Dalam dunia pendidikan berpikir merupakan bagian dari ranah kogniti! dimana dalam hirarki "loom terdiri dari tingkatan#tingkatan. "loom mengkalisiikan ranah kogniti ke dalam enam tingkatan: $%& pengetahuan $kno'ledge&( $)& pemahaman $*omprehension&(
$+&
penerapan
$appli*ation&(
$,&
mengalisis
$analysis&(
$-&
mensintesakan $synthesis&( dan $& menilai $evaluation&. /eenam tingkatan ini merupakan rangkaian tingkatan berpikir manusia. "erdasarkan tingkatan tersebut! maka dapat diketahui bah'a berpikir untuk mengetahui merupakan tingkatan berpikir yang paling ba'ah $lo'er& sedangkan tingkatan berpikir paling tertinggi $higher& adalah menilai. Pengajaran keterampilan berikir dilandasi dua ilosoi. Pertama harus ada materi atau pelajaran khusus tentang berikir. /edua! mengintegrasikan kegiatan berikir ke dalam setiap pembelajaran matematika.
Dengan demikian! keterampilan berikir
terutama berikir tingkat tinggi harus dikembangkan dan menjadi bagian dari pelajaran matematika
sehari#hari.
Dengan
pendekatan
ini!
keterampilan
berikir
dapat
dikembangkan dengan *ara membantu sis'a menjadi problemsolver yang lebih baik. 0ntuk itu! guru harus menyediakan masalah $soal& yang memungkinkan sis'a menggunakan keterampilan berikir tingkat tingginya. "erpikir tingkat tinggi membutuhkan berbagai langkah#langkah pembelajaran dan pengajaran yang berbeda dengan hanya sekedar mempelajari akta dan konsep semata. Dalam berpikir tingkat tinggi meliputi aktivitas pembelajaran terhadap keterampilan dalam memutuskan hal#hal yang bersiat kompleks semisal berpikir kritis dan berpikir dalam meme*ahkan masalah. Meski memang berpikir tingkat tinggi sulit untuk dipelajari dan diajarkan! namun kegunaannya sudah tidak dir agukan lagi. ./ #0m0san Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut : %. Apakah yang dimaksud dengan 1O2S $1igher Order 2hingking Skill&3 ). "agaimanakah karakteristik 1O2S $1igher Order 2hingking Skill&3 +. "agaiamanakah 1O2S $1igher Order 2hingking Skill& dalam 2aksonomi "loom3 ,. "agaimakah soal 1O2S $1igher Order 2hingking Skill&3 -. "agaimanakah pengembangan soal 1O2S $1igher Order 2hingking Skill&3 / T0j0an
2ujuan dari makalah ini adalah : %. 0ntuk menjelaskan yang dimaksud dengan 1O2S $1igher Order 2hingking Skill& ). 0ntuk menjelaskan karakteristik 1O2S $1igher Order 2hingking Skill& +. 0ntuk menjelaskan 1O2S $1igher Order 2hingking Skill& dalam 2aksonomi "loom ,. 0ntuk menjelaskan soal 1O2S $1igher Order 2hingking Skill& -. 0ntuk menjelaskan pengembangan soal 1O2S $1igher Order 2hingking Skill.
.A. II M.AHASAN A/ engertian HOTS (Higher Order Thingking Skill) 1igher Order o 2hinking Skill $1O2S& adalah kemampuan berpikir kritis!
logis! relekti! metakogniti! dan berpikir kreati yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. /urikulum )4%+ juga menuntut materi pembelajarannya sampai
metakogniti
yang
mensyaratkan
peserta
didik
mampu
untuk
memprediksi! mendesain! dan memperkirakan. Sejalan dengan itu ranah dari 1O2S yaituanalisis yang merupakan kemampuan berpikir dalam menspesiikasi aspek#aspek5elemen
dari
sebuah
konteks
tertentu( evaluasimerupakan
kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan akta5inormasi( dan mengkreasi merupakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan5ide# ide. /emampuan#kemampuan ini merupakan kemampuan berpikir level atas pada taksonomi "loom yang terbaru hasil revisi oleh Anderson dan /rath'ohl seperti pada gambar di ba'ah ini.
