13
MAKALAH
KEAMANAN SISTEM PADA SISTEM OPERASI WINDOWS
Diajukan untuk memenuhi tugas
dari dosen pengampu mata kuliah Sistem Operasi
Bapak Beki Subaeki, MT
Disusun oleh :
Ahmad Afif ( 114705009)
Ahmad Jaelani (1147050011)
Ahmad Tantowi ( 1147050013)
Aifa Nur Amalia (1147050015)
Alba Giffari (1147050016)
Dio Tegar Rais (1147050052)
IF-B
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
1437 H/2016 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata'ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Operasi.
Dengan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Bandung, 1 Desember 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Bab I : Pendahuluan 3
Latar Belakang 3
Rumusan Masalah 4
Tujuan 4
Bab II : Pembahasan 5
Pengertian Sistem Operasi 5
Keamanan Sistem 7
Masalah-Masalah Keamanan 7
Ancaman-Ancaman Keamanan 8
Tipe-Tipe Program yang Dapat Mengganggu Keamanan Sistem 9
Petunjuk Keamanan Sistem 13
Otentifikasi Pemakai dan Password 14
Fitur Keamanan Sistem Operasi Windows 15
Metasploit 17
Bab III : Kesimpulan 20
Daftar Pustaka 21
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Masalah keamanan merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi. Sayang sekali masalah keamanan ini sering kali kurang mendapat perhatian dari para pemilik & pengelola sistem informasi. Seringkali masalah keamanan berada di urutan kedua, bahkan di urutan terakhir dalam daftar hal-hal yang dianggap penting. Apabila menggangu performansi dari sistem, seringkali keamanan dikurangi atau ditiadakan Informasi saat ini sudah menjadi sebuah komoditi yang sangat penting. Bahkan ada yang mengatakan bahwa sudah berada di sebuah "information based society".
Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi sebuah organisasi, baik yang berupa organisasi komersial (perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun individual (pribadi). Hal ini dimungkinkan dengan perkembangan pesat di bidang teknologi komputer & telekomunikasi. Sangat pentingnya nilai sebuah informasimenyebabkan seringkali informasi diinginkan hanya boleh diakses oleh orang - orang tertentu. Jatuhnya informasi ke tangan pihak lain (misalnya pihak lawan bisnis) dapat menimbulkan kerugian bagi pemilik informasi. Untuk itu keamanan dari sistem informasi yang digunakan harus terjamin dalam batas yang dapat di terima. Keamanan informasi adalah bagaimana dapat mencegah penipuan (cheating) atau paling tidak mendeteksi adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik.
Beberapa software untuk melengkapi berbagai serangan keamanan sistem salah satunya adalah Metasploit. Metasploit merupakan sofware security yang sering digunakan untuk menguji coba ketahanan suatu sistem dengan cara mengeksploitasi kelemahan software suatu sistem. Metasploit diciptakan oleh HD Moore pada tahun 2003 sebagai sebuah alat jaringan portabel menggunakan bahasa scripting Perl. Kemudian, Metasploit Framework benar-benar ditulis ulang dalam bahasa pemrograman Ruby. Pada tanggal 21 Oktober 2009, Proyek Metasploit mengumumkan yang telah diakuisisi oleh Rapid7, sebuah perusahaan keamanan yang menyediakan solusi kerentanan manajemen terpadu. Metasploit dapat digunakan untuk menguji kerentanan sistem komputer untuk melindungi mereka atau untuk masuk ke sistem remote. Seperti alat-alat keamanan yang banyak informasi, Metasploit dapat digunakan untuk kegiatan baik yang ilegal dan tidak ilegal.
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan keamanan sistem?
Masalah dan ancaman apa saja yang sering terjadi pada keamanan sistem?
Bagaimana keamanan sistem pada sistem operasi Windows?
Bagaimana pemanfaatan Metasploit untuk exploit celah windows?
Tujuan
Menjelaskan mengenai keamanan sistem
Mendeskripsikan masalah dan ancaman yang sering terjadi pada keamanan sistem
Menjelaskan fitur-fitur keamanan sistem pada sistem operasi windows
Menjelaskan pemanfaatan Metasploit untuk eksploit celah Windows
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Sistem Operasi
Sistem operasi adalah sebuah penghubung antara pengguna dari komputer dengan perangkat keras komputer. Sebelum ada sistem operasi orang hanya mengunakan komputer dengan menggunakan sinyal analog dan sinyal digital. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi manusia, sistem operasi ikut berkembang, sehingga pada saat ini terdapat berbagai sistem operasi dengan keunggulan masing-masing. Untuk lebih memahami sistem operasi maka sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu beberapa konsep dasar mengenai sistem operasi itu sendiri [1].
