Makalah ISPA dan Contoh Kasus A. LAPORAN PENDAHULUAN I.
DEFINISI PENYAKIT ISPA merupakan infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Saluran pernapasan meliputi organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Sebagian Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan pernapasan bersifat ringan, misalnya batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik. amun demikian !angan dianggap enteng, bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat menyebabkan anak menderita pneumoni yang dapat beru!ung beru!ung pada kematian. "enurut Program Pemberantasan Penyakit #P$% ISPA, penyakit ISPA dibagi men!adi dua golongan golongan yaitu pneumonia pneumonia dan yang bukan pneumonia. pneumonia. Pneumonia Pneumonia dibedakan dibedakan atas dera!at beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, faringitis, tonsilitis tonsilitis dan penyakit penyakit !alan napas bagian bagian atas lainnya lainnya digolong digolongkan kan sebagai bukan pneumonia. ISP ISPA dapa dapatt ditu ditula lark rkan an mela melalu luii air air luda ludah, h, darah darah,, bers bersin in,, udar udaraa pern pernap apas asan an yang yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. &elainan pada sistem pernapasan terutama infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah, asma dan ibro kistik, menempati bagian yang 'ukup besar pada area pediatri. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh (irus, sering ter!adi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
II. KLASIFIKASI Program Pemberantasan ISPA #P$ ISPA% mengklasifikasi ISPA sebagai berikut : Pneumonia berat: ditandai se'ara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam #'hest indrawing%. Pneumonia: ditandai se'ara klinis oleh adanya napas 'epat. )ukan pneumonia: ditandai se'ara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas 'epat. *inofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan pneumonia. •
• •
•
•
•
•
&lasifikasi ini dibedakan untuk golongan umur dibawah $ bulan dan untuk golongan umur umur $ bulan bulan sampai sampai + tahun. tahun. ntuk ntuk golon golongan gan umur kurang kurang $ bulan bulan ada $ klasifi klasifikas kasii penyakit yaitu : Pneumonia berada: diisolasi dari 'a'ing tanah oleh *ui dan kuat dinding pada bagian bawah atau napas 'epat. )atas napas 'epat untuk golongan umur kurang $ bulan yaitu / kali per menit atau lebih. )ukan pneumonia: pneumonia: batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan ditemukan tanda tarikan kuat dinding dinding dada bagian bawah atau napas 'epat. ntuk golongan umur $ bulan sampai + tahun ada 0 klasifikasi penyakit yaitu : Pneumonia berat: bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan dinding dada bagian bawah kedalam pada waktu anak menarik napas #pada saat diperiksa anak harus dalam keadaan tenang tldak menangis atau meronta%. Pneumonia: Pneumonia: bila disertai napas 'epat. )atas napas 'epat ialah untuk usia $ -1$ bulan adalah +/ kali per menit atau lebih dan untuk usia 1 -4 tahun adalah 4/ kali per menit atau lebih.
•
)ukan pneumonia: batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak ada napas 'epat.
III. ETIOLOGI Infeksi saluran pernafasan akut merupakan kelompok penyakit yang komplek dan heterogen, yang disebabkan oleh berbagai etiologi.&ebanyakan infeksi saluran pernafasan akut disebabkan oleh (irus dan mikroplasma. tiologi ISPA terdiri dari 0// lebih !enis bakteri, (irus,dan !amur. )akteri penyebab ISPA misalnya: Streptokokus Hemolitikus, Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofilus Influenza, Bordetella Pertusis, dan Korinebakterium Diffteria #A'hmadi dkk., $//4%. )akteri tersebut, di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung. )iasanya bakteri ini menyerang anak-anak yang kekebalan tubuhnya lemah misalnya saat perubahan musim panas ke musim hu!an #P2 P*SI, $//$%. ntuk golongan (irus penyebab ISPA antara lain golongan miksovirus#termasuk di dalamnya (irus para-influensa, (irus influensa, dan (irus 'ampak%, dan adenovirus. 