I. PENDAHULUAN
1.1 1.1 Lata Latarr Belak Belakan ang g
Tomat ( Lycopersicon Lycopersicon esculentum Mill) merupakan komoditas pertanian yang ada hampir di seluruh dunia. Rasanya yang unik, yakni perpaduan rasa manis dan asam menjadikan tomat salah satu buah yang banyak digemari masyarakat. Hal tersebut dika dikare rena naka kan n toma tomatt memi memilik likii nila nilaii ekon ekonom omis is yang yang cuku cukup p ting tinggi gi juga juga memi memili liki ki kandungan dan komposisi gizi yang tergolong lengkap (Redaksi AgroMedia, 2007). Produksi tomat di Indonesia pada tahun 2004 sebesar 4,65 % (626,872 ton) dengan luas lahan 52,719 ha, dan hasil rata-rata tomat sebesar 11,89 ton ha -1 (Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura, 2005). Sedangkan pad padaa tahu tahun n 2005 2005 prod produk uksi si toma tomatt meni mening ngka katt menj menjad adii 647, 647,02 020 0 ton ton ha-1 dengan produktivitas sebesar 12,64 ton ha -1 (Deptan, 2005 dikutip Redaksi AgroMedia, 2007). Hasil tersebut masih rendah dibanding dengan potensi tanaman tomat menggunakan mampu mencapai hasil 25 sampai 30 ton ha -1 (East West Seed Indonesia, PT., 2007). Dengan demikian upaya peningkatan hasil tanaman tomat per satuan luas perlu terus ditingkatkan. Dalam mengejar sasaran peningkatan hasil tanaman tomat, petani dan pelaku pertanian seringkali menggunkan bahan kimia secara berlebihan. Penggunaan pupuk pupuk kimia kimia dan pestis pestisida ida terbuk terbukti ti menimb menimbulk ulkan an pencem pencemara aran n baik baik pada pada tanah tanah maupun maupun produ produk k pertan pertanian ian,, yang yang akhirn akhirnya ya dapat dapat menuru menurunka nkan n kualit kualitas as lahan lahan dan produk produksi si pertanian pertanian serta menggangg mengganggu u penggunaan penggunaan bahan kimia dan memperbesar memperbesar penggunaa penggunaan n
1
bahan bahan organik atau pupuk untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk pertanian (Anonim, 2000). Penggunaan Penggunaan mikroorga mikroorganism nismee efektif
(EM) merupakan merupakan salah satu teknologi teknologi
yang dapat digunakan dalam usaha pengelolaan pertanian yang mampu mengurangi pengaruh negatif pada pada lingkungan (Anonim, (Anonim, 1997). EM terdiri atas kultur kultur campuran mikroorganisme bermanfaat dan hidup secara alami serta dapat diterapkan sebagai inokulum inokulum untuk meningkatkan meningkatkan keragaman mikroorgan mikroorganisme isme tanah dan tanaman tanaman (Higa dan Parr, 1997). 1997). Meningkatnya mikroorganisme mikroorganisme tanah bermanfaat bermanfaat bagi pertumbuhan pertumbuhan dan hasil tanaman. Mikroorganis Mikroorganisme me tanah meningkatkan meningkatkan transformasi transformasi kimia selama proses dekomposisi, merombak polisakarida menjadi karbon dan air serta merangsang pelapukan sisa-sisa tanaman menjadi artikel yang lebih kecil (Solihah, 1995). Aplikasi EM-4 EM-4 ada ada pena penana nama man n toma tomatt memp memper erli lihat hatka kan n bebe beberap rapaa peng pengha haru ruh h anta antara ra lain lain per perub ubah ahan an fisi fisik, k, biol biolog ogis is dan dan kimi kimiaa tana tanah, h, mene meneka kan n perk perkem emba bang ngan an popu popula lasi si Trichoderma sp serta Penicillium sp, sebagai penekan perkembangan Fusarium sp., memp memperd erdal alam am lapi lapisa san n olah olah tana tanah, h, meni mening ngka katk tkan an agre agrega gasi si tana tanah h serta serta mema memacu cu pertu pertumbu mbuhan han dan produk produksi si tomat tomat (Higa (Higa dan Widida Wididanan nan,, 1991b 1991b dalam Wididana, 1993). Makalah ini menginformasi hasil percobaan untuk mengetahui konsentrasi EM-4 terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tomat.
1.2 Ident Identifi ifikas kasii Masalah Masalah
Identifikasi masalah yang dapat dikemukakan dari uraian pada latar belakang adalah : Apakah terjadi interaksi antara konsentrasi dan interval waktu pemberian EM4 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat.
2
1.3 Tuju Tujuan an dan dan Kegunaa Kegunaan n Penelit Penelitian ian
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari mempelajari interaksi interaksi antara konsentrasi konsentrasi dan waktu pemberi pemberian an EM-4 terhadap terhadap pertumbuh pertumbuhan an dan hasil hasil tanaman tanaman tomat. tomat. Penelitian Penelitian ini ini diha dihara rapk pkan an berg bergun unaa dala dalam m
memb memberi erika kan n sumb sumban anga gan n yang yang posi positi tiff terh terhad adap ap
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang agronomi. Selain itu agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dijadikan landasan dan bahan bahan pertimbangan bagi petani atau instansi pemerintah yang terkait dalam usaha meningkatkan meningkatkan hasil hasil tanaman tomat. 1.4 Kerangka Pemikiran
Tanah merupakan sistem yang hidup karena dapat mengolah pupuk anorganik maupu maupun n organi organik k yang yang diberik diberikan an menjad menjadii unsur unsur hara hara dalam dalam bentuk bentuk yang yang tersed tersedia ia maupun tidak tersedia bagi tanaman (Adiningsih, 1992). Salah satu pemegang kunci proses proses tersebut tersebut adalah keberadaan keberadaan mikroba mikroba tanah yang mampu mentransformas mentransformasii hara sedemikian rupa sehingga unsur hara tetap berada pada sistem tanah-tanaman dan dalam keadaan berimbang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Menurut Verma dan Battacharya (1992), di dalam usaha mengoptimalkan hasil tanaman, proses hayati di dala dalam m tanah tanah meru merupa paka kan n komp kompon onen en pent pentin ing g yang yang haru haruss dipe diperti rtimb mban angk gkan an bagi bagi terciptanya terciptanya kelancaran kelancaran suplai suplai hara. Kemampuan mikroba sebagai sebagai pentransfo pentransformasi rmasi unsur hara, penghasil zat perangsang tumbuh dan pengendali penyakit tanaman dapat dipakai untuk meningkatkan suplai hara. EM-4 EM-4
meru merupa paka kan n
kult kultur ur camp campur uran an
menguntung menguntungkan kan bagi pertumbuhan pertumbuhan tanaman. tanaman.
