PEDOMAN PELAYANAN RAWAT JALAN
Nomor Dokumen
: C/Umum/Ped/VI/16/001 C/Umum/Ped/VI /16/001
Terbit ke
: 01
Nomor Revisi
: 00
Tanggal Diberlakukan Diberlakukan
:
Juni 2016
PUSKESMAS KARANGDOWO KLATEN 2016
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga Pedoman Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Karangdowo, Klaten dapat tersusun. Harapan kami Pedoman Pelayanan Rawat Jalan ini dapat sebagai pedoman Puskesmas Karangdowo dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan berupa Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama. Kami menyadari bahwa dokumen Pedoman Pelayanan Rawat Jalan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang akan membantu perbaikan penyusunan Pedoman Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Karangdowo di masa datang. Demikian dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas bantuan berbagai pihak dalam penyusunan pedoman ini.
Karangdowo, 20 Juni 2016 Penyuisun
ii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ................................................... .....................................
i
KATAR PENGANTAR ...................................................................................
ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................
1
A. Latar Belakang .........................................................................
1
B. Tujuan .......................................................... ............................
1
C. Sasaran ......................................................... ............................
1
D. Ruang Lingkup .........................................................................
2
E. Batasan Operasional .................................................................
2
F. Landasan Hukum ................................................. ....................
3
STANDAR KETENAGAAN ........................................................
4
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia ..........................................
4
B. Distribusi Ketenagaan ..............................................................
4
C. Jadual Kegiatan ........................................................................
5
STANDAR FASILITAS ................................................................
6
A. Denah Ruang ............................................................................
6
B. Standar Fasilitas ................................................... ....................
6
TATA LAKSANA PELAYANAN ................................................
9
A. Lingkup Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan ...............................
9
B. Metode Pelayanan Rawat Jalan ................................................
9
C. Langkah Kegiatan ................................................ ....................
9
BAB V
LOGISTIK ......................................................... ............................
11
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN ......................................................
12
BAB VII KESELAMATAN KERJA .................................................. ..........
13
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU .................................................. ..........
14
BAB IX
15
BAB II
BAB III
BAB IV
PENUTUP .......................................................... ............................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional,
khususnya
subsistem
upaya
kesehatan.
Penyelenggaraan
Pusat
Kesehatan Masyarakat perlu ditata ulang untuk meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan dan kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat masyarakat serta mensukseskan program Jaminan Sosial Nasional (JKN). Data kunjungan pelayanan Puskesmas Karangdowo dari tahun ke tahun cenderung meningkat khususnya di Pelayanan Rawat Jalan. Dari hasil survei indeks kepuasan masyarakat yang tiap bulan dilakukan tergambar pula harapan dan kebutuhan dari para pelanggan khususnya pada pelayanan rawat jalan. Oleh sebab itu berdasar uraian di atas dan sesuai SK Kepala Puskesmas Nomor 440/76/III/16/14.29 tentang Penyelenggaraan Layanan Klinis dan SK Kepala Puskesmas Nomor 440/77/III/16/14.29 tentang Manajemen Penunjang Layanan Klinis Puskesmas Karangdowo disusunlah Pedoman Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Karangdowo.
B. Tujuan
Pelayanan rawat jalan yang diselenggarakan di Puskesmas untuk mewujudkan masyarakat yang: 1. Memberikan pelayanan kesehatan perorangan yang bermutu dan profesional. 2. Memberikan pelayanan kesehatan perorangan yang mampu berdaya saing dalam pelayanan Fasyankes I lain. 3. Memiliki derajat kesehatan perorangan yang optimal. 4. Pelayanan kesehatan perorangan yang diselenggarakan di Puskesmas Karangdowo bisa mendukung terwujudnya Kecamatan Karangdowo Sehat.
C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah para tenaga kesehatan fungsional yang menurut tugas pokok dan fungsinya ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan usaha kesehatan perorangan di Unit Rawat Jalan.
1
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi proses pendaftaran, perencanaan, keputusan dan asuhan pelanggan, edukasi dan rujukan pelanggan serta rehabilitasi. Juga mengatur manajemen laboratorium, kefarmasian, rekam medis, lingkungan, peralatan dan ketenagaan serta pemeriksaan penunjang lain. Masingmasing manajemen secara khusus akan dibuatkan pedoman dan/atau panduan. E. Batasan Operasional
1. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. 2. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. 3. Upaya kesehatan perorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan untuk
peningkatan,
pencegahan,
penyembuhan
penyakit,
pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan. 4. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdi diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. 5. Sistem rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horisontal. 6. Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan dan dituangkan dalam suatu sistem. 7. Pelanggan adalah masyarakat yang diberikan pelayanan kesehatan yang sudah diatur hak dan kewajibannya.