6atar belakang digalakkannya pengembangan butir soal 1O2S ini adalah rendahnya kemampuan peserta didik Indonesia dalam survey yang dilaksanakan oleh ben*hmarking internasional seperti PISA dan 2IMSS. "elajar berpikir kritis tidak langsung seperti belajar tentang materi! tetapi belajar bagaimana *ara berpikir kritis dalam penggunaanya untuk meme*ahkan masalah saling berkaitan satu sama lain. /eterampilan berpikir peserta didik dapat dilatihkan melalui kegiatan dimana peserta didik diberikan suatu masalah dalam hal ini masalah berbentuk soal yang bervariasi $Prayugo )4%)& / 7 Higher Order Thinking Skill” $1O2S& atau keterampilan berpikir tingkat tinggi dibagi menjadi empat kelompok! yaitu peme*ahan masalah! membuat
keputusan! berpikir kritis dan berpikir kreati $Presseisen dalam 8osta! %9-&. Dalam pembentukan sistem konseptual IPA proses berpikir tingkat tinggi yang biasa digunakan adalah berpikir kritis. /eterampilan berpikir kritis sangat diperlukan pada ;aman perkembangan IP2 sekarang ini! sebab saat ini selain hasil#hasil IP2 yang dapat dinikmati! ternyata timbul beberapa dampak yang membuat masalah bagi manusia dan lingkungannya. Para peneliti pendidikan menjelaskan bah'a belajar berpikir kritis tidak langsung seperti belajar tentang materi! tetapi belajar bagaimana *ara mengkaitkan berpikir kritis se*ara eekti dalam dirinya $ "eyer dalam 8osta !%9-&. Maksudnya masing#masing keterampilan berpikir kritis dalam penggunaanya untuk meme*ahkan masalah saling berkaitan satu sama lain. Indikator keterampilan berpikir kritis dibagi menjadi lima kelompok $
Keteram2ilan
%.
.er3ikir Membandingkan
.ent0k ertanaan
-
Apa persamaan dan perbedaan antara ... dan ...
).
1ubungan
sebab#
+.
akibat Memberi
-
alasan
-
Manakah pilihan berikut yang kamu pilih!
-
mengapa3 =elaskan mengapa kamu setuju5tidak setuju
-
dengan pertanyaan tentang ... 2uliskan pernyataan penting
-
termasuk ... >ingkaslah dengan tepat isi ... Susunlah beberapa kesimpulan yang berasal
-
dari data ... 2ulislah sebuah pernyataan yang dapat
-
menjelaskan peristi'a berikut "erdasarkan ...! apa yang akan terjadi bila... Apa reaksi A terhadap ...
-
/elompokkan hal berikut berdasarkan ... Apakah hal berikut mememiliki ... 2uliskan beberapa *ara sesuai dengan ide
-
anda tentang ... 6engkapilah *erita ... tentang apa yang akan
-
terjadi bila ... Selesaikan hal berikut dengan menggunakan
-
kaidah ... 2uliskan
(justifiying)
,.
-.
Meringkas
Menyimpulkan
.
"erpendapat
?.
(inferring) Mengelompokkan
.
Men*iptakan
9.
%4.
Menerapkan
Analisis
%%.
Sintesis
%).
"andingkan dua *ara berikut tentang ... Apa penyebab utama ... Apa akibat ...
...
dengan
yang
menggunakan
pedoman ... - Manakah penulisan yang salah pada paragra
-
... Datar dan beri alasan singkat tentang *iri
-
utama ... 2uliskan satu ren*ana untuk pembuktian ... 2uliskan sebuah laporan ... Apakah kelebihan dan kelemahan ... "erdasarkan kriteria ...! tuliskan evaluasi tentang ...
./ Karakteristik HOTS (Higher Order Thingking Skill)
/arakteristik berikut berpikir orde tinggi menurut 6auren >esni*k : %. N$nalg$rithmi5 artinya! jalan tindakan tidak sepenuhnya ditentukan di muka.
