BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini, konsep Diplomasi, Lobi, dan Negosiasi adalah merupakan suatu keharus keharusan. an. Karena Karena pergau pergaulan lan sosial sosial kemasy kemasyarak arakata atan n baik baik di tingkat tingkat lokal, lokal, nasion nasional al maupun internasional memerlukan diplomat, pelobi-pelobi dan negosiator yang ulung tentunya, untuk dapat mencegah tidak terjadi dan berkembangnya suatu konflik yang berkepanjangan yang pada gilirannya menjadi suatu bentrokan fisik, bahkan peperangan.
Hubunga Hubungan n antara antara lobi, lobi, diplom diplomasi asi dan negosi negosiasi asi erat erat kaitan kaitannya nya dengan dengan ilmu ilmu komuni komunikasi kasi,, yang yang salah salah satuny satunyaa yaitu yaitu public public relati relations ons P!", P!", banyak banyak defini definisi si yang yang menjel menjelask askanny annya, a, dianta diantaran ranya ya adalah adalah sepert sepertii yang yang diungk diungkapka apkan n oleh oleh #nstit #nstitute ute of P! $aenal %bidin" menyebutkan, praktek P! sebagai disiplin ilmu dan serangkaian usaha untuk untuk menjag menjagaa reputa reputasi si dengan dengan tujuan tujuan memper memperola olah h pengert pengertian ian atau atau pemaham pemahaman an dan dukungan serta mempengaruhi opini dan perilaku.
Kegiatan lobi sebenarnya adalah kegiatan sehari-hari yang tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. &elama manusia itu melakukan proses komunikasi dengan orang lain maka disitulah kegiatan lobby itu terjadi dan kadang kala kita juga melakukannya tanpa kita sadari.
&eperti halnya dalam komunikasi, maka dalam lobby juga terdapat unsur-unsur utama yaitu sumber (source), (source) , pesan (message), (message), saluran(channel) saluran(channel),, penerima (receiver) dan (receiver) dan efek (effect) serta (effect) serta umpan balik (feed back). back).
Diplomasi merupakan seni berunding, seni berembuk, cara menyampaikan suatu pesan atau tujuan melalui pembicaraan atau perundingan. &edangkan negosiasi adalah komunikasi timbal balik yang dirancang untuk mencapai tujuan bersama.
1.2 Tu Tujuan juan penulisan
'ujua 'ujuan n dalam dalam penulis penulisan an makala makalah h ini adalah adalah untuk untuk menamb menambah ah penget pengetahua ahuan n tentan tentang g Hubungan Hubungan antara antara lobi, lobi, diplom diplomasi asi dan negosi negosiasi asi terhada terhadap p komuni komunikas kasii dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi pembaca 1.3 Metoe Penulisan
(etode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu deskripsi, dengan menggu menggunaka nakan n bebera beberapa pa kajian kajian teori teori,, data data dan sumber sumber yang yang di dapat dapat penuli penuliss melalu melaluii proses membaca, dan informasi dari berbagai media informasi khususnya internet.
BAB II
PEMBAHA!AN
2.1 Lo""#
#stilah lobbying atau kemudian menjadi )Lo"i* dalam bahasa #ndonesia sering dikaitkan dengan kegiatan politik dan bisnis. Perkembangan de+asa ini Lobi-melobi tampaknya tidak terbatas pada kegiatan tersebut namun mulai dirasakan oleh manajer organisasi untuk menunjang kegiatan manajerialnya baik sebagai lembaga birokrat maupun lembaga usaha khususnya dalam pemberian pelayanan Kesehatan Kata )(elobi* terdapat dalam kamus bahasa #ndonesia dengan pengertian melakukan pendekatan secara tidak resmi, menilik asal kata lobi yang berarti teras atau ruang depan yang terdapat di hotel-hotel, tempat dimana para tamu duduk-duduk dan bertemu dengan santai kemungkinan kata lobi melatar belakangi perkembangan istilah )melobi* yang terjadi karena kebiasaan para anggota parlemen di #nggris yang biasa berkumpul di lobi ruang sidang dan memanfaatkan pertemuan di ruang tersebut untuk melakukan berbagai pendekatan, diantara persidangan. Di+aktu istirahat para anggota parlemen yang menginginkan dukungan bagi usulannya dapat ) melobi* anggota yang lain diluar sidang. Dilain pihak kelompok kelompok kepentingan yang ingin mempengaruhi hasil yang dicapai sidang juga dapat memanfaaatkan keberadaan para anggota parelemen di lobi tersebut untuk melakukan pendekatan. Dari kebiasaan inilah kata )lobbyng* menjadi meluas. Pada organisasi kesehatan istilah lobbyng dan negosiasi mulai dilihat sebagai salah satu ketrampilan untuk manajer dalam mengelola sisi bayangan organisasi. anyak hal yang berkaitan
dengan kebijaksanaan organisasi, pengambilan keputusan, kegiatan rutin, program, proyek dan kegiatan penunjang yang lain membutuhkan ketrampilan manajerial dalam melakukan lobi terutama pada para stakeholders pihak lain yang berkepentingan" di organisasi. 2.1.1 Pengertian an tujuan lo"i
Pada a+alnya lobi hanya dikatakan sebagai sebuah serambi sebelum masuk ke ruang utama. Lobi adalah sebuah tempat yang nyaman dan tenang terletak di hotel-hotel dan tempat-tempat pertemuan. 'empat tersebut sesuai sebagai tempat untuk mengadakan pembicaraan dan pendekatan antara pihak-pihak yang melakukan pertemuan.
