1
KERUSAKAN BAHAN MAKANAN DAN PENCEGAHANNYA
A. Pengertian Kerusakan pada makanan
Bagian-bagian yang telah telah rusak rusak seperti seperti pada bu buah / sayur an an akan dibu dibuang. Bagian yang ter bu buang / dibu dibuang dise dise but but dengan k ehil hilangan (loss). (loss). Kehi Kehillangan bahan angan bahan makanan da pa pat diu diuk ur da ur dallam be bentuk tuk k k ehil hilangan atau "loss". "loss". Kehi Kehillangan bahan makanan da pa pat diu diuk ur da ur dalla m be bentuk tuk k ehil hilangan ek onomi omis, k uant antitatif , k ualitatif atau gizi. Sayur an an hijau hijau yang telah telah layu, berlu berlu banglu bang lu bang atau dau daunny nnya berw berwaar na na k ek uningan diangga p tel ah menga mengalla mi k erusakan. erusakan. Pada bu buah-bu ah-buahan yang mema memar telah telah ter jadi pelunakan pelunakan daging bu buah yang selanj selanjut utn nya akan men menye babkan k erusakan. erusakan. Daging sega segarr yang rusak rusak dit ditandai oleh oleh tim bul buln nya bau bau busu busuk k , war na na mer ah ah k e biru biruan an / k ehit hitaman, an, dan adany adanya lendi lendirr pada permukaan permukaan daging. Ikan yang telah telah menga mengalla mi k erusakan erusakan dit ditandai oleh oleh ins insang yang berw berwaar na na cok cok lat k ehit hita man, an, lendi lendirr yang berle berle bihan, bihan, sisik yang mudah mudah lepa lepas, mata yang masuk suk k e bagian dal dala m dan tim bul buln nya bau bau yang yang men menyimpang. mpang. Ber as dan je jenis nis biji-bijian lain menga mengallami k erusakan erusakan a pabi pabilla berlu berlu bang bang-lu lu bang bang,, ter da da pa pat ula ulat, bau bau a pek pek , dan se bagian sudah sudah ber ber be bentuk tuk bu bu bu buk. Makanan kale kaleng ng telah telah rusak rusak a pabi pabilla kale kalengn ngny ya sudah sudah mengg menggelem elem b bu ung, ng, war na na makanan b akanan beru eru bah / menjadi menjadi hit hitam dan ter da da pa pat bau bau yang yang men menyi mpang. mpang. Jadi peng pengert ertian ian k erusakan erusakan makanan adal adalah : ³Adan ³Adany ya pen penyimpangan mpangan yang melewa melewati bat batas yang da pa pat diter diter ima seca secar a norma ormal oleh oleh panc anca inder inder a atau pa par a meter lain´. lain´. B. Penggolongan bahan makanan
Pengg Penggolo olongan ngan bahan makanan dit ditinjau injau dar dar i day daya tahanny ahannya ter hada hada p k erusakan erusakan Pengg Penggolo olongan ngan Bahan Makanan (BM) Ber das dasar kan kan tingkat ingkat k erusakann erusakanny ya BM digolo digolongkan ngkan menjadi menjadi 4, yai yaitu tu : 1. Cepa epat rusak rusak (High (Highly ly per ishable) hable) Kerusakan Kerusakan BM je jenis nis ini da pa pat ter jadi dal dala m wak wak tu tu 1-6 1-6 ja jam m. Contoh to h : air air susu, ikan, ikan, daging aya m, j m, jero eroan an,, dll. ll. 2. Mudah Mudah rusak rusak (Per ishable) hable)
2
Kerusakan da pat ter jadi dalam wak tu 1-2 har i, ter gantung pada car a penanganannya. Contoh : sayur -sayur an, buah-buahan. 3. Agak mudah rusak (Semi per ishable) BM yang da pat tahan hingga be ber a pa minggu Contoh : bawang putih, biji melinjo, k entang, waluh 4. Tidak mudah rusak (Non per ishable) BM yang da pat disimpan hingga be ber a pa bulan Contoh : kacang-kacangan, biji-bijian. C. Reaksi pencoklatan enzimatis dan non enzimatis
1. Pencok latan enzimatis Ti pe pencok latan ini ter jadi pada be ber a pa buah dan sayur an seperti k entang, a pel, dan pisang a pabila jar ingannya memar, di potong, dik upas k ena penyakit atau karena k ondisi yang tidak normal. Jar ingan yang memar akan cepat menjadi gela p a pabila k ontak dengan udar a, atau dise babkan oleh k onversi senyawa f enol menjadi melanin berwar na cok lat. Enzim yang berper an dalam reak lsi pencok latan ada be ber a pa macam seperti
poif enol
ok sidase
atau
f enolase
(o-difinol
:
ok sigen
ok sidoreduk tase, EC 1.10.3.1). untuk berlangsungnya reak si pencok latan yang dikatalis oleh enzim terse but maka harus tersedia gugus prostetik 2+
Cu
dan ok sigen. Tem baga dalam bentuk monovalen dijumpai pada