3irus para-influensa merupakan penyebab terbesar dari sindroma batuk re!an, bronkiolitis dan penyakit demam saluran nafas bagian atas.ntuk (irus influensa bukan penyebab terbesar ter!adinya ter!adinya sindroma saluran pernafasan ke'uali hanya epidemi-epidemi sa!a.Pada bayi dan anak-anak, (irus-(irus influena merupakan penyebab ter!adinya lebih banyak penyakit saluran nafas bagian atas daripada saluran nafas bagian bawah. #Siregar dan "aulany, +%. IV. PATOFISIOLOGI Per!alanan klinis penyakit ISPA dimulai dengan berinteraksinya (irus dengan tubuh."asuknya (irus sebagai antigen ke saluran pernafasan menyebabkan silia yang terdapat pada permukaan saluran nafas bergerak ke atas mendorong (irus ke arah faring atau dengan suatu tangkapan refleks spasmus oleh laring.5ika refleks tersebut gagal maka (irus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa saluran pernafasan #&ending dan 6herni'k, 170%. Iritasi (irus pada kedua lapisan tersebut menyebabkan timbulnya batuk kering #5eliffe, 184%.&erusakan stuktur lapisan dinding saluran pernafasan menyebabkan kenaikan aktifitas kelen!ar mukus yang banyak terdapat pada dinding saluran nafas, sehingga ter!adi pengeluaran 'airan mukosa yang melebihi noramal.*angsangan 'airan yang berlebihan tersebut menimbulkan ge!ala batuk #&ending and 6herni'k, 170%.Sehingga pada tahap awal ge!ala ISPA yang paling menon!ol adalah batuk. Adanya infeksi (irus merupakan predisposisi ter!adinya infeksi sekunder bakteri.Akibat infeksi (irus tersebut ter!adi kerusakan mekanisme mukosiliaris yang merupakan mekanisme perlindungan pada saluran pernafasan terhadap infeksi bakteri sehingga memudahkan bakteri-bakteri patogen yang terdapat pada saluran pernafasan atas seperti streptococcus pneumonia, haemophylus influenza dan staphylococcus menyerang mukosa yang rusak tersebut #&ending dan 6herni'k, 170%. Infeksi sekunder bakteri ini menyebabkan sekresi mukus bertambah banyak dan dapat menyumbat saluran nafas sehingga timbul sesak nafas dan !uga menyebabkan batuk yang produktif.In(asi bakteri ini dipermudah dengan adanya fakor-faktor seperti kedinginan dan malnutrisi.Suatu laporan penelitian menyebutkan bahwa dengan adanya suatu serangan infeksi (irus pada saluran nafas dapat menimbulkan gangguan gii akut pada bayi dan anak #9yrell, 17/%. 3irus yang menyerang saluran nafas atas dapat menyebar ke tempat-tempat yang lain dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan ke!ang, demam, dan !uga bisa menyebar ke saluran nafas bawah #9yrell, 17/%. 2ampak infeksi sekunder bakteripun bisa menyerang
a. b. '. d.
saluran nafas bawah, sehingga bakteri-bakteri yang biasanya hanya ditemukan dalam saluran pernafasan atas, sesudah ter!adinya infeksi (irus, dapat menginfeksi paru-paru sehingga menyebabkan pneumonia bakteri #Shann, 17+%. Penanganan penyakit saluran pernafasan pada anak harus diperhatikan aspek imunologis saluran nafas terutama dalam hal bahwa sistem imun di saluran nafas yang sebagian besar terdiri dari mukosa, tidak sama dengan sistem imun sistemik pada umumnya. Sistem imun saluran nafas yang terdiri dari folikel dan !aringan limfoid yang tersebar, merupakan 'iri khas system imun mukosa. 6iri khas berikutnya adalah bahwa IgA memegang peranan pada saluran nafas atas sedangkan Ig pada saluran nafas bawah.2iketahui pula bahwa sekretori IgA #sIgA% sangat berperan dalam mempertahankan integritas mukosa saluran nafas #Siregar, 14%. 2ari uraian di atas, per!alanan klinis penyakit ISPA ini dapat dibagi men!adi empat tahap, yaitu: 9ahap prepatogenesis, penyebab telah ada tetapi penderita belum menun!ukkan reaksi apaapa 9ahap inkubasi, (irus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. 9ubuh men!adi lemah apalagi bila keadaan gii dan daya tahan sebelumnya memang sudah rendah. 9ahap dini penyakit, dimulai dari mun'ulnya ge!ala penyakit.9imbul ge!ala demam dan batuk. 9ahap lan!ut penyakit, dibagi men!adi empat, yaitu dapat sembuh sempurna, sembuh dengan ateletaksis, men!adi kronis dan dapat meninggal akibat pneumonia.
