CURICULUM VITAE
Nama : Yuliarna Sari Dewi, SKM Telp./HP : 021-92505586/085810908369 Email :
[email protected] Pendidikan Formal: - SPK Harapan Kita Jakarta Barat - AKPER Sint Carolus Jakarta Pusat, Thn 2002 - S1 FKM Universitas Indonesia, Thn 2004 Pendidikan Tambahan : - Pelatihan Dasar PPI Perdalin, Thn 2008 - Pelatihan Lanjutan PPI Perdalin, Thn 2009 - APSIC Training Course Infection Controle Singapura 2012 Riwayat Pekerjaan : - Perawat Kamar Operasi RSPAD Gatot Soebroto, Thn 2002 s.d 2009 - IPCN Komite PPI RSPAD Gatot Soebroto, Thn 2009 s.d Sekarang Organisasi - PERDALIN JAYA - HIPPII DKI 1
MANAJEMEN LIMBAH RUMAH SAKIT & BENDA TAJAM
PENDAHULUAN Pengelolaan limbah merupakan salah satu upaya kegiatan
dalam program PPI di rumah sakit atau di fasilitas pelayanan kesehatan Sekitar 85 % limbah umumnya tidak terkontaminasi dan tidak berbahaya tapi harus dikelola dengan baik dan benar Limbah terkontaminasi jika tidak dikelola secara benar akan dapat menjadi media penularan penyakit pada petugas dan masyarakat .
3
Dalam rangka Akreditasi KARS 2012 dan menuju Akreditasi
Internasional/JCI, Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang salah satunya adalah mengenai pengelolaan limbah, termasuk hal yang sangat perlu diperhatikan Standar JCI : 11 standar dan 82 elemen, - Standar 7.2. Rumah sakit menurunkan angka infeksi dengan pembuangan sampah yang tepat (3 Elemen ) - Standar 7.3 . Rumah sakit mempunyai kebijakan dan prosedur pembuangan benda tajam dan jarum (3 Elemen )
LEGALITAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI. NO. 986 /1992 pada tanggal
14 November tentang PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT dan DISEMPURNAKAN DENGAN : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI. NOMOR 1204/MENKES/SK/X/2004 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT MELIPUTI IN DOOR DAN OUT DOOR
RUANG LINGKUP
Pengertian Limbah Tujuan Manajemen Limbah Macam Limbah Jenis Limbah Pengelolaan Limbah Kesimpulan
6
Pengertian Limbah Rumah Sakit Semua hasil kegiatan dari layanan kesehatan di rumah sakit yang tidak lagi berguna atau yang akan dibuang ( Healthcare Activities inevitably Generate Health Care Waste )
Tujuan Pengelolaan Limbah Mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh limbah
kepada pasien, pengunjung dan tenaga kesehatan serta melindungi masyarakat Melindungi petugas yang membawa limbah dari perlukaan Semua limbah di Lingkungan Rumah Sakit dapat di kelola dengan baik dan benar Agar kualitas kesehatan masyarakat disekitar rumah sakit tetap terjaga dengan baik Untuk menjaga Citra Rumah Sakit
MACAM – MACAM LIMBAH RUMAH SAKIT
Limbah Padat
Limbah Cair
Limbah Gas
A. LIMBAH PADAT JENIS LIMBAH DI RUMAH SAKIT I. Limbah Umum ( Non Medis ) II. Limbah Medis meliputi, - Limbah infeksius
- Limbah Farmasi dan Kimia - Limbah Laboratorium dan Pathologi - Limbah Radiologi
- Limbah Sytotoksik (Limbah Beracun ) III. Limbah benda tajam
I. LIMBAH UMUM ( LIMBAH NON MEDIS ) Limbah yang dihasilkan dari kegiatan RS diluar medis, biasanya berasal dari kegiatan – kegiatan : perkantoran, taman, halaman, Rawat Inap, Rawat Jalan, Dapur dan lain – lain. Dalam pengelolaannya tidak ada bedanya dengan pengelolaan di tempat umum, hanya kalau pada layanan kesehatan harus dikelola dengan baik dengan SPO yang jelas