Sistem operasi didefinisikan sebagai sebuah program yang mengatur perangkat keras komputer, dengan menyediakan landasan untuk aplikasi yang berada di atasnya, serta bertindak sebagai penghubung antara para pengguna dengan perangkat keras. Sistem Operasi bertugas untuk mengendalikan (kontrol) serta mengkoordinasikan pengunaan perangkat keras untuk berbagai program aplikasi untuk bermacam-macam pengguna. Dengan demikian, sebuah Sistem Operasi bukan merupakan bagian dari perangkat keras komputer, dan juga bukan merupakan Definisi Sementara 32 bagian dari perangkat lunak aplikasi komputer, apalagi tentunya bukan merupakan bagian dari para pengguna komputer [2].
Sedangkan menurut para ahli, pengertian sistem operasi adalah sebagai berikut.
Fery Indayudha
Sistem operasi adalah sebuah sistem yang diperlukan untuk dapat menjaankan semua palikasi program/software yang ada di komputer.
Mcleod (Pearson)
Sistem operasi adalah program-program komputer yang mengendalikan sumber daya piranti keras dan piranti lunak komputer kita.
Sunarto
Sistem operasi adalah software yang langsung berkomunikasi dengan hardware komputer kita.
Ali Zaki (Smitdev)
Sistem operasi adalah software yang mengoperasikan atau menjalankan komputer.
Sistem komputer pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama, yaitu perangkat-keras, program aplikasi, sistem-operasi, dan para pengguna. Sistem operasi berfungsi untuk mengatur dan mengawasi penggunaan perangkat keras oleh berbagai program aplikasi serta para pengguna. Sistem operasi berfungsi ibarat pemerintah dalam suatu negara, dalam arti membuat kondisi komputer agar dapat menjalankan program secara benar. Untuk menghindari konflik yang terjadi pada saat pengguna menggunakan sumber-daya yang sama, sistem operasi mengatur pengguna mana yang dapat mengakses suatu sumber-daya. Sistem operasi juga sering disebut resource allocator. Satu lagi fungsi penting sistem operasi ialah sebagai program pengendali yang bertujuan untuk menghindari kekeliruan (error) dan penggunaan komputer yang tidak perlu [3].
Dapat disimpulkan, bahwa Sistem Operasi merupakan komponen penting dari setiap sistem komputer. Akibatnya, pelajaran "Sistem Operasi" selayaknya merupakan komponen penting dari sistem pendidikan berbasis "ilmu komputer". Konsep Sistem Operasi dapat lebih mudah dipahami, jika juga memahami jenis perangkat keras yang digunakan. Demikian pula sebaliknya. Dari sejarah diketahui bahwa Sistem Operasi dan perangkat keras saling mempengaruhi dan saling melengkapi. Struktur dari sebuah Sistem Operasi sangat tergantung pada perangkat keras yang pertama kali digunakan untuk mengembangkannya. Sedangkan perkembangan perangkat keras sangat dipengaruhi dari hal-hal yang diperlukan oleh sebuah Sistem Operasi. Dalam sub bagian-bagian berikut ini, akan diberikan berbagai ilustrasi perkembangan dan jenis Sistem Operasi beserta perangkat kerasnya [1].
Keamanan Sistem
Pertama-tama kita harus mengetahui perbedaan antara keamanan dan proteksi. Proteksi menyangkut mengenai faktor-faktor internal suatu sistem komputer. Sedangkan keamanan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal (lingkungan) di luar sistem dan faktor proteksi terhadap sumber daya sistem. Melihat perbedaan ini, terlihat jelas bahwa keamanan mencakup hal yang lebih luas dibanding dengan proteksi.
