RAJAH KALACAKRA Rajah Kolocokro ini bermanfaat untuk tumbal rumah atau dipendam dalam tanah yang angker akan tawar. Caranya: dilipat rajahnya di bungkus plastik baru di pendam atau ditaruh diatas pintu. Sangat ditakuti baik jin dan syetan. Dulu syeh subakir untuk numbali tanah jawa memakai memakai rajah ini. Rajah ini apabila ditaruh diatas pintu atau dimana saja yang penting atas akan berujut orang tua berjubah dan bersorban apabila ditanam ditanah majupat maka akan berujut ular, harimau /berujud hewan yang ganas bila ada orang jahat mau masuk dalam pekarangan kita. Cara mengamalkan: mengamalkan: 1.sholat hajat 2 rokaat bacaanya Rokaat 1. Al fatikah dan ayat kursi Rokaat 2. Al fatikah dan al Ikhlas Selesai sholat tawasul kepada: Kanjeng nabi Muhamad SAW, syeh Abdul kodir jaelani, malaikat muqorobin, muqorobin, kanjeng nabi kidir AS, Syeh Subakir, abi wa umi, sedulur 4, man ajazani…. Baca alfatikah 21 kemudian berdoa ya Allah ya rohman ya rohim saya mohon ridhomu saya minta………..( terserah untuk numbali tanah angker atau pagar rumah sendiri dengan rajah sambil dipegang kalau lebih sempurna copyan rajah diolesi minyak jafaron Semoga rajah ini bermanfaat sedulur sedulur kwa semua. Maaf rajah kolocokro banyak fersinya tergantung dari mana sumbernya ada kolocokro sangyang wisnu, syeh subakir. ada honoco…dibalik dan yang islam kaf ha ya ….semua manfaatnya sama. Amalan saking guru kulo bapak Mandri saking dusun rowo Branten lan bapak Mandri pikantuk saking simbah KH. Nur saking Kudus ulama ingkang di takuti jaman belanda. @@@
AG AGAR TUYUL YUL TIDAK MEMASUKI RUMAH Ada banyak banyak cara mengusir mengusir makhluk halus halus seperti tuyul tuyul yang berniat berniat untuk mencuri mencuri uang di pasar-pasar, toko-toko, warung-warung rumah-rumah penduduk. Berikut ada cara lainnya yaitu sebagai berikut: 1. Berpuasalah mutih sehari (tidak makan-makanan yang berwarna saja/boleh makan yang berwarna putih dan hanya boleh minum air putih) mulai subuh sampai maghrib dan akhiri dengan berbuka puasa (dengan makan makanan yang berwarna) sebagaimana biasanya. 2.Setelah berpuasa mutih, tuliskanlah ayat 15 Surat Al Mujaadilah Mujaadilah ayat 15 yang bunyinya A’ADDALLAAHU A’ADDALLAAHU LAHUM ‘ADZAABAN ‘ADZAABAN SYADIIDAA INNAHUM SAA-A SAA-A MAA KAANU YA’MALUUN di atas sebuah kertas dengan pena/bolpen biasa/tinta yang biasa/tinta yang tahan air. Lalu taruh kertas tersebut di tempat penyimpanan UANG/brankas UANG/brankas anda. 3. Insya allah atas ijin Allah SWT, tuyul atau pesugihan-pesugihan pesugihan-pesugihan yang biasa mencuri harta benda tidak akan berani untuk melakukan aksinya. Mereka akan lari terbirit-birit mengetahui adanya ayat Allah SWT tersebut. terima kasih dan semoga ada manfaatnya
MEMBANGUN BENTENG METAFISIK MEMBANGUN BENTENG METAFISIK YAN YANG AMPUH PUH Sebuah rumah atau atau bangunan berdiri pada satu wilayah wilayah fisik maupun metafisik. metafisik. Bila wilayah fisik sudah kita beli dari pemiliknya, maka wilayah wilayah metafisik juga harus kita bentengi secara metafisik.