V. PATHWAY
VI. MANIFESTASI KLINIS a) Tanda-tanda ISPA 9anda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan tanda-tanda laboratoris. 9anda-tanda klinis : •
Pada sistem respiratorik adalah: ta'hypnea, napas tak teratur #apnea%, retraksi dinding thorak, napas 'uping hidung, 'yanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting e;piratoir dan wheeing.
Pada sistem 'ardial adalah: ta'hy'ardia, brady'ardiam, hypertensi, hypotensi dan 'ardia' arrest. Pada sistem 'erebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, papil • bendung, ke!ang dan 'oma. Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak. • 9anda-tanda laboratoris :
b) Gejala ISPA e!ala dari ISP" #in$an • Seseorang dinyatakan menderita ISPA ringan !ika ditemukan satu atau lebih ge!ala-ge!ala sebagai berikut : a. )atuk b. Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara #misalnya pada waktu berbi'ara atau menangis% '. Pilek, yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung d. Panas atau demam, suhu badan lebih dari 08 o6 •
a.
b. '. d. e. f. •
a. b. '. d. e. f.
e!ala dari ISP" Sedan$ Seseorang dinyatakan menderita ISPA sedang !ika di!umpai ge!ala dari ISPA ringan disertai satu atau lebih ge!ala-ge!ala sebagai berikut : Pernafasan 'epat # fast breatin$ % sesuai umur yaitu : untuk kelompok umur kurang dari $ bulan frekuensi nafas / kali per menit atau lebih dan kelompok umur $ bulan - >+ tahun : frekuensi nafas +/ kali atau lebih untuk umur $ ? >1$ bulan dan 4/ kali per menit atau lebih pada umur 1$ bulan ? >+ tahun. Suhu lebih dari 0/6 #diukur dengan termometer% 9enggorokan berwarna merah 9imbul ber'ak-ber'ak merah pada kulit menyerupai ber'ak 'ampak 9elinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga Pernafasan berbunyi seperti mengorok #mendengkur% e!ala dari ISP" Berat Seseorang dinyatakan menderita ISPA berat !ika di!umpai ge!al-ge!ala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih ge!ala-ge!ala sebagai berikut : )ibir atau kulit membiru Anak tidak sadar atau kesadaran menurun Pernafasan berbunyi seperti mengorok dan anak tampak gelisah Sela iga tertarik kedalam pada waktu bernafas adi 'epat lebih dari 1/ kali per menit atau tidak teraba 9enggorokan berwarna merah
VII. PENATALAKSANAAN
a) Pencegahan Pen'egahan dapat dilakukan dengan:
"en!aga keadaan gii agar tetap baik. Immunisasi. • "en!aga kebersihan perorangan dan lingkungan. • "en'egah anak berhubungan dengan penderita ISPA. • b) Pengobatan dan perawatan Prinsip perawatan ISPA antara lain: "enigkatkan istirahat minimal 7 !am perhari • "eningkatkan makanan bergii • )ila demam beri kompres dan banyak minum • )ila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan yang bersih • )ila badan seseorang demam gunakan pakaian yang 'ukup tipis tidak terlalu ketat. • )ila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masih menetek • Pengobatan antara lain: "engatasi panas #demam% dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres, bayi • dibawah $ bulan dengan demam harus segera diru!uk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap !am untuk waktu $ hari. 6ara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. "emberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, 'elupkan pada air #tidak perlu air es%. "engatasi batuk • 2ian!urkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu !eruk nipis @ sendok teh di'ampur dengan ke'ap atau madu @ sendok teh , diberikan tiga kali sehari. •
VIII. KOMPLIKASI Penyakit ini sebenarnya merupakan self limited disease, yang sembuh sendiri +- hari !ika tidak ter!adi in(asi kuman lainnya.
a.
