BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Masa remaja merupakan masa-masa yang penuh dengan gejolak. Masa remaja juga rentan dengan berbagai permasalahan yang cukup kompleks dan pelik. Karena, Karena, di masa inilah seseorang sedang tumbuh tumbuh dan menjalani menjalani saat mencari mencari jati diri diri untuk untuk memben membentuk tuk karakt karakter er keprib kepribadi adian. an. Masa Masa ini juga juga sering seringkal kalii disebu disebutt sebagai masa transisi seseorang dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Sehingga, seringkali sifat kekanak – kanakan masih melekat dan pertimbangan kedewasaan pun belum sepenuhnya sepenuhnya terbentuk. 1 Masa remaja diawali diawali oleh datangnya datangnya pubertas, pubertas, yaitu proses proses bertahap bertahap yang yang mengubah kondisi fisik dan psikologis seorang anak menjadi seorang dewasa. ada ada saat saat ini ini terja terjadi di peni pening ngka kata tan n doro dorong ngan an seks seks sebag sebagai ai akib akibat at peru peruba baha han n hormo hormonal nal.. Selain Selain itu, itu, karakt karakteri eristik stik seks primer primer dan sekund sekunder er menjadi menjadi matang matang sehingga memungkinkan seseorang untuk bereproduksi !berketurunan". Mengenai dorongan seksual yang meningkat ini menjadikan seorang remaja mulai belajar untuk mengetahui dan mencari informasi terkait dengan seksualitas itu sendiri. #ntu #ntuk k selan selanju jutn tny ya peny penyal alura uran n hasra hasratt yang ang dimi dimilik likii juga juga meny menyert ertai ai pros proses es belajarnya tersebut.1,$ Karakteristik remaja, di satu sisi sedang senang-senangnya mencari informasi dan pengalaman baru sebagai perwujudan dari rasa ingin tahu yang besar. ada sisi lain, remaja sedang mencari jati diri dan memiliki dorongan seksual yang sangat sangat besar besar.. Kesemu Kesemuany anyaa ini menye menyebab babkan kan remaja remaja mudah mudah terpen terpengar garuh uh pada pada perilaku-perilaku menyimpang antara lain perilaku seks bebas.1,$
1
1.2 Rumusan Rumusan masalah masalah
%dapun rumusan masalah dalam mini project ini ini antara lain & 1.$.1 'agaimana gambaran sikap dan pengetahuan remaja tentang (MS di SM% )egeri * +enpasar wilayah kerja uskesmas ( +enpasar imur 1.$.$ 'agaimana 'agaimana perbedaan perbedaan karakteristik karakteristik responden responden !jenis !jenis kelamin" kelamin" laki-laki laki-laki dengan dengan peremp perempuan uan siswa-si siswa-siswi swi SM% )egeri )egeri * +enpas +enpasar ar dalam dalam hal sikap dan pengetahuan remaja remaja tentang (MS 1.3 Tujuan penelitian +ari rumusan masalah di atas tujuan yang ingin dicapai dari mini project ini
terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus & ujuan #mum & 1.*.1 1.*.1 #ntuk #ntuk mengetah mengetahui ui gambar gambaran an sikap sikap dan pengeta pengetahua huan n remaja remaja tentang tentang (MS di SM% )egeri * +enpasar wilayah kerja uskesmas ( +enpasar imur. 1.*.$ 1.*.$ #ntuk #ntuk mengeta mengetahui hui perbed perbedaan aan karakt karakteri eristik stik respond responden en !jenis !jenis kelami kelamin" n" laki-laki dengan perempuan siswa-siswi SM% )egeri * +enpasar dalam hal sikap dan pengetahuan pengetahuan remaja remaja remaja tentang (MS. ujuan khusus & 1.*.* #ntuk #ntuk mengetahui mengetahui sumber sumber informasi informasi remaja mengetahu mengetahuii tentang infeksi infeksi menular seksual. 1.*. 1.*. #ntu #ntuk k meng mengeta etahu huii apak apakah ah sisw siswaa siswi siswi pern pernah ah terin terinfek feksi si peny penyak akit it infkesi menular seksual. 1.*./ 1.*./ #ntuk #ntuk menget mengetahu ahuii bagaim bagaimana ana sikap sikap dan perilaku perilaku siswa-sisw siswa-siswii tersebu tersebutt untuk mencegah (MS, bagaimana sikap dan kepedulian mereka tentang (MS. 1.4 an!aat mini project 0asil mini project ini ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain & 1.. 1..1 1 Seba Sebaga gaii data data acuan acuan atau atau data data dasar dasar yang yang dapa dapatt memb memban antu tu (nsta (nstans nsii
Keseha Kesehatan tan Kota Kota +enpasa +enpasarr untuk untuk menget mengetahu ahuii gambar gambaran an sikap sikap dan pengetahuan remaja tentang (MS sehingga nantinya dapat direncanakan suatu strategi untuk menindak lanjuti fenomena tersebut. 1..$ 1..$ Sebaga Sebagaii data data dasar dasar atau sebagai sebagai masuka masukan n bagi bagi pihak pihak sekola sekolah h dalam dalam pembinaan mengenai (MS di kalangan siswa-siswi, sehingga nantinya pihak sekolah dapat bekerja sama dengan orang tua siswa dalam hal
$
memberikan pembinaan atau pengetahuan secara dini mengenai (MS dan bahayanya. 1..* Sebagai bahan masukan juga kepada para remaja dalam menyikapi halhal mengenai (MS secara positif.
