek perekono onomia mian n Indone Indonesia sia dalam dalam lima lima tahun tahun belak belakang angan an ini, ini, meski meskipun pun berfluktuasi namun memperlihatkan memperlihatkan adanya peningkatan, pada tahun 2004 tercatat PDB sebesar Rp. 1.656.5 1.656.516, 16,8 8 milyar, milyar, kemudian kemudian meningka meningkatt menjadi menjadi Rp. 1.750.815, 1.750.815,2 2 milyar milyar di tahun tahun 200 2005 5 dengan dengan peningkatan peningkatan sebesar 5,7%. Pada tahun 2006 nilai PDB menjadi Rp. 1.847.126,7 1.847.126,7 miliar pertumbuhannya pertumbuhannya menurun 0,20% dari tahun sebelumnya atau pertumbuhan pertumbuhan sebesar 5,5%. Kemudian dua tahun berikutnya terjadi peningkatan menjadi 6,28% (Rp. 1.963.091,8 miliar) pada tahun 2007 serta 6,7% (Rp. 2.082.103,7 2.082.103,7 miliar) di tahun 2008. Memasuki awal tahun 2009 terjadi krisis keuangan globa global, l, dampak dampaknya nya laju laju pertu pertumbu mbuhan han ekonom ekonomii turun turun signif signifika ikan n hingg hinggaa menja menjadi di 4,00% 4,00% (Rp. (Rp. 1.998.819,6 1.998.819,6 miliar) dan sempat membuat membuat stagnasi berbagai kegiatan perekonomian nasional khususnya
bagi sektor properti, banyak pengembang pengembang menunda pembangunan pembangunan propertinya. propertinya. Untuk jelasnya mengenai perkembangan ekonomi nasional dapat dilihat pada tabel berikut. Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2004 sampai tahun 2009 masih positif rata-rata sebesar 5,51% per tahun dan diprediksi Pemerintah akan mencapai di atas 7,00% di tahun 2014 mendatang, memberikan petunjuk bahwa prospek dan peluang bisnis bidang perhotelan pun akan lebih baik. Tabel Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode Tahun 2004-2009 Tahun
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Produk Domestik Bruto (Rp. Milyar) 1.656.516,8 1.750.815,2 1.847.126,7 1.963.091,8 2.082.103,7 1.998.819,6 Rata - rata Prediksi Pemerintah RI Prediksi Pemerintah RI
Pertumbuhan (%)
5,70 5.50 6,28 6,07 4,00 5,51 5,50 7,00
− Sumber : Badan Pusat Statistik, 2010.
Outlook Perekonomian Indonesia 2012
Ketidakpastian ekonomi global masih mengkhawatirkan hingga tahun depan, akan tetapi perekonomian perekonomian Indonesia masih mampu bertahan terhadap resesi ekonomi global. Komite Ekonomi Ekonomi Nasional (KEN) (KEN) memperkirakan memperkirakan pertumbuhan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 akan tumbuh pada kisaran 6,3% - 6,7%. Dengan pertumbuhan tersebut total output perekonomian Indonesia di tahun 2012 mencapai mencapai sekitar 8375 triliun rupiah (batas bawah) atau sekitar 946 milyar dolar (dengan menggunakan asumsi nilai tukar 8850 rupiah/dolar). Prediksi selanjutnya, belanja rumah tangga diperkirakan akan tetap kuat berkisar 4,7% - 5,1 % pada tahun 2012. Hal ini didukung oleh inflasi yang diperkirakan akan terus terkendali dan suku bunga pinjaman yang diperkirakan akan tetap rendah sehingga daya beli masy masyar arak akat at akan akan kons konsum umsi si bara barang ng&j &jas asaa akan akan masi masih h terk terken enda dali li di tahun tahun 2012 2012.. Peni Pening ngka kata tan n pertumbuhan pertumbuhan ekonomi seharusnya sejalan dengan optimalisasi penyerapan