Penunggu metafisik adalah jin yang rumahnya berada di bumi. Jin tersebut banyak spesies dan genus-nya dan semuanya memiliki tempat tinggal yang sama dengan manusia. Oleh karena itu, sebelum menempati sebuah wilayah kita diharapkan untuk berhati-hati. Jangan sampai kita melanggar hak-hak makhluk metafisik yang ada kemungkinan tidak berkenan dengan kehadiran kita. Kita perlu melakukan slametan, bancakan atau berbagai ritual yang sudah biasa diselenggarakan oleh para leluhur kita dulu. Kebiasaan para leluhur itu tidak salah bahkan perlu diteruskan karena ritual bancakan adalah salah satu sarana untuk mengharmonisasikan kehendak kita dengan kehendak makhluk metafisik. Jangan sampai kita –manusia adalah makhluk yang paling sempurna dan paling mulia ini – dianggap kurang trapsila, kurang tata krama, kurang sopan santun. Prinsipnya, kita perlu melakukan sebagai berikut: 1. MOHON IJIN PENUNGGU/PENGHUNI ALAM METAFISIK DENGAN MENGADAKAN KONTAK DENGAN MEREKA 2. SLAMETAN/BANCAKAN SEBAGAI WUJUD RASA SUKUR KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA DAN MENJALIN KEBERSAMAAN/TALI SILATURAHIM DENGAN MAKHLUK METAFISIK 3. BILA SUDAH MENDAPAT IJIN MENEMPATI WILAYAH MAKA LAKUKAN PEMAGARAN. Mohon ijin dilakukan dengan berkomunikasi secara batiniah pada saat khusus. Bisa dilakukan dengan cara laku tirakat terlebih dulu agar kita siap dan diijinkan tidak mengganggu keberadaan mereka. Mereka biasanya akan mengijinkan bila syaratnya kita kabulkan. Misalnya tidak mengganggu/ ngomong seenaknya/ kadang kita tidak diijinkan membaca kitab suci di tempattempat tertentu di bagian rumah karena mereka sangat terganggu. Bila mereka meminta syarat seperti ini, ya dituruti saja. Apa salahnya? Tidak perlu perang dan mengusir mereka karena ini tindakan tidak “etis” dan “memalukan”. Slametan dilakukan sebagai wujud kesetaraan dan persahabatan dengan sesama makhlukNya. Mereka adalah bagian dari organisme alam dimana kita perlu menjalin kerjasama saling menguntungkan. Bukan menebar api permusuhan. Bila dalam ayat suci dikatakan, SETAN ADALAH MUSUH YANG NYATA, maka pahamilah bahwa setan adalah kata sifat untuk manusia dan jin. Jadi yang perlu dimusuhi adalah sifat buruk/jahat manusia dan jin. Bukan manusia dan jin itu sendiri. Bila urusan pembebasan tanah itu sudah kelar dan beres, maka perlu dilanjutkan dengan membuat benteng/pagar metafisik agar hak-hak kita tidak dilanggar dan antar k edua belah pihak sama-sama saling menjaga konsensus. Cara melakukan pemagaran bisa dilakukan langkah sebagai berikut: Sediakan empat patok kayu asam jawa dan air secukupnya. Berdirilah di bagian kanan rumah/tanah. Jadi misalnya, bila rumah itu menghadap ke utara maka Anda perlu berdiri di menghadap utara sisi kanan. Selanjutnya, tancapkan satu batang kayu asam Jawa di sisi pojok paling kanan bidang tanah sambil mengatakan dalam hati: INI TEMBOK NABI SULAIMAN. DALAMNYA LAUT LUARNYA KOTA. KALAU KAMU KELUAR KOTA INI. KAMU AKAN BERENANG DALAM LAUT. Kemudian Baca BASMALAH KEMUDIAN SURAT AL FATIHAH DAN SURAT YASIN AYAT 1 S/D AYAT KE 9 dan tiupkan ke air di dalam wadah.