). K$m2leks total jalur tidak 7terlihat@ $mental berbi*ara& dari setiap sudut pandang tunggal. +. .e%era2a s$l0si6 masing#masing dengan biaya dan manaat! bukan solusi yang unik. ,. .ern0ansa 2enilaian dan inter2retasi -. .e%era2a kriteria6 yang kadang#kadang bertentangan dengan satu sama lain. . Ketidak2astian 2idak semua yang dikenakan pada tugas yang di tangan dikenal. ?. S7a8reg0lasi dari proses berpikir. /ita tidak mengenali pemikiran orde tinggi dalam diri seseorang ketika orang lain menyebut bermain di setiap langkah. . Memaksakan makna atau menemukan struktur dalam gangguan jelas. / HOTS (Higher Order Thingking Skill) dalam Taks$n$mi .l$$m Penilaian hasil belajar sudah biasa dilakukan oleh guru. Instrumen penilaian
yang dibuat harus memenuhi ranah kogniti! aekti dan psikomotor. Selama ini kita sudah mengenal ranah taksonomi "loom terutama dalam ranah kogniti! biasanya dalam penulisan ranah ini ditulis dalam singkatan 8% untuk tahap kogniti pengetahuan sampai dengan 8 untuk tahap kogniti evaluasi. >anah# ranah pada taksonomi "loom mulai tahun )44% sebenarnya sudah ada perubahan! tetapi pada penerapannya di lapangan masih menggunakan ranah#ranah kogniti 2aksonomi "loom yang lama. Perbedaan taksonomi "loom yang baru $ Anderson! 6. B /rath'ohl! D.>. & dengan yang lama tertera pada 2abel ). 2abel ).2aksonomi "loom 6ama dan 2aksonomi "loom >evisi 2aksonomi "loom 6ama Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis
2aksonomi "loom >evisi Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Men*ipta
Perbedaan taksonomi lama dengan yang baru terletak pada ranah sintesis! dimana pada taksonomi yang direvisi ranah sintesis tidak ada lagi! tetapi sebenarnya digabungkan dengan analisis. 2ambahannya adalah men*ipta yang berasal dari Create. 0rutan evaluasi posisinya menjadi yang kelima sedangkan mencipta urutan keenam sehingga ranah tertinggi adalah mencipta atau mengkreasikan. Perbedaan yang kedua adalah pada proses kogniti paling rendah
yaitu pengetahuan atau kn!"ledge diubah menjadi mengingat yang berasal dari remember. Ada peningkatan dalam proses kogniti *ontohnya peserta didik tidak dituntut untuk mengetahui suatu konsep saja tetapi harus sampai mengingat konsep yang dipelajarinya. 6evel berpikir yang sesuai 1O2S dilihat dari ranah kogniti taksonomi "loom yang lama berada pada level analisis! sintesis dan evaluasi! berarti jika dilihat pada taksonomi yang baru level ini sampai dengan mengkreasikan. 0ntuk menguji keterampilan berpikir peserta didik! soal#soal untuk menilai hasil belajar IPA diran*ang sedemikian rupa sehingga peserta didik menja'ab soal melalui proses berpikir yang sesuai dengan kata kerja operasional dalam taksonomi "loom! baik pada soal kogniti! aekti maupun psikomotorik. Di dalam pembelajaran IPA dinyatakan bah'a IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa akta#akta! konsep#konsep! atau prinsip# prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan $"SCP! )44&! berarti peserta didik harus selalu diajak untuk belajar IPA menggunakan proses berpikir untuk menemukan konsep#konsep IPA. Pada standar kompetensi mata pelajaran IPA dinyatakan pula bah'a Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. "erdasarkan hal itu! maka sebaiknya soal#soal IPA selain untuk menguji daya ingat dan pemahaman dan penerapan harus juga dapat menguji peserta didik sampai