BAB I
Hubungan Borland Delphi DAN BAHASA PASCAL
A. PENDAHULUAN Borland Delphi merupakan salah satu bahasa pemrograman yang bekerja dibawah lingkup sistem operasi Windows. Dengan menggunakan Delphi ini kita bisa membangun berbagai aplikasi Windows dengan beberapa keunggulan pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak ( seperti multimedia, calculator, Winamp, PowerDVD, permainan, database, software interface, dan lain-lain), kecepatan kompailer, pola disain yang menarik, dan diperkuat dengan bahasa pemrograman yang terstruktur dalam struktur bahasa pemrograman Object Pascal. Ide munculnya Delphi sebenarnya berasal dari bahasa pemrograman Pascal. Bahasa Pascal sendiri telah diciptakan pada tahun 1971 oleh ilmuwan dari Swiss, yaitu Niklaus Wirth. Nama Pascal diambil dari ahli matematika dan filsfat dari Perancis, yaitu Blaise Pascal (1623-1662). Sejak saat itu, muncul beberapa versi Pascal diantaranya Turbo Pascal yang dirilis oleh Borland International Incorporation tahun 1983. Turbo Pascal ini memiliki sedikit perbedaan dengan Pascal standar, antara lain dalam hal pengolahan srting, penambahan beberapa prosedur dan fungsi dan sebagainya. Turbo Pascal yang muncul pertama kali hanya dapat dijalankan pada sistem operasi DOS. Namun dalam hal perkembangan selanjutnya, Borland International juga merilis Turbo Pascal yang berjalan di Windows 3.x, yaitu Turbo Pascal for Windows. Pada tahun 1992, Borland International menggabungkan Turbo Pascal for DOS dan
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
1
Turbo Pascal for Windows menjadi satu paket bahasa pemrograman yang dikenal dengan nama Borland Pascal versi 7. Karena pemrograman Windows dengan Borland Pascal masih dirasa cukup sulit, sejak tahun 1993 Borland International mengembangkan bahasa Pascal yang bersifat visual. Hasil dari pengembangan ini adalah dirilisnya Delphi 1 pada tahun 1995. Perkembangan Dephi tidak berhenti sampai disitu. Satu tahun berikutnya, pada tahun 1996, Borland International merilis Delphi 2 yang sudah bersifat 32 bit. Dengan kata lain Delphi 2 hanya bisa dijalankan pada Windows 95 dan Windows NT. Pada tahun 1997, 1998, 1999, dan 2000 Borland International yang berganti nama menjadi Inprise Coorporation berturut-turut kembali merilis penyempurnaan Delphi, yaitu Delphi 3, 4, 5 dan 6. Sampai tahun 2005 sudah dirilis sampai Delphi 7. Delphi dengan versi terbaru merupakan pengembangan keunggulan dan fasilitas baru dari versi dibawahnya.
B. PEMROGRAMAN BERBASIS OBJEK PASCAL Beberapa tahun terakhir ini, salah satu topik pada dunia pemograman yang hangat dibicarakan adalah pemograman berorientasi objek atau sering disingkat OOP (Object Orientasi Programming). Sesuai namanya, pada pemograman berorientasi objek, segala sesuatu yang Anda manipulasi dalam program adalah Objek. Konsep pemograman berorientasi objek sebenarnya meniru kehidupan nyata. Perhatikan Bahwa segala sesuatu disekitar kita adalah objek. Lebih jauh lagi, setiap objek selalu mempunyai dua elemen, yaitu:
data dan metode. Data dapat diartikan sebagai sesuatu yang menentukan
karakteristik sebuah objek. Metode dapat diartikan sebagai aksi terhadap data. Untuk jelasnya akan diuraikan: deklarasi pascal dan delphi, penggunaan pascal pada delphi.
1.