3
dari dari
mikr mikroo oorg rgan anis isme me yang yang
EM4 diaplikasik diaplikasikan an sebagai inokulan inokulan
pada bahan organik untuk meningkatkan keragaman dan populasi mikroorganisme di dalam tanah maupun tanaman, yang selanjutnya dapat meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, kualitas dan kuantitas produksi tanaman. EM-4 mengandung bakteri 90% genus Lactobacillus dan genus Azotobacter serta dalam jumlah jumlah sedikit sedikit bakteri bakteri fotosintetik, Streptomycetes sp ., ragi dan Actinomycetes . Cara kerja EM-4 di dalam tan tanah
adal adalah ah
deng engan
meny enyeim eimban bangkan gkan
popu popula lasi si
mikro ikroor orga gan nisme isme
yang yang
menguntungkan dan menekan populasi mikroorganisme yang merugikan. Pemberian EM-4 dengan dosis 8 L/ha per musim tanam, bila diaplikasikan dengan cara cara disemp disemprot rotkan kan
pada pada
permuk permukaan aan tanama tanaman n atau atau
disiram disiram
pada pada permu permukaa kaan n tanah tanah
(Wididana, 1995). Pengaruh pemberian EM-4 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat akan berbeda-beda pada taraf konsentrasi dan interval waktu pemberian yang berbeda beda. Konsentrasi Konsentrasi menunju menunjukan kan tingkat kepekatan kepekatan bahan bahan aktif yang berbeda dalam dalam cairan semprot, pemberian EM-4 pada konsentrasi yang tepat disertai dengan interval waktu waktu pemb pember eria ian n yang yang tepa tepatt pula pula,, maka maka pert pertum umbu buha han n dan dan hasi hasill tana tanama man n akan akan meningkat.
1.5 Hipote Hipotesis sis
Dari kerangka kerangka pemikiran pemikiran dapat diajukan diajukan hipotesis hipotesis yaitu : Terjadi Terjadi interaksi interaksi antara konsentrasi dan interval waktu pemberian EM-4 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tinjauan Umum Tanaman Tomat
Klasifikasi Klasifikasi tanaman tomat menurut Linaeus Linaeus dikutip Bernardinu Bernardinuss dan Wahyu Wiryanta (2002) sebagai berikut : Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae Classis
: Dicotyledonae
Ordo
: Solanales
Familia
: Solanaceae
Genus
: Lycopersicon
Spesies
: Lycopersicon esculentum Mill.
Tanaman tomat memiliki akar tunggang yang bisa tumbuh menembus tanah, akar cabang, serta akar serabut (yang tumbuh kesamping yang bisa menyebar kesegala arah). Kemampuannya menembus lapisan tanahnya terbatas, yakni pada kedalaman 30 cm sampai 70 cm. sesuai dengan sifat perakarannya, tomat bisa tumbuh dengan baik di tanah yang gembur dan mengikat air (Redaksi AgroMedia, 2007). Batang tanaman tomat berbentuk bulat, bercabang mulai dari ketiak daun yang berada berada dekat dengan tanah. tanah. Tinggi Tinggi tanaman tomat mencapai mencapai dua sampai tiga meter. Sewaktu masih muda batangnya berbentuk bulat dan teksturnya lunak, tetapi setelah tua batang batangnya nya beruba berubah h menjad menjadii bersud bersudut ut dan bertek bertekstu sturr keras keras berkay berkayu. u. Ciri Ciri khas khas
5
bat batan ang g toma tomatt
adal adalah ah tumb tumbuh uhny nyaa
bulu bulu-b -bul ulu u halu haluss di selu seluru ruh h perm permuk ukaa aann nnya ya
(Bernardinus dan Wahyu Wiryanta, 2002). Daun Daun tomat tomat berben berbentuk tuk oval dengan dengan panjang panjang 20 sampai sampai 30 cm. Tepi daun daun berge bergerig rigii dan memben membentuk tuk celah-ce celah-celah lah yang yang menyir menyirip. ip. Di antara antara daun-d daun-daun aun yang yang bersirip besar terdapat sirip kecil dan ada pula yang bersirip besar lagi (bipinnatus ). Umumnya, daun tomat tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang, memiliki warna hijau, dan berbulu (Redaksi AgroMedia, 2007) Bunga tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan dengan jumlah lima sampai sepuluh bunga per dompolan atau tergantung dari varietasnya. Kedudukan rangkaian bunga beragam, ada yang terletak di antara buku, pada ruas, ujung batang, atau ujung cabang. Kelopak bunga berjumlah enam, berujung berujung runcing, runcing, dan berwarna hijau. Mahkota bunga berjumlah enam, bagian tangkalnya membentuk tabung tabung pendek pendek berwar berwarna na kuning kuning.. Bunga Bunga tomat tomat adalah adalah bunga bunga sempur sempurna, na, memili memiliki ki ben benan ang g sari, sari, baka bakall buah buah,, kepa kepala la putik putik,, dan dan tangk tangkai ai puti putik. k. Bena Benang ng sari sari terl terlet etak ak mengelilingi putik, bertangkai pendek dan berwarna kuning cerah. Bunga tomat dapat melaku melakukan kan penyer penyerbuk bukan an sendir sendirii karena karena tipe tipe bungan bunganya ya beruma berumah h satu. satu. Meskip Meskipun un demikian tidak menutup terjadi penyerbukan silang dengan bantuan serangga seperti lebah (Etti Purwati dan Khairunisa, 2007). Buah tomat berbentuk bulat, bulat lonjong, bulat pipih atau oval. Buah yang masi masih h muda muda berw berwar arna na hija hijau u muda muda (berb (berbul ulu u dan dan beras berasaa geti getir) r) samp sampai ai hija hijau u tua. tua. Sementara itu, buah yang sudah tua berwarna cerah atau gelap, merah kekuning-
6