Suatu sistem baru dapat dikatakan aman apabila resource yang digunakan dan diakses sesuai dengan kehendak user dalam berbagai keadaan. Sayangnya, tidak ada satu sistem komputer pun yang memiliki sistem keamanan yang sempurna. Data atau informasi penting yang seharusnya tidak dapat diakses oleh orang lain mungkin dapat diakses, dibaca ataupun diubah oleh orang lain.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu keamanan sistem untuk menanggulangi kemungkinan dimana informasi penting dapat diakses oleh orang lain. Diatas dijelaskan bahawa tidak ada satu sistem komputer yang memiliki sistem keamanan yang sempurna. Akan tetapi, setidaknya kita harus mempunyai suatu mekanisme yang membuat pelanggaran semacam itu jarang terjadi [2].
Keamanan sistem terbagi menjadi tiga, yaitu:
Keamanan eksternal (external security), berkaitan dengan pengamanan fasilitas komputer dari penyusup (hacker) dan bencana seperti kebakaran dan kebanjiran.
Keamanan interface pemakai (user interface security), berkaitan dengan identifikasi pemakai sebelum pemakai diijinkan mengakses program dan data yang disimpan.
Keamanan internal (internal security), berkaitan dengan pengamanan beragam kendali yang dibangun pada perangkat keras dan sistem operasi yang menjamin operasi yang handal dan tak terkorupsi untuk menjaga integritas program dan data [4].
Masalah-Masalah Keamanan
Terdapat dua masalah penting, yaitu:
Kehilangan data (data loss), dapat disebabkan karena:
Bencana: kebakaran, banjir, gempa bumi, perang, kerusuhan, serangan binatang.
Kesalahan perangkat keras dan perangkat lunak: ketidak berfungsian pemroses, disk atau tape yang tidak terbaca, kesalahan telekomunikasi, kesalahan program (bugs).
Kesalahan/kelalaian manusia: kesalahan pemasukan data, memasang tape atau disk yang salah, eksekusi program yang salah, kehilangan disk atau tape.
Kehilangan data dapat diatasi dengan mengelola beberapa backup dan
backup ditempatkan jauh dari data yang online.
Penyusup (hacker), terdiri dari:
Penyusup pasif, yaitu yang membaca data yang tak diotorisasi.
Penyusup aktif, yaitu yang mengubah data yang tak diotorisasi.
Kateogri penyusupan, terdiri dari:
Lirikan mata pemakai non teknis. Pada sistem time-sharing, kerja pemakai dapat diamati orang sekelilingnya. Bila dengan lirikan itu dapat mengetahui apa yang diketik saat pengisian password, maka pemakai non teknis dapat mengakses fasilitas yang bukan haknya.
Penyadapan oleh orang dalam.
Usaha hacker dalam mencari uang.
Spionase militer atau bisnis.
Ancaman-Ancaman Keamanan
Sasaran pengamanan adalah menghindari, mencegah dan mengatasi ancaman terhadap sistem. Kebutuhan keamanan sistem komputer dikategorikan tiga aspek, yaitu:
Kerahasiaan (secrecy), adalah keterjaminan bahwa informasi disistem komputer hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang diotorisasi dan modifikasi tetap menjaga konsistensi dan keutuhan data di sistem.
Integritas (integrity), adalah keterjaminan bahwa sumber daya sistem komputer hanya dapat dimodifikasi oleh pihak-pihak yang diotorisasi.
Ketersediaan (availability), adalah keterjaminan bahwa susmber daya sistem komputer tersedia bagi pihak-pihak yang diotorisasi saat diperlukan.
Tipe-tipe ancaman terhadap keamanan sistem dapat dimodelkan dengan memandang fungsi sistem komputer sebagai penyedia informasi. Berdasarkan fungsi ini, ancaman terhadap sistem komputer dapat dikategorikan menjadi empat ancaman, yaitu:
Interupsi (interuption).
Sumber daya sistem komputer dihancurkan atau menjadi tak tersedia atau tak berguna. Interupsi merupakan ancaman terhadap ketersediaan. Contoh: penghancuran bagian perangkat keras, seperti harddisk, pemotongan kabel komunikasi.
Intersepsi (interception)
Pihak tak diotorisasi dapat mengakses sumber daya. Interupsi merupakan ancaman terhadap kerahasiaan. Pihak tak diotorisasi dapat berupa orang atau program komputer. Contoh : penyadapan untuk mengambil data rahasia, mengetahui file tanpa diotorisasi.
