PEKERJAAN :
LOKASI :
SUMBER DANA : TAHUN ANGGRA :
METODE PELAKSANAAN
REHABILITASI DAN PEMBUATAN DAM PARIT DESA KARANGTURI KECAMATAN KROYA
DESA PALUGON KECAMATAN WANAREJA DAK KABUPATEN CILACAP
2015
Dengan jangka waktu pelaksanaan 60 (Enam Puluh) hari kalender sejak terbitnya Surat Perintah Kerja (SPMK ).
PENDAHULUAN
REHABILITASI DAN PEMBUATAN DAM PARIT DESA KARANGTURI KECAMATAN KROYA terletak melintang di Desa
Karangturi Kecamatan Kroya , dimana sungai ini merupakan salah satu sungai yang cukup besar potensinya dan perlu dikembangkan untuk dimanfaatkan. Melihat potensi yang ada di daerah tersebut, maka modifikasi bendung agar air dapat mengalir kesaluran induk sangatlah dibutuhkan. Dengan adanya bendung dan sistem irigasi yang baik diharapkan dapat menunjang peningkatan produksi pertanian khususnya untuk memantapkaan swasembada pangan, meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi .
a. Latar Belakang
Air merupakan salah satu unsur utama untuk kelangsungan hidup manusia,disamping itu air juga mempunyai arti penting dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Air yang dibiarkan ke laut dan tidak dimanfaatkan atau disimpan, akan hilang secara percuma tanpa dapat dirasakan manfaatnya. Walaupun air kita jumpai di mana-mana namun kuantitas, kualitas dan distribusinya (ruang dan waktu) sering tidak sesuai dengan keperluan.
Untuk mengatur ketersediaan air agar di musim hujan tidak terjadi kelimpahan air (banjir) dan kekeringan di musim kemarau maka perlu suatu manajemen yang baik terhadap pengelolaan sumber daya air agar potensi bencana yang disebabkan oleh air tersebut dapat dicegah. Selain itu dengan adanya pengelolaan sumber daya air yang baik maka akan berdampak pada kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup
Dari keterbatasan sumber air tersebut, diperlukan suatu upaya untuk mengembangkan, mengendalikan, memanfaatkan atau menggunakan dan melestarikan sumber air yang ada seoptimal mungkin, agar mendukung keberadaan dan penyediaan kebutuhan air bagi penduduk secara menerus.
b. Tujuan / Sasaran
Adapun tujuan dari dibangunnya DAM PARIT ini adalah untuk :
Memenuhi kebutuhan air baku .
Mengendalikan sumber daya air yang ada agar tidak menimbulkan kerusakan atau kemerosotan lingkungan di sekitarnya.
Mengoptimalkan potensi sumber daya air sehinggga dapat menunjang peningkatan kegiatan produksi di daerah sekitar.
Tersedianya wadah untuk menampung air sehingga tidak terjadi kekurangan air pada musim kemarau.
Meningkatkan muka air tanah di sekitar DAM PARIT
Lokasi Pekerjaan
Lokasi Rencana Pekerjaan DESA PALUGON KARANGTURI KECAMATAN KROYA
METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Waktu pelaksanaan : 60 (Enam puluh) hari kalender
Masa pemeliharaan : 180 (seratus delapan puluh) hari kalender
Jam kerja efektif
Jam kerja pada pekerjaan ini ditetapkan sebagai berikut :
Hari Senin s/d Minggu : jam 08.00 s/d 17.00 WIB
Waktu istrirahat : jam 12.00 s/d 13.00 WIB
Istirahat hari Jumat : jam 11.30 s/d 13.00 WIB
PERSONIL LAPAGAN
Pelaksana
Tukang Cor Beton
Logistik
Administrasi Teknik
Juru Gambar
Juru Ukur
K3
Lingkup Pekerjaan dan Kebutuhan Waktu Menyelesaikan Pekerjaan
REN
PEKERJAAN LOKASI SUMBER DANA
TAHUN ANGGRAN
A PEKERJAAN P I PEKERJAAN P
1 Pembersihan d
Dokumen Admi
Mobilisasi/Dem B PEKERJAAN D I PEKERJAAN T
Galian Tanah B
Urugan Kemba
II PEKERJAAN P
Pasangan Bat
Pasangan Batu
Pasangan Batu
Pasangan Batu
Pasangan Pon
III PEKERJAAN P
Plesteran, 1 PC
Acian (talud +
CANA KEBUTUHAN WAKTU MENYELESAIKAN PEKERJAAN
: REHABILITASI DAN PEMBUATAN DAM PARIT DESA KARANGTURI KECAMATAN KROYA
: DESA PALUGON KECAMATAN WANAREJA
: APBD KABUPATEN CILACAP
: 2015
ERSIAPAN ERSIAPAN
an striping/korsekan 255.30 m2 Waktu Penyelesain = 7 Hari
nistrasi, Papan Nama Proyek 1.00 unit Waktu Penyelesain = 7 Hari
obilisasi 1.00 unit Waktu Penyelesain = 7 Hari
AM PARIT ANAH
erbatu 117.20 m3 Waktu Penyelesain = 21 Hari
li 78.13 m3 Waktu Penyelesain = 7 Hari
AS. BATU KALI
u Kali, 1 PC : 4 PP (pondasi) 47.69 m3 Waktu Penyelesain = 28 Hari
Kali, 1 PC : 4 PP (mercu) 94.42 m3 Waktu Penyelesain = 14 Hari
Kali, 1 PC : 4 PP (lantai) 40.00 m3 Waktu Penyelesain = 21 Hari
Kali,1 PC : 4PP ( Talud ) 117.04 m3 Waktu Penyelesain = 21 Hari
dasi Batu Kosong 54.97 m3 Waktu Penyelesain = 7 Hari
LESTERAN
: 4 PP, tebal 15 mm (talud) 15.40 m2 Waktu Penyelesain = 14 Hari
mercu + lantai) 167.40 m2 Waktu Penyelesain = 14 Hari
ETON
Kerja 0.26 m3 Waktu Penyelesain = 7 Hari
asi Foot Plat Mutu, f'c = 16,9 MPa (K200) 2.53 m3 Waktu Penyelesain = 7 Hari
227.70 kg Waktu Penyelesain = 7 Hari
1.91 m2 Waktu Penyelesain = 7 Hari Beton Penguat 25/25 Mutu, f'c = 16,9 MPa (K200) 7.38 m3 Waktu Penyelesain = 7 Hari
779.85 kg Waktu Penyelesain = 7 Hari
14.75 m2 Waktu Penyelesain = 7 Hari Beton Bertulang (t.10 cm) Mutu, f'c = 16,9 MPa (K20 15.20 m3 Waktu Penyelesain = 7 Hari
937.08 kg Waktu Penyelesain = 7 Hari
3.81 m2 Waktu Penyelesain = 7 Hari
RONJONG
Bronjong Kawat, anyaman 3 lilitan kawat dia. 6 mm 10.50 bh Waktu Penyelesain = 7 Hari
AIN-LAIN
cuk Bambu dia 8-10 cm, tiap 1 m' 96.00 btg Waktu Penyelesain = 7 Hari
ALURAN 11,0 m' ANAH
asa 8.76 m3 Waktu Penyelesain = 14 Hari
h 2.92 m3 Waktu Penyelesain = 7 Hari
AS. BATU KALI
Kali, 1 PC : 4 PP 8.36 m3 Waktu Penyelesain = 21 Hari
LESTERAN
4 Ps , Tebal 15 mm 25.30 m2 Waktu Penyelesain = 14 Hari
25.30 m2 Waktu Penyelesain = 14 Hari
IV
PEKERJAAN B
1
Membuat Lantai
2
Membuat Pond
Pembesian
Bekesting
3
Membuat Balok
Pembesian
Bekesting
4
Membuat Lantai
Pembesian
Bekesting
V
PEKERJAAN B
1
Pasangan Batu
VI
PEKERJAAN L
1
Memasang Tru
C
PEKERJAAN S
I
PEKERJAAN T
1
Galian Tanah Bi
2
Timbunan Tana
II
PEKERJAAN P
1
Pasangan Batu
III
PEKERJAAN P
1
Plesteran 1 Pc :
2
Acian
TAHAP URUTAN PEKERJAAN PERSIAPAN
Program Persiapan Pelaksanaan Kontrak (Pre Contruction Meeting).
Sebelum Pelaksanaan Kontrak Pejabat Pelaksana Kegiatan bersama-bersama Penyedia jasa , pengawas menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak . beberapa hal yang dibahas dan disepakati adalah ;
Organisasi kerja Tata cara pengaturan kerja.
Jadwal pelaksanaan kerja
Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan
Sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai rencana kerja
Penyusunan program mutu.
Pekerjaan Persiapan :
Didalam pekerjaan persiapan terdapat berbagai kegiatan yang harus diprogram dengan baik, karena akan sangat berkaitan terhadap berhasil dan tidaknya didalam pengelolaan suatu pekerjaan. Hal tersebut meliputi prosedure administrasi, tahapan kegiatan yang diwajibkan sesuai yang tertuang didalam Dokumen Pelelangan, Sosialisasi terhadap lingkungan dan pekerjaan persiapan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan pelaksanaan.
Dimana hal tersebut meliputi :
Pre Construction Meeting :
Pre Construction Meeting/Pra Pelaksanaan merupakan kegiatan/rapat yang membahas temtang persiapan sebelum kegiatan dilapangan antara lain mencakut :
Pembahasan struktur organisasi Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa serta penjelasan tugas dan tanggung jawabnya
Pembahasan Rencana Mutu Kontrak, dimana Penyedia Jasa akan memaparkan RMK yang telah kami susun, dan
apabila masih ada kekurang sempurnaan kami sebagai penyedia jasa akan mennyempurnakan, dan setelah disepakati akan kami jilid dan kami delegasikan sebanyak yang dipersyaratkan.
Pembahasan Jadwal Pelaksanaan pekerjaan, yang akan kami paparkan sesuai yang ada dalam surat penawaran kami
Pembahasan Rencana Sosialisasi serta prosedur untuk pelaksanaan kegiatan tersebut
Pembahasan lain (bila ada) tentang masalah teknis dan non teknis yang belum tercakup
Sosialisasi :
Sebelum mengadakan kegiatan dilapangan, terlebih dahulu kami menyampaikan pemberitahuan kepada Pengguna Jasa secara tertulis akan mengadakan sosialisasi. Didalam sosialisasi yang dikuti oleh instansi terkait dan tokoh masyarakat, serta team dari Pengguna Jasa akan menjelaskan secara umum tentang pelaksanaan Pekerjaan antaralain :
Penggunaan jalan desa untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan
Penebangan pepohonan yang akan dibuat bangunan
Pemberitahuan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dilokasi pekerjaan
Pemberitahuan secara tertulis ke instansi terkait tentang dimulainya pelaksanaan
Pembahasan lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan serta keperluan masyarakat setempat
Pembuatan Berita Acara Sosialisasi Pelaksanaan pekerjaan yang sudah disepakati dan ditandatangani oleh peserta sehingga masyarakat bisa memahami maksud dan tujuan pelaksanaan pekerjaan.
Setelah kegiatan sosialisasi dan surat pemberitahuan pekerjaan akan dimulai sudah dikirim ke instansi terkait, Penyedia Jasa mulai melaksanakan pekerjaan persiapan lainnya yang dilaksanakan secara bersamaan meliputi antara lain :
Mobilisasi & Demobilisasi
Dalam kegiatan mobilisasi adalah mendatangkan semua peralatan sebagaimana yang dipersyaratkan, akan didatangkan dengan mempioritaskan jenis alat yang akan digunakan dalam awal pekerjaan direncanakan pelaksanaannya
Adapun demobilisasi akan dilaksanakan apabila pekerjaan dianggap sudah selesai dan diterima oleh Pengguna Jasa dan dilakukan apabila sudah diijinkan oleh Direksi pekerjaan.
Pembuatan Kantor Lapangan/Barak Kerja
Kantor lapangan bertempat disekitar lokasi pekerjaan dengan persetujuan Direksi Pekerjaan, kantor lapangan dibuat sesuai ukuran/kebutuhan di lapangan dengan dilengkapi sesuai yang dipersyaratkan dalam Dokumen pelelangan yang meliputi meja tulis, kursi, peralatan- peralatan administrasi, papan tempel untuk menempelkan gambar pelaksanaan, grafik-grafik pelaksanaan pekerjaan dan data-data lainya, serta buku direksi, buku tamu dan buku monitoring cuaca, dan peralatan PPK.
Selain hal tersebut diatas dilengkapi juga ruang kerja minimal Ruangan Komputer dan sarana untuk
pelaksanaan pekerjaan administrasi serta pembuatan gambar pelaksanaan.
Gudang
Gudang dibuat disekitar lokasi pekerjaan dengan tempat dan ukuran sesuai persetujuan Direksi. Gudang yang merupakan tempat penyimpanan logistik/bahan matrial, yang perlu dijaga baik kualitas dan keamanannya dibuat sedemikian rupa sehingga bahan bakar dan pelumas terhindar dari bahaya kebakaran, suku cadang terhindar dari kerusakan serta Semen diberi alas supaya kualitas bisa terjaga.
Papan Nama Proyek
Papan nama proyek dibuat sesuai dimensi, jumlah, serta format sebagaimana yang dipersyaratkan dan dipasang pada lokasi pekerjaan/sesuai petunjuk Direksi.
Program Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan.
Sebelum mulai Pelaksanaan Pekerjaan fisik, terlebih dahulu mengadakan pengukuran yang disaksikan Oleh Pengawas pada kondisi 0% sebagai data untuk pembuatan Gambar Pelaksanaan . Gambar Pelaksanaan disiapkan dan harus ditandatangani oleh Pengawas ,Pejabat Pelaksana Teknis kegiatan serta oleh kepala bidang terkait.
Membuat patok-patok sementara dari kayu usuk atau bambu sebagai titik unizet, dipasang pada setiap 50m atau 10m pada lokasi bangunan, dengan dicat warna merah serta diberi nomor patok.
Dibuatlah profil-profil tersebut sampai pekerjaan selesai,dimana titik unizet dan profil-profil tersebut sampai pekerjaan selesai ,dimana titik unizet ini sebagai titik bantu didalam pelaksanaan pekerjaan baik oleh pengawas maupun Tim Pemeriksa Serah terima pekerjaan.
Setelah pelaksanaan pekerjaan fisik selesai ,maka Penyedia Jasa yang disaksikan oleh pengawas mengadakan Pengukuran 100% untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenenarnya dilaksanakan atau gambar Purnabangun (As- Built Drawing) untuk digunakan sebagai dasar perhitungan volume pekerjaan yang dilaksanakan , dengan ketentuan bahwa perhitungan volume berdasarkan garis rencana yang telah ditetapkan :
Bilamana dalam pelaksanaan terjadi kurang dari rencana yang telah ditetapkan, maka wajib menyelesaikan sampai garis rencana.
Bilamana didalam pelaksanaan terjadi melebihi garis rencana yang telah ditetapkan ,maka volume dihitung berdasarkan garis rencana.
Sebelum Pelaksanaan untuk dapat membuat target, informasi berikut perlu diketahui:
standar teknis yang akan dicapai
standar kwalitas yang akan dicapai
jumlah dan kesulitan pekerjaan
kecepatan pekerjaan sekarang dan produktivitas
sumber daya yang dibutuhkan dan tersedia (tenaga kerja, material dan transportasi, dll.)
Ketika menghitung waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan, perencana harus memasukkan mobilisasi dan waktu persiapan untuk memulai, dan penyelesaian akhir termasuk pembersihan lokasi.
