ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Konsep Teknologi tentang Conveyor
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah konsep teknologi tentang Convoyer dan manfaatnya untuk masyarakan dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Pekanbaru, November 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tugas seorang insinyur 2
1.3 Wewenang seorang insinyur 2
1.4 Tanggungjawab seorang insinyur 2
BAB II 3
KONSEP TEKNOLOGI CONVEYOR 3
A. Pengertian Conveyor 3
B. Klasifikasi Conveyor 3
1. Belt Conveyor 4
2. Chain Conveyor 6
3. Screw Conveyor 13
4. Pneumatic Conveyor 15
BAB III 17
KESIMPULAN 17
DAFTAR PUSTAKA 18
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam industri, berbagai macam bahan digunakan baik sebagai bahan baku maupun produk yang dihasilkan, baik itu berupa gas, ciran maupun padatan. bahan-bahan itu perlu diangkut menggunakan sebuah mekanisme karen kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Ada berbagai macam jenis transportasi di dunia industry, salah satunya adalah transportasi padat yaitu system transportasi yang digunakan untuk mengangkut bahan-bahan yang berupa padatan, baik bahan baku maupun produk. Istilah yang sering digunakan untuk transportasi padat adalah
conveying (pengangkutan).
Pengangkutan dari unit produksi satu ke yang lainnya dapat menggunakan alat conveyor, elevator dan lain-lain. Suatu proses pemindahan barang atau material merupakan proses yang memerlukan ketepatan dan ketelitian yang memerlukan alat bantu untuk mempermudah proses pengerjaan yaitu berupa conveyor yang berfungsi untuk menghantarkan barang atau material dari proses satu ke proses selanjutnya.
Alat yang paling sering digunakan dalam system transportasi padat adalah conveyor. Pemilihan mesin pemindah bahan sangat penting dalam operasional, karena pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan yang gmemiliki prosentase cukup besar dalam kegiatan produksi. Oleh karena itu pemindahan bahan harus dilakukan secara efektif dan efisien, salah satunya dengan pemilihan mesin dan peralatan pemindahan bahan yang tepat. Pemilihan mesin pemindahan yang tepat memerlukan pertimbangan, salah satunya faktor teknis antara lain. Jenis dan sifat bahan yang akan ditangani, kapasitas perjam yang dibutuhkan, arah dan jarak perpindahan, cara menyusun muatan (pada tempat asal, akhir,dan antara), karakteristik proses produksi yang terlibat dalam pemindahan muatan, kondisi lokal yang spesifik, dan jangka waktu penggunaan alat.
1.2 Tugas seorang insinyur
Menciptakan teknologi dan memelihara etika profesi agar insinyur selalu menjaga integritas dan akuntabilitas publiknya.
Membina dan mengembangkan, mengenai yang dibutuhkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Membina dan mengembangkan kerjasama dengan asosiasi keinsinyuran dalam negeri maupun negara
Membina dan mengembangkan kemampuan/kompetensi profesional insinyur secara terus menerus agar senantiasa sesuai dengan prinsip dan standar kerja profesional yang berlaku secara internasional.
Memperjuangkan aspirasi dan melindungi kepentingan insinyur agar hak dan kewajiban profesionalnya dapat terpenuhi dalam rangka berperan serta secara aktif dalam pembangunan nasional
1.3 Wewenang seorang insinyur
Dapat menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan
Senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing
Memegang teguh kehormatan, integritas dan martbatnya
1.4 Tanggungjawab seorang insinyur
Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupunproduk hasil kerja profesional.
Menjaga kompetensi sebagai profesional.
Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang berhubungan dengan kerja yang profesional.
Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.
BAB II KONSEP TEKNOLOGI CONVEYOR
Pengertian Conveyor
Conveyor adalah bagian umum dari peralatan penanganan material mekanis yang bergerak dari. satu lokasi ke lokasi lain. Conveyor terutama berguna dalam aplikasi yang melibatkan transportasi bahan berat atau besar. System conveyor memungkinkan transportasi cepat dan efisien untuk berbagai bahan.
Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan -bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain tergantung pada :
Kapasitas material yang ditangani
Jarak perpindahan material
Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
Harga peralatan tersebut.
Klasifikasi Conveyor
Secara umum jenis/type Conveyor yang sering digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Belt Conveyor
Chain Conveyor :
Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
Screw Conveyor
Pneumatic Conveyor
1. Belt Conveyor
Belt Conveyor pada dasarnya mernpakan peralatan yang cukup sederhana. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.
Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :
Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum sampai dengan 18.
Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
Kapasitas tinggi.
Serba guna.
Dapat beroperasi secara kontinu.
Kapasitas dapat diatur.
Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
Dapat naik turun.
Perawatan mudah.