f enolase jamur mer ang, sedangkan bentuk divalennya ter da pat pada enzim k entang, f enolase dik lasifikasikan se bagai suatu ok sidase-reduk tase dan f ungsi ok sigen adalah se bagai aseptor hidrogen. Enzim ini juga ter da pat dalam ka pang dan be ber a pa jar ingan hewan, teta pi per anannya tidak penting ditinjau dar i segi sistem pangan. Mekanisme reaksi
Penelitian yang paling banyak dilak ukan adalah tentang f enolase pada jamur mer ang dan k entang. Fenolase k omplek da pat dibagi menjadi 2 ti pe rekasi yaitu f enolhidrok silase atau k resolase dan polif enol ok sidase atau katek olase. Kedua ti pe enzim terse but da pat dijelaskan dengan reak s i ok sidasi L-tirosin, yang merupakan senyawa f enol yang banyak dijumpai
3
pada k entang, dan k onsentr asinya merupakan fak tor penentu k ecepatan pencok latan enzimatis.
Untuk reak si (1) su bstr atnya adalah monof enol, sedangkan untuk reak si (2) su bstr atnya adalah dif enol. Reak si (2) diik uti oleh pelepasan hidrogen untuk mem bentuk senyawa dopak rom berwar na mer ah (asam
5,6-quinon
indol-2-kar bok silat)
yang
mempunyai
cincin
heterosik lik yang ber asal dar i r antai sisi asam amino kar bok silat. Dopak rom selanjutnya mengalami polimer isasi mem bentuk melanin berwar na cok lat. K atek ol adalah suatu o-dif enol yang mudah diser ang oleh f enolase, dan hanya reak si yang dikatalisa oleh katek olase. Pem bentukan quinon ditentukan oleh k e ber adaan enzim dan ok sigen. Sekali reak s i berlangsung maka reak si lanjutan ber jalan secar a spontan, dan k eadaan demikian ter gantung pada k e ber adaan f enolase dan ok sigen. Ke banyakan teor i pencok latan menggunakan dasar reak si pem bentukan melanin berwar na cok lat. Reak si pertama diduga se bagai hidrok silasi sek under oquinon atau karena k ele bihan o-dif enol.
4
Selanjutnya senyawa tr ihidrok sibenzen mengalami inter ak si dengan oquinon mem bentuk hidrok siquinon.
Hidrok siquinon mengalami polimer isasi dan dengan car a cepat dik onversi menjadi polimer berwar na mer ah atau mer ah cok lat, dan akhir nya menjadi melanin berwar na cok lat. Se bagai contoh k entang yang memar karena perlak uan mekanis atau a pel ang y di potong akan mem bentuk war na cok lat pada permukaannya. 2. Pencok latan non enzimatis Reak si pencok latan non-enzimatis yaitu kar a melisasi, reak s i Maillar d, dan pencok latan akibat vitamin C. Namun, hanya akan dibahas kar a melisasi dan reak si Maillar d saja. War na cok lat kar amel dida pat dar i pemanasan larutan suk rosa dengan amonium bisulfat seperti yang digunakan pada minuman cola, minuman asam lainnya, produk- produk hasil pemanggangan, sirup, permen, pelet, dan bum bu k er ing. Larutan asam (pH 2-4,5) ini memiliki muatan negatif (Fennema 1996). Ter da pat tiga k elompok kar amel, yaitu kar amelan, kar amelen, dan kar amelin, yang masing-masing memiki bo bot molek ul ber beda(Hartoyo A et al 2010). Reak si Maillar d ter jadi antar a gugus amin (asam amino) dan gula pereduk si (gugus k eton atau aldehidnya). Pada akhir reak si ter bentuk pigmen cok lat melanoidin yang memiliki bo bot molek ul besar . Reak si yang diawali dengan reak si antar a gugus aldehid atau k eton pada gula dengan asam amino
5
pada protein ini mem bentuk gluk osilamin. Selain gugus aldehid/k eton dan gugus amino, fak tor yang memengaruhi reak si Maillar d, adalah suhu, k onsentr asi gula, k onsentr asi amino, pH, dan ti pe gula. Ber kaitan dengan suhu, reak si ini berlangsung cepat pada suhu o
o
100 C namun tidak ter jadi pada suhu 150 C. K adar air 10-15% adalah kadar air ter baik untuk reak si Maillar d, sedangkan reak si lam bat pada kadar air yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Pada pH rendah, gugus amino yang terprotonasi le bih banyak sehingga tidak tersedia untuk berlangsungnya reak si ini. Umumnya molek ul gula yang le bih k ecil bereak si le bih cepat dibanding molek ul gula yang le bih besar . Dalam hal ini, k onfigur asi stereokimia juga mempengaruhi, misalnya pada sesama molek ul hek sosa, galak tosa le bih reak tif dibanding yang lain (Hartoyo A et al 2010). D.