BAB II TIN"AUAN PU#TA$A
2.1 De!inisi
(MS adalah penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. Meskipun demikian tidak berarti bahwa semuanya harus melalui *
hubungan kelamin, tetapi beberapa ada yang dapat juga ditularkan melalui kontak langsung dengan alat-alat, handuk, termometer, dan sebagainya +alam (MS yang dimaksud dengan perilaku risiko tinggi ialah perilaku yang menyebabkan seseorang mempunyai risiko besar terserang penyakit. ang tergolong kelompok risiko tinggi adalah usia, pelancong ,pekerja seksual komersial atau wanita tuna susila, pecandu narkotik , homoseksual. $,* 'erdasarkan faktor-faktor risiko di atas, peneliti mendapati bahwa pada 2aman sekarang ini, remaja adalah kelompok usia dengan tingkat risiko yang sangat tinggi untuk terjangit (MS, karena gaya hidup remaja sudah cenderung menyimpang ke arah kebiasaan-kebiasaan yang negatif. +alam salah satu penelitian yang dilakukan di Kanada, dari $*34 orang pelajar tingkat 3 sampai tingkat 1$.$,* %borigin yang dijadikan sebagai sampel, sebanyak **,35 dari total 116 orang anak laki-laki dan sebanyak */5 dari total 1**4 orang anak perempuan pernah melakukan hubungan seks. Sebanyak 4*,*5 laki-laki dan /4,15 perempuan memiliki lebih dari satu partner seks7 $1,5 laki-laki dan 6,/5 perempuan tidak menggunakan kondom saat mereka terakhir kali melakukan hubungan seks. Sebuah sur8ei yang dilakukan oleh Youth Risk Behavior Survey !9'S" secara nasional di %merika Serikat pada tahun $663 mendapati bahwa 3,:5 pelajar berusia yang duduk di tingkat ;-1$ telah melakukan hubungan seksual, */5 pelajar SM% telah aktif secara seksual dan *:,/5 dari pelajar SM% tersebut tidak menggunakan kondom pada saat hubungan seksual yang terakhir kali dilakukan. Selain itu, ,5 siswa SM% ternyata sudah menggunakan ekstasi.*, +i (ndonesia juga telah dilakukan beberapa penelitian yang berkaitan dengan remaja dan perilaku seksual mereka. 0asil penelitian erkumpulan Keluarga 'erencana (ndonesia !K'(" di kota alembang, Kupang, asikmalaya,
2.1.2. Epi%emi&l&gi
=0> memperkirakan telah terjadi *6 juta kasus baru enyakit Menular Seksual !(MS" pada tahun 1;;;. %ngka kejadian infeksi baru terbanyak terjadi di daerah %sia Selatan dan %sia enggara !1/1 juta kasus", yang diikuti oleh %frika SubSahara !4; juta kasus" dan %merika ?atin !*: juta kasus". $,*, Menurut Centers for Disease Control and Prevention tahun $663, di %merika Serikat kasus Klamidia dan @onorrhea menempati urutan tertinggi (MS yang diderita remaja pada popolasi umum. ada tahun $664 kasus terbanyak didapati pada wanita usia 1/-1; tahun !terdapat 4: kasus per 166666" dan pada pria usia $6-$ tahun !/ per 166666".
