MODUL BIMBINGAN TEKNIS PEMETAAN UNTUK PENATAAN RUANG
Pendahuluan Peta
memp empunyai
peran ranan
pent enting
dalam
kegi egiatan
perencanaan
pemban pembangun gunan, an, baik baik dalam dalam skala skala region regional al maupun maupun nasion nasional. al. Perenc Perencana anaan an pembangunan fisik, sarana maupun prasarana selalu memerlukan visualisasi permukaan bumi dalam bentuk peta. Secara umum pengertian peta adalah penyajian penyajian grafis dari seluruh seluruh atau sebagian sebagian permukaan permukaan bumi dalam dalam suatu suatu bidang datar dengan menggunakan skala dan suatu sistem proyeksi tertentu. Berdasarkan jenisnya peta dapat dibedakan menjadi peta topografi dan peta tematik. Peta topografi disebut juga peta dasar karena digunakan sebagai dasar dasar untuk untuk pembua pembuatan tan peta-p peta-peta eta lainny lainnya, a, baik baik untuk untuk pembua pembuatan tan peta peta tematik maupun untuk turunan peta topografi dengan skala yang lebih kecil, Peta Peta temati tematik k adalah adalah peta peta yang yang memperl memperliha ihatka tkan n inform informasi asi kwalit kwalitati atiff atau atau kwanti kwantitat tatif if dari dari suatu suatu tema tema terten tertentu, tu, dalam dalam hubung hubungann annya ya dengan dengan unsurunsurunsur topografi yang spesifik. Tujuan penataan ruang disamping terselenggaranya pemanfaatan ruang yang berwa berwawa wasa san n Keta Ketaha hana nan n
ling lingku kung ngan an Nasi Nasion onal al,,
yang yang
juga juga
berl berlan anda dask skan an
ters tersel elen engg ggar aran anya ya
Wawa Wawasa san n
Nusa Nusant ntar ara a
penga pengatu tura ran n
dan dan
peman pemanfa faat atan an
kawasan lindung dan kawasan budidaya dan tercapainya pemanfaatan ruang yang yang berkual berkualita itas. s. Untuk Untuk itu keters ketersedi edian an peta peta dasar dasar Indones Indonesia ia merupa merupakan kan syar syarat at mutl mutlak ak yang yang haru harus s dipen dipenuh uhii dala dalam m penat penataa aan n ruan ruang. g. Sa Sala lah h satu satu masa masala lah h
utam utama a
yang yang
diha dihada dapi pi
dala dalam m
pena penata taan an
ruan ruang g
adal adalah ah
tida tidak k
seragamnya standar peta dasar yang digunakan. Hal tersebut menyebabkan peta-peta tematik wilayah untuk pembuatan peta rencana tata ruang wilayah (Peta RTRW) memiliki tingkat ketelitian dan sistem yang beraneka ragam. Akibatnya Akibatnya peta-peta RTRW sebagai produk perencanaan perencanaan memiliki kualitas informasi informasi spasial yang berbeda. berbeda. Pada akhirnya informasi informasi spasial spasial tersebut tersebut akan akan mempen mempengar garuhi uhi pengamb pengambila ilan n keputu keputusan san yang yang tidak tidak tepat tepat sehing sehingga ga tujuan penataan ruang tidak tercapai secara maksimal. Tingka Tingkatt keteli ketelitia tian n peta peta untuk untuk penataa penataan n ruang ruang wilaya wilayah h mengac mengacu u kepada kepada Peratu Peraturan ran Pemerin Pemerintah tah Nomor Nomor 10 Tahun Tahun 2000. 2000. Tujuan Tujuan pengatu pengaturan ran tingka tingkatt kete keteli liti tian an
peta peta
untu untuk k
pena penata taan an
ruan ruang g
wila wilaya yah h
dima dimaks ksud udka kan n
untu untuk k
mewujudkan kesatuan sistem penyajian data dan informasi penataan ruang wilayah, wilayah, sehingga sehingga dapat dihasilkan dihasilkan produk perencanaa perencanaan n yang berkualita berkualitas s untuk mendukung arah kebijakan yang tepat.
2
Maksud dan Tujuan
Modul Modul ini dimaks dimaksudk udkan an sebaga sebagaii bahan bahan masuka masukan n bagi bagi aparat aparat Pemerin Pemerintah tah Provinsi Provinsi dan Kabupaten Kabupaten Kota dalam meningkatk meningkatkan an kemampuan kemampuan pemetaan pemetaan untuk tata ruang. Tujuan Tujuan diadak diadakann annya ya bimbin bimbingan gan teknis teknis ini adalah adalah member memberika ikan n gambar gambaran an umum dan pengetahuan tentang pemetaan yang menjadi salah satu kunci utama dalam menyusun rencana tata ruang, serta memperkenalkan prinsip dan tata cara pembuatan peta dasar dan peta tematik untuk perencanaan tata ruang. Melalui modul ini diharapkan sosialisasi dari PP No.10 Tahun 2000 ke instansiinstansi yang berwenang dapat bejalan dengan baik. Walaupun dalam modul ini tidak tercakup secara lengkap dan rinci mengenai isi Peraturan Pemerintah tersebut beserta lampirannya, namun secara umum memberikan penjelasan tentang tentang pentingnya pentingnya standaris standarisasi asi peta-peta peta-peta yang dipakai dipakai pada perencanaa perencanaan n tata ruang. Wala Walaup upun un isi isi dari dari modu modull ini ini masi masih h belu belum m semp sempur urna na,, diha dihara rapk pkan an dapa dapatt memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan pengguna pengguna khususnya khususnya yang terkait terkait langsung langsung dengan aspek pemetaan untuk perencanaan tata ruang. Untuk itu segala saran dan kritik membangun yang dapat melengkapi modul ini menjadi lebih baik, akan kami terima dengan tangan terbuka.
3
Pengetahuan Peta
•
Peta dan Informasi Peta Peta meny menyaj ajik ikan an info inform rmas asii permu permuka kaan an bumi bumi seca secara ra umum umum.. Peta Peta dasa dasarr menyaj menyajika ikan n informa informasi si unsurunsur-uns unsur ur di permuka permukaan an bumi, bumi, baik baik unsur unsur alam alam seperti seperti sungai, sungai, garis pantai, danau, gunung, gunung, dan lain-lain lain-lain,, maupun maupun unsur buatan buatan manusia manusia seperti seperti jalan, jalan, pemukiman, pemukiman, pelabuhan, pelabuhan, pasar dan lain-lai lain-lain. n. Sedang Sedangkan kan peta peta temati tematik k menyaj menyajika ikan n inform informasi asi suatu suatu tema tema terten tertentu tu saja, saja, dalam hubungannya dengan detail topografi yang spesifik. Informasi dari peta terseb tersebut ut selanj selanjutn utnya ya diguna digunakan kan oleh oleh berbag berbagai ai pihak pihak untuk untuk menduk mendukung ung pengambilan keputusan. Peta dasar dapat digunakan antara lain : 1. Se Seba baga gaii acua acuan n untu untuk k meng menget etah ahui ui dan dan meng menghi hitu tung ng luas luas daer daerah ah administrasi. 2. Sebagai Sebagai dasar dasar dalam dalam perencan perencanaan aan pengemb pengembangan angan daerah. daerah. 3. Menentukan Menentukan kawas kawasan an lindung lindung dan dan kawasan kawasan budidaya. budidaya. Selanjutnya peta dasar dapat digunakan untuk pembuatan pe ta-peta tematik, antara lain : 1. Peta Peta kem kemir irin inga gan n leren lereng. g. 2. Peta Peta tata tata gun guna a laha lahan. n. 3. Peta Peta kepe kepend ndud uduk ukan an..
•
Ruang lingkup peta Datum Datu Datum m
adal adalah ah
besar besaran an-b -bes esar aran an
atau atau
kons konsta tant ntaa-ko kons nsta tant nta a
yang yang
diguna digunakan kan untuk untuk mendef mendefini inisik sikan an sis sistem tem koo koordi rdinat nat yang yang diperl diperluka ukan n untuk kontrol geodesi, dalam hal ini penentuan koordinat koordinat titik-tit titik-titik ik di permukaan permukaan bumi. Saat ini Indonesia Indonesia menggunakan menggunakan datum geosentrik geosentrik yang berlaku global dengan nama Datum Geodesi Nasional 1995 atau dikenal dengan DGN 95. Sistem Koordinat Posisi suatu tempat pada permukaan bumi di nyatakan dalam suatu sistem koordinat berdasarkan referensi tertentu yaitu datum geodesi. Sistem
koordinat
dan
datum
geodesi
ini
penting
untuk
menghubungkan antara satu titik dengan titik lainnya. Terdapat Terdapat banyak banyak sistem sistem koordinat koordinat yang digunakan digunakan saat ini, tapi pada umumny umumnya a peta peta dasar dasar dan peta peta temati tematik k di Indone Indonesia sia menggu menggunak nakan an Sistem Sis tem Koordi Koordinat nat Geogra Geografis fis dan Sis Sistem tem Koordi Koordinat nat Kartes Kartesia ian n pada pada bidang datar yaitu Sistem Grid Universal Transverse Me rcator (UTM).
4
3.2.1 3.2.1 Siste Sistem m Koordi Koordinat nat Geog Geograf rafis is Dalam sistem koordinat geofrafis suatu tempat di permukaan bumi bumi posisi posisinya nya dinyat dinyataka akan n oleh oleh besar besar sudut sudut lintan lintang g (ϕ) dari ekuator dan sudut bujur (λ) dari suatu meridian tertentu. Garis meridian meridian adalah adalah ellips ellips terbesar terbesar di permukaan permukaan bumi yang melalu melaluii kutub-k kutub-kutu utub b bumi. bumi. Pengert Pengertian ian ellips ellips terbes terbesar ar di sini sini adalah adalah ellips ellips yang titik pusatnya berimpit dengan titik pusat bumi bumi..