Pelaksanaan harus dimulai secara logis. Beberapa aktivitas harus dimulai pertama sebelum aktivitas yang lainnya. Tenaga kerja harus dipekerjakan sesuai dengan kebutuhan dan peningkatan aktivitas pada tingkat lokal/site.Pekerjaan akhir termasuk pembersihan lokasi kerja, membongkar direksi kit dan barak kerja, dan akhirnya acara serah terima (peresmian). sehingga staf pengawas pada setiap level dapat mempersiapkan setiap tanggungjawabnya untuk melakukan pekerjaan tepat waktu dalam keseluruhan perencanaan.
Diagram alokasi-waktu berguna khususnya untuk perencanaan proyek pembuatan jalan. Perkiraan kemajuan fisik digambar sebagai diagram garis, yang sumbu horisontalnya menunjukkan lokasi jalan dan sumbu vertikal menunjukkan tanggal atau waktu. Grafik kemajuan pekerjaan yang telah disiapkan membantu melihat kemajuan pekerjaan yang diharapkan pada setiap waktu dalam periode proyek tersebut.
Persiapan dan Fasilitas Pekerjaan :
Alat Komunikasi agar bisa berkomunikasi dua arah untuk pengaturan lalu lintas.
Kantor Direksi dan gudang
Inspeksi dan Pengujian di laboratorium untuk memeriksa pekerjaan yang telah selesai apakah telah memenuhi mutu bahan, kepadatan dari pemadatan dan setiap ketentuan lanjutan yang menjadi diperlukan selama pelaksanan pekerjaan
Papan nama proyek
Pelaksanaan Pengukuran lokasi. (Thedolit dan waterpass)
Ketinggian masing-masing papan prepil dapat dikontrol menggunakan garis level (waterpas).
Thedolit dapat digunakan untuk:
memindahkan ketinggian pada salah satu papan prepil ke papan prepil yang lainnya, sehingga diperoleh ketinggian kedua papan prepil tersebut sama
untuk mengukur beda ketinggian apakah akan diturunkan atau dinaikkan sesuai dengan ketinggian rencana yang baru
mencari kemiringan diantara kedua papan prepil yang telah ditetapkan, dan untuk menentukan yang mana ditetapkan lebih tinggi Garis level(waterpas) dapat digunakan hingga jarak 20-30 meter. Sangatlah mudah untuk dibawa-bawa dan dengan hati-hati dapat digunakan untuk seting ketinggian dan kemiringan tidak kurang dari 1 dalam 300.
Rencana kerja harian
Pengawas harus selalu punya rencana ke depan paling tidak satu hari. Setelah para pekerja menyelesaikan pekerjaan untuk satu hari, pengawas merekam hasil kerja (output) yang dicapai untuk setiap jenis pekerjaan. Berdasarkan hasil yang dicapai dan rencana kerja keseluruhan, rencana untuk hari berikutnya disiapkan. Rencana ini diset target hasil hariannya untuk setiap rencana kegiatan.
Untuk menyiapkan rencana kerja secara baik, pengawas perlu tahu apa yang terjadi di lapangan selama hari-hari sebelumnya. Tanpa adanya informasi yang baik, seperti suatu sumber dibutuhkan untuk menghasilkan sesuatu, mengapa target tidak dicapai, dll. sangat tidak mungkin untuk mendapatkan hasil yang baik. Untuk mendapatkan informasi tepat waktu, fungsi dari sistem pelaporan dibutuhkan.
Program Laporan dan Dokumentasi.
Dalam melaksanakan kegiatan membuat laporan harian dan laporan mingguan.Untuk keperluan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan dilapangan dibuatlah buku harian. Buku harian diisi dilapangan oleh pelaksana lapangan dan diketahui oleh pengawas, mencatat seluruh rencana dan realisasi aktifitas pekerjaan sebagai bahan laporan harian.
Laporan harian berisi :
Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan.
Jenis dan kuantitas bahan dilapangan.
Jenis, kapasitas , jumlah dan kondisi peralatan dilapangan.
Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan.
Cuaca dan peristiwa alam lainya yang mempengaruhi pelaksanakan pekerjaan.
Perintah dan persetujuan untuk melaksanakan pekerjaan.
Perubahan atau kemajuan disain gambar kerja dan realisasi pekerjaan dibandingkan dengan rencana.
Foto-foto pelaksanaan pekerjaan.
Catatan lain yang dianggap perlu.
Dari laporan harian harus dapat diperoleh informasi sebab-sebab terjadinya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, apakah disebabkan karena kerusakan peralatan, penyediaan personil/bahan/peralatan terlambat, atau disebabkan keadaan cuaca buruk.
Laporan dibuat sekurang-kuranya dalam 3 rangkap Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil pekerjaan mingguan serta catatan yang dianggap perlu.
Laporan mingguan
dibuat oleh pelaksana lapangan dengan diperiksa oleh pengawas dan Koordinator Pengawas.
Dokumentasi
Membuat dan menyerahkan foto-foto dokumentasi untuk laporan progres pekerjaan pada lokasi yang ditentukan.
Minimum 3 (tiga) gambar yang harus diambil pada lokasi yang memperlihatkan keadaan keadaan sebelum mulai pelaksanaan 0% , keadaan dalam tahap 50% dan keadaan penyelesaiaan hasil akhir pelaksanaan 100% . Foto – foto pada tiap lokasi harus diambil dengan arah dan titik yang sama.
Foto – foto sebagaimana tersebut diatas mengunakan kamera digital, dicetak dan dipasang dalam 3 rangkap dan data foto tersebut diatas disimpan dalam CD.
Program Pemeriksaan dan Penyerahan Lapangan.
Pada awal pelaksanaan Kontrak , setelah penerbitan SPMK, Pengawas bersama-bersama dengan Peniliti Pelaksanaan Kontrak melaksanakan pemeriksaan Lapangan bersama dengan melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan untuk setiap rencana mata pembayaran guna menetapkan kuantitas awal.
Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara. Selanjutnya pemeriksaan lapangan bersama terhadap setiap mata pembayaran harus dilakukan oleh pengawas dan Panitia peniliti kontrak. Untuk menetapkan kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.
Sebelum penyerahan lapangan ,Pejabat Pelaksana Kegiatan bersama bersama melakukan pemrikaan lapangan berikut bangunan , bangunan pelengkap dan seluruhb aset milik Pejabat Pelaksana Kegiatan yan akan menjadi tanggung jawab penyedia jasa, untuk dimanfaatkan dijaga dan dipelihara.
Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam berita acara serah terima lapangan yang ditandatangani kedua belah Pihak.
PENGAJUAN PERIJINAN DAN METODE PENGENDALI KESELAMATAN KERJA
Pelaksanaan Pengurusan Ijin Kerja
Sebelum Pelaksanaan Kami akan terlebih dahulu kami menyampaikan perijinan kepada Pihak – Pihak instansi dan tokoh masyarakat, serta team dari Pengguna Jasa dan tokoh masyarakat, serta team dari Pengguna Jasa terkait dan tokoh masyarakat, serta team dari Pengguna Jasa
Dalam pelaksanaan kami menerapkan standarisasi prosedur sesuai dengan system mutu yang dimiliki serta memberitahukan/ijin setiap akan melaksanakan pekerjaan, agar kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta untuk menghindari dari pekerjaan bongkar pasang yang akan mengakibatkan terjadinya kemacetan jalan lalu lintas. Secara umum pengertian rambu-rambu lalu lintas adalah tanda-tanda, alat, benda yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai piranti pengaturan lalu lintas jalan.
Pelaksanaan Pengaturan Lalu Lintas
Membuat Rambu – rambu lalu lintas yang memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi berhati hati dalam menjalankan kendaraannya dikarenakan di sekitar lokasi di bahu jalan sedang adanya bahan tumpukan Puing – puing bongkaran atau bahan bangunan yang akan di gunakan.
Tanda Pengaman lalu lintas untuk setiap grup kerja rambu sebanyak dua buah , ukuran 60 x 90 cm. batas tripleks / papan dengan kerangka kaso 5/7 , warna kuning, huruf hitam yang menyatakan jenis proyek pekerjaan. Adapun peringatan tanda – tanda peringatan sebagai berikut :
Pemasangan Kerucut lalu lintas (traffic cone) warna dasar jingga dengan atau tanpa strip/garisputih.
Untuk mencegah penumpukan bahan material dan mengurangi resiko kehilangan dalam masa pelaksanaan pekerjaan maka dilakukan pengaturan jadwal pemasukan bahan material yang akan digunakan selama pelaksanaan pekerjaan. Material yang mudah terpengaruh cuaca seperti semen diletakan pada gudang penyimpanan. Pendatangan semua material paling lambat 1minggu sebelum proses pekerjaan dimulai dan selalu diperhatikan ketersediaan barang yang ada digudang sehingga tidak menghambat pekerjaan. Alat didatangkan menurut keperluannya dan di keluarkan dari lokasi kerja bila sudah tidak ada pekerjaan yang berkaitan dengan alat tersebut.
Pelaksanaan Penyediaan Stok Material
Sambil menunggu di setujuinya gambar Pelaksanaan ( Shop Drawing ) untuk sebagai pedoman gambar kerja pekerjaan dan Hasil Job Mix Bahan Material selesai maka kami akan mulai dengan pengedropan matrial ke masing-masing lokasi pekerjaan.
KEBUTUHAN PERALATAN MENYELESAIKAN PEKERJAAN
-
Dump truck/ Ordinary
1
Unit
-
Molen/Concret mixer
2
Unit
-
Pompa air
2
Unit
-
Stamper
1
Unit
-
Vibrator
1
Unit
-
Gerobak Sorong
6
Buah
-
Linggis
3
Buah
-
Waterpass
1
Buah
-
Cangkul
40
Buah
-
Slum Test
1
Buah
-
Catut
1
Buah
-
Gergaji
1
Buah
TENAGA INTI
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR ( PENYEDIA JASA )
DIREKTUR
KEUANGAN
PELAKSANA
ADMINISTRASI
LOGISTIK
PETUGAS K3 JURU GAMBAR
TUKANG COR
JURU UKUR
DIREKTUR
Tugas dan Kewajiban
Bertanggung jawab terhadap mutu pekerjaan sesuai spesifikasi teknik yang tercantum didalam kontrak kerja.
Bertanggung jawab terhadap administrasi keuangan.
Melaksanakan instruksi – insttruksi yang diberikan pengguna jasa.
Menandatangani kontak, tagihan / termin, Berita acara.
Wewenang dan Tanggung Jawab
Sebagai penanggung jawab terhadap seluruh kegiatan perusahaan dan terhadap asset – asset perusahaan yang ada.
PELAKSANA LAPANGAN
Tugas dan Kewajiban
Menyiapkan dan melaksanakan pengukuran / perhitungan MC 0 % s/d pengukuran MC 100% koordinasi dengan juru ukur.
Menyiapkan laporan harian , mingguan dan bulanan.
Menyiapkan check list setiap pekerjaan yang diperintah oleh pengawas lapangan.
Menyiapkan foto dokumentasi 0%, 50% dan 100%
Mengukur dan menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan keahlian masing - masing.
Melaksnakan pekerjaan kosntruksi dengan gambar pelaksanaan, spesifikasi teknis rencana mutu, metode pelaksanaan
,schedule pelaksnaan, K3 ,RK3 dan RPL
Melaksanakan pekerjaan persiapan melaksanakan konstruksi
Membuat ijin kerja,ijin gali,ijin pasang
Membuat laporan hasil dan pekerja
Memantau dan mengevaluasi hasil pekerja
Wewenang danTanggung Jawab
Adalah bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan dilapangan agar dapat mencapai tujuan yang dikehendaki sesuai dengan gambar serta spesifikasi teknik.
PETUGAS K.3 KONSTRUKSI
Tugas dan Kewajiban
Bertugas memantau jalanya proses pelaksanaan pada pencegahan kecelakaan kerja dan kesehatan para pekerja
Betugas untuk bisa menerapkan sistem manajemen RK3K diterapkan pada para pekerja
Membuat rambu – rambu ke amanan lalu lintas pada sekitar proyek
Menerapkan program K3 pada para pekerja ,baik aturan keselamatan kerja dan alat keselamatan kerja yang akan digunakan pekerja
Memberi arahan dan bimbingan pada sebelum setiap mau mulai kerja
Adalah seorang yang bertugas memantau jalanya keselamatan kerja dan kesehatan pekerja
JURU UKUR
Tugas dan Kewajiban
Menerima tugas pengukuran dan pemetaan situasi secara teritis
Menyiapkan alat ukur dan alat pemetaan
Menyiapkan buku ukur,bahan dan alat untuk pembuatan benchmark serta patok lapangan
Menyiapkan data ukur MC 0 % dan 100 %
Menghitung kordinat dan tinggi patok patok ukur (benchmark) kerangka horisontal vertikal sesuai skla peta
Menghitung data ukuran situasi
Mengambar peta situasi,sesuai skala peta
Menyiapkan Bowplang / profil untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
Melaksanakan cek cek ukur setiap minggu dan hitungan volumenya untuk laporan mingguan
Wewenang dan Tanggung Jawab
Adalah yang ditugaskan dilapangan untuk mengadakan pengukuran geometric guna mendapatkan data sebagai bahan untuk rekayasa dan pelaksanaan lapangan, dalam hal ini bertindak dan tanggung jawab kepada pelaksana
JURU GAMBAR
Tugas dan Kewajiban
Mengambar/Plot peta ,diagram dan profil
Membuat draft gambar rinci bangunan ,instalasi dan proyek konstruksi
Mengaplikasi sketsa kasar gambar, speasifikasi dan tata teknik
Mengidentifikasi simbol simbol yang terdapat pada peta hasil survei topografi
Menginput data topografi (hasil survei/rekayasa enjiner) untuk diproses menjadi gambar/Peta
Menginformasikan kekurangan data gambar konstruksi untuk revisi gambar kepada pelaksana
Membuat gambar rencana kerja ( shop drawing ) dan hasil kerja (as build drawing )
LOGISTIK
Menghitung kuantintas hasil gambar dan perhitungan mc.
Adalah seorang yang membuat gambar rencana kerja shop drwaing dan asbulid drawing, hasil pengkuran untuk bisa tertuang pada gambar. Dan bertugas sebagai menghitung perhitungan MC.0 dan MC.100
Tugas dan Kewajiban
Menyiapkan dan mengadakan peralatan yang akan dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan disesuaikan dengan kapasitas dan jumlahnya.
mengukur dan menghitung pemasukan dan pengeluaran semua material.
bertugas untuk menerima barang yang datang dan sudah di validated oleh adminstrasi return lalu di kirimkan lagi ke suplier untuk di return dan di kembalikan
Wewenang dan Tanggung Jawab
Pengadaan material sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan spesifikasi teknik atau yang disetujui pengawas lapangan.
ADMINISTRASI
Tugas dan Kewajiban
Membuat layanan administrasi dibawah pengawasan pimpinan/line managernya
Menjawab telepon. Menjawab telepon merupakan tugas yang diperlukan bagi pekerjaan ini.
Membuat laporan administrasi setiap yang dilakukan kegiatan
Bagian administrasi seorang yang ditugaskan untuk mengurus segala keperluan yang berkaitan dengan administrasi yang berhubungan dengan keuangan proyek dan bertindak atas nama Site Manager serta brtanggung jawab kepada Site Manager.Menempatkan personal dilapangan sebagai perwujudan pemberian dukungan keuangan pekerjaan.