$,*
2.1.'. "enis(jenis I# 2.1.'.1. )&n&re A. De!inisi %an Eti&l&gi
@onore mencakup semua penyakit yang disebabkan oleh Neisseria gonorrheae. +aerah yang paling mudah terinfeksi ialah daerah dengan mukosa epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang !immatur ". B. )ejala $linis
enularan terjadi melalui kontak seksual dengan penderita gonore. Masa tunas penyakit berkisar antara $-/ hari !1-1 hari". @ejala yang didapati pada laki-laki antara lain keluhan !sakit" waktu kencing, orifisium uretra yang oedem dan eritematus, dan sekret uretra yang purulen. Sebagian besar wanita yang menderita gonore asimtomatik. @onore pada wanita sering mengenai ser8iks sehingga terjadi ser8isitis dengan gejala keputihan. ,/ 2.1.'.2 #i!ilis A. De!inisi %an Eti&l&gi
Sifilis ialah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema pallidum7 sangat kronik dan bersifat sistemik. ada perjalanannya dapat menyerang hampir semua alat tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai masa laten, dan dapat ditularkan dari ibu ke janin. ,/ B. )ejala $linis
Stadium ( !Sifilis rimer" imbul suatu ulkus yang disebut ulkus durum yang mempunyai sifat khusus, antara lain tidak nyeri !indolen", sekitar ulkus teraba keras !indurasi", dasar ulkus
/
bersih dan bewarna merah seperti plak, dan soliter !biasanya hanya 1-$ ulkus". ?okasi ulkus ini pada laki-laki biasanya terdapat pada preputium, ulkus koronarius, batang penis dan skrotum. ada wanita di labium mayora dan minora, klitoris dan ser8iks. #lkus bisa terdapat ekstra genital misalnya pada anus, rektum, bibir, mulut, lidah, tonsil, jari, dan pa yudara. /,4 Stadium (( !Sifilis Sekunder" Manifestasi klinis sifilis sekunder dapat berupa berbagai ruam pada kulit, selaput lendir, dan organ tubuh. +apat disertai demam, malaise. Auga adanya kelainan kulit dan selaput lendir dapat diduga sifilis sekunder, bila ternyata pemeriksaan serologis reaktif. ?esi kulit biasanya simetris, dapat berupa makula, papul, folikulitis, papulaskuomosa, dan pustul. Aarang dijumpai keluhan gatal. ?esi 8esikobulosa dapat ditemukan pada sifilis kongenital. ada sifilis sekunder yang mengalami relaps, lesi sering unilateral dan berbentuk arsiner. ada kulit kepala dijumpai alopesia yang disebut motheaten alopecia yang dimulai pada daerah oksipital. /,4 #i!ilis Laten
Sifilis laten merupakan stadium sifilis tanpa gejala klinis, akan tetapi pemeriksaan serologis positif. Stadium ((( !Sifilis ?anjut" Kecuali gumma, lesi sifilis lanjut berupa endarteritis obliterans pada bagian ujung arteriol dan pembuluh darah kecil yang menyebabkan peradangan dan nekrosis. roses gumma juga terjadi pada laring, paru, gastrointestinal, hepar, dan testis. ada kardio8askuler, sifilis ((( menyebabkan miokarditis, gangguan katup jantung dan aneurisma aorta./,4
2.1.'.'. Herpes )enitalis A. De!inisi %an Eti&l&gi
0erpes genitalis adalah infeksi pada genital yang disebabkan oleh !erpes Simple" #irus tipe 1 !0SB-1" atau tipe $ !0SB-$" !<+<, $663". ipe 1 merupakan tipe klasik yang berhubungan dengan sariawan !cold sore$stomatitis" pada bibir dan muka, dan tipe $ berhubungan dengan herpes genitalis. 4
4
B. )ejala $linis
Manifestasi klinik dapat dipengaruhi oleh faktor hospes, pajanan terdahulu dari 0SB, episode terdahulu dan tipe 8irus. Masa inkubasi umumnya berkisar antara *3 hari, tetapi dapat lebih lama. @ejala yang timbul dapat bersifat berat, tetapi bisa juga asimtomatik terutama bila lesi ditemukan pada daerah ser8iks.4,3 ?esi primer dapat asimtomatis, gejala prodormal berupa rasa panas !terbakar" dan gatal, timbul lesi berupa 8esikula yang mudah pecahCerosiCulkus dangkal bergerombol diatas dasar eritem dan disertai rasa nyeri, setelah timbul lesi dapat terjadi demam, malaise dan nyeri otot. Kelenjar limfe regional membesar dan nyeri pada perabaan./,4,3 2.1.'.* Tri+h&m&nas ,aginalis A. De!inisi