Dalam perkembangannya lobi dimaknai sebagai pendekatan approach". Lobi adalah pendekatan a+al yang menjurus ke suatu tujuan yang menguntungkan, baik satu ataupun kedua belah pihak. Kegiatan lobi tidak hanya diperlukan oleh indiidu untuk memperoleh apa yang menguntungkan dari pihak lain, tetapi juga diperlukan bagi kepentingan suatu organisasi. agi suatu organisasi kegiatan melobi diperlukan demi suksesnya pelaksanaan rencana-rencana. Disini fungsi agensi-agensi pemerintah sangat diperlukan dalam memberikan i/in usaha, hak paten yang sifatnya memudahkan dan menguntungkan organisasi.
Dalam kondisi ini lobi adalah proses penyampaian argumentasi0argumentasi yang bersifat mendukung posisi organisasi kepada pejabat. Dalam sebuah bisnis, lobi merupakan permulaan dari sebuah negosiasi. 'etapi dalam proses negosiasi, lobi sering digunakan untuk mengatasi tahap-tahap negosiasi yang mengalami jalan buntu dan tidak menemukan kata sepakat. 1ika negosiasi sampai pada tahap ini, saat jeda bisa
dimanfaatkan
negosiator
untuk
melakukan
pendekatan-pendekatan
ulang,
agar
menemukan titik temu ke arah sepakat.
Lobi dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi secara persuasie agar pihak lain mau memenuhi keinginan dan tujuan pihak yang melobi. Kegiatan lobi ini bisa menambah jaringan koneksi di beberapa sector, sekaligus keberhasilan lobby dipengaruhi seberapa banyak dan luas jaringan yang dimiliki. Lobi lebih efektif jika dilakukan dalam suasana informal, karena itu lobi diartikan juga sebagai kegiatan yang bersifat informal dan tidak resmi.
Kegiatan lobi dapat dilakukan secara indiidual maupun kelompok dengan sasaran lobi juga bisa indiidu yang berpengaruh, kelompok, lembaga pemerintahan legislatie, eksekutif maupun yudikatif" dan lembaga2organisasi non pemerintah dan, perusahaan s+asta. Lobi memiliki manfaat untuk memberikan pengertian yang menyeluruh mengenai sebuah tujuan baik indiidu maupun perusahaan, kegiatan ini bisa dimanfaatkan untuk menyamakan persepsi mengenai banyak hal yang berkaitan dengan keinginan dan tujuan masing-masing. Dari lobi kemudian juga bisa ditemukan peluang peluang yang bisa dimanfaatkan kedua belah pihak yang diteruskan le+at kegiatan negosiasi yang akhirnya bisa menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Definisi lain mengenai Lobi adalah suatu kegiatan dari orang-orang yang berusaha untuk mempengaruhi orang lain untuk suatu tujuan tertentu, baik itu sebuah lembaga pemerintahan maupun suatu organisasi tertentu. 'iap aktifitas lobi mengandung dua elemen utama, yakni kontak dan pengaruh, dimana pada tiap lobi selalu dia+ali dan diakhiri dengan )kontak*.
(enjadi pelobi memerlukan keterbukaan +a+asan, pengetahuan, dan pengalaman cukup
yang
kesemuanya
diperoleh
melalui
proses
pengembangan
yang
berkesinambungan yang pada a+alnya mencakup pengembangan kompetensi untuk mengelola kombinasi )kontak-target-+aktu-tempat* secara efektif dan efisien. Hal ini dapat di+ujudkan secara nyata apabila pelobi membekali diri dengan keterampilan membangun hubungan dengan orang lain interpersonal" dan kemampuan untuk menjadi actie listener dan assertie presenter. &eorang pelobi juga harus meluangkan +aktu untuk mendalami topic lobbying sehingga tidak terjebak dalam kondisi yang tidak menguntungkan dan membahayakan misi lobi yang sebenarnya. #ntuisi, fleksibilitas, dan sensitiitas dalam mengelola situasi merupakan elemen pendukung kesuksesan lobi.
