makalah Ultrasonografi (USG) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Ultrasonografi (USG) merupakan suatu prosedur diagnosis yang digunakan untuk melihat struktur jaringan tubuh atau analisis dari gelombang Doppler, yang pemeriksaannya d ilakukan diatas permukaan kulit atau diatas rongga tubuh untuk menghasilkan suatu ultrasound didalam jaringan. Ultrasonografi dapat digunakan untuk endeteksi berbagai kelainan yang ada pada abdomen, otak, kandung kemih, jantung, ginjal, hepar, uterus atau pelvis. Selain itu USG juga dpaat digunakan untuk membedakan antara kista dan tumor. Pada kehamilan airan amnion dapat menambah refleksi gelombang suara dari plasenta dan fetus sehingga dapat mengidentifikasi ukuran, bentuk dan posisi, kemudian dapat mendeteksi pankreas, limpa, tiroid dan lain!lain. Persiapan dan pelaksanaan ". #akukan informed onsent $. %njurkan untuk puasa makan dan minum &!"$ jam sebelum pemeriksaan USG aorta abdomen, kandung empedu, hepar, limpa dan pankreas. '. leskan jeli konduktif pada permukaan kulit yang akan dilakukan USG . *r *ransdus ansduser er dipegang dengan tangan dan gerakk gerakkan an ke depan dan ke belakang di atas permukaan permukaan kulit. +. #akukan anatra "!' menit -. Premedikasi jarang dilakukan hanya bila pasien dalam keadaan gelisah . Pasien tidak boleh merokok sebelum pemeriksaan untuk menegah masuknya udara. &. /il /ilaa pada pem pemeri eriksa ksaan an obs obstet tetrik rik (t (trim rimest ester er per pertam tamaa dan ked kedua) ua),, pel pelvis vis dan gin ginjal jal pas pasien ien dianjurkan untuk minum gelas air dan tidak boleh berkemih sementara untuk trimester ketiga, pemeriksaan pada pasien dilakukan pada saat kandung kemih kosong. 0. /ila pada otak lepaskan semua perhiasan dari leher dan jepit rambut dari kepala. ke pala. ". /ila pada jantung anjurkan untuk bernapas perlahan dan menahan setelah inspirasi dalam.
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian
USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi ($+ k12 ! $ k12) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor Pada a3alnya penemuan alat USG dia3ali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun!tahun setelah itu, tepatnya sekitar tahun "0$!an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit. *eknologi transduser digital sekira tahun "00!an memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan "00 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. 4emudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. *ransduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini. Ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi medial imaging yang dikenal sampai saat ini 5edial imaging (56) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka (non!invasive). 6nteraksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendeteksian hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu itra (image), menjadi dasar bekerjanya peralatan 56. B.
Tujuan persiapan USG
*ujuan USG adalah untuk membantu mendiagnosis perkembangan janin pada setiap trimester. 1al itu sangat ditekankan oleh dr. 7udiyanti, Sp.G. Dijelaskan olehnya, pada kehamilan trimester pertama tujuan USG adalah meyakinkan adanya kehamilan, menduga usia kehamilan dengan menookkan ukuran bayi, menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan kelainan ba3aan, menentukan penyebab perdarahan atau berak darah dini pada kehamilan muda (misalnya kehamilan ektopik), menentukan lokasi janin apakah di dalam atau di luar rahim, menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin, dan mendiagnosis adanya
janin
kembar.
Sedangkan di trimester kedua dan ketiga adalah untuk menilai jumlah air ketuban, menentukan kondisi plasenta, menentukan ukuran janin, memeriksa kondisi janin le3at pengamatan aktivitasnya, menentukan letak janin apakah sungsang atau terlilit tali pusat, serta untuk melihat kemungkinan adanya tumor. C. Persiapan alat dan a!an
Pera3atan peralatan yang baik akan membuat hasil pemeriksaan juga tetap baik. 1idupkan peralatan USG sesuai dengan tataara yang dianjurkan oleh pabrik pembuat peralatan tersebut. Panduan pengoperasian peralatan USG sebaiknya diletakkan di dekat mesin USG, hal ini sangat penting untuk menegah kerusakan alat akibat ketidaktahuan operator USG. Perhatikan tegangan listrik pada kamar USG, karena tegangan yang terlalu naik!turun akan membuat peralatan elektronik mudah rusak. /ila perlu pasang stabilisator tegangan listrik dan UPS. Setiap kali selesai melakukan pemeriksaan USG, bersihkan semua peralatan dengan hati! hati, terutama pada transduser (penjejak) yang mudah rusak. /ersihkan transduser dengan memakai kain yang lembut dan ui dengan larutan anti kuman yang tidak merusak transduser (informasi ini dapat diperoleh dari setiap pabrik pembuat mesin USG). Selanjutnya taruh kembali transduser pada tempatnya, rapikan dan bersihkan kabel! kabelnya, jangan sampai terinjak atau terjepit. Setelah semua rapih, tutuplah mesin USG dengan plastik penutupnya. 1al ini penting untuk menegah mesin USG dari siraman air atau 2at kimia lainnya. %gar alat ini tidak mudah rusak, tentukan seseorang sebagai penanggung ja3ab pemeliharaan alat tersebut. D. Persiapan Pe"eriksaan Lingkungan
8ui tangan sebelum dan setelah kontak langsung dengan pasien, setelah kontak dengan darah atau airan tubuh lainnya, dan setelah melepas sarung tangan, telah terbukti dapat menegah penyebaran infeksi. 9pidemi 16: telah menjadikan penegahan infeksi kembali menjadi perhatian utama, termasuk dalam kegiatan pemeriksaan USG dimana infeksi silang dapat saja terjadi. 4emungkinan penularan infeksi lebih besar pada 3aktu pemeriksaan USG transvaginal
karena
terjadi
kontak
dengan
airan
tubuh
dan
mukosa
vagina.