Elli Ellips ps
besa besarr
yang yang
mela melalu luii
kutu kutubb-ku kutu tub b
dan dan
kota kota
Greenwich di Inggris disebut sebagai Meridian Nol. Garis parallel adalah lingkaran di permukaan bumi yang bidang lingkarannya memotong tegak lurus sumbu putar bumi, atau dengan dengan perkata perkataan an lain lain titik titik pusat pusat lingka lingkaran ran paral parallel lel terlet terletak ak pada pada sumbu sumbu putar putar bumi. bumi. Parale Paralell terbes terbesar ar yang yang merupa merupakan kan lingkaran besar disebut ekuator atau parallel nol. Koordinat Koordinat geografi geografi suatu titik di permukaan permukaan bumi ditentuka ditentukan n dari dari perpo perpoto tong ngan an meri meridi dian an dan dan para parall llel el yang yang mela melalu luii titi titik k tersebut. Lintan Lintang g ( ) adalah adalah panjan panjang g busur busur yang yang diukur diukur pada pada suatu suatu meridian dihitung dari ekuator sampai ke parallel yang melalui titi titik k
ters terseb ebut ut..
Kete Ketete tent ntua uan n
untu untuk k
besa besara ran n
lint lintan ang g
adal adalah ah
sebagai berikut : Dari 0 - 90° ke arah kutub utara dari ekuator disebut lintang utara (LU) bertanda positif (+). Dari 0 - 90° ke arah kutub selatan dari ekuator disebut lintang utara (LS) bertanda positif (-). Bujur ( ) adalah panjang busur yang diukur pada suatu garis parallel antara meridian titik pengamatan dengan meridian nol (meri (meridi dian an
Gree Greenw nwic ich) h)..
Kete Ketete tent ntua uan n
untu untuk k
besa besara ran n
buju bujurr
sebagai berikut : Dari 0 - 180° arah timur dari meridian nol disebut Bujur Timur (BT) bertanda positif (+). Dari 0 - 180 ° arah barat dari meridian nol disebut Bujur Barat (BB) bertanda negatif (-).
5
U
P
(ϕ,λ)
Ekuator
Meridian nol
S Gambar 3.1 Sistem Koordinat Geografis
3.2.2 3.2.2 Siste Sistem m Koordin Koordinat at Kartes Kartesian ian.. Pada Pada
sist sistem em
koor koordi dina natt
kart kartes esia ian, n,
koor koordi dina natt
suat suatu u
titi titik k
dinyatakan dengan besaran absis (X) dan ordinat (Y). Sumbu X biasanya biasanya diambil garis proyeksi dari salah salah satu parallel atau garis yang disinggungkan dengan proyeksi salah satu parallel tersebut. Sumbu Y biasanya diambil garis proyeksi dari salah satu meridian atau garis yang dihubungkan dengan meridian tersebut. tersebut. Pada sistem sistem koordinat koordinat kartesian kartesian ini, besaran X dan Y dinyatakan dalam dalam satuan panjang.
Y
A (Xa, Ya)
B(Xb, Yb)
X
Gambar 3.2 Sistem Koordinat Kartesian
6
Bentuk Bentuk bumi bumi pada pada dasarn dasarnya ya mendek mendekati ati bentuk bentuk suatu suatu ellips ellips putar putar atau atau ellips ellipsoid oida. a. Karena Karena bentuk bentuk permuk permukaan aan bumi bumi yang yang tidak tidak datar datar terseb tersebut ut maka maka untuk untuk dapat dapat digamb digambark arkan an dalam dalam suatu bidang datar, datar, harus melalui cara-cara cara-cara tertentu tertentu sehingga sehingga penya penyaji jian an unsu unsurr di permu permuka kaan an bumi bumi tida tidak k terl terlal alu u berbe berbeda da dengan keadaan sebenarnya. Untuk keperluan ini dibutuhkan suatu transformasi koordinat titik-titik di permukaan bumi yang ditentukan ditentukan oleh lintang lintang (ϕ) dan bujur bujur (λ), ke dala dalam m sist sistem em koordinat bidang datar (X dan Y). Cara ini disebut proyeksi peta yang
merupakan
suatu
rumusan
matematis
untuk
mentransformasikan titik pada bidang ellips ke bidang datar, dal dalam
hal hal
ini
pet peta.
Sua Su atu
siste istem m
proy proyek eks si
pet peta
akan akan
menyajikan menyajikan bumi atau sebagian sebagian permukaan permukaan bumi pada bidang data datarr
deng dengan an
bebe bebera rapa pa
atur aturan an
pers perspe pekt ktif if
yang yang
berl berlak aku. u.
Pemilihan suatu sistem proyeksi peta bergantung pada posisi daerah yang dipetakan serta bentuk dan ukuran daerah. Pada saat ini untuk pembuatan peta dasar Indonesia menggunakan sistem proyeksi Transverse Mercator.
Gambar 3.3 Proyeksi Transverse Mercator
Sistem Sistem Transvere Mercator Mercator adalah proyeksi transversal transversal yang bersifa bersifatt konform konform.. Sis Sistem tem ini memproy memproyeks eksika ikan n koo koordi rdinat nat ke dala dalam m
sili silind nder er
yang yang
bersi bersing nggu gung ngan an
memotong memotong pada satu satu meredian meredian
deng dengan an
ekua ekuato torr
dan dan
Untuk Untuk memperkecil memperkecil distorsi, distorsi,
bumi dirotasikan di dalam silinder yang menyebabkan meridian yang berbeda menyinggung silinder pada area yang berbeda.
7
Ini Ini
meng mengha hasi silk lkan an
bida bidang ng
utar utaraa-se sela lata tan, n,
yang yang
dina dinama maka kan n
seba sebaga gaii zona zona.. Titi Titik k asal asal (true (true origin) origin) seti setiap ap zona zona adal adalah ah perpotongan antara ekuator dan meridian tengah (perpotongan antara meredian dengan silinder), biasanya untuk menghindari nilai negatif pada koordinat digunakan koordinat semu (false origin). origin). Sis Sistem tem proyek proyeksi si ini kemudi kemudian an diguna digunakan kan Indone Indonesia sia dengan nama datum ID-74 untuk memproduksi peta rupabumi berbagai skala. Saat ini Indonesia mengunakan datum DGN-95 untuk memproduksi peta rupabumi berbagai skala, juga dalam format dijital. Di
seti setiap ap
nega negara ra
umum umumny nya a
dike dikemb mban angk gkan an
suat suatu u
sist sistem em
proyek proyeksi si peta peta yang yang dapat dapat memenu memenuhi hi kebutu kebutuhan han dari dari negara negara yang bersangkutan. Sistem proyeksi peta yang dapat menjadi acua acuan n
untu untuk k
selu seluru ruh h
duni dunia a
yait yaitu u
sist sistem em
grid grid
Univ Univer ersa sall
Transverse Transverse Mercator yang merupakan modifikasi modifikasi dari sistem sistem proyeksi Transverse Mercator.
Gambar 3.4 Proyeksi Universal Transverse Mercator
Di
dal dalam
pen penera erapan pan
sist sistem em
gri grid
UTM
untuk ntuk
kepe keperl rlua uan n
pembua pembuatan tan peta peta dasar dasar nasion nasional, al, seluru seluruh h wilaya wilayah h Indones Indonesia ia terbag terbagii dalam dalam sembil sembilan an zon zone e yaitu yaitu zon zone e 46 sampa sampaii dengan dengan zone 54, mulai dari meridian 90 ° BT sampai dengan 144° BT dengan batas paralel 6° LU dan 11° LS.
8
Gambar 3.5 Pembagian zone di Indonesia
Skala Peta Pada Pada
dasa dasarn rny ya
peta peta
adal dalah
mode modell
perm permu ukaa kaan
bum bumi.
Untuk ntuk
menggambarkan bentuk permukaan bumi dalam suatu model, maka diperl diperluka ukan n hubung hubungan an yang yang jelas jelas antara antara peta peta dengan dengan daerah daerah yang yang dipeta dipetakan kan.. Dalam Dalam hal ini perbeda perbedaan an ukuran ukuran pada pada peta peta dan daerah daerah yang yang
dipet dipetak akan an
haru harus s
diny dinyat atak akan an
dala dalam m
bila bilang ngan an
pemb pemban andi ding ng
tertentu. Bilangan pembanding itu dikenal dengan istilah skala. Skala peta adalah angka pembanding antara panjang suatu obyek atau jarak antara dua titik di peta dengan panjang atau jarak antara dua titik yang bersangkutan di lapangan. Skala peta dapat dinyatakan dalam dua cara yaitu secara grafis dan secara numeris.
9
3.3. 3.3.1 1 Skal Skala a Graf Grafis is Skala grafis adalah bentuk penyajian penyajian skala peta diatas diatas garis lurus yang mempunyai panjang tertentu. Pada sisi garis yang satu dituliskan panjang garis tersebut di peta (dalam satuan cm), serta pada sisi yang lain dituliskan panjang garis tersebut di lapangan (dalam satuan km), sehingga perbandingan kedua panjang garis tersebut secara visual dapat terlihat.