2.1.2 $ungsi Lo"i
3ungsi lobi adalah untuk melindungi kepentingan organisasi2lembaga bisnis dengan
membuka
komunikasi
pada
pihak
pengambil
keputusan,
diantaranya
membangun koalisi dengan organisasi-organisasi lain, mengumpulkan informasi dan mempersiapkan laporan untuk legislator yang me+akili posisi organisasi dalam isu-isu kunci. %da tiga jenis lobi, yakni
•
Lobi tradisional, pelobi mendekati pengambil keputusan.
•
Lobi akar rumput, menggunakan masyarakat untuk mempengaruhi pengambil keputusan.
•
Lobi political action committee, komite-komite yang dibentuk perusahaan perusahaan besar agar +akilnya dapat duduk di parlemen2pemerintah.
Langkah-langkah lobi dilakukan dengan •
(engetahui motif-motif orang yang terlibat dalam lobi.
•
(e+aspadai jebakan.
•
(enetralisir sikap la+an.
•
(emperbesar situasi media dan menyusun rancangan pendekatan media. Lobi memiliki beberapa karakteristik yaitu bersifat informal dalam berbagai
bentuk, pelakunya juga beragam, dapat melibatkan pihak ketiga sebagai perantara, tempat dan +aktu fleksibel dengan pendekatan satu arah oleh pelobi. %da beberapa cara untuk melakukan lobi baik yang legal maupun ilegal, secara terbuka maupun tertutup2rahasia, secara langsung ataupun tidak langsung. &ebagai contoh upaya penyuapan dapat dikategorikan sebagai lobi secara langsung, tertutup dan ilegal. Lobi semacam ini jelas melanggar
hukum,
namun
karena
bersifat
tertutup2rahasia,
agak
sulit
untuk
membuktikannya contoh kasus-kasus lobi pemenangan tender dengan pendekatan gulagula2+anita, seperti yang sering diberitakan diberbagai mass media".
2.2 Diplo%asi
2.2.1 Pengertian Diplo%asi
Diplomasi berasal dari kata 4unani )diploun* yang berarti )melipat*. (enurut the 5hamber6s '+enthieth 5entury Dictionary, diplomasi adalah )the art of negotiation, especially o treaties bet+een states7 political skill.* seni berunding, khususnya tentang perjanjian di antara negara-negara7 keahlian politik". Di sini, yang pertama menekankan
kegiatannya sedangkan yang kedua meletakkan penekanan seni berundingnya. #o D. Duchachek bependapat, )Diplomasi biasanya didefinisikan sebagai praktek pelaksanaan politik luar negeri suatu negara dengan cara negosiasi dengan negara lain. 'etapi diplomasi kadang-kadang dihubungkan dengan perang. 8leh karena itulah 5lause+it/, seorang filolsof 1erman, dalam pernyataannya yang terkenal mengatakan bah+a perang merupakan kelanjutan diplomasi melalui sarana lain.
Diplomasi merupakan suatu cara komunikasi yang dilakukan antara berbagai pihak termasuk negoisasi antara +akil-+akil yang sudah diakui. Praktik-praktik negara semacam itu sudah melembaga sejak dahulu dan kemudian menjelma sebagai aturanaturan hukum internasional. Dengan demikian, diplomasi juga merupakan cara-cara yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara untuk mencapai tujuannya dan memperoleh dukungan mengenai prinsip-prinsip yang diambilnya. #tu juga merupakan suatu proses politik untuk membina kebijakan luar negeri yang dianut dan ditujukan untuk mempengaruhi kebijakan dan sikap pemerintah negara lain. Disamping itu, diplomasi juga dianggap sebagai pengetahuan, mutu dan kepandaian untuk membendung dan mengurangi adanya konflik internasional yang terjadi.
(enurut ro+nlie, diplomasi merupakan setiap cara yang diambil untuk mengadakan dan membina hubungan dan berkomunikasi satu sama lain, atau melaksanakan transaksi politik maupun hukum yang dalam setiap hal dilakukan melalui +akil-+akilnya yang mendapat otorisasi. Diplomasi pada hakikatnya juga merupakan negoisasi dan hubungan antarnegara yang dilakukan oleh pejabat-pejabat pemerintah, untuk itu diperlukan suatu seni dan kemampuan serta kepandaian untuk mempengaruhi
seseorang sehingga dapat tercapai tujuannya. Kemampuan untuk berunding itu harus dilakukan secara maksimal agar dapat dicapai hasil yang maksimal pula dalam suatu system politik dimana suatu perang mungkin bisa terjadi.