Kelemahan -kelemahan dari belt conveyor:
Jaraknya telah tertentu.
Biaya relatif mahal.
Sudut inklinasi terbatas.
Kegunaan Belt Conveyor
Conveyor terdiri dari bagian-bagain standard dengan teknologi maju, sederhana dan mudah dalam pemeliharaan. Mesin Vibration SBM dapat digunakan pada crushing plant tetap maupun mobile crushing plant. Mesin ini secara luas digunakan dalam industri pertambangan, metalurgi dan batu bara, mentransfer pasiran, material besar, atau material dalam kemasan.
Berdasarkan perbedaan barang yang akan ditransfer, sistem transfer dapat berdiri sendiri ataupun multi conveyor atau digabungkan dengan alat transfer lainnya. Belt conveyor dapat dipasang secara horisontal atau tertidur untuk memenuhi kebutuhan transfer yang berbeda.
Prinsip kerja:
Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan drum atau dulu disebut Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang lebarnya sama dengan pully tersebut dan panjangnya belt menyesuai dengan kebutuhan atau kapasitas angkut serta jarak angkut material tersebut. Jika motor dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga belt yang menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully tersebut. Motor head atau tail: motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya paling ujung atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di pindahkan tanpa penngerak.
Roller adalah bagain dari belt conveyour yang berpungsi untuk mensupport belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena gesekan belt yang berjalan diatasnya. Roller ini disupport oleh rangka dari truktur belt conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang membawa material diatasnya
2. Chain Conveyor
Chain Conveyor adalah conveyor dimana rantainya tidak terputus dari
jenis seluruh konveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak daripada
beberapa hasil pembawa beban untuk transport. Konveyor rantai terutama cocok
untuk sistem konveyor yang membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan
debu, seksi penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat
sedang, kombinasi horizontal dan garis edar vertikal, penanganan material pada
temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang diperbaiki oleh pabrik.
Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah berkurang selama
30 tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang tidak
pantas. Banyak masalah yang dihadapi meskipun demikian disebabkan oleh
ketidak cukupan engineering dan atraksi ekonomi besar "penawaran rendah".
Hal ini terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk merakit sistem konveyor rantai yang menggunakan komponen standar murah. Sistem konveyor yang dibuat dengan baik dengan komponen kwalitas tinggi terbuat dari baja logam campuran yang diperlakukan panas atau tuangan yang tidak pasti murah.
Prinsip Kerja Alat
Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada
pencantelan khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk pengangkatan yang
ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan
pencantelan khusus pada rantai. Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan
pada material terhadap marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman.
Program pemeliharaan preventive biasanya dapat menghindari kerusakan tidak
pada waktunya dan interupsi/ gangguan pada proses produksi.
Spesifikasi Pokok
Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis
konveyor adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan pada
dasar faktor friksi/gesekan yang disertakan dengan pergerakan rantai (penyorong
atau penggulungan ) dan pergerakan material (penyorongan atau dibawah).
1.Chain Sliding ( Penyorongan rantai )
Metode ini adalah sederhana didalam kontruksi, memiliki bagian
pergerakan yang lebih sedikit dan biasanya paling rendah / murah biayanya untuk beban yang diberikan. Hal ini paling efektif pada peralatan "kotor" dan kontruksi tak datar, baik/cocok untuk pengaruh kondisi. Peralatan daya kuda adalah lebih tinggi daripada untuk ranatai penggulung.
2.Chain Rolling (Penggulungan rantai)
Metode ini memiliki operasi yang lebih halus, pulsasi yang lebih
sedikit bila dibandingkan dengan penyorongan rantai. Semakin lebih
rendah gesekan pada pusat yang lebih rendah, maka semakin sedikit
pergerakan dan semakin rendah biaya operasi. Hal ini tidak cocok untuk
peralatan "kotor" sebagaimana bahan luar dapat mengganggu
penggulungan.
Dengan sederhana didefinisikan "Rantai adalah untai material yang fleksibel, biasanya metal dibuat dari jenis elemen yang keras, biasanya disebut lingkaran, saling dikuncu atau dihubungkan satu sama lain tetapi bebas untuk bergerak pada satu atau banyak bidang
Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor, yaitu :
Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
Keempat jenis elevator tersebut pada dasarnya menggunakan rantai sebagai alat bantu untuk menggerakkan material.
a. Scraper Conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah diantara jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material - material ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.
Karakteristik dan performance dari scaper conveyor:
Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.
Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
Harganya murah.
Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:
Mempunyai jarak yang pendek.
Tenaganya tidak konstan.
Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur.
Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.
b. Apron Conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat tambahan A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja untuk mengangkut bahan yang berat.
Karakteristik dan performance dan apron conveyor:
Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
Kecepatan maksimum 100 ft/m.
Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.
Perawatan murah.
Kelemahan -kelemahan apron konveyor :
Kecepatan yang relatif rendah.
Kapasitas pengangkutan yang kecil
Hanya satu arah gerakan
c. Bucket Conveyor
Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai conveyor apron yang dalam.
Karakteristik dan performance dari bucket conveyor:
Bucket terbuat dari baja
Bucket digerakkan dengan rantai
Biaya relatif murah.
Rangkaian sederhana.
Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.
Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.
Kapasitas kecil 100 ton/jam.
Kelemahan -kelemahan bucket conveyor:
Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.
Investasi mahal.
Kecepatan rendah.
d. Bucket Elevator
Belt, scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut yang lebih besar dari 15-20° dan scraper jarang melebihi 30°. Sedangkan kadangkala diperlukan pengangkutan material dengan kemiringan yang curam.
Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevalor. Secara umum bucket elevator terdiri dari timba -timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba (bucket) yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing -masing. Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas :
Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk mengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat.
- Buckets for Wet or Sticky Materials.
Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material yang cenderung lengket.
- Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan material yang berat.
3. Screw Conveyor
Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat berbentuk halus atau bubur adalah konveyor sekrup (screw conveyor)Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.
Macam-macam flight adalah:
Sectional flight : Konveyor berfiight section dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan -tiap pisau berpilin satu putaran penuh- dengan cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan paku keling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.
Helicoid flight : Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu poros . Untuk membentuk suatu konveyor, flight- flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya.
Special flight, terbagi:
cast iron flight : digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi
ribbon flight : Untuk bahan yang lengket
cut flight : Untuk mengaduk digunakan cut flight, Flight pengaduk ini dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan potongannya ke berbagai arah.
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah, biasanya konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang konveyor pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang dengan konveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu poros sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang satunya lagi.
Wadah konveyor biasanya terbuat dan lempeng baja , Panjang sebuah wadah antara 8, 10, dan 12 ft. Tipe wadah yang paling sederhana hanya bagian dasarnya, yang berbentuk setengah lingkaran dan terbuat dari baja, sedangkan sisi-sisi lurus lainnya terbuat dari kayu. Untuk mendapatkan sebuah wadah yang panjang, wadah-wadah pendek disusun sehingga sesuai dengan panjang konveyor. menunjukkan wadah yang lebih rumit yang konstruksinya semuanya terbuat dari besi.
Pneumatic Conveyor
Konveyor yang digunakan untuk mcngangkul bahan yang ringan atau berbentuk bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor). Pada jenis konveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.
Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:
Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.
Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.
Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan menghasilkan kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan sistem pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat dipindahpindahkan ujungnya.
Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensi akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa.
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala lain debu adalah produk yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak penyaring ditempatkan diantara siklon dan pompa.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat seperti soda abu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen.
Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang berbentuk bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya yang sejenis. Kadang-kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan berkelok- kelok atau jika bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe konveyor lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500 fpm dan pada kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang digunakan untuk mengangkut tiap ton bahan per jam adalah 50-200 cfm, tergantung pada keadaan dan berat bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan, dan lain-lain.
Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian energinya lebih besar dibanding jenis konveyor lainnya untuk jumlah pengangkutan yang sama. Perhitungan-perhitungan pada konveyor pneumatik sama sekali empiris dan memuat faktor-faktor yang tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik.
BAB III KESIMPULAN
Conveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk
mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat.
Secara umum conveyor diklasifikaikan sebagai berikut :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor
3. Scraper Conveyor .
4. Appron Conveyor.
5. Bucket Conveyor.
6. Screw Conveyor
7. Pneumatic Conveyor
Masing-masing conveyor memiliki kelebihan dan
kekurangannya sendiri.
Pemilihan conveyor yang akan digunakan bergantung pada :
1. Kapasitas material yang ditangani
2. Jarak perpindahan material
3. Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
4. Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
5. Harga peralatan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Edwin. 2010. Mesin dan Peralatan. http://www.grainsysteminternational.com.
Diakses pada 12 Maret 2014.
Fatena,Susi.2010. Belt Conveyor.
http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/19/belt-conveyor/. Diakses
pada tanggal 12 Maret 2014.
Shahrul. 2011. Tranportasi bahan padat.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1358/1/tkimia-syahrul3.pdf.
Diakses pada 12 Maret 2014.
Smanto, Alpha . 2009. Belt Conveyor.
http://ismantoalpha.blogspot.com/2009/12/belt-conveyor.html. Diakses pada
12 Maret 2014.
Natanagara, Novhan. 2011. Transportasi Benda Padat. http://novhan-
natanagara.blogspot.com/2011/03/alat-transportasi-benda-padat.html.
Diakses pada 12 Maret 2014