penyerapan anggaran pemerintah untuk kepentingan kemakmuran masyarakat seperti pembangunan infrastruktur. Namun, Komite Ekonomi Nasional memprediksi memprediksi belanja pemerintah pemerintah akan mengalami mengalami peningkatan peningkatan berkisar 7,5%- 8,0% yang diharapkan peningkatan expenditure tersebut dimanfaatkan untuk proyek pembangunan infrastruktur yang belum merata di seluruh Indonesia. Selain itu, angka kemiskinan diproyeksikan tahun 2012 akan mengalami penurunan sekitar 11,29% dari total penduduk atau sekitar 28,23 juta jiwa. Disisi lain, melambatnya aktivitas perekonomian dunia mengakibatkan semakin menunda ekspa ekspansi nsi bisnis bisnis Indone Indonesia sia ke kanca kancah h intern internasi asiona onal. l. Aktiv Aktivita itass invest investor or asing asing di Indone Indonesia sia pun pun diper diperkir kiraka akan n akan akan sedik sedikit it menur menurun un karena karena perek perekono onomi mian an beber beberapa apa negara negara inves investor tor asing asing juga juga diperkirakan akan melambat. Suku bunga Indonesia juga diperkirakan akan tetap rendah pada tahun
2012, karena rendahnya suku bunga tersebut penompang penompang pertumbuhan investasi di tahun mendatang. Sehingga hal tersebut, diperkirakan investasi akan tumbuh dengan laju pada kisaran 6,8% - 7,2% di tahun 2012 sedikit lebih rendah dari pertumbuhan investasi di tahun 2011 sebesar 7,8 persen. Selain itu, karena masih melambat melambat aktivitas perekonomian perekonomian global mengakibatkan mengakibatkan ekspor Indone Indonesia sia diperk diperkira irakan kan akan akan melam melambat bat pada pada tahun tahun 2012, 2012, walau walaupu pun n akan akan tetap tetap tumbu tumbuh h denga dengan n signifikan dengan laju pertumbuhan 9,8% - 10,3%. Sehingga Sehingga permintaan komoditas Indonesia di pasar dunia juga mengalami perlambatan di tahun mendatang. PDB RI Akan Tumbuh Tertinggi Di Asean 2012-2016 Dan Dibandingkan AS, Euro Zone, Zone, UE-27 & OECD 2011-2012 2011-2012
Organisasi Kerjasama Ekonomi Dan Pembangunan (OECD) memprediksi Indonesia akan meraih pertumbuhan produk domestic bruto (PDB) tertinggi di antara enam negara utama di Asean pada periode 2012-2016. Ekonomi Indonesia akan tumbuh 6,6% rata-rata, diatas rata-rata enam negara Asean yang sebesar 5,6%. Tabel Outlook Ekonomi Ekonomi Asia Tenggara (Pertumbuhan PDB riil,%yoy) Periode Tahun 2010-2016 Negara
2010
2011
2016
Rata-rata 2003-2007
Rata-rata 2012-2016
Indonesia Malaysia Filipina Singapura Thailand Vietnam
6,1 7,2 7,3 14,5 7,8 6,8
6,3 4,6 4,5 5,6 2,5 5,9
6,9 5,6 5,1 4,8 4,9 6,7
5,5 6,0 5,7 7,5 5,6 8,1
6,6 5,3 4,9 4,6 4,5 6,3
Rata-rata
7,6
5,0
5,9
6,1
5,6
− Sumber : OECD.
Sementara itu, Indonesia juga dinilai cukup kuat menahan imbas krisis utang di Uni Eropa dan Amerika Serikat. PDB Indonesia pada tahun 2011 & 2012 masih jauh lebih tinggi dibandingkan PDB Negara Amerika Serikat (AS), Euro Zone, UE-27 dan OECD. Nampak PDB Indonesia tahun 2011 diprediksi mencapai 6,3% dan 2012 mencapai 6,1%. Sementara PDB Negara AS 1,7% (2011) (2011) & 2,0% (2012), Euro Zone 1,5% (2011) (2011) & 0,5% (2012), UE-27 sebesar sebesar 1,6% (2011) & 0,6% (2012), dan OECD 1,9% (2011) & 1,6% (2012).