richomonas 8aginalis suatu organisme eukaryotik yang termasuk kelompok mastigpora,
mempunyai
flagel
dengan
ordo Trichomonadida%
merupakan
organisme komensal pada usus mamalia dan burung. erdapat * spesies yang sering ditemukan pada manusia yaitu Trichomonas #aginalis yang merupakan parasit pada saluran genitourianaria, Trichomonas Tena" dan Pentatrichomonas !omonis merupakan Trichomonas non patogen yang ditemukan di rongga mulut untuk Trichomonas Tena" dan usus besar untuk Pentatrichomonas !omonis richomonas 8aginalis tumbuh di lingkungan yang basah dengan suhu */-*35 p0 antara ,;-3,/. richomonas Baginalis tidak menyerang jaringan disebelah bawah dinding 8agina, hanya ada di rongga 8agina sangat jarang di temui di tempat lain. lingkungan 8agina sangat disukai oleh organisme ini. richomonas 8aginlais dapat menimbulkan reaksi radang pada rongga 8agina yang didominasi oleh
sel
lekosit Polymorphonuclear !)M".
richomonas
8aginalis
dan
ekstraknya dapat merangsang kemotatik sel lekosit M), yang mungkiun mempengaruhi perkembangan gejalanya. /,4,3 B. )ejala $linis
richomonas 8aginalis menular melalui hubungan seksual meskipun masih diperdebatkan trichomonas 8aginalis dapat hidup pada obyek yang basah selama / menit pada kloset duduk, kain lap pencuci badan, baju, air mandi, dan cairan
3
tubuh. enularan perinatal terjadi kira-kira /5 dari ibu yang terinfeksi tetapi biasanya sembuh sendiri dengan metabolisme yang progresif dari hormon ibu. /,4,3 (nfeksi richomonas Baginalis mempunyai masa inkubasi selama -$1 hari. enggunaan (#+ !spiral", merokok dan pasangan seksual lebih dari satu merupakan faktor resiko trichomoniasis, sekitar $6-$/5 dari perempuan dengan trichomoniasis tidak mengalami gejala apapun, namun biasanya 8agina terasa gatal mengeluarkan bau busuk, bernanah, dan ada busa. richomoniaisis mungkin berhubungan dengan ketuban pecah ini dan kelahiran prematur. asangan seksual harus diobati dan diberi serta dianjurkan agar tidak melakukan sampai sembuh. /,4,3 2.1.'.- Phthirus Puis A. De!inisi
hthirus ubis adalah penyakit kutu kelamin
penyakit kelamin yang
menyerang daerah kelamin. Kutu yang biasanya menyerang daerah rambut di kepala, penyakit kutu kelamin menyerang rambut yang ada di sekitar kelamin. Menjaga kebersihan kelamin adalah salah satu pencegahan termudah agar terhindar dari penyakit kutu kelamin.
/,4,3
ubis hthirus adalah spesies kutu yang lebih memilih hidup di antara rambut manusia kasar, seperti kemaluan Sebuah infestasi kutu kemaluan menghasilkan pubis S+ pediculosis disebut, kondisi kulit lokal yang ditandai dengan rasa gatal. kutu kemaluan juga disebut kutu kepiting, dan kasus pubis pediculosis telah informal disebut kepiting. Mereka adalah eDoparasites, atau makhluk hidup di permukaan tubuh manusia, mereka dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak seksual. /,4,3
B. )ejala klinis
@ejala biasanya disertai dengan pubis pediculosis yang tak henti-hentinya gatal. emeriksaan dekat daerah yang terinfeksi akan menemukan telur tembus pada bagian bawah poros rambut7 telur dapat menjadi yang terbaik dilihat dengan menggunakan lensa pembesar. Kutu sendiri abu-abu atau coklat, dan ketika penuh dengan darah, mereka menjadi kemerahan. +alam pembesaran, kutu dapat dilihat untuk memiliki kepala kecil dan tiga pasang mencakar, kaki jointed.