Deklarasi Pascal dan Delphi Seperti halnya dalam bahasa pascal dikenal deklarasi konstanta, variable, tipe
data, pernyataan percabangan, pernyataan pengulangan dan pointer. Deklarasi ini juga sama dengan Delphi.
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
2
a.
Deklarasi konstanta Deklarasi Konstanta merupakan suatu nilai yang bersifat tetap. Jenis data untuk
suatu nilai konstanta dapat berupa data angka (numerik), text (string), true, false, dan nil. 1)
True Constant True constant adalah identifier yang dideklarasikan dengan nilai yang tidak
berubah. Misalnya: Const MaxValue = 273. Untuk mendeklarasikan sebuah kontanta bernama MaxValue yang menghasilkan nilai 237. Tata tulis pendeklarasian true constant adalah : Const identifier = EkspersiTetap. Dimana identifier adalah identifier yang valid dan EkspresiTetap adalah ekpresi yang dapat dievaluasi oleh compiler tanpa mengeksekusi program. Jika EkspresiTetap menghasilkan nilai ordinal, anda dapat menentukan tipe konstanta yang dideklarasikan dengan cara seperti contoh berikut: Const MyNumber = Int64 (17). Untuk mendeklarasikan konstanta dengan nama MyNumber bertipe Int64 yang menghasilkan bilangan integer bilangan integer 17. 2)
Type Constant Type contstant dapat menangani nilai yang berupa array, record, procedural dan
tipe pointer. Deklarasi type constant seperti berikut: Const identifier: tipe = value Dimana identifier adalah sembarang identifier yang valid, tipe berupa sembarang tipe selain tipe file dan variant, sedangkan value adalah ekspresi dengan tipe dari tipe. Contoh : Const Max : Integer = 100; b.
Variabel Secara umum variabel berfungsi untuk menyimpan data. Aturan yang harus
diikuti dalam menulis nama variabel: 1.
Panjang nama variabel maximum terdiri dari 63 karakter.
2.
Penulisan nama variabel hanya terdiri dari huruf, angka, garis bawah.
3.
Penulisan nama variabel tidak boleh diawali angka.
4.
Nama variabel tidak boleh berupa kata yang merupakan kat kunci milik Delphi, seperti case, if, while, end dan lain – lain.
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
3
5.
Nama variabel tidak boleh mengandung karakter yang dipakai untuk operator, seperti untuk operator, seperti (,), +, -, *, /, <. > .: .; dan lain – lain.
6.
Tata tulis dasar deklarasi variable adalah : Var DaftarIdentifier : tipe;
7.
Daftar Identifier adalah daftar yang dipisahkan dengan tanda koma ( jika lebih dari satu identifier), sedangkan tipe adalah sembarang tipe yang diizinkan.
c.Tipe data 1)
Tipe Integer Tipe Integer digunakan untuk bilangan bulat atau bilangan yang tidak memiliki
angka desimal. Tipe data integer yang tergantung pada rentang nilai dan ukuran penggunaan memori. Contoh mendeklarasikan variabel I bertipe Integer: Var I: Integer; Rentang nilai kelompok tipe integer seperti tabel 1 ini: Tabel 1.1
Rentang Nilai Kelompok Tipe Integer Tipe Byte Word Shortlnt Smalllnt Integer Cardinal Longlnt
2)
Rentang Nilai 0 – 255 0 – 65535 -128 – 127 -32768 – 32767 -2147483648 – 2147483648 0 – 2147486347 -2147483648
Byte 1 2 1 2 4 4 4
Tipe Real Tipe data real digunakan untuk bilangan yang miliki desimal. Tipe data real
memiliki beberapa tipe tergantung pada rentang nlai dan ukuran pengguna memori. Contoh mendeklarasikan variabel I bertipe Real: Var X, Y: Real; Rentang nilai kelompok tipe Real seperti tabel ini: Tabel 1.2