KEUANGAN
Tugas dan Kewajiban
Bertugas segala urusan keuangan kantor dan keuangan proyek pekerjaan yang sedang dilaksanakan
Melaporkan hasil pajak bulanan dan tahunan
Menginput penerimaan pembayaran dari pelanggan, dan pembayaran ke supplier dengan tepat waktu dan akurat untuk memastikan ketepatan waktu dan keakuratan penerimaan maupun pembayaran.Mengurus segala termyn pekerjaan untuk penagihan
Mengelola dan mengatur penggajian dan kemudia akan memastikan keakuratan, waktu dan efisiensi distribusi penggajian karyawan ,tenaga kerja dan material
Keuangan bertugas sebagai melaksanakan kegiatan administrasi keuangan perusahaan (jurnal entry sampai dengan arsip dokumen) untuk menjamin kelancaran, keakuratan dan ketertiban administrasi keuangan perusahaan.
TUKANG COR
Tugas dan Kewajiban
Bertugas Mengawasi pekerjaan dalam bidang Pekerjaan Beton Bertulang yang meliputi : Pembesian ,Pembuatan Begisting, Dan Cor Beton
Membuat Uji Mix Beton di laboratorium Bahan bangunan
Mencatat semua kegiatan Pekerjaan Khususnya Beton Bertulang
Memilih bahan bangunan yang akan digunakan
Membina Tukang dan Pekerja Pada : Pembesian ,Pembuatan Begisting, Dan Cor Beton agar pekerjaan dilaksanakan dengan baik dan sesuai aturan
Berkodinasi kepada Pelaksana Lapangan pada semua kegiatan
Mengetes hasil beton yang telah dilaksanakan agar mutu beton sesuai dengan mutu beton yang digunakan
BAR CHAT BAGAN ALIR PELAKSANAAN KEGIATAN
MULAI
A PEKERJAAN PERSIAPAN
SOSIALISASI A.Sp 1
FOTO 0%
A.Sp 2
KANTOR LAPANGAN A.Sp 3
PENGUKURAN A.Sp 4
Tidak Tidak Tidak
C C C
Tidak
C
Ya Ya
BA.SOSIALISASI A.Sd 1
DIREKSI KEET A.Sd 3
GAMBAR PELAKSANAAN
A.Sd 4
Ya
ALBUM FOTO A.Sd 2
C
MC. 0
C
Tidak
Tidak
ADDENDUM
Tidak
C
TAHAP –TAHAP URUTAN MENYELESAIKAN PEKERJAAN UTAMA
I
PEKERJAAN PENGUKURAN MC.0
PEK.PEMBERSIHAN LOKASI
MOBILISASI ALAT DAN TENAGA
PEKERJAAN BOUWPLANK/PROFIL
GALIAN TANAH BERBATU DAN TRUCUK BAMBU
PEK.GALIAN TANAH BIAASA
PEK.LANTAI KERJA, PEK.PONDASI FOOTPLAT DAN BALOK PENGUAT
PEK. BATU KALI PONDASI,MERCU ,TALUD DAN LANTAI
PEK.PASANGAN BATU KALI SALURAN
PEK.BRONJONG + BETON PLAT LANTAI
PEK.PLESTERAN
PEK.ACIAN
PEK. PLESTERAN
PEK.TIMBUNAN TANAH
PEK. ACIAN
PEK.URGAN KEMBALI
Tidak
C
Ya
SELESAI
SELESAI PEK.UTAMA
D FINISHING
D. Sp 1
D. Sd 1
D. Sp 2
D. Sd 2
D. Sp 3
D. Sd 3
D. Sp 4
Sd 4
MC. 100%
Tidak
C
ADDENDUM
Tidak
C
AS BUILT DRAWING
Tidak
C
FOTO 100%
Tidak
C
Ya Ya Ya Ya
D. Sp 5
D. Sd 5
PEMERIKSAAN PENYERAHAN I
D. Sp 6
Tidak
C
Ya D. Sd 6
PENYERAHAN I
D. Sp 7
Tidak
C
Ya D. Sd 7
MASA PEMELIHARAAN
D. Sp 8
Tidak
C
Ya D. Sd 8
PEMERIKSAAN PENYERAHAN II
D. Sp 9
Tidak
C
Ya D. Sd 9
PENYERAHAN II
SELESAI
METODE PEKERJAAN UTAMA
URAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN UTAMA
PEKERJAAN DAM PARIT
Pekerjaan Pembersihan Lokasi
Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kontraktor membersihkan lapangan/Lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat
merusak pelaksanaan pembangunan .Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada akar-akarnya sehingga tidak merusak struktur tanah. Memasang Papan Bouwplank Pemasangan patok dan papan bouwplank boleh menggunakan kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya. Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki lain harus dibicarakan dan mendapat persetujuan dengan Direksi. Setelah pemasangan bouwplank harus dilaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan selanjutnya dilaksanakan.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pembersihan dan striping/korsekan
Pembersihan dan striping/korsekan = 255.30 m2
Tarjet Perhari = 36.47 m2/hari
Tarjet Perminggu = 36.47 m2/Mingggu
Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan = 7 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.01
Kebutuhan Tenaga
Pekerja=0.009OHTukang Tebas=0.003OHMandor=0.001OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m2
Pekerja
=
0.009
OH
Tukang Tebas
=
0.003
OH
Mandor
=
0.001
OH
Pekerja=0.009x255.30=2.30 OHTukang Tebas=0.003x255.30=0.77 OHMandor=0.001x255.30=0.26 OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
0.009
x
255.30
=
2.30 OH
Tukang Tebas
=
0.003
x
255.30
=
0.77 OH
Mandor
=
0.001
x
255.30
=
0.26 OH
Kebutuhan Peralatan
Senso - Sabit
Cangkul
Gergaji
GALIAN TANAH BERBATU
Setelah Pekerjaan Kisdam Selesai kami akan lanjutkan ke pekerjaan Galian Tanah Berbatu. Galian tanah biasa Pekerjaan pada
paket ini dilakukan untuk pekerjaan perataan dan perapihan.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan di mulai, harus memperhatikan dan mempelajari bagian pekerjaan bagian pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan kondisi lapagan .
Pada Lokasi yang akan dilakukan pengalian, sebelumnya harus diberi tanda berupa patok dan di beri peil galian sesuai dengan kedalaman rencana. Untuk daerah dengan kedalaman tertentu , dibuat patok dengan warna tertentu pula.
Runtuhan tanah cukup besar maka dibuat galian sisi miring dan lebar galian dibuat lebih besar ukuran dimensi tapak.
Selama proses penggalian ,harus memperhatikan keselamatan pekerja yang ada di dalam galian dan harus memastikan tersedia orang yang membuang tumpukan tanah dipinggir galian supaya tanah tidak bertumpuk. Hal ini untuk menghindari longsoran dimana tanah galian tidak masuk kembali.
Pengerjaan tanah galian ini dikerjakan dengan cara manual/tenaga manusia dengan peralatan bantu yang sesuai seperti cangkul, garpu, singkup dll;
Dimensi dan elevasi galian sebagaimana gambar rencana dan petunjuk Direksi
Dasar semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar – akar tanaman atau bagian – bagian gembur , maka harus di gali keluar sedang berlubang – lubang diisi kembali dengan pasir ,disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
PEKERJAAN DAM PARIT
1. Galian Tanah Berbatu
Galian Tanah Berbatu
=
117.20 m3
Tarjet Perhari
=
5.58 m3/hari
Tarjet Perminggu
=
16.74 m3/Mingggu
a. Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan
=
21 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.01 Sampai Mingu Ke.04
b. Kebutuhan Tenaga
Tukang Gali=1.351OHMandor=0.045OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m3
Tukang Gali
=
1.351
OH
Mandor
=
0.045
OH
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Tukang Gali
= 1.351
x
117.20
=
158.34 OH
Mandor
= 0.045
x
117.20
=
5.27 OH
C.
Kebutuhan Peralatan
- Pahat
- Linggis
- Palu Besar
- Ember
- Cangkul
- Garpu
PEKERJAAN TRUCUK BAMBU
Membuat Buku Ijin Pasang dan reguest Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan ini untuk mendapatkan persetujuan direksi.
Semua pekerjaan Trucuk harus dikerjakan menurut profil – profil dan ukuran seperti yang tercantum dalam gambar rencana
Memasang Trucuk Bambu dia 8-10 cm, tiap 1 m'
Memasang Trucuk Bambu dia 8-10 cm, tiap 1 m' = 96.00 btg Tarjet Perhari = 13.71 btg/hari
Tarjet Perminggu = 13.71 btg/Mingggu
Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan = 7 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.02
Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m'
Pekerja = 0.030 OH
Tukang Batu = 0.010 OH
Kepala Tukang = 0.005 OH
Mandor = 0.001 OH
Pekerja=0.030x96.00=2.88 OHTukang Batu=0.010x96.00=0.96 OHKepala Tukang=0.005x96.00=0.48 OHMandor=0.001x96.00=0.10 OHc.Kebutuhan BahanKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m'Kayu / Bambu dia 8 - 10 cm=1.150m'Laburan Meni / Teer=0.020kgKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaanKayu / Bambu dia 8 - 10 cm=1.150x96.00=110.40 m'Laburan Meni / Teer=0.020x96.00=1.92 kgd.Kebutuhan Peralatan - Palu BesarKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
0.030
x
96.00
=
2.88 OH
Tukang Batu
=
0.010
x
96.00
=
0.96 OH
Kepala Tukang
=
0.005
x
96.00
=
0.48 OH
Mandor
=
0.001
x
96.00
=
0.10 OH
c.
Kebutuhan Bahan
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m'
Kayu / Bambu dia 8 - 10 cm
=
1.150
m'
Laburan Meni / Teer
=
0.020
kg
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Kayu / Bambu dia 8 - 10 cm
=
1.150
x
96.00
=
110.40 m'
Laburan Meni / Teer
=
0.020
x
96.00
=
1.92 kg
d.
Kebutuhan Peralatan
- Palu Besar
Gergaji Kayu
Benang
Tentukan tempat kedudukan tiang-tiang cerucuk yang akan dipancang dan diberi tanda dengan menggunakan patok- patok
Bersihkan tanah dasar yang dapat mengganggu pelaksanaan
Runcingkan bagian ujung bawah cerucuk bambu agar mudah nenembus ke dalam tanah.
Pasang perancah sedemikian rupa sehingga orang dapat dengan mudah memukul kepala tiang pada ketinggian tertentu
Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang
Runcingkan bagian ujung bawah cenrcuk bambu kayu agar mudah rnenembus ke dalam tanah
Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang
Tegakkan tiang cerurcuk bambu dan masukkan sedikit ke dalarn tanah agar dapat dipukul dcngan stabil dan tetap tegak lurus
METODE PEKERJAAN BETON
PEKERJAAN BETON PONDASI FOOTPLAT DAN BALOK PENGUAT 25/25
1. Beton Lantai Kerja Beton Lantai Kerja=0.26m3Tarjet Perhari=0.04m3/hariTarjet Perminggua. Kebutuhan Waktu Rencana waktu pekerjaan==70.04m3/MinggguHariPENGUNAAN BAHAN,TENAG A,WAKTU MENYELESAIAKAN PEKERJAAN PONDASI FOOT PLAT
1. Beton Lantai Kerja Beton Lantai Kerja
=
0.26
m3
Tarjet Perhari
=
0.04
m3/hari
Tarjet Perminggu
a. Kebutuhan Waktu Rencana waktu pekerjaan
=
=
7
0.04
m3/Mingggu
Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.02
b. Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m3
Pekerja = 1.200 OH
Tukang Batu = 0.200 OH
Kepala Tukang = 0.020 OH
Mandor = 0.060 OH
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
c.
Pekerja
=
1.200
x
0.26
=
0.31 OH
Tukang Batu
=
0.200
x
0.26
=
0.05 OH
Kepala Tukang
=
0.020
x
0.26
=
0.01 OH
Mandor
Kebutuhan Bahan
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m3 Portland Cement (PC)
=
=
0.060
230.000
x
kg
0.26
=
0.02 OH
Pasir Beton (PB)
=
0.638
m3
Agregat 10-20
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
=
0.761
m3
Portland Cement (PC)
=
230.000
x
0.26
=
59.80 kg
Pasir Beton (PB)
=
0.638
x
0.26
=
0.17 m3
d.
Agregat 10-20
Kebutuhan Peralatan
- Ember
=
-
0.761
Vibrator
x
0.26
=
0.20 m3
- Sekop
-
Takaran Pasir
- Cangkul
-
Molen Beton
Membuat Pondasi Foot Plat Mutu, f'c = 16,9 MPa (K200)
Membuat Pondasi Foot Plat Mutu, f'c = 16,9 MPa (K200) = 2.53 m3 Tarjet Perhari = 0.36 m3/hari
Tarjet Perminggu = 0.36 m3/Mingggu
Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan = 7 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.02
Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m3
Pekerja = 1.320 OH
Tukang Batu = 0.205 OH
Kepala Tukang = 0.020 OH
Mandor = 0.060 OH
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
c.
Pekerja
=
1.320
x
2.53
=
3.34 OH
Tukang Batu
=
0.205
x
2.53
=
0.52 OH
Kepala Tukang
=
0.020
x
2.53
=
0.05 OH
Mandor Kebutuhan Bahan
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m3
Portland Cement (PC)
=
=
0.060
352.000
x
kg
2.53
=
0.15 OH
Pasir Beton (PB)
=
731.000
kg
Agregat 10-20
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
=
1031.000
kg
Portland Cement (PC)
=
352.000
x
2.53
=
890.56 kg
Pasir Beton (PB)
=
731.000
x
2.53
=
1849.43 kg
Agregat 10-20
=
1031.000
x
2.53
=
2608.43 kg
d.
Kebutuhan Peralatan
- Ember
-
Vibrator
Sekop
Cangkul
-
-
Takaran Pasir Molen Beton
Pembesian
Pembesian = 227.70 kg
Tarjet Perhari = 32.53 kg/hari
Tarjet Perminggu = 32.53 kg/Mingggu
Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan = 7 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.02
Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/kg
Pekerja = 0.00300 OH
Tukang Batu = 0.00150 OH
Kepala Tukang = 0.00015 OH
Mandor = 0.00015 OH
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
0.00300
x
227.70
=
0.68 OH
Tukang Batu
=
0.00150
x
227.70
=
0.34 OH
Kepala Tukang
=
0.00015
x
227.70
=
0.03 OH
Mandor
=
0.00015
x
227.70
=
0.03 OH
c.
Kebutuhan Bahan
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/kg
Besi Beton
=
1.050
kg
Kawat Beton
=
0.015
kg
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Besi Beton
= 1.050
x
227.70
=
239.09 kg
Kawat Beton
= 0.015
x
227.70
=
3.42 kg
d.
Kebutuhan Peralatan
- Gergaji Besi
- Bar Bender
- Palu
- Catut
Kebutuhan Waktu
3.45 m2
BekestingBekesting Tarjet Perhari==Tarjet Perminggu=0.49 m2/hari
Bekesting
Bekesting Tarjet Perhari
=
=
Tarjet Perminggu
=
0.49 m2/Mingggu
Rencana waktu pekerjaan = 7 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.02
Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m2
Pekerja = 0.200 OH
Tukang Batu = 0.500 OH
Kepala Tukang = 0.050 OH
Mandor = 0.010 OH
Pekerja=0.200x3.45=0.69 OHTukang Batu=0.500x3.45=1.73 OHKepala Tukang=0.050x3.45=0.17 OHMandor=0.010x3.45=0.03 OHc.Kebutuhan BahanKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m2 Kayu Kaso 5/7 cm kelas II=0.020btgPaku=0.250kgMinyak Begisting=0.200LiterMultiflex 12 mm atau 18 mm=0.350LbrKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaanKayu Kaso 5/7 cm kelas II=0.020x3.45=0.07 btgPaku=0.250x3.45=0.86 kgMinyak Begisting=0.200x3.45=0.69 Literd.Multiflex 12 mm atau 18 mm Kebutuhan Peralatan=0.350x3.45=1.21 LbrKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
0.200
x
3.45
=
0.69 OH
Tukang Batu
=
0.500
x
3.45
=
1.73 OH
Kepala Tukang
=
0.050
x
3.45
=
0.17 OH
Mandor
=
0.010
x
3.45
=
0.03 OH
c.