/,4,3
:
Kulit di daerah yang terinfeksi mungkin memiliki ruam makular atau makulopapular merah. %kan ada bintik-bintik perdarahan pucat biru ke kiri di titik di mana kutu telah makan, dan ekskresi dari kutu biasanya titik daerah seperti butir merica kecil. asien menggaruk dapat menyebabkan tanda sekunder dan infeksi. infestasi serius dapat menyebabkan kulit bersisik. /,4,3 Sebuah kasus pubis pediculosis. Kutu hidup di dasar rambut kemaluan, dan telur tembus !nits" menempel pada poros rambut, tampak seperti tetesan air kecil. /,4,3
2.1.'./ $&n%il&ma Akuminata A. De!inisi
Kutil @enitalis atau dengan nama lain Kondiloma %kuminata merupakan kutil di dalam atau di sekeliling 8agina, penis atau dubur, yang ditularkan melalui hubungan seksual. Kondiloma akuminatum ialah 8egetasi oleh 0uman apiloma Birus tipe tertentu, bertangkai, dan permukaannya berjonjot. ipe 0B tertentu mempunyai potensi onkogenik yang tinggi, yaitu tipe 14 dan 1:. tipe ini merupakan jenis 8irus yang paling sering dijumpai pada kanker ser8iks. Sedangkan tipe 4 dan 11 lebih sering dijumpai pada kondiloma akuminatum dan neoplasia intraepitelial ser8iks derajat ringan. Birus tipe ini dan 8irus papiloma lainnya bisa menyebabkan tumor intra-epitel pada leher rahim !ditunjukkan dengan hasil ap-smear yang abnormal" atau kanker pada 8agina, 8ul8a, dubur, penis,mulut, tenggorokan atau kerongkongan. /,4,3
B. )ejala klinis
Kutil genitalis paling sering tumbuh di permukaan tubuh yang hangat dan lembap. ada pria, area yang sering terkena adalah ujung dan batang penis dan dibawah kulit depannya !jika tidak disunat". ada wanita, kutil timbul di 8ul8a, dinding 8agina, leher rahim !ser8iks" dan kulit di sekeliling 8agina. Kutil genitalis juga
;
bisa terjadi di daerah sekeliling anus dan rektum, terutama pada pria homoseksual dan wanita yang melakukan hubungan seksual melalui dubur. /,4,3 Kutil biasanya muncul dalam waktu 1-4 bulan setelah terinfeksi, dimulai sebagai pembengkakan kecil yang lembut, lembap, berwarna merah atau pink. Mereka tumbuh dengan cepat dan bisa memiliki tangkai. ada suatu daerah seringkali tumbuh beberapa kutil dan permukaannya yang kasar memberikan gambaran seperti bunga kol !blumkol". /,4,3 ada wanita hamil, pada gangguan sistem kekebalan !penderita %(+S atau pengobatan dengan obat yang menekan sistem kekebalan" dan pada orang yang kulitnya meradang, pertumbuhan kutil ini sangat cepat. /,4,3
2.1.-. $&mplikasi
(MS dapat meyebabkan berbagai komplikasi kepada penderita, terutama apabila penyakit ini dibiarkan berlama-lama tanpa dilakukan penanganan segera. 0erpes simpleks dapat menyebabkan luka di daerah genital yang berulang dan nyeri, dan infeksi herpes dapat menjadi sangat berat pada orang dengan kekebalan tubuh yang rendah. Selain itu, orang yang mengetahui dirinya terinfeksi herpes dapat mengalami stress dan gangguan psikologis. 3 ada wanita, gonore adalah penyebab umum dari Pelvic &nflammatory Disease 'P&D(, dengan gejala-gejala yang ringan atau dapat juga sangat berat, seperti nyeri abdomen dan demam. (+ dapat mengakibatkan abses internal dan nyeri pel8is yang kronis dan lama. (+ dapat merusak tuba fallopi dan menyebabkan infertilitas atau meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Selain itu, gonore dapat juga menyebabkan bartolinitis .1,4,3 ada pria, gonore dapat menyebabkan epididimitis. @onore dapat menyebar ke dalam darah dan jaringan sendi, yang dapat mengancam jiwa. Komplikasi sistemik dapat berupa meningitis, endokarditis, arthritis, tenosyno8itis dan dermatitis. Sebagai tambahan, penderita gonore lebih gampang mengidap 0(B.4,3,:
2.1./. Pen+egahan
$.1.4.1. encegahan rimer
16
ujuan dari pencegahan primer adalah untuk mencegah penularan penyakit. encegahan primer adalah cara satu-satunya yang dapat dilakukan untuk mengatasi infeksi 8irus yang tidak dapat diobati. 0al ini dapat dilakukan dengan melakukan promosi& 3,: 1. erilaku seksual yang lebih aman. $. enggunaan kondom untuk tindakan-tindakan seksual yang melakukan penetrasi. $.1.4.$. encegahan Sekunder encegahan sekunder memerlukan cara-cara khusus untuk mengobati dan merawat orang-orang yang sudah terinfeksi dan menderita (MS. 'erbagai akti8itas yang dapat dilakukan antara lain&
3,:,;
1. romosi kesehatan dengan menyelidiki kebiasaan dan perilaku, bukan hanya kepada orang-orang yang sudah positif terinfeksi (MS, tapi juga kepada orang-orang yang memiliki risiko tinggi untuk tertular (MS. $. elayanan kesehatan yang terjangkau, dapat diterima dan efektif, dan menawarkan jasa diagnosis dan pengobatan yang efektif baik untuk (MS yang simptomatik dan asimptomatik, dan pasangan seksual mereka. *. Memberi dukungan dan pelayanan konseling untuk pasien ( MS.