Diplomasi pada hakikatnya merupakan kebiasaan untuk melakukan hubungan antarnegara melalui +akil resminya dan dapat melibatkan seluruh proses hubungan luar negeri, perumusan kebijakan termasuk pelaksanaannya. Dalam arti yang luas, diplomasi dan politik luar negeri adalah sama. Namun, dalam arti yang sempit, atau lebih tradisional,diplomasi itu melibatkan cara-cara dan mekanisme, sedangkan dalam politik luar negeri ada dasar atau tujuannya. Dalam arti yang lebih terbatas, diplomasi meliputi teknik operasioanl dimana negara mencari kepentingan di luar yuridiksinya.
•
%da yang menyamakan kata itu dengan )politik luar negeri*, misalnya jika dikatakan )Diplomasi !# di %frika perlu ditingkatkan*7
•
Diplomasi dapat pula diartikan sebagai )perundingan* seperti sering dinyatakan bah+a )(asalah 'imur 'engah hanya dapat diselesaikan melalui diplomasi*. 1adi perkataan diplomasi disini merupakan satu-satunya mekanisme yaitu melalui perundingan*7
•
Dapat pula diplomasi diartikan sebagai )dinas luar negeri* seperti dalam ungkapan )&elama ini ia bekerja untuk diplomasi*7
•
%da juga
yang
menggunakan
secara
kiasan
berdiplomasi*yang berarti )pandai bersilat lidah*.
seperti
dalam
)pandai
2.2.2
Tugas an $ungsi Diplo%asi
1ika membicarakan tugas diplomasi sebenarnya tidaklah terlepas dari tugas dari para pelakunya maupun institusinya, utamanya seperti para diplomat dengan per+akilan diplomatiknya yang berada di suatu negara sebagaimana tersebut dalam )Konensi 9ina :;<: (engenai Hubungan Diplomatik*. Para diplomat dianggap sebagai corong dari pemerintahanya dan saluran resmi komunikasi antara negara pengirim dan negara penerima. %da keyakinan bah+a berhasilnya diplomasi dari suatu negara itu akan tergantung sekali dari bagaimana memilih para diplomatnya, termasuk kemampuan serta ke+enangannya dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini memang terbukti dalam sejarah.
'ugas utama dari diplomat adalah menyangkut keter+akilannya representation" dari suatu negara di negara lain. %da yang menganggap bah+a para duta besar itu merupakan mata dan telinga dari negaranya. 'ugas mereka mencakupi keter+akilan diplomatik, mengadakan pertukaran nota mengenai masalah-masalah yang menyangkut kepentingan bersama, melakukan perundingan mengenai yang bersifat strategis dan politis, melindungi kepentingan +arga negaranya di negara penerima, dan singkatnya memberikan perlindungan serta memajukan kepentingan negara pengirim di negara penerima.
Dalam menyelesaikan pertikaian atau permasalahan, duta besar tidak memiliki kapal perang dan tidak pula mempunyai infanteri yang besar ataupun banteng, senjata utamanya semata-mata hanyalah kata-kata dan kesempatan. Dalam transaksi-transaksi
yang penting, kesempatan berlalu sangat cepat. &ekali hilang maka hal itu sukar dapat ditemukan lagi. %dalah merupakan pelanggaran yang besar untuk menghilangkan demokrasi dari suatu kesempatan, karena kesempatan itu dapat menghilangkan oligarki dan otokarsi. (enurut sistem itu, tindakan dapat diambil dengan cepat dan hanya meminta dengan kata.
%spek lain dalam Konensi 9ina :;<: yang menyangkut diplomasi adalah perundingan negotiation" yang dilakukan dengan pemerintah negara penerima. Perundingan dapat timbul karena adanya sesuatu masalah yang berkaitan dengan perdagangan, komunikasi atau mengenai masalah militer. Demikian juga perundingan itu bisa dilakukan karena adanya tuntutan negaranya tehadap negara penerima atau sebaliknya.
(enurut Hans 1. (orgenthau tugas diplomasi dapat dibagi dalam empat pokok
:. Diplomasi harus membentuk tujuan dalam rangka kekuatan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan tersebut. &uatu negara yang ingin menciptakan tujuan-tujuannya yang belum dicapai haruslah berhadapan dengan suatu risiko untuk perang. Karena itu diperlukan suksesnya diplomasi untuk mencoba mendapatkan tujuannya tersebut sesuai dengan kekuatannya. =. Di samping melakukan penilaian tentang tujuan-tujuannya dan kekuatannya sendiri, diplomasi juga harus mengadakan penilaian tujuan dan kekuatan dari negara-negara lainnya. Didalam hal ini, sesuatu negara haruslah menghadapi resiko akan terjadinya peperangan, apabila diplomasi yang dilakukannya itu salah dalam menilai mengenai tujuan dan kekuatan negara-negara lainnya.