Modifikasi (modification)
Pihak tak diotorisasi tidak hanya mengakses tapi juga merusak sumber daya. Modifikasi merupakan ancaman terhadap integritas. Contoh : mengubah nilai-nilai file data, mengubah program sehingga bertindak secara berbeda, memodifikasi pesan-pesan yang ditransmisikan pada jaringan.
Fabrikasi (fabrication)
Pihak tak diotorisasi menyisipkan/memasukkan objek-objek palsu ke sistem. Fabrikasi merupakan ancaman terhadap integritas. Contoh : memasukkan pesan-pesan palsu ke jaringan, penambahan record ke file [4].
Tipe-Tipe Program yang Dapat Mengganggu Keamanan Sistem
Bacteria
Bacteria adalah program yang mengkonsumsi sumber daya sistem dengan mereplikasi dirinya sendiri. Bacteria tidak secara eksplisit merusak file. Tujuan program ini hanya satu yaitu mereplikasi dirinya. Program bacteria yang sederhana bisa hanya mengeksekusi dua kopian dirinya secara simultan pada sistem multiprogramming atau menciptakan dua file baru, masing-masing adalah kopian file program bacteria. Kedua kopian in kemudian mengkopi dua kali, dan seterusnya.
Logic bomb
Logic bomb adalah logik yang ditempelkan pada program komputer agar memeriksa suatu kumpulan kondisi di sistem. Ketika kondisi-kondisi yang dimaksud ditemui, logik mengeksekusi suatu fungsi yang menghasilkan aksi-aksi tak diotorisasi. Logic bomb menempel pada suatu program resmi yang diset meledak ketika kondisi-kondisi tertentu dipenuhi. Contoh kondisi-kondisi untuk memicu logic bomb adalah ada atau tudak adanya file-file tertentu, hari tertentu baru minggu atau tanggal, atau pemakai menjalankan aplikasi tertentu. Begitu terpicu, bomb mengubah atau menghapus data atau seluruh file, menyebabkan mesin terhenti, atau mengerjakan perusakan lain.
Trapdoor
Trapdoor adalah titik masuk tak terdokumentasi rahasia di satu program untuk memberikan akses tanpa metode-metode otentifikasi normal. Trapdoor telah dipakai secara benar selama bertahun-tahun oleh pemrogram untuk mencari kesalahan program. Debugging dan testing biasanya dilakukan pemogram saat mengembangkan aplikasi. Untuk program yang mempunyai prosedur otentifikasi atau setup lama atau memerlukan pemakai memasukkan nilai-nilai berbeda untuk menjalankan aplikasi maka debugging akan lama bila harus melewati prosedur-prosedur tersebut. Untuk debug program jenis ini, pengembang membuat kewenangan khusus atau menghilangkan keperluan setup dan otentifikasi. Trapdoor adalah kode yang menerima suatu barisan masukan khusus atau dipicu dengan menjalankan ID pemakai tertentu atau barisan kejahatan tertentu. Trapdoor menjadi ancaman ketika digunakan pemrogram jahat untuk memperoleh pengkasesan tak diotorisasi. Pada kasus nyata, auditor (pemeriksa) perangkat lunak dapat menemukan trapdoor pada produk perangkat lunak dimana nama pencipta perangkat lunak berlakuk sebagai password yang memintas proteksi perangkat lunak yang dibuatnya. Adalah sulit mengimplementasikan kendali-kendali perangkat lunak untuk trapdoor.
Trojan horse
Trojan horse adalah rutin tak terdokumentasi rahasia ditempelkan dalam satu program berguna. Program yang berguna mengandung kode tersembunyi yang ketika dijalankan melakukan suatu fungsi yang tak diinginkan. Eksekusi program menyebabkan eksekusi rutin rahasia ini. Program-program trojan horse digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi secara tidak langsung dimana pemakai tak diotorisasi tidak dapat melakukannya secara langsung. Contoh, untuk dapat mengakses file-file pemakai lain pada sistem dipakai bersama, pemakai dapat menciptakan program trojan horse.
Trojan horse ini ketika program dieksekusi akan mengubah ijin-ijin file sehingga file-file dapat dibaca oleh sembarang pemakai. Pencipta program dapat menyebarkan ke pemakai-pemakai dengan menempatkan program di direktori bersama dan menamai programnya sedemikian rupa sehingga disangka sebagai program utilitas yang berguna. Program trojan horse yang sulit dideteksi adalah kompilator yang dimodifikasi sehingga menyisipkan kode tambahan ke programprogram tertentu begitu dikompilasi, seperti program login. Kode menciptakan trapdoor pada program login yang mengijinkan pencipta log ke system menggunakan password khusus.