Gambar 3.6 Skala grafis
3.3.2 3.3.2 Skal Skala a Nu Nume meri ris s Skala Skala numeris numeris merupa merupakan kan suatu suatu cara cara penyaji penyajian an skala skala peta peta dengan menuliskan langsung besaran skala tersebut. Dengan skala numeris ini pengguna peta dapat langsung mengetahui besaran skala tersebut. Contoh penulisan pada peta misalnya skala 1:25.000 dan skala 1:50.000. Contoh : Untu Untuk k
men menentu entuk kan
pan panjang jang
suatu uatu
jara jarak k
5
km
di
atas tas
permukaan bumi pada Peta Dasar Rupabumi Skala 1 : 50.000 adalah : 1/50000 x jarak di permukaan bumi. 5 km = 5.000 m = 500.000 cm. 1/50.000 x 500.000 cm = 10 cm. Jadi 5 km di permukaan bumi sama dengan 10 cm di atas peta skala 1 : 50.000. Kedua jenis skala ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masingmasing sehingga pada peta-peta dasar topografi nasional, kedua jenis skala itu harus dicantumkan. Skala grafis sulit dibaca secara langsung akan tetapi ikut berubah mengembang atau menciut sesuai dengan perubahan perubahan bahan dasar peta yang bersangkutan. bersangkutan. Sedangkan Sedangkan skala numeris langsung dapat terbaca pada peta tetapi tidak ikut mengalami perubahan bahan yang diakibatkan cuaca maupun karena pencetakkan peta.
10
3.4
Penyajian Relief Relief Relief permukaan permukaan bumi adalah adalah unsur penting yang disajikan disajikan dalam peta peta
dasa dasar. r.
renda rendahn hnya ya
Untu Untuk k
mena menamp mpil ilka kan n
perm permuk ukaa aan n
bumi bumi
kead keadaa aan n
(rel (relie ief) f)
atau atau
dapa dapatt
kond kondis isii
digu diguna naka kan n
ting tinggi gi
cara cara-c -car ara a
sebagai berikut : 3.4.1
Shading
yaitu
suatu
memp memper erli liha hatk tkan an
bent bentuk uk
teknik
penggambaran
perm permuk ukaa aan n
bumi bumi
untuk
seak seakan an-a -aka kan n
berbent berbentuk uk tiga tiga dimens dimensii dengan dengan mengun mengunaka akan n gradas gradasii warna warna (tinta).
Gambar 3.7 Peta Dasar Rupabumi daerah Bandung
3.4.2 3.4.2 Kontur Kontur ketingg ketinggian ian adalah adalah garis yang menghubun menghubungka gkan n titiktitik-tit titik ik dengan ketinggian ketinggian yang sama, serta menggambark menggambarkan an bentuk bentuk permukaan bumi dalam tiga dimensi pada bidang datar atau peta. Penyajian garis kontur pada peta topografi adalah sesuatu yang umum digunakan untuk menggambarkan relief, baik pada peta skala besar maupun kecil. Garis kontur mempunyai jarak vertik vertikal al yang yang sama sama ke kontur kontur di atasny atasnya a atau atau di bawahn bawahnya. ya. Perbed Perbedaan aan nilai nilai tinggi tinggi antar antar kontur kontur disebu disebutt sebaga sebagaii selang selang kontur kontur.. Pada Pada Peta Peta Dasar Dasar Rupabu Rupabumi mi Indones Indonesia, ia, nilai nilai (angka (angka)) tinggi
biasa
dicetak
pada
garis
kontur
indeks
(yang
digambarkan lebih tebal) ditulis ke arah puncak (daerah yang lebi lebih h
ting tinggi gi). ). Se Sela lang ng kont kontur ur pada pada Peta Peta Dasa Dasarr
Rupa Rupabu bumi mi
Indonesia adalah sebagai berikut : Skala 1 : 10.000 mempunyai selang kontur 5 meter Skala 1 : 25.000 mempunyai selang kontur 12.5 meter Skala 1 : 50.000 mempunyai selang kontur 25 meter Skala 1 : 100.000 mempunyai selang kontur 50 meter Skala 1 : 250.000 mempunyai selang kontur 100 meter
11
Contohnya untuk kontur dengan selang 5 meter, maka indeks garis garis kontur kontur yang yang digamb digambar ar lebih lebih tebal tebal adalah adalah garis garis kontur kontur yang mempunyai tinggi 600 dan 620 meter dari permukaan air laut rata-rata.
Gambar 3.8 Garis kontur dengan dengan selang 5 meter indeks
Hal yang penting dan perlu diperhatikan dalam penyajian garis kontur adalah : a.
Garis aris kont kontur ur deng denga an jara jarak k satu atu deng dengan an lai lainnya nnya rapa rapat menggambarkan kemiringan yang curam.
b.
Gari Garis s kont kontur ur den denga gan n jara jarak k satu satu den denga gan n lain lainny nya a rengg renggan ang g menggambarkan kemiringan yang landai.
c.
Bila Bila jar jarak ak ant antar ar gari garis s kont kontur ur,, diba dibaca ca dar darii punc puncak ak (ti (ting nggi gi)) ke
bawa bawah h
perm permu ukaa kaan
(rend renda ah), h), tana anah
menge engec cil, il,
adal dalah
maka maka
cembu embung ng..
kemi kemiri ring ngan an Keada eadaan an
ini
menyebabkan jarak pandang yang pendek. d.
Bila Bila jar jarak ak ant antar ar gari garis s kontu kontur, r, diba dibaca ca dari dari punc puncak ak (tin (tingg ggi) i) ke
bawa bawah h
permukaan
(ren (renda dah) h),, tanah
membe embesa sar, r, adalah
maka maka
cekung.
kemi kemiri ring ngan an
Keadaan
ini
menyebabkan jarak pandang yang jauh.
12
Deng Dengan an hany hanya a
meli meliha hatt
bent bentuk uk gari garis s
kont kontur ur maka maka dapa dapatt
dibaya dibayangka ngkan n bentuk bentuk permuk permukaan aan bumi bumi yang yang sesung sesungguh guhnya nya.. Pada Pada
gamb gambar ar
di
bawa bawah h
ini ini
memp memper erli liha hatk tkan an
baga bagaim iman ana a
kemiringan suatu permukaan bumi yang digambarkan dengan garis kontur.
Gambar 3.9 Garis kontur dan relief permukaan bumi
Untuk kemiringan yang curam gambar jarak antar garis kontur akan rapat demikian pula untuk kemiringan yang landai maka jarak antar garis kontur akan renggang. Setiap bentuk relief permuka permukaan an bumi bumi akan akan memben membentuk tuk pola pola garis garis kontur kontur yang yang terten tertentu tu pula, pula, mengert mengertii atau atau menget mengetahu ahuii pola pola garis garis kontur kontur maka pekerjaan membaca peta akan menjadi lebih mudah. Bila tidak ada nilai/angka tinggi yang tercetak di sekitar lokasi pada pet peta
ters terseb ebu ut,
dan dan
juga juga
tida idak
ada
alira liran n
sunga ungaii
yang
memperlihatkan arah dari kemiringan permukaan tanah, maka telusuri telusuri terus garis kontur kontur sampai sampai mendapatka mendapatkan n nilai/ang nilai/angka ka ting tinggi gi yang yang terc tercet etak ak,, bias biasan anya ya di ceta cetak k pada pada gari garis s kont kontur ur indeks indeks,, sehing sehingga ga dapat dapat diketa diketahui hui kemana kemana arah arah kemiri kemiringa ngan n permukaan tanah.
3.4. 3.4.3 3 Kemi Kemiri ring ngan an (Slope)
13
Kemiri Kemiringa ngan n denga dengan n
jara jarak k
adala adalah h perband perbanding ingan an antara antara jarak vertika vertikall JV hori horiso sont ntal al JH, JH,
Sebe Se belu lum m
dapa dapatt
menen menentu tuka kan n
kemiringann kemiringannya, ya, terlebih terlebih dahulu dahulu mengetahui mengetahui jarak vertikal vertikal JV yaitu ditentukan dengan mengurangi titik tertinggi dengan titik terendah pada kemiringan tersebut.
Gambar 3.10 Kemiringan lereng
Untuk menghitung persentase kemiringan antara titik A dab B pada gambar di bawah ini, adalah sebagai berikut : Hitung ketinggian Titik A, yaitu 615 m dan tinggi titik B, yaitu 355 m. m. Kemudi Kemudian an hitung hitung harak harak vertik vertikal al JV antara antara dua titik titik dengan mengurangi tinggi titik A dengan tinggi titik B, maka jarak vertikal JV antara titik A dan B adalah 615-355 = 260 meter. Kemudian hitung jarak horisontal JH antara dua titik di atas peta, jarak horisontal horisontal JH antara antara titik A dan titik B adalah adalah 3000 meter.
14
Sedangkan untuk menghitung persentase kemiringan lereng adalah sebagai berikut :
Jarak vertikal JV
(A-B)
= 260 meter
Jarak horisontal JH (A-B)
= 3000 3000 mete eter
Persentase Kemiringan (A-B)
= (JV x 100) / JH
= (260 x 100) / 3000 = 8.6 %
15
3.5
Desain peta Secara umum sebuah peta terdiri dari dua bagian penting yaitu muka peta dan informasi tepi peta. 3.5 3.5.1 Muka Muka peta peta Pada umumnya pada muka peta disajikan disajikan garis kerangka kerangka atau juga dikenal sebagai konstruksi peta dalam bentuk garis gratikul dan grid. Gratikul adalah adalah garis-gari garis-garis s kerangka kerangka peta yang merupakan merupakan proyeksi garis paralel dari lintang dan garis meridian dari bujur yang tergambar pada muka peta dan garis tepi peta. Gratikul mempunyai panjang busur yang berubah-ubah ke arah utara dan selata selatan n ekuato ekuator. r. Bes Besara aran n bujur bujur akan akan semaki semakin n kecil kecil bila bila menj menjau auhi hi
utar utara/ a/se sela lata tan n
(men (mende deka kati ti
ekua ekuato tor) r)..