Tabel
Indikator Makro Ekonomi Indonesia & Negara Besar Yang Terkena Dampak Krisis, Periode Tahun 2011-2012 2011-2012 Negara/ Ekonomi
AS Euro Zone UE-27 OECD Indonesia
PDB (riil, % yoy)
Rasio Utang (% PDB)
Defisit Fiskal (% PDB)
2011
2012
2011
2012
2011
2012
1,7 1,5 1,6 1,9 6,3
2,0 0,5 0,6 1,6 6,1
102 88 82,5 102 25
106 90,4 84,9 105 24
-10 -4,1 -4,7 -6,6 -2,1
-9,3 -3,4 -3,9 -5,9 -1,5
− Sumber : OECD.Economic Outlook Nop.2011, Komisi Eropa
Perkembangan Investasi (PMDN/PMA) Minat investasi, dalam hal ini PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dan PMA (Penanaman Modal Asing) 10 tahun belakangan ini dinilai cukup bergairah; walaupun menurut catatan izin investasi yang dipublikasikan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) melalui BPN (Badan Statistik Nasional) pada tahun 2000 ada 300 proyek investasi PMDN dengan nilai Rp. 22.038,0 miliar. Namun tahun 2009 menurun jadi 248 proyek dengan nilaiRp. 37.799,8 miliar. Dilihat dari jumlah proyeknya terjadi penurunan rata-rata -1,18% per tahun, sedangkan berdasarkan nilai nilai proyeknya proyeknya terjadi peningkatan peningkatan rata-rata rata-rata Rp.163,99 Rp.163,99 miliar miliar per tahun. tahun. Hal tersebut memberikan indikasi bahwa perkembangan investasi di Indonesia selama periode tahun 2000 – 2009 2 009 dengan adanya peningkatan nilai investasi dinilai masih cukup baik, padahal di pertengahan pertengahan tahun 2008 – 2009 terjadi terjadi gelombang krisis keuangan global, global, untuk lebih jelasnya dapat dapat dilihat pada pada tabel di bawah ini.
Tabel Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri dan Modal Asing di Indonesia Tahun 2000 - 2009 PMDN Tahun
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 −
Jumlah Proyek
300 160 108 120 130 215 162 159 239 248
PMA Investasi (Rp. miliar)
22.038,0 9.890,8 12.500,0 12.247,0 15.409,4 30.724,2 20.649,0 34.878,7 20.363,4 37.799,8
Jumlah Proyek
638 454 442 569 548 907 869 982 1.138 1.221
Investasi (US$. Juta)
9.877,4 3.509,4 3.082,6 5.445,3 4.572,7 8.911,0 5.991,7 10.341,4 14.871,4 10.815,2
Sumber : - BKPM, BPN, Jakarta, Tahun 2009
Catatan : PMDN & PMA tersebut di atas adalah di luar investasi sektor Minyak & Gas Bumi, Perbankan, Lembaga Keuangan non Bank, Asuransi Asuransi,, Sewa Guna Guna Usaha, Usaha, Pertamba Pertambanga ngan n Dalam Dalam Rangka Rangka Kontrak Kontrak Karya, Perjanji Perjanjian an Karya Karya Pengusahaan Pengusahaan Pertambangan Batubara, I nvestasi nvestasi Yang Perizinannya Dikeluarkan Oleh Instansi Teknis/sektor, Teknis/sektor, Investasi Porto Folio (Pasar Modal) dan Investasi Rumah Tangga.