Kemudian berjalan menuju ke arah utara sisi kiri sambil mengguyurkan air disepanjang langkah kaki. Apabila sudah tiba di penjuru yang dituju, tancapkan lagi patok kayu asam jawa seperti yang dilakukan sebelum ini. Kemudian Baca BASMALAH KEMUDIAN SURAT AL FATIHAH DAN SURAT YASIN AYAT 1 S/D AYAT KE 9 dan tiupkan ke air di dalam wadah. Selanjutnya berjalan menuju ke arah selatan sisi kiri sambil mengguyurkan air disepanjang langkah kaki. Apabila sudah tiba di penjuru yang dituju, tancapkan lagi patok kayu asam jawa seperti yang dilakukan sebelum ini. Kemudian Baca BASMALAH KEMUDIAN SURAT AL FATIHAH DAN SURAT YASIN AYAT 1 S/D AYAT KE 9 dan tiupkan ke air di dalam wadah. Kemudian berjalan menuju ke arah selatan sisi kanan sambil mengguyurkan air disepanjang langkah kaki. Apabila sudah tiba di penjuru yang dituju, tancapkan lagi patok kayu asam jawa seperti yang dilakukan sebelum ini. Kemudian Baca BASMALAH KEMUDIAN SURAT AL FATIHAH DAN SURAT YASIN AYAT 1 S/D AYAT KE 9 dan tiupkan ke air di dalam wadah. Terakhir, berjalan menuju ke arah awal mulai perjalanan yaitu arah utara sisi kanan sambil mengguyurkan air disepanjang langkah kaki. Apabila sudah tiba di penjuru yang dituju, Baca lagi BASMALAH KEMUDIAN SURAT AL FATIHAH DAN SURAT YASIN AYAT 1 S/D AYAT KE 9 dan membaca sekali lagi: INI TEMBOK NABI SULAIMAN. DALAMNYA LAUT LUARNYA KOTA. KALAU KAMU KELUAR KOTA INI. KAMU AKAN BERENANG DALAM LAUT. Pemagaran gaib ini selesai. Sekiranya ada orang atau makhluk metafisik berniat jahat memasukki kawasan yang telah dipagar ini, mereka akan mengurungkan niatnya karena ketakutan. Bila masih nekad melakukan perbuatan jahat, maka mereka akan tercebur ke tengah laut metafisik yang kita buat sehingga mereka lemas lumpuh tidak berdaya.
KHODAM SURAT YASIN UNTUK PAGAR GOIB WA-JA ‘ALNA MIN BAINI AIDIIHIM SADDAN WA MIN KHALFIHIM SADDAN FA AGHSYAINAAHUM FAHUM LA YUBSHIRRUN
dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. TATA CARA DAN KHASIAT SURAT YASIN AYAT 9 DI ATAS……………
1.
Tuliskan ayat di atas menggunakan spidol yang tidak terhapus oleh air (spidol perm anen) di sebuah piring melingkar lalu bungkus dengan plastik tahan air dan piring itu tanamlah di halaman rumah. Insya allah rumah (gedung) anda akan aman dari kejahatan pencurian, perampokan dll biidznillah. 2. Ayat di atas juga bisa untuk melindungi diri kita dari bahaya dengan cara membacanya 7 x pada saat saat yang genting. Kita akan lolos dari bahaya. 3. Bila ingin memiliki amalan memagari rumah (biasanya untuk paranormal) maka ayat diatas diwiridkan sebanyak 1000 x selama 7 hari. Anda akan mampu memagari rumah dengan cara membacanya 7 kali di sebuah rumah yang dipagari. makhluk halus akan pergi dan kejahatan akan menjauh.
wongalus Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menulis sebuah kitab 2000 tahun sebelum menciptakan langit & bumi. Lalu diturunkan 2 ayat darinya yang digunakan untuk menutup surat Al Baqarah. Apabila dua ayat itu dibaca di sebuah rumah selama tiga malam, rumah itu tidak akan didekati setan.” (HR. Ath Tirmidzi). Silahkan membaca ayat berikut ini selama 3 malam berturut turut agar sebuah rumah/tanah/bangunan itu tidak akan didekati setan: Bismillahirrohmanirrohim AAMANA ALRRASUULU BIMAA UNZILA ILAYHI MIN RABBIHI WAALMU/MINUUNA KULLUN AAMANA BIALLAAHI WAMALAA-IKATIHI WAKUTUBIHI WARUSULIHI LAA NUFARRIQU BAYNA AHADIN MIN RUSULIHI WAQAALUU SAMI’NAA WA- ATHA’NAA GHUFRAANAKA RABBANAA WA-ILAYKA ALMASHIIRU
Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami ta’at.” (Mereka berdo’a): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali. LAA YUKALLIFU ALLAAHU NAFSAN ILLAA WUS’AHAA LAHA A MAA KASABAT WA’ALAYHAA MAA IKTASABAT RABBANAA LAA TU AAKHIDZNAA IN NASIINAA AW AKHTHA/NAA RABBANAA WALAA TAHMIL ‘ALAYNAA ISHRAN KAMAA HAMALTAHU ‘ALAA ALLADZIINA MIN QABLINAA RABBANAA WALAA TUHAMMILNAA MAA LAA THAAQATA LANAA BIHI WAU’FU ‘ANNAA WAIGHFIR LA NAA WAIRHAMNAA ANTA MAWLAANAA FAUNSHURNAA ‘ALAA ALQAWMI
ALKAAFIRIINA Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo’a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. @@@