tingkat 1O2S atau menguji proses analisis! sintesis dan evaluasi. Soal# soal ini dapat diran*ang dengan melihat kata kerja operasional yang sesuai dengan masing#masing ranah kogniti. Misalnya untuk menguji ranah analisis peserta didik pada pembelajaran IPA! guru dapat membuat soal dengan menggunakan kata kerja operasional yang termasuk ranah analisis seperti menganalisis! menditeksi! mengukur dan menominasikan. >anah evaluasi *ontohnya membandingkan! menilai! memprediksi! dan menasirkan. */ S$al HOTS (Higher Order Thingking Skill) 1igher Order o 2hinking Skill $1O2S& atau ketrampilan berikir tingkat
tinggi dibagi menjadi empat kelompok yaitu peme*ahan masalah! membuat keputusan! berikir kritis dan berikir kreati. 0ntuk melaksanakan penilaian! guru memerlukan instrumen penilaian dalam bentuk soal#soal! baik untuk menguji
aspek pengetahuan! sikap! maupun keterampilan. Instrumen penilaian yang digunakan guru untuk menguji hasil belajar peserta didik pada aspek pengetahuan biasanya diambil dari berbagai buku atau kumpulan soal#soal ujian. Soal dapat berupa uraian atau pilihan ganda. /enyataan di lapangan! soal#soal *enderung lebih banyak menguji aspek ingatan. "anyak buku yang menyajikan materi dengan mengajak peserta didik belajar akti! sajian konsep sangat sistematis! tetapi sering diakhiri soal evaluasi yang kurang melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Melatih peserta didik untuk terampil ini dapat dilakukan guru dengan *ara melatihkan soal#soal yang siatnya mengajak peserta didik berpikir dalam level analisis! evaluasi dan mengkreasi. 0ntuk menguji keterampilan berpikir peserta didik! soal#soal untuk menilai hasil belajar diran*ang sedemikian rupa sehingga peserta didik menja'ab soal melalui proses berpikir yang sesuai dengan kata kerja operasional dalam taksonomi "loom! baik pada soal pengetahuan! sikap maupun keterampilan. Di dalam pembelajaran dinyatakan bah'a kemampuan peserta didik bukan hanya untuk menguasai sekumpulan pengetahuan yang berupa akta#akta! konsep# konsep! atau prinsip#prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan! berarti peserta didik harus selalu diajak untuk belajar dengan menggunakan proses berpikir untuk menemukan konsep#konsep tersebut. / engem%angan S$al HOTS (Higher Order Thingking Skill) Pengembangan soal 1O2S memerlukan berbagai kriteria baik dari segi bentuk
soalnya maupun konten materi subyeknya. 2eknik penulisan soal#soal 1O2S baik yang berbentuk pilihan ganda atau uraian se*ara umum sama dengan penulisan soal tingkat rendah! tetapi ada beberapa *iri yang membedakannya. Ada beberapa *ara yang dapat dijadikan pedoman oleh para penulis soal untuk menulis butir soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi! yakni materi yang akan ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah kogniti "loom pada level analisis! sintesis dan evaluasi! setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan $stimulus& dan soal mengukur kemampuan berpikir kritis. Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut berpikir tingkat tinggi! maka setiap butir soal selalu diberikan dasar pertanyaan $stimulus& yang berbentuk sumber5bahan ba*aan seperti: teks ba*aan! paragrap! teks drama! penggalan novel5*erita5dongeng! puisi! kasus! gambar! graik! oto! rumus! tabel! datar kata5symbol! *ontoh! peta! ilm! atau suara yang direkam.