Kebutuhan Bahan
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m2 Kayu Kaso 5/7 cm kelas II
=
0.020
btg
Paku
=
0.250
kg
Minyak Begisting
=
0.200
Liter
Multiflex 12 mm atau 18 mm
=
0.350
Lbr
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Kayu Kaso 5/7 cm kelas II
=
0.020
x
3.45
=
0.07 btg
Paku
=
0.250
x
3.45
=
0.86 kg
Minyak Begisting
=
0.200
x
3.45
=
0.69 Liter
d.
Multiflex 12 mm atau 18 mm Kebutuhan Peralatan
=
0.350
x
3.45
=
1.21 Lbr
Gergaji Kayu - Ember
Palu - Benang
Ember - Palu
PENGUNAAN BAHAN,TENAG A,WAKTU MENYELESAIAKAN PEKERJAAN BALOK PENG UAT 25/25
Membuat Balok Beton Penguat 25/25 Mutu, f'c = 16,9 MPa (K200)
Membuat Balok Beton Penguat 25/25 Mutu, f'c = 16,9 MP = 7.38 m3 Tarjet Perhari = 1.05 m3/hari
a.Kebutuhan Waktu Rencana waktu pekerjaan=7HariDikerjakan Di Minggu Ke.= Minggu Ke.02b.Kebutuhan TenagaKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m3Pekerja=1.320OHTukang Batu=0.205OHKepala Tukang=0.020OHMandor=0.060OHTarjet Perminggu = 1.05 m3/Mingggu
a.
Kebutuhan Waktu Rencana waktu pekerjaan
=
7
Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke.
= Minggu Ke.
02
b.
Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m3
Pekerja
=
1.320
OH
Tukang Batu
=
0.205
OH
Kepala Tukang
=
0.020
OH
Mandor
=
0.060
OH
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
1.320
x
7.38
=
9.74 OH
Tukang Batu
=
0.205
x
7.38
=
1.51 OH
Kepala Tukang
=
0.020
x
7.38
=
0.15 OH
c.
Mandor
Kebutuhan Bahan
=
0.060
x
7.38
=
0.44 OH
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m3
Portland Cement (PC)
=
352.000
kg
Pasir Beton (PB)
=
731.000
kg
Agregat 10-20
=
1031.000
kg
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Portland Cement (PC)
=
352.000
x
7.38
=
2597.76 kg
Pasir Beton (PB)
=
731.000
x
7.38
=
5394.78 kg
Agregat 10-20
=
1031.000
x
7.38
=
7608.78 kg
d.
Kebutuhan Peralatan
- Ember
-
Vibrator
Sekop
Cangkul
-
-
Takaran Pasir
Molen Beton
Pembesian
Pembesian = 779.85 kg
Tarjet Perhari = 111.41 kg/hari
Tarjet Perminggu = 111.41 kg/Mingggu
Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan = 7 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.02
Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/kg
Pekerja = 0.00300 OH
Tukang Batu = 0.00150 OH
Kepala Tukang = 0.00015 OH
Mandor = 0.00015 OH
Pekerja=0.00300x779.85=2.34 OHTukang Batu=0.00150x779.85=1.17 OHKepala Tukang=0.00015x779.85=0.12 OHMandor=0.00015x779.85=0.12 OHc.Kebutuhan BahanKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/kg Besi Beton=1.050kgKawat BetonKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan=0.015kgBesi Beton = 1.050 x779.85=818.84 kgd.Kawat Beton Kebutuhan Peralatan Gergaji Besi Palu Catut = 0.015 x- Bar Bender779.85=11.70 kgBekesting Bekesting=14.75 m2a.b.Tarjet Perhari Tarjet Perminggu Kebutuhan WaktuRencana waktu pekerjaanDikerjakan Di Minggu Ke. Kebutuhan TenagaKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m2 PekerjaTukang BatuKepala Tukang Mandor========2.11 m2/hari2.11 m2/Mingggu 7 HariMinggu Ke.02 0.200 OH 0.500 OH 0.050 OH 0.010 OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaanPekerja=0.200x14.75=2.95 OHTukang Batu=0.500x14.75=7.38 OHKepala Tukang=0.050x14.75=0.74 OHc.Mandor Kebutuhan BahanKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m2Kayu Kaso 5/7 cm kelas II==0.0.010020xbtg14.75=0.15 OHPaku=0.250kgMinyak Begisting=0.200LiterMultiflex 12 mm atau 18 mmKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan=0.350LbrKayu Kaso 5/7 cm kelas II=0.020x14.75=0.30 btgPaku=0.250x14.75=3.69 kgMinyak Begisting=0.200x14.75=2.95 Literd.Multiflex 12 mm atau 18 mm Kebutuhan Peralatan=0.350x14.75=5.16 Lbr - Gergaji Kayu-EmberKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
0.00300
x
779.85
=
2.34 OH
Tukang Batu
=
0.00150
x
779.85
=
1.17 OH
Kepala Tukang
=
0.00015
x
779.85
=
0.12 OH
Mandor
=
0.00015
x
779.85
=
0.12 OH
c.
Kebutuhan Bahan
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/kg Besi Beton
=
1.050
kg
Kawat Beton
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
=
0.015
kg
Besi Beton
= 1.050 x
779.85
=
818.84 kg
d.
Kawat Beton Kebutuhan Peralatan
Gergaji Besi
Palu
Catut
= 0.015 x
- Bar Bender
779.85
=
11.70 kg
Bekesting Bekesting
=
14.75 m2
a.
b.
Tarjet Perhari Tarjet Perminggu Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan
Dikerjakan Di Minggu Ke. Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m2 Pekerja
Tukang Batu
Kepala Tukang Mandor
=
=
=
=
=
=
=
=
2.11 m2/hari
2.11 m2/Mingggu
7 Hari
Minggu Ke.02
0.200 OH
0.500 OH
0.050 OH
0.010 OH
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
0.
200
x
14.75
=
2.95 OH
Tukang Batu
=
0.
500
x
14.75
=
7.38 OH
Kepala Tukang
=
0.
050
x
14.75
=
0.74 OH
c.
Mandor Kebutuhan Bahan
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m2
Kayu Kaso 5/7 cm kelas II
=
=
0.
0.
010
020
x
btg
14.75
=
0.15 OH
Paku
=
0.
250
kg
Minyak Begisting
=
0.
200
Liter
Multiflex 12 mm atau 18 mm
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
=
0.
350
Lbr
Kayu Kaso 5/7 cm kelas II
=
0.
020
x
14.75
=
0.30 btg
Paku
=
0.
250
x
14.75
=
3.69 kg
Minyak Begisting
=
0.
200
x
14.75
=
2.95 Liter
d.
Multiflex 12 mm atau 18 mm Kebutuhan Peralatan
=
0.
350
x
14.75
=
5.16 Lbr
- Gergaji Kayu
-
Embe
r
Palu - Benang
Ember - Palu
ADAPUN PROSUDER KERJA SEBAGAI BERIKUT :
b. PEKERJAAN PEMBESIAN
Adapun Langkah sebagai berikut :
Agar diperoleh efek angkur yang maksimum dari besi tulangan, maka pada setiap ujung tulangan harus ditekuk ke arah dalam balok hingga 115º
Pembengkokan besi beton harus dilakukan secara hati hati dan teliti, tepat pada ukuran posisi pembengkokan sesuai dengan gambar dan tidak menyimpang dari Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971.
Besi Beton ( Polos / Ulir ): 1,050 kg Kawat Beton:Pengunaan Bahan Pekerjaan Pembesian/ kg :
Besi Beton ( Polos / Ulir )
: 1,050 kg
Kawat Beton
:
Pengunaan Peralatan
Mesin Potong Besi
Gergaji Besi
Meteran
Linggis Pembelokan
0,0015 kg
Linggis Pembengkokan itu dilakukan tenaga yang ahli, dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cacat , patah, retak retak dan sebagainya.
Sebelum penyetelan dan pemasangan dimulai. Pemborong harus membuat rencana kerja pemotongan dan pembengkokan. baja tulangan (bar cutter dan bar bending schedulle), yang sebelumnya harus diserahkan kepada Pengawas untuk disetujui.
Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil peil sesuai dengan gambar dan sudah diperhitungkan terhadap toleransi penurunannya. Pemasangan dengan menggunakan pelindung beton (beton decking) sesuai dengan gambar. Apabila hal
tersebut tidak tercantum didalam gambar atau dalam spesifikasi ini, maka dapat digunakan Peraturan Beton Bertulang Indonesia
1971 sesuai tabel.
Semua pemotongan, pernbengkokan dan toleransi pembengkokan baru sesuai dengan peraturan beton Bertulang Indonesia 1971. Semua tulangan harus diikat dengan baik dengan kawat beton
Pemotongan atau ketentuan penempatan sambungan harus disesuaikan dengan gambar atau ditempat yang ditentukan dan disetujui oleh Pengawas.
Tulangan yang telah terpasang tetapi belum. dicor harus dilindungi sepenuhnya terhadap korosi, sesuai pengarahan yang diberikan oleh Pengawas.
Apabila tulangan selesai dipasang, harus melaporkannya kepada Pengawas untuk diperiksa dan disetujui. Pemborong tidak diperkenankan melakukan pengecoran sebelum tulangan yang terpasang diperiksa dan disetujui oleh Pengawas, tidak boleh
diubah tanpa persetujuan dari Pengawas.
Pembengkokan besi beton harus dilakukan secara hati hati dan teliti, tepat pada ukuran posisi pembengkokan sesuai dengan gambar dan tidak menyimpang dari Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971.
B - PEKERJAAN BEGISTING
Adapun Langkah sebagai berikut
Acuan, baik yang sementara maupun yang permanen, dimaksudkan untuk membentuk struktur sturktur beton dengan segala detailnya. Acuan yang dibuat harus dapat dipertahankan bentuknya, baik selama pemasangan tulangan maupun
pengecorannya.
Perancah termasuk segala jenis unsur unsurnya seperti pengaku, balok pengikat dan tiang, juga termasuk pondasi abutmen sementara yang diperlukan untuk memikul acuan tanpa menimbulkan settlement.
Baik acuan maupun perancah harus dilaksanakan, untuk menyangga berat maupun tekanan dari beton dalam keadaan basah dan peralatan yang mungkin ada diatasnya, serta beban beban kejut dan getaran . Kesemuanya ini harus direncanakan dengan metoda ereksi dan pembongkaran yang sederhana sehingga memudahkan pemasangan, penambahan maupun pembongkarannya.
Deflekasi (lendutan) yang diijinkan terjadi adalah 1/900 bentang dan balok kantilever, lendutan yang dlijinkan adalah 1/300 bentang.
Brancing brancing harus dipasang untuk menghindari pergerakan horizontal transversal maupun longitudinal yang terjadi.
Gambar gambar yang menunjukan detail dari acuan maupun perancah, perhitungan perancah, elevasi dari acuan maupun perancah harus diajukan olch pemborong untuk disetujui oleh Pengawas.
Acuan yang dipakai harus bersih dari segala macam kotoran, apabila akan digunakan kembali acuan harus bersih, acuan yang sudah rusak dan tidak lurus lagi tidak diperkenankan dipakai kembali.
Kaso kaso, pengaku dan penumpu harus dipasang sedemikian rupa sehingga dapat dipertahankan kelurusannya dan kekuatannya selama pengecoran maupun pemadatan beton dilakukan.
Pengaku, acuan serta perancah yang dibuat harus dipersiapkan terhadap kemungkinan settlement dari perancah tersebut.
Acuan harus diperbaiki apabila ternyata perancah mengalami settlement.
Semua tiang perancah harus dipasang dengan pengaku vertikal horizontal maupun diagonal. Barcing lateral harus dari dua arah dan bracing diagonal baru dua sisi, baik horizontal maupun vertikal.
Apabila tiang ternyata perlu disambung, pemasangan bracing harus diatur sesuai dengan lokasi penyambungan tersebut.
Sebelum pekerjaan pengecoran beton dilaksanakan, semua unsur yang harus berada di dalam beton tersebut sudah ditempatkan secara benar, termasuk pengaturan selimut betonnya.
Seluruh perancah dan acuan harus diperiksa kembali pada saat pengecoran beton akan dimulai. Apabi!a temyata ada bagian perancah atau acuan yang berubah posisi, perancah maupun acuan tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu
sebelum pengecoran dilaksanakan.
Acuan dapat dilepaskan dari beton apabila pembongkarannya dapat dipastikan tidak mengakibatkan kerusakan beton, dan acuan tersebut sudah mudah dilepaskan dari beton.
Waktu untuk melepas acuan dan perancah tergantung dari cuaca, metoda pemeliharaan beton, kekuatan beton type dari struktur dan beban rencana.
C - PEKERJAAN BETON K.200
Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan adukan dengan nenjatuhkan dari suatu ketinggian yang akan mengakibatkan pengendapan aggregat.
Pengecoran dilakukan secara terus menerus. Adukan yang tidak dicor dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar dari mesin adukan beton dan juga adukan yang tumpah dalam pengangkutan tidak diperkenankan untuk dipakai lagi.
Pada pengecoran lanjutan (sambungan antar beton lama dan beton baru), maka permukaan beton lama terlebih dahulu harus dibersihkan dan dikasarkan dengan menyikat sampai aggregat kasar tampak, kemudian disiram dengan air semen. Lokasi dari Construction joint ini harus disetujui oleh Pengawas.
Beton tidak diperkenankan dicor dalam keadaan hujan. menyediakan pelindung atau metoda lain pada saat hujan.
Semua permukaan beton yang terbuka harus dijaga tetap basah, selama 24 hari dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut ataupun dengan menutupi dengan karung goni basah.
Metode pemeliharaan beton harus diajukan untuk disetujui. Selain menggunakan air, apabila diperlukan pemeliharaan beton dapat dilakukan dengan campuran kimia untuk pemeliharaan beton. Campuran kimia ini harus benar benar telah dibersihkan pada saat pekerjaan finishing dimulai.