7esiko penularan dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang, dan ringan. 7esiko penularan tinggi terjadi pada pemeriksaan USG intervensi (misalnya punksi menembus kulit, membran mukosa atau jaringan lainnya); peralatan yang dipakai memerlukan sterilisasi (misalnya dengan autoklaf atau etilen oksida) dan dipergunakan sekali pakai dibuang.
7esiko penularan sedang terjadi pada pemeriksaan USG yang mengadakan kontak dengan mukosa yang intak, misalnya USG transvaginal; peralatan yang dipakai minimal memerlukan sterilisasi tingkat tinggi (lebih baik bila dilakukan sterilisasi). 7esiko penularan ringan ter adi pada pemeriksaan kontak langsung dengan kulit intak, misalnya USG transabdominal; peralatan yang dipakai ukup dibersihkan dengan alkohol < (sudah dapat membunuh bakteri vegetatif, virus mengandung lemak, fungisidal, dan tuberkulosidal) atau diui dengan sabun dan air E. Persiapan Pasien
Sebelum pasien menjalani pemeriksaan USG, ia sudah harus memperoleh informasi yang ukup mengenai pemeriksaan USG yang akan dijalaninya. 6nformasi penting yang harus diketahui pasien adalah harapan dari hasil pemeriksaan, ara pemeriksaan (termasuk posisi pasien) dan berapa biaya pemeriksaan. 8aranya dapat dengan memberikan brosur atau leaflet atau bisa juga melalui penjelasan seara langsung oleh dokter sonografer atau sonologist. Sebelum melakukan pemeriksaan USG, pastikan bah3a pasien benar!benar telah mengerti dan memberikan persetujuan untuk dilakukan pemeriksaan USG atas dirinya. /ila akan melakukan pemeriksaan USG transvaginal, tanyakan kembali apakah ia seorang nova atau nyonya=, jelaskan dan perlihatkan tentang pemakaian kondom yang baru pada setiap pemeriksaan (kondom penting untuk menegah penularan infeksi). Pada pemeriksaan USG transrektal, kondom yang dipasang sebanyak dua buah, hal ini penting
untuk
menegah
penyebaran
infeksi.
*erangkan seara benar dan penuh pengertian bah3a USG bukanlah suatu alat yang dapat melihat seluruh tubuh janin atau organ kandungan, hal ini untuk menghindarkan kesalahan harapan dari pasien. Sering terjadi bah3a pasien mengeluh >4ok sudah dikomputer masih juga tidak diketahui adanya aat ba3aan janin atau ada kista indung telur=? USG hanyalah salah satu dari alat bantu diagnostik didalam bidang kedokteran. 5ungkin saja masih diperlukan pemeriksaan lainnya agar diagnosis kelainan dapat diketahui lebih tepat dan epat. #. Persiapan Pe"eriksa
Pemeriksa diharapkan memeriksa dengan teliti surat pengajuan pemeriksaan USG, apa indikasinya dan apakah perlu didahulukan karena bersifat darurat ga3at, misalnya pasien dengan keurigaan kehamilan ektopik. *anyakan apakah ia seorang nyonya atau nona, terutama bila akan melakukan pemeriksaan USG transvaginal. Selanjutnya ookkan identitas pasien, keluhan klinis dan pemeriksaan fisik yang ada; kemudian berikan penjelasan dan ajukan persetujuan lisan terhadap tindak medik yang akan
dilakukan. Persetujuan tindak medik yang kebanyakan berlaku di 6ndonesia saat ini hanyalah bersifat persetujuan lisan, keuali untuk tindakan yang bersifat invasif misalnya kordosintesis atau amniosintesis. Dimasa mendatang tampaknya pemeriksaan USG memerlukan persetujuan tertulis dari pasien. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk menegah penularan penyakit berbahaya seperti 16:@%6DS dan penyakit menular seksual akibat semakin banyaknya seks bebas dan pemakaian narkoba. Pemeriksa diharapkan juga agar selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan ara membaa kembali buku teks atau literatur!literatur mengenai USG, mengikuti pelatihan seara berkala dan mengikuti seminar!seminar atau pertemuan ilmiah lainnya mengenai kemajuan USG mutakhir. 4emampuan diagnostik seorang sonologist sangat ditentukan oleh pengetahuan, pengalaman dan