Tipe
Rentang Nilai Kelompok Tipe Real Rentang Nilai
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
Byte
4
± 2.9 X 10 -39 s/d ± 1.7 x 10 38 ± 1.5 X 10 -45 s/d ±3.4 x 10 38 ± 5.0 X 10 -324 s/d ±1.7 x 10 308 ± 3.6 X 10 -4951 s/d ± 1.1 x 10 4932 -2.63 + 1 s/d 263 -1 -922337203685477.5808 s/d
Single Double Extended Comp Currency Real48
6 4 8 10 8 8
922337203685477.5808 3)
Tipe Boolean Tipe data boolean digunakan untuk data logika yang hanya berisi true (benar) dan
flase (salah). Tabel 1.3
4)
Rentang Nilai Kelompok Tipe Byte Tipe Byte Boolean 1 ByteBool 1 WordBool 2 LongBool 4
Tipe Character Tipe data charakter digunakan untuk menyatakan karakter satu huruf dalam
bentuk tiga tipe, yaitu: Tabel 1.4
Rentang Nilai Kelompok Tipe Character Tipe
Char AnsiChar WideChar 5)
Byte 1 1 2
Jumlah Maximum 1 Karakter ANSI 1 Karakter ANSI 1 Karakter Unicode
Tipe String Tipe data string digunakan untuk menyatakan sederetan karakter, misalnya nama,
alamat, kota dan lain – lain. Tabel 1.5
Rentang Nilai Kelompok Tipe String Tipe Byte Jumlah Maximum ShortString 2 – 256 GB 256 Karakter AnisString 4 – 2 GB 231 String 255 – 3 GB 231 WideString 4 –2 GB 230
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
5
6)
Tipe Array Array adalah variabel tunggal yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data
yang sejenis, Tipe datanya bisa berbentuk integer, real, string dan bolean: Contoh cara penulisannya: Var Hari : array[1..7] of String; Begin Hari[1] :=’Senin’; ……… ………. Hari[7] :=’Minggu’; End
7)
Tipe Record Tipe data record digunakan untuk menyimpan sekumpulan data yang mungkin
mempunyai tipe yang berbeda tetapi saling berhubungan. Contoh cara penulisannya: Type Rbarang = record Kode : String[4]; Nama : String[20]; Harga : Integer; Var Barang.kode
8)
:= ‘TV01’;
Barang.kode
:=’Televisi 20’;
Barang.kode
:=’1400000’;
Tipe Terbilang dan Subrange Tipe data ini digunakan untuk menyatakan data berurutan yang bertipe sama. Contoh penggunaan tipe data terbilang: Type
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
6
Hari = (senen, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, minggu); Var NamaHari : Hari;
Contoh tipe data subrange: Type Hari1 = ‘selasa’..’jumat’; Huruf = ‘A’..’B’; Var Nil_Hari1 : Hari1; Nil_Huruf: Huruf;
d.
Prosedur Increment dan Decrement Prosedur Increment dan Decrement menghasilkan program yang sudah
dioptimalkan untuk proses penambahan dan pengurangan variabel integer. Anda dapat memanggil Inc () atau Dec () dengan satu atau dua parameter. Misalnya, perintahperintah berikut akan menambah dan menggurangi variabel dengan nilai 1. Inc(Variabel); Dec(Variabel);
e.Tipe Variant Tipe varian adalah data yang tipenya tidak dapat ditentukan pada saat kompilasi, karena tipe varian dapat berubah–rubah pada saat aplikasi dijalankan. Contoh: Var V : Variant; Begin V := ‘Belajar delphi’; {Varian berisi data string} V := 7;
{Varian berisi data integer}
V := False;
{Varian berisi data integer}
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
7
f. Tipe Himpunan Tipe himpunan atau set digunakan untuk menyimpan kumpulan nilai atau dapat dikatakan sebagai anggota himpunan yang bertipe sama. Contoh : Type HimpAngka = set of integer
g.