Sinusitis paranasal &omplikasi ini hanya ter!adi pada anak besar karena pada bayi dan anak ke'il sinus paranasal belum tumbuh.e!ala umum tampak lebih besar, nyeri kepala bertambah, rasa nyeri dan nyeri tekan biasanya didaerah sinus frontalis dan maksilaris.2iagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan foto rontgen dan transiluminasi pada anak besar. Proses sinusitis sering men!adi kronik dengan ge!ala malaise, 'epat lelah dan sukar berkonsentrasi #pada anak besar%. &adang-kadang disertai sumbatan hidung, nyeri kepala hilang timbul, bersin yang terus menerus disertai se'ret purulen dapat unilateral ataupun bilateral.)ila didapatkan pernafasan mulut yang menetap dan rangsang faring yang menetap tanpa sebab yang !elas perlu yang dipikirkan ter!adinya komplikasi sinusitis.Sinusitis paranasal ini dapat diobati dengan memberikan antibiotik.
b. Penutupan tuba eusthachii 9uba eustha'hii yang buntu memberi ge!ala tuli dan infeksi dapat menembus langsung kedaerah telinga tengah dan menyebabkan otitis media akut #"A%.e!ala "A pada anak ke'il dan bayi dapat disertai suhu badan yang tinggi #hiperpireksia% kadang menyebabkan ke!ang demam. Anak sangat gelisah, terlihat nyeri bila kepala digoyangkan atau memegang telinganya yang nyeri #pada bayi !uga dapat diketahui dengan menekan telinganya dan biasanya bayi
a% b% '% '.
akan menangis keras%. &arena bayi yang menderita batuk pilek sering menderita infeksi pada telinga tengah sehingga menyebabkan ter!adinya "A dan sering menyebabkan ke!ang demam, maka bayi perlu dikonsul kebagian 9<9.)iasanya bayi dilakukan parsentesis !ika setelah 47-8$ !am diberikan antibiotika keadaan tidak membaik.Parasentesis #penusukan selaput telinga% dimaksudkan men'egah membran timpani pe'ah sendiri dan ter!adi otitis media perforata #"P%. Baktor-faktor "P yang sering di!umpai pada bayi dan anak a dalah : %uba eustachii pendek, lebar dan lurus hingga merintangi penyaluran sekret. Posisi bayi anak yang selalu terlentang selalu memudahkan perembesan infeksi !uga merintangi penyaluran sekret.
B. ASUHAN KEPERAWATAN PADA ISPA 1. a% b% '% d%
DIAGNOSA KEPERAWATAN Peningkatan suhu tubuh bd proses inspeksi &etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b. d anoreksia yeri akut b.d inflamasi pada membran mukosa faring dan tonsil *esiko tinggi tinggi penularan infeksi b.d tudak kuatnya pertahanan sekunder #adanya infeksi penekanan imun%
2. INTERVENSI DAN RASIONAL 1% Peningkatan suhu tubuh bd proses inspeksi 9u!uan : Suhu tubuh normal berkisar antara 0 ? 08, + / Inte!en"# bser(asi tanda ? tanda (ital
Ra"#$na%#"a"# Pemantauan tanda (ital yang teratur dapat menentukan perkembangan perawatan selan!utnya An!urkan pada klienCkeluarga 2egan menberikan kompres maka umtuk melakukan kompres aakan ter!adi proses konduksi C dingin #air biasa% pada kepala C perpindahan panas dengan bahan a;ial. perantara An!urkan klien untuk Proses hilangnya panas akan menggunakan pakaian yang terhalangi untuk pakaian yang tipis dan yang dapat menyerap tebal dan tidak akan menyerap keringat seperti terbuat dari keringat. katun Atur sirkulasi udara. Penyedian udara bersih
An!urkan klien untuk minum &ebutuhan 'airan meningkat banyak D $/// ? $+// mlChr. karena penguapan tubuh meningkat. An!urkan klien istirahat 9irah baring untuk mengurangi ditempat tidur selama fase metabolisme dan panas
febris penyakit
•
•
&olaborasi dengan dokter : ntuk mengontrol 2alm pemberian therapy, obat pernapasan "enurunkan panas antimi'robial Antipiretika
infeksi
$% &etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b. d anoreksia 9u!uan: • &lien dapat men'apai )) yang diren'anakan mengarah kepada )) normal. • &lien dapat mentoleransi diet yang dian!urkan. • 9idak menunu!ukan tanda malnutrisi. Inter(ensi *asional &a!i kebiasaan diet, input-output dan )erguna untuk menentukan kebutuhan timbang )) setiap hari kalori menyusun tu!uan berat badan, dan e(aluasi keadekuatan ren'ana nutrisi )erikan makan porsi ke'il tapi sering dan ntuk men!amin nutrisi adekuatC dalam keadaan hangat meningkatkan kalori total )erikan oral sering, buang se'ret berikan afsu makan dapat dirangsang pada situasi wadah khusus untuk sekali pakai dan tisu rileks, bersih dan menyenangkan. dan 'iptakan lingkungan bersih dan menyenangkan. 9ingkatkan tirai baring.