PEKERJAAN PASANGAN BATU MORTAR 1PC ; 4PSR
PASANGAN BATU KALI MERCU, PASANGAN BATU KALI PONDASI ,TALUD DAN PASANGAN BATU KALI LANTAI
Setelah galian tanah sudah siap kami akan lanjutkan dengan pekerjaan Pas.Batu Mortar 1Pc : 4Psr
II
PEKERJAAN PAS. BATU KALI
1
Pasangan Batu Kali, 1 PC : 4 PP (pondasi)
47.69 m3
2
Pasangan Batu Kali, 1 PC : 4 PP (mercu)
94.42 m3
3
Pasangan Batu Kali, 1 PC : 4 PP (lantai)
40.00 m3
4
Pasangan Batu Kali,1 PC : 4PP ( Talud )
117.04 m3
5
Pasangan Pondasi Batu Kosong
54.97 m3
1 Pasangan Batu Kali, 1 PC : 4 PP (pondasi)
Pasangan Batu Kali, 1 PC : 4 PP (pondasi)
=
47.69 m3
Tarjet Perhari
=
1.70 m3/hari
Tarjet Perminggu
=
6.81 m3/Mingggu
a. Kebutuhan Waktu Rencana waktu pekerjaan
=
28 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.03 Sampai Minggu Ke.06
Kebutuhan Tenaga
Pekerja=2.703OHTukang Batu=0.900OHKepala Tukang=0.090OHMandor=0.135OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m3
Pekerja
=
2.703
OH
Tukang Batu
=
0.900
OH
Kepala Tukang
=
0.090
OH
Mandor
=
0.135
OH
Pekerja=2.703x47.69=128.91 OHTukang Batu=0.900x47.69=42.92 OHKepala Tukang=0.090x47.69=4.29 OHMandor=0.135x47.69=6.44 OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
2.703
x
47.69
=
128.91 OH
Tukang Batu
=
0.900
x
47.69
=
42.92 OH
Kepala Tukang
=
0.090
x
47.69
=
4.29 OH
Mandor
=
0.135
x
47.69
=
6.44 OH
Kebutuhan Bahan
Batu Belah=1.200m3Pasir Pasang=0.520m3Portland Cement=163.000kgKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m3
Batu Belah
=
1.200
m3
Pasir Pasang
=
0.520
m3
Portland Cement
=
163.000
kg
Batu Belah=1.200x47.69=57.23 m3Pasir Pasang=0.520x47.69=24.80 m3Portland Cement=163.000x47.69=7773.47 kgKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Batu Belah
=
1.200
x
47.69
=
57.23 m3
Pasir Pasang
=
0.520
x
47.69
=
24.80 m3
Portland Cement
=
163.000
x
47.69
=
7773.47 kg
Kebutuhan Peralatan
Ember - Profil Pasangan
Sekop - Takaran Pasir
Cangkul - Molen Beton
Pasangan Batu Kali, 1 PC : 4 PP (mercu)
Pasangan Batu Kali, 1 PC : 4 PP (mercu) = 94.42 m3
Tarjet Perhari = 6.74 m3/hari
Tarjet Perminggu = 13.49 m3/Mingggu
Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan = 14 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.03 Sampai Minggu Ke.04
Kebutuhan Tenaga
Pekerja=2.703OHTukang Batu=0.900OHKepala Tukang=0.090OHMandor=0.135OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m3
Pekerja
=
2.703
OH
Tukang Batu
=
0.900
OH
Kepala Tukang
=
0.090
OH
Mandor
=
0.135
OH
Pekerja=2.703x94.42=255.22 OHTukang Batu=0.900x94.42=84.98 OHKepala Tukang=0.090x94.42=8.50 OHMandor=0.135x94.42=12.75 OHc.Kebutuhan BahanKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m3Batu Belah=1.200m3Pasir Pasang=0.520m3Portland Cement=163.000kgKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaanBatu Belah=1.200x94.42=113.30 m3Pasir Pasang=0.520x94.42=49.10 m3Portland Cement=163.000x94.42=15390.46 kgd.Kebutuhan Peralatan - Ember- Profil PasanganKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
2.703
x
94.42
=
255.22 OH
Tukang Batu
=
0.900
x
94.42
=
84.98 OH
Kepala Tukang
=
0.090
x
94.42
=
8.50 OH
Mandor
=
0.135
x
94.42
=
12.75 OH
c.
Kebutuhan Bahan
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m3
Batu Belah
=
1.200
m3
Pasir Pasang
=
0.520
m3
Portland Cement
=
163.000
kg
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Batu Belah
=
1.200
x
94.42
=
113.30 m3
Pasir Pasang
=
0.520
x
94.42
=
49.10 m3
Portland Cement
=
163.000
x
94.42
=
15390.46 kg
d.
Kebutuhan Peralatan
- Ember
- Profil Pasan
gan
Sekop - Takaran Pasir
Cangkul - Molen Beton
Pasangan Batu Kali, 1 PC : 4 PP (lantai)
Pasangan Batu Kali, 1 PC : 4 PP (lantai) = 40.00 m3
Tarjet Perhari = 1.90 m3/hari
Tarjet Perminggu = 5.71 m3/Mingggu
Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan = 21 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.04 Sampai Minggu Ke.06
Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m3
Pekerja = 2.703 OH
Tukang Batu = 0.900 OH
Kepala Tukang = 0.090 OH
Mandor = 0.135 OH
Pekerja=2.703x40.00=108.12 OHTukang Batu=0.900x40.00=36.00 OHKepala Tukang=0.090x40.00=3.60 OHMandor=0.135x40.00=5.40 OHc.Kebutuhan BahanKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m3Batu Belah=1.200m3Pasir Pasang=0.520m3Portland Cement=163.000kgKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaanBatu Belah=1.200x40.00=48.00 m3Pasir Pasang=0.520x40.00=20.80 m3Portland Cement=163.000x40.00=6520.00 kgd.Kebutuhan PeralatanKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
2.703
x
40.00
=
108.12 OH
Tukang Batu
=
0.900
x
40.00
=
36.00 OH
Kepala Tukang
=
0.090
x
40.00
=
3.60 OH
Mandor
=
0.135
x
40.00
=
5.40 OH
c.
Kebutuhan Bahan
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m3
Batu Belah
=
1.200
m3
Pasir Pasang
=
0.520
m3
Portland Cement
=
163.000
kg
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Batu Belah
=
1.200
x
40.00
=
48.00 m3
Pasir Pasang
=
0.520
x
40.00
=
20.80 m3
Portland Cement
=
163.000
x
40.00
=
6520.00 kg
d.
Kebutuhan Peralatan
Ember - Profil Pasangan
Sekop - Takaran Pasir
Cangkul - Molen Beton
Pasangan Batu Kali,1 PC : 4PP ( Talud )
Pasangan Batu Kali,1 PC : 4PP ( Talud ) = 31.70 m3
Tarjet Perhari = 1.51 m3/hari
Tarjet Perminggu = 4.53 m3/Mingggu
Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan = 21 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.04 Sampai Minggu Ke.06
Kebutuhan Tenaga
Pekerja=2.703OHTukang Batu=0.900OHKepala Tukang=0.090OHMandor=0.135OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m3
Pekerja
=
2.703
OH
Tukang Batu
=
0.900
OH
Kepala Tukang
=
0.090
OH
Mandor
=
0.135
OH
Pekerja=2.703x31.70=85.69 OHTukang Batu=0.900x31.70=28.53 OHKepala Tukang=0.090x31.70=2.85 OHMandor=0.135x31.70=4.28 OHc.Kebutuhan BahanKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m3Batu Belah=1.200m3Pasir Pasang=0.520m3Portland Cement=163.000kgKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaanBatu Belah=1.200x31.70=38.04 m3Pasir Pasang=0.520x31.70=16.48 m3Portland Cement=163.000x31.70=5167.10 kgd.Kebutuhan Peralatan - Ember- Profil PasanganKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
2.703
x
31.70
=
85.69 OH
Tukang Batu
=
0.900
x
31.70
=
28.53 OH
Kepala Tukang
=
0.090
x
31.70
=
2.85 OH
Mandor
=
0.135
x
31.70
=
4.28 OH
c.
Kebutuhan Bahan
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m3
Batu Belah
=
1.200
m3
Pasir Pasang
=
0.520
m3
Portland Cement
=
163.000
kg
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Batu Belah
=
1.200
x
31.70
=
38.04 m3
Pasir Pasang
=
0.520
x
31.70
=
16.48 m3
Portland Cement
=
163.000
x
31.70
=
5167.10 kg
d.
Kebutuhan Peralatan
- Ember
- Profil Pasan
gan
Sekop - Takaran Pasir
Cangkul - Molen Beton
Pasangan Pondasi Batu Kosong
Pasangan Pondasi Batu Kosong = 54.97 m3
Tarjet Perhari = 7.85 m3/hari
Tarjet Perminggu = 7.85 m3/Mingggu
Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan = 7 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.03
Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m3
Pekerja = 0.780 OH
Tukang Batu = 0.390 OH
Kepala Tukang = 0.039 OH
Mandor = 0.039 OH
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
0.780
x
54.97
=
42.88 OH
Tukang Batu
=
0.390
x
54.97
=
21.44 OH
Kepala Tukang
=
0.039
x
54.97
=
2.14 OH
Mandor
=
0.039
x
54.97
=
2.14 OH
c.
Kebutuhan Bahan
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m3
Batu Belah 15cm / 20 cm
=
1.200
m3
Pasir Urug
=
0.432
m3
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Batu Belah 15cm / 20 cm
= 1.200 x
54.97
=
65.96 m3
Pasir Urug
= 0.432 x
54.97
=
23.75 m3
d.
Kebutuhan Peralatan
- Ember
- Profil Pasangan
- Sekop
- Takaran Pasir
- Cangkul
- Palu Besar
. Prosedur pekerjaan :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
Menyerahkan hasil pengujian material (mix design) mortar yang akan digunakan dan harus sesuai Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan
Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah lokasi pekerjaan sudah me memenuhi syarat untuk dilaksanakan pekerjaan tersebut.
Bahan material yang digunakan batu belah yang sudah dicuci/dibersihkan , pasir pasang dan semen.
Bahan material untuk pembuatan mortar adalah pasir dan semen.
Matrial tersebut dicampur dengan mengunakan concerte mixer dan diberi air bersih dengan alatn water tank truck.
Komposisi campuran pasir, semen dan air sesuai dengan spesifikasi teknik.
Sebelum pemasangan harus dibuatkan profil terlebih dahulu untuk memudahkan pemasangan sesuai dengan gambar.
Pekerjaan Pasangan Batu akan kami pergunakan matrial yang memenuhi syarat spefikasi teknis;
Pencampuran mortar menggunakan Beton Molen
Dalam pencampuran setelah air dimasukan tidak boleh lebih dari 2 menit
Mortar digunakan kurang dari 30 menit
Batu diletakan dengan hati–hati; selanjutnya antara batu dengan batu dipasang mortar sebagai perekat dengan campuran yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis, dengan tebal adukan tidak kurang dari 10 mm.
Didalam pengerjaan pasangan batu, kami akan menyatukan batu belah yang dipasang, paling sedikit satu batu pengikat setiap meter persegi, serta naik secara bersama – sama dengan pasangan bagian dalam agar batu pengikat dapat terpasang dengan baik.
Untuk permukaan bagian luar Pasangan Batu (yang kelihatan) akan kami pasang dengan rata serta bersih dari ceceran adukan,
Setelah ketinggian pasangan batu sampai ketinggian aman dari genangan air apabila terjadi hujan, dilanjutkan memasang ke arah atas secara bertahap.
Ketinggian pasangan batu kearah atas, untuk setiap tahap akan kami pasang maksimum 1.5 m untuk menghindari keruntuhan
Weep Hole PVC Ø 2" akan kami pasang 1 ( satu ) buah setiap 1m2/sesuai gambar pelaksanaan dan bagian belakang diberi filter dari ijuk dan kerikil
Untuk permukaan bagian luar Pasangan Batu (yang kelihatan) akan kami pasang dengan rata serta bersih dari ceceran adukan,
Pada ketingiian pemasangan batu belah pada minimal ketinggian 1,5 m di perlukanya Pemasangan pipa PVC 2" sebagai pembuang air tanah . Bagian dalam dari setiap sambungan pipa harus diratakan sehingga muka dalam pipa menjadi rata. Pipa yang digunakan bersih dan bebas dari jatuhan adukan. Pemasangan pipa Pemasangan pipa dipasang dengan teliti menurut arah ketinggian yang ditentukan pada petunjuk gambar .Bagian dalam pipa harus diratakan sehingga muka dalam pipa menjadi rata. Pipa bagian dalam harus bersih dan bebas dari kotoran.
Untuk penyelesaian sambungan kecuali jika ditentukan lain, sambungan yang kelihatan harus disiar rata dan halus dengan adukan 1 PC : 2 Pasir, pada waktu pekerjaan sedang berlangsung, dengan menjaga supaya dijamin adanya keseragaman warna. Selanjutnya sambungan yang tidak kelihatan harus diisi rata dengan adukan
Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm, serta tidak boleh ada batu yang berimpit satu sama lain.
PEKERJAAN BETON PLAT LANTAI
PENGUNAAN BAHAN,TENAG A,WAKTU MENYELESAIAKAN PEKERJAAN LANTAI BETO N
Membuat Lantai Beton Bertulang (t.10 cm) Mutu, f'c = 16,9 MPa (K200) Membuat Lantai Beton Bertulang (t.10 cm) Mutu, f'c = 16,9 = 15.20 m3
Tarjet Perhari = 2.17 m3/hari
Tarjet Perminggu = 2.17 m3/Mingggu
Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan = 7 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.02
Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m3
Pekerja = 1.320 OH
Tukang Batu = 0.205 OH
Kepala Tukang = 0.020 OH
Mandor = 0.060 OH
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
1.320
x
15.20
=
20.06 OH
Tukang Batu
=
0.205
x
15.20
=
3.12 OH
Kepala Tukang
=
0.020
x
15.20
=
0.30 OH
c.
Mandor Kebutuhan Bahan
=
0.060
x
15.20
=
0.91 OH
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m3
Portland Cement (PC)
=
352.000
kg
Pasir Beton (PB)
=
731.000
kg
Agregat 10-20
=
1031.000
kg
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Portland Cement (PC)
=
352.000
x
15.20
=
5350.40 kg
Pasir Beton (PB)
=
731.000
x
15.20
=
11111.20 kg
Agregat 10-20
=
1031.000
x
15.20
=
15671.20 kg
d.
Kebutuhan Peralatan
- Ember
-
Vibrator
Sekop
Cangkul
-
-
Takaran Pasir Molen Beton
Pembesian
Pembesian
=
937.08 kg
Tarjet Perhari
=
133.87 kg/hari
Tarjet Perminggu
=
133.87 kg/Mingggu
a.
Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan
=
7 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke.
= Minggu Ke.02
b.
Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/kg
Pekerja
=
0.00300 OH
Tukang Batu
=
0.00150 OH
Kepala Tukang
=
0.00015 OH
Mandor
=
0.00015 OH
Pekerja=0.00300 x 937.08=2.81 OHTukang Batu=0.00150 x 937.08=1.41 OHKepala Tukang=0.00015 x 937.08=0.14 OHMandor=0.00015 x 937.08=0.14 OHc.Kebutuhan BahanKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/kgBesi Beton=1.050kgKawat Beton=0.015kgKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaanBesi Beton = 1.050 x 937.08=983.93 kgKawat Beton = 0.015 x 937.08=14.06 kgd.Kebutuhan Peralatan - Gergaji Besi- Bar Bender - Palu - CatutBekestingBekesting=3.81 m2Tarjet Perhari=0.54 m2/haria.Tarjet Perminggu Kebutuhan Waktu=0.54 m2/MinggguRencana waktu pekerjaan= 7 HariDikerjakan Di Minggu Ke.=Minggu Ke.02b.Kebutuhan TenagaKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m2 Pekerja= 0.200 OHTukang Batu= 0.500 OHKepala Tukang= 0.050 OHMandor= 0.010 OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaanPekerja=0.200x3.81=0.76 OHTukang Batu=0.500x3.81=1.91 OHKepala Tukang=0.050x3.81=0.19 OHMandor=0.010x3.81=0.04 OHc.Kebutuhan BahanKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m2Kayu Kaso 5/7 cm kelas II=0.020btgPaku=0.250kgMinyak Begisting=0.200LiterMultiflex 12 mm atau 18 mm=0.350LbrKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaanKayu Kaso 5/7 cm kelas II=0.020x3.81=0.08 btgPaku=0.250x3.81=0.95 kgMinyak Begisting=0.200x3.81=0.76 LiterMultiflex 12 mm atau 18 mm=0.350x3.81=1.33 Lbrd.Kebutuhan Peralatan - Gergaji Kayu-EmberKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
0.00300
x 9
37.08
=
2.81 OH
Tukang Batu
=
0.00150
x 9
37.08
=
1.41 OH
Kepala Tukang
=
0.00015
x 9
37.08
=
0.14 OH
Mandor
=
0.00015
x 9
37.08
=
0.14 OH
c.