kuni kuning ngan an,, atau atau mera merah h kehi kehita tama man. n. Diam Diamet eter er buah buah toma tomatt anta antara ra 2 samp sampai ai 15 cm, cm, tergantung varietasnya (Sastrahidayat, 1992). Biji tomat berbentuk pipih, berbulu, dan diselimuti daging buah. Warna biji a da yang putih, putih kekuningan, kekuningan, ada juga yang kecoklatan. kecoklatan. Panjangnya Panjangnya 3 sampai 5 mm dan lebar 2 sampai 4 mm. Jumlah biji setiap buahnya bervariasi tergantung pada varietas dan lingkungan. Biji inilah yang umumnya digunakan untuk perbanyakan tanaman (Etti Purwati dan Khairunisa, 2007). Tanama Tanaman n tomat tomat dapat dapat tumbuh tumbuh di berbag berbagai ai keting ketinggia gian n tempat tempat,, baik baik dataran dataran tinggi maupun dataran rendah (tergantung varietasnya) dengan waktu tanam yang baik sebelum musim hujan berakhir (awal musim kemarau) namun sebagian besar sentra penanaman tomat berada di daerah dengan kisaran ketinggian 1.000-1.250 m dpl. Tanaman tomat yang sesuai untuk ditanam di dataran tinggi misalnya varietas Berlian, varietas Mutiara, varietas Kada. Sedangkan varietas yang sesuai di dataran rendah misalnya varietas Intan, varietas Ratna, varietas Berlian, varietas LV, varietas CLN. Selain itu, ada varietas varietas tomat yang cocok di tanam di dataran rendah maupun dataran tinggi tinggi misaln misalnya ya varieta varietass GH 2, variet varietas as GH 4, variet varietas as Berlia Berlian, n, variet varietas as Mutiar Mutiara, a, varietas Marta (Bernardinus dan Wahyu Wiryanta, 2002). Pada dasarnya bertanam tomat bisa dilakukan di segala jenis tanah. tanaman semusim ini biasa tumbuh di tanah Andosol, Regosol, Latosol, Ultisol, dan Grumosol. Jika tanah kurang subur atau sifatnya kurang cocok untuk pertumbuhan tanaman tomat bisa dimanipulasi lewat pemupukan, baik pupuk organik maupun pupuk anorganik. Kondisi tanah yang paling cocok untuk bertanam tomat adalah lempung berpasir yang
7
gembur dan banyak mengandung unsur unsur hara. Jika tanah terlalu liat, strukturnya perlu diperbaiki lewat pemberian pupuk kandang atau pupuk kompos dengan takaran 20 sampai 30 ton ha -1. Curah hujan optimal optimal untuk tanaman tomat adalah 100-200 mm per bulan. bulan. Suhu udara udara rata-rata harian yang optimal optimal untuk perkecambahan perkecambahan benih tomat adalah 25o sampai 30oC, sedangkan untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 24 o sampai 28o C. Kelembaban relatif yang diperlukan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 80 %. Sewaktu musim hujan, hujan, kelembaban akan meningkat meningkat dan resiko terserang bakteri dan cendawan cenderung tinggi (Bernardinus dan Wahyu Wiryanta, 2002). Tanaman tomat dapat ditanam di segala jenis tanah, mulai tanah pasir sampai tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik serta unsur hara dan mudah merembeskan air, akan tetapi tanaman tomat lebih menghendaki tanah yang gembur, gembur, kaya kaya humus dan subur. subur. Akar tanaman tanaman tomat rentan terhadap terhadap kekura kekuranga ngan n oksige oksigen, n, oleh oleh karena karena itu draina drainase se harus harus baik baik dan tidak tidak mengge menggenan nang. g. Kemasaman tanah (pH) berkisar 5,5 sampai 7,0 sangat cocok untuk budidaya tomat (Sastrahidayat, 1992).
2.2 Peranan Effective Effective Mikroorganisme Mikroorganisme (EM-4) bagi bagi Tanaman
Konsep dan teknologi EM-4 dalam bidang pertanian telah dilakukan secara mendalam oleh Teruo Higa di di Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang. Jepang. Dalam skala skala luas EM-4 telah diterapkan oleh oleh petani petani organik di Jepang, Jepang, diteliti kefektifannya di 15 negara negara termas termasuk uk Indone Indonesia sia
(Widid (Wididana ana dan
pertumbuhan tanaman dengan cara :
8
Higa, Higa, 1996 1996). ).
EM-4 EM-4 dapa dapatt memac memacu u
1. Melarutkan Melarutkan kandungan kandungan unsur unsur hara dari batuan induk induk yang kelarutanny kelarutannyaa rendah, rendah, misalnya batuan fosfat. 2. Mereak Mereaksik sikan an
logamlogam-log logam am berat berat
dari dari
senyaw senyawa-s a-seny enyawa awa untuk untuk mengh menghamb ambat at
penyerapan logam berat tersebut oleh pertukaran tanaman. 3. Menyediakan Menyediakan molekul-mol molekul-molekul ekul organik organik sederhana sederhana agar dapat diserap diserap langsung langsung oleh tanaman, misalnya asam amino. 4. Menjag Menjagaa tanama tanaman n dari dari seran serangan gan hama hama dan dan 5. Memacu pertumbuh pertumbuhan an tanaman tanaman dengan dengan cara mengeluarka mengeluarkan n zat pengatur pengatur tumbuh. tumbuh. 6. Memper Memperbai baiki ki sifat sifat kimia, kimia, biolo biologi gi dan fisik fisik tanah tanah.. 7. Memperbaiki Memperbaiki dekompsis dekompsisii bahan bahan organik organik,, residu residu tanaman tanaman serta serta memperb memperbaiki aiki daur daur ulang unsur hara. Jika seluruh pengaruh yang menguntungkan tersebut bekerja secara sinergis, maka tanaman tanaman dapat menghasilk menghasilkan an secara secara optimal, optimal, walaupun walaupun tanpa menggunaka menggunakan n pupuk kimia dan pestisida (Wididana, 1995). Di samping diterapkan diterapkan pada tanah dan tanaman EM-4 juga dapat diterapkan dalam pengolahan limbah, memperbaiki tanah dasar tambak dan untuk untuk mempercepat mempercepat pertumbuh pertumbuhan an ikan.