>. Diplomasi haruslah menentukan dalam hal apa perbedaan dalam tujuan-tujuan itu dapat cocok satu sama lain. Diplomasi harus dilihat apakah kepentingan negaranya sendiri dengan negara lain cocok. 1ika ja+abannya )tidak*, maka harus dicari jalan keluar untuk merujukkan kepentingan-kepentingan tersebut. ?. Diplomasi harus menggunakan cara-cara yang pantas dan sesuai seperti kompromi, bujukan dan bahkan kadang-kadang ancaman kekerasan untuk mencapai tujuantujuannya. 2.2.3
Moel Diplo%asi
Diplomasi merupakan seni berunding, seni berembuk, cara menyampaikan suatu pesan atau tujuan melalui pembicaraan atau perundingan. Diplomasi dapat dilakukan secara resmi formal" maupun tidak resmi non formal". &eni berdiplomasi tegantung kepada kemampuan indiidual seorang diplomat, intinya adalah negosiasi itu sendiri. Diplomasi dilakukan jika terdapat konflik atau perbedaan dalam kepentingan suatu negara atau kelompok. %dapun model atau jenis diplomasi. (enurut &.L !oy antara lain
:. Diplomasi komersial perdagangan" =. Diplomasi demokratik >. Diplomasi totaliter ?. Diplomasi melalui" konferensi @. Diplomasi diam-diam <. Diplomasi Preentif A. Diplomasi sumber daya
%dapun dalam +ikipedia menyebutkan jenis atau model diplomasi antara lain
:. Diplomasi koboi =. Diplomasi transformasional >. Diplomasi informal ?. Diplomasi publik @. Diplomasi preentif <. Diplomasi ping-pong, A. Paradiplomasi &onto' kasus
5ontoh kasusnya adalah konflik dua negara serumpun antara #ndonesia dan (alaysia. Kedua negara ini saling bersitegang dalam persoalan batas teroterial negara, kasus ambalat, 'K#, dan +arisan budaya +ayang, batik, dll". Dari permasalahan tersebut kemudian dilakukan diplomasi antar kedua negara untuk mencapai kesepahaman agar tidak terjadi konflik berkepanjangan.
2.3 Negosiasi
2.3.1 Pengertian Negosiasi
Negosiasi Negotiation" dalam arti harfiah adalah negosiasi atau perundingan. Negosiasi adalah komunikasi timbal balik yang dirancang untuk mencapai tujuan bersama. Dalam Kamus esar ahasa #ndonesia. Negosiasi memiliki dua arti, yaitu
:. Proses ta+ar mena+ar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan antara satu pihak kelompok atau organisasi" dan pihak kelompok atau organisasi" yang lain7 =. Penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak-pihak yang bersangkutan. (enurut &tephen !obbins dalam bukunya ) 8rgani/ational ehaior* =BB:", negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara = pihak atau lebih, dan masing-masing pihak berupaya untuk menyepakati tingkat harga yang sesuai untuk proses pertukaran tersebut. &edang dalam komunikasi bisnis, negosiasi adalah suatu proses dimana dua pihak atau lebih yang mempunyai kepentingan yang sama atau bertentangan, b ertemu dan berbicara untuk mencapai suatu kesepakatan. Kapan sebenarnya diperlukan upaya negosiasi C paya negosiasi diperlukan manakala
:. 'idak mempunyai kekuasaan untuk memaksakan suatu hasil yang diinginkan. =. 'erjadi konflik antar para pihak, yang masing-masing pihak tidak mempunyai cukup kekuatan atau mempunyai kekuasaan yang terbatas untuk menyelesaikannya secara sepihak. >. Keberhasilan kita dipengaruhi oleh kekuasaan atau otoritas dari pihak lain. ?. 'idak mempunyai pilihan yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi atau mendapatkan sesuatu yang kita inginkan.