2
F. Landasan Hukum
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas. 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
Tahun 2014 tentang Keselamatan
Pasien. 3. Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan, Kemenkes 2011. 4. Pedoman penyusunan Dokumen Akreditasi Fasyankes Tingkat Pertama, dengan Bina Upaya Kesehatan Dasar 2015.
3
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia UKP di rawat jalan terdiri dari tenaga kesehatan dan non kesehatan. Jenis tenaga kesehatan paling sedikit terdiri atas: 1. Dokter 2. Dokter Gigi 3. Perawat 4. Bidan 5. Tenaga Laboratorium 6. Tenaga Kesehatan Lingkungan 7. Tenaga Gizi 8. Tenaga Kefarmasian 9. Tenaga Radiografer 10. Tenaga Fisioterapi Tenaga non kesehatan harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan (pendaftaran), administrasi keuangan (kasir), sistem informasi (SIMPUS) dan kegiatan operasional lain di Puskesmas. Tenaga Kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar proses,
standar
pelayanan,
standar
prosedur
operasional,
etika
profesi,
menghormati hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan dirinya dalam bekerja. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja harus memiliki Surat Ijin Praktek (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. B. Distribusi Ketenagaan
Jenis dan jumlah tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan dihitung berdasarkan analisis beban kerja dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja dan pembagian waktu kerja.
4
Adapun distribusi yang ada di Puskesmas Karangdowo: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Inakfikasi Dokter Dokter Gigi Perawat Bidan Tenaga Laboratorium Tenaga Kesehatan Lingkungan Tenaga Gizi Tenaga Kefarmasian Tenaga Radiografer Tenaga Fisioterapi
Jumlah 2 1 4 1 1 2 1 2 1
C. Jadual Kegiatan
Jadual pelaksanaan kegiatan pelayanan rawat jalan disepakati dan disusun bersama dalam pertemuan lokakarya tahunan tingkat Puskesmas, kecuali ada tenaga yang sedang cuti, purna tugas, tenaga baru, atau tenaga yang harus rangkap tugas maka jadual bisa mengalami perubahan sewaktu-waktu jika diperlukan. Jadual Pelayanan Rawat Jalan
Jadual Buka Pelayanan di Puskesmas Senin-Kamis
Pukul 07.30-13.00 WIB
Jum’at
Pukul 07.30-11.00 WIB
Sabtu
Pukul 07.30-12.00 WIB
Jadual Buka Pelayanan di Pustu Senin-Kamis
Pukul 08.00-13.00 WIB
Jum’at
Pukul 08.00-11.00 WIB
Sabtu
Pukul 08.00-12.00 WIB
5
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
Bangunan atau ruangan untuk pelayanan rawat jalan harus memenuhi persyaratan: 1. Persyaratan administratif, persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja, serta persyaratan teknis bangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 2. Bersifat permanen dan paling tidak memudahkan dalam integrasi pelayanan. 3. Menyediakan fungsi, keamanan, kenyamanan, perlindungan keselamatan dan kesehatan serta memudahkan dalam memberi pelayanan bagi semua pelanggan termasuk yang berkebutuhan khusus, anak-anak dan lanjut usia. Pelayanan rawat jalan harus memiliki prasarana yang berfungsi paling sedikit terdiri atas: 1. Sistem Penghawaan (Ventilasi) 2. Sistem Pencahayaan 3. Sistem Sanitasi 4. Sistem Kelistrikan 5. Sistem Komunikasi
6
