BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses pengelasan merupakan masalah yang kompleks. Dalam melakukan pengelasan perlu dilakukan perencanaan sambungan las. Perencanaan ini meliputi beberapa faktor antara lain jenis logam yang akan dilas,perubahan mekanis setelah material mendapat siklus panas, jenis mesin las, cara pengelasan dan parameter pengelasan. Faktor-faktor ini harus dipenuhi selama proses pengelasan, jika tidak dipenuhi akan menghasilkan sambungan las yang tidak baik seperti banyaknya cacat las yang timbul. Dengan Vacuum Test dapat diketahui kebocoran las yang timbul yang diakibatkan proses pengelasan yang kurang baik dan lebih akurat serta penggunaannya yang mudah dioperasikan dan dapat diaplikasika diaplikasikan n pada kapal. Dengan Vacuum Vacuum Test Test ini dapat mendeteksi mendeteksi keretakan keretakan atu cacat las pada material uji. Telah lah diket diketah ahui ui bahw bahwaa pada pada sebag sebagia ian n besa besarr pros proses es penya penyamb mbun ungan gan pada pada kapal kapal menggunakan proses las dan beberapa bagaian yang lain yang tidak menggunakan proses las tetapi menggunakn material yang umumnya bersifat ferromagnetic, seperti halnya poros dan beberapa bagian permesinan p ermesinan kapal, semua bagian kapal tersebut diharapkan selalu dalam kondisi yang baik dalam arti terhindar terhindar dan bebas dari cacat atau keretakan keretakan bila pada bagian sambungan sambungan las ataupun bagian yang lain mengalami keretakan akan sangat membahayakan kondisi kapal tersebut. Pada dasarnya yang paling penting dalam metode ini adalah pengendalian kerusakan dalam keadaan dini.agar material yang dipergunakan tersebut terhindar dari cacat yang dapat mempengaruhi pengoperasian kapal.
1.2 Rumusan Masalah
. !agaimana cara kerja Vacuum Test dan mengetahui hasilnya " #. !agaimana cara untuk mengetahui cacat hasil las yang dideteksi menggunakan Vacuum Test" 1.3 Tujuan
. $engetahui hasil las yang baik dan tidak. #. $engetahui langkah % langkah pengecekan hasil las menggunakan Vacuum Test. 1. Man!aat
Vacuum Test ini dapat dipergunakan pada proses pembangunan kapal serta dapat dipergunakan pada proses fabrikasi untuk mendeteksi cacat las yang timbul dari hasil laslasan, sehingga sangat bermanfaat dan merupakan ino&asi dari mahasiswa teknik perkapalan
BAB II PEMBAHA"AN 2.1 Pengert#an Pengelasan
Pengelasan 'welding( adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu. )ingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebaga inya. Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada coran. $embuat lapisan las pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah aus, dan macam %macam reparasi lainnya. Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. *arena itu rancangan las dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan dan memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat lasdengan kegunaan kontruksi serta kegunaan disekitarnya. Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya didalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacammacam penngetahuan. *arena itu didalam pengelasan, penngetahuan harus turut serta mendampingi praktek, secara lebih bterperinci dapat dikatakan bahwa perancangan kontruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan. +ara ini pemeriksaan, bahan las, dan jenis las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian bagian bangunan atau mesin yang dirancang. !erdasarkan definisi dari D 'Deutch ndustrie ormen( las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Pada waktu ini telah
dipergunakan lebih dari / jenis pengelasan termasuk pengelasan yang dilaksanakan dengan cara menekan dua logam yang disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom molekul dari logam yang disambungkan.klasifikasi dari cara-cara pengelasan ini akan diterangkan lebih lanjut. Pada waktu ini pengelasan dan pemotongan merupakan pengelasan pengerjaan yang amat penting dalam teknologi produksi dengan bahan baku logam. Dari pertama perkembangannya sangat pesat telah banyak teknologi baru yang ditemukan. 0ehingga boleh dikatakan hamper tidak ada logam yang dapat dipotong dan di las dengan cara-cara yang ada pada waktu ini. 2.2 Pengert#an $a%uum Test
Vacuum test merupakan salah satu cara untuk menguji hasil pengelasan. Dengan &acuum test ini dapat diketahui ada tidak tidaknya kebocoran pada hasil pengelasan. Vacuum test dilakukan pada hasil pengelasan yang hanya satu sisi pengelasan yang dapat dilihat dan umumnya digunakan sebagai tempat yang berfungsi sebagai fluida strorage tank. Vacuum Test merupakan test yang dilakukan pada daerah jalur lasan 'welding seams( untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran. Vacuum Test ini dilakukan hanya pada weldin seams yang ditemukan pada pelat yang datar ' tidak melungkung ( dan bukan pada pipa. 0etelah proses welding, untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran maka dilakukan &acuum test, yakni pada daerah welding seams yang baru, pengetesan kebocoran dengan menggunakan &acuum test.