Kapan upaya negosiasi sebenarnya tidak diperlukan C (enurut %rbono Lasmahadi =BB@", upaya negosiasi tidak diperlukan manakala :. Persetujuan atau kesepakatan bukanlah tujuan yang ingin dicapai oleh para pihak. =. &alah satu atau kedua belah pihak berniat untuk merugikan atau menghancurkan pihak lain. >. Negosiator dari salah satu pihak mempunyai kekuasaan yang terbatas atau tidak mempunyai kekuasaan sama sekali untuk me+akili kelompoknya dalam negosiasi. (enurut (arjorie 5orman %aron dalam tulisannya tentang negosiasi di Harard !eie+, dalam melakukan negosiasi, seorang perunding yang baik harus membangun kerangka dasar yang penting tentang negosiasi yang akan dilakukannya agar dapat berhasil menjalankan tugasnya tersebut. Kerangka dasar yang dimaksud antara lain %pakah alternatif terbaik untuk menerima atau menolak kesepakatan dalam negosiasiC erapa besar nilai atau pena+aran minimum yang akan dapat diterima sebagai sebuah kesepakatanC &eberapa lentur proses negosiasi akan dilakukan dan seberapa akurat pertukaran yang ingin dilakukanC
ntuk membangun kerangka dasar tersebut di atas, ada > konsep penting yang harus dipahami oleh seorang negosiator, yaitu
:. %'N% est %lternatie to a Negotiated %greement" , yaitu langkah-langkah atau alternatif-alternatif yang akan dilakukan oleh seorang negosiator bila negosiasi tidak mencapai kesepakatan. =. !eseration Price, yaitu nilai atau ta+aran terendah yang dapat diterima sebagai sebuah kesepakatan dalam negosiasi.
>. $8P% $one of Possible %greement", yaitu suatu /ona atau area yang memungkinkan terjadinya kesepakatan dalam proses negosiasi. Dengan pemahaman yang baik terhadap > konsep dasar tersebut diatas , maka para perunding diharapkan dapat menentukan hal-hal yang ingin dicapainya dalam negosiasi, menentukan besarnya konsesi yang ingin didapat dan dapat diberikan, menentukan perlu tidaknya melanjutkan negosiasi, dan melakukan langkah lain yang lebih menguntungkan.
&ecara ringkas dapat dirumuskan, bah+a negosiasi adalah suatu proses perundingan antara para pihak yang berselisih atau berbeda pendapat tentang sesuatu permasalahan.
Negosiasi adalah merupakan salah satu fungsi utama dari para Diplomat. 8leh karena itu, dalam pergaulan internasional hampir setiap negara menempatkan diplomatdiplomatnya di negara-negara sahabat. (eskipun istilah dan praktik negosiasi bera+al dari dunia diplomasi, namun de+asa ini sudah menjadi sarana pada berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik dalam dimensi eksternal maupun dimensi domestik. Kata kunci negosiasi adalah seperti di ba+ah ini :. Negosiasi diplomatik =. Negosiasi perdagangan internasional bilateral maupun multilateral" >. Negosiasi global seperti negosiasi sengketa utara E selatan" ?. Negosiasi antara buruh dan majikan @. Negosiasi antara penjual dan pembeli
<. Negosiasi antara dua korporasi yang ingin melakukan merger atau aliansi strategik. A. Negosiasi pembentukan joint enture F. Negosiasi mengenai inestasi langsung direct inestment" ;. Negosiasi pilkada :B. Negosiasi pemenangan tender, dan sebagainya. 2.3.2 Moel Negosiasi
Negosiasi juga terdapat dua model, yaitu :. Negosiasi distributif kompetitif", negosiasi ini lebih menekankan pada prinsip kalah dan menang bagi kedua belah pihak yang terlibat pada kegiatan negosiasi. 'idak peduli terhadap kepentingan atau kepuasan orang lain7 mengorbankan orang lain, dan berorientasi pada hubungan jangka pendek. 5iri-ciri negosiator distributif antara lain a.'a+aran a+al tidak masuk akal ekstrem" b.Ke+enangan terbatas c. (empermainkan emosi la+an d. Pantang memperlihatkan kelemahan e. Hampir tidak memberikan kelonggaran f. (engabaikan batas +aktu =. Negosiasi integratif kooperatif", negosiasi ini lebih mengedepankan prinsip menang dan menang antara kedua belah pihak yang terlibat pada kegiatan negosiasi. Kegiatan ini lebih memperhatikan kepentingan dan kepuasan orang lain dan berorientasi pada hubungan jangka panjang. %dapun ciri-ciri negosiator integratif antara lain
a. (enyesuaikan diri dengan kebutuhan orang lain b. (encari titik temu dari setiap perbedaan c. (enyelaraskan setiap perbedaan. 2.3.3 !trategi Dala% Bernegosiasi
Dalam melakukan negosiasi, kita perlu memilih strategi yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang kita inginkan. &trategi negosiasi ini harus ditentukan sebelum proses negosiasi dilakukan. %da beberapa macam strategi negosiasi yang dapat kita Pilih, sebagai berkut
:.
Win-win. &trategi ini dipilih bila pihak-pihak yang berselisih menginginkan penyelesaian masalah yang diambil pada akhirnya menguntungkan kedua belah pihak. &trategi ini juga dikenal sebagai #ntegratie negotiation.