Kebutuhan Bahan
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/kg
Besi Beton
=
1.050
kg
Kawat Beton
=
0.015
kg
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Besi Beton
= 1.050 x 9
37.08
=
983.93 kg
Kawat Beton
= 0.015 x 9
37.08
=
14.06 kg
d.
Kebutuhan Peralatan
- Gergaji Besi
- Bar Bender
- Palu
- Catut
Bekesting
Bekesting
=
3.81 m2
Tarjet Perhari
=
0.54 m2/hari
a.
Tarjet Perminggu Kebutuhan Waktu
=
0.54 m2/Mingggu
Rencana waktu pekerjaan
=
7 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke.
=
Minggu Ke.02
b.
Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m2 Pekerja
=
0.200 OH
Tukang Batu
=
0.500 OH
Kepala Tukang
=
0.050 OH
Mandor
=
0.010 OH
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
0
.200
x
3.81
=
0.76 OH
Tukang Batu
=
0
.500
x
3.81
=
1.91 OH
Kepala Tukang
=
0
.050
x
3.81
=
0.19 OH
Mandor
=
0
.010
x
3.81
=
0.04 OH
c.
Kebutuhan Bahan
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m2
Kayu Kaso 5/7 cm kelas II
=
0
.020
btg
Paku
=
0
.250
kg
Minyak Begisting
=
0
.200
Liter
Multiflex 12 mm atau 18 mm
=
0
.350
Lbr
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Kayu Kaso 5/7 cm kelas II
=
0
.020
x
3.81
=
0.08 btg
Paku
=
0
.250
x
3.81
=
0.95 kg
Minyak Begisting
=
0
.200
x
3.81
=
0.76 Liter
Multiflex 12 mm atau 18 mm
=
0
.350
x
3.81
=
1.33 Lbr
d.
Kebutuhan Peralatan
- Gergaji Kayu
-
Emb
er
Palu - Benang
Ember - Palu
ADAPUN PROSUDER KERJA SEBAGAI BERIKUT :
PEKERJAAN PEMBESIAN
Adapun Langkah sebagai berikut :
Agar diperoleh efek angkur yang maksimum dari besi tulangan, maka pada setiap ujung tulangan harus ditekuk ke arah dalam balok hingga 115º
Pembengkokan besi beton harus dilakukan secara hati hati dan teliti, tepat pada ukuran posisi pembengkokan sesuai dengan gambar dan tidak menyimpang dari Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971.
Besi Beton ( Polos / Ulir ): 1,050 kg Kawat Beton:Pengunaan Bahan Pekerjaan Pembesian/ kg :
Besi Beton ( Polos / Ulir )
: 1,050 kg
Kawat Beton
:
Pengunaan Peralatan
Mesin Potong Besi
Gergaji Besi
Meteran
Linggis Pembelokan
0,0015 kg
Linggis Pembengkokan itu dilakukan tenaga yang ahli, dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cacat , patah, retak retak dan sebagainya.
Sebelum penyetelan dan pemasangan dimulai. Pemborong harus membuat rencana kerja pemotongan dan pembengkokan. baja tulangan (bar cutter dan bar bending schedulle), yang sebelumnya harus diserahkan kepada Pengawas untuk disetujui.
Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil peil sesuai dengan gambar dan sudah diperhitungkan terhadap toleransi penurunannya. Pemasangan dengan menggunakan pelindung beton (beton decking) sesuai dengan gambar. Apabila hal
tersebut tidak tercantum didalam gambar atau dalam spesifikasi ini, maka dapat digunakan Peraturan Beton Bertulang Indonesia
1971 sesuai tabel.
Semua pemotongan, pernbengkokan dan toleransi pembengkokan baru sesuai dengan peraturan beton Bertulang Indonesia 1971. Semua tulangan harus diikat dengan baik dengan kawat beton
Pemotongan atau ketentuan penempatan sambungan harus disesuaikan dengan gambar atau ditempat yang ditentukan dan disetujui oleh Pengawas.
Tulangan yang telah terpasang tetapi belum. dicor harus dilindungi sepenuhnya terhadap korosi, sesuai pengarahan yang diberikan oleh Pengawas.
Apabila tulangan selesai dipasang, harus melaporkannya kepada Pengawas untuk diperiksa dan disetujui. Pemborong tidak diperkenankan melakukan pengecoran sebelum tulangan yang terpasang diperiksa dan disetujui oleh Pengawas, tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari Pengawas.
Pembengkokan besi beton harus dilakukan secara hati hati dan teliti, tepat pada ukuran posisi pembengkokan sesuai dengan gambar dan tidak menyimpang dari Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971.
PEKERJAAN BEGISTING
Adapun Langkah sebagai berikut
Acuan, baik yang sementara maupun yang permanen, dimaksudkan untuk membentuk struktur sturktur beton dengan segala detailnya. Acuan yang dibuat harus dapat dipertahankan bentuknya, baik selama pemasangan tulangan maupun
pengecorannya.
Perancah termasuk segala jenis unsur unsurnya seperti pengaku, balok pengikat dan tiang, juga termasuk pondasi abutmen sementara yang diperlukan untuk memikul acuan tanpa menimbulkan settlement.
Baik acuan maupun perancah harus dilaksanakan, untuk menyangga berat maupun tekanan dari beton dalam keadaan basah dan peralatan yang mungkin ada diatasnya, serta beban beban kejut dan getaran . Kesemuanya ini harus direncanakan dengan metoda ereksi dan pembongkaran yang sederhana sehingga memudahkan pemasangan, penambahan maupun pembongkarannya.
Deflekasi (lendutan) yang diijinkan terjadi adalah 1/900 bentang dan balok kantilever, lendutan yang dlijinkan adalah 1/300 bentang.
Brancing brancing harus dipasang untuk menghindari pergerakan horizontal transversal maupun longitudinal yang terjadi.
Gambar gambar yang menunjukan detail dari acuan maupun perancah, perhitungan perancah, elevasi dari acuan maupun perancah harus diajukan olch pemborong untuk disetujui oleh Pengawas.
Acuan yang dipakai harus bersih dari segala macam kotoran, apabila akan digunakan kembali acuan harus bersih, acuan yang sudah rusak dan tidak lurus lagi tidak diperkenankan dipakai kembali.
Kaso kaso, pengaku dan penumpu harus dipasang sedemikian rupa sehingga dapat dipertahankan kelurusannya dan kekuatannya selama pengecoran maupun pemadatan beton dilakukan.
Pengaku, acuan serta perancah yang dibuat harus dipersiapkan terhadap kemungkinan settlement dari perancah tersebut.
Acuan harus diperbaiki apabila ternyata perancah mengalami settlement.
Semua tiang perancah harus dipasang dengan pengaku vertikal horizontal maupun diagonal. Barcing lateral harus dari dua arah dan bracing diagonal baru dua sisi, baik horizontal maupun vertikal.
Apabila tiang ternyata perlu disambung, pemasangan bracing harus diatur sesuai dengan lokasi penyambungan tersebut.
Sebelum pekerjaan pengecoran beton dilaksanakan, semua unsur yang harus berada di dalam beton tersebut sudah ditempatkan secara benar, termasuk pengaturan selimut betonnya.
Seluruh perancah dan acuan harus diperiksa kembali pada saat pengecoran beton akan dimulai. Apabi!a temyata ada bagian perancah atau acuan yang berubah posisi, perancah maupun acuan tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu
sebelum pengecoran dilaksanakan.
Acuan dapat dilepaskan dari beton apabila pembongkarannya dapat dipastikan tidak mengakibatkan kerusakan beton, dan acuan tersebut sudah mudah dilepaskan dari beton.
Waktu untuk melepas acuan dan perancah tergantung dari cuaca, metoda pemeliharaan beton, kekuatan beton type dari struktur dan beban rencana.
PEKERJAAN BETON K.200
Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan adukan dengan nenjatuhkan dari suatu ketinggian yang akan mengakibatkan pengendapan aggregat.
Pengecoran dilakukan secara terus menerus. Adukan yang tidak dicor dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar dari mesin adukan beton dan juga adukan yang tumpah dalam pengangkutan tidak diperkenankan untuk dipakai lagi.
Pada pengecoran lanjutan (sambungan antar beton lama dan beton baru), maka permukaan beton lama terlebih dahulu harus dibersihkan dan dikasarkan dengan menyikat sampai aggregat kasar tampak, kemudian disiram dengan air semen. Lokasi dari Construction joint ini harus disetujui oleh Pengawas.
Beton tidak diperkenankan dicor dalam keadaan hujan. menyediakan pelindung atau metoda lain pada saat hujan.
Semua permukaan beton yang terbuka harus dijaga tetap basah, selama 24 hari dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut ataupun dengan menutupi dengan karung goni basah.
Metode pemeliharaan beton harus diajukan untuk disetujui. Selain menggunakan air, apabila diperlukan pemeliharaan beton dapat dilakukan dengan campuran kimia untuk pemeliharaan beton. Campuran kimia ini harus benar benar telah dibersihkan pada saat pekerjaan finishing dimulai.
07 . METODE PEKERJAAN PEMASANGAN BRONJONG
Dalam pemasangan bronjong, sebelum batu diisikan, bronjong ditempatkan/diletakan dalam keadaan kosong sesuai gambar rencana dan dibuka ditegangkan sampai bentuk yang diinginkan.
Pengisian dimulai dari bagian yang paling bawah, diisi dengan batu sesuai yang dipersyaratkan yaitu ukuran rata- rata 20 cm dan berbentuk sama dimana dalam penempatannya ditata, dan untuk mengisi rongga digunakan batu yang berukuran minimum 15 cm, untuk rongga antara batu yang besar diisikan batu yang lebih kecil supaya padat dalam pemasangan tetapi tidak sampai keluar dari anyaman bronjong.
Bersamaan dengan naiknya ketinggian pemasangan batu didalam bronjong, pada bagian belakang bronjong yang berhubungan dengan tanah, dipasang Lapisan Ijuk untuk melindungi butiran tanah supaya tidak terbawa air, dengan cara ijuk digapit dengan belahan bambu dengan jarak jepitan 50 cm, dan diikat erat-erat dengan ketebalan padat 5 cm.
Apabila penataan batu didalam bronjong sudah penuh, kemudian ditutup dengan cara mengikat dengan kawat,
Setiap bronjong dihubungkan dengan ikatan kuat dengan bronjong didekatnya.
Sambungan-sambungan vertikal antara bronjong ditempatkan setiap dua lapisan dan disusun bergiliran seperti dalam gambar
Pasangan Batu Bronjong Kawat, anyaman 3 lilitan kawat dia. 6 mm
Pasangan Batu Bronjong Kawat, anyaman 3 lilitan kawat d = 10.50 bh Tarjet Perhari = 1.50 bh/hari
Tarjet Perminggu = 1.50 bh/Mingggu
Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan = 7 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.06 Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/bh
Pekerja Penganyam = 0.750 OH
Tukang Penganyam = 0.300 OH
Kepala Tukang = 0.060 OH
Mandor = 0.015 OH
Pekerja Penganyam=0.750x10.50=7.88 OHTukang Penganyam=0.300x10.50=3.15 OHKepala Tukang=0.060x10.50=0.63 OHMandor=0.015x10.50=0.16 OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja Penganyam
=
0.750
x
10.50
=
7.88 OH
Tukang Penganyam
=
0.300
x
10.50
=
3.15 OH
Kepala Tukang
=
0.060
x
10.50
=
0.63 OH
Mandor
=
0.015
x
10.50
=
0.16 OH
Kebutuhan Bahan
Batu Belah=1.800m3Kawat Bronjong dia 6 mm=4.320kgBesi Beton dia 10 mm=24.500kgKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/bh
Batu Belah
=
1.800
m3
Kawat Bronjong dia 6 mm
=
4.320
kg
Besi Beton dia 10 mm
=
24.500
kg
Batu Belah=1.800x10.50=18.90 m3Kawat Bronjong dia 6 mm=4.320x10.50=45.36 kgBesi Beton dia 10 mm=24.500x10.50=257.25 kgKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Batu Belah
=
1.800
x
10.50
=
18.90 m3
Kawat Bronjong dia 6 mm
=
4.320
x
10.50
=
45.36 kg
Besi Beton dia 10 mm
=
24.500
x
10.50
=
257.25 kg
Kebutuhan Peralatan
Linggis - Gerobak Sorong
Catut
Palu Besar
08. PEKERJAAN PLESTERAN 1PC : 4PSR
Untuk pasangan batu yang ketinggian sudah memenuhi syarat (bisa di plester) kami akan minta ijin kepada Direksi untuk memulai pengerjaan dengan jenis pekerjaan Plesteran 1 Pc : 4 Ps, dengan menggunakan semua matrial sebagaimana yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis,
dengan metode kerja sbb :
Pencampuran mortar sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis dengan pengadukan menggunakan Beton Molen
Sebelum di plester semua permukaan akan kami bersihkan dari segala macam kotoran,
Plesteran akan kami kerjakan satu lapis sampai ketebalan 1,5 cm dan kemudian dihaluskan dengan air semen
Untuk permukaan yang masih basah setiap akhir pekerjaan mengantisipasi turun hujan dilindungi supaya tidak rusak
Membersihkan area lokasi pekerjaan dari kotoran dan bebas dari segala rintanggan, kupas dan sisa – sisa adekan yang menonjol pada pekerjaan pemasangan batu kali.
Pasang tarikan benang arah horisontal pada kepala plesteran atas, tengah dan bawah benang dipasang ditempel pada permukaan jidar panjang serta melepas pecahan pasangan batu kali pada kepalaan sebagai patokan kertaan bidang permukaan plesteran.
Setelah kelabangan cukup mengeras maka pekerjaan pelokan pada plesteran pada dinding dengan menggunakan adukan yang cukup kental dan homogen dapat dilakukan jalur demi jalur yang dimulai dari bagian bawah ke atas dengan mempergunakan sendok adukan bulat besar.
Setelah pelapokan adukan plesteran pada dinding mencapai ketinggian 100 cm di susul dengan melakukan perataan permukaaan plesteran memakai jidar panjang yang ditempelkan pada dua permukaan permukaan kelabangan sambil mengosok – gosokan ke arah bagian atas, kemudian dipadatkan dengan cara gosokan arah memutar mempergunakan roskam besar.
Setelah plesteran selesai dan pengeringan sudah cukup , dilanjutkan dengan acian dengan cara membuat campuran semen dan air lalu diaduk sampai menjadi bubur kental dan dibuat seperlunya agar tak cepat mengering . Lalu permukaan plesteran dibasahi dengan air sebelum melepokan tipis – tipis acian dan selanjutnya di gosok – gosok arah memutar memakai roskam serat diolesi air dengan kuas agar merata.