Grat Gratik ikul ul
umumnya digunakan pada peta-peta skala kecil. Perpotongan antara dua garis gratikul menyatakan posisi lintang dan bujur suatu titik di permukaan bumi. Kegunaan garis gratikul adalah : 1. Memberik rikan
informasi
mengenai
data
koordi rdinat
geografis tempat pada peta 2. Me Memu muda dahk hkan an pembu pembuat atan an sist sistem em penom penomora oran n dan dan seri seri peta untuk peta skala sedang dan kecil. Grid adalah garis-garis yang tergambar pada muka peta saling tegak lurus dan perpotongannya merupakan koordinat bidang datar proyeksi. Pada peta skala besar, garis grid juga berfungsi sebagai garis tepi peta. Untuk suatu pemetaan sistematis harus diguna digunakan kan sis sistem tem grid grid yang yang sifatn sifatnya ya seragam seragam (unive (universa rsal), l), misalnya Universal Transverse Mercator (UTM) grid . Garis grid terdiri dari dua seri garis sejajar yang saling tegak lurus membentuk empat persegi panjang. Umumnya garis-garis tersebut dihitung positif ke arah Timur (sumbu X) dan positif ke arah Utara (sumbu Y).
Kegunaan garis grid adalah :
16
1. Me Memu muda dahk hkan an dala dalam m mene menent ntuk ukan an koor koordi dina natt suat suatu u titi titik k di peta terhadap suatu sistem koordinat referensi tertentu. 2. Me Memu muda dahk hkan an tata tata leta letak k peta peta dari suatu suatu lemba lembarr peta peta dan dan penggabungan lembar peta yang bersebelahan. 3. Koordi Koordinat nat titik titik kontro kontroll dapat dihitu dihitung ng dan digamba digambarr dalam dalam suatu sistem koordinat bidang datar sehingga memudahkan dalam dalam perhitungan perhitungan sudut dan jarak dengan dengan rumus-rumu rumus-rumus s pada bidang datar.
Gambar 3.7 Muka peta dan Informasi Tepi
Informasi Tepi
17
Peta Peta Dasar Dasar Rupabu Rupabumi mi Indone Indonesia sia mempun mempunyai yai inform informasi asi yang yang pentin penting g dan dileta diletakka kkan n pada pada tepi tepi peta. peta. Informa Informasi si terseb tersebut ut selalu selalu sama tetapi juga dapat bervariasi bervariasi untuk edisi peta yang berbeda dan skala peta yang berbeda. Info Inform rmas asii tepi tepi peta peta di atas atas dan dan desk deskri rips psii di bawa bawah h ini ini digunakan pada peta dasar rupabumi skala 1 : 10.000, skala 1 : 25.000, skala 1 : 50.000 dan skala 1 : 250.000. a Judul udul dan Nom Nomor Lemb Lemba ar Peta Peta,, bia biasany anya nama ama yang yang diguna digunakan kan adalah adalah nama nama kota kota atau atau daerah daerah yang yang penting penting dan bisanya terletak di tengah-tengah peta. b Petunj Petunjuk uk leta letak k peta peta dan dan diagra diagram m lokas lokasi. i. c Sis Sistem tem Peta Peta yang yang diguna digunakan kan,, Proyeks Proyeksi, i, sistem sistem grid, grid, datum datum geodesi dan satuan d Pene Penerb rbit it dan dan Pemb Pembua uatt P Pet eta a e Kete Ketera rang ngan an (Lege (Legend nda a dan dan Simbo Simbol) l) Peta Peta f Riwayat Peta g Petunj Petunjuk uk transf transforma ormasi si koordin koordinat at peta (koord (koordina inatt Geografi Geografi ke UTM dan dari UTM ke Geografi) h Pemb Pembag agia ian n daera daerah h Admi Admini nist stra rasi si i Selang Selang Kontur Kontur,, Skala Skala Numeri Numerik k dan dan Skala Skala Grafis Grafis j Diagram dan keterangan yang menunjukan deviasi antara Utara Geografi dan Utara Grid, dan deviasi antara Utara Grid Grid dan Utara Magnet Magnet di pusat pusat lembar lembar peta. peta. (Dekli (Deklinas nasii Magnit)
3.6
Ukuran lembar peta
18
Ukuran lembar peta tergantung dari skala yang dibuat. Ukuran lembar Peta Peta Rupabu Rupabumi mi Indones Indonesia ia mengac mengacu u pada pada sis sistem tem grid grid UTM sebaga sebagaii berikut : Ska Skala Pet Peta a
Ukura kuran n Li Linta ntang (L) (L)
Ukur Ukura an Buj Bujur ur (B)
1:1.000.000
4°
6°
1:500.000
2°
3°
1:250.000
1°
1°30'
1:100.000
30'
30'
1:50.000
15'
15'
1:25.000
7'30"
7'30"
1:10.000
2'30"
2'30" 6° 1:50.000
1:100.000
1°
1:250.000 1°30’
1:1.000.000 2°
4°
1:500.000
3°
1:25.000
Perbesaran Skala 1:25.000 1:10.000
2’30”
7’30”
1:25.000
7’30”
Gambar 3.8 Sistematika ukuran peta mulai dari skala 1:1.000.000 sampai skala 1:10.000
19
3.7
Sist Siste em pe penomor omoran an lem lembar bar pe peta Setiap Setiap negara mempunyai mempunyai sistem sistem penomoran penomoran peta masing-ma masing-masing. sing. Oleh karena itu nomor peta umumnya unik. Sistem penomoran peta rupabumi Indonesia dalam bentuk kode numerik. Dari nomor tersebut dapat diketahui lokasi dimana suatu daerah berada lengkap dengan skala petanya. petanya. Seri peta rupabumi rupabumi Indonesia Indonesia yang diterbitka diterbitkan n oleh BAKOSURTANAL mengikuti mengikuti aturan sebagai berikut, sebagai contoh : Keterangan
Nomor NLP
Nomor lembar peta skala 1:250.000 format 1° x 1 ° 30’. Satu NLP dibagi menjadi 6 N LP pada skala 1:100.000 masing-masing berukuran 30’ x 30’
1209
1209-2
Nomor lembar peta skala 1:100.000 format 30’ x 30’ Satu NLP dibagi menjadi 4 N LP pada skala 1:50.000 masing-masing berukuran 15’ x 15’
1209-43
Nomor lembar peta skala 1:50.000 format 15’ x 15’. Satu NLP dibagi menjadi 4 N LP pada skala 1:25.000 masing-masing berukuran 7’ 30” x 7’ 30” Nomor lembar peta skala 1:25.000 format 7’ 30” x 7’ 30” Satu NLP dibagi menjadi 9 N LP pada skala 1:10.000 masing-masing berukuran 2’ 30” x 2’ 30”
1209-224
1209-6229
Nomor lembar peta skala 1:10.000 format 2’ 30” x 2’ 30”
3 3
3
4
4 1
5
6 1
2
1209 3
1
3 1
2
4
7
8
9
4
5
6
1
2
4
2 1
4
3 1
4
3
2 2
Gambar 3.9 Contoh urutan penomoran Peta Rupabumi Indonesia
Proses Pemetaan untuk Peta Dasar
20
Untuk Untuk wilaya wilayah h yang yang cukup cukup luas, luas, pembua pembuatan tan peta peta dasar dasar dilaku dilakukan kan dengan dengan media awal foto udara atau citra satelit. Tahapan pemetaan akan diuraikan di bawah ini. 4.1
Pemotretan Ud Udara Pemotretan Pemotretan udara dilakukan dilakukan dengan menggunakan menggunakan kamera kamera khusus khusus dengan ukuran 23 cm x 23 cm dan mempunyai panjang fokus lensa yang tetap untuk jarak yang tak tehingga, misalnya lensa 152 cm, 225 cm atau 300 cm. Kamera udara diletakan di badan pesawat udara. Tinggi terbang merupakan fungsi dari skala foto dan panjang fokus lensa yang digunakan.
Gambar 4.1 Proses Pemotretan Udara
Film Film yang yang diguna digunakan kan adalah adalah film film khusus khusus untuk untuk foto foto udara udara dengan dengan perbedaan pada jenis hitam-putih atau berwarna, panchromatic atau infra merah, serta false color atau true color. Agar Agar dipe diperol roleh eh gamb gambar ar dala dalam m tiga tiga dime dimens nsii (ste (stere reo) o) maka maka harus harus diperol diperoleh eh foto foto atau atau citra citra sateli satelitt yang yang saling saling overlap overlap (berta (bertampa mpalan lan)) yang mana suatu obyek dapat terlihat dari dua sudut pandang yang berbeda. Besarnya pertampalan ke kemuka sebesar 60% sedangkan pertampalan ke samping sebesar 30%. Gambar Gambar tiga dimensi tersebut selanjutny selanjutnya a digunakan digunakan dalam dalam proses proses fotogr fotograme ametri tri untuk untuk membed membedaka akan n keting ketinggia gian n dan mengga menggamba mbarka rkan n kontur. Saat Sa at ini ini
untu untuk k
mend mendap apat atka kan n
jalu jalurr
terb terban ang g
yang yang tera teratu turr
serta erta
mendap mendapatk atkan an posisi posisi foto foto udara, udara, maka maka dilaku dilakukan kan penent penentuan uan posisi posisi pusat proyeksi di pusat lensa kamera udara, yang dilakukan secara
21
simultan pada saat pemotretan dengan menempatkan GPS di pesawat udara.
Gambar 4.2 Pemotretan udara dengan menggunakan teknologi GPS
4.2
Survey Lapangan Untuk meyatukan meyatukan sistem sistem koordinat koordinat tanah tanah dengan sistem koordinat koordinat foto, foto, maka maka diperlu diperlukan kan beberap beberapa a titik titik di lapang lapangan an yang yang diketa diketahui hui koordinatn koordinatnya ya dan dapat diinterpretasi diinterpretasi pada foto. Titik-titik Titik-titik tersebut tersebut dinama dinamakan kan Titik Titik Kontrol Kontrol Tanah Tanah atau atau Ground Ground Contro Controll Poi Point. nt. Survey Survey lapang lapangan an diperl diperluka ukan n untuk untuk menguk mengukur ur titiktitik-tit titik ik terseb tersebut ut sehing sehingga ga dipe diperol roleh eh
koor koordi dina natn tnya ya
dala dalam m
suat suatu u
sist sistem em
koord koordin inat at
terte tertent ntu. u.