•
ntuk mengurangi kebutuhahan metaboli'
&olaborasi: "etode makan dan kebutuhan kalori &onsul ahli gii untuk memberikan diet didasarkan pada situasi atau kebutuhan indi(idu untuk memberikan nutrisi sesuai kebutuhan klien maksimal
&) yeri akut b.d inflamasi pada membran mukosa faring dan tonsil 9u!uan : yeri berkurang C terkontrol Inte!en"#
Ra"#$na%
9eliti keluhan nyeri ,'atat Identifikasi karakteristik intensitasnya #dengan skala / ? 1/%, nyeri E fa'tor yang fa'tor memperburuk atau berhubungan merupakan meredakan lokasinya, lamanya, dan suatu hal yang amat penting karakteristiknya. untuk memilih inter(ensi yang 'o'ok E untuk menge(aluasi ke efektifan dari terapi yang diberikan. An!urkan klien untuk menghindari "engurangi bertambah allergen C iritan terhadap debu, beratnya penyakit bahan kimia, asap,rokok 2an Peningkatan sirkulasi pada mengistirahatkanCmeminimalkan daerah tenggorokan serta berbi'ara bila suara serak mengurangi nyeri tenggorokan
• •
&olaborasi )erikan obat sesuai indikasi Steroid oral, i(, E inhalasi Analgesi'
&ortikosteroid digunakan untuk men'egah reaksi alergi C menghambat pengeluaran histamine dalam inflamadi pernapasan • Analgesi' untuk mengurangi rasa nyeri •
4% *esiko tinggi tinggi penularan infeksi b.d tudak kuatnya pertahanan sekunder #adanya infeksi penekanan imun% 9u!uan : tidak ter!adi penularan dan tidak ter!adi komplikasi Inter(ensi
*asional
)atasi pengun!ung sesuai indikasi
"enurunkan potensial terpa!an pada penyakit infeksius 5aga keseimbangan antara istirahat dan "enurunkan konsumsi Ckebutuhan aktifitas keseimbangan $ dan memperbaiki pertahanan klien terhadap infeksi, meningkatkan penyembuhan.
9utup mulut dan hidung !ika hendak bersin, !ika ditutup dengan tisu buang segera ketempat sampah 2aya tahan tubuh, terutama anak usia dibawah $ tahun, lansia dan penderita penyakit kronis. 2an konsumsi (itamin 6, A dan mineral seng atau anti oksidan !ika kondisi tubuh menurun C asupan makanan berkurang &olaborasi Pemberian obat sesuai hasil kultur
"en'egah penyebaran pathogen melalui 'airan "alnutrisi dapat mempengaruhi kesehatan umum dan menurunkan tahanan terhadap infeksi
2apat diberikan untuk organisme khusus yang teridentifikasi dengan kultur dan sensitifitas C atau di berikan se'ara profilatik karena resiko tinggi
'. 'ONTOH KASUS &eluarga 9n. terdiri dari dari istri dan dua orang anak. Anak pertamanya berusia 8 tahun dan anak keduanya berusia 4 tahun. Anak kedua 9n. bernama Selly, sudah + hari yang lalu selly mengeluh seku!ur tubuhnya demam, sering menggigil, batuk berdahak dengan lendir berwarna kehi!auan, susah nafas, nyeri dada, nafsu makan berkurang. Saat dipaksa memakan makanan lunak, Selly tetap memuntahkannya dan merasakan mual pada perutnya. Selly !uga mengalami diare. "enurut pernyataan dari keluarga, Selly tidak mendapatkan imunisasi yang lengkap, disekitar lingkungan rumahnya terdapat banyak pabrik dan rumahnya kurang men'ukupi (entilasinya. &eluarganya menganggap Selly hanya sakit flu biasa dan ge!ala asma biasa. amun sudah + hari tidak kun!ung sembuh, lalu keluarga membawanya ke klinik.