Pernyataan Percabangan Terdapat dua macam pernyataan percabangan bersyarat yang dapat digunakan.,
yaitu If dan Case. 1)
Percabangan Bersyarat If – Then – Else Pernyataan ini digunakan untuk menjalankan suatu pernyataan atau satu blok
pernyataan, tergantung pada nilai yang diuji. Contoh: if (Pilih <’> ‘a’) tlien Begin Sum := 0; For i := 1 to 5 do
Sum := sum + 2 * i
Else For i:= 1 to 5 do sum:= Sum – 2*I; End;
Model lainnya: If J <> 0 then Begin Result := I/J Count := COUNT+1; End Else if Count = Last then Done:= True Else
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
8
Exit;
2)
Pernyataan Bersyarat Case of Pernyataan ini digunakan untuk menyederhanakan penggunaan If – Then – Else
Yang terlalu panjang, tetapi biasanya dipakai untuk percabangan dengan lebih dari dua pilihan. Contoh: case pilih of ‘a’ : BEGIN Sum := 0; for I := 1 to 5 do
Sum := sum + 2 * i – 1;
END; ‘b' : BEGIN Sum := 0; for i := 1 to 5 do Sum := sum + 2 * i; END; END;
Model lainnya: Case I of 1..5
: Caption:=’Low’;
6..9
: Caption:=’High’;
0,10..99
: Caption:=’Out of range’;
else Caption;=’’; End;
h.
Pernyataan pengulangan Kadang – kadang kita akan menjalankan sekumpulan pernyataan berulang – ulang
sampai pada suatu kondisi tertentu. 1)
Pengulangan While…Do
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
9
Pernyatan ini bertugas menggulang satu pernyataan atau selama (While) suatu kondisi (syarat) bernilai True. Penulisannya adalah sebagai berikut: While
do ; Pada metoda pengulangan ini aksi hanya akan diproses bila kondisi pengulangan terpenuhi, . Penulisannya adalah sebagai berikut: While (x < 10) do BEGIN x := x + 1; sum:= sum + x; END;
Model lain: Repeat K := I mod J; I : = J; J:= K; Until J = 0; Repeat Write(Enter a value (0..9):’); Readln(I); Until (I>= 0 ) and (I<=9);
2)
Pengulangan Repeat….Until Pernyataan ini biasanya digunakan jika jumlah pengulangan belum dapat
ditentukan pada saat program ditulis. Pernyataan Repeat…Until, kondisi dicek pada akhir blok pernyataan yang harus diulang. Repeat BEGIN n := n + 1; sum := sum + n;
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
10
END; until n = 10;
3)
Pengulangan For…Do Pengulangan For…Do terdiri dari for ..to..do dan for.. downto…do merupakan
perintah pengulangan yang paling sederhana diantara perintah pengulangan lain yang disediakan Delphi. Penegulangan For…Do digunakan untuk melaksanakan pengulangan satu pernyataan atau satu blok program beberapa kali yang ditentukan oleh nilai awal dan nilai akhir. Contoh : for add := 1 to 10 do Sum := sum + add; for add := 10 downto 1 do sum := sum + add;
Model lain: Fo I := 2 to 63 do If Data[I] > Max then Max: = Data[I]; For I:= ListBox1:=Items.Count – 1 downto 0 do ListBox1:=Items[I]:=UpperCase(ListBox1:=Items[I]); Fo I := 1 to 10 do Fo J := 1 to 10 do Begin X := 0; For K:= 1 to 10 do X:=X+Mat1[I,K]*Mat2[k.j]; Mat[I,J]:=X; END; ForC:=Red to Blue do Chek(C)
i. Pointer
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
11
Pointer adalah variabel yang menujuk lokasi memori tertentu. Pendeklarasian pointer dilakukan dengan cara yang hampir sama dengan pendeklarasian variabel biasa, bedanya anda harus menambah tanda ^ di depan tipe pointer.
2.