Wididana Wididana dan Higa
(1996) cara kerja EM-4 adalah sebagai berikut : 1) Meneka Menekan n pertum pertumbuh buhan an gulma gulma 2) Mempercepat Mempercepat dekomposis dekomposisii limbah limbah dan sampah sampah organik. organik. 3) Meningkatk Meningkatkan an ketersediaa ketersediaan n nutrisi nutrisi dan senyawa senyawa organi organik k pada tanaman. tanaman. 4) Meningkatk Meningkatkan an aktivita aktivitass mikroorg mikroorganism anismee yang menguntun menguntungan gan yaitu yaitu mikori mikoriza za dan senyawa organik pada tanaman.
9
5) Memf Memfik iksa sasi si nitr nitrog ogen en 6) Mengur Mengurang angii kebutu kebutuhan han pupu pupuk k kimia. kimia. Dengan Dengan
cara
tersebu tersebut, t,
EM-4 EM-4
dapat dapat
mengat mengatasi asi pertum pertumbuh buhan an
mikroorganisme patogen patogen yang selalu menjadi masalah pada budidaya budidaya tanaman sejenis secara terus terus menerus menerus.. Selain itu EM-4 EM-4 ini merubah merubah lingkun lingkungan gan jika jika diaplikasik diaplikasikan an dala dalam m dosi dosiss yang yang ting tinggi gi seca secara ra kont kontin inyu yu seba sebab b EM-4 EM-4
buka bukan n meru merupa paka kan n
mikroorgan mikroorganisme isme asing dan secara alami sudah terdapat terdapat di dalam tanah. tanah. Populasi Populasi EM-4 di alam akan diseimbang diseimbangkan kan sesuai sesuai dengan dengan lingkungan lingkungan bahan organik, organik, air, suhu, O 2 dan lain-lain yang tersedia di dalam tanah (Wididana dan Higa, 1996). Hasil penelitian penelitian menunju menunjukkan kkan bahwa bahwa EM-4 EM-4 dapat dapat memfermentas memfermentasikan ikan bahan bahan organik organik yang terdapat terdapat di dalam tanah dengan dengan melepaskan melepaskan hasil hasil fermentasi fermentasi berupa alkohol, gula, vitamin, asam amino dan senyawa organik lainnya. Fermentasi bahan organik organik tidak melepaskan melepaskan panas dan gas yang berbau busuk, busuk, sehingga sehingga serangga serangga tidak tertarik untuk bertelur atau melepaskan telurnya di dalam ting tingka katt sera serang ngan an hama hama menj menjad adii
menu menuru run, n,
tanah, sehingga
begi begitu tu pula pula pada pada EM-4 EM-4 dapa dapatt
menekan/menurunkan populasi nematoda parasi tanaman di dalam tanah (Wididana, 1995). Menurut Wididana dan Higa (1996) jenis mikroorganisme yang terkandung dalam EM-4 sebagian besar terkandung genus Lactobacillus (bakteri asam laktat) serta dalam jumlah jumlah sedikit sedikit bakteri bakteri fotosinteti fotosintetik, k,
streptomyc streptomycaes aes dan
ragi.
EM-4
meningkatkan dekomposisi limbah dan sampah organik, meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman serta menekan aktivitas serangan hama dan patogen.
10
Penelitian
tentang EM-4 telah
dilakukan
pada beberapa jenis tanaman
dan kondisi agroekologis yang berbeda-beda. Hasilnya menunjukkan bahwa EM-4 memberikan respon yang yang positif terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman serta dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
11
III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Waktu Percobaan Percobaan
Penelitian ini merupakan percobaan lapangan yang dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Fakultas Pertanian Pertanian Universitas Universitas Bengkulu. Bengkulu. Waktu percobaan percobaan dilaksanak dilaksanakan an mulai bulan Juli 2001 sampai dengan bulan Oktober 2001. 3.2 Bahan dan dan Alat Percobaan
Baha Bahan n yang yang digun digunak akan an
beni benih h tomat tomat,,
EM-4 EM-4,, pupuk pupuk Urea Urea,, SP-36, SP-36, KCl, KCl,
fungisida Dithane M-45 80 WP dan air.. Alat-alat yang digunakan adalah ayakan, kotak persemaian, polybag, dan ajir. 3.3 Rancangan Percobaan 3.3.1 Rancangan Lingkungan
Rancangan Rancangan
yang digunakan digunakan pada percobaan percobaan ini
adalah Rancangan Rancangan
Acak
Lengkap yang terdiri dari dua faktor dan 10 ulangan. 3.3.2 Rancangan Perlakuan