Jenis-jenis
kerusakan pada bahan makanan
1. Kerusakan Fisiologis Yaitu k erusakan yang ter jadi akibat adanya reak si metabolisme atau enzim yang berle bihan yang ter da pat di dalam BM. Kerusakan yang ditim bulkan adalah ter jadinya proses pem busukan. Enzim adalah suatu senyawa protein yang da pat mempercepat k er ja suatu reak si teta pi zat yang bersangk utan tidak ik ut bereak si (hanya bersifat se bagai katalis). Enzim da pat ber asal dar i ak tifitas M.O. ataupun di produk si dar i bahan pangan itu sendir i, misalnya : enzim pek tinase yang ter da pat pada buah-buahan yang menye babkan buah-buahan menjadi lunak. 2. Kerusakan Biologis Yaitu k erusakan BM yang diakibatkan oleh or ganisme perusak , misalnya rodentia / ser angga / unggas. Masuknya ser angga k edalam BM, selain merusak BM juga merupakan jalan masuk M.O pem busuk (dik enal dengan istilah "POR T DE ANTRE"). Ser angga biasanya merusak buah-buahan, sayur -sayur an, biji bijian dan um bi-um bian pada saat bahan pangan di panen. Kerugian yang ter jadi adalah : a. Penyusutan ber at B p
6
b. Ber ku r angnya nilai gizi B p c. B p akan mudah ter ko ntaminasi oleh M.O Selain menye babkan ber at B p rodentia ( binatang penger at / tik us) juga merugikan karena k otor an, r am but dan ur ine tik us akan menim bulkan bau yang k ur ang enak dan juga pem bawa bak ter i. 3. Kerusakan Pathologis Yaitu k erusakan BM yang ter jadi akibat adanya penyakit pada BM 4. KerusakanMekanis Yaitu k erusakan akibat adanya bentur an antar a B p dengan B p atau antar a B p dengan wadah. Umumnya ter jadi se jak masa pemanenan s/d pem belian dan pada akhir nya menye babkan reak si kimia pada B p dan adanya peru bahan bentuk (memar / retak / pecah). 5. Kerusakan Fisik Yaitu k erusakan yang ter jadi akibat temper ature / suhu yang tidak sesuai dengan k eadaan BM. Contoh : a. Pada poses pengolahan dengan panas yang terlalu lama akan menim bulkan k egosongan. b. Pada proses pendinginan ter jadi k erusakan "chilling injur ies" atau pada proses pem bek uan ter jadi k erusakan "f reezing injur ies"dan "f reezing bur n". c. Pada
proses
penger ingan biji-bijian
yang
k ur ang baik akan
menye babkan "case-har der ing" yaitu suatu k eadaan dimana bagian luar biji sudah k er ing teta pi bagian dalam masih basah. Hal ini da pat ter jadi bila pengua pan pada B p tidak mer ata. 6. Kerusakan K hemis Yaitu k erusakan BM yang dise babkan adanya reak si kimia dalam BM. Bahan kimia yang ter da pat pada B p ber asal dar i : a. Alamiah (BM itu sendir i), misalnya : 1) Asam lemak
7
Asam lemak merupakan salah satu bahan penyusun lemak. Asam lemak da pat rusak dan bereak si dengan bahan penyusun lemak lain, sehingga menye babkan tengik. 2) Asam Sulfida (H2S) B.M kalengan da pat memproduk si gas (H2S) yang a pabila bereak s i dengan la pisan kaleng yang tidak baik da pat menghasilkan senyawa f errum sulfide (FeS) sehingga mengakibatkan tim bulnya noda hitam pada BM kalengan terse but. Noda-noda hitam terse but biasanya mengandung r acun. b. Dar i luar BM, ter bagi menjadi 2 : 1) Sengaja ditam bahkan k edalam BM se bagai bahan makanan tam bahan (f ood additive). Jika f ood additive digunakan tidak sesuai dengan k etentuan da pat mengakibatkan k er acunan. Contoh : bahan pewar na, pengental, pemanis buatan, dll. 2) Tidak sengaja ter da pat dalam BM Misalnya insek tisida pada BM atau tem baga (Cu) yang ter da pat pada perlatan memasak. 7.