II. LIMBAH MEDIS (LIMBAH INFEKSIUS) Pengertian Limbah Medis Limbah yang dianggap mengandung bahan patogen spt bakteri, virus yang dapat menimbulkan penyakit berasal dari kegiatan yang berhubungan dengan pasien baik yang berobat jalan ( Poliklinik, IGD Home Care) maupun yang sedangdirawat Dalam pengelolaannya sangat berbeda dengan limbah non Medis ( Limbah Umum ),limbah ini memerlukan penanganan khusus dan harus dikelola oleh tenaga yang berpengalaman dan terlatih serta mendapat pelatihan dalam penanganan limbah, sesuai prosedur yang telah ditentukan ( SPO )
Limbah Medis Limbah Infeksius : Limbah dari cairan tubuh pasien Limbah Patologi : Cairan atau jaringan tubuh manusia Limbah Farmasi : Obat-obat kadaluarsa Limbah Sitotoksis : Obat kemoterapi Limbah Kimia : Halogenida yg mengandung chlorin florin
Limbah Radioaktif : Limbah yang mengandung radio aktif Limbah Kontainer bertek. tinggi : Tabung oksigen, nitrogen Limbah Kand. Logam berat tinggi : Mercuri atau kadmium
Limbah Benda tajam : Jarum bekas pakai, scalpel Limbah Laborartorium :
Limbah Microbiologi ( Sputum, Darah, Nanah ( Pus ) Faeses, Urine
LIMBAH LABORATORIUM /PATOLOGI Sebelum dibuang semua tempat wadah direbus dulu/di masukkan ke dalam autoclave baru di kemas dengan kantong yg telah ditentukan lebel biohazarnya (kuning) untuk selanjutnya ke incenerator
PENGELOLAAN LIMBAH DI SAMPLE TAKING ( Laboratorium )
LIMBAH FARMASI / KIMIA / SITOTOKSIS Dalam jumlah kecil dapat dimusnahkan di Incenerator dengan suhu tinggi, akan tetapi dalam jumlah besar dikembalikan ke distributor LIMBAH KANDUNGAN LOGAM BERAT TINGGI Kapsulisasi kemudian dilanjutkan dengan land fill LIMBAH KONTAINER BERTEKANAN TINGGI Dikembalikan ke distributor tidak boleh dibakar atau insenerasi krn mudah meledak
Limbah Radioaktif / Nuklir Limbah yang mengandung substansi-2 radiotherapi seperti, cairan yang mengandung radioaktif atau penelitian laboratorium atau bahan2 yang terkontaminasi dengan radionuklir ( urine, dst ) dialirkan kedalam penampungan khusus Untuk Limbah padat Radioaktif dibuang sesuai dengan persyaratan teknis dan peraturan per undang-undangan yang berlaku ( PP Nomor 27 Tahun 2002 ) dan kemudian diserahkan ke BATAN untuk penanganan lebih lanjut
Limbah Radio aktif / Nuklir Dikelola sesuai dengan SPO dari Batan dengan bio hazar tersendiri biasanya dikemas dengan Kantong bewarna merah , walaupun sekarang radiologi sudah banyak yang memakai komputerise sehingga tidak lagi menghasilkan Limbah
PEMILAHAN PEMILAHAN DILAKUKAN DG MENYEDIAKAN WADAH YANG SESUAI, GUNAKAN PLASTIK BERBEDA WARNA HITAM
LIMBAH NON
INFEKSIUS
KUNING
LIMBAH
MEDIS
UNGU
COKLAT
MERAH
LIMBAH
LIMBAH
LIMBAH
SITOSTATIKA
COKLAT
BERACUN
19
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM MERUMUSKAN KODEFIKASI WARNA MENURUT JENIS LIMBAH PADAT NO
KATEGORI
01
Limbah Umum Medis )
02
WARNA KANTONG ( Non
KETERANGAN
Hitam
Dengan Lambang Limbah Umum
Limbah Infeksius ( Limbah Medis )
Kuning
Kantong Plastik Yang Kuat dan anti Bocor
03
Limbah Sitotoksis
Ungu
Kantong plastik kuat dan anti Bocor
04
Limbah Kimia dan Farmasi
Coklat
Kantong Plastik atau Kontainer
05
Radio Aktif
Merah
Kantong Box timbal dengan Simbol Radio Aktif