Faktor pertama adalah konsentrasi EM-4 (A) yang terdiri atas 3 taraf, yaitu : A2 = 2 ml L-1 air A5 = 5 ml L-1 air A8 = 8 ml L-1 air Faktor Faktor kedua kedua adalah adalah interv interval al waktu waktu pember pemberian ian EM-4 EM-4 (B) yang yang terdiri terdiri atas 2 taraf, taraf, yaitu: B1 = Setiap minggu minggu sejak tanam sampai waktu waktu panen panen pertama B2 = Setiap dua minggu sejak tanam sampai waktu panen pertama
12
3.3.3 Rancangan Respon
Pengamatan Pengamatan
dilakukan dilakukan terhadap terhadap variable variable tinggi tanaman, tanaman, diameter diameter batang,
umur saat berbunga, jumlah tandan bunga tanaman -1, jumlah buah tanaman -1, diameter buah, panjang buah dan total berat buah. 3.3.4 Rancangan Analisis
Analisis Analisis hasil pengamatan diuji menggunaka menggunakan n metode metode statistik statistik berdasarkan berdasarkan model linier RAK pola faktorial sebagai berikut : Xijk = µ + α i + β j + (α β )i j + eijk Keterangan: Xijk
μ
αi β j (α β )i j eijk
: Nil Nilai ai peng engamat amatan an pada ada satu satuan an perco ercoba baan an ke-k e-k yang yang memperoleh memperoleh kombinasi kombinasi perlakuan ij (taraf ke-I dari faktor A : dan taraf ke-j dari faktor B) : Rata-rata umum : Pengaruh aditif taraf ke-i dari faktor A : Pengaruh aditif taraf ke-j dari faktor B : Interaksi taraf ke-i faktor A dan taraf ke-j faktor B : Pengaruh galat dari satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij
Berdasarkan Berdasarkan model linier linier yang dipergunakan, dipergunakan, maka disusun disusun daftar analisis analisis ragam seperti pada Tabel 1 Tabel 1. Daftar Sidik ragam RAL Pola Faktorial Sumber ragam Perlakuan
DB ab-1
JK JKP
KT JKP/DBg
A
a- 1
JK (A)
JKA/DBg
KTg/KTg
3.29
B
b-1
JK (B)
JKp/DBp
KTp/KTg
3.29
AxB
(a-1)(b-1)
JK(AB)
JKgp/DBgp
KTgp/KTg
Galat Total
ab(r-1) rab-1
JKG JKT
KTg -
-
2.59 -
Sumber : Vincent Gasperz (1991) 3.4 Pelaksanaan Percobaan
13
Fhit KTp/KTg
F0,05 2.40
Persiapan media tanam dilakukan dengan mengambil tanah pada kedalaman 20 cm kemudian diberishkan dari sisa tanaman dan diayak dengan ayakan yang berukuran 0,4 x 0,4 cm. Campuran Campuran tanah dan pupuk kandang kandang yang digunkan digunkan sebagai sebagai media tanam disterilisasi dengan menggunakan soil sterilizer untuk mencegah layu fusarium. Pembenihan dilakukan dalam kotak persemaian yang terbuat dari kayu yang berukuran berukuran 40 cm x 30 cm x 20 cm (p x l x t). Setelah benih benih mempunyai mempunyai 4 sampai sampai 6 daun, kemudian kemudian dipindahkan dipindahkan ke polybag polybag yang berisi berisi campuran campuran 5 kg tanah dan 0,5 kg pupuk pupuk kandang kandang..
Pupuk Pupuk Urea, SP-36 dan KCl masing-m masing-masi asing ng diberik diberikan an tiga tiga kali kali
sebanyak 3 g/polibag pada saat tanaman berumur 7, 28 dan 49 hari setelah tanam (hst). Larutan EM-4 disiramkan ke media tanam setiap minggu dan setiap dua minggu sesuai dengan dengan perlakuan. perlakuan. Pemberian Pemberian EM-4 dimulai dimulai sejak tanaman dipindahkan dipindahkan dari kotak persemaian ke polybag sampai waktu panen pertama (7 hst sampai dengan 56 hst). Pemberian Pemberian ajir dilakukan dilakukan sebagai penegak penegak tanaman. tanaman.
Penyiraman Penyiraman dilakukan dilakukan
setiap setiap hari hari untuk untuk menjag menjagaa kelemb kelembaba aban n tanah tanah dan keters ketersedi ediaan aan air bagi bagi tanama tanaman. n. Pengendalian gulma dilakukan secara manual dengan mencabut gulma yang tumbuh. Pengendalian penyakit dilakukan secara kimia dengan menggunakan Dithane M-45 sesuai sesuai dosis anjuran. anjuran. Setelah Setelah 60% kulit buah berwarna merah, merah, buah dipanen dengan dengan selang waktu waktu 2 atau 3 hari sampai buah tidak tidak layak panen. Setelah Setelah panen berakhir, berakhir, tanaman dibongkar untuk keperluan pengamatan.
IV. HASIL DAN DAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN
14
Hasi Hasill anal analis isis is stat statis isti tik k deng dengan an uji uji F menu menunj njuk ukka kan n bahw bahwaa EM-4 EM-4 tida tidak k seluruhnya seluruhnya mempengaru mempengaruhi hi pertumbuhan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. tomat.