Penggunaan Pascal pada Delphi Secara kasar kita bisa menyebut Delphi sebagai kakaknya pascal, sehingga
macam-macam syntax yang digunakan oleh pascal dapat berguna, dan bisa digunakan lewat Delphi . Untuk mengakses pascal kita harus mengubah compiler yang digunakan Delphi , cara mengubahnya: Project -> options -> linker -> check Generate console Application Project -> view source -> Lakukan langkah berikut : program Project1; // uses // Forms, / /Unit1 in 'Unit1.pas' {Form1}; {$R *.RES} begin writeln('Delphi itu Lanjutan dari Pascal'); readln; ……. //Application.Initialize; //Application.CreateForm(TForm1, Form1); // Application.Run; End.
Atau kita dapat langsung pilih File -> New -> Console Application. Lalu tuliskan kode anda (program pascal pada tempat yang telah disediakan). Perhatikan contoh berikut : program Project2; {$APPTYPE CONSOLE}
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
12
uses SysUtils; begin writeln('Delphi itu Lanjutan dari Pascal '); readln; …. end.
Kita bisa langsung menuliskan program pascal kita setelah begin, Untuk mengecak syntax yang digunakan : project -> Syntax check (atau alt,p-s).Setelah syntaxnya benar klik run (F9). Anda akan menemukan program pascal berjalan di dalam jendela dos. Berbeda dengan pascal, pada Delphi kita akan mengenal OOP (Object oriented programming), jadi bila pada pascal kita akan melihat tampilan yang menjemukan, pada Delphi kita bisa mengatur tampilan kita semenarik mungkin pada form yang kita gunakan. Caranya cukup mudah, kita hanya menaruh komponen-komponen yang kita inginkan pada form tersebut, dan memfungsikan masing-masing komponen sesuai dengan yang kita inginkan. Dan setiap perubahan pada form akan berakibat perubahan pada unit yang kita miliki. Untuk pindah dari form ke unit, anda bisa tekan F12. Berikut ini adalah bentuk unit yang diberikan Delphi saat pertama kita membuka sebuah form. unit Unit1; interface uses Windows,
Messages,
SysUtils,
Classes,
Graphics,
Controls,
Forms, Dialogs; type TForm1 = class(TForm) private { Private declarations } public { Public declarations } end;
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
13
var Form1: TForm1; implementation {$R *.DFM} end.
Dapat disimpulkan, Delphi merupakan salah satu bahasa pemrograman yang bekerja dibawah lingkup sistem operasi Windows. Dengan menggunakan Delphi ini kita bisa membangun berbagai aplikasi Windows dengan beberapa keunggulan pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak ( seperti multimedia, calculator, Winamp, PowerDVD,, permainan, database, software interface, dan lain-lain), kecepatan kompailer, pola disain yang menarik, dan diperkuat dengan bahasa pemrograman yang terstruktur dalam struktur bahasa pemrograman Object Pascal. Delphi tidak bisa dipisahkan dari bahasa turbo pascal karena Delphi merupakan generasi penerus dari turbo pascal. Program aplikasi atau disebut program saja merupakan sederetan kode yang dugunakan untuk mengatur computer agar melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan yang membuatnya. Aplikasi dapat dibedakan menjadi aplikasi Windows dan aplikasi konsol (non-Windows). Aplikasi Windows adalah aplikasi yang berjalan dibawah lingkup operasi Windows dan aplikasi konsol bekerja dibawah lingkup DOS
C. SOAL-SOAL 1.
Berikut ini adalah empat buah program dasar untuk melakukan iterasi. Maksud dari ke empat program adalah sama, yaitu menghitung jumlah bilangan 1 sampai dengan 10. perhatikan baik-baik strukturnya.
PROGRAM For_to_do;
PROGRAM For_downto_do;
VAR
VAR
add, sum : integer;
add, sum : integer;
BEGIN
BEGIN
sum := 0;
sum := 0;
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
14
for add := 1 to 10 do
for add := 10 downto 1 do
Sum := sum + add;
sum := sum + add;
writeln ('Jumlah 1 s/d 10:’, sum:5);
writeln ('Jumlah 1 s/d 10:’ sum:5);
END.