Dilihat berdasarkan peringkat persetujuan fasilitas keringanan bea masuk barang modal menurut lokasi, selama tahun 2009 untuk PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) propinsi Sumatera Selatan masuk peringkat satu yaitu mencakup 6 proyek dengan nilai investasi sekitar Rp. 104,6 miliar atau 17,9% dari seluruh PMDN, sedangkan peringkat akhir ada di propinsi Irian Jaya Barat dan Papua masing-masing hanya 1 proyek dengan nilai investasi Rp. 0,5 miliar atau 0,1% dari seluruh PMDN. Untuk PMA (Penanaman Modal Asing) peringkat pertama ada di propinsi Kalimantan Timur sebanyak 10 proyek dengan nilai investasi Rp. 1.146,6 miliar atau sekitar 46,8% dari seluruh nilai investasi PMA. Peringkat terkecil ada di propinsi Sumatera Barat yaitu 1 proyek dengan nilai investasi Rp. 0,2 miliar atau sekitar 0,0% dari seluruh nilai PMA. Propinsi Jawa Barat tempat Bodetabek berada masuk dalam peringkat 9 dengan 12 proyek dan nilai investasi Rp. 22,1 miliar atau sekitar 3,9% dari seluruh PMDN. PMDN. Adapun DKI Jakarta berada pada peringkat 13 dengan 10 proyek nilai investasi sebesar Rp. 13,8 miliar atau sekitar 2,4% dari seluruh PMDN. Sedangkan untuk PMA, DKI Jakarta masuk peringkat 5 dengan 19 proyek, nilai investasi Rp. 135,5 miliar atau 5,5% dari seluruh PMA. Propinsi Jawa Barat tercatat masuk peringkat ke 29, besar nilai proyek Rp. 55,7 miliar atau sebesar 2,3% dari seluruh PMA di Indonesia. Berdasar Berdasarkan kan data-data data-data tersebut tersebut diatas, diatas, mengenai mengenai rata-rata rata-rata laju pertumb pertumbuhan uhan ekonomi ekonomi periode tahun 2004 – 2009 sebesar 5,5% per tahun, kontribusi sektor industri kontruksi selama tahun 2005 – 2009 sebesar 6,03% per tahun serta perkembangan PMA dan PMDN dengan nilai investasinya yang cenderung meningkat, maka dapat diperkirakan bahwa prospek perekonomian di Indonesia pada tahun mendatang masih cukup baik dan dapat mendukung perkembangan bisnis perikanan perikanan laut di masa masa mendatang. mendatang.
Kondisi Ekonomi Indonesia 2012 Diproyeksi Solid, dan Tumbuh Hingga 6,7 Persen Kondisi perekonomian global pada tahun 2011 menunjukkan kondisi yang penuh ketidakpastian. Hal tersebut dapat berakibat negatif pada kondisi perbankan di berbagai negara, selain juga memiliki dampak terhadap meningkatnya resiko kondisi perekonomian di masa yang akan datang. Walaupun demikian, kondisi buruk tidak terjadi di Indonesia. Kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu mencapai 6,5 persen. Hal ini juga seiring dengan kondisi perbankan di Indonesia yang cukup baik. “Berbagai “Berbagai kondisi kondusif tersebut tidak terlepas dari kebijakan Bank Indonesia dan koordinasi yang dilaku dilakuka kan n denga dengan n peme pemerin rinta tah,” h,” ujar ujar Kepal Kepalaa Biro Biro Penga Pengatur turan an BankBank- Direk Direktor torat at Penel Peneliti itian an dan Pengaturan Perbankan (DPNP) Bank Indonesia, Irwan Lubis, saat menjadi Keynote Speaker dalam ”. Acara Acara ini digelar digelar oleh oleh One Day Seminar “Global Crisis and Resistance of Indonesian Banking ”. Himp Himpuna unan n Mahas Mahasisw iswaa Akunt Akuntans ansii Fakul Fakulta tass Ek Ekono onomi mi dan Bisnis Bisnis (FEB (FEB)) Unpa Unpad d di Grha Grha Sanus Sanusii Hardjadinata, kampus Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (16/02). Seme Sementa ntara ra Dire Direktu kturr Instit Instituti utiona onall Banki Banking ng Bank Bank Mandi Mandiri, ri, Abdul Abdul Rachm Rachman an menga mengatak takan an bahwa bahwa ketidakpastian global yang terjadi saat ini lebih kompleks dibandingkan dengan krisis global yang terjadi pada tahun 2008. Hingga saat ini, kondisi perekonomian masih tidak menentu dan masih akan berlangsung dalam beberapa waktu mendatang. Krisis perekonomian perekonomian yang mulanya terjadi di Yunani ini sudah kian menyebar ke beberapa negara di Eropa, seperti Spanyol, Italia, Portugal, dan Perancis, yang terlihat dari meningkatnya meningkatnya biaya pinjaman dari negara-negara tersebut. Namun demikian, senada dengan Irwan, Abdul Rachman juga mengatakan mengatakan bahwa di tengah ancaman krisis