$etode Vacuum Test efektif digunakan pada bagian kapal yang memiliki ruang terbuka seperti contohnya ruang *amar $esin 1 2ngine 3oom atau dapat diterapkan untuk menguji kekedapan pengelasan pada bagian lambung kapal yang telah selesai dilakukan penggantian Plat 1 3eplating dengan &olume replating yang kecil. Prinsip dasar dari Vacuum Test ini adalah mendeteksi kebocoran pengelasan dengan cara membuat udara disekitar benda yang akan diuji menjadi hampa ' mampa udara ( dengan menggunakan media semacam tabung dari bahan yang tembus pandang, kebocoran akan terdeteksi lewat alat ukur yang terpasang atau terlihat langsung dengan adanya busa 1 gelembung dari cairan air sabun yang tampak di dalam tabung. Prinsip kerja dari Vacuum Test adalah kebalikan dari prinsip kerja 4ir pressure Test.
Contoh Alat Vacuum, lengkap dengan selang compresor
2.3 Langkah & Langkah Penge%ekan Has#l Las Mnggunakan $a%uum Test '
!erikut adalah langkah % langkah pengecekan hasil las menggunakan Vacuum Test 5 . 0iapkan Peralatan yang akan dipakai 6 kompresor, alat &acuum dan larutan air sabun. Pastikan bagian disekitar kampuh las dalam keadaan bersih bebas dari debu, pasir, minyak atau lumpur. #. 7lesi kampuh las dari bagian yang akan diuji dengan air sabun.
Gambar Permukaan Las Dilumuri Dengan Air Sabun
8. Permukaan las yang sudah dilumuri sabun ditutup dengan menggunakan nspeksion !o9.
Gambar permukaan las ditutup inspection box
. :ubungkan alat Vacuum dengan +ompressor ' Vacuum Pump (. ;. )etakan alat Vacuum diatas kampuh las yang sudah diolesi air sabun. 4lat Vacuum sedikit ditekan dengan tangan agar karet dibagian bawahnya menjadi rapat dengan permukaan benda uji. <. :idupkan +ompressor. ' dapat juga menghidupkan compressor terlebih dahulu dan kemudian meletakan alat &acuum (. $esin &acuum dihidupkan dengan tekanan berkisar antara #<# % // mm :g. =. *arena adanya aliran udara yang melewati &al&e maka tabung akan menjadi hampa, perhatikan alat ukur Vacuum >auge - jarum petunjuk ke arah minus. ?. @ika tekanan dalam alat &acuum kurang maka tambahkan lagi aliran udara yang berasal dari compressor.
+ontoh 4lat ukur 6 Vacuum Pressure >auge ' memiliki skala minus (
0etelah Adara didalam tabung menjadi Vacum 1 :ampa 5 . Perhatikan kampuh las yang diuji, apabila terdapat buih 1 busa atau gelembung sabun itu artinya terdapat kebocoran. 4pabila tidak ada busa 1 buih atau gelembung artinya tidak ada kebocoran.
>ambar kebocoran yang terdeteksi #. 4ngkat atau pindahkan alat &acuum ketempat lainnya yang akan diuji ' tanpa mematikan compressor atau menutup &al&e (. 8. Tandai lokasi kampuh las yang bocor tadi untuk mempermudah mengetahui lokasi kebocoran disaat busa 1 buih air sabun sudah menghilang. . 0etelah semua bagian diuji, maka bagian yang bocor dapat langsung diperbaiki. ;. Tidak ada toleransi sekecil apa pun apabila terjadi kebocoran dan solusinya adalah harus dilakukan pengelasan ulang hingga tidak ada lagi kebocoran. +atatan 5 . 4da banyak model 1 jenis dari alat &acuum yang dapat dibeli bebas dipasaran, baik dari produsen lokal ataupun mancanegara dengan berbagai macam keunggulannya. Tetapi ada juga yang coba untuk memproduksi sendiri alat &acuum dengan material kerangka dari plat mild steel atau plat aluminium. $etode ini lebih cocok dilakukan untuk pengujian pada tempat yang datar atau posisi horiBontal. #. Antuk pengujian pada tempat-tempat dengan posisi &ertikal dan o&er head diperlukan sedikit tenaga ekstra untuk menahan berat dari alat &acuum yang digunakan. 8. !entuk alat disesuaikan dengan bentuk pada benda yang akan diuji, jika bentuk benda uji datar atau flat misalnya pada pengujian pengelasan down hand maka bentuk &acuum yang dipakai adalah yang memiliki dasar yang datar pula, jika benda uji bersudut 1
pengujian kampuh las sudut, maka &acuum yang dipakai adalah &acuum yang memiliki dasar berbentuk sudut pula biasanya C/ derajat.
BAB III PENUTUP 3.1 (es#m)ulan
Dengan melakukan Vacuum Test kita dapat mengetahui kebocoran hasil pengelasan, penguatan pengelasan sangat penting untuk pembuatan dasar kapal. :asil pengelasan bila di uji dengan Vacuum Test maka akan diketahui apakah ada kebocoran atau tidak pada hasil pengelasan . 3.2 "aran
0tandar dari !* sangat penting digunakan untuk perkapalan karena pengelasan harus dengan prosedur yang benar dan membutuhkan ketelitian. Dari bahan yang baik dapat membuat sebuah kapal yang baik pula.
DA*TAR PU"TA(A htt)'++tehn#k,)engelasan.-lgs)t.%m+2/12+/2+)engert#an,)engelasan.html htt)'++0kter,las.-lgs)t.%m+2/13+/+ma%am,ma%am,%a%at,las,)art,/1.html htt)'++sm#thsh#).-lgs)t.%m+2/1+/+)enguj#an,0engan,met0e,a%uum,test.html