=.
Win-lose. &trategi ini dipilih karena pihak-pihak yang berselisih ingin mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dari penyelesaian masalah yang diambil. Dengan strategi ini pihak-pihak
yang berselisih saling berkompetisi untuk
mendapatkan hasil yang mereka inginkan. >.
Lose-lose. &trategi ini dipilih biasanya sebagai dampak kegagalan dari pemilihan strategi yang tepat dalam bernegosiasi. %kibatnya pihak-pihak yang berselisih, pada akhirnya tidak mendapatkan sama sekali hasil yang diharapkan.
?.
Lose-win. &trategi ini dipilih bila salah satu pihak sengaja mengalah untuk mendapatkan manfaat dengan kekalahan mereka.
2.3.( Taktik Dala% Negosiasi
Dalam proses negosiasi, pihak-pihak yang berselisih seringkali menggunakan berbagai taktik agar dapat memperoleh hasil negosiasi yang diinginkan. %da beberapa taktik yang umum dilakukan oleh para negosiator
1.
(embuat agenda. 'aktik ini harus digunakan karena dapat memberikan +aktu kepada pihak-pihak yang berselisih setiap masalah yang ada secara berurutan dan mendorong mereka untuk mencapi kesepakatan atas keseluruhan paket perundingan.
2.
Bluffing. 'aktik klasik yang sering digunakan oleh para negosiator yang bertujuan untuk mengelabui la+an berundingnya dengan cara membuat distorsi kenyataan yang ada dan membangun suatu gambaran yang tidak benar.
.
(embuat tenggat +aktu (deadline). 'aktik ini digunakan bila salah pihak yang berunding ingin mempercepat penyelesaian proses perundingan dengan cara memberikan tenggat +aktu kepada la+annya untuk segera mengambil keputusan.
!.
"ood "u# Bad "u# .'aktik ini digunakan dengan cara menciptakan tokoh )jahat6 dan )baik* pada salah satu pihak yang berunding. 'okoh )jahat* ini berfungsi untuk menekan pihak la+an sehingga pandangan-pandangannya selalu ditentang oleh pihak la+annya , sedangkan tokoh )baik* ini yang akan menjadi pihak yang dihormati oleh pihak
la+annya
karena
kebaikannya.
&ehingga
pendapat-pendapat
yang
dikemukakannya untuk menetralisir pendapat 'okoh )jahat*, sehingga dapat diterima oleh la+an berundingnya.
$.
%he art of &oncesi'n .'aktik ini diterapkan dengan cara selalu meminta konsesi dari la+an berunding atas setiap permintaan pihak la+an berunding yang akan dipenuhi .
.
#ntimidasi. 'aktik ini digunakan bila salah satu pihak membuat ancaman kepada la+an berundingnya agar menerima pena+aran yang ada, dan menekankan konsekuensi yang akan diterima bila ta+aran ditolak.
2.3.) Perangkap Dala% Negosiasi
(enurut Leight L. 'hompson dalam bukunya %he *ind and the +eart of ,egotiation para perunding sering terperangkap pada ? empat" perangkap utama, yaitu :.
Leaving mone# on table dikenal juga sebagai )lose-lose* negotiation, yang terjadi saat para perunding gagal mengenali dan memanfaatkan potensi yang ada untuk menghasilkan win-win solution.
=.
/etting for too little atau dikenal sebagai )kutukan bagi si pemenang*", yang terjadi saat para perunding memberikan konsesi yang terlalu besar, kepada la+an berundingnya dibandingkan dengan yang mereka peroleh.
>.
(eninggalkan meja perundingan , yang terjadi saat para perunding menolak ta+aran dari pihak lain yang sebenarnya lebih baik dari semua pilihan yang tersedia bagi mereka. iasanya hal ini terjadi karena terlalu mempertahankan harga diri atau salah perhitungan.
?.
/etting for terms that worse than the alternative terjadi saat para perunding merasa berke+ajiban untuk mencapai kesepakatan, padahal hasil kesepakatan yang dibuat tidak sebaik alternatif yang lain.
Proses Negosiasi
erikut proses negosiasi •
Persiapan
•
(emulai
•
Langkah strategis
•
Diskusi dan komunikasi
•
(elakukan pengukuran a" Diri b" La+an c" &ituasi d" Pengembangan strategi
•
Penutup dan kesepakatan
•
Pasca kesepakatan
&onto' kasus PT Tri Marga *ekata%a , agen penjualan pesa+at !uk'oi di #ndonesia yang melakukan
negosiasi terkait besaran klaim asuransi untuk para korban kecelakaan pesa+at tersebut.