END.
PROGRAM While_do;
PROGRAM Repeat_utitil;
VAR
VAR
BEGIN
sum, n : integer;
Sum, x := 0;
BEGIN
while (x < 10) do
Sum:=0; n := 0;
BEGIN
repeat
x := x + 1;
n := n + 1;
sum:= sum + x;
sum := sum + n;
END;
until n = 10;
writeln ('Jumlah 1 s/d 10:’, sum:5); END.
writeln ('Jumlah 1 s/d 10: sum:5); END.
Pilih salah satu dari program diatas untuk menghitung: a.4 +16 + 36 +64 + 100 b.
ex dengan ketentuan bahwa harga x dan banyaknya suku-suku dalam deret merupakan data masukan.
Simpan program saudara masing-masing dalam file dengan nama tugas1A dan tugas1B. 2.
Buatlah
program untuk setiap permasalahan di bawah ini, kemudian simpan
dengan nama file TUGAS2A, TUGAS2B dan TUGAS2C. a.
Bila dua buah gaya F1, dan F2 saling tegak lurus, maka dapat dihitung resultan gaya (FR) dengan rumus: 2
FR F1 F2
2
Diketahui gaya F1, = 30 N dan gaya F2 = 15 N, susunlah flowchart dan program untuk menghitung resultan gaya(FR) tersebut.
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
15
b.
Rancanglah sebuah program untuk menghitung tegangan maksimum (Vm) dari sebuah kumparan dalam medan magnet. 1)
A= p.1
2)
2f
3)
Vm = NBA
Jika harga B = 5. 102 Wb/m2, A = 3.10-3 m2, f = 50 Hz dan harga N diinput. c.
Transformator satu fase, jumlah lilitan kumparan primer Np = 400, jumlah lilitan kumparan sekunder Ns = 1000. Luas penampang inti = 60 cm 2. Jika kumparan primer dihubungkan sumber 520 V, 50 Hz, Hitunglah : 1)
Kerapatan fluks maksimum pada inti (Bm).
2)
Tegangan yang diinduksikan pada kumparan sekunder (Es)
Buatlah program untuk soal di atas dan gunakan Rumus berikut ini: a Np / Ns Vp / Vs Ep 4,44. f .Np.Bm. A volt
3.
Berikut ini adalah program
konversi suhu perhatikan baik-baik dan lengkapi
strukturnya, kemudian simpan dengan nama filetugas3 Program Konversl_Suhu; ............
{menggunakan Layar}
Var C,R,F : Real; Procedure Reaumur;
{Mengindentifikasi sub Program reamur}
Begin R:=4/5 * C; Writeln('Suhu Dalam Reaumur = ',R:6:2); End;
Procedure Fahrenheit; Begin F:=9/5 * C + 32;
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
16
Writeln('Suhu Dalam Fahrenheit = ',F:6:2); End; {Program Utama Untuk Memanggil Procedure} Begin Clrscr; Write('Masukan Suhu Yang Akan Di konversi (C) = ‘); ....................
{Membaca harga C}
Reaumur;
{Memanggil Procedure Reaumur}
Fahrenheit;
{memanggil Procedure Fahrenheit}
Readln
{Perbaiki kesalahan}
End.
4.
Buatlah sebuah program yang dapat digunakan untuk menampilkan 10 bilangan yang pertama dari sebuah deret ukur yang dirumuskan oleh: Ux=300-2X2 Program deret; Uss crt; Var ux, x, n : integer; Begin Clrscr; Writeln(‘Deret ukur Ux=300-2x^2’); Write(‘Deret sampai ke -n ’); readln(n); Ux:=0; For x:= 1 to n do Begin Ux:= Ux+(300-X*X); Write(ux, ‘ ‘); End; Writeln(‘Jumlah deret sampai 10 =’ , ux); End.