Trojan horse jenis ini tak pernah dapat ditemukan jika hanya membaca
program sumber. Motivasi lain dari trojan horse adalah penghancuran data. Program muncul sebagai melakukan fungsi-fungsi berguna (seperti kalkulator), tapi juga secara diam-diam menghapus file-file pemakai. Trojan horse biasa ditempelkan pada program-program atau rutin-rutin yang diambil dari BBS, internet, dan sebagainya.
Virus
Virus adalah kode yang ditempelkan dalam satu program yang menyebabkan pengkopian dirinya disisipkan ke satu program lain atau lebih. Program menginfeksi program-program lain dengan memodifikasi program-program itu. Modifikasi itu termasuk memasukkan kopian program virus yang kemudian dapat menginfeksi program-program lain. Selain hanya progasi, virus biasanya melakuka fungsi yang tak diinginkan. Seperti virus biologis, pada virus komputer terdapat kode intruksi yang dapat membuat kopian sempurna dirinya.
Ketika komputer yang terinfeksi berhubungan (kontak) dengan perangkat lunak yang belum terinfeksi, kopian virus memasuki program baru. Infeksi dapat menyebar dari komputer ke komputer melalui pemakai-pemakai yang menukarkan disk atau mengirim program melalui jaringan. Pada lingkungan jaringan, kemampuan mengakses aplikasi dan layanan-layanan komputer lain merupakan fasilitas sempurna penyebaran virus.
Worm
Adalah program yang dapat mereplikasi dirinya dan mengirim kopian-kopian dari komputer ke komputer lewat hubungan jaringan. Begitu tiba, worm diaktifkan untuk mereplikasi dan progasai kembali. Selain hanya propagasi, worm biasanya melakukan fungsi yang tak diinginkan. Network worm menggunakan hubungan jaringan untuk menyebar dari sistem ke sistem lain. Sekali aktif di suatu sistem, network worm dapat berlaku seperti virus atau bacteria, atau menempelkan program trojan horse atau melakukan sejumlah aksi menjengkelkan atau menghancurkan. Untuk mereplikasi dirinya, network worm menggunakan suatu layanan jaringan, seperti:
Fasilitas surat elektronik (electronic mail facility), yaitu worm mengirimkan kopian dirinya ke sistem-sistem lain.
Kemampuan eksekusi jarak jauh (remote execution capability), yaitu worm mengeksekusi kopian dirinya di sistem lain.
Kemampuan login jarak jauh (remote login capability), yaitu worm log
pada sistem jauh sebagai pemakai dan kemudian menggunakan perintah untuk mengkopi dirinya dari satu sistem ke sistem lain.
Kopian program worm yang baru kemudian dijalankan di sistem jauh dan melakukan fungsi-fungsi lain yang dilakukan di sistem itu, worm terus
menyebar dengan cara yang sama. Network worm mempunyai ciri-ciri yang sama dengan virus komputer, yaitu mempunyai fase-fase sama, yaitu:
Dormant phase.
Propagation phase.
Trigerring phase.
Execution phase.
Network worm juga berusaha menentukan apakah sistem sebelumnya telah diinfeksi sebelum mengirim kopian dirinya ke sistem itu [4].
Petunjuk Pengamanan Sistem
Terdapat beberapa prinsip pengamanan sistem komputer, yaitu:
Rancangan sistem seharusnya publik.
Keamanan sistem seharusnya tidak bergantung pada kerahasiaan rancangan mekanisme pengamanan. Mengasumsikan penyusup tidak akan mengetahui cara kerja sistem pengamanan hanya menipu/memperdaya perancang sehingga tidak membuat mekanisme proteksi yang bagus.
Dapat diterima.
Skema yang dipilih harus dapat diterima secara psikologis. Mekanisme proteksi seharusnya tidak menganggu kerja pemakai dan memenuhi kebutuhan otorisasi pengaksesan. Jika mekanisme tidak mudah digunakan maka tidak akan digunakan atau digunakan secara tak benar.