Penguk Pengukura uran n dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan menggu menggunak nakan an teknol teknologi ogi GPS atau ataupu pun n meto metode de peng penguk ukur uran an tana tanah h bias biasa a denga dengan n meng menggu guna naka kan n theodolit.
Gambar 4.3 Survey Lapangan dengan teknologi GPS
4.3
Pengolahan Data
22
Proses selanjutnya adalah pengolahan data yang mencakup rektifikasi, yaitu koreksi geometrik dari tiap foto udara dan menyusun foto-foto terpisah tersebut dalam suatu mosaic foto. Mosaic foto yang telah terkoreksi secara geometrik ini orientasi nya relatif relatif sama dengan keadaan sebenarnya sebenarnya di lapangan lapangan sehingga dapat dibuat menjadi peta foto. Untuk memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan berbagai pengguna, maka dari peta foto ini dibuat peta garis yang merupakan peta dasar, dimana semua detail pada permukaan bumi digambarkan termasuk garis kontur dan titik tinggi tinggi.. Semua Semua detail detail dan kontur kontur keting ketinggia gian n digamb digambark arkan an melal melalui ui peng pengam amat atan an,,
inte interp rpre reta tasi si
dan dan
peng penguk ukur uran an
deng dengan an
alat alat
ster stereo eo
fotogrametri, baik secara digital maupun analog.
Gambar 4.4 Pengolahan data dan kompilasi fotogrametri
4.4 4.4
Surv Su rvey ey kelen elengk gkap apa an lapa apanga ngan Untuk melengkapi detail yang tidak terlihat pada foto udara atau citra, kare karena na
kete keterb rbat atas asan an
daya daya
inte interpr rpret etas asi, i,
maka maka
dila dilaku kuka kan n
surve survey y
keleng kelengkap kapan an lapang lapangan. an. Pada Pada survey survey ini dilaku dilakukan kan identi identifik fikasi asi dan pengklasifikasian berbagai macam obyek baik alam maupun buatan, misalnya kelas jalan, batas administrasi, jenis tanaman, penggunaan lahan lahan serta serta bangun bangunanan-ban bangun gunan an pentin penting g serta serta detail detail lainny lainnya a yang yang tertutup awan.
4.5 4.5
Peng Pengum umpu pula lan n nam namaa-n nama ama geo geogr graf afii
23
Nama-nama Nama-nama geografi geografi seperti seperti nama-nama nama-nama pemukiman, pemukiman, nama-nam nama-nama a desa, desa, kota kota,, sung sungai ai gunu gunung, ng, dana danau, u, tela telaga ga,, laut laut,, pula pulau u dan dan lain lain sebagainya harus dicantumkan pada peta dasar tersebut. Data-data ini diperoleh melalui survey yang biasanya dilakukan bersamaan dengan survey kelengkapan kelengkapan lapangan. lapangan. Setelah Setelah melalui melalui penelitian penelitian nama resmi yang yang
digu diguna naka kan n
oleh oleh
peme pemeri rint ntah ah
sete setemp mpat at,,
maka maka
sela selanj njut utny nya a
disahkan oleh pejabat setempat pada formulir setiap nama geografi. 4.6
Proses pemisahan warna. Proses ini adalah proses konstruksi kartografi, dimana pada proses ini dilakukan transfer data-data baik dari lapangan atau interpretasi foto udara untuk disajikan menjadi peta. Tahapan ini merupakan proses simbol simbolisa isasi si dari dari berbaga berbagaii macam macam warna warna unsur unsur rupabu rupabumi. mi. Misaln Misalnya ya warna warna biru biru untuk untuk unsur unsur yang yang berhubu berhubunga ngan n dengan dengan air, air, kemudi kemudian an warna warna hijau hijau untuk untuk unsur unsur yang yang berhubu berhubunga ngan n dengan dengan vegeta vegetasi si dan sebagainya.
4.7
Reproduksi Peta Setelah Setelah melalui melalui proses editing melalui melalui software software kartografi kartografi misalnya Freehand 10, maka dibuat proof atau cetak coba yang merupakan peta dala dalam m
juml jumlah ah
warn warna a
yang yang
leng lengka kap, p,
sehi sehing ngga ga
dapa dapatt
dila dilaku kuka kan n
pengecekan kesalahan-kesalahan baik mengenai isi petanya maupun penyajian sebelum dilakukan pencetakan. 4.8
Pencetakan Setelah peta tersebut bebas dari kesalahan maka peta dapat dicetak pada plotter berdasarkan ukuran lembar peta yang ditentukan.
Gambar 4.5 Pencetakan peta
24
Peta untuk Perencanaan Tata Ruang
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara sebagai kesatuan wilayah, tempat manusia dan mahluk lainnya hidup dan melaku melakukan kan kegiat kegiatan an serta serta memeli memelihar hara a kelang kelangsun sungan gan hidupn hidupnya. ya. Tata Tata ruang adalah wujud struktural pola penataan dan pemanfaatan ruang, baik direnc direncana anakan kan maupun maupun tidak. tidak. Untuk Untuk mengel mengelola ola sumber sumber daya daya alam alam yang yang terbatas agar dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh rakyat, maka pemerintah mengeluarkan Undang-undang tentang Penataan Ruang dengan tujuan agar terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya. Pada dasarnya penataan penataan ruang terdiri terdiri dari tiga komponen komponen utama yaitu Perencanaan Perencanaan Tata Ruang, Pemanfatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Perencanaa Perencanaan n tata ruang dapat dilihat sebagai gabungan dari dua kegiatan utama yaitu alokasi pemanfaatan ruang dan penyusunan struktur tata ruang. Produk dari perencanaan tata ruang ini adalah berupa rencana tata ruang. Hasil dari perencanaan tata ruang wilayah dituangkan dalam peta rencana tata ruang wilayah atau peta RTRW dari wilayah yang bersangkutan. Peta RTRW dibuat berdasarkan input dari peta-peta tematik wilayah yang berisi data dan informasi tematik. Informasi tematik ini adalah karakteristik wilayah bersan bersangku gkutan tan,, misaln misalnya ya liputa liputan n lahan, lahan, bentuk bentuk lahan lahan,, kemiri kemiringa ngan n lereng lereng,, potensi hutan, sebaran penduduk dan lain sebagainya. Peta tematik wilayah diturunkan dari peta wilayah, dimana pada peta wilayah ini memuat unsurunsur unsur rupabumi rupabumi tertentu saja. saja. Dasar Dasar dari pembuatan pembuatan peta wilayah adalah peta dasar yang menyajikan menyajikan unsur-unsur unsur-unsur alam dan buatan manusia yang berada di permukaan bumi. Peta Peta RTRW RTRW merupa merupakan kan bagian bagian tidak tidak terpis terpisahk ahkan an dari dari rencana rencana tata tata ruang ruang wilayah. wilayah. Rencana Tata Ruang Wilayah Wilayah Nasional Nasional ditetapkan ditetapkan oleh Peraturan Peraturan Pemerintah. Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota ditetapkan ditetapkan oleh Peraturan Peraturan Daerah masing-masing masing-masing,, sehingga sehingga memiliki memiliki kekuatan hukum. Untuk menghasilkan peta rencana tata ruang wilayah yang memiliki memiliki tingkat tingkat ketelitian ketelitian yang sesuai sesuai dengan dengan skalanya, skalanya, maka diperlukan diperlukan dukungan peta wilayah dan peta tematik wilayah dengan standar tertentu. Standa Standarr ini berkait berkaitan an dengan dengan tingka tingkatt keteli ketelitia tian n minima minimall peta-p peta-peta eta yang yang digunakan dan kandungan informasinya, khususnya peta dasar sebagai dasar pembuatan peta wilayah dan peta tematik wilayah.
25
Pada Peraturan Pemerintah no. 10 Tahun 2000 tercantum tingkat ketelitian berbagai jenis peta yang dipergunakan untuk penyusunan peta rencana tata ruang ruang wilaya wilayah. h. Hal terseb tersebut ut dimaks dimaksudk udkan an agar agar terwuj terwujud ud kesatu kesatuan an sis sistem tem penyajian data dan informasi penataan ruang wilayah. Peta Peta dasar dasar untuk untuk keperl keperluan uan pembua pembuatan tan peta peta wilaya wilayah h memili memiliki ki ketent ketentuan uan sebagai berikut : 1.
Meng Me nggu guna naka kan n
sist sistem em ref referen erensi si menu menuru rutt kete ketent ntua uan n
Datu Datum m
Geod Geodes esii
Nasional 1995 (DGN 95). 2.
Sist Sistem em proy proyek eksi si Tra Trans nsve vers rse e Merc Mercat ator. or.
3.
Sistem Sis tem grid grid Univers Universal al Transv Transvers erse e Mercat Mercator. or.
4.
Sistem Sis tem penomo penomoran ran lembar lembar peta peta seca secara ra Nasi Nasiona onal. l.
Tingkat ketelitian peta untuk penataan ruang wilayah berdasarkan PP no. 10 Tahun 2000 adalah sebagai berikut : 1.
Peta Peta Wilay Wilayah ah Nega Negara ra Indon Indonesi esia a berped berpedoma oman n pada pada tingk tingkat at ketel keteliti itian an peta peta minimal berskala 1:1.000.000.
2.