2.( Hu"ungan antara Lo"i+ Diplo%asi an Negosiasi ter'aap ,o%unikasi
Konsep Lo"i+ Negosiasi dan Diplo%asi bukanlah kata yang asing bagi kita semua. Ketiga konsep terkait teknik dalam berkomunikasi tersebut memang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mulai dari dalam rumah sendiri atau dalam konteks keluarga, interaksi di pasarG hingga forum resmi para profesional. &ebagaimana konsep-konsep komunikasi lainnya, telinga kita memang akrab dengan istilah tersebut karena memang sering dilontarkan dalam berbagai kesempatan berinteraksi, namun soal pemahaman, belum tentu kita semua mengerti makna ketiga konsep tersebut secara benar.
Lobi, negosiasi dan diplomasi merupakan bagian dari konsep komunikasi secara umum yang bertujuan mempengaruhi, menarik perhatian, manarik simpati, menimbulkan empati, menyampaikan informasi dari dan atau ke seseorang, kelompok, organisasi, perusahaan, lembaga negara bahkan negara. &elain itu, dalam konteks komunikasi, hal itu juga tidak lepas dari realitas dimana setiap orang membutuhkan informasi. Keberhasilan lobi, negosiasi dan diplomasi tidak lepas dari proses komunikasi yang baik. Dalam konteks proses komunikasi, negosiator memiliki peran sebagai komunikator yang menga+ali proses terjadinya komunikasi dalam negosiasi. Karena itu sebagai komunikator, baik negosiator, lobb#ist dan diplomat harus dapat memahami kliennya yang di pihak lain berperan sebagai komunikan.
!ealitas tersebut di atas bila kita gambarkan dengan perumpamaan adalah merupakan sebuah meja perundingan yang besar, dan suka atau tidak suka, masingmasing kita sebagai salah satu pesertanya. %nda dan saya sebagai indiidu, pasti pernah dan akan selalu menghadapi konflik dengan berbagai pihak seperti anggota keluarga, kasir, kompetitor, atau satu kesatuan yang lahir dengan nama yang mengesankan seperti *perusahaan* atau * entuk struktural yang kuat*. 5ara yang dipakai dalam menangani konflik, tidak hanya menentukan makmurnya hidup, tetapi juga apakah dapat menikmati kehidupan yang menyenangkan dengan sepenuhnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 ,esi%pulan
Lobi, negosiasi dan diplomasi merupakan bagian dari konsep komunikasi secara umum yang bertujuan mempengaruhi, menarik perhatian, manarik simpati, menimbulkan empati, menyampaikan informasi dari dan atau ke seseorang, kelompok, organisasi, perusahaan, lembaga negara bahkan negara. &elain itu, dalam konteks komunikasi, hal itu juga tidak lepas dari realitas dimana setiap orang membutuhkan informasi. Keberhasilan lobi, negosiasi dan diplomasi tidak lepas dari proses komunikasi yang baik. Dalam konteks proses komunikasi, negosiator memiliki peran sebagai komunikator yang menga+ali proses terjadinya komunikasi dalam negosiasi. Karena itu sebagai komunikator, baik negosiator, lobb#ist dan diplomat harus dapat memahami kliennya yang di pihak lain berperan sebagai komunikan.
Dari paparan diatas tadi, bah+a dengan kegiatan lobi, diplomasi dan negosiasi tentunya kita dapat melihat bah+a kegiatan tersebut merupakan sebuah keharusan global dalam dinamika kehidupan indiidu dan kelompok. Kegiatan tersebut merupakan sebagai alat untuk menjembatani setiap permasalahan atau konflik yang terjadi di sekitar kita, yang mana kita sebagai indiidu atau kelompok harus memiliki kemampuan untuk memecahkan setiap permasalahan atau konflik yang ada. Konflik sering terjadi itu biasanya atas dasar permasalahan negara, kelompok, bahkan indiidu. Lobi, diplomasi,
dan negosiasi akan berhasil jika setiap indiidu dan kelompok dapat memberikan solusi kreatif dalam memecahkan permasalahan atau sengketa yang ada.
DA$TA* PU!TA,A
http22/offmuttaien.blogspot.com2=B::2B:2diplomasi-lobi-dan-negosiasi.htmlC /IJ2lobi-dan-diplomasi.htmlC sho+5ommentJ:>@?A?FB;Ac?=?:<>:==;@@>:<<<@: http22godedeahead.+ordpress.com2=BB;2:B2B<2diplomasi-dan-lobby2 http22materipelat.blogspot.com2=B:=2BA2teknik-lobby-diplomasi-dan-negosiasi.html http22id.+ikipedia.org2+iki2Lobi