5.
Buatlah program yang dapat menampilkan huruf-huruf di bawah ini pada layar monitor L K J I H G F E D C B A atau huruf kebalikannya.
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
17
Program TampilanHuruf; Uss crt; Var i: integer; Ux :Char; Begin Clrscr; Writeln(‘Tampilan Huruf-huruf A sampai L); I:=0; Repeat Ux:= chr(65+i); Write(ux, ‘ ‘); I:=i+1; Until i>=11; Writeln(‘Jumlah deret sampai 10 =’ , ux); End.
6.
Buatlah sebuah program dengan tampilan seperti tabel dengan persamaan P = I2.R. Harga R berubah dari 1 sampai dengan 10 dan nilainya bertambah sebesar 0,2 untuk setiap kenaikan nilai. Gunakan perintah For-to-do atau Repeat-Until untuk menampilkannya. Program MencariDaya; Uss crt; Var I,R,P:real;
Begin Clrscr; Writeln(‘ Tabel P=i^2 R’); Write(‘ Arus yang mengalir I = ’); Readln(i); Writeln(‘ ---------------------------------------------------’); Witeln(‘ I
R
P(Daya)
’);
Writeln(‘ ---------------------------------------------------’); R:=1;
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
18
Repeat P:= I*i*R; Write(i, ‘
‘,R:8:2,’
‘,P:8:2);
R:=R+0.2; Until R>=10; End.
7.
Buatlah sebuah program beserta tampilan menu yang menarik, sehingga dapat digunakan untuk menghitung: a.Kuat Arus dengan Hukum Ohm b.
Besar Reaktansi pada kapasitor
c.Rangkaian seri dan paralel pada resistor Program TampilanMenarik; Uss crt; Var I,R,P:real;
Procedure omh; Var r,I,v : integer; Begin Writeln(‘Jika R = 5 omh I berubah-rubah maka ‘); Writeln(‘ R
I
V ‘);
R:= 5; For i:= 1 to 10 do Begin V:= I*R; Writeln( R,’
‘, I ,’
‘, V);
End; End;
Procedure kapasitor; Var q,v,xc : real;
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
19
C
: integer;
Begin Writeln(‘ Capasitansi berubah-rubah adri 1 sampai 10‘); Writeln(‘ Reaktansinya seperti pada tabel berikut:: ‘); Writeln(‘ C
V
Xc‘);
w:= 15; For c= 1 to 10 do Begin V:=2*c; Q:= c*v; Xc := (1/wc) Writeln( q,’
‘, c ,’
‘, V, ‘
‘,xc);
End; End;
Procedure Rangkaian; Var r1,r2,r3, seri,parallel : real; Begin Writeln(‘ Menentukan Tahanan pengganti untuk 3 buah R‘); Write(‘ Masukanlah nilai R1 = ‘); readln(R1); Write(‘ Masukanlah nilai R2 = ‘);readln(R2); Write(‘ Masukanlah nilai R3 = ‘);readln(R3); Writeln; Seri:= r1+r2+r3; parallel:= (r1*r2*r3)/((r1*r2)+r(1*r3)+(r2*r3)) Writeln(‘ Disusun seri Rs = ‘, seri); Writeln(‘ Disusun paralel Rp = ‘, paralel); End; Begin Clrscr; Writeln(‘ Pilihlah Yang ingin di tentukan’); Writeln(‘1. Kuat Arus dengan Hukum Ohm’); Writeln(‘2. Besar Reaktansi pada kapasitor’); Writeln(‘3. Rangkaian seri dan paralel pada resistor’);
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
20
Write(‘ Pilihan anda..? ’); Readln(pilih); Case pilih of 1: Ohm; 2: Kapasitor; 3: Rangkaian; End; End.
Bab 1 [ Hubungan Borland Delphi dengan Bahasa Pascal ]
21