Plesteran, 1 PC : 4 PP, tebal 15 mm (talud)
Plesteran, 1 PC : 4 PP, tebal 15 mm (talud) = 15.40 m2 Tarjet Perhari = 1.10 m2/hari
Tarjet Perminggu = 2.20 m2/Mingggu Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan = 14 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.06 Sampai Minggu Ke.07 Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m2
Pekerja = 0.384 OH
Tukang Batu = 0.190 OH
Kepala Tukang = 0.019 OH
Mandor = 0.019 OH
Pekerja=0.384x15.40=5.91 OHTukang Batu=0.190x15.40=2.93 OHKepala Tukang=0.019x15.40=0.29 OHMandor=0.019x15.40=0.29 OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
0.384
x
15.40
=
5.91 OH
Tukang Batu
=
0.190
x
15.40
=
2.93 OH
Kepala Tukang
=
0.019
x
15.40
=
0.29 OH
Mandor
=
0.019
x
15.40
=
0.29 OH
Kebutuhan Bahan
Pasir Pasang=0.024m3Portlan Cement=6.280kgKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m2
Pasir Pasang
=
0.024
m3
Portlan Cement
=
6.280
kg
Pasir Pasang=0.024x15.40=0.37 m3Portlan Cement=6.280x15.40=96.71 kgKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pasir Pasang
=
0.024
x
15.40
=
0.37 m3
Portlan Cement
=
6.280
x
15.40
=
96.71 kg
Kebutuhan Peralatan
Ember - Jidar
Roskam - Takaran Pasir
Cangkul - Molen Beton
09 . PEKERJAAN ACIAN
Bilamana pekerjaan plesteran telah selesai sesuai petunjuk direksi dan pengawas. dengan menggunakan semua matrial
sebagaimana yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis, dengan metode kerja sbb :
Ketebalan acian harus mencapai ketebalan permukaan dinding yang dinyatakan dalam gambar atau sesuai peil – peil yang diminta dalam gambar . Untuk permukaan yang datar dan rata , tidak ada kelengkungan sedikitpun .
Pada Pekerjaan acian tidak boleh dilakukan sebelum plesteran umur 3 hari.
Pembersihan dilakukan pada dasar permukaan yang akan di aci terhadap serpihan ,kotoran dan minyak yang dapat mengurangi daya rekat acian.
Pengunaan Bahan Pekerjaan Acian / m2 :
Portland Cement : 3,250 kg
Pengunaan Peralatan
Roskam
Cangkul
Ember
Proses penyeriman dilaksanakan sebelum plesteran dipasang acian dan dilakukan sampai jenuh . Tujuanya supaya acian mudah merekat pada plesteran sehingga mempersingkat waktu pekerjaan.
Lakukan acian dengan roskam besi. Langkah pertama adalah ,letakan adonan acian ke roskam besi secukupnya, kemudian lakukan acian kepermukaan plesteran selanjutnya ratakan dan rapihkan permukaan acian dengan cara roskam diputar berlawanan arah jarum jam . Apabila ingin berhenti dalam proses acian ,acian harus dipotong lurus.
Setelah selesai diamkan plesteran sampai berumur 3 ( tiga ) hari. Selama proses menunggu ,lakukan perawatan 2 kali sehari dengan cara mengosok permukaan acian dengan air untuk pekerjaan berikutnya.
Acian (talud + mercu + lantai) Acian (talud + mercu + lantai)
=
167.40 m2
Tarjet Perhari
=
11.96 m2/hari
Tarjet Perminggu
=
23.91 m2/Mingggu
Kebutuhan Waktu Rencana waktu pekerjaan
=
14 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.07 Sampai Minggu Ke.08
Kebutuhan Tenaga
Pekerja=0.200OHTukang Batu=0.100OHKepala Tukang=0.010OHMandor=0.010OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m2
Pekerja
=
0.200
OH
Tukang Batu
=
0.100
OH
Kepala Tukang
=
0.010
OH
Mandor
=
0.010
OH
Pekerja=0.200x167.40=33.48 OHTukang Batu=0.100x167.40=16.74 OHKepala Tukang=0.010x167.40=1.67 OHMandor=0.010x167.40=1.67 OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
0.200
x
167.40
=
33.48 OH
Tukang Batu
=
0.100
x
167.40
=
16.74 OH
Kepala Tukang
=
0.010
x
167.40
=
1.67 OH
Mandor
=
0.010
x
167.40
=
1.67 OH
Kebutuhan Bahan
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m2
Portland Cement = 3.250 kg Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Portland Cement = 3.250 x 167.40 = 544.05 kg Kebutuhan Peralatan
Ember - Cetok
Roskam
Busa Penghalus
PEKERJAAN URUGAN KEMBALI
Adapun langkah kerja sebagai berikut :
Seluruh timbunan harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5 cm serta mampu mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut
Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas
Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kadar airnya yang disyaratkan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut, dilanjutkan dengan penyemprotan air secukupnya dan dicampur seluruhnya dengan menggunakan motor grader atau peralatan lain yang disetujui.
Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti dinyatakan dalam batas-batas kadar air yang disyaratkan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut dengan menggunakan motor grader atau alat lainnya secara berulang-ulang dengan selang waktu istirahat selama penanganan, dalam cuaca cerah. Alternatif lain, bilamana pengeringan yang memadai tidak dapat dicapai dengan menggaru dan membiarkan bahan gembur tersebut, bahan tersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan diganti dengan bahan kering yang lebih cocok.
Bilamana tinggi timbunan satu meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan (termasuk penggemburan dan pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai 15 cm bagian permukaan atas dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan untuk timbunan yang ditempatkan diatasnya.
Bilamana timbunan akan ditempatkan pada lereng bukit atau ditempatkan di atas timbunan lama atau yang baru dikerjakan, maka lereng lama harus dipotong bertangga dengan lebar yang cukup sehingga memungkinkan peralatan pemadat dapat beroperasi di daerah lereng lama sesuai seperti timbunan yang dihampar horizontal lapis demi lapis.
Urugan Kembali
Urugan Kembali = 78.13 m3
Tarjet Perhari = 11.16 m3/hari
Tarjet Perminggu = 11.16 m3/Mingggu Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan = 7 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.07 Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m3
Pekerja = 0.300 OH
Tukang Batu = 0.150 OH
Kepala Tukang = 0.015 OH
Mandor = 0.015 OH
Pekerja=0.300x78.13=23.44 OHTukang Batu=0.150x78.13=11.72 OHKepala Tukang=0.015x78.13=1.17 OHMandor=0.015x78.13=1.17 OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
0.300
x
78.13
=
23.44 OH
Tukang Batu
=
0.150
x
78.13
=
11.72 OH
Kepala Tukang
=
0.015
x
78.13
=
1.17 OH
Mandor
=
0.015
x
78.13
=
1.17 OH
Kebutuhan Bahan
Pasir Pasang=0.012m3Portlan Cement=6.340kgKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m3
Pasir Pasang
=
0.012
m3
Portlan Cement
=
6.340
kg
Pasir Pasang=0.012x78.13=0.94 m3Portlan Cement=6.340x78.13=495.34 kgKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pasir Pasang
=
0.012
x
78.13
=
0.94 m3
Portlan Cement
=
6.340
x
78.13
=
495.34 kg
Kebutuhan Peralatan
Ember - Stamper
Sekop - Benang
Cangkul
PEKERJAAN SALURAN
GALIAN TANAH BIASA
Galian tanah biasa Pekerjaan pada paket ini dilakukan untuk pekerjaan perataan dan perapihan.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan di mulai, harus memperhatikan dan mempelajari bagian pekerjaan bagian pekerjaan sesuai
dengan gambar rencana dan kondisi lapagan .
Pada Lokasi yang akan dilakukan pengalian, sebelumnya harus diberi tanda berupa patok dan di beri peil galian sesuai dengan kedalaman rencana. Untuk daerah dengan kedalaman tertentu , dibuat patok dengan warna tertentu pula.
Runtuhan tanah cukup besar maka dibuat galian sisi miring dan lebar galian dibuat lebih besar ukuran dimensi tapak.
Selama proses penggalian ,harus memperhatikan keselamatan pekerja yang ada di dalam galian dan harus memastikan tersedia orang yang membuang tumpukan tanah dipinggir galian supaya tanah tidak bertumpuk. Hal ini untuk menghindari longsoran dimana tanah galian tidak masuk kembali.
Pengerjaan tanah galian ini dikerjakan dengan cara manual/tenaga manusia dengan peralatan bantu yang sesuai seperti cangkul, garpu, singkup dll;
Dimensi dan elevasi galian sebagaimana gambar rencana dan petunjuk Direksi
Dasar semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar – akar tanaman atau bagian – bagian gembur , maka harus di gali keluar sedang berlubang – lubang diisi kembali dengan pasir ,disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
Galian Tanah Biasa=8.76 m3Tarjet Perhari=0.63 m3/hariTarjet Perminggu=1.25 m3/MinggguKebutuhan WaktuRencana waktu pekerjaan=14HariGalian Tanah Biasa
Galian Tanah Biasa
=
8.76 m3
Tarjet Perhari
=
0.63 m3/hari
Tarjet Perminggu
=
1.25 m3/Mingggu
Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan
=
14
Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.02 Sampai Minggu Ke.03 Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m3
Tukang Gali = 0.675 OH
Mandor = 0.023 OH
Tukang Gali=0.675 x 8.76=5.91 OHMandor=0.023 x 8.76=0.20 OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Tukang Gali
=
0.675
x 8.76
=
5.91 OH
Mandor
=
0.023
x 8.76
=
0.20 OH
Kebutuhan Peralatan
Linggis - Ember
Sekop - Profil Galian
Cangkul - Garpu Pengaruk
PEKERJAAN PASANGAN BATU MORTAR 1PC ; 4PSR
PASANGAN BATU KALI SALURAN
Setelah galian tanah sudah siap kami akan lanjutkan dengan pekerjaan Pas.Batu Mortar 1Pc : 4Psr
. Prosedur pekerjaan :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
Menyerahkan hasil pengujian material (mix design) mortar yang akan digunakan dan harus sesuai Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan
Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah lokasi pekerjaan sudah me memenuhi syarat untuk dilaksanakan pekerjaan tersebut.
Bahan material yang digunakan batu belah yang sudah dicuci/dibersihkan , pasir pasang dan semen.
Bahan material untuk pembuatan mortar adalah pasir dan semen.
Matrial tersebut dicampur dengan mengunakan concerte mixer dan diberi air bersih dengan alatn water tank truck.
Komposisi campuran pasir, semen dan air sesuai dengan spesifikasi teknik.
Sebelum pemasangan harus dibuatkan profil terlebih dahulu untuk memudahkan pemasangan sesuai dengan gambar.
Pekerjaan Pasangan Batu akan kami pergunakan matrial yang memenuhi syarat spefikasi teknis;
Pencampuran mortar menggunakan Beton Molen
Dalam pencampuran setelah air dimasukan tidak boleh lebih dari 2 menit
Mortar digunakan kurang dari 30 menit
Batu diletakan dengan hati–hati; selanjutnya antara batu dengan batu dipasang mortar sebagai perekat dengan campuran yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis, dengan tebal adukan tidak kurang dari 10 mm.
Didalam pengerjaan pasangan batu, kami akan menyatukan batu belah yang dipasang, paling sedikit satu batu pengikat setiap meter persegi, serta naik secara bersama – sama dengan pasangan bagian dalam agar batu pengikat dapat terpasang dengan
baik.
Untuk permukaan bagian luar Pasangan Batu (yang kelihatan) akan kami pasang dengan rata serta bersih dari ceceran adukan,
Setelah ketinggian pasangan batu sampai ketinggian aman dari genangan air apabila terjadi hujan, dilanjutkan memasang ke arah atas secara bertahap.
Ketinggian pasangan batu kearah atas, untuk setiap tahap akan kami pasang maksimum 1.5 m untuk menghindari keruntuhan
Weep Hole PVC Ø 2" akan kami pasang 1 ( satu ) buah setiap 1m2/sesuai gambar pelaksanaan dan bagian belakang diberi filter dari ijuk dan kerikil
Untuk permukaan bagian luar Pasangan Batu (yang kelihatan) akan kami pasang dengan rata serta bersih dari ceceran adukan,
Untuk penyelesaian sambungan kecuali jika ditentukan lain, sambungan yang kelihatan harus disiar rata dan halus dengan adukan 1 PC : 2 Pasir, pada waktu pekerjaan sedang berlangsung, dengan menjaga supaya dijamin adanya keseragaman warna. Selanjutnya sambungan yang tidak kelihatan harus diisi rata dengan adukan
Pasangan Batu Kali, 1 PC : 4 PPPasangan Batu Kali, 1 PC : 4 PP=8.36 m3Tarjet Perhari=0.40 m3/hariTarjet Perminggu=1.19 m3/MinggguKebutuhan WaktuRencana waktu pekerjaan=21HariSetiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm, serta tidak boleh ada batu yang berimpit satu sama lain.
Pasangan Batu Kali, 1 PC : 4 PP
Pasangan Batu Kali, 1 PC : 4 PP
=
8.36 m3
Tarjet Perhari
=
0.40 m3/hari
Tarjet Perminggu
=
1.19 m3/Mingggu
Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan
=
21
Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.03 Sampai Minggu Ke.05 Kebutuhan Tenaga
Pekerja=2.703OHTukang Batu=0.900OHKepala Tukang=0.090OHMandor=0.135OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m3
Pekerja
=
2.703
OH
Tukang Batu
=
0.900
OH
Kepala Tukang
=
0.090
OH
Mandor
=
0.135
OH
Pekerja=2.703x8.36=22.60 OHTukang Batu=0.900x8.36=7.52 OHKepala Tukang=0.090x8.36=0.75 OHMandor=0.135x8.36=1.13 OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
2.703
x
8.36
=
22.60 OH
Tukang Batu
=
0.900
x
8.36
=
7.52 OH
Kepala Tukang
=
0.090
x
8.36
=
0.75 OH
Mandor
=
0.135
x
8.36
=
1.13 OH
Kebutuhan Bahan
Batu Belah=1.200m3Pasir Pasang=0.520m3Portland Cement=163.000kgKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m3
Batu Belah
=
1.200
m3
Pasir Pasang
=
0.520
m3
Portland Cement
=
163.000
kg
Batu Belah=1.200x8.36=10.03 m3Pasir Pasang=0.520x8.36=4.35 m3Portland Cement=163.000x8.36=1362.68 kgKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Batu Belah
=
1.200
x
8.36
=
10.03 m3
Pasir Pasang
=
0.520
x
8.36
=
4.35 m3
Portland Cement
=
163.000
x
8.36
=
1362.68 kg
Kebutuhan Peralatan
Ember - Profil Pasangan
Sekop - Takaran Pasir
Cangkul - Molen Beton
PEKERJAAN PLESTERAN 1PC : 4PSR
Untuk pasangan batu yang ketinggian sudah memenuhi syarat (bisa di plester) kami akan minta ijin kepada Direksi untuk memulai pengerjaan dengan jenis pekerjaan Plesteran 1 Pc : 4 Ps, dengan menggunakan semua matrial sebagaimana yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis,
dengan metode kerja sbb :
Pencampuran mortar sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis dengan pengadukan menggunakan Beton Molen
Sebelum di plester semua permukaan akan kami bersihkan dari segala macam kotoran,
Plesteran akan kami kerjakan satu lapis sampai ketebalan 1,5 cm dan kemudian dihaluskan dengan air semen
Untuk permukaan yang masih basah setiap akhir pekerjaan mengantisipasi turun hujan dilindungi supaya tidak rusak
Membersihkan area lokasi pekerjaan dari kotoran dan bebas dari segala rintanggan, kupas dan sisa – sisa adekan yang menonjol pada pekerjaan pemasangan batu kali.