Kerusakan Mik ro biologis Yaitu k erusakan BM akibat adanya ak tifitas Mo, seperti bak ter i, ka pang dan khamir . Kerusakan jenis ini sangat merugikan karena : a. Da pat mengakibatkan k er acunan b. Tidak hanya ter jadi pada BM mentah, teta pi juga pada BM setengah jadi / jadi, misalnya sosis. Pada awalnya semua jar ingan hidup ster il, teta pi setelah k eluar dar i lingk ungannya, bisa saja menjadi tidak ster il. Misalnya air susu sa pi teta p ster il pada saat ber ada di dalam k elenjar susu sa pi ta pi setelah di per ah da pat saja air susu terse but tidak lagi ster il. Hal ini dise babkan adanya k ontaminasi dar i udar a, pemer ah ataupun per alatan yang digunakan. Bahan pangan yang mengalami k erusakan oleh M.O ter nyata mengandung M.O dominant yang ber beda-beda. Hal ini dise babkan oleh fak tor -fak tor yang mempengaruhi pertum buhan M.O.
8
pertum buhan M.O di pengaruhi oleh 2 fak tor, yaitu : a. Fak tor intr insik , meli puti : y
Ak tifitas air (water activity)
y
pH
y
potensi ok sidasi-reduk si
y
kandungan gizi
y
ada / tidaknya zat anti mik ro ba alamiah
y
struk tur biologis dar i bahan pangan yang ditum buhi M.O
b. Fak tor ek str insik Yaitu k ondisi lingk ungan yang mempengaruhi pertum buhan, jumlah dan jenis M.O Fak tor ek str insik , meli puti : y
Temper atur
y
Kelem baban (RH)
y
Susunan gas di atmosf er
Mik roor ganisme (M.O) adalah mahluk hidup yang tidak da pat dilihat dengan mata telanjang, teta pi harus memakai bantuan mik rosk op.M.O yang umumnya ber hu bungan dengan makanan adalah bak ter i, ka pang dan khamir (r agi). E. Akibat-akibat kerusakan makanan
Makanan yang rusak adalah makanan yang a pabila dik onsumsi oleh mahluk hidup (manusia / hewan) da pat mengancam k esehatan. Bahan makanan yang rusak da pat menjalar k e makanan yang sehat / tidak rusak karena da pat ter jadi pencemar an silang sehingga menim bulkan k erugian bagi k onsumen maupun produsen. Be ber a pa akibat k erusakan bahan makanan adalah : 1. Mutu Kerusakan BM akan berpengaruh ter hada p mutu dar i BM yang bersangk utan. Bila tingkat k erusakannya r ingan akan menye babkan penurunan k elas mutunya, teta pi bila tingkat k erusakannya agak ber at da pat menye babkan lewat mutu (off-gr ade).