Peta Peta wilay wilayah ah daera daerah h provin provinsi si berpe berpedo doma man n pada ting tingka katt keteli keteliti tian an peta peta minimal berskala 1:250.000.
3.
Peta Peta wilay wilayah ah daera daerah h kabup kabupate aten n berpedo berpedoman man pada pada tingk tingkat at ketel keteliti itian an peta peta minimal berskala 1:100.000
4.
Peta Peta wilay wilayah ah daer daerah ah kota kota berpe berpedo doma man n pada pada ting tingka katt kete keteli liti tian an peta peta minimal berskala 1:50.000.
26
Peraturan Pemerintah no. 10 Tahun 2000 juga menetapkan standar kartografi dari dari petapeta-pe peta ta yang yang dipa dipaka kaii pada pada pent pentaa aan n ruan ruang g wila wilaya yah. h. Stan Standa darr ini ini mencakup mencakup penggunaan penggunaan simbol dan pewarnaan serta tampilan tampilan peta secara secara kartografis. Saat ini banyak peta-peta untuk penataan ruang wilayah tidak memenuhi format standar dari PP no. 10 tahun 2000 tersebut, baik dalam aspek ketelitiannya maupun tampilannya secara kartografis. Ker ancuan dalam masalah masalah perpetaan perpetaan ini mengakibat mengakibatkan kan perbedaan perbedaan dalam dalam sistem sistem penyajian penyajian data dan informasi informasi penataan penataan ruang wilayah, sehingga dapat mengakibat mengakibatkan kan ketida ketidakpa kpadua duan n
dan ketida ketidakse ksesua suaian ian dalam dalam mengap mengaplik likasi asikan kan rencan rencana a di
lapangan.
LAMPIRAN VIII PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
10 TAHUN 2000
TANGGAL 21 PEBRUARI 2000 SIMBOL DAN ATAU NOTASI UNSUR-UNSUR PETA RENCANA TATA RUANG WILAYAH SKALA 1:250.000
No
1
Nama Unsur
Pengertian
2
Penggunaan Simbol dan atau Notasi
3
4
1
K A W A S A N L I N D U N G
K a w a s a n y a n g d i t e tat a p k a n d e n g a n f u n g s i u t a m a m e l ini n d u n g i k e l e s tat a r iai a n l in g k u n g a n h i d u p y a n g m e n c a k u p s u m b e r d a y a a l a m d a n sumber daya buatan.
1 a
K a w a s a n ya ng m em b e r i k an p e r lil i n d u n g a n k a w a s a n b a w a h a n n y a
K a w a s a n y a n g m e m b e r i k a n p e r lili n d u n g a n t e r h a d a p k a w a s a n b a w a h a n n y a y a n g m e n c a k u p h u t a n l in d u n g , b e r g a m b u t , d a n r e s a p a n air.
M e n u n j u k k a n a rer e a l k a w a s a n y a n g m e m b e r iki k a n p e r lili n d u n g a n k a w a s a n b a w a h a n n y a .
K a w a s a n p e r l ini n d u n g a n s e t e m p a t
K a w a s a n y a n g m e m b e r i k a n p e r l in d u n g a n s e t e m p a t y a n g m e n c a k u p s e m p a d a n p a n t a i,i, s e m p a d a n s u n g a i , s e k i t a r d a n a u a t a u w a d u k , s e k i tat a r m a t a a i r d a n h i jaj a u k o t a t e r m a s u k d i d a l a m n y a h u t a n k o t a .
M e n u n j u k k a n a r e a l k a w a s a n p e r l inin d u n g a n setempat
K a w a s a n d e n g a n c i r i k h a s t e r t e n tut u b a i k d i d a r a t m a u p u n d i p e r a i rar a n y a n g m e m p u n y a i f u n g s i p o k o k s e b a g a i k a w a s a n p e l e s t a r ia n a t a u p e r l in d u n g a n k e a n e k a r a g a m a n j e n isi s t u m b u h a n d a n s a t w a b e s e r t a e k o s i s t e m n y a , y a n g j u g a b e r f u n g s i s e b a g a i w i l a y a h s i s te m penyangga kehidupan.
M e n u n j u k k a n a rer e a l k a w a s a n s u a k a a l a m .
K a w a s a n d e n g a n c i r i k h a s t e r t e n t u , b a iki k d i d a r a t m a u p u n d i p e r a i r a n y a n g m e m p u n y a i f u n g s i p e r lil i n d u n g a n s i s tet e m p e n y a n g g a k e h i d u p a n , p e n g a w e t a n k e a n e k a r a g a m a n j e n i s tut u m b u h a n d a n s a t w a , s e r tat a p e m a n f a a t a n s e c a r a l e s t a r i s u m b e r d a y a a lal a m hayati dan e k o s i s tete m n y a .
M e n u n j u k k a n a r e a l k a w a s a n p e l e s t a rir i a n a l a m .
1b
1c
1d
Kaw asan suaka alam
K a w a s a n p e l e s t a r ia n a l a m
1e
Kaw asan cagar budaya
Kaw asan yang m erupakan lokasi banguna n hasil budaya m anusia y a n g b e r n i l a i t ini n g g i m a u p u n b e n t u k a n g e o l o g i a l a m i y a n g k h a s .
M e n u n j u k k a n a rer e a l k a w a s a n c a g a r b u d a y a .
1 f
K a w a s a n r a w a n b e n c a n a a lal a m
K a w a s a n y a n g s e r i n g a t a u b e r p o t e n s i t ini n g g i m e n g a l a m i b e n c a n a alam.
M e n u n j u k k a n a rer e a l k a w a s a n r a w a n b e n c a n a alam.
1g
K a w a s a n l in d u n g l a in n y a
Kaw asan selain tersebut diatas
M e n u n j u k k a n a r e a l k a w a s a n l in d u n g l a in n y a .
Simbol dan atau Notasi
Spesifikasi 1. Sistem Warna: Yellow, Magenta, Cyan dan Black (YMCB). 2. Jenis huruf univers tegak 10 point.
5
6
Lb
70 00 70 00 G a r is b i s h i ta m l e b a r 0 ,1,1 m m , w a r n a h u r u f h itit a m
Ls
70 00 70 00 G a r is b i s h i ta m l e b a r 0 ,1,1 m m , w a r n a h u r u f h itit a m
Sa
10 70 40 00 G a r is b i s h i ta m l e b a r 0 ,1,1 m m , w a r n a h u r u f h itit a m
Pa
10 70 40 00 G a r is b i s h i ta m l e b a r 0 ,1,1 m m , w a r n a h u r u f h itit a m
Cb
10 70 40 00 G a r is b i s h i ta m l e b a r 0 ,1,1 m m , w a r n a h u r u f h itit a m 00 00 70 00 Simb ol bis, lebar 1 mm
Ll
10 70 40 00 G a r is b i s h i ta m l e b a r 0 ,1,1 m m , w a r n a h u r u f h itit a m 2. Kawasan budidaya................
Gambar 5.1 Contoh Lampiran pada PP No. 10 Tahun 2000 tentang penggunaan simbol dan anotasi peta RTRW
27
Peta-peta RTRW yang dihasilkan masih belum sesuai dengan PP No.10 Tahun 2000 dalam hal ketelitian peta, informasi tepi, legenda peta, simbol dan pewarnaan.
SKALA 1:850.000 PROYEKSI TRANSVERSE MERCATOR SISTEM GRID UTM, GEODETIC DATUM WGS 84 ZONE 48
FORMAT PETA YANG TIDAK SESUAI DENGAN PP NO.10 TAHUN 2000 INFORMASI TEPI, LEGENDA, SIMBOL DAN PEWARNAAN
Gambar 5.2 Contoh Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Barat
28
FORMAT PETA YANG TIDAK SESUAI DENGAN PP NO.10 TAHUN 2000 SIMBOL DAN PEWARNAAN KURANG LENGKAP
SKALA 1:50.OOO SESUAI DENGAN PP NO.10 TAHUN 2000 PROYEKSI PETA, SISTEM GRID, DATUM TIDAK DICANTUMKAN
Gambar 5.3 Contoh Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor
Penyusunan Peta untuk Penataan Ruang Wilayah W ilayah
29
Peta Peta rencana rencana tata tata ruang ruang suatu suatu wilaya wilayah h adalah adalah peta peta wilaya wilayah h daerah daerah yang yang bersangkutan beserta tema tertentu misalnya kawasan, jaringan, sarana dan prasarana. prasarana. Proses penyusunan penyusunan peta untuk untuk penataan penataan ruang membutuhkan membutuhkan ketersedian peta dasar sebagai dasar pembuatan peta wilayah. Dalam hal tidak tersedianya peta dasar, maka peta lain dapat digunakan sebagai dasar bagi pembuatan peta wilayah setelah peta lain tersebut ditransformasikan ke sistem referensi dan sistem proyeksi yang ditentukan berdasarkan Peraturan Pemerintah.
Gambar 6.1 Contoh peta dasar
Peta wilayah diturunkan diturunkan dari peta dasar dasar sedemikia sedemikian n rupa sehingga hanya memuat unsur-unsur rupabumi yang diperlukan. Selanjutnya peta wilayah ini
30
1:1.000.000 1:250.000 Peta Rupabumi
digunakan digunakan sebagai sebagai media penggambaran penggambaran peta-peta peta-peta tematik tematik wilayah. wilayah. Peta tematik wilayah memuat satu atau beberapa tema tertentu yang sesuai untuk keperluan keperluan penataan ruang. Contoh Contoh peta tematik ini misalnya misalnya peta liputan liputan lahan, lahan, peta peta kemiri kemiringa ngan n lereng lereng,, peta peta daerah daerah aliran aliran sungai sungai,, peta peta kawasa kawasan n lindung, lindung, dan sebagainya. sebagainya. Peta tematik wilayah ini pada akhirnya menjadi bahan bahan analis analisis is penyus penyusuna unan n tata tata ruang. ruang. Proses Proses penyus penyusuna unan n peta peta temati tematik k wilaya wilayah h sebaga sebagaii bahan bahan anali analisis sis pembua pembuatan tan peta peta RTRW RTRW dapat dapat diliha dilihatt pada pada gambar di bawah ini.