BAB III PEBAHA#AN
'.1 Tempat %an 0aktu penelitian
11
enelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah )egeri * +enpasar, wilayah kerja uskesmas +enpasar imur ( pada tanggal 1 ,$6 dan $$ januari $61 pukul & 11.66 =ita. arget penelitian adalah siswa-siswi SM% ) * +enpasar, kelas E sesuai dengan kesepakatan dengan pihak sekolah.
'.2 et&%e Penelitian
enelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner, dimana seperti yang telah dijelaskan di atas siswa-siswi diberikan kuisioner sebanyak / soal dengan pilihan jawaban yang telah disediakan. ertanyaan dibuat secara terbuka, tidak menyudutkan pihak manapun dan tidak menyertakan nama atau identitas siswasiswi hanya berupa umur, jenis kelamin, dan kelas sehingga diharapkan siswasiswi dapat menjawab dengan jujur karena kuisioner ini hanya bertujuan mengetahui bagaimana gambaran sikap pengetahuan remaja tentang (MS. +ari / pertanyaan yang telah disediakan terdapat beberapa pertanyaan dimana responden dapat memilih lebih dari satu jawaban. 0asil perhitungan kuisioner berupa persentase dan disajikan dalam bentuk diagram.
'.' Hasil Penelitian
Aumlah siswa-siswi kelas E di SM% ) * +enpasar & $*3 siswa Aumlah laki-laki
& 11* orang
Aumlah perempuan & 1$ orang
1$
Data hasil kuisi&ner
@rafik 1. Menggambarkan persentase responden yang pernah mengalami gejala infeksi menular seksual.
+ari 11* responden laki-laki sebanyak 6 orang !65" menjawab pernah mengalami gejala infeksi menular seksual dan 11* orang !1665" tidak pernah mengalami gejala infeksi menular seksual. +ari 1$ orang responden perempuan sebanyak 1 orang !6,:65" menjawab mengalami gejala infeksi menular seksual dan 1$* orang !;;,15" tidak pernah mengalami gejala infeksi menular seksual.
@rafik $. Menggambarkan jumlah responden yang pernah mendapat sumber informasi tentang infeksi menular seksual.
1*
+ari 11* responden laki-laki sebanyak 16 orang menjawab pernah mendapat sumber informasi tentang infeksi menular seksual dimana setiap responden dapat memilih lebih dari satu jawaban. Sedangkan ; siswa menjawab tidak pernah mendapat informasi tentang infeksi menular seksual. Sebanyak 16 orang !;$,65" pernah mendapat sumber informasi tentang infeksi menular seksual, :: orang !:,4,5" menjawab mendapat dari penyuluhan, 1$ orang !11,/5" menjawab mendapat dari media cetakCelektronik, orang !*,:5" menjawab dari teman. +ari 1$ responden perempuan sebanyak 11/ orang menjawab pernah mendapat sumber informasi tentang infeksi menular seksual , dimana setiap responden dapat memilih lebih dari satu jawaban. Sedangkan 11 siswa menjawab tidak pernah mendapat informasi tentang infeksi menular seksual. Sebanyak 11/ orang !;$,35" menjawab menjawab pernah mendapat sumber informasi tentang infeksi menular seksual, 3 orang !4,*5" menjawab mendapat dari penyuluhan, $* orang !$6,65" menjawab mendapat dari media cetakCelektronik, dan 3 orang !4,6:5" menjawab dari teman.