Nilai F-hitung F-hitung
semua variable yang diamati dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rangkuman Nilai F-hitung Semua Semua Variabel yang Diamati Kontrol vs Perlakuan 0.8 ns
Konsentrasi EM-4 0,802 ns
Diameter batang Umur saat berbu rbunga Jumlah tandan bunga
0.003 ns 3,64 ns 0,729 ns
0,00lns 0,056 ns 0,976 ns
0,00005 ns 0,59 ns 1,285 ns
0,0032ns 2,51 ns 1,035 ns
Panjang buah Diameter buah Jumlah buah tanaman -1
155,25* 1,99 ns 1,02 ns
1,95 ns 2,87ns 0,98 ns
0,03 ns 0,70 ns 1,28 ns
3,07 ns 1,38ns 2,5 ns
Berat buah 1,77 ns Keterangan: ns = berbeda tidak nyata pada taraf 5% 5% * = berbeda nyata pada taraf 5%
0,009 ns
5,73 *
1,50 ns
Variabel perlakuan Tinggi tanaman
Interval Pemberian 0,42 ns
Interaksi 5,52 *
Dari Tabel 1 terlihat bahwa pemberian EM-4 cenderung tidak memberikan pertumbuh pertumbuhan an dan hasil yang lebih baik dibandingkan dibandingkan tanaman kontrol (tanpa EM-4). Pember Pemberian ian EM-4 EM-4 hanya hanya mempen mempengar garuhi uhi panjan panjang g buah. buah. Tabel Tabel 1 juga juga menunj menunjukk ukkan an pem pembe beria rian n EM-4 EM-4 tida tidak k berp berpen enga garu ruh h terh terhad adap ap pertu pertumb mbuh uhan an dan dan hasi hasill tanam tanaman an.. Sedangkan interval waktu pemberian EM-4 hanya berpengaruh terhadap berat buah. Hal ini ini terja terjadi di karen karenaa kont kontro roll memp memper erol oleh eh unsu unsurr hara hara dan dan baha bahan n orga organi nik k yang yang diberikan (pupuk kandang sapi). Pengaruh baik bahan organik terhadap sifat tanah dan per pertu tumb mbuh uhan an
tana tanama man n
anta antara ra
lain lain
seba sebaga gaii
pemb pemben entu tuk k
buti butira ran n
yang yang
dapa dapatt
menggemburkan tanah, sumber fosfat, sulfur dan nitrogen serta meningkatkan daya sangga air dan jumlah air yang tersedia untuk keperluan tanaman (Wididana, 1993). 15
Perbedaan Perbedaan konsentras konsentrasii EM-4 tidak berpengaru berpengaruh h terhadap terhadap pertumbuh pertumbuhan an dan hasil seluruh tanaman yang diberi EM-4. Hal ini diduga karena pupuk kandang sapi yang digunakan merupakan bahan organik yang sudah mengalami pelapukan, sehingga sulit sulit dicern dicernaa oleh oleh mikroo mikroorga rganis nisme. me. Mikroo Mikroorga rganis nisme me cender cenderung ung menyuk menyukai ai bahan bahan organi organik k yang yang mudah mudah dicern dicernaa (belum (belum mengal mengalami ami pelapu pelapukan kan). ). Higa Higa (1992) (1992) dalam dalam Wididana (1993) menyatakan bahwa populasi mikroorganisme akan menjadi lebih cepat pertumbuh pertumbuhannya annya dalam bahan organik yang belum mengalami mengalami dekompos dekomposisi isi sempurna Hasil analisis uji F terhadap perbedaan pengaruh EM-4 antar perlakuan dengan kontrol kontrol pada pengamatan pengamatan panjang buah menunjuk menunjukkan kan pengaruh pengaruh yang nyata. Nilai Fhitung selengkapnya disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Perbedaan Pengaruh EM-4 antar Perlakuan dengan dengan Kontrol terhadap terhadap Panjang Buah Tomat Sumber Keragaman F hitung KontroI vs A 2B1 1,02* Kontrol vs A 2B2 Kontrol vs A 5B1 Kontrol vs A 5B2
0,18 * 0,29 * 1,12 *
Kontrol vs A8B1 Kontrol vs A8B2 Keterangan: A2B1 : EM4 2 ml liter air -1 diberikan setiap minggu A2B2 : EM4 2 ml liter air -1 diberikan setiap dua minggu A5B1 : EM4 5 ml liter air -1 diberikan setiap minggu A5B2 : EM4 5 ml liter air -1 diberikan setiap dua minggu A8B1 : EM4 8 ml liter air -1 diberikan setiap minggu A8B2 : EM4 8 ml liter air -1 diberikan setiap dua minggu
1,08 * 0,58 *
Dari Tabel Tabel 2 terliha terlihatt bahwa bahwa perban perbandin dingan gan antara antara tanama tanaman n kontro kontroll dengan dengan semua tanaman yang diberi EM-4 pada panjang buah menunjukkan perbedaan yang
16
nyat nyata. a. Tana Tanama man n yang yang dibe diberi ri EM-4 EM-4 menu menunj njuk ukka kan n buah buah yang yang lebi lebih h panj panjan ang g diband dibanding ingkan kan tanama tanaman n kontro kontroll (tanpa (tanpa EM-4). EM-4). Hal ini juga juga terliha terlihatt dari dari variab variabelelvariab variabel el lainny lainnyaa sepert sepertii diamet diameter er batang batang cender cenderung ung yang yang lebih lebih lebar, lebar, umur umur saat saat berbunga lebih pendek, dan buah cenderung lebih berat. Hasil ini didukung oleh hasil penel peneliti itian an Wismar Wismarawa awati ti (2001) (2001) yang yang menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa pember pemberian ian EM-4 EM-4 dapat dapat meningkatkan berat buah/tanaman tomat. Hal ini diduga akibat dari bertambahnya populasi mikroorganisme di dalam tanah, sehingga meningkatkan aktivitas fermentasi bahan bahan organi organik k tanah tanah yang yang mengha menghasil silkan kan nitrog nitrogen, en, asam asam amino amino dan karboh karbohidr idrat. at. Meningkatny Meningkatnyaa nitrogen nitrogen yang tersedia bagi tanaman akan membantu pembentuk pembentukan an klor klorof ofil il yang yang berp berpera eran n dalam dalam pros proses es foto fotosi sint ntes esis is tana tanama man. n. Peni Pening ngka kata tan n hasi hasill fotosintesis juga meningkatkan jumlah fotosintat serta translokasi fotosintat dari daun ke organ bagian bawah tanaman. Pengaruh Pengaruh interaksi konsentrasi konsentrasi EM-4 dengan interval waktu pemberian pemberian antara beberapa perlakuan yang diberi EM-4 terhadap tinggi tanaman disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Interaksi antara Konsentrasi dan Interval Waktu Pemberian EM-4 terhadap Tinggi Tanaman. Perlakuan
Tinggi tanaman (cm)
A2B1 A2B2 A5B1
1 MST 12,30 9,55 12,00
2 MST 20,65 18,05 20,40