PENGKA(IAN
1. Indentitas klien ama
: Selly
mur
: 4 tahun
5enis kelamin : perempuan $. *iwayat keperawatan a. *iwayat kesehatan sekarang : &lien mengalami ge!ala asma biasa sudah +hari tidak kun!ung sembuh, demam, menggigil, pilek, anoreksia, batuk berdahak dengan lendir berwarna kehi!auan, susah bernafas, nyeri dada, riwayat penyakit pernapasan, dan diare. b. *iwayat kesehatan masa lalu : Sering mengalami batuk pilek yang tidak kun!ung sembuh. 0. &oping keluarga &oping keluarga dalam menghadapi masalah efektif. 4. *iwayat tumbuh kembang a. )) lahir abnormal b. &emampuan motorik halus, motorik kasar, kognitif dan tumbuh kembang pernah mengalami trauma saat sakit '. Sakit kehamilan mengalami infeksi intrapartal d. Sakit kehamilan tidak keluar mekonium +. *iwayat so'ial Anak tidak mengalami gangguan dalam hubungan sosial dengan lingkungan sekitar dan aktif bermain dengan teman sebayanya. . Pemeriksaan fisik a. 9anda fisik: seku!ur tubuh demam, sering menggigil, batuk berdahak dengan lendir berwarna kehi!auan, susah nafas, nyeri dada, nafsu makan berkurang, mual, diare b. Baktor perkembangan: sesuai dengan masa pertumbuhan dan perkembangannya '. Pengetahuan pasienCkeluarga: belum begitu mengetahui tentangpenyakit pernafasan serta tindakan yang akan dilakukan. 2iag nosa &epe 9u!uan Inter(ensi Implementasi (aluasi o rawa tan 1 apa Pola nafaskembaliefektifd n "embantudalammemberi Pola • )erikan posisi yang • s engankriteria:usaha nafask yaman sekaligus dap kanposisi yangnyamansek napaskli tidak embalinormal danmeningk atmengeluarkan sekre aligus dapatmengeluarkan enkemb efekt atnyasuplaioksigen aliefekti t dengan mudah. sekret denganmudah. if b.d keparu-paru. f • 6iptakan • "en'iptakandanpertahank penu dan pertahankan !alan an!alan nafas yangbebas. runa nafas yang bebas. • "engan!urkanpada keluar n • An!urkan pada gauntukmembawakanba!u eksp keluarga untuk yang lebihlonggar, tipis
ansi paru
membawakan ba!u serta menyerapkeringat. yang lebih longgar, • "embantu dalam tipis serta pemberian $ dan menyerapkeringat. nebulier sesuai dengan • )erikan $ dan instruksi dokter. nebulier sesuai • "embantu dalam dengan instruksi pemberian obat sesuai dokter. dengan instruksi dokter • )erikan obat sesuai #bron'hodilator% dengan instruksi • "engobser(asitanda (ital, dokter adanya'yanosis, sertapola, #bron'hodilator% kedalamandalampernafasa • bser(asi tanda (ital, n. adanya 'yanosis,serta pola kedalaman dalam pernafasan.
DAFTAR PUSTAKA http:CCendry!uliyanto.blogspot.'omC$/1$C/$Cinfeksi-saluran-pernafasan-akut-ispa.html http:CCdokterke'il.wordpress.'omC$/11C/0C01Cispa-infeksi-saluran-pernapasan-akutC http:CC'hapung-(ier'he.blogspot.'omC$/11C11Caskep-ispa.html http:CCsunuykayai.blogspot.'omC$/1$C/Cpengertian-ispa.html http:CCwww.google.'o.idCimgresGhlHidE'lientHfirefo;aEhsHgdEsaHEtboHdErlsHorg.moilla:enS:offi'ialEbiwH10EbihH88EtbmHis'hEtbnidH6PSr*2":EimgrefurlHhttp:C Cwww.do'sto'.'omCdo'sC7+/777/Cpathways-otitis-mediaEdo'idHg0J"S')Ko8"EimgurlHhttp:CCimg.do'sto''dn.'omCthumbCorigC7+/777/.pngEwH1+/EhH 1$8+EeiH11P)