III. MANAJEMEN LIMBAH TAJAM St 7.3 Rumah sakit mempunyai kebijakan dan prosedur pembuangan benda tajam dan jarum Pengertiannya , Adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam atau runcing yang dapat memotong atau menusuk kulit Seperti ; Jarum suntik, Bisturi ( Pisau bedah ) , Blood Lancet, Pecahan kaca , ampul obat
Tujuan pengelolaan Limbah Benda tajam Agar limbah benda tajam yang dihasilkan oleh Rumah Sakit maupun tempat layanan Kesehatan lainnya dapat tertangani dengan baik dan tidak menimulkan cedera bagi karyawan , petugas kesehatan, pengunjung dan masyarakat sekitarnya
YANG BERISIKO TERKENA BENDA TAJAM DI RUMAH SAKIT o Medis o Perawat
o Petugas
Kebersihan (House Keeping)
o Student o Pengunjung
o Masyarakat
sekitar
Pengelolaan Limbah Benda Tajam Tersedia Wadah yang tidak mudah tembus oleh benda
tajam / tusukan, tahan bocor ( jerigen bekas, kardus yang tahan benda tajam) dan tertutup berlabel biohazard yang kuning Mempunyai penutup yang tidak bisa dibuka kembali Mempunyai
petugas yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan tentang Limbah benda tajam di Rumah sakit Limbah benda tajam yang telah di kemas pada tempatnya setelah berisikan ± 2/3 bagian kemudian dibawa ke incinerator untuk dibakar / dimusnahkan Enkapsulasi
Tempat benda tajam
Contoh pengelolaan jarum setelah dipakai Jangan memasukan kembali
jarum bekas suntikan dengan dua tangan tehnik 0ne hand Jangan menekuk / mematahkan jarum yg telah dipakai Segera buang jarum/ needle ke dalam wadah yg telah ditentukan dan dibuang langsung oleh sipemakai Kontainer benda tajam diletakan dekat lokasi tindakan
x
Prosedur penatalaksanaan tertusuk jarum bekas pakai dan benda tajam : Jangan panik Segera desinfeksi dengan alkohol
dan cuci dengan air mengalir menggunakan sabun atau cairan antiseptik Lapor ke Tim PPIRS dan K3RS, Tim PPIRS akan melakukan tindak lanjut Konsultasi dengan Dr Penyakit Dalam
Penanganan pecahan/benda tajam Gunakan sarung tangan tebal Gunakan kertas koran untuk mengumpulkan pecahan
benda tajam tersebut, kemudian bungkus dengan kertas Masukkan dalam kontainer tahan tusukan beri label
PROSES PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT Pewadahan
Pengumpulan
Pengangkutan
Incenerator Pemusnahan
INCENERATOR
Kebijakan dan Kodefikasi dijalankan dengan baik sesuai dengan biohazarnya dan dapat dipisah-pisahkan dari sumbernya A
Pemisahan Limbah
• Limbah harus dipisahkan dari sumber dan jenis nya. • Semua Limbah harus diberi lebel yang jelas • Sebaiknya memakai kantong plastik sesuai jenis limbah
B Penyimpanan . Limbah
• Simpan limbah ditempat penampungan sementara khusus • Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat dengan kuat • Setiap hari limbah di angkat dari tempat penampungan sementara • Petugas memastikan Limbah dengan Biohazar yang sama • Kantong tersebut harus ditempatkan pada ruang atau tempat yang kedap terhadap binatang, kutu dan hewan perusak • Penyimpanan Limbah tidak lebih dari 2x24 Jam pada musim hujan, 1x24 jam pada musim kemarau.
c. Penanganan • Kantong boleh dibawa setelah terisi Limbah 2/3 bagian dari kantong plastik • Petugas yang menangani harus memakai APD • Limbah infeksius Incenerator • Limbah non infeksius Pemb. Limbah umum • Limbah benda tajam Incenerator • Limbah cair Spoelhok • Limbah feses, urine Wc • Limbah pec. kaca Kontainer tahan tembus • Bila terjadi pemilahan yang salah segera melaporkan kepada penanggung jawab.
