PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN URIN TERHADAP GLUKOSA I.
TUJUAN
1. Untuk menentukan adanya glukosa dalam urine
II.
PRINSIP
Dalam suasana alkali kuat, ditambah dengan pemanasan, gula-gula (reduktor) akan mereduksi ion cupri dengan hasil terjadi t erjadi CuOH yang berwarna kuning atau CuO yang berwarna merah, tergantung dari jumlah reduktor yang yang terdapat dalam urin.
III.
TINJAUAN PUSTAKA
Urin normal merupakan larutan yang sangat kompleks. Uji ini bersifat prediktif, karena hanya menunjukan kadar kadar glukosa dalam urin. Pada pemeriksaan urine ditemukan adanya kadar glukosa, karena hal ini i ni berkaitan dengan glukosuria. glukosuria adalah ekskresiglukosa ke dalam urin urin.. Seharusnya air seni tidak mengandung glukosa, karena ginjal akan menyerap glukosa hasil filtrasi kembali ke dalam sirkulasi darah. darah. Hampir dapat dipastikan bahwa penyebab glikosuria adalah simtomahiperglisemia yang tidak mendapatkan perawatan dengan baik, walaupun gangguan instrinsik pada ginjal kadang-kadang juga dapat menginduksi glikosuria. Simtoma ini disebut glikosuria renal dan sangat jarang terjadi.
PROSES PEMBENTUKAN URIN
Definisi: Yaitu proses pengeluaranzat-zatsisahasilmetabolisme yang sudahtidakdigunakanlagiolehtubuh. Proses pembentukanurin Terdapat 3 proses penting yang berhubungandengan berhubungandengan proses pembentukan urine, yaitu : 1. Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman daribadanmalpighimenyaringdarahdalamglomerus yang mengandung air, garm, gula, urea danzatbermolekulbesar (protein danseldarah) sehinggadihasilkanfiltratglomerus (urine primer). Di dalamfiltratiniterlarutzat yang
masihbergunabagitubuhmaupunzat yang tidakbergunabagitubuh, misalglukosa, asm amino dangaram-garam. 2. Reabsorbsi (penyerapankembali) :dalamtubuluskontortusproksimalzatdalam urine primer yang masihbergunaakandireabsorbsi yang dihasilkanfiltrattubulus (urine sekunder) dengankadar urea yang tinggi yang dapatbersifatracunbagitubuh. 3. Ekskesi (pengeluaran) :dalamtubuluskontortus distal, pembuluhdarahmenambahkanzat lain yang tidakdigunakandanterjadireabsornsiaktif ion Na+ danCl- dansekresi H+ dan K+. Di tempatsudahterbentuk urine yang sesungguhnya yang tidakterdapatglukosadan protein lagi, selanjutnyaakandisalurkanketubuluskolektifuske pelvis renalis. Dari keduaginjal, urine dialirkanolehpembuluh ureter kekandung urine (vesikaurinaria) kemudianmelaluiuretra, urine dikeluarkandaritubuh. PENGELUARAN
URINE
Proses jalannyapengeluaran urine dalamtubuluskolektivus yang beradadalamrenditeruskanoleh ureter menujuvessicaurinariamenuju urethra dalamalatkelamin. 1. Pengeluaran urine diaturoleh hormone ADH (Anti Diuretika Hormone). Bila air minum yang masukbanyakmakapengeluaran hormone ADH akanberkurang, sehingga urine yang dikeluarkanjugabanyak. Hal initerjadikarenapenyerapan air terhadap hormone ADH sedikit. 2. Bila air minum yang masuksedikitmakapengeluaran hormone ADH akanterpacumenjadilebihbanyak, sehingga urine yang dikeluarkanakanmenjadisedikit. Hal initerjadikarenapenyerapan air terhadap hormone ADH banyak. DALAM
URINE MENGANDUNG ZAT-ZAT SEPERTI:
1. Air sebanyak 95 % 2. Urea, asamureatdan ammonia 3.Zatwarnaempedu (Bilirubin danBiliverdin) 4. Garam mineral, terutamaNaCl (NatriumChlorida) 5. Zat-zatbersifatracunsepertisisaobatdanhormon FUNGSI URINE
1.Untukmembuangzatsisasepertiracunatauobat-obatandaridalamtubuh. 2. sebagaipenunjukdehidrasi. Orang yang tidakmenderitadehidrasiakanmengeluarkanurinyang beningseperti air. Penderitadehidrasiakanmengeluarkanurinberwarnakuningpekatataucokelat
Glukosa