Pemeriksaan otoritas saat itu.
Sistem tidak seharusnya memeriksa ijin dan menyatakan pengaksesan diijinkan, serta kemudian menetapkan terus informasi ini untuk penggunaan selanjutnya. Banyak sistem memeriksa ijin ketika file dibuka dan setelah itu (operasi-operasi lain) tidak diperiksa. Pemakai yang membuka file dan lupa menutup file akan terus dapat walaupun pemilik file telah mengubah atribut proteksi file.
Kewenangan serendah mungkin.
Program atau pemakai sistem seharusnya beroperasi dengan kumpulan wewenang serendah mungkin yang diperlukan untuk menyelesaikan tugasnya. Default sistem yang digunakan harus tak ada akses sama sekali.
Mekanisme yang ekonomis.
Mekanisme proteksi seharusnya sekecil, sesederhana mungkin dan seragam sehingga memudahkan verifikasi. Proteksi seharusnya dibangun dilapisan terbawah. Proteksi merupakan bagian integral rancangan sistem, bukan mekanisme yang ditambahkan pada rancangan yang telah ada [4].
Otentifikasi Pemakai dan Password
Kebanyakan proteksi didasarkan asumsi sistem mengetahui identitas pemakai. Masalah identifikasi pemakai ketika login disebut otentifikasi pemakai (user authentication).
Kebanyakan metode otentifikasi didasarkan pada tiga cara, yaitu :
Sesuatu yang diketahui pemakai, misalnya : password, kombinasi kunci, dan sebagainya.
Sesuatu yang dimiliki pemakai, misalnya : kartu identitas, kunci, dan sebagainya.
Sesuatu mengenai (ciri) pemakai, misalnya : sidik jari, suara, foto, tanda tangan.
Pemakai memilih satu kata kode, mengingatnya dan mengetikkan saat akan mengakses sistem komputer. Saat diketikkan, komputer tidak menampilkan dilayar. Teknik ini mempunyai kelemahan yang sangat banyak dan mudah ditembus. Pemakai cenderung memilih password yang mudah diingat. Seseorang yang kenal dengan pemakai dapat mencoba login dengan sesuatu yang diketahuinya mengenai pemakai.
Proteksi password dapat ditembus dengan mudah, antara lain :
Terdapat file berisi nama depan, nama belakang, nama jalan, nama kota dari kamus ukuran sedang, disertai dengan pengejaan dibalik), nomor plat mobil yang valid, dan string-string pendek karakter acak.
Isian di file dicocokkan dengan file password.
Upaya untuk lebih mengamankan proteksi password, antara lain :
1. Salting.
Menambahkan string pendek ke string password yang diberikan pemakai sehingga mencapai panjang password tertentu.
2. One time password.
Pemakai harus mengganti password secara teratur. Upaya ini membatasi peluang password telah diketahui atau dicoba-coba pemakai lain. Bentuk ekstrim pendekatan ini adalah one time password, yaitu pemakai mendapat satu buku berisi daftar password. Setiap kali pemakai login, pemakai menggunakan password berikutnya yang terdapat di daftar password. Dengan one time password, pemakai direpotkan keharusan menjaga agar buku passwordnya jangan sampai dicuri.
3. Satu daftar panjang pertanyaan dan jawaban.
Variasi terhadap password adalah mengharuskan pemakai memberi satu daftar pertanyaan panjang dan jawabannya. Pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya dipilih pemakai sehingga pemakai mudah mengingatnya dan tak
perlu menuliskan di kertas. Pertanyaan berikut dapat dipakai, misalnya :
o Siapa mertua abang ipar Badru?
o Apa yang diajarkan Pak Harun waktu SD?
o Di jalan apa pertama kali ditemukan si manis?
Pada saat login, komputer memilih salah satu dari pertanyaan-pertanyaan secara acak, menanyakan ke pemakai dan memeriksa jawaban yang diberikan.
4. Tantangan tanggapan (chalenge response).
Pemakai diberi kebebasan memilih suatu algoritma, misalnya x3. Ketika pemakai login, komputer menuliskan di layar angka 3. Dalam kasus ini pemakai mengetik angka 27. Algoritma dapat berbeda di pagi, sore, dan hari berbeda, dari terminal berbeda, dan seterusnya.