6. Sistem Gas Medik 7. Sistem Proteksi Petir 8. Sistem Proteksi Kebakaran 9. Kendaraan Ambulans Peralatan kesehatan di pelayanan rawat jalan harus memenuhi persyaratan: 1. Standar mutu, keamanan, keselamatan. 2. Memiliki ijin edar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh instansi penguji dan pengkalibrasi yang berwenang. Adapun bangunan dan ruangan yang ada di Puskesmas Karangdowo: Gedung rawat jalan yang terdiri dari ruang pendaftaran, ruang tunggu pemeriksaan, ruang pemeriksaan KIA, poli umum dan poli gigi, ruang laborat, ruang farmasi, ruang fisioterapi, ruang klinik sanitasi, ruang klinik gizi, ruang foto rontgen. Adapun peralatan yang dipunyai pelayanan rawat jalan Puskesmas Karangdowo sebagai berikut: No I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jenis Peralatan Jumlah Peralatan Set Pemeriksaan Umum Anuskop 2 buah Baki logam tempat alat steril bertutup 2 buah Bingkai ujicoba untuk pemeriksaan refraksi 1 buah Buku Ishihara Tes 1 buah Corong telinga/Speculum telinga ukuran kecil, besar, 1 set sedang Emesis basin/Nierbeken besar 1 buah Garputala 512 Hz, 1024 Hz, 2084 Hz 1 set Handle kaca laring - buah Handle kaca nasopharing - buah Kaca laring ukuran 2, 4, 5, 6 - buah Kaca nasopharing ukuran 2, 4, 5, 6 - buah Kaca pembesar untuk diagnostik 1 buah Lampu kepala/ Head Lamp + Adaptor AC/DC 1 buah Lampu senter untuk periksa/ pen light 1 buah Lensa ujicoba untuk pemeriksaan refraksi - buah Lup binokuler (lensa pembesar) 3-5 Dioptri 1 buah Metline (pengukur lingkar pinggang) 1 buah Opthalmoscope 1 buah Otoscope 1 buah Palu reflex 1 buah Pelilit kapas/Cotton applicator Sesuai Kebutuhan Skinfold calliper 1 buah Snellen Chart 2 jenis ( E Chart + Alphabet Chart ) 1 buah Spekulum vagina (cocor bebek) sedang 3 buah Spekulum hidung dewasa 1 buah
7
No 26 27 28 29 30 31 32 33 II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 III 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Jenis Peralatan Sphymomanometer untuk dewasa Stetoskop untuk dewasa Sudip lidah logam/spatula lidah logam panjang 12 cm Sudip lidah logam/spatula lidah logam panjang 16,5 cm Tempat tidur periksa dan perlengkapannya Termometer untuk dewasa Timbangan dewasa Tonometer Schiotz Bahan Habis Pakai Alkohol Povidone Iodine Podofilin Tinctura 25% Kapas Kasa non steril Kasa steril Masker wajah Sabun tangan atau antiseptic Sarung tangan steril Sarung tangan non steril Perlengkapan Bantal Baskom cuci tangan Kasur Lampu spiritus Lemari alat Meja instrumen Meteran tinggi badan Perlak Pispot Sarung bantal Sprei Sikat untuk membersihkan peralatan Stopwatch Tempat sampah tertutup yang dilengkapi dengan 14 injakan pembuka penutup IV Meubelair 1 Kursi Kerja 2 Lemari Arsip 3 Meja Tulis Setengah Biro V Pencatatan dan Pelaporan 1 Buku register pelayanan Formulir dan surat keterangan lain sesuai kebutuhan 2 pelayanan yang diberikan 3 Formulir Informed Consent 4 Formulir rujukan 5 Kertas resep 6 Surat Keterangan Sakit 7 Surat Keterangan Sehat
8
Jumlah Peralatan 1 buah 1 buah 4 buah 4 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 -
buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah
2 buah 3 buah 1 buah 1 buah Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Dalam usaha melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama, maka layanan rawat jalan berwenang untuk: 1. Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan
dasar
secara
komprehensif,
berkesinambungan, dan bermutu. 2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan kuratif. 3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada perorangan. 4. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pelanggan, petugas, dan pengunjung. 5. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerjasama inter dan antarprofesi. 6. Melaksanakan Rekam Medis. 7. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan akses pelayanan kesehatan. 8. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan. 9. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan.