Terkadang orang menyebutnyagulaanggurataupundekstrosa.Banyakdijumpai di alam, terutamapadabuah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirupjagungdantetestebu.Di dalamtubuhglukosadidapatdarihasilakhirpencemaanamilum, sukrosa, maltosadanlaktosa. Glukosadarahmerupakanbahanbakarutama yang akandiubahmenjadienergiatautenagadanjugamerupakanhasil yang paling besar (Baron, 1990). Sebagaisumberenergi, glukosaditranspordarisirkulasidarahkedalamseluruhselseltubuhuntukdimetabolisme.Sebagianglukosa yang adadalamseldiubahmenjadienergimelalui proses glikolisisdansebagianlagimelalui proses glikogenesisdiubahmenjadiglikogen, dimanasetiapsaatdapatdiubahkembalimenjadiglukosabiladiperlukan. Kadar glukosadarahpuasa normal sewaktupuasaadalah 80-90 mg/dL.Konsentrasitersebutmeningkatmenjadi 120-140 mg/dLselama jam pertamaataulebihsetelahmakandan normal dalamwaktu 2 jam setelahabsorpsikarbohidrat yang terakhir. Jikakadar urine terlalubesardalamdarahmakaakandibuangmelalui urine, padahalkurangdari 0,1% dariglukosa normal disaringoleh glomerulus munculdalamurin (kurangdari 130 mg/24 jam). Glukosuria (kelebihanguladalamurin) terjadikarenanilaiambangginjalterlampauiataudayareabsorbsitubulus yang menurun.Glukosuriaumumnyaberarti diabetes mellitus.Namun, glukosuriadapatterjaditidaksejalandenganpeningkatankadarglukosadalamdarah, olehkarenaituglukosuriatidakselaludapatdipakaiuntukmenunjang diagnosis diabetes mellitus. Untukpengukuranglukosa urine, reagen strip diberienzimglukosaoksidase (GOD), peroksidase (POD) danzatwarna. Pemeriksaan glukosa Dalam urin dapat dilakukan dengan memakai reagens pita. Selain itu penetapan glukosa dapat dilakukan dengan cara reduksi ion cupri menjadi cupro. Dengan cara reduksi mungkin didapati hasil positip palsu pada urin yang mengandung bahan reduktor selain glukosa seperti : galaktosa, fruktosa, laktosa, pentosa, formalin, glukuronat dan obat-obatan seperti streptomycin, salisilat, vitamin C. Cara enzimatik lebih sensitif dibandingkan dengan cara reduksi. Cara enzimatik dapat mendeteksi kadar glukosa urin sampai 100 mg/dl, sedangkan pada cara reduksi hanya sampai 250 mg/dl.
Reagent strip untuk glukosa dilekati dua enzim, yaitu glukosa oksidase (GOD) dan peroksidase (POD), serta zat warna (kromogen) seperti orto-toluidin yang akan berubah warna biru jika teroksidasi. Zat warna lain yang digunakan adalah iodide yang akan berubah warna coklat jika teroksidasi. Pemeriksaan glukosa dalam urin berdasarkan pada glukosa oksidase yang akan menguraikan glukosa menjadi asam glukonat dan hidrogen peroksida. Kemudian hidrogen peroksida ini dengan adanya peroksidase akan mengkatalisis reaksi antara kalium iodida dengan hidrogen proksidase menghasilkan H 2O dan On (O nascens). O nascens akan mengoksidasi zat warna kalium iodida dalam waktu 10 detik membentuk warna biru muda, hijau sampai coklat. Pada uji dengan strip hasil yang diperoleh berupa: negatif, trace(100 mg/dl), +1(250 mg/dl), +2(500 mg/dl), +3(1000 mg/dl), +4(<2000 mg/dl). Hasil negatif palsu pada pemeriksaan ini dapat disebabkan oleh bahan reduktor dalam urin seperti vitamin C (>40 mg/dl), asam homogentisat, aspirin serta bahan yang mengganggu reaksi enzimatik seperti levodova, gluthation dan obat-obatan seperti dyhyrone., berat jenis urin>1,020 dan terutama bila disertai dengan ph urin yang tinggi, adanya badan keton dapat mengurangi sensitivitas pemeriksaan, infeksi bakteri. Hasil uji positif palsu dapat disebabkan oleh bahan pengoksidasi (hidrogen peroksida, hipoklorit atau klorin) dalam wadah sampel urin atau urin yang sangat asam(pH di bawah 4). Adapun uji glukosa normal adalah negatif (<50 mg/dl).
IV.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
Tabung reaksi
hotplate
Penjepit kayu
Gelas ukur
Pipet tetes
Bahan :
Asam sitrat
CuS04 .5 H2O
Na2C03 anhidrat
V.
Aquadest
Urine
CARA KERJA
1. Masukkan 2,5 ml reagen Benedict kedalam tabung reaksi. 2. Tambahkan 4 tetes urin dan campurkan. 3. Letakkan dalam penangas air mendidih selama 2-3 menit. 4. Angkat dan langsung baca.
Pengenceran Diambil 1 ml dari hasil pengenceran adkan dengan aquadest sampai 5 ml. Kemudian pipet 4 tetes karutan tersebut ditambahkan 2,5 ml reagenbenedict
IV. HASIL
Pembanding Kelompok 1
= 0,1 %
Pengenceran
V1 . C1 = V2 . C2
V1 V1
.