Pada *ontoh pengembangan soal di dalam modul ini hanya di bahas soal 1O2S berdasarkan "loom. 0ntuk pengetahuan tambahan dalam penulisan soal 1O2S! Anda dapat pula mempelajari kemampuan berpikir kritis yang dapat dijadikan dasar dalam menulis butir soal. "eberapa keterampilan berpikir kritis dan *ontoh indikator soalnya adalah sebagai berikut. 1) Menokuskan pada pertanyaan 8ontoh indikator soal: Disajikan sebuah masalah5problem! aturan! kartun! atau eksperimen dan hasilnya! peserta didik dapat menentukan masalah utama! kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas! kebenaran argumen atau kesimpulan. -) Menganalisis argumen 8ontoh indikator soal: Disajikan deskripsi sebuah situasi atau satu5dua argumentasi! peserta didik dapat: $%& menyimpulkan argumentasi se*ara *epat! $)& memberikan alasan yang mendukung argumen yang disajikan! $+& memberikan alasan tidak mendukung argumen yang disajikan. !) Mempertimbangkan yang dapat diper*aya 8ontoh indikator soal: Disajikan sebuah teks argumentasi! iklan! atau eksperimen dan interpretasinya! peserta didik menentukan bagian yang dapat dipertimbangan untuk dapat diper*aya $atau tidak dapat diper*aya&! serta memberikan alasannya. 4) Mempertimbangkan laporan observasi 8ontoh indikator soal: Disajikan deskripsi konteks! laporan observasi! atau laporan observer! peserta didik dapat memper*ayai atau tidak terhadap laporan itu dan memberikan alasannya. 9) Membandingkan kesimpulan 8ontoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan yang diasumsikan kepada peserta didik adalah benar dan pilihannya terdiri dari: $%& satu kesimpulan yang benar dan logis! $)& dua atau lebih kesimpulan yang benar dan logis! peserta didik dapat membandingkan kesimpulan yang sesuai dengan pernyataan yang disajikan atau kesimpulan yang harus diikuti. ") Menentukan kesimpulan 8ontoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan yang diasumsikan kepada peserta didik adalah benar dan satu kemungkinan kesimpulan! peserta didik dapat menentukan kesimpulan yang ada itu benar atau tidak! dan memberikan alasannya. ) Mempertimbangkan kemampuan induksi
8ontoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan! inormasi5data! dan beberapa kemungkinan kesimpulan! peserta didik dapat menentukan sebuah kesimpulan yang tepat dan memberikan alasannya. ;) Menilai 8ontoh indikator soal: Disajikan deskripsi sebuah situasi! pernyataan masalah! dan kemungkinan penyelesaian masalahnya! peserta didik dapat menentukan solusi yang positi dan negati! atau solusi mana yang paling tepat untuk meme*ahkan masalah yang disajikan! dan dapat memberikan alasannya. <) Mendeinisikan /onsep 8ontoh indikator soal: Disajikan pernyataan situasi dan argumentasi5naskah! peserta didik dapat mendeinisikan konsep yang dinyatakan. 1) Mendeinisikan asumsi 8ontoh indikator soal: Disajikan sebuah argumentasi! beberapa pilihan yang implisit di dalam asumsi! peserta didik dapat menentukan sebuah pilihan yang tepat sesuai dengan asumsi. 11)Mendeskripsikan 8ontoh indikator soal: Disajikan sebuah teks persuasi! per*akapan! iklan! segmen dari video klip! peserta didik dapat mendeskripsikan pernyataan yang dihilangkan. /eterampilan#keterampilan di dalam 1O2S di dalam taksonomi "loom termasuk tiga level tertinggi yaitu analisis! sintesis dan evaluasi. 0ntuk peserta didik tingkat menengah tidak semua keterampilan dapat dilatihkan melalui peme*ahan soal#soal tetapi kita dapat memilih yang sesuai dengan tingkat berpikir peserta didik dan mengkreasikan menjadi soal yang mendorong peserta didik berpikir.
.A. III N'T' Sim20lan
1O2S $1igher Order 2hingking Skill& adalah kemampuan berpikir kritis! logis! relekti! metakogniti! dan berpikir kreati yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. /arakteristik berikut berpikir orde tinggi menurut
6auren
>esni*k
:
Conalgorithmi* !
kompleks!
beberapa
solusi! bernuansa penilaian dan interpretasi! beberapa kriteria! ketidakpastian! s'a#regulasi! memaksakan makna. Dalam meningkatkan kemampuan berikir tinggi sis'a! maka guru harus memasilitasi sis'a untuk menjadi pemikir dan peme*ah masalah yang lebih baik yaitu dengan *ara memberikan suatu masalah yang memungkinkan sis'a untuk menggunakan kemampuan berikir tingkat tinggi. Masalah yang dimaksud disini adalah soal yang dibuat oleh guru! dan sis'a dapat menasirkan solusi dari soal tersebut.