9
BM yang sudah off-gr ade menye babkan BM terse but tidak layak dik onsumsi lagi. Untuk menentukan suatu BM sudah mengalami off gr ade atau belum, diteta pkan batas mutu. Batas mutu ter gantung pada tingkat dan k ondisi ek onomi-sosial k onsumen. 2. Nilai gizi Kerusakan BM da pat mempengaruhi nilai gizi BM. M.O yang ter da pat pada BM akan menggunakan kandungan gizi untuk ak tifitasnya. Kerusakan fisik pada pemanasan / pem bek uan akan menurunkan nilai gizi BM. Namun tidak semua k erusakan fisik akan menurunkan nilai gizi, misalnya hilangnya sifat gar ing pada k erupuk karena teknik penyimpanan yang salah / k ur ang baik. 3. Kesehatan Kerusakan BM da pat mengakibatkan ter ganggunya k esehatan manusia, terutama k erusakan yang dise babkan oleh M.O yang bersifat pathogen. Penyakit yang dise babkan oleh makanan dise but 'f ood bor ne diseases' atau 'f ood bor ne illnennen'. Be ber a pa penyakit yang da pat ditular kan melalui makanan / minuman adalah : k oler a, disentr i, hepatitis, TBC dan thypus abdominalis. Penye bab 'f ood bor ne diseases' : a.
Sum ber biologi Yaitu M.O dan / r acun yang di produk si oleh M.O terse but.
b. Sum ber kimia Yaitu bahan kimia tertentu yang ber bahaya bagi tu buh yang ter da pat di dalam BM secar a sengaja / tidak sengaja. c. Sum ber fisika Yaitu sum ber yang ber kaitan dengan o byek fisik , misalnya tempat plastic tertentu
yang
mengandung
PVC
(poly
Vynil
Chlor ida)
yang
mem bahayakan tu buh. F.
Pencegahan kerusakan bahan makanan
Melindungi BM / makanan dar i k ontaminasi bukan suatu pek er jaan yang mudah, se bab mik ro ba pathogen terse bar secar a luas di tanah, de bu, dan air atau pada per alatan serta pada or ang yang k ontak dengan makanan.
10
Untuk mencegah ter jadinya k erusakan BM da pat dilak ukan dengan be ber a pa car a, yaitu : 1. Perlak ukan penurunan air (penger ingan) Penger ingan merupakan pengawetan yang paling lama dan paling banyak dilak ukan oleh manusia. Pengertian penger ingan : a. Penger ingan alami / Sun Drying Keuntungan : y
Mur ah
y
Tidak memerlukan k eahlian
Kerugian : y
Wak tu tidak tentu, ter gantung cuaca
y
Tempat yang dibutuhkan harus luas
y
Suhu, pH, k ecepatan alir an udar a tidak da pat dik ontrol
y
Ter ko ntaminasi oleh de bu
y
Ter jadi k erusakan bahan makanan
b. Penger ingan buatan / Artificial Drying Keuntungan : y
Suhu, rH, alir an udar a da pat diatur
y
Sanitasi ter jamin
y
Proses da pat dik ontrol, sehingga mengur angi k erusakan
y
Tidak memerlukan tempat yang luas
Kerugian : y
Perlu dana yang banyak
y
Di perlukan k eahlian khusus
Fak tor -fak tor yang mempengaruhi penger ingan : a. Luas permukaan BP Semakin k ecil uk ur an BP, semakin ca pat proses 'drying' karena : K adar air le bih cepat k e permukaan Kontak dengan medium pemanas le bih besar b. Suhu c. Kecepatan alir an udar a
11
Contoh produk penger ingan : a. Daging : dendeng sa pi b. Biji-bijian, kacang-kacangan : emping melinjo c. Kopr a d. Buah dan sayur an : pisang sale, kismis 4. Perlak ukan panas (pemanasan) Pengertian : pem ber ian ener gi panas dal;am bentuk suhu le bih yang dibiar kan mer am bat k e jar ingan BP. Jenis per am batan panas : a. Konduk si, biasanya pada BP padat b. Konvek si, biasanya pada BP cair c. R adiasi, pada BP padat dan cair Tu juan pemanasan : a. Meningkatkan / memudahkan pencer naan, cita r asa b. Mempertahankan nilai gizi se banyak mungkin c. Mem bunuh M.O. d. Mengawetkan BM Jenis± jenis proses pemanasan : a. Boiling b. Steaming c. Baking d. Frying e. Pasteur isasi, adalah proses pemanasan dengan suhu 62,8° C (30') atau 73°
f.
C (15')
Ster ilisasi, adalah proses pemanasan dengan suhu > 121 ° C.
5. Perlak ukan dengan suhu rendah (pendinginan dan pem bek uan) Dilak ukan se jak bangsa Eskimo k uno, yaitu : mengawetkan ikan dengan bek uan air . Jenis-jenisnya: a. Pendinginan / Chilling Digunakan untuk menyimpan BP yang mudah rusak untuk jangka wak tu be ber a pa har i / minggu.