0,5 % = 5 ml. 0,1% = 0,5 0,5 = 1 ml
Kelompok
Pemeriksaan urin terhadap glukosa Reagen Benedict
1
-
2
+
3
-
4
-
5
+
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan urin terhadap glukosa. Untuk uji glukosa pada urine ini, hasil yang kami dapatkan adalah positif (+) pada kelompok 2 dan 5. Karena tabung yang berisi sampel urine setelah dipanaskan, membentuk endapan kuning. Walaupun warna konsentrasi larutannya masih hijau pudar.
Di dalam darah kadang terdapat jumlah glukosa yang berlebihan karena kerja hormon insulin yang tidak sempurna yang disebut dengan diabetes melitus. Keadaan demikian maka
ginjal tidak bisa mempertahankan kadar glukosa tersebut. Ginjal meloloskan masuk kedalam tubulus ginjal sehingga urine yang dihasilkan akan mengandung gula.
Sampel urine orang normal berwarnaputih kekuningan. Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekulmolekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh (http://wikipediaindonesia.com). Dalam mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin. Selain urin juga terdapat mekanisme berkeringat dan juga rasa haus yang kesemuanya bekerja sama dalam mempertahankan homeostasis ini.
Hal tersebutlah yang menyebabkan glukosuria. Glukosuria atau glikosuria adalah ekskresi glukosa ke dalam urin. Seharusnya air seni t idak mengandung glukosa, karena ginjal akan menyerap glukosa hasil filtrasi kembali ke dalam sirkulasi darah. Hampir dapat dipastikan bahwa penyebab glikosuria adalah simtoma hiperglisemia yang tidak mendapatkan perawatan dengan baik, walaupun gangguan instrinsik pada ginjal kadang-kadang juga dapat menginduksi glikosuria. Simtoma ini disebut glikosuria renal dan sangat jarang terjadi. Glikosuria akan menyebabkan dehidrasi karena air akan terekskresi dalam jumlah banyak ke dalam air seni melalui proses yang disebut diuresis osmosis. Metode pemeriksaan glukosa urin yang berdasarkan reaksi reduksi banyak macamnya, tetapi metode benedict dengan menggunakan reagen kuprisulfat yang sampai saat ini masih banyak dipakai di laboratorium sederhana untuk memeriksa glukosa urin. Cu2O + zat (oks)CuSO4 + zat (red) Hasil pemeriksaan bersifat kualitatif sehingga hanya digunakan untuk pemeriksaan penyaring saja. Yang hanya bisa dinilai hanyalah dari segi warna dan adanya endapan glukosa atau tidak.. Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil laboratorium • Penggunaan obat-obatan tertentu • Stress (fisik, emosional), demam, infeksi, trauma, tirah baring, obesitas dapat meningkatkan kadar glukosa darah. • Aktifitas berlebihan dan muntah dapat menurunkan kadar glukosa darah. Obat hipoglikemik dapat menurunkan kadar glukosa darah.
• Usia. Orang lansia memiliki kadar glukosa darah yang lebih tinggi. Sekresi insulin menurun karena proses penuaan.
VIII. KESIMPILAN
Sampel urine orang normal berwarna putih kekuningan. Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Fungsi urin Untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh. dan sebagai penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan mengeluarkan urin
Dalam uji coba ada beberapa cara misalnya uji benedict untuk menguji adanya glukosa urin untuk mengetahui adanya protein.
Berdasarkan perubahan warna yang terjadi pada kotak uji( pads) reagent strip, yaitu terbentuk warna kuning pada kedua sampel urin pria dan wanita, maka dapat disimpulkan bahwa sampel urin kedua-duanya tidak mengandung glukosa dengan membandingkan warna pada pads dengan skala warna di atas.
Uji benedict Berdasarkan percobaan yang dilakukan diperoleh warna yang terjadi saat benedict ditetesi urin dan dipanaskan adalah berwarna biru kehijauan serta tidak didapatkan endapan atau sampel jernih, dan sebagian kelompok terdapat warna hijau dengan endapan kuning dengan glikosa 0,5-1,0 g/dl.
Daftar Pustaka
Ali, I. 2008. http://iqbalali.com/2008/02/10/urinalisis-analisis-kemih/ (online: 13 Desember 2009). Ganong, W. F, Fisiologi Kedokteran edisi 14, Penerbit buku kedokteran, EGC, alih bahasa oleh dr. Petrus Andrianto. Hidayat,
dkk.
Lehninger,
Albert
Pratiwi,D.A. Poedjiadi,
2006.
2004. A.
1994.
Mikrobiologi
L.
1990.
Modul
Industri.Yogyakarta:
Dasar-Dasar
dasar-dasar
Dasar-Dasar
Biokimia.
biokimia.
Biokimia.
Andi Jakarta:
Jakarta
Jakarta:
Yogyakarta.
:
Bina
Universitas
Erlangga. Aksara. Indonesia.
Sinosuke, N. 2009. http://bagiilmunohara,blogspot.com/2009/04/uji-urin.html. (online: 13 Desember 2009). Team Biokimia. 2009. Petunjuk Praktikum Biokimia. Jember: Jember University Press. http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/laporan-praktikum-urinalisa. (online: 13 Desember 2009).