SOP PENATALAKSANANAAN TERTUSUK JARUM ATAU BENDA TAJAMFull description
SOP PENATALAKSANANAAN TERTUSUK JARUM ATAU BENDA TAJAM
Monev benda tajam
FORM
FORM
sdhjagshgfjhgjajfdhagdhsgdfggdh
suFull description
7. Kebijakan Pengelolaan Limbah Khususnya Benda Tajam &Jarum
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS TAJAM 1. Pengertian
Benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki tusuk tajam atau runcing, yang dpat memotong atau menusuk kulit, seperti jarum suntik, bisturi, blood lancet, pecahan kaca dan ampul obat.
2. Tujuan
Sebagai acuan penetapan langkah-langkah pembuangan benda tajam dan jarum
3. Kebijakan
Keputusan Kepala UPT CIomas No. 445/SK-0 /Pkm Cms/2017 tentang Kebijakan Pengendalian dan Pembuangn Limbah Berbahaya
4. Referensi
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Departemen Kesehalan RI tahun 2014
5. Prosedur
1. Pengelolaan jarum/benda tajam setelah pakai: a. Jangan menekuk/mematahkan jarum suntik/benda tajam yang telah dipakai. b. Jangan meletakkan jarum suntik/benda tajam bekas pakai di sembarang tempat. c. Segera buang jarum/benda tajam ke dalam wadah yang telah ditentukan dan dibuang sendiri oleh si pemakai. d. Kontainer benda tajam diletakkan dekat dengan lokasi tindakan. e. Wadah yang digunakan harus tahan tusukan, tahan air dan tidak bisa dibuka lagi berlabel biohazard atau berwarna kuning. f.
Setelah berisi 3/4 bagian, dibawa ke tempat penyimpanan sementara untuk selanjutnya dibawa oleh oihak ketiga untuk diinsinerasi.
2. Pengelolaan pecahan kaca a. Gunakan sarung tangan rumah tangga. b. Gunakan kertas koran untuk mengumpulkan pecahan benda tajam tersebut, kemudian bungkus dengan kertas. c. Masukkan ke dalam kontainer tahan tusukan. d. Setelah berisi 3/4 bagian, dibawa ke tempat penyimpanan sementara untuk selanjutnya dibawa oleh pihak ketiga untuk diinsinerasi. 3. Pembuangan benda tajam: a. Benda tajam dikumpulkan dalam wadah tahan tusukan dan anti bocor/safety box. b. Sesudah 3/4 bagian penuh, disimpan di tempat penyimpanan sementara untuk selanjutnya dibawa oleh pihak ketiga untuk diinsinerasi. c. Cara lain adalah enkapsulasi, yaitu sesudah 3/4 bagian penuh, bahan semen atau pasir dimasukkan dalam wadah sampai penuh. Sesudah bahan menjadi padat dan kering, wadah ditutup, disebarkan pada tanah rendah, ditimbun dan dikuburkan.