Gambar 6.2 Proses penyusunan peta tematik wilayah
Peta wilayah untuk untuk penataan penataan ruang ruang berdasarkan berdasarkan luas cakupan cakupan wilayahnya wilayahnya terbagi dalam : 1. Peta Wilaya Wilayah h Negara Indonesi Indonesia a skala skala 1:1.000.000 1:1.000.000 berisi berisi unsur-uns unsur-unsur ur : a. Garis aris pant pantai ai b. Hidrog rografi c. Pemukiman d. Jari Jaring ngan an tran transp sport ortas asii e. Ba Bata tas s Admi Admini nist stra rasi si f.
Nama Nama-n -nam ama a geo geogr graf afis is
2. Peta Wilaya Wilayah h daerah Propins Propinsii skala skala 1:250.000 1:250.000 berisi berisi unsur-uns unsur-unsur ur : a. Garis aris pant pantai ai b. Hidrog rografi c. Pemukiman d. Jari Jaring ngan an tran transp sport ortas asii e. Ba Bata tas s Admi Admini nist stra rasi si f.
Nama Nama-n -nam ama a geo geogr graf afis is
g. Titi Titik k ti tinggi nggi h. Garis aris kont kontu ur
3. Peta Wilaya Wilayah h daerah Kabupat Kabupaten en skala 1:100.000 1:100.000 berisi berisi unsur-un unsur-unsur sur : a. Garis aris pant pantai ai
31
b. Hidrog rografi c. Pemukiman d. Jari Jaring ngan an tran transp sport ortas asii e. Ba Bata tas s Admi Admini nist stra rasi si f.
Nama Nama-n -nam ama a geo geogr graf afis is
g. Titi Titik k ti tinggi nggi h. Garis aris kont kontu ur 4. Peta Wilaya Wilayah h daerah Kota Kota skala skala 1:50.000 1:50.000 berisi berisi unsur-un unsur-unsur sur : a. Garis aris pant pantai ai b. Hidrog rografi c. Pemukiman d. Jari Jaring ngan an tran transp sport ortas asii e. Ba Bata tas s Admi Admini nist stra rasi si f.
Nama Nama-n -nam ama a geo geogr graf afis is
g. Titi Titik k ti tinggi nggi h. Garis aris kont kontu ur
Gambar 6.3 Contoh Peta Wilayah Kec. Pangandaran Kab. Ciamis skala 1:25.000 yang diturunkan dari Peta Rupabumi Kab. Ciamis skala 1:150.000
Penggunaan SIG dalam Penataaan Ruang untuk Penataan untuk Penataan
32
7.1
Sekilas tentang SIG Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem komputer yang digunakan untu ntuk
memas emasuk ukka kan n,
meny enyimpa impan, n,
memer emerik iksa sa,,
meng mengiinteg ntegra ras sikan ikan,,
memanipulasi, menganalisa dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan dengan posisi-posi posisi-posisi si di permukaan permukaan bumi. Teknologi SIG mengintegra mengintegrasika sikan n opera operasi si data databa base se yang yang umum umum sepe sepert rtii query query,, anal analis isis is stat statis isti tik k denga dengan n visualisasi yang unik dan keuntungan analisis geografik yang ditawarkan oleh peta. Kemampuan ini membedakan SIG dari sistem informasi yang berguna untuk untuk para para user user dalam dalam menjel menjelas askan kan perist peristiwa iwa,, memperk memperkira irakan kan hasil hasil dan perencanaan strategis. SIG memiliki lima komponen utama yaitu : 1.
Sumb Su mber erda daya ya manus manusia ia,, beru berupa pa staf staf komp komput uter er,, tena tenaga ga ahli ahli dari dari berbagai berbagai disiplin keilmuan, keilmuan, operator operator SIG, tenaga ahli SIG dan para pengembang aplikasi.
2.
Data, Data, yang yang bisa bisa dalam dalam bentuk bentuk spas spasial ial,, tempo temporal ral dan atribu atribut. t.
3.
Mesin, Mesin, yang yang menja menjalan lankan kan berbaga berbagaii penyi penyimpa mpanan nan data, data, pencar pencarian ian data analisis, pelaporan dan fungsi-fungsi komunikasi.
4.
Pera Perang ngka katt lun luna ak (So (Sofftwar tware) e)..
5.
Perangkat netw networ orks ks,,
keras disk disk
(Hardware),
atau atau
tape tape
termasuk
stor storag age, e,
workstation
plot plotte terr
dan dan
d an
pera perala lata tan n
komunikasi. 7.1. 7.1.1 1
Sumb Su mberd erday aya a manu manusi sia a Sistem SIG tidak pernah vakum karena pada sistem tersebut terdapat interaksi antar manusia. Interaksi yang terjadi antara : Pengguna Pengguna sistem sistem adalah adalah mereka mereka yang yang menggu menggunak nakan an SIG untuk untuk memecahkan masalah-masalah spasial. Operator Operator sistem sistem
bertang bertanggun gung g
jawab jawab dalam dalam operas operasion ional al harian harian
sistem sis tem,, lebih lebih sering sering melaku melakukan kan tugastugas-tug tugas as yang yang memung memungkin kinkan kan pengguna sistem berfungsi secara efisien. Mereka bertindak sebagai administrator sistem, administrator database, menjaga trek keamanan dan integritas integritas database database untuk mencegah kemungkinan kemungkinan hilang hilang atau terkorupsi. Suplier Suplier SIG bertanggung bertanggung jawab untuk menyediaka menyediakan n software software dan updati updating ng sof softwa tware re untuk untuk dimas dimasukk ukkan an ke sis sistem tem.. Mereka Mereka umumny umumnya a bekerj bekerjas asam ama a
denga dengan n
perus perusah ahaa aan n
pengem pengemba bang ng
soft softwa ware re
dala dalam m
menyiapkan sekumpulan paket software dan hardware.
33
Suplier Suplier data adalah adalah semua semua pihak pihak yang yang menyed menyediak iakan an data data untuk untuk sistem tersebut. Dalam perencanaan tata ruang, umumnya data-data ters terseb ebut ut
dise disedi diak akan an
oleh oleh
lemb lembag agaa-le lemb mbag aga a
peme pemeri rint ntah ah
yang yang
berwenang. Pengemban Pengembang g aplikasi aplikasi umumny umumnya a adalah adalah program programer er terlat terlatih ih yang yang menyediakan user interface untuk mengurangi ketergantungan pada para profesional bidang SIG untuk melakukan-tugas-tugas biasa. Analis sistem SIG adalah sekelompok orang yang mengkhususkan diri dalam studi rancangan sistem. Umumnya analisis sistem adalah bagi bagian an
dari dari
tim
prof profes esiion onal al
yang yang
bert bertan angg ggun ungj gjaw awa ab
dala dalam m
menetapkan gol dan tujuan dari sistem SIG di dalam organisasi. 7.1.2 Data SIG harus harus mampu mampu menyer menyerap ap data data dalam dalam berbaga berbagaii format, format, bukan bukan hany hanya a form format at asli asli dari dari SIG SIG tert tertent entu. u. Cont Contoh oh suat suatu u peta peta outl outlin ine e mung mungki kin n ters tersedi edia a dala dalam m bent bentuk uk file file form format at Au Auto toCA CAD D DXF. DXF. SIG SIG seharusnya bisa menyerap file DXF tanpa terlalu banyak memodifikasi sistem. Fung Fungsi si
SIG SIG
yang yang
cuku cukup p
pent pentin ing g
adal adalah ah
kema kemamp mpua uann nnya ya
untu untuk k
mengko mengkonve nversi rsi antara antara data data raster raster dan vektor vektor.. Aplika Aplikasi si yang yang cukup cukup penting penting saat ini adalah adalah menggabungka menggabungkan n berbagai berbagai sumberdata sumberdata seperti data GPS dengan foto udara atau citra satelit. 7.1.3
Mesin Kemampuan Kemampuan SIG secara secara fungsional fungsional dapat dikelompokk dikelompokkan an ke dalam dalam empat katagori yaitu : •
Data Capture, yaitu memasukkan data ke dalam sistem, baik data data spasia spasiall maupun maupun textua textual. l. Proses Proses ini adalah adalah proses proses yang yang panjang meliputi scanning, digitasi, editing, edgematching dan sebagainya sebelum dimasukkan ke dalam database. SIG harus mampu mengerjakan semua proses ini.
•
Penyim Penyimpan panan an data, data, menyan menyangku gkutt kemamp kemampuan uan sis sistem tem untuk untuk menyimpan menyimpan data dalam dalam jumlah jumlah besar, besar, metode metode penyimpana penyimpanan n dan juga perangkat keras untuk penyimpanan.
•
Mana Ma najjemen emen
dat data
atau atau
lebi ebih
dike dikena nall
den dengan gan
Data atabase base
Management Management System System memungkink memungkinkan an fungsi-fun fungsi-fungsi gsi data entry, data editing dan mengintegrasikan data dari berbagai bentuk dan sumber data.
34
•
Data retrieval, analisis dan tampilan. Fungsi utama SIG adalah data retrieval atau pencarian data. SIG membantu mendapatkan kembali fitur baik dengan atribut asli asliny nya a
atau atau
kara karakt kter eris isti tik k
spas spasia ialn lnya ya..