Pasang tarikan benang arah horisontal pada kepala plesteran atas, tengah dan bawah benang dipasang ditempel pada permukaan jidar panjang serta melepas pecahan pasangan batu kali pada kepalaan sebagai patokan kertaan bidang permukaan plesteran.
Setelah kelabangan cukup mengeras maka pekerjaan pelokan pada plesteran pada dinding dengan menggunakan adukan yang cukup kental dan homogen dapat dilakukan jalur demi jalur yang dimulai dari bagian bawah ke atas dengan mempergunakan sendok adukan bulat besar.
Setelah pelapokan adukan plesteran pada dinding mencapai ketinggian 100 cm di susul dengan melakukan perataan permukaaan plesteran memakai jidar panjang yang ditempelkan pada dua permukaan permukaan kelabangan sambil mengosok – gosokan ke arah bagian atas, kemudian dipadatkan dengan cara gosokan arah memutar mempergunakan roskam besar.
Setelah plesteran selesai dan pengeringan sudah cukup , dilanjutkan dengan acian dengan cara membuat campuran semen dan air lalu diaduk sampai menjadi bubur kental dan dibuat seperlunya agar tak cepat mengering . Lalu permukaan plesteran dibasahi dengan air sebelum melepokan tipis – tipis acian dan selanjutnya di gosok – gosok arah memutar memakai roskam serat diolesi air
dengan kuas agar merata.
Plesteran 1 Pc :4 Ps , Tebal 15 mm
Plesteran 1 Pc :4 Ps , Tebal 15 mm = 25.30 m2
Tarjet Perhari = 1.81 m3/hari
Tarjet Perminggu = 3.61 m3/Mingggu Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan = 14 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.06 Sampai Minggu Ke.07 Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m3
Pekerja = 0.384 OH
Tukang Batu = 0.190 OH
Kepala Tukang = 0.019 OH
Mandor = 0.019 OH
Pekerja=0.384x25.30=9.72 OHTukang Batu=0.190x25.30=4.81 OHKepala Tukang=0.019x25.30=0.48 OHMandor=0.019x25.30=0.48 OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
0.384
x
25.30
=
9.72 OH
Tukang Batu
=
0.190
x
25.30
=
4.81 OH
Kepala Tukang
=
0.019
x
25.30
=
0.48 OH
Mandor
=
0.019
x
25.30
=
0.48 OH
Kebutuhan Bahan
Pasir Pasang=0.024m3Portlan Cement=6.280kgKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m3
Pasir Pasang
=
0.024
m3
Portlan Cement
=
6.280
kg
Pasir Pasang=0.024x25.30=0.61 m3Portlan Cement=6.280x25.30=158.88 kgKebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pasir Pasang
=
0.024
x
25.30
=
0.61 m3
Portlan Cement
=
6.280
x
25.30
=
158.88 kg
Kebutuhan Peralatan
Ember - Roskam dan Jidar
Cetok - Takaran Pasir
Cangkul - Molen Beton
04 . PEKERJAAN ACIAN
Bilamana pekerjaan plesteran telah selesai sesuai petunjuk direksi dan pengawas. dengan menggunakan semua matrial sebagaimana yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis, dengan metode kerja sbb :
Ketebalan acian harus mencapai ketebalan permukaan dinding yang dinyatakan dalam gambar atau sesuai peil – peil yang diminta dalam gambar . Untuk permukaan yang datar dan rata , tidak ada kelengkungan sedikitpun .
Pada Pekerjaan acian tidak boleh dilakukan sebelum plesteran umur 3 hari.
Pembersihan dilakukan pada dasar permukaan yang akan di aci terhadap serpihan ,kotoran dan minyak yang dapat mengurangi daya rekat acian.
Pengunaan Bahan Pekerjaan Acian / m2 :
Portland Cement : 3,250 kg
Pengunaan Peralatan
Roskam
Cangkul
Ember
Proses penyeriman dilaksanakan sebelum plesteran dipasang acian dan dilakukan sampai jenuh . Tujuanya supaya acian mudah merekat pada plesteran sehingga mempersingkat waktu pekerjaan.
Lakukan acian dengan roskam besi. Langkah pertama adalah ,letakan adonan acian ke roskam besi secukupnya, kemudian lakukan acian kepermukaan plesteran selanjutnya ratakan dan rapihkan permukaan acian dengan cara roskam diputar berlawanan arah jarum jam . Apabila ingin berhenti dalam proses acian ,acian harus dipotong lurus.
Setelah selesai diamkan plesteran sampai berumur 3 ( tiga ) hari. Selama proses menunggu ,lakukan perawatan 2 kali sehari dengan cara mengosok permukaan acian dengan air untuk pekerjaan berikutnya.
Acian
Acian = 25.30 m3
Tarjet Perhari = 1.81 m3/hari
Tarjet Perminggu = 3.61 m3/Mingggu Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan = 14 Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.07 sampai Minggu Ke.08 Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m3
Pekerja = 0.200 OH
Tukang Batu = 0.100 OH
Kepala Tukang = 0.010 OH
Mandor = 0.010 OH
Pekerja=0.200x25.30=5.06 OHTukang Batu=0.100x25.30=2.53 OHKepala Tukang=0.010x25.30=0.25 OHMandor=0.010x25.30=0.25 OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Pekerja
=
0.200
x
25.30
=
5.06 OH
Tukang Batu
=
0.100
x
25.30
=
2.53 OH
Kepala Tukang
=
0.010
x
25.30
=
0.25 OH
Mandor
=
0.010
x
25.30
=
0.25 OH
Kebutuhan Bahan
Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan 1/m3
Portland Cement = 3.250 kg Kebutuhan Bahan Untuk menyelesaikan pekerjaan
Portland Cement = 3.250 x 25.30 = 82.23 kg Kebutuhan Peralatan
Busa Penghalus - Jidar
Roskam - Ember
PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH
Adapun langkah kerja sebagai berikut :
Seluruh timbunan harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5 cm serta mampu mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut
Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas
Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kadar airnya yang disyaratkan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut, dilanjutkan dengan penyemprotan air secukupnya dan dicampur seluruhnya dengan
menggunakan motor grader atau peralatan lain yang disetujui.
Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti dinyatakan dalam batas-batas kadar air yang disyaratkan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut dengan menggunakan motor grader atau alat lainnya secara berulang-ulang dengan selang waktu istirahat selama penanganan, dalam cuaca cerah. Alternatif lain, bilamana pengeringan yang memadai tidak dapat dicapai dengan menggaru dan membiarkan bahan gembur tersebut, bahan tersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan diganti dengan bahan kering yang lebih cocok.
Bilamana tinggi timbunan satu meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan (termasuk penggemburan dan pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai 15 cm bagian permukaan atas dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan untuk timbunan yang ditempatkan diatasnya.
Bilamana timbunan akan ditempatkan pada lereng bukit atau ditempatkan di atas timbunan lama atau yang baru dikerjakan, maka lereng lama harus dipotong bertangga dengan lebar yang cukup sehingga memungkinkan peralatan pemadat dapat beroperasi di daerah lereng lama sesuai seperti timbunan yang dihampar horizontal lapis demi lapis.
Timbunan Tanah
Timbunan Tanah
=
2.92 m3
Tarjet Perhari
=
0.42 m3/hari
Tarjet Perminggu
=
0.42 m3/Mingggu
Kebutuhan Waktu
Rencana waktu pekerjaan
=
7
Hari
Dikerjakan Di Minggu Ke. = Minggu Ke.06
Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan 1/m3
Tukang Gali = 0.675 OH
Mandor = 0.023 OH
Tukang Gali=0.675x2.92=1.97 OHMandor=0.023x2.92=0.07 OHKebutuhan Tenaga Untuk menyelesaikan pekerjaan
Tukang Gali
=
0.675
x
2.92
=
1.97 OH
Mandor
=
0.023
x
2.92
=
0.07 OH
Kebutuhan Peralatan
Stamper - Ember
Sekop - Benang
Cangkul - Pompa Air
RENCANA MASA PEMELIHARAAN
Pemeliharaan adalah tahap di mana Pelaksana melaksanakan pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan selama waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Kontrak. Pemeliharaan dimaksudkan untuk menjaga hasil pekerjaan harus sesuai dengan spesifikasi, kualitas, dan kuantitas selama waktu pemeliharaan khususnya, dan menjamin hingga umur rencana tercapai dengan memperkirakan hasil deteksi selama masa pemeliharaan.
Perawatan bangunan adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan tetap laik fungsi
Jika ada hasil pekerjaan yang kurang bagus, pada masa pemeliharaan adalah saat bagi penyedia jasa untuk memperbaikinya sehingga dapat memberikan produk dengan kualitas terbaik.
Masa pemeliharaan adalah masa dimulainya pemeliharaan hasil pekerjaan yang dihitungdari mulai
tanggal Serah Terima Pertama (PHO) sampai dengan berakhirnya masapemeliharaan sesuai kontrak
METODE URAIAN PEKERJAAN PENUNJANG
Daerah konstruksi pekerjaan ini dibagi kanan kiri melaksanaan , Pengoperasian ini termasuk pemasangan dan pembongkaran rambu lalu lintas sementara dan pengalihan.
Di buatnya Koordinator Manajemen dan Keselamatan lalu lintas (KMKL) untuk mengatur jalan masuk dan keluar lalu lintas. Rambu - rambu pada perkerjaan. Semua rambu lalu lintas dan penghalang harus diberi garis- garis (strips) yang reflektif dan atau terlihat dengan jelas pada malam hari. Alat Komunikasi agar bisa berkomunikasi dua arah untuk pengaturan lalu lintas.
Untuk mencegah penumpukan bahan material dan mengurangi resiko kehilangan dalam masa pelaksanaan pekerjaan
maka dilakukan pengaturan jadwal pemasukan bahan material yang akan digunakan selama pelaksanaanpekerjaan. Material yang mudah terpengaruh cuaca seperti semen diletakanpada gudang penyimpanan. Pendatangan semua material paling lambat 1minggu sebelum proses pekerjaan dimulai dan selalu diperhatikanketersediaan barang yang ada digudang sehingga tidak menghambatpekerjaan. Alat berat didatangkan menurut keperluannya dan di keluarkan dari lokasikerja bila sudah tidak ada pekerjaan yang berkaitan dengan alat berat tersebut.
Pekerjaan konstruksi terutama yang berada pada jalur lalu lintasmemerlukan perhatian khusus dalam pengaturan lalu lintas, pada pembuatan jembatan akses marunda ini tidak lepas dari persoalan lalu lintas, terutamapada pekerjaan yang dilakukan simultan dan tanpa terputus prosesnya, untuk meminimalisir terjadinya gangguan baik pada proyek maupun pada pihak sekitar pengguna jalan maka akan dilakukan koordinasi dengan pihak yang terkait mengenai pengaturan arus lalu lintas sehingga tidak terjadi kemacetan yang memprihatinkan.
Komunikasi Manusia mengunakan Alat Media dan Komunikasi
Komunikasi manusia dengan manusia melalaui alat/media komunikasi seperti telpon, buliten ,poster, spanduk,saftey letter dan lainya, Komunikasi ini banyak digunakan dilingkungan kerja misalnya komunikasi antara petugas diruangan control dengan petugas dilapagan , komunikasi antara petugas K3 dengan para pekerja .Komunikasi K3 antara manusia dengan manusia dengan manusia dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Komunikasi internal, yaitu komunikasi di lingkungan organisasi baik secara horisontal ,vertikal dari bawah keatas kebawah di seluruh jajaran organisasi.
Komunikasi Eksternal, yaitu aliran komunikasi antara organisasi dengan semua unsure diluar perusahaan seperti konsumen ,instansi terkait, pemasok, asosiasi profesi, media massa dan lainya.
Komite Keselamatan Kerja
Bekerja berdasarkan agenda yang harus di distribusikan paling tidak seminggu dalam pertemuan, memiliki prosedur baku untuk mengangkat permasalahan . mengembangkan system untuk mengukur keefektifan dengan cara sebagai berikut :
Mencatat semua masalah yang diangkat
Mencatatat dalam jumlah pekerjaan yang di selesaikan sejak pertemuan terakhir
Meminta program – program inspeksi dan meminta laporanya
Berkomitmen meningkatkan standar K3
Kelengkapan Administrasi K3
Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi kelengkapan administrasi K3, meliputi:
Pendaftaran proyek ke departemen tenaga kerja setempat
Pendaftaran dan pembayaran asuransi tenaga kerja (Astek)
Pendaftaran dan pembayaran asuransi lainnya
Ijin dari kantor kimpraswil tentang penggunaan jalan atau jembatan yang menuju lokasi untuk lalu-lintas alat berat
Keterangan laik pakai untuk alat berat maupun ringan dari instansi yang berwenang memberikan rekomendasi Pemberitahuan kepada pemerintah atau lingkungan setempat
Pelaksanakan Kegiatan K3 di Lapangan
Pelaksanaan kegiatan K3 di lapangan meliputi:
Kegiatan K3 di lapangan berupa pelaksanaan safety plan, melalui kerja sama dengan instansi yang terkait K3, yaitu depnaker, polisi dan rumah sakit .Pengawasan pelaksanaan K3, meliputi kegiatan:
Safety patrol, yaitu suatu tim K3 yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang melaksanakan patroli untuk mencatat hal-
hal yang tidak sesuai ketentuan K3 dan yang memiliki resiko kecelakaan.
Safety supervisor; adalah petugas yang ditunjuk manajer proyek untuk mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilihat dari segi K3
Safety meeting; yaitu rapat dalam proyek yang membahas hasil laporan safety patrol maupun safety supervisor Pelaporan dan penanganan kecelakaan, terdiri dari:
Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan
Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat
Pelaporan dan penanganan kecelakaan dengan korban meninggal
Pelaporan dan penanganan kecelakaan peralatan berat
PENUTUP
Saran dan Usulan
Rencana pelaksanaaan sangat penting untuk di rencanakan dan dipikirkan sedemikian rupa untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan di lapangan yang mungkin terjadi dalam mendukung tercapainya hasil akhir yang memenuhi aspek-aspek penilaian keberhasilan suatu konstruksi. Di dalam rencana pelaksanaan tersebut mengandung skema urutan dan tahap-tahap pekerjaan yang harus dilaksanakan karena adanya suatu keterikatan antar pekerjaan.
Mengingat begitu kompleksnya pekerjaan bendung dimana tidak hanya konstruksi sendiri yang akan dilaksanakan tetapi juga konstruksi pendukungnya (konstruksi sistem dewatering), dimana pekerjaan konstruksi sangat terkait dengan keberhasilan pelaksanaan konstruksi sistem dewateringnya dalam memenuhi fungsinya sebagai konstruksi pendukung. Hal ini tentu saja membutuhkan suatu analisa perencanaan yang tepat dari awal sampai akhir dengan tidak hanya bergantung pada teori-teori perhitungan tetapi juga harus memperhatikan kondisi real di lapangan. Harapan kami, laporan tugas akhir yang kami sajikan ini dapat memberikan sedikit manfaat terkait hal-hal tersebut di atas walaupun dengan segala kekurangannya.
Demikian Metode Pelaksanaan Kerja ini dibuat untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Diluar Metode ini masih berlaku Metode yang lainnya dengan memperhatikan Feeling Pelaksanaan dilapangan yang perlu mendapat persetujuan pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen.
Cilacap, 16 September 2015
CV.SURYA PUTRA KENANGA
M. ANGGUN VARADIANSYAH, ST. MM
Direktur