B. Metode Pelayanan Rawat Jalan
1. Anamnese. 2. Pemeriksaan Fisik. 3. Pemeriksaan Penunjang. 4. Sistem Rujukan.
C. Langkah-langkah
1. Identitas, terdiri dari: a. Nama b. Tempat dan tanggal lahir c. Alamat tempat tinggal d. Pekerjaan e. Pendidikan terakhir f. Status perkawinan g. Agama
9
2. Riwayat Kesehatan a. Riwayat Penyakit Sekarang Keluhan utama, lamanya penjalarannya, dan keluhan tambahan. b. Riwayat Penyakit Dahulu Meliputi penyakit yang pernah diderita ditulis secara kronologis. c. Riwayat Penyakit Keluarga Meliputi jenis penyakit yang diderita anggota keluarga yang berhubungan secara genetik. 3. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum dan kesadaran. b. Status gizi. c. Tanda vital: 1) Tensi 2) Nadi 3) Nafas 4) Suhu d. Pemeriksaan Umum 1) Kepala: Pemeriksaan syaraf kranial mata, telinga, hidung, tenggorok. 2) Paru: Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi. 3) Kardiovaskuler: Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi. 4) Abdomen: Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi. 5) Ekstremitas: Bentuk, kekuatan otot reflek. 4. Pemeriksaan Penunjang a. Laboratorium berdasarkan Pedoman dan SOP yang ditetapkan. b. EKG berdasarkan SOP yang ditetapkan. c. USG berdasarkan SOP yang ditetapkan. d. Radiologi berdasarkan SOP yang telah ditetapkan. 5. Penegakan Diagnosa Penyakit sesuai dengan Pedoman dan Panduan yang ditetapkan. 6. Pengobatan dan Rehabilitasi sesuai Pedoman dan SOP. 7. Sistem Rujukan bila perlu sesuai Kebijakan dan SOP.
10
BAB V LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan rawat jalan direncanakan dalam lokakarya mini Puskesmas sesuai dengan tahapan kegiatan berdasarkan hasil evaluasi, rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan yang sudah ditetapkan.
11
BAB VI KESELAMATAN SASARAN
Dalam melaksanakan kegiatan, pelayanan rawat jalan wajib menerapkan standar kesehatan pasien: 1. Hak pasien. 2. Mendidik pasien dan keluarga pasien. 3. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan. 4. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien. 5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien. 6. Mendidik tenaga kesehatan tentang keselamatan pasien. 7. Komunikasi merupakan kunci bagi tenaga kesehatan untuk mencapai keselamatan pasien. Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan rawat jalan wajib mengupayakan pemenuhan sasaran keselamatan pasien yang meliputi: 1. Ketepatan identifikasi pasien. 2. Peningkatan komunikasi yang efektif. 3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai. 4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat dalam pelaksanaan tindakan terhadap pelanggan. 5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan. 6. Pengurangan risiko pasien jatuh.
12
BAB VII KESELAMATAN KERJA
Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan rawat jalan perlu diperhatikan keselamatan kerja tenaga kesehatan dan lintas program terkait dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi saat pelaksanaan kegiatan. Kebiasaan melaksanakan cuci tangan sesuai prosedur dan penggunaan alat pelindung diri dan tindakan yang aseptik merupakan usaha untuk mencegah kemungkinan yang dapat terjadi dari pelaksanaan kegiatan.
13
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
Mutu pelaksanaan kegiatan pelayanan rawat jalan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut: NO
UNIT
INDIKATOR MUTU
TARGET
1
UGD
Ketersediaan O2
100%
2
Rawat Jalan
Kelengkapan penulisan resep dari pemeriksa
≥ 80%
3
Farmasi
4
Rekam Medis
5
Pengelolaan Limbah
6
Ambulance
7
Pelayanan Pemeliharaan
8
Rawat Inap
Kesesuaian dosis antara etiket dengan resep dokter Adanya/ditemukannya rekam medis dari pasien lama Terpisahnya antara limbah infeksius dan non infeksius Rujukan dari rawat inap didampingi petugas kesehatan
100% ≥ 98%
100% 100%
Kalibrasi alat dilakukan oleh lembaga resmi
100%
-
≥ 98%
Pasien tidak dirawat lagi sampai dengan 7 hari setelah pulang - Ketepatan diagnosa Rujukan persalinan dari rawat inap didampingi bidan dan peralatan
9
Persalinan
10
Radiologi
11
Laboratorium
Tidak adanya kejadian pengambilan sampel
12
Gigi
Tidak adanya dry socket setelah pencabutan
13
Fisioterapi
14
Laundry
Kesesuaian jadwal petugas radiografer infeksi
100% 100%
setelah
Pelayanan dalam fisioterapi oleh tenaga berkompeten Ketepatan waktu untuk penyediaan linen di rawat inap
14
≥ 95%
100% 100% 100% 100%
BAB IX PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan dari pelaksanaan kegiatan rawat jalan dan lintas program terkait dalam pelaksanaan kegiatan rawat jalan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip keselamatan pasien. Keberhasilan kegiatan pelaksanaan pelayanan rawat jalan sangat tergantung dari komitmen dan kepatuhan dari petugas kesehatan terhadap pedoman ini dan penjabarannya dalam bentuk kerangka acuan kegiatan maupun standar operasional prosedur.
15