@rafik *. Menggambarkan tindakan yang dilakukan jika terkena infeksi menular seksual,
+ari 11* responden laki-laki yang menjawab, 11* orang !1665" menjawab berobat ke medis, 6 orang !65" menjawab mengobati sendiri,berobat ke alternatif mupun dibiarkan saja.
1
+ari 1$ responden perempuan yang menjawab, 11/ orang !;$.35" menjawab berobat ke medis, $ orang !1,45" menjawab mengobati sendiri , / orang !,65" menjawab berobat ke alternatif dan 6 orang !65" menjawab dibiarkan saja.
@rafik . Menggambarkan apakah siswa mengajak berobat jika pasangan terkena infeksi menular seksual.
+ari 11* responden laki-laki yang menjawab, sebanyak 163 orang !;,45" menjawab ya, 4 orang !/,* 5" menjawab tidak. +ari 1$ responden perempuan sebanyak 161 orang !:1,5" menjawab ya, 1$ orang !;,45" menjawab tidak.
1/
@rafik /. Menggambarkan apakah kondom dapat mencegah penularan infeksi menular seksual.
+ari 11* responden laki-laki, sebanyak 16* orang !;1,1 5" menjawab ya, 16 orang !:,:5" menjawab tidak, +ari 1$ responden, sebanyak 16; orang !:3,; 5" menjawab ya, 1* orang !16,: 5" menjawab tidak.
14
BAB I, #IPULAN
*.1 $esimpulan
'erdasarkan pembahasan penelitian yang telah dijabarkan di atas dan merujuk dari rumusan masalah penelitian dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain & .1.1
Siswa-siswi SM% )egeri * +enpasar sudah banyak yang mengenal dan pernah mendapat sumber informasi tentang infeksi menular seksual, ini terlihat dari jawaban kuisioner dimana sebanyak 16 orang !;$,65" siswa laki-laki sudah pernah mendapat sumber informasi te ntang infeksi menular seksual dan pada siswa perempuan sebanyak 11/ orang !;$,35" sudah pernah mendapat sumber informasi tentang infeksi menular seksual.
.1.$
Sebagian besar siswa-siswi SM% )egeri * +enpasar menyatakan mendapat informasi tentang infeki menular seksual dari penyuluhan. +an sebagian lagi bersumber dari media cetakCelektronik serta dari teman mereka sendiri.
.1.*
Sebagian besar dari siswa-siswi SM% )egeri * +enpasar lebih memilih berobat ke medis jika terkena infeksi menular seksual daripada berobat ke alternatif maupun mengobati nya sendiri. (ni menggambarkan kesadaran siswa siswi SM% )egeri * +enpasar masih tinggi terhadap kesehatan.
.1.
Sikap untuk mengantisipasi adanya gejala-gejala (infeksi menular seksual dan mencegah penularan infeksi menular seksual yang lebih meluas dapat dikatakan sudah baik, dimana sebagian besar dari mereka menjawab akan mengajak berobat pasangan mereka apabila siswa atau siswi terkena infeksi menular seksual dan penggunaan kondom dapat mencegah resiko penularan infeksi menular seksual.
*.2 #aran
%dapun saran yang dapat penulis berikan adalah &
13
.$.1
+iharapkan penelitian tentang (MS seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan agar data-data yang didapatkan semakin akurat dan nantinya dapat dipakai sebagai data dasar ataupun data tambahan mengenai sikap dan perilaku remaja mengenai (MS saat ini.
.$.$
+iharapkan juga penelitian ini tidak hanya terfokus pada satu sekolah dan tidak menyasar pada kelas E saja namun juga dapat dilakukan pada sekolah-sekolah lain dan kelas lain agar mendapat gambaran yang jauh lebih luas.
1:
DATAR PU#TA$A
)* %dhi, +., M, 0., F Siti, %. !$66/" &lmu Penyakit +ulit dan +elamin. Aakarta & GK#(. ,* %gustini, ), 0, 9., F )ani, ). !$663". engetahuan, Sikap, dan enilaian 9emaja erhadap %(+S. -urnal +epera.atan &ndonesia. #ol* / no* )* 0* %rikunto, S. !$66:". Prosedur Penelitian 1 Suatu Pendidikan Praktek . Aakarta & 9ineka
1;
$6