12
b. Pem bek uan / Freezing Untuk penyimpanan BP selama be ber a pa bulan / tahun Fak tor -fak tor yang mempengaruhi perlak uan suhu rendah : a. Suhu Suhu yang digunakan ter gantung kadar air bahan makanan b. Kualitas bahan pangan mentah Berpengaruh pada saat thawing c. Perlak uan pendahuluan Pencucian
: karena hasil pertanian cenderung k otor . Sehingga pada
permukaan bahan M.O , dan da pat menye babkan daya awet . Pemotongan
:
1) Untuk mem buang bagian yang tidak penting 2) Untuk memperoleh uk ur an yang sesuai sehingga da pat mempercepat proses penggunaan B.P dan pem bek uan. Blancing
:
1) Untuk menginak tifkan enzim 2) Untuk mengur angi M.O. Pencelupan
B.P. pada sirup / gula :
1) Untuk meningkatkan k ecepatan pem bek uan 2) Untuk mengur angi O2 yang masuk k e BP terutama pada buahbuahan. Pengepakan
:
1) Untuk mencegah peru bahan war na, tek stur, cita r asa 2) Untuk menghindar i k ontaminasi udar a 6. Perlak ukan dengan bahan kimia (f ermentasi dan pem ber ian 'f ood additive') Car a yang dilak ukan adalah : a. Teknologi f ermentasi Pengertian : suatu peru bahan kimia yang berlangsung pada BP yang dibantu dengan ak tifitas M.O. Tu juan : 1) Meningkatkan daya cer na 2) Mengur angi r acun
13
3) Memperoleh produk makanan yang ber var iasi 4) Meningkatkan nilai har ga Jenis-jenis M.O yang digunakan untuk f ermentasi : 1) K a pang : Mucor, Asper gillus 2) K hamir : Sacharomyces 3) Bak ter i : Bacillus, Streptococus Contoh BP hasil f ermentasi : 1) Oncom, dar i ampas kacang tanah 2) Ta pe, dar i ber as k etan / singk ong Peru bahan : f lavor, textur, r asa 3) Ikan peda, dar i ikan k em bung Peru bahan : f lavour khas 4) Ter asi, dar i udang Paeru bahan : f lavour khas 5) Yoghurt, dar i susu Peru bahan : f lavour khas, r asa 6) Pick le, dar i sayur an, k etimun Peru bahan : f lavour khas, r asa b. Penggunaan f ood additive / bahan Tam bahan Makanan (BTM) Pengertian : BM yang biasanya tidak digunakan se bagai makanan, yang dengan sengaja ditam bahkan k e dalam makanan untuk mak sud teknologi (or garoleptik ) untuk mempengaruhi sifat khas makanan terse but. Upaya pencegahan k erusakan BM dengan bahan kimia yang umum dilak ukan untuk meningkatkan daya tahan simpan BM adalah : a. Gar am Penggar a man merupakan car a pengawetan makanan yang telah lama
dilak u kan.
NaCl
ter buk ti
pertum buhan bak ter i pem busuk. Contoh BM : ikan asin, telur asin b. Asam
ef ek tif mencegah
/
mengham bat
14
Penam bahan asam pada makanan akan menurunkan pH BM sehingga mengham bat pertum buhan M.O perusak yang tidak tahan pada PH . Contoh BM : Penggunaan asam cuka pada acar, asinan Penggunaan asam lak tat pada yoghurt c. Gula Penggunaan gula dengan k onsentr asi akan menurunkan Aw sehingga air yang di perlukan oleh M.O juga akan turun , sehingga pertum buhan M.O. juga akan ter ham bat. Contoh BM : jam, jelly, manisan, sirup, dodol, sar i buah, susu k ental manis.
15
DAFTAR PUSTAKA
images.gizik esehatan07.multi ply.multi plycontent.com http://file.upi.edu/Direk tor i/FPMIPA/JUR ._ PEND._ KIMIA/195109191980032SUSIWI/SUSIWI-28)._ Kerusakan_ Pangan. pdf http://f oodstory2.blogspot.com/2010/06/reak si- pencok latan-enzimatis-dannon.html http://muhammadasfar .blogspot.com/2011/01/pencok latan-enzimatis.html