Anal An alis isis is
geog geogra rafi fi
memerlukan satu hubungan yang erat antara elemen spasial dengan dengan data data atribu atributny tnya. a. Hal ini sebelu sebelumny mnya a ditang ditangani ani dan dikelola secara terpisah masing-masing dalam paket kartografi otomat oto matis is dan databa database. se. SIG meleng melengkap kapii teknol teknologi oginya nya untuk untuk melakukan analisis yang lebih canggih yang memanfaatkan link antara keduanya.
7.1. 7.1.4 4 Pera Perang ngka katt lun lunak ak SIG dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh jenis jenis siste sistem m operasi operasi yang yang dipaka dipakai, i, misaln misalnya ya Windows NT, Windows 98, Apple MacIntosh dan IBM OS/2. 7.1. 7.1.5 5 Pera Perang ngka katt ker keras as Hardware komputer yang digunakan untuk membantu SIG merupakan komponen yang tidak tetap dari keseluruhan sistem. Para pengguna akan
meng-customize
hardw rdware
merek ereka a
untuk
memenuhi
kebutuhannya. Namun dalam semua kasus, SIG yang harus berfungsi penuh penuh haru harus s memp mempun unya yaii hardw hardwar are e yang yang mend menduk ukun ung g inpu inputt data data,, output data, penyimpanan data, pencarian data, tampilan dan analisis.
35
7.2
SIG untuk Tata Ruang Salah satu kemampuan SIG adalah melakukan analisis spasial dan analisis atribut. SIG dapat mengolah dan mengelola data dalam jumlah besar. Salah satu satu too tools ls SIG yang yang paling paling powerfu powerfull dan mendas mendasar ar adalah adalah integr integrasi asi data data dengan cara baru, misalnya dengan overlay layer yang berbeda. SIG juga dapat mengintegrasik mengintegrasikan an data secara matematis. matematis. Tools pada SIG tersebut tersebut membuat kemampuan analisis spasial dan atribut yang dilakukan SIG cukup baik dan akurat. Secara umum penyusunan rencana tata ruang dapat dikelompokkan dalam tiga tiga kegiat kegiatan an besar, besar, yaitu yaitu tahap tahap pengum pengumpul pulan an data, data, tahap tahap analis analisis is dan terakh terakhir ir tahap tahap penyus penyusuna unan n rencana rencana.. Kemamp Kemampuan uan SIG khusus khususnya nya fungsi fungsi analis analisis is spasia spasiall ini sangat sangat memban membantu tu bagi bagi pengam pengambil bilan an keputus keputusan an dalam dalam perencanaan tata ruang. Anal An alis isis is yait yaitu u
taha tahapa pan n
peker pekerja jaan an yang yang meru merupa paka kan n
peni penila laia ian n
terh terhad adap ap
berbagai berbagai keadaan keadaan yang dilakukan dilakukan berdasarkan berdasarkan prinsip-pri prinsip-prinsip, nsip, pendekatan pendekatan dan
metode
serta
dipe dipert rtan angg ggun ungj gjaw awab abka kan n
teknik baik baik
analisis seca secara ra
perencanaan
ilmi ilmiah ah
wilayah
maup maupun un
prak prakti tis. s.
yang Dala Dalam m
keseluruhan analisis pada prinsipnya terdapat empat jenis penilaian utama yaitu : •
Analisis keadaan dasar, yaitu menilai kondisi existing
•
Analisis kecenderungan perkembangan, yaitu menilai kecenderungan sejak masa lalu sampai sekarang dan kemungkinan-kemungkinan di masa mendatang, terutama pengaruh timbulnya fungsi baru terhadap perkembangan wilayah.
•
Anal An alis isis is sist sistem em sert serta a kebu kebutu tuha han n ruan ruang, g, yait yaitu u meni menila laii hubu hubung ngan an ketergantungan antar subsistem atau antar fungsi dan pengaruhnya apabil apabila a subsis subsistem tem itu berkemb berkembang ang,, serta serta perhitu perhitunga ngan n ruang ruang yang yang dibutuhkan pada suatu wilayah sebagai akibat perkembangan di masa depan.
•
Analisis kemampuan pengelolaan pembangunan daerah, yaitu menilai kondis kondisii keuang keuangan an daerah daerah,, organi organisas sasii pelaks pelaksana ana dan pengaw pengawasa asan n pemban pembangun gunan, an, person personali alia a baik baik pada pada saat saat sekara sekarang ng maupun maupun yang yang diperlukan pada masa mendatang.
•
Perumusan alternatif / draft rencana, yaitu merupakan suatu tahap sebelu sebelum m mencap mencapai ai penyusu penyusunan nan rencana rencana final final dimaks dimaksudk udkan an untuk untuk menghasilkan suatu draft rencana sebagai bahan pembahasan.
•
Renc Rencan ana a
fina finall
meru merupa paka kan n
taha ahap
akh akhir
dari dari
pek pekerj erjaan aan
tekn tekniik
penyusunan rencana.
36
Sebagai bahan analisis spasial dibutuhkan ketersediaan peta dasar sebagai dasar pembuatan peta wilayah. Dalam hal tidak tersedia peta dasar, maka peta peta lain lain dapat dapat diguna digunakan kan sebaga sebagaii dasar dasar bagi bagi pembua pembuatan tan peta peta wilaya wilayah, h, sete setela lah h peta peta lain lain itu itu ditr ditran ansf sfor orma masi sika kan n ke sist sistem em refer referen ensi si dan dan sist sistem em proy proyek eksi si
yang yang
dite ditent ntuk ukan an
berd berdas asar arka kan n
PP. PP.
Sela Se lanj njut utny nya a
peta peta
wila wilaya yah h
digunakan digunakan sebagai sebagai media penggambaran penggambaran peta-peta peta-peta tematik tematik wilayah. wilayah. Peta tematik tematik wilayah wilayah ini kemudian menjadi menjadi bahan analisis analisis penyusunan penyusunan rencana tata ruang wilayah. Pada skema dibawah ini terlihat fungsi SIG sebagai alat bantu dalam analisis spasial, dalam proses penataan tata ruang.
Peta Wilayah
Peta Rupabumi
1:1.000.00
1:1.000.00
0
0
1:250.000 1:50.000 1:25.00
1:250.000 1:25.00 1:50.000 1:10.00 0
0 1:10.00
0
0
Peta Tematik Sumberdaya Wilayah
Land Use Soil Geolog y Forest Others
ANALISIS ANALISIS SPASIAL SPASIAL BERBASIS TEKNOLOGI TEKNOLOG BERBASIS BERBASIS TEKNOLOGI TEKNOLOGII SISTEM SISTEM INFORMASI INFORMASI GEOGRAFIS GEOGRAFIS (SIG) (SIG)
DATA DATA & & INFORMASI INFORMASI :: -- Sumberdaya Sumberdaya alam alam -- Geografi Geografi dan dan Kependudukan Kependudukan -- Sosial Sosial Budaya Budaya -- Pertahanan Pertahanan dan dan Keamanan Keamanan
Peta RTRW 1:1.000.00 0 1:250.00 0 1:25.00 1:50.000 0 1:10.000
Gambar 7.1 Skema SIG sebagai alat analisis dalam proses penataan ruang
37
Tahap analisis dilakukan setiap penyusunan rencana tata ruang yang baru. Untuk Untuk RTRW RTRW Kabup Kabupate aten, n, penyusu penyusunan nan rencan rencana a dilaku dilakukan kan setiap setiap 10 tahun tahun sekali, Sedangkan untuk Rencana Umum Tata Ruang dan Rencana Detil Tata Ruang Ruang dilaku dilakukan kan setiap setiap 5 tahun tahun sekali sekali.. Dalam Dalam pengen pengendal dalian ian rencan rencana a tata tata ruang terdapat kegiatan pemantauan dan pembuatan laporan yang dilakukan secara secara reguler, reguler, serta kegiatan kegiatan evaluasi evaluasi yang dilakukan ketika penyusunan penyusunan renca rencana na tata tata ruang ruang yang yang baru. baru. Evalua Evaluasi si dilaku dilakukan kan jika jika terjad terjadii peruba perubahan han terhadap terhadap rencana rencana tata ruang. Pengendalia Pengendalian n rencana rencana tata ruang dilakukan dilakukan melalui analisis peta rencana tata ruang dan peta kondisi existing. Apabila peruba perubahan han yang yang terjad terjadii masih masih dalam dalam skala skala kecil kecil atau atau bukan bukan merupa merupakan kan perubahan yang mendasar, maka perubahan tersebut masih bisa diterima. Akan Akan
teta tetapi pi
bila bila
terj terjad adii
peru peruba baha han n
yang yang
mend mendas asar ar,,
maka maka
diad diadak akan an
peninjauan kembali terhadap rencana tata ruang. Kendala Kendala dalam dalam pengendalia pengendalian n rencana rencana tata ruang adalah adalah sulitnya sulitnya kegiatan tersebut, dimana untuk melakukan pemantauan dan pelaporan secara terus menerus diperlukan ketersedian data dan informasi untuk mengindikasikan perk perkem emba bang ngan an
yang yang
terj terjad adi. i.
Dala Dalam m
hal hal
ini ini
bera berart rtii
adan adanya ya
kegi kegiat atan an
mengumpulkan dan memperbaharui (up-dating) data secara terus menerus. Hal ini juga berarti pengolahan data spasial dalam jumlah besar, berupa petapeta dan data atributnya. Untuk itu diperlukan suatu sistem pengelolaan data dan informasi yang teratur dan terpadu yaitu Sistem Informasi Geografis.
----
Contact Person : Dra. Titiek Suparwati / Ryan Pribadi, ST
[email protected] dan
[email protected] dan
[email protected] Bidang Pemetaan Dasar Tata Ruang Telp (021) 87906060 DR. Poentodewo, S.S.O Pusat Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 46,Telp & Fax (021) 87901254 Cibinong
38
39