Fitur Keamanan Sistem Operasi Windows
Windows Firewall
Windows Firewall merupakan salah satu elemen terpenting dari OS Windows. Windows Firewall pertama kali diperkenalkan pada OS Windows XP ditahun 2001 dan sejak saat itu Windows Firewall terus mengalami peningkatan baik dari segi fitur maupun keamanan.
Sebelumnya nama Windows Firewall adalah Internet Connection Firewall, namun sudah dirubah sejak Microsoft mengeluarkan Service Pack 2 untuk Windows XP. Internet Connection Firewall juga diketahui lebih memiliki banyak bug & celah yang dapat ditembus.
Pada versi pertama Windows Firewall, Windows Firewall hanya mampu untuk memfilter & memblok koneksi yang masuk. Kemudian seiring dengan berkembangnya zaman, Fitur Windows Firewall terus ditingkatkan seperti mengontrol koneksi keluar dari suatu aplikasi serta user juga mampu mengatur Windows Firewall dengan cukup mudah.
Hampir semua program Windows membutuhkan koneksi Internet untuk update. Program-program pada Windows ini akan secara otomatis membuat sebuah Rules/Aturan didalam Windows Firewall sehingga program tersebu bisa melakukan Update. Namun apabila ada kejadian mencurigakan, Windows Firewall akan memberitahu pengguna dengan sebuah Window / Jendela apakah aplikasi tersebut layak untuk terkoneksi kejaringan atau tidak.
Windows Update
Windows update memeriksa update yang diberikan oleh Microsoft untuk memberi patch atau menambal celah pada Windows 7. Selain pengguna Microsoft Windows di seluruh dunia sangat luas, juga intensitas penggunaan internet yang meningkat sehingga memungkinkan terjadinya pemanfaatan bug dari pihak yang tidak bertanggung jawab untuk merusak sistem.
Update Windows biasanya dilakukan secara bertahap. Setelah update yang pertama, akan ada lagi update selanjutnya dan begitu seterusnya sampai keberadaan celah menjadi seminimal mungkin di Windows 7. Untuk melihat update apa saja yang sudah Anda tambahkan, klik View Update History pada Windows Update.
Windows Defender
Windows Defender adalah software antivirus internal yang sudah disediakan Windows secara gratis. Antivirus ini juga tidak kalah dengan antivirus hebat lainnya seperti Avast, Avira, AVG. atau apapun antivirus yang terkenal dan biasanya berbayar. Windows Defender pada windows 8, akan selalu melakukan pengecekan update software ketika sobat sedang online. Jadi sobat tidak usah takut dengan antivirus yang baru bermunculan dan yang makin berbahaya.
Bitlocker
BitLocker Drive Encryption adalah sebuah fitur enkripsi satu cakram penuh yang terdapat di dalam sistem operasi Microsoft Windows Vista, Windows 7 dan Windows Server 2008 yang didesain untuk melindungi data dengan melakukan enkripsi terhadap keseluruhan partisi. Secara default, BitLocker Drive Encryption menggunakan algoritma AES dalam mode Code Block Chaining (CBC) dengan panjang kunci 128-bit, yang digabungkan dengan Elephant diffuser untuk meningkatkan keamanannya.
Pada Windows Vista dan Windows 7, perangkat lunak ini hanya tersedia di edisi Ultimate dan Enterprise, dan tidak ada pada edisi-edisi lainnya. Pada saat WinHEC 2006, Microsoft mendemonstrasikan versi prarilis dari Windows Server 2008 yang mengandung dukungan terhadap partisi berisi data yang diamankan oleh BitLocker selain tentunya partisi berisi sistem operasi.
Metasploit
Metasploit Framework adalah sebuah platform pengembangan untuk menciptakan alat keamanan dan eksploitasi. Kerangka ini digunakan oleh profesional keamanan jaringan untuk melakukan tes penetrasi, administrator sistem untuk memverifikasi instalasi patch, vendor produk untuk melakukan pengujian regresi, dan peneliti keamanan di seluruh dunia. Kerangka ditulis dalam bahasa pemrograman Ruby dan termasuk komponen yang ditulis dalam C dan assembler.
Kerangka kerja ini terdiri dari alat, perpustakaan, modul, dan user interface. Fungsi dasar dari kerangka kerja ini adalah peluncur modul, yang memungkinkan pengguna untuk mengkonfigurasi modul mengeksploitasi dan memulai itu pada sistem target. Jika mengeksploitasi berhasil, payload dijalankan pada target dan pengguna disediakan dengan shell untuk berinteraksi dengan payload.