2 MST 20,65 20,65 18,05 18,05 20,40 20,40
3 MST 34,69 26,85 32,10
4 MST 53,60 53,60 46,10 46,10 51,80 51,80
4 MST 53,60 46,10 51,80
5 MST 67,25 60,20 65,80
A5B2 A8B1 A8B2
12,74 11,80 11,98
19,50 19,46 19,80
19,50 19,50 19,46 19,46 19,80 19,80
31,95 32,65 31,60
47,40 47,40 49,35 49,35 51,60 51,60
47,40 49,35 51,60
66,10 62,85 66,80
17
Pada Pada Tabel Tabel 3 terliha terlihatt perlak perlakuan uan A 2B2 menunjukka menunjukkan n respon respon tinggi tinggi tanaman tanaman terendah terendah pada akhir pengamatan pengamatan sebesar 60,2 cm. Hal ini diduga diduga karena total volume larut larutan an EM-4 EM-4 yang yang dibe diberi rika kan n pada pada perl perlak akua uan n A2B2 paling paling sedikit sedikit dibandingk dibandingkan an perlak perlakuan uan lainny lainnya. a. Semaki Semakin n banyak banyak EM-4 EM-4 diberi diberikan kan akan akan menamb menambah ah popula populasi si mikroorganisme di dalam tanah, sehinga akan semakin mudah melakukan penyebaran ke dalam tanah untuk mempercepat proses dekomposisi bahan organik (Sriwidodo, 2001 2001). ). Pemy Pemyat ataa aan n ini ini didu diduku kung ng oleh oleh Anon Anonim im (199 (1997) 7) yang yang meny menyat atak akan an EM-4 EM-4 merupakan merupakan kultur campuran campuran berbagai berbagai mikroorgan mikroorganisme isme yang bermanfaat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai inokulum untuk meningkatkan keragaman mikroorganisme tanah. Nilai rata-rata variabel pengamatan pada beberapa konsentrasi EM-4 disajikan pada Tabel 4. Tabel Tabel 4.
Nilai Nilai Rata-ra Rata-rata ta Variab Variabel el Pengam Pengamata atan n pada pada Bebera Beberapa pa Konsen Konsentra trasi si EM-4 Konsentrasi EMVariabel Pengamatan -1 2 ml L 5 ml L-1 8 ml L-1 Tinggi tanaman 5 MST (cm) Diameter batang (cm) Umur saat berbunga (hst)
63,72 0,34 34,05
65,95 0,29 34,25
64,83 0,33 34,25
Jumlah tandan bunga tanaman -1 Panjang buah (cm) Diameter buah (cm) Jumlah buah tanaman -1
4,70 2,08 2,58 7,35
4,20 2,36 2,92 5,95
4,40 2,23 2,61 6,50
Berat buah tanaman-1 (g)
58,78
59,99
60,50
Pada Tabel 4 dapat diketahui bahwa konsentrasi 5 ml liter air memberikan pengaruh yang cenderung lebih baik pada tinggi tanaman, panjang buah, dan diameter buah dibandingkan dengan konsentrasi 2 ml liter air -1 dan 8 ml liter air -1 (Tabel 4). Dari
18
hasil uji statistik (Tabel 1) konsentrasi EM-4 tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah tandan bunga dan jumlah buah tanaman. Tetapi dari Tabel 4, konsentrasi 5 ml .liter air 1
cenderung memberikan hasil yang lebih rendah daripada konsentrasi 2 ml liter air dan
8 ml liter air -1 pada jumlah tandan bunga dan jumlah buah tanaman .Konsentrasi EM-4 2 ml liter air -1 memberikan berat buah tanaman terkecil, padahal jumlah tandan bunga dan jumlah buah tanaman -1 lebih besar dibandingkan perlakuan 5 ml liter air dan 8 ml liter air -1. Hal ini terjadi karena buah yang dihasilkan dengan perlakuan 2 ml liter air -1 tergolong kecil, terlihat dan panjang buah dan diameter buahnya juga cenderung lebih kecil. Konsentrasi 8 ml liter air -1 cenderung memberikan berat buah tanaman -1 lebih baik dibandingkan konsentrasi 2 ml liter dan 5 ml liter air -1 (Tabel 4), walaupun secara statistik konsentrasi EM-4 tidak memberi pengaruh nyata terhadap berat buah tanaman (Tabel 1). Nilai Nilai rata-ra rata-rata ta variab variabel el pengam pengamatan atan pada pada interv interval al waktu waktu pember pemberian ian EM-4 EM-4 disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Nilai Rata-rata variabel Pengamatan pada interval waktu pemberian yang berbeda. Interval Waktu
Variabel Pengamatan
B1 65,30 0,32 33,96
B2 64,36 0,32 34,40
Jumlah tandan bunga tanaman -1 Panjang buah (cm) Diameter buah (cm)
4,60 2,21 2,65
4,26 2,24 2,76
Jumlah buah tanaman -1 Berat buah tanaman-1 (g)
6,13 47,36
7,06 72,15
Tinggi tanaman 5 MST (cm) Diameter batang (cm) Umur saat berbunga (hst)
19
Pada Pada Tabe Tabell 5 dapa dapatt dike diketa tahu huii bahw bahwaa tana tanama man n yang yang dibe diberi ri EM-4 EM-4 seti setiap ap 2 minggu (B2) menghasilkan buah yang lebih berat (216,5 g tanaman -1) dibandingkan yang diberi EM-4 setiap minggu (B 1) (142,1 g tanaman tanaman -1). Hal ini disebabkan karena jumla jumlah h buah buah tanama tanaman n-1, panj panjan ang g buah buah dan dan diam diamet eter er buah buah yang yang juga juga cend cender erun ung g memberikan hasil yang lebih baik pada pemberian EM-4 setiap 2 minggu (Tabel 5). Kondisi ini terjadi diduga karena pada perlakuan B 1 unsur hara hasil dekomposisi lebih banyak banyak digunakan digunakan untuk untuk perkembanga perkembangan n organ vegetatif. vegetatif. Sebaliknya Sebaliknya pada tanaman tanaman yang diberi EM-4 setiap 2 minggu (B 2) unsur hara lebih banyak digunakan untuk perke perkemba mbanga ngan n organ organ genera generatif. tif. Melalu Melaluii proses proses dekomp dekomposi osisi si bahan bahan organi organik k akan akan dibebaskan sejumlah unsur hara seperti N, P dan S (Isro, 1994). Unsun-unsur ini digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhan organ vegetatif (Nyakpa et. al, 1988). Hal ini juga terlihat pada jumlah daun tanaman -1 dan berat kering tanaman -1 yang diberi EM-4 setiap minggu (B 1) menunjukkan nilai lebih tinggi dibandingkan dengan yang dibe diberi ri EM-4 EM-4 seti setiap ap 2 ming minggu gu (B2). Hasil Hasil peneli penelitia tian n Anoni Anonim m (1994) (1994) pada pada tomat tomat menyatakan bahwa pemberian EM-4 setiap 2 minggu dengan konsentrasi 1 ml liter air 1
dan 5 ml liter air -1 memberikan produktivitas buah segar yang lebih baik dari pada
pemberian EM-4 setiap minggu.