global, perekonomian Indonesia memiliki kondisi yang baik. Kondisi Perekonomian Indonesia pada tahun 2012 bahkan diproyeksikan diproyeksikan solid, dan memiliki peningkatan peningkatan hingga 6,7 persen. Menurutnya, hal ini besar dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi domestik. “Ekonomi domestik tumbuh karena porsi ekonomi kita yang bergantung pada ekspor relatif kecil,” ungkapnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 juga didorong karena diakuinya perekonomian Indone Indonesia sia oleh oleh negara negara-ne -nega gara ra berke berkemba mbang. ng. Beber Beberap apaa negara negara berke berkemba mbang ng menga mengangg nggap ap bahwa bahwa Indonesia sudah dapat mengelola ekonominya dengan baik. Optimisme prospek perekonomian tahun 2012 juga didorong adanya peningkatan rating Indonesia yang masuk ke level investment grade. Dengan demikian, beberapa negara berkembang sudah menunjukkan rasa percaya yang tinggi untuk menginvestasikan menginvestasikan dananya di Indonesia. “Hal ini akan berdampak berdampak positif. Misalnya perusahaan multinasional akan melakukan investasi jangka panjang. Selain supply uang akan meningkat, job opportunity meningkat,” tutur Abdul opportunity juga akan meningkat,” Rachman. Seiring dengan hal tersebut, kondisi perbankan nasional juga sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari sisi aset, penyaluran penyaluran kredit, rasio permodalan, dan kualitas kredit perbankan perbankan di Indonesia. Kedepannya, Kedepannya, kinerja perbankan nasional akan tetap solid karena didukung oleh beberapa hal, yakni kebutuhan pembiayaan pembiayaan yang terus meningkat dan kualitas fundamental fundamental sektor perbankan nasional yang berada dalam kondisi yang baik.
Bank Asing: Ekonomi Indonesia Menakjubkan Skala ekonomi Indonesia telah mencapai US$ 510 miliar – dua kali lipat dari Thailand. Meski memiliki sumber energi dan komoditas yang besar, satu dasawarsa lalu investor asing masih enggan enggan masuk masuk ke Indonesia Indonesia.. Korupsi Korupsi dan pasar pasar dom domesti estik k yang kecil membuat membuat investor investor tak mau berpaling. Tapi itu dulu, kini asing asing berpaling. berpaling. Ekonomi Ekonomi Indonesia saat saat ini dianggap dianggap menakjubkan. menakjubkan. Indonesia dianggap telah mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Ini tercermin dari persepsi investor yang secara umum telah melihat melihat korupsi tidak lagi merupakan masalah masalah utama yang dihadapi Indonesia. Demikian pula persepsi asing terhadap pasar domestik Indonesia. "Skala ekonomi Indonesia sangat menakjubkan," demikian laporan khusus Standard Chartered Bank yang bertajuk 'Indonesia, Bangkitnya Sumber Pertumbuhan Ekonomi Asia', Kamis 15 Oktober 2009. Laporan Laporan itu disusun Group Head of Global Research Research SCB di Inggris, Gerard Lyons, Senior Economist SCB Indonesia Fauzi Ichsan, ekonom Eric Sugandi, Regional Head of Rates Strategy SCB Singapore Lee Wee Kok, dan Senior FX Strategist SCB Singapore Thomas Harr. Fauzi Ichsan merupakan penulis utama laporan ini. Bagaimana Bagaimana ekonomi Indonesia bisa dibilang menakjubkan? Ini terlihat dari jumlah penduduknya yang mencapai 228 juta orang, dan menjadikan negara dengan populasi keempat terbesar di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat. Jumlah kelas menengah di Indonesia juga cukup besar, diperkirakan sekitar 26 juta orang, dan terus tumbuh dengan cepat. Indonesia memiliki rasio permintaan domestik terhadap PDB yang tinggi. "Dan layak untuk menikmati laju pertumbuhan antara 4-5 persen tahun ini dan tahun depan, dan akan naik ke 6 persen di tahun 2011." Dengan pertumbuhan yang berkesinambungan, skala ekonomi Indonesia telah mencapai US$ 510 miliar – enam kali lipat dari ekonomi Vietnam, dan dua kali lipat dari ekonomi Thailand. Namun yang masih disayangkan, disayangkan, Indonesia masih termasuk negara berkembang dengan jumlah penduduk miskin yang besar. Menurut Bank Pembangunan Asia (ADB), PDB per kapita Indonesia di tahun 2007 mencapai US$ 1.650, sementara India berada pada level US$ 950, dan Cina di level US$ 2.360.