Fungsi dasar dari metasploit framework adalah untuk memunculkan modul, membiarkan penggunanya mengkonfigurasikan modul exploit dan mencobanya pada target yang dituju. Metasploit biasa dikaitkan dengan istilah remote exploitation, maksudnya walaupun penyusup sistem berada padajarakjangkauan yang jauh tetapi dapat mengendalikan komputer korban.
Metasploit menyerang dengan cara mengirimkan exploit yang berisi payload yang sudah ditentukan oleh penyusup sistem pada komputer korban. Exploit merupakan software yang berfungsi untuk memanfaatkan kelemahan pada software korban(misal web browser), setelah berhasil mengeksploitasinya exploit tersebut memasukkan payload ke dalam memori korban.
Walaupun exploit sering digunakan untuk menyerang kerapuhan keamanan (security vulnerability) yang spesifik namun tidak selalu bertujuan untuk melancarkan aksi yangtidak diinginkan. Banyak peneliti keamanan komputer menggunakan exploit untuk mendemonstrasikan bahwa suatusistem memiliki kerapuhan.
Payload merupakan sebuah file executable milik penyusup yang akan di run pada komputer korban dengan tujuan dapat mengendalikan komputer tersebut secara remote atau memasang backdoor, trojan, virus, worm, dan lain-lain. Payload dapat disusupi setelah bug berhasil diexploitasi oleh Metasploit Framework. Misal kita pilih payloadGeneric/Shell_Bind_TCP, artinya kita akan mengambil alih Shell Bind dari target hacking kita
Metasploit framework mempunyai banyak kegunaan dalam berbagai bidang diantaranya adalah:
Pada bidang keamanan jaringan untuk melakukan tespenetrasi
Administrator sistem untuk memverifikasi instalasi dan patch sistemnya
Vendor produk untuk melakukan tes kelemahan dan peneliti-peneliti keamanan lainnya didunia
Riset dan penelitian eksploitasi keamanan
Memahami cara kerja serangan
Tes penetrasi
Tes IPS/IDS
Demo atau presentasi
Legal hacking
BAB III
KESIMPULAN
Keamanaan sistem informasi adalah untuk melindungi informasi-informasi penting guna mencegah terjadinya serangan terhadap sistem informasi tersebut oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga dapat meinimbulkan kerugian. Ada banyak cara mengamankan data atau informasi pada sebuah sistem. Pada umumnya pengamanan data dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu : pencegahan (presentif) dan pengobatan (recovery).
Keamanan sistem informasi berbasis mobile application dapat berupa penggunaan kata sandi (pasword) atau pin guna mendeteksi kebenaran kepemilikan akun yang berisi informasi-informasi penting bagi si pemilik akun sehingga kebocoran data dapat dicegah. Sedangkan keamanan sistem informasi berbasis web dapat dilakukan dengan penggunaan beberapan eknskripsi serta penerapan teknologi enkripsi HMAC MD5 dan Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP).
DAFTAR PUSTAKA
[1] D. R. Tobergte and S. Curtis, "Materi Training Sistem Operasi Komputer," J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2013.
[2] M. Digital and G. Royong, "Pengantar Sistem Operasi Komputer Plus Studi Kasus Kernel Linux," Pengantar Sist. Operasi Komput., no. Masyarakat Digital Gotong Royong, 2006.
[3] M. ko. Abas Ali Pangera, "Sistem Operasi," Https://Books.Google.Co.Id, p. 1, 2005.
[4] "Pengamanan sistem operasi," Pengamanan Sist. operasi, pp. 1–19, 2013.
[5] http://www.software182.com/2014/09/penjelasan-singkat-mengenai-windows-firewall.html#axzz4S9MStZd9
[6] http://www.blogsejutaumat.com/2015/04/kelebihan-dan-kekurangan-windows-defender.html
[7] http://bisakomputer.com/manajemen-fitur-windows-update-pada-windows-7/
[8] https://id.wikipedia.org/wiki/BitLocker_Drive_Encryption
[9] https://aakdhimas.wordpress.com/2011/08/09/apa-sih-metasploit-untuk-apa-sih/