20
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari uraian hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian EM-4 tidak mempengaruhi mempengaruhi pertumbuhan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. tomat. Dibanding Dibandingkan kan dengan dengan tanaman yang tidak diberi EM-4, hasil yang diperoleh tidak begitu berbeda satu sama lainnya. Perbedaan konsentrasi EM-4 juga tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tomat. Tanaman tomat yang diberi EM-4 setiap 2 minggu menghasilkan buah yang lebih berat.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan konsentrasi dan interval waktu pemberian EM-4 dilapangan, agar informasi dapat diketahui diketahui lebih lengkap pada tanaman tomat.
21
DAFTAR PUSTAKA
Anonim Anonim.. 1994. 1994. Hasil-h Hasil-hasi asill penguj pengujian ian Effect Effective ive Microo Microorga rganis nismsms-4 4 (EM-4) (EM-4) pada pada tanaman bawang putih, bawang merah, tomat dan semangka Tahun 1993/1994. Direktorat Bina Produksi Hortikultura dan Indonesia Kyusei Nature Farming Societies (IKNFS), Jakarta. Anonim. 1997. Pedoman penggunaan EM-4 bagi negara-negara Asia Pacific Nature Agriculture Network (ADNAN). Seminar Nasional Pertanian Organik. Yayasan Bumi Lestari, Jakarta. Anonim. 1999. Produksi sayuran dan buah-buahan di Propinsi Bengkulu. Badan Pusat Statistik Propinsi Bengkulu, Bengkulu. Anonim Anonim.. 2000. 2000. Pengka Pengkajia jian n efesien efesiensi si pemupu pemupukan kan melalui melalui pupuk pupuk alterna alternatif. tif. Pusat Pusat Penelitian Sosial Ekonomi, Bogor. Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Penerbit UIP, Jakarta. Higa, T. dan J.F. Parr. 1997. Effective Microorganism (EM-4) untuk Pertanian dan Lingkungan yang Berkelanjutan. Indonesian Kyusei Nature Farming Societes, Jakarta. Isro, I. 1994. 1994. Peranan Peranan mikroorgan mikroorganisme isme tanah dalam meningkatkan meningkatkan ketersediaan ketersediaan hara. Indonesian Kyusei Nature Farming Societes, Jakarta. Marlina, M. 2000. Analisa pertumbuhan selada ( Lactuca sativa L) secara hidroponik pada pada berbag berbagai ai kompos komposisi isi media media pasir pasir dan serbuk serbuk gergaj gergaji. i. Skrips Skripsi. i. Fakult Fakultas as Pertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu (tidak dipublikasikan). Mc Collum, J.P, J.M. Swiader, G.W, Ware. 1990. Producing Vegetable Crops 4 th edition. Interstate Publisher University of illinois, USA.
22
Nyakpa, Y., A.M.Lubis Mamat, A.P.,Ghaffar, A.,Ali, M.,Go, B.H. dan Nurhajati,H. 1988. Keseburan Tanah. Penerbit Universitas Lampung, Lampung. Sholihah, A. 1995. Manipulasi laju mineralisasi N dengan masukan bahan organik berbeda berbeda kualitas. kualitas. Makalah Seminar Problematik Problematikaa Program Program Studi Studi Pengelolaan Pengelolaan Tanah dan Air Universitas Brawijaya, Malang. Somamihardja,T.W. 1995. Progress report on the application of EM technology in Indone Indonesia sia.. illin. illin.139 139-143 -143.. Proceed Proceeding ingss of the fourth fourth confren confrence ce on Effect Effective ive Microo Microorga rganis nism m (EM-4) (EM-4) Held at Kyusei Kyusei Nature Nature Farmin Farming g Centre. Centre. Sarabu Sarabuni, ni, Thailand. Sriwidodo, J. 2001. Pengaruh jenis pupuk kandang dan konsentrasi EM-4 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah (Capsicum annum) Varietas Hot Beauty. Hlm 48-54. Hasil-hasil Penelitian Teknologi Effective Microorganism (EM-4) di Indonesia Jilid 1. Institut Pengembangan Sumberdaya Alam, Jakarta. Suzanna, E. 1993. Pengaruh cara pembibitan dan umur bibit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. tomat. Skripsi. Skripsi. Fakultas Pertanian. Pertanian. Universitas Universitas Bengkulu, Bengkulu, Bengkulu. (tidak dipublikasikan). Widida Wididana, na, G.N. G.N. 1993. 1993. Perana Peranan n effectiv effectivee Microor Microorgan ganism ism-4 -4 dalam dalam Mening Meningkat katkan kan Kesuburan dan Produktivitas Tanah. Indonesian Kyusei Nature Farming. Wismarawati.T. 2001. Pengaruh pemberian EM4 dan macam pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat ( Lycopersicon esculentum Mill). Hasilhasil Penelitian Teknologi Effective Microorganisms (EM) di Indonesia Jilid 1. Institut Pengembangan Sumberdaya Alam, Jakarta.
23