D
Pengangkutan Limbah
• Pengangkutan limbah harus mengg. kereta dorong khusus • Kereta dorong harus kuat, mudah di bersihkan dan tertutup • Tidak boleh ada yang tercecer • Sebaiknya lift pengangkut limbah berbeda dengan lift pasien
E. Pembuangan . Limbah Umum pada umumnya Rumah Limbah sakit bekerjasama dengan tatakota atau Dinas Kebersihan Kota • Limbah Medis biasanya di musnahkan dengan Incinerator atau membuat tempat sendiri seperti menggali lobang dengan kedalaman ± 2,5 m, setiap tinggi 75 cm di tutup kapur tembok lalu dikubur atau sesuai kriteria yang di tentukan dinas setempat . Enkapsulasi
APD Petugas yang menangani limbah : a. b. c. d. e. f. g.
Topi/helm Pakaian panjang (coveral) Apron untuk industri Masker Pelindung mata Sarung tangan khusus Pelindung kaki/sepatu boot
TEMPAT PEMUSNAHAN LIMBAH MEDIS PADAT
INCENERATOR, Merupakan alat pemanas untuk mengurangi isi dan berat limbah dengan bahan bakar solar dengan temperatur ± 1200°C, diberi cerobong asap yg tingginya sampai 35 meter dan dilengakapi alat filtrasi atau APC (Air Population Control) sehingga cukup aman dengan lingkungan sekitar ( Operating Time harus jelas agar alat juga bisa dirawat dg. baik )
B. LIMBAH CAIR Limbah Cair
Semua air buangan yang berasal dari kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung microorganisme, bahan kimia beracun yang berbahaya bagi kesehatan.
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR Unit Pengelolaan Limbah ( UPL ), Merupakan sarana untuk mengolah limbah cair dari mulai limbah kotor kemudian disini diproses sampai menjadi cukup bersih dan memenuhi baku mutu yg ditetapkan oleh pemerintah
UNIT PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
Metode Pengolahan Lumpur Aktif (Activated Sludge) Debit Limbah cair diukur melalui flow meter (m³) Kep Men.Ling.Hidup No. Kep-58/1995 Pasal 7 Kep Men.Ling.Hidup No. Kep-58/1995
Pemantauan Kualitas Limbah Cair : Pemeriksaan swapantau UPL rutin tiap bulan di Lab kesling parameter :
- Suhu - Zat organik (KMnO4) - TDS - TSS - E. Coli Mengirim sampel secara periodik 3 bulan sekali ke BPLHD DKI Jakarta
ASAL LIMBAH CAIR DI RUMAH SAKIT Laboratorium Patologi Rawat Inap
Rawat Jalan Farmasi Radiologi
Kimia Citostatika
UPL
Keterangan Alur UPL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bak Penyaringan Kasar Saringan Pasir, Bak pengendap awal, Bak Aerasi, Bak pengendapan Akhir ( Bak Sedimentasi ), Disinfeksi, Bak Stabilisasi
C. Limbah Gas Adalah limbah yang dihasilkan dari pembakaran baik dari Incenerator maupun dari pembakaran dapur dan dibuang melalui cerobong dilengkapi dengan APC Mengacu pada kepada keputusan mentri Lingkungan hidup Nomor Kep. 13/Men LH /12/1995 tentang baku mutu emesi barang tidak bergerak • Monitoring limbah Gas berupa NO2, So2, Logam berat dan dioxin dilakukan setiap setahun sekali • Suhu pembakaran minimum 1000 0C. bacteri patogen, virus , dioxin dapat dimusnahkan
Kesimpulan Minimalkan penularan infeksi pada petugas, dan masyarakat akibat limbah, dengan: Melakukan Pengelolaan limbah yang baik sesuai dengan kebijakan dan SPO Pelatihan, dan sosialisasi petugas pengelola limbah secara berkesinambungan sehingga dapat memahami tekhnik pengelolaan limbah dan melakukan pengelolaan dengan baik dan benar Petugas yang menangani dalam keadaan sehat KETERLIBATAN PEMERINTAH YANG MEMILIKI BADAN YANG MENANGANI DAMPAK LINGKUNGAN SERTA PIHAK MANAJEMEN RUMAH SAKIT