MENGUPAS TUNTAS FIBONACCI RETRACEMENT VERSI RIZKI MAULANA BASITH
SEJARAH SINGKAT FIBONACCI Rasio Fibonacci cukup populer di dunia trading. Angka-angka yang dihasilkan dari perhitungan rasio ini bisa membantu kita dalam menentukan level entry dan exit. Rasio Fibonacci pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli matematika abad pertengahan asal Italia. Namanya Leonardo Fibonacci yang berasal dari kota Pisa. Ia memperkenalkan deret angka yang rasionya terdapat dalam proporsi bentuk-bentuk di alam. Deret angka tersebut juga ia libatkan dalam perhitungan perkembangbiakan kelinci dalam situasi yang ideal. Di kemudian hari, deret ini dikenal dengan deret Fibonacci atau angka Fibonacci. Deret tersebut adalah: 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89,… dan seterusnya. Dari deret tersebutlah ditemukan ada rasio yang paling ditemui di setiap bentuk benda di alam ini, yaitu kirakira 1 : 1.618 atau 0.618 : 1. Rasio ini yang kemudian disebut sebagai “golden ratio”.
MACAM-MACAM FIBONACCI Dalam penerapan fibonacci di dalam dunia trading ada banyak sekali, secara mudahnya kita dapat melihat dari berbagai macam tools tentang fibonacci, ada fibonacci retracement, fibonacci fann, fibonacci arc, fibonacci expansion, dan fibonacci time zone, dan dalam penerapannya pun ada teknik basic dari fibonacci dan ada teknik lanjutan yang biasa dikenal harmonic fibonacci, kita akan bahas step by step. Para trader menggunakan level-level yang diberikan oleh Fibonacci retracement untuk membantu menentukan kisaran area yang potensial sebagai support dan resistance. Alat ini bisa dimanfaatkan dengan baik pada saat pasar sedang dalam keadaan “trending”, baik itu saat up trend maupun down trend, namun kurang efektif jika diterapkan pada saat pasar dalam kondisi sideways. Konsep dasar penggunaan Fibonacci retracement adalah mencari peluang buy ketika harga berada di kisaran support. Sebaliknya, Kita bisa mencari peluang sell ketika harga berada di kisaran resistance yang diperoleh dari Fibonacci retracement.
Untuk bisa menemukan level-level retracement, kita harus terlabih dahulu menemukan titik-titik tertinggi dan terendah yang signifikan. Titik-titik tersebut kita sebut sebagai “swing high” (pucuk) dan “swing low” (lembah).1 Pada pergerakan di saat up trend, yang kita lakukan adalah menarik Fibonacci retracement dari swing low (lembah) ke swing high (pucuk) seperti yang terlihat dalam gambar di bawah ini.
Sebaliknya, pada pergerakan di saat down trend, yang kita lakukan adalah menarik Fibonacci retracement dari swing high (pucuk) ke swing low (lembah) seperti yang terlihat dalam gambar di bawah ini.
Terlihat dalam kedua gambar di atas bahwa level-level Fibonacci yang kita gunakan dalam trading adalah level 0.0%, 23.6%, 38.2%, 50.0%, 61.8%, 76.4% dan 100.0%. Level-level itulah yang dijadikan sebagai acuan atau referensi untuk menentukan area support dan resistance. 1
mencari swing high – swing low bisa menggunakan penerapan dari teknikal trendline dari e-book yang sudah pernah saya share di group telegram
Dengan menggunakan Fibonacci retracement ini, kita juga dapat mengambil beberapa level untuk kita jadikan area referensi yang akan berguna untuk menentukan level entry. Level-level yang populer adalah 50.0%, 61.8% dan 76.4% . Di kisaran level-level tersebut seringkali muncul sinyal buy atau sell yang akurasinya cukup tinggi.
Strateginya mirip dengan bounce trading. Anda menunggu pullback hingga ke area referensi dan mencari apakah ada konfirmasi sinyal buy atau sell. sinyal dapat diperoleh dengan menggunakan price action, candlestik, divergen, atau indikator yang teman teman kuasai. Ketika pergerakan harga tertahan di area referensi tersebut, maka kita bisa mencoba untuk melakukan sell atau buy.
AREA OPEN, TARGET TP DAN TOLERANSI SL Untuk open sendiri ini bersifat follow trend, yang berarti ketika diketahui trend market adalah down maka hanya open sell saja yang dilakukan, begitupun sebaliknya ketika trend market up maka open yang dilakukan hanyalah buy saja, dan dimana area untuk kita melakukan open? Seperti yang sudah dijelskan diatas yaitu kita open diarea referensi , yaitu mulai dari garis Fibonacci 50.0 - 61.8 dan 76.4, (open ini bisa menggunakan pending order, yaitu buy limit ataupun sell limit).2 Untuk target TP (take profit) dibagi menjadi dua, target TP1 adalah garis fibo 23,6 dan target TP2 adalah garis fibo 0,0 3
2
kalau saya pribadi lebih suka menggunakan pending order baik buy limit maupun sell limit dan hanya open digaris 61,8 dan 76,4 saja akan tetapi garis 50.0 tetap saya jadikan acuan area referensi, yang dimana ketika harga terkoresi minimal di garis fibo 50.0 dan kembali melanjutkan trendnya sampai mengenai garis 23.6 maka pending order yang saya pasang saya anggap sudah tidak berlaku lagi
Dan untuk toleransi SL nya adalah dari garis fibo 100,0 dilebihkan 5 sampai 10 pips, seperti ilustrasi dari screenshot dibawah ini :
#dan dibawah ini adalah contoh analisa Fibonacci retracement yang sudah berakhir dengan TP
KESIMPULAN 1. fibonacci retracement dapat digunakan atau diterapkan ketika market sedang dalam keadaan trending up atau trending down
3
akan tetapi saya pribadi hanya menggunakan target TP1 saja, biarpun begitu estimasi dari SL dan TP tetap lebih besar TP dibandingkan SL
2. syarat market trending harus terpenuhi (sudah dipelajari di trendline pucuk1-lembah1-pucuk2lembah2 3. area referensi OPEN 50.0 , 61.8 dan 76.4 4. toleransi SL adalah 5-10 pips dari garis fibo 100.0 5. target TP dibagi menjadi 2 target TP terdekat atau TP (1) di garis fibo 23.6 dan target selanjutnya TP (2) di 0.0
Dalam menerapkan Fibonacci retracement ini, kebanyakan trader melakukan kesalahan dalam menentukan swing high (pucuk) dan swing low (lembah). Maka dari itu, diperlukan pengamatan yang jeli dan latihan untuk mengasah ketajaman Anda mengenali swing high dan swing low. Juga, kesabaran untuk menanti konfirmasi di area referensi mutlak diperlukan untuk bisa mempraktekkan teori ini dengan baik. Jangan ragu untuk bertanya dan mengembangkan teknik nya serta konfirmasi analisa, semoga dapat membantu meraih profit, :)
catatan : fibonacci retracement dapat digabungkan dengan price action, divergen, candlestik atau indikator yang lain yang digunakan dalam mencari signal open di area referensi
INGAT SELALU BAHWA TIDAK ADA ANALISIS TEKNIKAL YANG 100% BENAR. ANALISIS TEKNIKAL HANYA MEMBANTU ANDA UNTUK MENDEKATI KEBENARAN.
“Terima kasih sudah mau membaca, silahkan dishare akan tetapi tetap menyantumkan sumbernya saya juga memiliki group share ilmu dan pengalaman trading forex via telegram bagi yang ingin bergabung silahkan kontak saya via whatsapp/telegram di 085783331110”